Anda di halaman 1dari 28

Berliana Inas Nabila Putri I.

(05)

Endah Lestari Ningrum (12)

Firda Angzalna Putri (13)


KEL
OMP Anggota : Hans Nataniel Purnomo (15)
OK 2
Mohammad Faiz Imadha (27)

Mohammad Zulfikar Fauzi (29)

Sherly Dwi Fatmawati (33)


Perkembangan Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer

Perkembangan Mencari Sistem


Politik Ekonomi Nasional
Membahas
tentang
Sistem Pemikiran Ekonomi
Mengenai

Pemerintahan Nasional

Sistem Sistem Ekonomi


Kepartaian Liberal
Hikmah lagi

Pemilu 1955
Perkembangan
Politik dan Ekonomi
Masa Reformasi
Sitem Pemerintahan

Sistem Presidensial Sistem Parlementer


1950-1959
3 Unsur

Presiden sebagai Presiden harus


Presiden dipilih oleh
Kepala Negara juga dijamin memiliki
rakyat
Kepala Pemerintah kewenangan legislatif

Maklumat Pemerintah 14 November


1945

Sistem Parlementer
Sistem Parlementer Bentuk Negara : Kesatuan

Bentuk Pemerintahan : Republik

Latar Belakang Pembentukan negara kesatuan dengan menggunakan UUDS RI


Perjanjian 1950 yang menganut Sistem Kabinet Parlementer

Konstituante Membuat UUD yang baru sesuai amanat UUDS 1945

Bubar Sampai langsung belum bisa membuat konstitusi baru

Kabinet
Kabinet Natsir (1950-1951)

Kabinet Sukiman (1951-1952)

Kabinet Wilopo (1952-1953)

Kabinet Kabinet Ali Sastromijoyo І (1953-1955)

Kabinet Burhanuddin (1955-1956)

Kabinet Ali Sastromijoyo ІІ (1956-1957)

Kabinet Djuanda (1957-1959)


Sistem Parlementer Bentuk Negara : Kesatuan

Bentuk Pemerintahan : Republik

Latar Belakang Pembentukan negara kesatuan dengan menggunakan UUDS RI


Perjanjian 1950 yang menganut Sistem Kabinet Parlementer

Konstituante Membuat UUD yang baru sesuai amanat UUDS 1945

Bubar Sampai langsung belum bisa membuat konstitusi baru

Kabinet

Dekrit Presiden

Mengakhiri masa
Parlementer
Multi Partai
Sistem Kepartaian (Masa Demokrasi Libral)

tujuan Untuk memperoleh,merebut, dan mempertahankan


kekuasaan secara konstitusional

Partai Politik

Suatu kelompok terorganisasi yang anggota-anggotanya


pengertian mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama
Nama Partai Pimpinan Tanggal Berdiri
Masyumi Dr. Sukirman Wiryo 7 November 1945
PNI Sidik Joyosukarto 29 Januari 1945
PSI Amir Syarifuddin 20 November 1945
PKI Mr. Moh. Yusuf 7 November 1945
PBI Nyono 8 November 1945
Partai Politik
PRJ Sutan Dewanis 8 November 1945
Parkindo Dr. Probowinoto 10 November 1945
PRS Sutan Syahrir 20 November 1945
PERMAI J. B. Assa 17 Desember 1945
PKRI S. J. Kassimo 8 Desember 1945
Pemilu 1945 Tujuan
Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam
parlemen dan dewan konstituante

Tahap

Tahap Pertama (29 September 1955) Tahap Kedua (15 Desember 1955)
Untuk memilih anggota
Untuk memilih anggota
Dewan konstituante (badan
parlemen atau DPR
pembuat UUD)

Perolehan Suara Perolehan Suara


PNI 57 Kursi PNI 119 Kursi
Masyumi 57 Kursi Masyumi 112 Kursi
NU 45 Kursi NU 91 Kursi
PKI 39 Kursi PKI 80 Kursi
Mengalami perbedaan Upaya yang
Sidang-Sidang
pendapat terkait dengan dilakukan
Dewan Konstituante
masalah dasar negara Presiden

Pembentukan
1) Dasar Negara Pancasila Dekrit Presiden
Diusung oleh : PNI, Isi : 5 Juli 1959
PKRI, Permai, Parkindo,
dan Baperki 1. Membubarkan Dewan
2) Dasar Negara Islam Konstituante
Diusung oleh : Masyumi, 2. Menyatakan berlakunya
NU, dan PSII kembali UUD 1945 dan
3) Dasar Negara Sosial tidak berlakunya UUDS
Ekonomi 1950
Diusung oleh : Partai 3. Dibentuknya MPRS dan
Purka dan Partai Buruh DPAS dalam waktu
sesingkat-singkatnya
Pemilihan Ekonomi 1950

