Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di Benua Afrika. Ada banyak suku yang
telah menjadi penghuninya termasuk Suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu.1 Afrika
Selatan adalah sebuah negara yang mengandung kelimpahan sumber daya alam sangat
kaya akan bahan tambang bernilai tinggi termasuk lahan pertanian subur dan sumber daya
mineral yang unik. Tambang Afrika Selatan adalah pemimpin dunia dalam produksi
berlian dan emas serta logam strategis seperti platinum.2 Meskipun negara ini memiliki
kekayaan alam melimpah dan dapat dibanggakan, penduduk Afrika Selatan masih banyak
hidup dibawah garis kemiskinan dan menganggur. Kekayaan alam di Afrika Selatan tidak
serta merta membuat warga Negara Afrika Selatan menjadi sejahtera dikarenakan
kekayaan alam Afrika Selatan yang melimpah dieksploitasi oleh penjajah.
Negara ini sangat terkenal dengan politik Apartheid yang telah dijalankan oleh kaum kulit
putih terhadap kaum kulit hitam sejak tahun 1948. Apartheid memiliki arti sistem
pemisahan ras dan ditegakkan melalui undang-undang oleh Partai Nasional (NP) yang
berkuasa sepanjang 1948-1994. Dalam sistem itu hak - hak penduduk mayoritas yang
berkulit hitam dibatasi oleh supremasi kulit putih (Afrikaaner) yang minoritas namun
berkuasa.. Apartheid diciptakan sebagai sarana untuk memperkokoh kontrol Partai
Nasional atas sistem ekonomi dan sosial. Apartheid bertujuan untuk mempertahankan
dominasi warna putih sementara memperluas pemisahan rasial. Gambaran Apartheid
secara sederhana ialah kaum minoritas kulit putih menguasai kaum mayoritas kulit hitam
yang jauh lebih besar. Selama pelaksanaannya politik Apartheid membawa dampak buruk
kepada kesejahteraan Afrika Selatan. Sistem Apartheid membatasi berbagai bidang
kehidupan.
Setelah Perang Dingin berakhir, Afrika Selatan mendapat imbas dari fase ini.
Perkembangan Afrika Selatan mengalami penurunan, ini dapat dilihat dari menurunnya

1
“African History Timeline”. West Chester University of Pensilvania. Diakses dari
http://courses.wcupa.edu/jones/his311/timeline/t-19saf.htm pada tanggal 31 Desember 2018
2
“The History of Aparheid in South Africa” Diakses dari
http://www-cs-students.stanford.edu/~cale/cs201/apartheid.hist.html pada tanggal 31 Desember 2018

1
bargaining position Afrika Selatan di dalam percaturan ekonomi dunia. Afrika Selatan
pernah dikucilkan oleh dunia internasional karena menerapkan politik Apartheid. Embargo
ekonomi dari PBB adalah salah satu bentuk nyata dari dikucilkannya Afrika Selatan dari
dunia internasional. Embargo ekonomi dari PBB membuat pergerakan Afrika Selatan
menjadi terganggu dalam setiap menjalankan kerjasama intenasional. Majelis Umum PBB
mengadopsiembargo minyak internasional secara sukarela melawan Afrika Selatan pada
tanggal 20 November 1987; embargo mendapat dukungan dari 130 negara.3
Sebagai akibat embargo tadi, Afrika Selatan dihadapkan kepada permasalahan ekonomi,
yang ditandai oleh pengangguran yang selanjutnya diikuti kekacauan politik dalam negeri,
sosial budaya dan tingkat kriminalitas meningkat drastis. Setelah beberapan tahun
kemudian, Afrika Selatan membuat kemajuan ekonomi yang mengesankan pada 1990-an.
Di paruh kedua dekade pertumbuhan (produk domestik bruto) PDB rata-rata 4 % per tahun
dan beberapa negara ditopang pertumbuhan dua digit. Keadaan ini menjadi lebih kondusif
bagi investasi domestik dan asing.4
Selain itu Afrika terkenal sebagai salah satu ekosistem terbesar di dunia setelah kawasan
Amerika Latin. Salah satu pusat keragaman hayati terbesar di dunia ini berada di ujung
selatan - barat Afrika Selatan. Situs ini merupakan area yang mencakup taman nasional,
cagar alam, area hutan belantara, hutan Negara dan daerah resapan gunung.

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan singkat diatas, maka rumusan masalah dari pembahasan Negara Afrika
Selatan ini adalah :
1. Bagaimana gambaran umum dari Negara Afrika Selatan?
2. Bagaimana keadaan geografis, astronomi, iklim serta flora dan fauna yang ada di
Negara Afrika Selatan?
3. Bagaimana keadaan perekonomian, pemerintahan serta kebudayaan yang ada di
Negara Afrika Selatan?

