Anda di halaman 1dari 6

MINORITAS MUSLIM DI AFRIKA SELATAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Umat Islam Minoritas

Dosen Pengampu : Dr. Sujadi, M. A.

Penyusun:

Hudayani A. Potabuga

(19101020008)

PRODI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Afrika Selatan terdiri dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda,
Islam termasuk di dalamnya. Meski minoritas, umat Islam di Afrika Selatan dapat
menikmati kebebasan dan haknya sebagai warga negara. Sebagai Muslim, mereka dapat
beribadah dan melaksanakan ajaran-ajaran Islam lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan, selama berlangsungnya politik apartheid, rezim yang berkuasa tidak membatasi
umat Islam untuk beribadah.
Kendati begitu, bukan berarti tak ada masalah yang dihadapi umat Islam di sana.
Gejala Islamofobia yang kian menguat di dunia juga terasa di Afrika Selatan. Umat Islam
merasakan ada kecurigaan dan ketakutan yang meningkat dari masyarakat setempat
terhadap Islam dan Muslim.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Islam di Afrika Selatan ?
2. Bagaimana kontribusi Minoritas Islam di Afrika Selatan ?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi Minoritas Muslim Afrika Selatan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Islam Di Afrika


Afrika selatan merupakan negara yang terkenal dengan keragaman budaya, bahasa
dan agama yang berbeda-beda. Hampir sekitar 40 juta jiwa menjadi warga negara Afrika.
Sekita 76,7% merupakan orang asli afrika, dan sisanya merupakan bangsa berkulit putih,
India dan Asia lainnya. Selain itu penduduk Afrika Selatan juga terdiri dari bebera
kelompok, seperti bangsa Nguni yang merupakan penduduk pribumi dari suku Zulu,
Xhosa, Slowakia dan Swazi. Selain itu ada pula bangsa Sotho-Tswana,Tsonga, Venda,
Inggris, India, serta bangsa-bangsa lainnya yang bermigrasi ke Afrika Selatan.
Afrika Selatan selain terdiri dari beberapa kelompok, juga memiliki latar belakang
agama yang berbeda-beda. Mayoritas orang Afrika Selatan beragama Kristen. Sekitar
86,0% orang afrika memeluk agama Kristen, 5,4% agama Tradisisonal, Islam 1,9%, dan
agama lainnya 6,7%.
Walaupun Islam di Afrika Selatan merupakan minoritas, namun islam juga turut
memberikan warna keragaman di Afrika Selatan. Islam masuk ke Afrika Selatan melalui
dua tahap, yaitu imigrasi pertama sekitar 1652 hingga pertengahan tahun 1800-an dan
tahap ke dua yaitu sekitar tahun 1836-1911. Pada tahap pertama imigran yang masuk ke
Afrika merupakan para budak dan tahanan politik yang berasal dari Afrika dan Asia. Pada
tahun 1836 Inggris membawa para pekerja dari India dijadikan tenaga kerja di Afrika
selatan untuk menggarap ladang. Kemudian sekitar tahum 1860-1911 banyak warga India
yang berasal dari latar belakang agama yang berbeda, termasuk didalamnya agama islam,
dibawa masuk kw Afrika Selatan. Diperkirakan sekitar 7-10 persen diantaranya beragama
Islam. Masuknya para imigran dari India menandakan tahap kedua dalam proses
masuknya Islam di Afrika Selatan.
Perkembangan Islam di Afrika Selatan semakin hari, semakin banyak pemeluknya.
populasi Muslim sekitar 550.000 jiwa (yaitu 1,36% dari seluruh populasi) (Haferburg
2000: 33, mengacu pada Database Sensus 1996). Sedangkan menurut garfik dari laman
Encyclopædia Britannica, Inc pada tahun 2015 persentase pemeluk agama Islam di Afrika
Selatan mencapai 1,9% atau sekitar 1.045.000 dari seluruh jumlah penduduk Afrika
Selatan. Kebanyakan pemeluk Islam di Afrika Selatan merupakan ras campuran.
Wilayah-wilayah Afrika Selatan yang dihuni mayoritas pemeluk Islam adalah wilayah
Cape Town, Natal, dan Transvaal.
Salah satu kota di Afrika Selatan yang paling banyak dihuni oleh pemeluk Islam
adalah kota Cape Town. Sekitar 20% penduduknya adalah pemeluk agama Islam. Pada
abad 17 hingga pertengahan abad ke 19 Belanda yang pada saat itu menjajah Afrika
Selatan mengirim budak-budak, tahanan perang maupun tahanan politik. Salah satu tahan
politik yang terkenal adalah Syekh Yusuf Al-Makassari. Di Cape town terdapat mesjid
tertua yaitu masjid Auwal yang dibangun pada tahun 1798.
B. Kontribusi Minoritas Muslim terhadap Afrika Selatan
Dalam meneybarkan dakwah, masyarakat muslim AfrikaSelatan mendirikan
Stasiun radio Islam swasta ada di hampir semua provinsi di Afrika Selatan, seperti Radio
Islam di Johannesburg, Radio 786 di Cape Town, dan Radio Al-Anshar di Durban. Selain
itu juga komunitas Muslim juga menerbitkan sejumlah surat kabar.
Selain itu juga komunitas muslim juga turut serta dalam bidang kemanusiaan
seperti mendirikan lembaga The Gift of the Givers Foundation, Africa Muslim Agency,
Crescent of Hope, dan the Islamic Medical Association of South Africa telah banyak
memberikan bantuan kepada komunitas Muslim dan non-Muslim.
Dalam bidang pendidikan ada beberapa yang didirikan oleh komunitas muslim di
Afrika Selatan. Beberapa Asosiasi yang berbasis di bidang pendidikan didirikan oleh
mahasiswa muslim Islamic Da'wah Movement dan Women's Wing di Cape Town, Islamic
Women's Association, dan Jama`at-un-Nissa di Durban, serta Muslim Women's Federation.
C. Tantangan yang dihadapi Muslim Minoritas Afrika Selatan
1. Politik Apatheid
Apartheid merupakan suatu kebijakan politik rasial yang pernah diberlakukan di
Afrika Selatan pada tahun 1948 hingga akhir tahun 1990. Politik apartheid ini, di
dalamnya terdapat pemisahan antara hak dan kewajiban antara orang yang berkulit putih
dan orang berkulit hitam. Sehingga dalam pemberlakuan politik apartheid ini terjadi
banyak diskriminasi. Walaupun kehidupan beragama tidak dibatasi, namun tetap
memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari akibat diskriminasi yang dirasakan.
2. Islamofobia
Walaupun Afrika Selatan memiliki toleransi tinggi terhadap kaum beragama,
namun islamofobia ini tidak dapat bisa dihindari bagi para pemeluk Islam di Afrika
Selatan. Maraknya Islamofobia pascatragedi penyerangan Gedung World Trade Center
(WTC) di New York (AS) pada 11 September 2001 lalu, ternyata ikut membentuk
peresepsi negatif di tengah-tengah masyarakat Afrika Selatan. Ada semacam ketakutan
dan kecurigaan terhadap umat Islam yang kini mulai berkembang di kalangan penduduk
negeri itu.

