Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Peran KAA sebagai kemerdekaan di Negara Negara Afrika


Hasil dari Konferensi Asia Afrika membawa peranan besar terutama
terhadap kestabilan dunia yang dimana pada saat tersebut terutama di wilayah
Asia Afrika yang pada saat tersebut timbul masalah masalah yang sampai
mengakibatkan perang terbuka. Belum ditambah lagi degan adanya dua
kekuatan besar dari Blok Barat Amerika dan Blok Timur Uni Solviet yang
berusaha menarik negara negara Asia-Afrika untuk menjadi pendukung
mereka. Dengan diadakannya Konferensi Asia Afrika di Indonesia secara tidak
langsung hasil dari konferensi ini berhasil membawa dampak besar bagi negara
negara di Asia dan Afrika diantaranya:
Munculnya Konferensi Asia Afrika di Bandung dimana konferensi ini
menghasilkan sebuah Dasasila Bandung, dimana isi dasasila tersebut
menjelaskan tentang jawaban positif terhadap tantangan zaman pada waktu
tersebut dimana hal ini dikaitkan dengan perjuangan bangsa bangsa yang
dijajah oleh kaum kolonialisme dan Imperialisme yang masih ada di benua
Afrika. Dimana penduduk penduduk di Benua Afrika bangkit mengadakan
perlawanan terhadap bangsa bnagsa penjajah dari pihak pihak kolonialis-
kolonialis tersebut (Abdulgani dalam Kusmayadi,2018,hlm.29-30).
Semenjak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955,
dari 59 negara negara Afrika yang dijajah oleh penjajah dari Barat (kecuali tiga
negara yang sudah merdeka sebelumnya), hampir semua negara tersebut sudah
merdeka sepenuhnya dibawah penduduk Afrika iti sendiri.
Pergerakan nasionalis di Afrika Utara yang dipelopori oleh Libya, Mesir,
Aljazair, Tunisia, dan Maroko, mempengaruhi ke negara jajahan Barat
lain.setelah perang dunia II berakhir, di Afrika Utara sendiri banyak negara
negara baru yang merdeka seperti ; Senegal (1960), Mali (1960), Pantai Gading
(1960), Ghana (1957) dan Siera Leone (1961). Kemerdekaan negara negara
tersebut merupakan salah satu pengaruh diadakannya Konferensi Asia Afrika
di Bandung pada 1955 (Kosoh dalam Kusmayadi,2018,hlm.26).
Tidak dapat dipungkiri Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung
membawa peran besar bagi kemerdekaan negara negara di Afrika. Salah satu
hasil dari hasil KAA dengan adanya dasasila Bandung membarei semangat
Nasionalisme terhadap masyarakat Afrika agar terbebas dari penjajahan.
2.7 Dampak diadakannya Konferensi Asia Afrika 1955
KAA memberikan dampak langsung dan tidak langsung bagi kebijakan luar
negeri Indonesia. ada dua dampak yang menjadi bagian dari damapk langsung
tersebut yaitu, adalah penandatanganan Kesepakatan Kewarganegaraan Ganda
(Dual Nationality Agreement) antara Indonesia dan RRT, dalam kesepakatan
ini orang-orang keturunan Tiongkok ynag tinggal di Indonesia mereka semua
harus memilih antara tetap menjadi warganegara Tiongkok atau menjadi
warganegara Indonesia. Yang kedua adalah dukungan bulat dari seluruh negara
peserta KAA kepada Indonesia dalam menuntut haknya atas Irian Barat sebagai
bagian dari Indonesia. Dukungan ini bahkan dicantumkan secara jelas di dalam
Fnal Communiqué KAA (Khudori, 2013).
Disebutkan dalam Wawancara tertulis Darwis Khudori dengan
ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) bahwa dampak tak langsungnya
adalah :
1. KAA melahirkan istilah “Bandung Spirit” yang merupakan seruan demi
ko-eksistensi damai antarbangsa, demi pembebasan dunia dari struktur
dominasi antarnegara, demi solidaritas bagi bangsa-bangsa yang terjajah, lemah
atau dilemahkan oleh tata dunia yang tidak adil. Istilah “Bandung Spirit” ini
kemudian menjadi rujukan gerakan-gerakan sosial dan politik di tingkat rakyat
ataupun negara di mana-mana yang berkonotasi “progressif revolusioner”, anti-
kolonialisme, anti-imperialisme, demi kemerdekaan, demi kedaulatan nasional,
demi keadilan sosial, demi solidaritas bagi rakyat yang tertindas, demi
perdamaian.
2. Indonesia dihargai sebagai jembatan, perantara atau fasilitator
hubungan bangsa-bangsa Asia dan Afrika, sebab banyak anggota delegasi
negara-negara peserta KAA tidak saling mengenal sebelumnya. Berkat KAA,
mereka berkenalan, hidup bersama, bekerja bersama, makan bersama selama
beberapa hari. Semua itu menjadikan modal diplomasi kreatif dan inovatif
negara-negara Asia dan Afrika di PBB pada masa-masa selanjutnya.
3. KAA berhasil mengurangi ketegangan-ketegangan politik antara kedua
blok yang bersengketa. RRT menjamin untuk tidak menyerang tetangga-
tetangganya dan menawarkan dialog langsung dengan AS dari masalah
Taiwan. Filipina, Pakistan dan Thailand yang pro-Barat dan mengurangi
kecondongannya kepada Blok Barat. Kemudian AS terpaksa merevisi
kebijakan luar negerinya di Asia dan Afrika, termasuk juga meningkatkan
bantuan dananya bagi pembangunan di Asia dan Afrika.
4. KAA melahirkan gerakan-gerakan solidaritas Asia-Afrika di tingkat
rakyat dan negara, memunculkan Kelompok Asia-Afrika di PBB untuk
memperjuangkan kepentingan bangsa-bangsa Asia dan Afrika, memicu
gelombang pencapaian kemerdekaan negara-negara Asia dan Afrika dari
penjajahan.
5. Membakitkan semangat rakyat Afrika bangkit dan mengadakan
terhadap bangsa-bangsa penjajah dari kaum kolonialis-kolonialis .
6. Mendorong munculnya gerakan setiakawan Afrika yang mempunyai
ciri dan tugas khusus, tetapi yang bersamaan dengan itu merupakan bagian dari
gerakan setiakawan yang tersebar di semua negeri Afrika yang berjuang untuk
penghapusan sepenuhnya dari sisa kolonial, untuk kemajuan dan masa depan
yang gemilang (Kusmayadi. Hlm. 31).
Sumber Rujukan
Kusmayadi,Y.(2018).Pengaruh Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1955
Terhadap Kemerdekaan Negara Negara di Benua Afrika.Pengaruh Konferensi
Asia Afrika (KAA) Tahun 1955.VIII,15-34.doi:
Khudori,D.(2013). KONFERENSI ASIA-AFRIKA, GERAKAN NON BLOK
DAN INGATAN KOLEKTIF BANGSA INDONESIA. Jakarta:ANRI (Arsip
Nasioanal Republik Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai