Disusun Oleh :
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Jawaban:
Berdasarkan konsep lokasi geografi Botswana terletak diantara
tengah-tengah negara, diapit oleh negara Namibia, Angola, Zambia,
Zimbabwe dan Afrika Selatan jadi Botswana tidak memiliki lautan
karena daratannya yang kecil.
Negara yang terkurung daratan dianggap sebagai posisi yang tak
menguntungkan. Karena memutuskan negara ini dari Sumber Daya
Laut seperti perikanan dan pariwisata, tetapi lebih penting lag
memutuskanakses ke perdagangan laut, yang mewakili persentase
besar dalam perdagangan internasional. Wilayah tepi pantai biasanya
lebih kaya dan lebih padat daripada pedalaman.
Jawaban:
Fauna di afrika selatan: badak hitam, badak putih, entung jati, kadal
armadillo girdled, tapir gunung. Flora di afrika selatan: king protea,
serruria florida x rosea, leucospermum cordifolium.
Di Afrika Selatan dulu menerapkan Pemberlakuan politik apartheid
membatasi keikutsertaan warga kulit hitam dalam politik negara
tersebut. Meskipun usaha oposisi terus dilakukan, tetapi pemerintah
meresponnya dengan semakin membatasi hak politik masyarakat kulit
hitam. Kemudia dulu Afrika Selatan terkenal dengan
pertambangannya yang dikelola dengan maju.
Kulit putih Zimbabwe atau disebut juga sebagai kulit putih Rhodesia
adalah sebutan bagi orang Zimbabwe yang memiliki kulit putih.
Dalam linguistik, budaya dan sejarah orang Zimbabwe yang berasal
dari etnis Eropa dibagi menjadi: keturunan berbahasa Inggris yang
berasal dari pemukim Inggris dan Irlandia, keturunan berbahasa
Afrika dari Afrika Selatan dan orang- orang yang berasal dari
pemukim Yunani dan Portugis.
Sejumlah orang- orang dari etnis Eropa pertama kali datang ke
Rhodesia Selatan ( sekarang Zimbabwe) sebagai pemukim pada akhir
abad ke-19. Imigrasi orang- orang kulit putih terjadi terus selamaa
sekitar 75 tahun berikutnya. Populasi kulit putih Zimbabwe mencapai
angka 296.000 pada tahun 1975 yang mewakili lebih dari 4% dari
jumlah penduduk.
Dikarenakan adanya inflasi karena keadaan ekonomi Zimbabwe
semakin menurun dengan adanya berbagai sanksi yang diterapkan
oleh beberapa negara- negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan
Uni Eropa. Sanksi ini diantaranya berupa larangan pemberian
pinjaman untuk Zimbabwe, larangan importasi produk tertentu,
larangan bepergian ke negara- negara tertentu bagi para pejabat yang
masuk dalam daftar larangan. Sanksi ini mulai diterapkan karena
kebijakan land reform yang diambil Zimbabwe tahun 2000 atas
pengelolaan tanah pertanian. Keadaan ekonomi yang dipicu oleh land
reform ini memuncak pada tahun 2007-2008 dengan adanya
hiperinflasi. Mata uang dolar Zimbabwe hingga mencapai triliunan,
namun tidak berharga dan juga terjadi kelangkaan berbagai kebutuhan
sehari- hari.
Demi mengatasi defisitnya, pemerintah terpaksa meminjam uang
dalam jumlah sangat besar dari pasar obligasi. Zimbabwe memang
benar- benar mengalami kejatuhan perekonomian dan berdampak
sangat luas pada hampir seluruh masyarakatnya. Masyarakat
Zimbabwe juga mulai berhenti menggunakan bank. Tak hanya itu,
penduduk Zimbabwe berhenti membayar pajak dan tak lagi
menggunakan mata uang nasional sebagai alat transaksi jual belinya.
Akhirnya setelah dihantam dengan kondisi ekonomi yang buruk,
Zimbabwe mendeklarasikan kebangkrutannya pada tahun 2009. Meski
demikian, sejumlah reformasi dan kebijakan ekonomi yang
dilancarkan pemerintah mampu menyokong perekonomiannya hingga
mampu bangkit secara perlahan.