3
Richard Knight, “Oil embargo against Apartheid South Africa” 2001. Diakses dari
http://richardknight.homestead.com/files/oilembargo.html pada tanggal 2 Januari 2019
4
“Transforming Africa‟s Economics.” Economic Report on africa 2000. Economic Commission
for Africa. Diakses dari www.uneca.org/publications/economic-report-africa-2000 pada 2 Januari 2019

2
C. Tujuan dan Manfaat
 Untuk memenuh tugas akhir semester mata kulih Geografi Regional Dunia
 Untuk mengetahui kakteristik Negara Afrika Selatan.
 Mengtaui keadaan geografis, astronomi, iklim serta flora dan fauna yang ada di
Negara Afrika Selatan.
 Menetahui keadaan perekonomian, pemerintahan serta kebudayaan yang ada di
Negara Afrika Selatan?
 Menambah pegetahuan mahasiswa dalam memahami karakteristik Negara Afrika
Selatan.
 Memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mendeskripsikan tentang
kondisi Afrika Selatan baik dulu maupun sekarang dan masa yang akan datang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum
(Gambar 2.1)

(Lambang Negara dan Bendera Negara Afrika Selatan)5

Republik Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika Selatan
bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland
di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan. Pada masa
dahulu, pemerintahan negara ini dikecam karena politik 'apartheid'nya tetapi sekarang
Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis dengan penduduk kulit putih terbesar di
benua Afrika. Afrika Selatan juga merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan
mempunyai 11 bahasa resmi. Negara ini juga terkenal sebagai produsen berlian, emas dan
platinum yang utama di dunia. Afrika Selatan beribukota di Cape Town sedangkan kota
terbesarnya di Johannesburg. Bahasa resmi yang digunakan terdiri dari bahasa Afrikaans,
Inggris, Zulu, Xhosa, Swazi, Ndebele, Sotho, Sotho Utara, Tsonga, Tswana, dan Venda.

5
http://id.m.wikipedia.org/wiki/lambang_Afrika_Selatan

4
2. Aspek Fisik
A. Kondisi Geografis dan Astronmis Afrika Selatan

(Gambar 2.2)

(Peta Negara Afrika Selatan)6

Republik Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika Selatan
bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan
Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika
Selatan. Secara Geografis Afrika Selatan terletak di benua Afrika yang bersebelahan
dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di

6
www.geologinesia.com/2018/01/peta-negara-Afrika-Selatan.html

5
pantai timur. Arus utama di samudra - samudra tersebut adalah arus sejuk Benguela
dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan
paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian 3.408 m. Sedangkan secara Astronomis
Afrika Selatan terletak di 29° 00' LS-24° 00' LT. Dengan Luas kawasan 1.219.912 km²
termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau
Prince Edward).

B. Kondisi Iklim
Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini, iklimnya
adalah Mediterania, di kawasan pendalaman ia beriklim sederhana, dan di timur laut
iklimnya adalah subtropis. Sebahagian kecil kawasan di barat-laut Afrika Selatan
bergurun dan beriklim kering. Sebahagian besar negara ini bercuaca sederhana panas
dengan hari yang cerah dan malam yang sejuk.
Dari segi suhu, suhu yang biasa disini ialah antara 17°C hingga 30°C. Misalnya, purata
suhu tahunan di Cape Town is 17°C, dan di Pretoria, 17.5°C. Suhu maksimum biasanya
melebihi 32°C pada musim panas, dan di beberapa tempat di utara ia boleh mencecah
38°C. Suhu paling tinggi yang penah dicatitkan ialah lebih kurang 48°C, telah berlaku
di Northern Cape dan Mpumalanga (sebelum ini dikenali sebagai Eastern Transvaal).
Suhu paling rendah telah dicatat 250 km timur - laut bandar Cape Town, dimana purata
suhu minimumnya adalah serendah -6.1°C. Rekod salji (hampir 50 cm) berlaku pada
Julai 1994 di kawasan pergunungan yang bersempadan dengan Lesotho.
Musim hujan biasanya berlaku pada musim panas (November hingga Mac), tetapi di
barat-daya, disekeliling Tanjung Harapan, musim hujannya adalah pada musim sejuk
(Jun hingga Ogos). Di barat-laut, hujan tahunannya adalah di bawah paras 200 mm.
Manakala di timur Highveld, tempat ini menerima 500 mm hingga 900 mm hujan setiap
tahun; kadangkala hujannya melebihi 2,000 mm. Sebahagian besar zon pertengahannya
menerima purata lebih kurang 400 mm hujan.

