Anda di halaman 1dari 5

REPUBLIK AFRIKA TENGAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Sejarah Afrika

Yang dibina oleh Najib Jauhari M. Hum

Oleh

Siti Vivi Rohmawati Qiyarotul U


150731603873

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKUKTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Maret 2018
SDA dan SDM Republic Afrika Tengah
 Nama resmi : Central African Republic
 Ibu kota : Bangui
 Agama : Protestan 25%; Katolik Roma 25%; Islam 15%;
Indigenous beliefs 35%.
 Luas wilayah : 622.984(km2)
 Jenis kekuasaan : Republik
 Bentuk negara : Kesatuan. Republik Afrika Tengah diorganisir ke dalam
16 prefektur dan 1 komune otonom, 60 subprefektur, dan 174 munisipal.
Bangui adalah munisipal khusus.
 Sistem pemerintahan : Parlementer. Presiden adalah kepala negara
sekaligus kepala eksekutif. Dalam tugas administratifnya, presiden
mengangkat Perdana Menteri, anggota kabinet (atas advis Perdana
Menteri), serta pejabat-pejabat sipil dan militer.
 Parlemen : Unikameral (National Assembly)
Republik Afrika Tengah memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Juga
memiliki kekayaan sumber daya mineral, termasuk berlian, yang mencapai
hampir setengah dari total pendapatan negara ekspor. Emas, uranium, bijih besi,
tembaga, dan manganese yang ditambang dalam jumlah yang lebih kecil.
Republik Afrika Tengah merupakan negara yang dikelilingi daratan di Afrika
dan wilayahnya tidak bersentuhan sedikitpun dengan laut.Republik Afrika Tengah
adalah salah satu negara yang disebut Negara Landlock atau Negara Terkurung.
Negara ini Berbatasan langsung dengan Sudan di timur, Republik Demokratik
Kongo dan Kongo di selatan, Chad di utara, serta Kamerun di barat. Wilayahnya
mayoritas berupa SudanoGuinean Savanna termasuk Zona Sahelo Sudanese di
utara, dan Zona hutan Equatorial di selatan.Central African Republic. Sama
dengan negara di Benua Afrika pada umumnya, Republik Afrika Tengah dilanda
kemiskinan dan ketidakstabilan politik. Instabilitastelah mewarnaiRepublik Afrika
Tengah sejak tahun 1960.
Kolonisasi Republic Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah atau Central African Republic (Republique
Centrafricaine) dahulu bernama Ubangi-Shari, beribukota BANGUI, terbagai
dalam 14 prefectures. Tahun 1000 sebelum Masehi, migran pertama masuk ke
Republik Afrika Tengah berasal dari Adamawa-Eastern berasal dari Kamerun
menuju Sudan dan menetap di daerah itu. Selanjutnya diikuti pada abad ke-7,
migran kedua berasal dari Danau Chad dan sungai Nil. Daerah ini pernah
diperintah oleh seorang Sultan ada abad ke-16. Pada abad ke-16 inilah, Republik
Afrika Tengah dianggap para sejarawan mempunyai sejarah kelam, yaitu
penduduknya dirusak oleh para pedagang budak, dalam arti mereka dijadikan
komoditi, untuk diperdagangkan sebagai budak belian. Hal ini berlangsung hingga
abad ke-19. Pada abad ke-18, berbondong-bondong masuk suku Banda, Baya-
Mandjia dan Zande. Orang Eropa mulai masuk ke Republik Afrika Tengah pada
tahun 1885, ketika Perancis dan Jerman bersama ingin menguasainya. Namun
akhirnya Perancis keluar sebagai pemenang, dan pada tahun 1894 daerah ini
disebut Ubangi-Shari.
Pada tahun 1905 pernah bergabung dengan Chad, dan pada tahun 1910
bergabung dengan Gabon dan Congo Tengah menjadi French Equatorial Africa.
Pada tahun 1946 muncul pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Perancis
dengan tujuan utama membentuk pemerintahan sendiri bagi Ubangi-Shari.
Akhirnya pada tanggal 1 Desember 1958, Ubangi-Shari menjadi Republik
Otonom di bawah French Community, dan Barthelemy Boganda ditunjuk sebagai
Perdana Menteri, namun beliau terbunuh pada suatu insiden terencana pada tahun
1959. Pada tanggal 13 Agustus 1960, David Dacko, kemenakan Boganda
memproklamirkan kemerdekaan Republik Afrika Tengah, sekaligus
mencanangkan negara dengan satu partai dan membuat poros Bangui-Beijing.
Karena situasi negara semakin panas, maka pada 31 Desember 1965, Jean-Bedel
Bokassa (saudara sepupu Dacko) mengambil alih pemerintahan dan mengangkat
dirinya sebagai presiden, dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sumur
hidup.
Pada tanggal 4 Desember 1976, Bokassa merombak sistem pemerintahan
Republik Afrika Tengah menjadi Kerajaan, dan mengangkat dirinya sebagai Raja
Bokassa I. Setelah menjadi monarki inilah, Bokassa melakukan tindakan yang
tidak populer di mata rakyatnya, brutal, kanibal dan pindah ke agama Islam,
namun akhirnya kembali lagi ke agama asal, yaitu Katholik. Bokassa akhirnya
dikudeta pada tanggal 20 September 1979 oleh David Dacko dan mengembalikan
nama Central African Empire menjadi Central African Republic.
Pada 1 September 1981, Dacko dikudeta oleh Jendral Andre Kolingba,
dan akhirnya ditunjuk sebagai presiden. Pada tahun 1991, Andre Kolingba di
bawah tekanan untuk menyelenggarakan pemilu secara demokratis (multipartai),
dan akhirnyapemilu multipartai diselenggarakan pada Agustus 1993. Terpilih
sebagai Presiden pada pemilu demokratis ini adalah Ange-Felix Patasse. Negara
bukan semakin membaik setelah diselenggarakannya pemilu multipartai, namun
semakin terpuruk. Akhirnya budaya kudeta berulang terjadi, antara Patasse ke
Kolingba dan sebaliknya. Akhirnya kemelut ini berakhir, setelah Jendral Francois
BOZIZE mengadakan kudeta pada bulan Maret 2003. Dua tahun kemudian,
tepatnya pada bulan Mei 2005 diadakan pemilu, dan Bozize memenangkannya
sebagai Presiden.
Diplomasi dengan Indonesia