BAB III
KESIMPULAN
Walaupun Islam di Afrika Selatan merupakan minoritas, namun islam juga turut
memberikan warna keragaman di Afrika Selatan. Islam masuk di Afrika Selatan melalui
dua tahap imigrasi. Walaupun minoritas namun pemeluk agama Islam terus bertambah,
hal ini dapat dilihat dari grafik yang menyatakan bahwa pemeluk Islam mencapai 1,9%.
Meskipun Afrika Selatan terkenal dengan toleransi beragama, tidak membuat kehidupan
para pemeluk Islam di Afrika Selatan damai begitu saja, ada tantangan-tangtangan yang
dihadapi termasuk politik apartheid dan juga islamofobia yang terus berkembang
dikalangan non muslim.

DAFTAR PUSTAKA
Marzuenda,2021, “Sejarah Perkembangan Peradaban Islam (Islam Di Afrika Utara
dan Afrika Selatan)”, Kreatifitas Jurnal Imiah Pendidikan Islam, Vol.1, No.1

Viera Vilhanova ,2010,”Rethinking The Spread Of Islam In Eastern And Southern


Africa”, Asian And Africa Studies, 19

https://mesbar.org/islam-in-south-africa-muslims-contribution-to-the-south-african-
transition-process-and-the-challenges-of-contextual-readings-of-islam/

https://republika.co.id/tag/islam-di-afrika-selatan

Anda mungkin juga menyukai