6
C. Flora dan Fauna Afrika Selatan
Afrika merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia
setelah kawasan Amerika Latin dan kawasan Asia Tenggara. Salah satu pusat dari
keanekaragaman hayti terdapat di Afrika Selatan yaitu Cape Floral Region.
Cape Floral Region memang diakui sebagai salah satu tempat khusus untuk
keanekaragaman tanaman di dunia. Di Cape Floral terdapat phytogeographic –
tanaman yang sangat khas dan merupakan salah satu dari enam Floral ajaib dunia
dengan ukuran paling kecil namun sangat beragam.7

(Gambar 2.3)

(Peta Kawasan Cape Floral Region)8

7
Rahayu Mulya, “Cape Floral Region ; Surga Bunga di Selata Afrika”, http://www.wacana.co/2017/01/cape-floral-
region-afrika-selatan/ diakses pada tanggal 4 Januari 2019
8
Ibid

7
Gambar 2.4
Tanaman Phytogeographic
Wilayah hutan lindung seluas 1 juta ha itu dilengkapi dengan 13 rangkaian cluster
adalah contoh yang luar biasa dari proses ekologi, biologi, dan evolusi signifikan yang
telah dan sedang berlangsung. Ini juga lah yang membuat kawasan ini disebut “Hottest
Hotspot” bagi keanekaragaman tumbuhan yang terancam punah.
Cape Floral Region juga disebut-sebut sebagai salah satu daerah terkaya bagi tanaman
jika dibandingkan dengan daerah berukuran serupa di dunia. Luas wilayahnya
mewakili kurang dari 0,5% dari luas wilayah Afrika, tetapi merupakan rumah bagi
hampir 20% flora di benua Afrika. Sekitar 69% dari 9000 spesies tanaman di wilayah
ini merupakan tanaman endemik, 1.736 spesies tanaman diidentifikasi sebagai
terancam dan dengan 3.087 spesies perhatian konservasi. Keragaman yang luar biasa
dibarengi dengan kepadatan dan endemis flora yang tertinggi di seluruh dunia.
Awalnya Cape Floral Region terdiri dari delapan kawasan lindung seluas 557.584 ha.
Zona penyangga seluas 1.315.000 ha. Kemudian, Cape Floral Region diperluas dengan
kawasan lindung seluas 1.094.742 ha dan zona penyangga menjadi 798.514 ha. Zona
penyangga ini terdiri dari DAS Area Gunung dan kawasan lindung, didukung oleh
mekanisme penyangga lainnya yang bersama-sama dirancang untuk memudahkan
konektivitas fungsional dan mengurangi dampak dari perubahan iklim global–dan
pengaruh antropogenik lainnya.
Cape Floral Region Protected Areas sudah tercatat di Daftar Warisan Dunia UNESCO
pada tahun 2004. Namun, ancaman terbesar bagi Cape Floral region saat ini adalah

8
pertumbuhan “spesies asing”. Selain itu, tekanan perubahan iklim dan semakin
meningkatnya pembangunan yang disebabkan pertumbuhan populasi khususnya di
Semenanjung Cape dan beberapa daerah pesisir lainnya, dapat menjadi ancaman jangka
panjang bagi keragaman hayati di Cape Floral.
Selain sebagai tempat flora langka dan dilindungi tumbuh, Afrika juga tempat terbaik
untuk fauna sebab ekosistemnya masih terjaga dengan baik. Afrika Selatan menjadi
rumah untuk beberapa hewan dilindungi yang terancam punah seperti badak hitam dan
badak putih afrika, armadillo, tapir gunung, gajah dan entung jati atau kupu – kupu
yang beraktivitas pada malam hari.
Belum lama ini populasi gajah di Afrika Selatan meningkat drastic membuat ekosistem
Suaka Margasatwa Venetia Limpopo yang memiliki luas 32.000 hektare rusak. Sebab
suaka margasatwa ini hanya dapat menampung gajah sebanyak 60 ekor saja. Oleh
sebab itu pemerintah dan perusahaan De Beers bekerjasama dengan kelompok
konservasi Peace Park Foundation (PPF) dan pemerintah Mozambik untuk
memindahkan 200 ekor gajah ke TN Zinave di Mozambik yang memiliki luas 400.000
hektare. Selain itu pemindahan guna memperbaiki populasi satwa di Zinave yang
hancur akibat perang sipil tahun 1992 dan perburuan satwa liar.9

3. Aspek Kependudukan
A. Kepedudukan
Sensus nasional terakhir penduduk Afrika Selatan dilakukan pada tahun 2011 yaitu
57,742,095. Temuan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa ada peningkatan yang
signifikan dalam jumlah selama sepuluh tahun sebelumnya dan bahwa populasi Afrika
Selatan akhirnya mencapai angka 50 juta, menjadikannya negara terbesar ke-24 di
dunia sejauh jumlah murni prihatin. Perkiraannya 53,1 juta, tetapi karena negara-
negara lain melampaui laju pertumbuhan Afrika Selatan, ini akan menurunkan bangsa
ini menjadi peringkat ke-25 karena menjadi yang paling padat penduduknya.
Negara Afrika memiliki populasi penduduk sebesar 50,5 juta. Dengan pembagian
populasi penduduk tersebut sebagai berikut. Pertama, penduduk yang mendiami

