Anda di halaman 1dari 13

PERTUMBUHAN DAN

PERGERAKAN NASIONAL
INDONESIA

6.1 Mind Map

478
Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483  479

6.2 Penjelasan Catatan:


6.2.1 Perkembangan Ideologi dan Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia
1. Perkembangan Ideologi di Indonesia
Pembukaan terusan Suez pada tahun 1869 mempunyai arti yang sangat
penting bagi perkembangan ideologi di Indonesia. Munculnya paham-paham baru
yang umumnya berasal dari Eropa menjadi sangat berkembang dan menyebar ke
wilayah Asia termasuk Indonesia seiring dengan semakin mudahnya komunikasi
antara Eropa dengan Asia.
Paham atau ideologi yang berkembang di Indonesia antara lain:
a. Ideologi Liberalisme
Masuknya ideologi liberalisme ke Indonesia diperkenalkan oleh tokoh-tokoh
liberalis Belanda yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Kaum liberal
Belanda tersebut melihat beberapa kebijaksanaan pemerintah yang justru
melanggar perinsip-prinsip liberalisme yang mengutamakan kebebasan individu
atau kebebasan kehidupan masyarakat. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang
bertentangan dengan ideologi liberalisme tersebut seperti: pelaksanaan tanam
paksa, kerja rodi, monopoli, dan sebagainya. Tokoh-tokoh liberalisme Belanda
yang mengembangkan paham liberalisme di Indonesia seperti Edward Douwes
Dekker, Van De Venter, Baron Van Houvel, Dr. Abraham Kuyper, dan
EFE Douwes Dekker.
Sedangkan organisasi yang mengembangkan paham liberalisme adalah
Indische Partij.
b. Ideologi Nasionalisme
Ideologi Nasionalisme masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pelajar yang
belajar di negeri Belanda mereka tergabung dalam suatu organisasi Indische
Vereneging. Setelah masuk ke Indonesia ideologi Nasionalisme dijadikan dasar
perjuangan bagi Partai Nasional Indonesia yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Organisasi ini mempunyai tujuan memperjuangkan kehidupan yang bebas bagi
bangsa Indonesia.
c. Ideologi Komunisme
Ideologi Komunisme diperkenalkan pertama kali oleh Sneevliet ia bersama
sama dengan Brandsteder mendirikan organisasi Indische Social Democratis
Vereneging (ISDV). Dalam perkembangannya ISDV berubah menjadi PKI pada
tahun 1920 setelah terjalinnya hubungan antara Sneevliet dengan Semaun (seorang
pimpinan SI cabang Semarang). Organisasi PKI dalam perjuangannya sangat
radikal terbukti dengan adanya pemberontakan yang dilakukan pada tahun 1926
dan 1927. Karena gagal maka sejak saat itu PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.
d. Ideologi Demokrasi
Ideologi Demokrasi pada masa Pergerakan Nasional tidak mungkin
dilaksanakan. Pemerintah kolonial tidak mungkin menerapkan ideologi.
Demokrasi, karena hal ini akan merugikan kekuasaannya atas Indonesia.
Sekalipun ada Volksraad (parlemen pada masa pemerintah kolonial Belanda),
namun keberadaannya tidak berfungsi sebagai wakil rakyat karena anggotanya
tidak dipilih melalui pemilu dan tidak menampung aspirasi rakyat Indonesia.
Karena itu muncul tuntutan kepada pemerintah supaya terbentuk parlemen
sejati seperti yang dituntut oleh GAPI.
e. Ideologi Pan-Islamisme
Ideologi Pan-Islamisme merupakan suatu paham yang bertujuan untuk
mempersatukan umat Islam se dunia. Ideologi ini muncul berkaitan dengan
kondisi abad ke-19 dimana dunia Islam mengalami kemunduran, sementara
dunia Barat dalam kemajuan dan melakukan penjajahan terhadap negara-negara
Islam, termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya umat Islam. Ideologi
Pan-Islamisme telah membangkitkan semangat kesadaran Nasional yang
didasari ikatan keagamaan. Organisasi yang muncul di dasari oleh ideologi
Pan-Islamisme seperti: Sarekat Islam (SI), Muhammadiyah dan lain-lain.
480  Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483

Catatan: 2. Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional Indonesia


Munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional seiring dengan munculnya
kebangkitan nasional. Kebangkitan Nasional Indonesia didorong oleh beberapa
faktor, antara lain:
a. adanya penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda baik di
bidang politik, ekonomi, sosial maupun kebudayaan;
b. lahirnya kaum Cendekiawan;
c. masuknya paham-paham baru;
d. perkembangan media komunikasi dan transportasi;
e. munculnya nasionalisme di beberapa negara Asia;
f. kemenangan Jepang atas Rusia (1905).
Berikut ini tabel uraian singkat tentang keberadaan organisasi-organisasi
pergerakan nasional.