Persetujuan Bilateral dengan RI : Belum memiliki hubungan diplomatik


dengan RI est tahun 2013
Profil Hubungan Dagang/Ekonomi dan Sosial Budaya : Berdasarkan data statistik
total nilai perdagangan RI-Republik Afrika Tengah tahun 2013 mencapai US$
21,31 juta, terdiri dari ekspor sebesar US$ 8,47 juta dan impor US$ 12,84 juta.
Tren total nilai perdagangan ini positif 37,19% sepanjang periode 2009-2013.
Indonesia dan Republik Afrika Tengah belum memiliki hubungan di bidang sosial
budaya. (est 2013)
Hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Republik afrik tegah
dimulai pada tahun 2016 bersamaan dengan pembukaan diplomasi dengan negara
lain di Benua Afrika yaitu : Chad dan Guinea .Penandatanganan Joint
Communique antara Menlu RI dan ketiga mitranya yakni menlu Afrika Tengah,
Equitorial Guinea, dan Chad maka kini Indonesia memiliki hubungan diplomatik
dengan 190 negara dari total 193 yang menjadi anggota PBB.”Hubungan
diplomatik akan semakin memudahkan penguatan dan peningkatan berbagai kerja
sama baik bilateral maupun multilateral di PBB," ucap Retno Marsudi menteri
luar negeri . Sebelum dibukanya hubungan diplomatik dengan Republik
Afrika Tengah, Indonesia memiliki pasukan yang tergabung dalam misi
perdamaian UN MINUSCA (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in
CAR). Hingga akhir Juni 2016, terdapat 215 personel TNI yang bertugas di
Republik Afrika Tengah melalui Satuan Tugas Kizi TNI sejak Mei 2014. Nilai
perdagangan bilateral RI-Republik Afrika Tengah mencapai mencapai US$ 6,6
juta pada tahun 2015. Produk ekspor utama Indonesia ke Republik Afrika Tengah
antara lain produk CPO dan turunannya, sabun, dan margarin.

Daftar Rujukan

Darsiti, Soeratman. 2012. Sejarah Afrika. Yogyakarta: Ombak


Dian Purnama Sari. 2012. Studi Kawasan Afrika Tengah Case Study : Faktor –
Faktor Penghambat Eccas Dalam Mewujudkan Perdamaian Dan
Keamanan Di Kawasan Afrika Tengah Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Hubungan Internasional.
(online) https://nanopdf.com/download/studi-kawasan-afrika-tengah-blog-
ub_pdf. diaksek tanggal 27 Februari 2018.
Kementrian Luar Negeri Indonesia (https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail-
kerjasama-bilateral.aspx?id=186)
Tim Editor. 1989. Negara dan Bangsa Edisi I. Surabaya : PT. Widyara

Anda mungkin juga menyukai