9
Syarifudin, “Konservasi Satwa Liar”, https://international.sindonews.com/read/1324766/44/200-gajah-
dipindahkan-dari-afrika-selatan-ke-mozambik-1532481425 diakses pada tanggal 5 Januari 2019

9
wilayah ibu kota Cape Town atau wilayah legislatif, sebesar 3,4 juta jiwa. Kedua,
penduduk yang mendiami wilayah administratif atau di Pretoria, sebesar 1,4 juta jiwa.
Ketiga, penduduk yang mendiami wilayah yudikatif atau di Bloemfontein, sebesar
443.000.
1. Demografi

Beralih ke demografi, biro yang bertugas menyediakan statistik memberikan perkiraan


pada 2010, yang mencakup lima kelompok rasial. Dari total populasi Afrika Selatan
pada saat itu, 79,4 persen menyatakan diri sebagai orang Afrika Hitam sementara 9,2
persen ditunjukkan sebagai Putih, 8,8 persen berwarna dan 2,6 persen India atau Asia.
Ada kategori terakhir yang ditunjukkan sebagai tidak spesifik / lainnya tetapi hasilnya
dapat diabaikan dan pada akhirnya dihilangkan.

2. Kualitas hidup

Selain itu dalam hal kualitas hidup, kebersihan serta kesehatan, Air minum yang dapat
diserap dan aman adalah kepedulian terhadap 6,8% populasi, sementara 93,2% dari
seluruh penduduk telah meningkatkan akses ke air minum. Dalam hal akses ke fasilitas
sanitasi, jumlahnya sedikit berubah. Hanya 66,4% penduduk memiliki akses,
sementara 33,6% masih berjuang dengan segi kehidupan ini. 18,8% dari populasi
diperkirakan hidup dengan HIV / AIDS, dengan sekitar 7 juta orang terpengaruh.
Sekitar 94,4% dari populasi bertekad untuk melek pada usia 15 tahun dan negara
menghabiskan sekitar 5,9% dari PDB untuk pendidikan.

3. Pertumbuhan populasi dan imigrasi

Sensus 2011 dilakukan pada bulan Oktober 2011 dan menunjukkan bahwa populasi
telah naik ke lebih dari 50,5 juta orang. Itu mewakili peningkatan hampir enam juta
orang selama sepuluh tahun sebelumnya. Proyek Migrasi Afrika Selatan telah
mengklaim bahwa negara lebih menentang imigran daripada di tempat lain di dunia.
Namun, pada tahun 2008 terungkap bahwa lebih dari 200.000 pengungsi mengajukan
permohonan suaka di Afrika Selatan, lebih dari empat kali jumlah yang diumumkan
tahun sebelumnya. Di tempat lain, Afrika Selatan juga prihatin tentang pemborosan

10
keterampilan yang telah melihat banyak profesional, terutama di bidang medis,
meninggalkan negara dan mencari karir di tempat lain.10

4. Perkiraan Populasi Nasional

Diperkirakan populasi pertengahan tahun 2018 kurang lebih 56,5 juta. Populasi Afrika
kulit hitam adalah mayoritas (45,7 juta) dan merupakan sekitar 81% dari total populasi
Afrika Selatan. Populasi kulit putih diperkirakan 4,5 juta, populasi berwarna 5,0 juta
dan populasi India / Asia 1,4 juta. Lebih dari 51% (28,9 juta) dari populasi adalah
perempuan. Hal ini dibuktikan dengan tabel :

Tabel 2.1

Perkiraan populasi Nasional pertengahan 201811

Menurut sensus, orang kulit hitam Afrika Selatan adalah mayoritas di 79% dari
populasi, dan tinggal di kota-kota dan di daerah pedesaan yang lebih miskin. Orang
Afrika Selatan India, sebaliknya, adalah minoritas terkecil - hanya 2,5% dari populasi.
Mereka terkonsentrasi di kota Durban, dan pada tingkat lebih rendah di Cape Town
dan daerah perkotaan Gauteng. Orang India pertama dibawa ke Cape Town sebagai
budak pada tahun 1684, selama era kolonial Belanda. Tetapi orang-orang Indian Afrika
Selatan saat ini sebagian besar adalah keturunan dari buruh kontrak dan imigran
“penumpang” gratis yang tiba di Durban antara tahun 1860 dan 1914.

10
http://worldpopulationreview.com/countries/south-africa-population/ diakses pada tanggal 28 Desember 2018
11
Statistics South Africa https://www.statssa.gov.za/publications/P0302/P03022017.pdf diakses pada tanggal 28
Desember 2018

11
Orang Afrika Selatan yang berkulit putih dan berkulit putih keduanya merupakan
sekitar 9% dari populasi, menurut sensus 2011. Namun kulit putih terkonsentrasi di
kota-kota, sementara kulit berwarna tersebar dari kota-kota ke daerah pedesaan -
warisan apartheid. Selama beberapa generasi orang kulit putih Afrika Selatan
menikmati kesempatan pendidikan dan ekonomi yang lebih baik daripada kelompok
populasi lainnya. Mereka juga tidak pernah tunduk pada hukum apa pun yang
membatasi tempat mereka diizinkan tinggal. Jadi, hari ini, orang kulit putih masih
tinggal di tempat pekerjaan dengan bayaran tinggi.

Orang kulit berwarna diturunkan dari Khoi dan San, dari budak yang dibawa ke
Tanjung Koloni dari tahun 1658 dan seterusnya, dan dari campuran semua orang di
Cape - Afrika, Eropa, dan lainnya - sebelum klasifikasi ras adalah suatu hal. Saat ini
kebanyakan orang kulit berwarna tinggal di Cape Barat, Tanjung Utara dan daerah
timur Tanjung Timur. Semua orang Afrika Selatan berkonsentrasi di Gauteng, jantung
ekonomi negara itu. Lebih dari seperempat populasi tinggal di provinsi kecil ini12

B. Perekonomian
Afrika Selatan pernah mendapat imbas dari Perang Dingin. Perkembangan Afrika
Selatan mengalami penurunan, ini dapat dilihat dari menurunnya bargaining position
Afrika Selatan di dalam percaturan ekonomi dunia. Afrika Selatan pernah dikucilkan
oleh dunia internasional karena menerapkan politik Apartheid. Embargo ekonomi dari
PBB adalah salah satu bentuk nyata dari dikucilkannya Afrika Selatan dari dunia
internasional. Embargo ekonomi dari PBB membuat pergerakan Afrika Selatan
menjadi terganggu dalam setiap menjalankan kerjasama intenasional. Majelis Umum
PBB mengadopsi embargo minyak internasional secara sukarela melawan Afrika
Selatan pada tanggal 20 November 1987. Embargo minyak memiliki dampak yang
signifikan. Presiden Afrika Selatan P.W. Botha13 sebagaimana dikutip di Windhoek
Advertiser pada 25 April 1986 mengatakan sebagai berikut:

12
Mary Alexander Updated 27 February 2018 https://southafrica-info.com/infographics/infographic-maps-
geographic-distribution-south-africa-races-population/ diakses pada tanggal 2 Januari 2019
13
Pieter Willem Botha : Presiden ke tujuh Afrika Selatan, yang menjabat sejak 3 September 1984 dan mundur 15
Maret 1989.

12
“Between 1973 and 1984 the Republic of South Africa had to pay R22
billion more than it would have normally spent. There were times when it
was reported to me that what we had enough oil for only a week. Just think
what we could have done if we had that R22 billion today... what could have
been done in others areas? But we had to spend it because we couldn.t bring
our motor cars and our diesel locomotives to a standstill as our economic
life would have collapsed. We paid a price, which we are still suffering from
today.”14
Sebagai akibat embargo tadi, Afrika Selatan dihadapkan kepada permasalahan
ekonomi, yang ditandai oleh pengangguran yang selanjutnya diikuti kekacauan politik
dalam negeri, sosial budaya dan tingkat kriminalitas meningkat drastis. Setelah
beberapan tahun kemudian, Afrika Selatan membuat kemajuan ekonomi yang
mengesankan pada 1990-an. Di paruh kedua dekade pertumbuhan (produk domestik
bruto) PDB rata-rata 4 % per tahun dan beberapa negara ditopang pertumbuhan dua
digit. Keadaan ini menjadi lebih kondusif bagi investasi domestik dan asing. Pasar
modal diperluas dan diperdalam. Permintaan untuk barang - barang manufaktur dari
Afrika Selatan meningkat di Eropa dan Amerika Serikat dan pertumbuhan ekspor
hampir dua kali lipat.15 Pada tahun 2000 sampai 2009 Afrika Selatan telah mengalami
kemajuan dalam mengurangi kemiskinan. Seperti, terlihat di tabel berikut :

14
Richard Knight, “Oil embargo against Apartheid South Africa” 2001. Diakses dari
http://richardknight.homestead.com/files/oilembargo.html pada 28 Desember 2018
15
Transforming Africa‟s Economics.” Economic Report on africa 2000. Economic Commission
for Africa. Diakses dari www.uneca.org/publications/economic-report-africa-2000 pada 29 Desember 2018

13
Gambar 2.5

GDP/kapita Afrika Selatan tahun 2002 - 200916

Hingga saat ini GDP Afrika Selatan menunjukan USD 312,79 milyar (2015, World
Bank); USD 350,1 Milyar (2014). Memiliki income perkapitanya USD 5.691,7 (2015,
World Bank) walaupun sempat menurun tetapi kembali stabil dampak dari arus
investasi asing langsung saat ini telah mencapai tingkat yang sangat tinggi yang
didorong oleh tingkat kepercayaan bisnis yang sangat kuat. Hingga kini Afrika Selatan
dikenal sebagai negara yang memiliki teknologi dan inovasi yang cukup maju di dunia,
khususnya di bidang konversi gas ke minyak cair dan konversi arang batu ke minyak.

C. Pemerintahan
Afrika Selatan ( Republic of South Africa) merupakan salah satu negara dikawasan
Afrika. Negara ini memperoleh kemerdekaan dari inggris pada tanggal 31 Mei 1910.
Namun, rakyat Afrika Selatan merayakan hari nasionalnya pada tanggal 27 April
sebagai hari kebebasan, Karena pada hari tersebut Afrika Selatan melepaskan diri dari
politik apartheid yang membelenggu negara itu. Afrika Selatan merupakan negara
demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang
bebas.

16
http://id.tradingeconomics.com/south-africa/gdp-per-capita pada 29 Desember 2018

14
Terdapat 3 peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai
badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing. Setiap
provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal undang-undang negeri dan
Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri atau “Premier”. Afrika
selatan menerapkan sistem politik demokrasi anti-apartheid. Bentuk negara Afrika
Selatan adalah kesatuan dan bentuk pemerintahan republik.
Sistem pemerintahan di Afrika Selatan adalah presidensial. Dimana Kabinet
Presidensial adalah suatu kabinet yang pertanggungjawaban atas kebijaksanaan
pemerintah dipegang oleh Presiden. Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan
yaitu sebagai Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan.
Yang memiliki lembaga eksekutif, legislative dan Yudikatif.
 Lembaga eksekutif dikepalai oleh Presiden, Presiden dalam kinerjanya sebagai
pelaksana kebijakan dan mengatur kegiatan pemerintahan. Presiden Afrika
Selatan dipilih sewaktu Sidang Nasional (National Assembly) dan Majelis
Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung.
 Lembaga Legislatif di Afrika Selatan juga merupakan parlemen dengan sistem
dua kamar, yaitu dimana terdapat dua lembaga legislatif yang saling
berekonsiliasi dalam merumuskan kebijakan-kebijakan dan undang-undang
dalam praktek bernegara. Kedua lembaga tersebut adalah Majelis Nasional
(National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council
of Provinces). National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui
pemilu secara perwakilan proporsional. Badan Legislatif ini berpusat di Cape
Town Parlemen di Afrika Selatan terdiri dari dua bagian, yaitu majelis nasional
dan dewan nasional provinsi. Setiap Provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu
penggubal undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh
seorang Perdana Menteri atau “Premier”.
 Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh badan-badan Constitusional Court,
Supreme Court of Appeal, High Courts, dan Magistrate Courts. Constitusional
Court merupakan pengadialn yang mengurusi masalah-masalah perundang-
undagan di Afrika selatan. Supreme Court of Appeal merupakan Mahkamah
Agung, atau pengadilan tertinggi dalam hukum sipil dan pidana, dibawahnya

15
adalah High Courts atau pengadilan tinggi yang berada di tiap-tiap ibukota
provinsi Afrika Selatan dan yang terakhir adalah Magistrate Courts yang
merupakan lembaga peradilan terendah atau tempat peradilan tingkat pertama
dalam masalah hukum sipil dan pidana yang berada di kota-kota. Pengadilan
bertanggung jawab dalam hal penerapan hukum dan pelaksanaan peradilan di
Afrika Selatan, dimana pelaksanaannya harus berdasarkan konstitusi dan
dirumuskan oleh parlemen/ badan legislatif. Lembaga Peradilan Afrika Selatan
berpusat di kota Bloem-Fountein.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun
ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004, di mana partai
ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai
Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai
oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu atau
UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP
(1,65%) dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).
Parlemen/DPR di Afrika Selatan terdiri dari dua bagian, yaitu majelis nasional dan
dewan nasional provinsi. Majelis Nasional adalah majelis rendah dari Parlemen Afrika
Selatan, yang terletak di Cape Town, Western Cape Propinsi. Ini terdiri dari tidak
kurang dari 350 dan tidak lebih dari 400 anggota. Hal ini dipilih setiap 5 tahun
menggunakan daftar partai perwakilan proporsional sistem, dimana setengah dari
anggotanya dipilih secara proporsional dari 9 daftar provinsi sisa separuh dari daftar
nasional untuk memulihkan proporsionalitas. Majelis Nasional dipimpin oleh seorang
ketua, dibantu oleh wakil ketua. Sedangkan Dewan Nasional Provinsi adalah dewan
pemerintahan yang berada ditingkat provinsi.

D. Kebudayaan
Negara Afrika Selatan terdiri dari beberapa suku atau multietnis. Suku bangsa yang
mendiami wilayah Afrika Selatan, terdiri dari kulit hitam, kulit putih, India, dan
campuran. Sekitar 77 % penduduk Afrika Selatan merupakan orang kulit hitam, 11 %
orang kulit putih. Kemudian, sisanya 9 % merupakan orang kulit berwarna atau ras
campuran dan Asia sekitar 2 %.

16
Kelompok suku terbesar di negara Afrika Selatan, yaitu Suku Nguni, sebanyak 46,4 %;
Suku Sotho –Tswana, sebanyak 24,3 %; Kulit putih atau Kaukasia, sebanyak 8,9 %;
Kulit berwarna atau ras campuran, sebanyak 8,9 %; dan Suku Asia, sebanyak 2,8 %.
Pendapat lain menyatakan etnik terbesar merupakan etnik Zulu sebesar 22,4 %.
Selanjutnya, etnik Xsoha sebesar 17,5 %, etnik Sotho Utara sebesar 9,8 %, Tswana
sebesar 7,2 %. Kemudian, etnik Sotho Selatan sebesar 6,9 %, etnik Tsonga sebesar 4,2
%, etnik Venda sebesar 1,7 %, dan etnik Ndebele sebesar 1,5 %. Selain itu, masih
terdapat pula etnik keturunan Portugis sebesar 10 %.
Bahasa sehari –hari yang digunakan oleh penduduk negara Afrika Selatan yaitu bahasa
Inggris, Bahasa Afrikaans, dan bahasa Bantu. Selain menggunakan ketiga bahasa
tersebut, penduduk Afrika Selatan juga menggunakan bahasa Ndebele, Sotho Selatan,
Sotho Utara Tsong, Tswana, Venda, Xhosa, dan Zulu. Negara Afrika Selatan ini
memiliki 11 bahasa resmi. Pada hal di negara Afrika Selatan ini terdapat 40 bahasa
yang digunakan penduduknya.
Agama yang dianut oleh penduduk Afrika Selatan, antara lain Reformis Belanda,
Anglikan, Katolik, Yudaisme, Hindu, dan Islam. Afrika Selatan didominasi oleh agama
Kristen. Dengan prosentase untuk agama Kristen sebesar 68 %, agama Hindu sebesar
2 %, Islam sebesar 2 %, dan aliran kepercayaan sebesar 28 %. Agama yang paling cepat
berkembang di negara Afrika Selatan, yaitu tidak memiliki agama.17
Dalam hal sosial budaya, Afrika Selatan memiliki berbagai macam festival serta
kebudayaan yang beranekaragam. Hal ini tidak terlepas dari sejarah masa lalu Afrika
Selatan sebagai salah satu tempat jajahan bangsa Eropa. Berikut beberapa kebudayaan
yang ada di Afrika Selatan :
 Sosial Budaya
1. Festival
Ada berbagai macam festival yang ada di Afrika Selatan yakni : Prickly Pear Festival
– Uitenhage Eastern Cape. Hal ini diadakan pada akhir Februari atau awal Maret di
Cuyler Hofstede pertanian museum dekat Uitenhage. Ini adalah hari makanan
tradisional seperti bir jahe, pancake, potjiekos, buatan selai, panggangan braai dan ikan

17
Indriyana Rahmawati (3 JULI 2016) https://portal-ilmu.com/negara-afrika-selatan/ diakses pada tanggal 28
Desember 2018

17
braai, kelinci-chow dan rumah-dibuat puding. Selain itu banyak festival yang diadakan
di Negara ini yaitu Keju Festival, Cape Town Jazz Festival Klein Karoo Festival,
Philippolis Witblits Festival, dan masih banyak yang lainnya.
2. Makanan Khas
Makanan khas Afrika Selatan beragam, dari berbagai wilayah Afrika Selatan,
dianataranya adalah Biltong, daging kering asin (mirip dengan dendeng , meskipun
daging yang digunakan sering dari berbagai jenis rusa lainnya Antelope. Kemudian ada
Boerewors , sebuah sosis panggang. Lalu ada Potjiekos daging dan dibuat dengan
sayuran dan dimasak di atas bara di besi. Selain makanan diatas banyak lagi makanan
dan minuman khas yang ada di Afrika Selatan seperti Mageu, Melktert, Umngqusho,
Umqombothi, Mala Mogodu dan lain-lain.
3. Tari – tarian
Tarian Gumboot (atau isicathulo) adalah Afrika tarian yang dilakukan oleh penari
mengenakan sepatu bot Wellington Di Afrika Selatan ini lebih umum disebut
bersepatu. Sepatu mungkin dihiasi dengan lonceng. Suara ini akan menjadi kode atau
panggilan yang berbeda untuk mengatakan sesuatu kepada orang lain jarak yang cukup
dekat. Ini pada dasarnya digunakan sebagai bahasa di lapangan pertambangan. Selain
itu terdapat tarian Vokspele yang merupakan tari tradisional Afrika Selatan juga.
4. Pakaian Adat
Pakaian adat Afrika Selatan yang dikenakan, seperti gaun panjang, Di Afrika Selatan
dikenal dengan kemeja Madiba. Oke aso merupakan kain tradisional Afrika, terutama
yang terbuat dari anyaman strip dijahit bersama-sama dalam mode quilting. Kain ini
kemudian dipotong menjadi bentuk garmen. Di Eastern Cape, Afrika Selatan kita
menemukan orang-orang Xhosa, pakaian gaya populer seorang wanita di wilayah ini
adalah modern. Selain itu ada Mbaco yaitu seratus persen katun kain yang datang dalam
tiga warna primer dan tradisional untuk daerah: krim, merah dan oranye.
5. Bangunan Bersejarah
Banyak bangunan bersejarah yang sangat menarik dikunjungi oleh wisatawan
diantaranya, Castle of Good Hope dibangun antara 1666 dan 1679 oleh Perusahaan
India Timur Belanda, dan termasuk bangunan tertua di Afrika Selatan. Bangunan
berikutnya adalah Puri yaitu campuran dari arsitektur abad pertengahan dan abad ke-

18
17 dirancang dalam segilima. Bangunan ini terdiri dari lima benteng bantalan nama
penguasa masa lalu. Benteng digunakan sebagai penjara dan gudang. Selain itu di
Akrika selatan banyak bangunan bersejarah lainnya yakni Groot Constantia , Bo-Kaap
Museum, Galeri Nasional Afrika Selatan, dan Museum emas Afrika.

 Kebudayaan pernikahan yang ada di Afrika Selatan


1. Tradisi Sharo.
Tradisi Sharo biasanya dipraktekkan di negara-negara Afrika lainnya seperti Mali,
Nigeria, dan Kamarun. Tradisi ini dipraktekkan dengan cara dimana para pria harus
mengalahkan para penantangnya jika ingin mengambil istri. Ini bertujuan untuk
menunjukan kejantanan dan kepantasan seorang pria meminang calon istri. Para pria
tersebut dipukuli oleh para penantang dan mereka harus menahan rasa sakit yang
dialami. Jika mereka berhasil menahan rasa sakit dari pukulan-pukulan tersebut akan
dinyatakan sebagai pria sejati dan berhak mengambil calon istrinya. Tapi jika gagal,
mereka tidak diperbolehkan untuk mengambil para gadis sebagai istri. Bukan hanya
tidak dapat mengambil calon istri, para pria yang gagal pun harus menanggung rasa
malu yang teramat berat dan seringkali mereka yang gagal juga kehilangan nyawanya
akibat luka-luka yang terlampau berat.
2. Tradisi Lobola.
Tradisi yang berhubungan dengan budaya pernikahan adat Labola ini pada dasarnya
menjadikan para gadis layaknya sebagai objek jual-beli. Karena tradisi ini melibatkan
negoisasi harga yang akan dibayar laki-laki untuk menikahi seorang gadis. Disamping
itu, proses tradisi Lobola berkesan rumit karena harus melalui protokol (tata aturan)
tertentu yang harus ditaati oleh kedua belah pihak. Tata aturan yang dimaksud adalah
seperti dilakukannya pertukaran pasangan. Yang dalam pertukaran tersebut, tidak
diperbolehkan adanya pasangan yang sudah saling mengenal sebelumnya. Jadi dapat
dikatakan, calon mempelai pria dan wanita dijodohkan sebenuhnya oleh tata aturan
adat, yang satu sama lain tidak mengenal pada tingkat keseriusan dan kesucian suatu
pernikahan. Dan juiga dapat dinyatakan tidak adanya dasar cinta satu sama lain dalam
tradisi yang harus dipatuhi oleh semuanya ini. Apabila keluarga dari pengantin tidak
setuju dengan tradisi ini maka mereka akan dihukum.

19
BAB III
KESIMPULAN

Republik Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan yang bertetangga dengan
Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Secara
Geografis Afrika Selatan terletak di benua Afrika yang bersebelahan dengan Samudra Atlantik di
pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Sedangkan secara
Astronomis Afrika Selatan terletak di 29° 00' LS-24° 00' LT. Dengan Luas kawasan 1.219.912
km². Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya beriklim Mediterania, di
timur laut beriklim subtropis. Sebagian kecil kawasan di barat-laut Afrika Selatan bergurun dan
beriklim kering. Sebahagian besar negara ini bercuaca sederhana panas dengan hari yang cerah
dan malam yang sejuk. Dengan suhu antara 17°C hingga 30°C.

Afrika memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia yang dat kita temui di Cape Floral
Region. Pada tahun 2018 Afrika Selatan memiliki penduduk kurang lebih 56,5 juta. Dengan
mayortas masyrakat kkulit hitam.

20

Anda mungkin juga menyukai