No. Nama Organisasi Tokoh-tokoh Tujuan


1. Budi Utomo (BU) 1. Dr. Wahidin 1. Memajukan pendidikan dan kebudayaan
(28 Mei 1908) Sudirohusodo
2. Dr. Sutomo
2. Perhimpunan 1. Drs. Moh. Hatta 1. Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Indonesia (PI) 2. Mr. Nazir Datuk
(1908) di Belanda Pamontjak
3. Mr. Ali
Sastroamidjojo
4. Mr. Abdul Majid
3. Sarekat Islam (SI) 1. H. Oemar Said 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
(1912) Cokroaminoto berdagang
2. H. Agus Salim 2. Membantu menyelesaikan masalah anggotanya
3. Abdul Muis 3. Memajukan pendidikan dan kesejahteraan
4. H. Gunawan rakyat
4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru
mengenai ajaran agama Islam
5. Membina anggotanya untuk menurut perintah
agama Islam
4. Indische Partij (IP) 1. E.F.E. Douwers 1. Meningkatkan jiwa integrasi semua golongan
(1912) Dekkter 2. Menghapus perbedaan statifikasi sosial
2. dr. Suwardi 3. Menghapuskan reasialisme
Suryaningrat 4. Mempertebal kecintaan masyarakat terhadap
3. dr. Tjipto cita-cita Indonesia
Mangunkusumo 5. Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa
Indonesia, terutama memperkuat mereka yang
ekonominya lemah
6. Mewujdukan kemerdekaan Indonesia
5. Partai Nasional 1. Ir. Soekarno 1. Mencapai Indonesia merdeka
Indonesia (PNI) 2. Berjuang dengan kekuatan sendiri
(1927) 3. Bersikap non-kooperasi
6. Partai Indonesia 1. Mr. Sartono 1. Sama dengan PNI
(Partindo) 2. Ir. Soekarno
Kelanjutan PNI –
1931
7. Partai Indonesia 1. dr. Sutomo 1. Menuju kemerdekaan Indonesia
Raya (Parindra) – 2. M. H. Thamrin
1930 3. Wuryaningrat
4. Sukardjo
Wiryopranoto
8. Gabungan Politik 1. Abikusno 1. Menuju Indonesia berparlemen
Indonesia (GAPI) Tjokrosuyoso 2. Membentuk suatu kekuatan nasional
2. M.H. Thamrin
3. Mr. Amin
Syarifuddin

3. Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional


Peranan pers selama penjajahan Belanda tidak bisa dilepaskan dalam
kebangkitan nasional. Pers bagi organisasi pergerakan nasional berperan sebagai
penyebar gagasan dan asas perjuangan organisasi kepada masyarakat. Selain itu
media pers juga dijadikan alat untuk mengkritik kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah kolonial Belanda.
Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483  481

a. Surat Kabar Berbahasa Melayu Catatan:


No. Nama Koran Wilayah
1. Pewarta Jawa
2. Pembentukan Betawi Surabaya
3. Sinar Djawa Surabaya
4. Benteng Pagi Surabaya
5. Pemberitaan Aceh Sumatera
6. Tjahaya Soematra Sumatera
7. Sinar Soematra Sumatera
8. Pewarta Borneo Kalimantan
9. Pewarta Menado Sulawesi

b. Surat Kabar Perjuangan Kemerdekaan


No. Nama Koran Pimpinan
1. Benih Merdeka Moh. Yunus dan O.K. Nazir
2. Oetoesan Hindia H.O.S. Tjokroaminoto
3. Soeara Oemoem Tohir Cindarbumi
4. De Express dr. Tjipto Mangunkusumo
5. Pikiran Rakyat Surat kabar ini secara rutin memuat
6. Sarekat Indonesia Moeda tulisan Soekarno dan Moh. Hatta
7. Daoelat Rakyat
8. Penyebar Semangat

c. Surat Kabar Suara Pemerintah


No. Nama Koran Wilayah
1. Bentara Hindia Jakarta
2. Pancaran Warta Jakarta
3. Medan Prijaji Bandung
4. Sinar Matahari Makasar

4. Peran Wanita dalam Pergerakan Nasional


a. Awal Perjuangan
Selama pergerakan nasional berlangsung, kaum wanita Indonesia turut ambil
bagian dalam memberikan pembaruan masyarakat menuju kemerdekaan. Salah
satu masalah utama yang menjadi sasaran pembaruan itu adalah keterbelakangan,
kemiskinan dan sistem feodalisme. Ketiga hal tersebut seringkali menjadi
hambatan bagi ruang gerak aktivitas kaum wanita sistem feodalisme, misalnya
telah melahirkan kesenjangan/jarak yang sangat lebar antara hak kaum laki-laki
dengan kaum wanita dan mengekang kreativitas wanita.
Aktivitas kaum wanita Indonesia dalam pergerakan nasional lebih banyak
bergerak dibidang pendidikan. Beberapa wanita seperti R. Dewi Sartika, R. A.
Kartini, Maria Walanda Maramis merupakan pelopor dalam pergerakan
wanita. Gagasan mereka adalah mengembangkan pengetahuan kaum wanita
sehingga memiliki kemampuan lebih sebagai ibu rumah tangga. Sekolah-
sekolah didirikan oleh pelopor pergerakan wanita, seperti Kartini mendirikan
sekolah untuk para gadis di Jepara, R. Dewi Sartika mendirikan sekolah di
Bandung, dan Maria W. Maramis mendirikan sekolah di Gorontalo.
b. Perjuangan melalui Organisasi Wanita
Kesadaran akan pentingnya pendidikan, semakin berkembang. Bahkan
kaum wanita pun menyadari bahwa pendidikan bagi mereka harus dikelola
lebih modern, profesional dan terarah. Karena itu pergerakan wanita tidak
hanya dilakukan secara perseorangan, melainkan dihimpun dalam suatu wadah
organisasi. Tujuan utamanya tetap sama mengangkat derajat kaum wanita.
482  Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483

Catatan: Berikut ini uraian singkat tentang organisasi-organisasi pergerakan wanita.


(1) Tahun 1912, lahir organisasi wanita pertama di Jakarta bernama Putri
Mardika di bawah naungan Budi Utomo. Putri Mardika membimbing para
gadis dalam pendidikan, memberikan beasiswa, kepada para gadis, dan
menerbitkan majalah sendiri.
(2) Tahun 1913, lahir di Tasikmalaya organisasi wanita bernama Kautamaan
Istri yang menaungi sekolah-sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika.
(3) Ny. Van Deventer berinisiatif mendirikan Kartini Fonds. Salah satu usaha
Kartini Fonds adalah mendirikan sekolah-sekolah yang disebut sekolah
Kartini di berbagai kota, seperti Batavia, Buitenzorg (Bogor), Cheribon
(Cirebon), Semarang, Madiun, dan Surabaya.
(4) Tahun 1914, di kota Gadang dekat Bukittinggi, Sumatera Barat, Rahena
Kudus mendirikan Kerajinan Amai Setia. Salah satu usaha organisasi ini
adalah mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita.
(5) Organisasi wanita lain yang merupakan pengembangan dari organisasi
pria adalah Sarekat Putri Islam (dari Sarekat Islam), Ina Tuni (dari Jong
Ambon), Jong Java Meisjekring (dari Jong Java), dan Jong Islamieten
Bon Dames Fedeling (dari Jong Islamieted).
c. Kongres Wanita
Sejak tahun 1920, organisasi wanita mulai aktif dalam pergerakan politik
terutama yang tergabung pada organisasi politik. Kongres I Wanita berlangsung
tanggal 22 – 25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut diikuti oleh
7 organisasi wanita dan salah seorang pemimpin kongres I ialah R. A. Suhanto.
Pada Kongres I itu dibahas masalah persatuan di kalangan wanita,
masalah wanita dalam keluarga, masalah poligami dan perceraian serta sikap
dalam menghadapi kolonialisme Belanda. Hasil utama kongres tersebut adalah
terbentuknya Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI), sebuah
organisasi gabungan dari berbagai organisasi wanita. Nama PPPI kemudian
diubah menjadi Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII). Dalam
kongres PPII bulan Desember 1930, secara tegas menyatakan bahwa
pergerakan wanita Indonesia adalah bagian dari pergerakan bangsa.
Kemudian atas inisiatif PPII, bulan Juli 1935 diadakan kongres
perempuan II di Jakarta. Dalam kongres ini dibahas antara lain masalah buruh
wanita, usaha memberantas buta huruf, sikap netral terhadap agama, dan usaha
menanamkan semangat kebangsaan. Keputusan lain yang diambil adalah
menjadikan Kongres Perempuan Indonesia sebagai badan tetap. Karena itu,
bulan Desember 1935, PPII dibubarkan diganti oleh Kongres Perempuan
Indonesia (KPI). Salah satu programnya adalah KPI berusaha mendapatkan hak
pilih bagi wanita dalam dewan-dewan perwakilan.

Contoh Soal
1. Sebutkan beberapa faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia!
Jawaban
a. adanya penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda baik
di bidang politik, ekonomi, sosial maupun kebudayaan;
b. lahirnya kaum Cendekiawan;
c. masuknya paham-paham baru;
d. perkembangan media komunikasi dan transportasi;
e. munculnya nasionalisme di beberapa negara Asia;
f. kemenangan Jepang atas Rusia (1905).

2. Jelaskan peran penting pers dan media massa di masa pergerakan nasional
Indonesia!
Jawaban
....
Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483  483

6.2.2 Gagasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Catatan:


1. Pemufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia
(PPPKI)
Ide ini muncul atas gagasan Ir. Soekarno yang dilatarbelakangi oleh adanya
perbedaan pendapat, azas dan tujuan di antara partai-partai politik. Berkat bantuan
tokoh PSI (Soekiman) dilakukan pertemuan di antara organisasi-organisasi seperti
PSI, BU, Pasundan, Sumatra Bond, kaum Betawi dan kelompok studi Indonesia
untuk mendirikan federasi partai politik dengan nama PPPKI.

2. Kongres Pemuda
Selama pergerakan nasional, telah tumbuh organisasi pemuda di berbagai
daerah di Indonesia. Mereka di antaranya adalah Trikoro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia),
Jong Java (selanjutnya kemudian mendirikan Jong Islamieten Bond), Jong Sumatranen
Bond, Jong Pasundan, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Batak,
Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, Tunorbi Verbond dan lain-lain. Semua
organisasi pemuda itu mempunyai tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Guna mencapai tujuan tersebut, para pemuda sepakat untuk menggalang
persatuan dan kesatuan antarorganisasi pemuda. Untuk itu diadakan Kongres
Pemuda Indonesia I (30 April—2 Mei 1926) di Jakarta. Penyelenggaraannya
diketuai oleh Tabrani dengan anggotanya Bahder Djohan, Sumarto, Jan Taile,
Soileewij, dan Paul Pinontoan. Kongres pertama ini belum menunjukkan satu
kesadaran nasional. Dalam kongres hanya dilangsungkan penyampaian pengantar
pidato yang berisi tentang:
a. persamaan pemuda dalam meresapkan cita-cita Indonesia Raya,
b. kedudukan wanita dalam pergaulan Indonesia menurut agama Islam,
c. penggunaan bahasa dan kesusastraan Indonesia dikemudian hari,
d. rencana pembentukan gabungan partai politik untuk menggalang kekuatan dan
persatuan.
Selanjutnya diadakan Kongres Pemuda II tahun 1928 yang didasari oleh
semangat Persatuan Indonesia (PI) dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
(PPPI). Tokoh-tokohnya adalah Sugondo, Rohyani, Sumitro, Sumyono,
Hendromartono, S. Djoned Poesponegoro, Koencoro, Wilopo, Sorjadi, Moh.
Yamin, A.K. Gani, dan Aboe Hanifah.
Kongres Pemuda kedua menghasilkan beberapa kesepakatan yaitu:
a. tercetus Ikrar Sumpah Pemuda yang intinya berbunyi satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa Indonesia;
b. ditetapkan lagu Indonesia Raya sebagai lagu Kebangsaan;
c. ditetapkan Merah Putih sebagai Bendera Kebangsaan.
Kemudian pada pertemuan berikutnya, tanggal 29–30 Desember 1928
terbentuk gabungan organisasi pemuda yaitu Indonesia Muda (IM). Dan dalam
Kongres Pemuda III tahun 1939 disepakati pembentukan badan Penggabungan
Pemuda (Perda).

3. Partai Indonesia Raya (Parindra)


Pada sekitar tahun 1930-an pemerintah melakukan tekanan terhadap organisasi-
organisasi politik yang bersifat radikal dan non kooperatif. Dilumpuhkannya
gerakan non kooperatif ini mendorong organisasi yang berprinsip kooperatif untuk
membentuk gagasan persatuan dengan alasan jangan sampai perjuangan bangsa
Indonesia untuk menuju kemerdekaan terputus di tengah jalan akibat tekanan-
tekanan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Atas prakarsa PBI yang
berkedudukan di Surabaya dan BU dibentuklah gabungan organisasi pergerakan
nasional yang kooperatif dengan nama Partai Indonesia Raya (Parindra).
Organisasi yang ikut di dalamnya: Sarikat Celebes, Sarikat Sumatra, Sarikat
Ambon, Perkumpulan kaum Betawi dan Tirtayasa.
484  Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483

Catatan: 4. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)


GAPI lahir atas prakarsa Moh. Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939.
Faktor-faktor pendorong lahirnya GAPI antara lain:
a. Kekecewaan organisasi-organisasi politik pergerakan nasional terhadap gagalnya
Petisi Soetardjo.
b. Adanya tekanan dari luar berupa ancaman Jepang yang oleh bangsa barat
disebut dengan istilah Bahaya Kuning
Adapun yang menjadi tuntutan GAPI adalah:
a. Indonesia Berparlemen,
b. kemajuan masalah-masalah sosial-ekonomi masyarakat,
c. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi,
d. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia,
e. Merah Putih menjadi bendera Indonesia.
Organisasi yang tergabung dengan GAPI seperti: Parindra, Gerindo, Persatuan
Minahasa, Partai Islam Indonesia, Partai Katholik Indonesia, Pasundan dan PSII.

Contoh Soal
3. Apa yang kamu ketahui mengenai Petisi Soetardjo?
Jawaban
Petisi Soetardjo ialah sebutan untuk petisi yang diajukan oleh Soetardjo
Kartohadikoesoemo, pada 15 Juli 1936, kepada Ratu Wilhelmina serta Staten
Generaal (parlemen) di negeri Belanda sebagai wujud ketidak puasan di
kalangan rakyat terhadap pemerintahan akibat kebijaksanaan politik yang
dijalankan Gubernur Jenderal de Jonge.

4. Jelaskan arti penting pelaksanaan Kongres Pemuda II di Jakarta pada tanggal


28 Oktober 1928!
Jawaban
....

6.2.3 Peristiwa-peristiwa Penting dan Kebijaksanaan-Kebijaksanaan Keras


Pemerintah Kolonial terhadap Indonesia
1. Indische Partij menentang Perayaan Kemerdekaan Negeri Belanda tahun 1913.
Belanda merayakan kemerdekaan yang ke-100 dari kekuasaan Perancis.
Perayaan tersebut dananya dengan memungut dana dari rakyat Indonesia.
Kenyataan itu menimbulkan protes dari kalangan tokoh-tokoh pemimpin
Indische Partij dengan menulis artikel yang berjudul “Als Ik Een Nederlanders
Was” (andaikan aku orang Belanda) yang ditulis Suwardi Suryaningrat.
Akibat tulisan tersebut ketiga tokoh Indische Partij: EFE Douwes Dekker, dr.
Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ditangkap dan diadili
oleh pemerintah kolonial Belanda, sedangkan organiasi Indische Partij
dibubarkan. Untuk selanjutnya perjuangan Indische Partij dilanjutkan dengan
dibentuknya organisasi Insulind.
2. Perhimpunan Indonesia dan Ideologi Nasional
Perhimpunan Indonesia didirikan di negeri Belanda oleh para mahasiswa
Indonesia dengan nama pertama kali Indische Vereeniging (IV) dengan tokoh-
tokohnya seperti Sutomo, Hatta, Sartono, Ali Sastroamijoyo, Budiarto, Iwa
Kusuma Sumantri, Nasir Datu Pamuncak, Abdul Madjid, dan Iskak. Pada
tahun 1908. Pada tahun 1923 pada rapat umum, Iwa Kusuma Sumantri sebagai
ketua baru mengumumkan tiga asas pokok yaitu: pertama, Indonesia ingin
menentukan nasib sendiri, kedua, Indonesia harus mengandalkan kekuatan
sendiri, ketiga, untuk melawan penjajah Belanda bangsa Indonesia harus
bersatu. Sedangkan Empat Pokok Pikiran Perhimpunan Indonesia meliputi:
kesatuan Nasional, solidaritas, Non kooperasi, swadaya. Tahun 1924, nama
majalah milik Perhimpunan Indonesia yaitu Hindia Putera diganti menjadi
Indonesia Merdeka. Sedangkan istilah Indische diganti menjadi Indonesische.
Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483  485

Peranan Perhimpunan Indonesia dalam pergerakan nasional Indonesia cukup Catatan:


besar yaitu:
a. sebagai pendobrak cengkraman psikologis dan kekuasaan sistem kolonial,
b. Merupakan organisasi dengan ideologi sekuler sehingga mendorong semangat
revolusioner dan kebangsaan,
c. merupakan pemersatu unsur-unsur golongan ke dalam organisasi secara
keseluruhan,
d. berhasil menggunakan kata Indonesia sebagai pilihan yang tepat untuk
mengembangkan jati diri nasional dan tidak bersifat kedaerahan.
Pada tahun 1927 tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia seperti: Hatta Sudardjo,
Supomo, Abdul Majid, Darsono, dan lain-lain ditangkap oleh pemerintah
Belanda dengan tuduhan telah menghasut rakyat menggunakan tindakan
kekerasan untuk menggulingkan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.
3. Penyebaran Paham Sosialis oleh ISDV
Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Belanda banyak menimbulkan
kesengsaraan dan penderitaan rakyat. Setelah bergabung dengan Semaun maka
berdirilah PKI. PKI adalah organisasi yang bersifat sangat radikal karena itu
pada tahun 1926 dan 1927 PKI melakukan pemberontakan terhadap
pemerintah, namun gagal. Kegagalan tersebut menjadikan PKI dinyatakan
sebagai partai terlarang oleh pemerintah Kolonial Belanda.
4. Propaganda Bung Karno melalui PNI
PNI mempunyai tujuan mencapai Indonesia merdeka dengan berdasarkan Sosio-
Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi, yang dipropagandakan oleh Ir. Soekarno.
Propaganda-propaganda yang dilakukan oleh Bung Karno telah menggoyahkan
kedudukan pemerintah kolonial Belanda dan selanjutnya Bung Karno beserta
pemimpin-pemimpin PNI ditangkap dan diadili. Dalam proses peradilan
tersebut Bung Karno melakukan pembelaan dengan berpidato yang diberi judul
Indonesia Menggugat.
5. Tuntutan GAPI tentang Indonesia Berparlemen
Salah satu tuntutan GAPI adalah Indonesia Berparlemen. Hal ini dimaksudkan
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia secara bertahap melalui
parlemen. Tuntutan itu oleh pemerintah kolonial dipelajari dengan membentuk
Komisi visman pada bulan Maret tahun 1941. Komisi ini bertugas menyelidiki
kehendak rakyat sehubungan dengan terjadinya perubahan pemerintahan.
Ternyata komisi visman kurang memuaskan kehendak rakyat maupun para
pemimpin perjuangan hingga jatuhnya kekuasaan kolonial Belanda ke tangan
Jepang (1942).

Contoh Soal
5. Jelaskan secara singkat bagaimana berakhirnya Organisasi Indische Partij!
Jawaban
Berakhirnya Indische Partij berkaitan dengan artikel yang ditulis oleh Suwardi
Suryaningrat yang berjudul “Als Ik Cen Nederlanders Was” (Andaikan aku
orang Belanda) yang berisi kritikan pedas terhadap perayaan ulang tahun
kemerdekaan Belanda dari penjajahan Perancis yang ke-100. Akibat artikel
tersebut Indische Partij dibubarkan oleh Pemerintah Belanda dan para
pemimpinnya ditangkap dan dibuang ke Belanda.

6. Jelaskan peranan Perhimpunan Indonesia dalam Pergerakan Nasional!


Jawaban
....
486  Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483

Catatan: 6.3 Latihan Soal


1. Pembukaan terusan Suez pada tahun 1869 mempunyai peranan besar dalam
masuknya paham-paham baru ke Asia, sebab
(A) paham-paham baru umumnya berasal dari negara-negara sekitar terusan Suez.
(B) Mesir sebagai pusat munculnya paham-paham baru.
(C) terusan Suez merupakan inspirasi utama bagi Mesir untuk menentang
penjajahan bangsa barat.
(D) sengaja disebarkan oleh tokoh-tokoh politik Eropa.
(E) mempermudah komunikasi antara Eropa dan Asia.

2. Kondisi sosial budaya yang mempengaruhi lahirnya pergerakan nasional di


Indonesia adalah
(A) melemahnya kewibawaan dan kedudukan para raja dan bupati di mata
rakyat akibat sistem politik kolonial.
(B) pelaksanaan sistem tanam paksa dan liberalisasi ekonomi di Hindia
Belanda.
(C) penanaman modal asing serta eksploitasi kekayaan alam Indonesia.
(D) praktek diskriminasi ras di berbagai bidang kehidupan rakyat Indonesia.
(E) masuk dan berkembangnya berbagai paham/ideologi baru dari Eropa.

3. Salah satu faktor yang mempengaruhi bangkitnya nasionalisme di Hindia


Belanda adalah
(A) semakin banyaknya sekolah yang didirikan untuk anak-anak bumiputera.
(B) adanya perhatian anggota parlemen Belanda terhadap nasib penduduk di
Hindia Belanda.
(C) pendudukan Amerika Serikat atas Filipina.
(D) masuknya berbagai pemikiran dan ideologi baru ke Hindia Belanda.
(E) kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang di Manchuria.

4. Perhimpunan Indonesia (PI) mempunyai Manifesto Politik untuk memperjuangkan


dan menuntut adanya
(A) Indonesia merdeka.
(B) Indonesia berparlemen.
(C) Indonesia Serikat.
(D) pemerintah negeri Belanda memberikan kebebasan memilih bagi bangsa
Indonesia.
(E) negeri Indonesia untuk bangsa Indonesia.

5. Beberapa organisasi pergerakan nasional yang lahir sejak abad ke-20 secara
umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali
(A) belum memiliki arah dan tujuan yang jelas bagi kepentingan bangsa.
(B) sebagian besar pemimpinnya berasal dari golongan terpelajar.
(C) keanggotaannya tidak berdasarkan atas suku tertentu.
(D) memiliki tujuan yang jelas bagi kepentingan seluruh bangsa di berbagai
bidang.
(E) berlandaskan pada paham kebangsaan atau nasionalisme.

6 Organisasi-organisasi di bawah ini adalah yang organisasi yang berhaluan


Islam, kecuali
(A) SI. (C) NU. (E) Muhammadiyah.
(B) SDI. (D) IPKI.

7. Salah satu organisasi yang dibentuk sebagai saluran bagi kaum sosialis-komunis
dalam mengembangkan ideologi komunisme di Hindia Belanda adalah
(A) Insulinde.
(B) PPPKI.
(C) Indische Partij.
(D) Indische Vereniging.
(E) Indische Socialist Democratic Vereniging.
Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483  487

8 Salah satu tulisan Ki Hajar Dewantara yang ditulis pada tahun 1913 yang Catatan:
berisi kritikan tajam terhadap rencana pemerintah Belanda dalam perayaaan
100 tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis dan diterbitkan dalam harian
de Express adalah artikel yang berjudul
(A) Max Havelaar. (D) Oetoesan Hindia.
(B) Als ik en Nederlander Was. (E) Nolime Tangere.
(C) Indonesia Menggugat.

9. Sebagai organisasi yang bertujuan untuk menanamkan cita-cita persatuan di


seluruh Hindia Belanda, organisasi Indische Partij meyebarluaskan misi dan
tujuannya tersebut melalui surat kabar
(A) Oetosan Hindia. (D) Pewarta Hindia.
(B) De Express (E) Poetra Hindia.
(C) Darmo Kondo.

10. Tokoh yang merupakan salah satu anggota Indische Partij yang pernah
ditangkap oleh pihak Belanda setelah menulis artikel yang berjudul “Als Ik
eens Nederlander Was” adalah
(A) Cipto Mangunkusumo. (D) Edward Douwes Dekker.
(B) E.F.E. Douwes Dekker. (E) Ki Hajar Dewantara.
(C) Suwardi Suryaningrat.

11 Berikut ini tokoh-tokoh pendiri Indische Partij yang kenal dengan istilah Tiga
Serangkai, kecuali
(A) Multatuli. (D) Dr. Cipto Mangunkusumo.
(B) EFE Douwes Dekker. (E) Setyabudi.
(C) Suwardi Suryaningrat.

12. Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak ikut terlibat dalam bidang
politik, tetapi memasuki era Perang Dunia I, tepatnya pada tahun 1915
organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan
(A) mengusulkan pembentukan Inlandsche Militie dan Volksraad.
(B) memajukan pendidikan bagi kaum bumiputra.
(C) membentuk organisasi wanita Putri Mardika.
(D) mempelopori terbentuknya organisasi modern pertama.
(E) menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa.

13. Organisasi di Masa Pergerakan Nasional yang diakui sebagai organisasi


pertama yang menggunakan kata Indonesia sebagai nama organisasi adalah
(A) Perhimpunan Indonesia.
(B) Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia.
(C) Partai Indonesia Raya.
(D) Partai Indonesia.
(E) Partai Nasional Indonesia.

14 Perhatikan pernyataan berikut ini!


(1) Penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan
(2) Kenangan kejayaan masa lampau
(3) Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
(4) Munculnya kaum cendikiawan
(5) Masuknya paham-paham baru
(6) Nasionalisme di beberapa negara Asia (India, Philipina)
Dari pernyataan di atas yang merupakan faktor ekstern pendorong munculnya
kebangkitan nasional Indonesia ada pada nomor
(A) 1, 2, dan 3. (D) 3, 4, dan 5.
(B) 2, 3, dan 4. (E) 4, 5, dan 6.
(C) 3, 5, dan 6.
488  Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483

Catatan: 15. Penyelenggaraan pendidikan kolonial bagi bangsa Indonesia yang pada dasarnya
tidak terlepas dari usaha pelaksanaan politik etis mulai dirintis oleh Fransen
van der Putte pada pertengahan abad ke-19. Kebijakan yang menekankan
perlunya peningkatan pendidikan bumiputera diwujudkan melaui pendirian
sekolah-sekolah bagi kaum pribumi. Salah satu sekolah yang didirikan untuk
tujuan memenuhi kebutuhan tenaga guru dan pengajar adalah
(A) Holland Inlansche School (HIS).
(B) Hogere Burger School (HBS).
(C) Volk School.
(D) Holland Indische Kweek School.
(E) School Tot Opleiding Van Inlandsce Artsen (STOVIA).

16. Beberapa nama tokoh nasionalis Indonesia di Masa Pergerakan Nasional:


(1) Mr. Nazir Datuk Pamuncak (4) E.F.E. Douwes Dekker
(2) Mr. Ali Sastro Amijoyo (5) Suwardi Suryaningrat
(3) H.O.S. Cokroaminoto
Yang merupakan tokoh-tokoh dari organisasi Perhimpunan Indonesia adalah
(A) 1 dan 2. (C) 2 dan 4. (E) 2 dan 4.
(B) 1 dan 3. (D) 4 dan 5.

17. Sebagai salah satu organisasi radikal, PNI mengembangkan semangat


nasionalisme yang berlandaskan pada 3 asas, yaitu
(A) Self-help, non kooperatif dan marhaenisme.
(B) Liberalisme, nsionalisme dan sosialisme.
(C) Kooperatif, progresif revolusioner dan moderat.
(D) Non kooperatif, liberalisme dan sekularisme.
(E) Pan Islamisme, non kooperatif dan moderat.

18. Dalam sejarah masa pergerakan nasional Indonesia, organisasi Budi Utomo
merupakan organisasi medern pertama yang memiliki landasan dan cita-cita
berikut ini, kecuali
(A) memperjuangkan nasib pendidikan rakyat jelata.
(B) merekrut golongan priyayi Jawa dan Madura.
(C) memperjuangkan aspirasi politik rakyat Indonesia.
(D) mengumpulkan dana belajar bagi rakyat miskin.
(E) menghidupkan kebudayaan Jawa.

19. Peranan surat kabar nasional di masa pergerakan nasional dipandang sangat
strategis dalam memperjuangkan mencapai kemerdekaan. Hal tersebut
dikarenakan surat kabar dapat berfungsi dalam hal
(A) saluran propaganda kebijakan pemerintah Belanda kepada seluruh rakyat
Hindia Bleanda.
(B) pembatasan gerak dan dinamika nasionalisme di Hindia Belanda oleh
pemerintah.
(C) pemantauan aktifitas poltik rakyat oleh pihak pemerintah Belanda secara
tidak langsung.
(D) memuat ide pembaharuan dan nasionalisme bagi semangat kebangsaan.
(E) Penggagas ide-ide kolonialisme di Hindia Belanda.

20. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang benar mengenai November
Beloofte yang terjadi di Masa Pergerakan Nasional adalah
(A) pembentukan Dewan Rakyat (Volksraad) oleh pemerintah Hindia
Belanda pada bulan November 1917.
(B) pemberian janji kemerdekaan kepada seluruh rakyat Indonesia oleh
Gubernur Jendral Hindia Belanda pada bulan November 1918.
(C) janji pemberian pengakuan kedaulatan terhadap negara Republik Indonesia
kelak di kemudian hari.
(D) pembebasan para tokoh nasionalis oleh pihak Belanda di bulan November
1918.
(E) janji pemerintah Belanda bagi penyerahan sebagian kekuasaan di Hindia
Belanda kepada kaum bumiputera.
Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483  489

21. Janji November (November Beloofte) yang dibacakan oleh Gubernur Jendral Catatan:
Graef Van Limburg Stirum di depan Volksraad pada tanggal 18 Nopember
1918 pada kenyataannya mengalami kegagalan setelah terjadinya kondisi
(A) alasan pihak pemerintah Belanda yang menganggap bangsa Indonesia
belum siap dan belum matang dalam pembentukan pemerintahan dan
parlemen yang mandiri.
(B) kegagalan perjuangan kaum nasionalis Indonesia dalam menanamkan
sikap kebangsaan di seluruh Hindia Belanda.
(C) tidak adanya kemauan murni dari seluruh rakyat Hindia Belanda untuk
memiliki pemerintahan dan parlemen yang mandiri.
(D) terjadinya kudeta politik di negeri Belanda yang berhasil merebut
kekuasaan dari pihak kerajaan.
(E) terjadinya pemberontakan komunis di berbagai daerah yang dilakukan
oleh PKI.

22. Sebuah organisasi yang diakui sebagai partai politik pertama di masa
pergerakan nasional Indonesia adalah
(A) Perhimpunan Indonesia. (D) Indische Partij.
(B) PNI. (E) Sarekat Islam.
(C) Budi Utomo.

23. Petisi Soetardjo yang diajukan dalam sidang Volksraad pad tahun 1937
memiliki tujuan untuk
(A) memperjuangkan kemudahan bagi berdirinya partai-partai politik.
(B) menolak kebijakan pemerintah Belanda merekrut tentara pribumi.
(C) mendorong dibentuknya aliansi anti fasis untuk menghadapi serangan
Jepang.
(D) menuntut adanya pemilu langsung bagi anggota volksraad dari golongan
bumiputera.
(E) menuntut kepada Belanda agar Indonesia diberi parlemen sendiri.

24. Golongan masyarakat yang dimaksud sebagai “elite baru” pada masa awal
Pergerakan Nasional adalah
(A) pegawai pamong praja. (D) kelompok professional.
(B) kelompok pengusaha muslim. (E) priyayi.
(C) rohaniawan.

25. Perjuangan yang dilakukan oleh para kaum nasionalis di masa pergerakan
nasional dalam mencapai kemerdekaan Indonesia terbukti tidak selalu bersifat
radikal dalam organisasi politik, seperti PNI dan Perhimpunan Indonesia,
melainkan dapat melalui moderat seperti
(A) terlibat dalam aksi pengerahan massa untuk merebut lahan perkembunan
pemerintah.
(B) mewakili kepentingan rakyat dengan terlibat keanggotaan dalam lembaga
Volksraad.
(C) menjadi anggota utusan daerah jajahan dalam parlemen di negeri Belanda.
(D) mewakili kepentingan perekonomian rakyat dalam VOC.
(E) bertindak sebagai agen spionase untuk kepentingan pemerintah jajahan.

26. Berkat ilham dari Sumpah Pemuda, kaum wanitapun juga melaksanakan
kongres Perempuan I pada tanggal 22–25 Desember 1929 di
(A) Jakarta. (C) Surabaya. (E) Bandung.
(B) Yogyakarta. (D) Surakarta.

27. Akibat adanya infiltrasi dari pihak ISDV yang memicu terjadinya perpecahan,
akhirnya pada tahun 1917 SI pecah menjadi dua kelompok, yakni SI putih
dan SI Merah. Adapun SI putih sendiri kubu dalam SI yang berhaluan
(A) sosialis – pragmatis. (D) religius – komunis.
(B) nasionalis – ekonomis. (E) liberalis – religius.
(C) nasionalis – religius.
490  Revolusi Belajar KODING Sejarah 11 IPS Semester 1_11.05.1.19.01.04.00.483

Catatan: 28. Berikut ini merupakan tuntutan GAPI, kecuali


(A) Indonesia berparlemen.
(B) agar bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi.
(C) agar Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan.
(D) agar istilah “Inlander” dipertahankan.
(E) agar bendera merah putih dijadikan bendera Indonesia.

29. Untuk menanggapi tuntutan GAPI pemerintah kolonial Belanda membentuk


(A) komisi Visman. (D) BPUPKI.
(B) komisi Lintas Partai. (E) Volksraad.
(C) komisi Lintas Agama.

30. Akibat dianggap terlalu kritis dan mengganggu ketertiban umum, akhirnya
organisasi Indische Partij dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pihak
pemerintah Belanda pada tahun 1913. Sebagai penggantinya dibentuklah
sebuah organisasi baru yaitu
(A) Indische Vereniging. (D) Trikoro Dharmo.
(B) National Indische Partij. (E) Radical Concentratie.
(C) Insulinde.

6.4 Latihan Mandiri


1. Mengapa peristiwa kemenangan Jepang terhadap Rusia dalam perang tahun
1905 berpengaruh bagi lahirnya nasionalisme di Asia, termasuk di Indonesia!

2. Apa yang kamu ketahui tentang judul pidato “Indonesia Menggugat” di Masa
Pergerakan Nasional?

3. Apa nama media surat kabar milik organisasi Indische Partij?

4. Apa yang kamu ketahui tentang “Janji Nopember atau November Beloofte
yang terjadi di masa pergerakan nasional?

5. Jelaskan perbedaan corak atau karakteristik perjuangan rakyat Indonesia


sebelum dan sesudah abad XX!

Anda mungkin juga menyukai