Untuk dapat bersaing dengan bangsa Portugis dan untuk menghindari persaingan
perdagangan antar orang Belanda sendiri, pada bulan Maret tahun 1602 pihak Belanda
membentuk serikat dagang Hindia Belanda yang disebut “VOC” ( Vereenigde Oost-Indische
Compagnie). Serikat dagang tersebut bersifat semi pemerintah. Serikat dagang itu dibantu dan
dipersenjatai oleh pemerintah Belanda, yang pusatnya ada di Heren XVII dan merupakan salah
satu serikat dagang yang boleh menjalankan proses perdagangan di Hindia Belanda. Persekutuan
dagang ini diberi Hak Oktroi oleh pemerintah Belanda yang mencakup.
2. Melaksanakan politik devide et impera ( memecah dan menguasai ) dalam rangka untuk
menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
5. Membangun pangkalan / markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah
dipusatkan di Jayakarta ( Batavia).
7. Adanya Hak Ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang
melebihi ketentuan.
1. Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh
VOC.
2. Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru
dibawah kendali VOC.
3. Hak octroi ( istimewa ) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin,
menderita,mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, etika
perjanjian dan prajurit bersenjata modern (senjata api, meriam ).
Hak octroi adalah hak istimewa dari pemerintah Belanda, yang meliputi :
a. Hak monopoli
di Indonesia
4. Pelayaran Hongi, bagi penduduk Maluku khususnya, dapat dikatakan sebagai suatu
perampasan, perampokan, pemerkosaan, perbudakan dan pembunuhan.
5. Hak Ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber
penghasilan yang bisa berlebih.