Mengubah struktur perekonomian kolonial menjadi nominal

Gerakan Asaal
Kabinet Natsir
Memberi
Perancangan RUP
perlindungan khusus
(Rencana Agensi
bagi WNI di bidang
Perekonomian)
perekonomian
Sistem Ekonomi Liberal

Permasalahan Permasalahan
jangka pendek jangka panjang

Tingginya jumlah mata Pertambahan jumlah


uang yang beredar pendahuluan

Upaya Pemerintah:
Melaksanakan industriaslisasi (kebijakan
Soemitro)
Pertanyaan :
1. Sebutkan ciri-ciri sistem parlementer?
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan pemerintahan sistem parlementer!
3. Mengapa Indonesia tidak menerapkan sistem parlementer?
4. Apa penyebab jatuhnya kabinet natsir?
5. Apa saja program kerja kabinet wilopo?
6. Apa kelebihan dan kelemahan sistem pemerintahan presidensial?
7. Sebutkan persamaan sistem pemerintahan presidensial dan sistem
pemerintahan parlementer!
8. Sebutkan ciri-ciri partai politik pada masa demokrasi liberal !
9. Berikan alasan mengapa sistem kepartaian yang dianut pada tahun 1950an
adalah multi partai. Kaitkan analisis kalian dengan pendapat yang pernah
dikemukakan oleh Mohammad Hatta!
10.Bagaimana kondisi politik pada masa Demokrasi Liberal ?
Pertanyaan :
11.Jelaskan latar belakang terbentuknya dekrit presiden 5 juli 1959 !
12.Mengapa konstituante hasil pemilu 1955 tidak berhasil menyusun UUD
baru ?
13.Apa isi pidato Presiden Soekarno di Istana Negara pada tanggal 17
Agustus 1955 ?
14.Sebutkan dua tahap pelaksanaan pemilu 1955 !
15.Bagaimana dampak dari Gerakaan Asaat?
16.Apa maksud dan tujuan kebijakan Gunting Syafrudin?
17.Apa saja rancangan persetujuan Finansial Ekonomi (Finek) yang
diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda?
18.Apa saja sasaran yang ditekankan dari program Rencana Soemitro?
19.Apa penyebab kegagalan Sistem Gerakan Benteng yang pernah
diterapkan di Indonesia?
Jawaban :
1. Ciri-ciri Sistem Parlementer
• Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
• Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja
diseleksi berdasarkan undang-undang.
• Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk
mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin
departemen dan non-departemen.
• Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
• Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif
• Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
• parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut
Jawaban :
2. Kelebihan :
- Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan
legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
- Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
- Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam
menjalankan pemerintahan.
- Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat.
Kekurangan :
- Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-
waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
- Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya
karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
- Masa pemilihan umum dapat berubah-ubah dengan jangka waktu tertentu.
- Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan
berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
- Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen
dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Jawaban :
3. Karena ilihat dari paradigama yang terdahulu, Indonesia telah menerapkan sisitem
parlementer namun dalam sistem ini negara Indonesia gagal, kegagalan ini disebabkan
karena banyak masalah didalam perkabinetan, misalnya sering terjadinya pergantian
kabinet, titik awal dari Permasalahan yang ditemukan adalah bahwa Negara Indonesia
tidak berani untuk maju. Mengapa demikian? Bahwasannya Negara Indonesia tidak
akan pernah bisa menerima kegagalan yang terdahulu. Kita tahu bahwa kita pernah
gagal saat menerapkan sistem parlementer yang disebabkan karena dalam sistem
parlementer, kabinet dapat dijatuhkan secara tiba-tiba oleh parlemen, dan parlemen pun
juga dapat dijatuhkan oleh presiden sesuai dengan saran dari perdana menteri. Intinya
adalah pemerintah Indonesia tidak bisa menerima jika tiba-tiba dijatuhkan dan harus
diganti dengan orang lain yang lebih berkualitas dan terjamin.
4. Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam
menyelesaikan masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut
pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap
peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan
Masyumi.
Jawaban :
5. - Organisasi Negara
Menyiapkan pelaksanaan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan dewan-dewan daerah
Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat
- Kemakmuran
Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan produksi nasional, termasuk
bahan makanan rakyat
Melanjutkan usaha perubahan agraria
- Keamanan
Menjalankan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan
sebagai negara hukum dan menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara serta
mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketenteraman
- Perburuhan
Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum buruh
guna menjamin proses perekonomian nasional
- Pendidikan
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran
Jawaban :
6. - Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial
Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada presiden.
Pemerintah dapat leluasa waktu karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada parlemen
Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu. Misalkan, masa jabatan
Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar
termasuk juga anggota parlemen sendiri.
- Kelemahan Sistem pemerintahan Presidensial
Pengawasan rakyat lemah
Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat menimbulkan
kekuasaan mutlak
Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas
Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif & legislatif
sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan waktu yang lama.
Jawaban :
7. Persamaan Sistem Pemerintahan Presidensial Dan Sistem Pemerintahan Parlementer
• Keduanya diatur oleh beberapa bentuk konstitusi, yang mendefinisikan bagaimana negara harus
diperintah dan menjamin hak-hak warga negara dalam undang-undang.
• Sistem parlementer dan kepresidenan menggunakan metode demokrasi representatif. Ini berarti
bahwa orang memilih seorang politisi untuk mewakili pandangan mereka di rumah yang terpilih.
• Kedua sistem tersebut memiliki kepala negara, meski dalam bentuk yang berbeda.
• Kedua sistem menggunakan model tata pemerintahan bi-cameral.
• Keduanya merupakan bagian dari sistem demokrasi. Sistem demokrasi berarti suara bangsa didengar
melalui perwakilan terpilih.
8. Berikut ciri-ciri partai politik pada masa demokrasi liberal
• Terjadinya konflik dalam bidang politik tidak bersifat ideologis kepartaian, namun telah diganti
menjadi kepentingan.
• Adanya kubu partai pada jalur ideologi maupun jalur partai.
• Kepartaian berorientasi pada susuan partai seperti priyayi, santri maupun abangan.
• Konflik yang terdapat pada internal partai politik dipengaruhi oleh konflik internal pada TNI AD.
• Sosok figur Soekarno diperkuat dalam berbagai partai politik.
• Sistem kepartaian masa demokrasi liberal menganut sistem multi partai yang memiliki tujuan
untuk mempermudah pengontrolan lebih lanjut mengenai perjuangan.
Jawaban :
9. Pembentukan partai politik merupakan salah satu indikator dari negara Indonesia melaksanakan
pemerintahan secara demokratis.Pada awal kemerdekaan Indonesia hanya terdapat satu partai,yakni
PNI.Pembentukan partai tunggal ini tidak sesuai dengan prinsip negara demokrasi. Kemudian
dikeluarkanlah Maklumat Wakil Presiden No.X tahun 1945 mengenai pembentukan partai politik di
Indonesia.Pembentukan partai politik ini menurut Mohammad Hatta agar memudahkan dalam
mengontrol perjuangan lebih lanjut.Hatta juga menyebutkan bahwa pembentukan partai politik ini
bertujuan untuk mudah dapat mengukur kekuatan perjuangan kita dan untuk mempermudah meminta
tanggung jawab kepada pemimpin-pemimpin barisan perjuangan
10. Pada Demokrasi Liberal (1950-1959),sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem parlementer
yang mana terdapat pemisahan kekuasan antara kepala negara dengan kepala pemerintahan.Kepala
negara dipegang oleh Presiden,sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana
menteri.Presiden menunjuk tokoh sebagai formatur dari pembentukan kabinet. Demokrasi Liberal
ditandai dengan sering berganti gantinya kabinet.Selama rentan waktu 9 tahun terdapat 7 Kabinet
yang silih berganti memimpin Indonesia.Selain bergantinya kabinet, pergolakan diberbagai wilayah
juga menjadi salah satu permasalahan pada masa Demokrasi Liberal
11. Dekret Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD
baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota Konstituante mulai bersidang pada 10 November
1956, tetapi pada kenyataannya hingga tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang
diharapkan.
Jawaban :
12. Beberapa penyebab konstituante hasil pemilu 1955 gagal melaksanakan tugasnya guna menyusun
Undang – Undang Dasar yang baru, antara lain :
• Ketidakmampuan Konstituante guna menyelesaikan masalah-masalah negara yang mendasar.
• Adanya perbedaan pendapat di masyarakat mengenai dasar negara yang harus dijalankan di
Indonesia.
• Keraguan dan ketidakpastian dalam menentukan dasar negara bagi bangsa Indonesia.
• Banyak terjadinya gerakan-gerakan untuk memisahkan suatu wilayah menjadi Negara sendiri
yang berdaulat (Gerakan Separatis), yang mengakibatkan negara menjadi sangat tidak stabil.
• Anggota konstituante lebih memprioritaskan kepentingan kelompoknya daripada kepentingan
negara.
13. Isi pidato Presiden Soekarno menegaskan bahwa "Pemilihan umum jangan diundurkan barang
sehari pun,karena pada pemilihan umum itulah rakyat akan menentukan hidup kepartaian kita
yang tidak sewajarnya lagi, rakyatlan yang menjadi hakim“
14. Tahap pertama : Untuk memilih anggota parlemen yang dilaksanakan pada 29 September 1955
Tahap kedua : Untuk memilih anggota Dewan Konstituante (badan pembuat Undang-undang
Dasar)
Jawaban :
15.Untuk meningkatkan pengusaha pribumi dilakukan melalui “Gerakan Asaat”. Gerakan
Asaat memberikan perlindungan khusus bagi warga negara Indonesia asli dalam
segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari persaingan dengan pengusaha
asing, khususnya Cina. Pemerintah mengeluarkan pernyataan bahwa akan
memberikan lisensi khusus pada pengusaha pribumi pada Oktober 1945.
Kebijakan tersebut memunculkan reaksi negatif dari golongan pembenci kalangan
Cina hingga menimbulkan permusuhan dan pengrusakan terhadap toko-toko dan harta
benda milik masyarakat Cina serta munculnya perkelahian antara masyarakat Cina dan
pribumi.
16.Kebijakan ini dibuat untuk mengatasi situasi ekonomi Indonesia yang saat itu sedang
terpuruk—utang menumpuk, inflasi tinggi, dan harga melambung. Dengan
kebijaksanaan yang kontroversial itu, Sjafruddin bermaksud sekali pukul menembak
beberapa sasaran: penggantian mata uang yang bermacam-macam dengan mata uang
baru, mengurangi jumlah uang yang beredar untuk menekan inflasi dan dengan
demikian menurunkan harga barang, dan mengisi kas pemerintah dengan pinjaman
wajib yang besarnya diperkirakan akan mencapai Rp 1,5 miliar.
Jawaban :
17.Rancangan persetujuan Finansial Ekonomi (Finek) yang diajukan
Indonesia terhadap pemerintah Belanda
a) Pembatalan persetujuan Finek hasil KMB
b) Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan
bilateral
c) Hubungan Finek didasarkan atas undang-undang Nasional,
tidak boleh diikat oleh perjanjian lain.
18.Sasaran yang ditekankan dari program ini adalah pembangunan
industri dasar, seperti pendirian pabrik-pabrik semen, pemintalan,
karung dan percetakan. Kebijakan ini diikuti dengan peningkatan
produksi, pangan, perbaikan sarana dam prasarana, dan
penanaman modal asing.
Jawaban :
19. Sistem Gerakan Benteng mengalami kegagalan yang disebabkan oleh:
a) Kecenderungan pengusaha pribumi untuk berperilaku konsumtif. Hal ini
dikarenakan penggunaan kredit yang diberikan oleh pemerintah tidak
digunakan untuk keperluan modal melainkan untuk membeli barang-
barang yang sifatnya konsumtif.
b) Jiwa spekulasi dari pengusaha pribumi dinilai kurang jika dibandingkan
dengan pengusaha asing sehingga pengusaha pribumi sangat bergantung
pada pemerintah.
c) Pengusaha pribumi kurang dapat bersaing di pasar bebas.
d) Ketergantungan pengusaha pribumi kepada pemerintah terlalu tinggi.
e) Pengusaha pribumi kurang mandiri dalam menjalankan usahanya.
f) Para pengusaha pribumi cenderung menyalahgunakan kebijakan dengan
mencari keuntungan secara cepat dari kredit yang diberikan oleh
pemerintah
Jawaban :
20.Gagasan Menteri Perdagangan Sumitro Joyohadikusumo dalam
pelaksanaan Gerakan Benteng yang diterapkan dalam program kerja
kabinet Natsir sebagai berikut:
a) Menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan masyarakat Indonesia
b) Para pengusaha Indonesia dengan modal kecil perlu diberi
kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
nasional.
c) Para pengusaha Indonesia dengan modal kecil perlu dibimbing dan
diberikan bantuan kredit untuk memajukan dan mengembangkan
usahanya.
d) Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan
berkembang menjadi maju.
Jawaban :
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai