Anda di halaman 1dari 7

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel, 5 Cm

21 Februari 2018 19:32 Diperbarui: 21 Februari 2018 19:50 19793 0 0

Judul novel : 5 CM

Pengarang : Dhonny dhirgantoro

Penerbit : Grasindo

Tanggal rlis: : 2005

Jumlah halaman : 382 Halaman

A. Unsur Intrinsik

I.Tema

Novel ini mengangkat tema tentang persahabatan lima insan yang sudah menjalin
persahabatan sejak zaman SMA. Novel ini juga mengangkat kisah tentang perjuangan mereka
dalam mencapai puncak tertinggi di Indonesia, gunung Mahameru. Perjuangan yang benar-
benar ditempuh dengan keyakinan yang begitu kuat, sehingga tak ada yang namanya putus
asa. Tidak lupa juga adanya kisah percintaan para tokoh yang tak terduga di dalam persabata
mereka tersebut membuat novel ini dikemas menjadi tak membosankan.

 "Mereka berenam berpelukan sangat erat, air mata kembali jatuh, menjadi saksi
bening dan eratnya persahabatan mereka."
 "Tak terasa mata mereka berkaca-kaca, keyakinan dan tekad mereka telah
mengalahkan segalanya. Mimpi mereka untuk menginjak tanah ini telah menjadi
kenyataan, semuanya berawal dari mimpi dan usaha yang tak kenal lelah... keajaiban
tekad dan doa telah mengalahkan apa pun hari ini. Hari ini inimpi yang mereka
bangun menjadi kenyataan."
 ".....akhirnya dia masih punya kesempatan dan belum terlambat untuk menyatakan
segala perasaanya ke Riani. Itu adalah sebuah anugerah dari cinta yang tak
terkatakan."

II.Tokoh dan Penokohan

Arial

Aria adalah sosok lelaki gagah berbedan kekar dengan kulit nan eksotis. Selalu
berpenampilan rapi dengan sepatu basket yang tak pernah lupa, namun sayangnya ia sangat
pemalu terhadap para kaum hawa. Pada halaman 7 juga dijelaskan bahwa Arial adalah orang
yang asik dan yang paling tenang, "Arial paling suka bilang "tenang, tenang" kalau gengnya
lagi panik. Pokoknya kalau di kibor komputer dia adalah F5 yang suka buat ngesave atau
ngerefresh"
Riani

Riani, seorang gadis cantik berkacamata nan cerdas. Layaknya Sriandi, ia adalah satu-satunya
yang wanita yang menjadi anggota geng "Power Ranger" tersebut. Riani juga merupakan
orang yang teramat ramah, pada siapa pun tanpa terkecuali, ".....Hmm, ia selalu tersenyum
sama siapa saja, selalu akrab sama siapa saja, dari bos sampai cleaning service seperti saya
ini, batin Mbak Jumi. Matanya terus menatap kagum". Di balik persahabatan mereka,
ternyata Riani menyimpan rasa terhadap Zafran

Zafran

Si ceking, Zafran dijelasan pada halaman 16 "Badan Zafran kurus, sekurus kapur tulis. Kalau
ngeliat potongan rambut yang gondrong samping dan depan aja, pasti langsung ngingetin
sama potongan rambut Liam Galaggher, vokalis Oasis". Zafran memilii kehidupan yag
dipenuhi dengan lantunan-lantunan syair . Pada halaman 78, Zafran digambarkan selayaknya
orang yang benar-benar puitis ,"Zafran mulai bersyair bimbang".

Ian, seorang lelaki bertubuh bongsor dengan hobi bola dan nonton film dewasa (17 tahun ke
atas). Hal ni dijelasan pada halaman 17 ," Yang ini badannya bengkak.", juga "Film favorit
Ian adalah film bokep semi Emanuelle yang udah ada sekuelnya sampai delapan."Pada
halama 42, Ian juga dijelaskan sebagai orang yang lucu dan handal memainan gitar, "Mereka
berempat semuanya kangen sama Ian yang lucu, yang kadang-kadang bego sendiri"

Dinda

Pada halaman 148, Dinda dijelaskan sebagai wanita yang teramat cantik, "Dinda yang nggak
sadar ikutan teriak setuju, membuat yang lain kaget sendiri. Di antara kecantikannya yang
membuat orang-orang di stasiun harus melihat Dinda lebih lama. Dinda jadi senyum-senyum
sendiri.". Dinda juga dijelaskan sebagai seseorang yang pantang menyerah, pada saat
perjalanan menuju pucak Mahameru, Dinda selalu memberikan semangat kepada yag lainnya
,"Sama, Dinda juga entah kenapa keinginan Dinda kuat banget sampe ke puncak. Walaupun
capeknya nggakketahan, Dinda terus percaya kalo Dinda bisa sampe puncak. Kalo fisik,
mungkin udah habis, tapi kepercayaan Dinda nggak ada habisnya."

Genta

Ketua geng yang satu ini merupakan orang terasik diantara yang lainya, Genta juga dijelaskan
sebagai seorang yang berkacamata layaknya Riani, "....Genta, dengan badan agak gede dan
rambut agak lurus berjambul. Seperti Riani, Genta juga berkacamata, tapi kacamatanya
jarang dipakai". Genta adalah orang yang sedari dulu menyukai Riani, namun ia tak pernah
mau mengungkapkannya kepada Riani. Genta juga orang yang paling asik di anatara yang
lainnya, "Keempat temannya setuju, paling enak curhat sama Genta."

III.Latar tempat

 Rumah Arial = Mereka sering berkumpul di halaman belakang rumah Arian, "Semua
masuk ke ruang tamu. Mereka ber-haha-hihi dengan mama dari seorang temen yang
selalu mereka panggil "tante". (hal 19)
 Stasiun Senen = Mereka melakukan pertemuan pertama mereka setelah berpisah
selama 3 bulan di stasiun Senen, "14 Agustus. Satu lebih tiga puluh lima menit. Siang
itu daerah Senen panas sekali. Di Stasiun Senen, Genta dengan bawaannya yang
superbanyak, menikmati makan siang di salah satu restoran Padang di situ"

 Stasiun Lempuyangan Jogjakarta = Mereka sempat melakukan pemberhentian kereta
di stasiun Lempuyang, "Genta, Riani, Zafran, dan Dinda turun dari kereta,
menginjakkan kaki di ubin putih yang mulai kekuningan di stasiun
LempuyanganJogjakarta"
 Ranu Pane = "Malam sudah datang menyapa. Mereka menjejakkan kaki di tanah
Ranu Pane. Udara di bawah lima belas derajat Celcius menyambut mereka di Ranu
Pane. Bagi orang kota seperti mereka, mungkin inilah pertama kalinya mereka
merasakan udara sedingin ini"

 Ranu Kumbolo = Ranu Kumbolo menjadi tempat pemberheian mereka, "Keenam
sahabat itu asik bercengkerama di tengah udara dingin Ranu Kumbolo. Malam itu,
Ranu Kumbolo terlihat sangat tenang, bulan dan bintang tampak jelas memantul di
permukaannya, pohon- pohon cemara gelap menghitam tampak bergerak lembut."

 Puncak Guung Mahameru = Dengan sekuat tenaga, mereka akhirnya sampai di
puncak teringgi, "Semuanya tersenyum dan menoleh ke Arial. Rombongan kecil anak
manusia itu bersujud syukur di puncak Mahameru, mengucapkan rasa terima kasih
yang tak terhingga kepada Tuhan dan kepada tanah yang telah menghidupi mereka,"
 Ranu Kumbolo = "Arial membongkar carrier dan mengeluarkan kompor parafin.
Genta menggelar sebuah terpal tebal dari tendanya, mereka semua duduk lesehan di
pinggir Ranu Kumbolo."

IV.Latar waktu

 14 Agustus = Saat pertama kalinya mereka bertemu kembalinya "14 Agustus. Satu
lebih tiga puluh lima menit. Siang itu daerah Senen panas sekali. Di Stasiun Senen,
Genta dengan bawaannya yang superbanyak, menikmati makan siang di salah satu
restoran Padang di situ"

 Novel ini cendrung menceritakan kejadian dari Matahari terbit sampai dengan
matahari terbenam, seperti contohnya :
 - "Angin dingin pagi dan sejuk, menerpa mereka sampai ke dalam dada."
 - "Malam menyambut mereka di Ranu Pane. Lampu jip seadanya yang menerangi
jalan desa di pinggir danau, seakan memberi sesuatu di mata mereka"
 -" Mereka seperti keluar dari sebuah hanggar raksasa, matahari sore kembali bersinar
terang menerangi jalan setapak yang sekarang penuh dengan ilalang kecil setinggi
lutut dan bunga edelweis di mana mana."
 -" Panasnya siang menghantam kereta yang mulai penuh sesak dengan berbagai
macam manusia dan barang bawaanya."

V.Latar Suasana

 Mengharukan = Saat mereka melakukan Upacara Bendera di Puncak Gunung


Mahameru "Hampir seluruh pendaki di situ tak bisa menahan haru. Di pagi ini semua
merasa dekat sekali satu sama lain, bergembira dengan hati sesak penuh
kebanggaan. Di sini... di Mahameru tanggal tujuh belas Agustus"
 Menegangkan = Saat Ian dan Dinda hamper saja kehilangan nyawanya
VI.Alur

Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur campuran atau maju mudur. Cerita dibentuk
selalu beruntun namun diiringi dengan sedikit flashback . Dimulai dari mereka yang
bersahabat sejak SMA dan juga selalu berkumpul bersama. Pada suatu hari mereka merasa
bosan satu sama lain, ditambah juga dengan tak ada lagi topik yang harus mereka bahas
setiap berkumpul. Pada suatu hari, mereka memiih untuk tidak bertemu dan berkomunikasi
sama sekali satu sama lainnya terlebih dahulu dalam jagka waktu 3 bulan. Pada 14 Agustus
mereka memutusakan untuk melakukan perjalanan mendaki gunung tertinggi di Indonesia,
Mahameru. Suka dan duka mereka selama perjalanan di kemas dengan jalan cerita yang jelas
dan beruntun dengan sedikit flashback yang tidak bertele-tele.

VII.Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan pada novel ini adalah sudut padang orang ketiga serba tahu.
Pengarang benar-benar menceritakan cerita seakan-akan ia Tuhan yang tau akan segalanya,
mulai dari alur cerita, isi hati, bahan pertikaian bain antara pemain didalamnya.

B.Unsur Ekstrinsik

Kisah perjalanan 6 orang pemuda untuk menuju puncak tertingi dari Mahameru ini
tampaknya memilii keterkaitan dengan hobi sang pengarang novel. Dhonny ternyata juga
merupakan seorang pencinta alam. Dhonny sangat suka naik gunung, maka tidak heran jika ia
tau betul bagaimana perjuangan untuk sampai ke puncak gunung. Selanjutnya, Dhonny yang
besar di lingkungan Jakarta juga menyebabkan bahasa yang digunaankannya cendrung
menggunakan bahasa yang sering digunakan oleh para "orang-orang gaul Jakarata"
Judul asli: The Hobbit
Penulis: J.R.R. Tolkien
Penerjemah: A. Adiwiyoto
Sampul: Eduard Iwan Mangopang
Tebal: 352 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan II, Mei 2002
ISBN: 978-686-767-2

Unsur Intrinsik
1. Alur dan Latar
No Unsur Latar Deskripsi
1 Eksposisi  Kota Shire  Mengenai para hobbit dari Shire..

 Lembah sebelah atas Kisah-kisah mereka yang paling awal


Anduin sepertinya mengacu sekilas pada masa
ketika mereka tinggal di lembah-lembah
sebelah atas Anduin
2 Komplikasi  Rumah Bilbo  ..suatu hari datang ke rumah Bilbo sang
Penyihir besar..
3 Konflik  Di balik tikungan,  Dari balik tikungan datang seekor kuda
jalan menuju Woody hitam..
End
4 Klimaks  Di Gerbang Moria  “Jalan itu mungkin menuju Moria, tapi
bagaimana kita bisa tahu dia keluar
melalui Moria?”
5 Resolusi  Lόrien  Beberapa Peri yang bisa berbicara
bahasa mereka datang membawa banyak
hadiah.

2. Perwatakan
No Tokoh Watak Deskripsi
1 Frodo Baggins  Ramah  Mr. Frodo seorang hobbit muda yang
sangat ramah

 Polos, kurang  ..aku masih belum mengerti..


paham
2 Bilbo  Pembohong  ..cerita diatas bukanlah cerita yang
mula-mula disampaikan Bilbo pada
teman-temannya.
 Baik  “selamat jalan Bilbo yang baik,”
3 Gandalf  Perhatian  “sejak Bilbo pergi, aku sangat khawatir
tentangmu,”
 Mementingkan  “Lari kalian bodoh!” teriaknya lalu
orang lain hilang.
4 Sméagol/Gollum  Ingin tahu  Yang berwatak paling ingin tahu dan
selalu mencari tahu dari keluarga itu
adalah Sméagol
 “berikan cincin itu padaku Déagol
sayang,”

 “karena ini hari ulang tahunku dan aku


 Serakah menginginkannya sayang,”

 Dia menjadi sangat tidak disukai dan


dihindari
 Dibenci

 “Gollum itu pembohong,”

 Pembohong
5 Strider/Aragorn  Misterius, baik,
suka menolong
 Mudah bergaul
 Adil  “Biarlah seluruh anggota rombongan
mendapat perlakuan yang sama rata.”
6 Sam  Setia kawan  Sam tidak mau dipisahkan dari Frodo
meskipun banyak rintangan berat
menanti mereka.

 Suka menolong
 “Ada sesuatu dibalik ini,”
 Selalu berfikiran  “Aku tidak mempercayainya,”
negatif
7 Legolas  Baik
 Suka membantu
 Keras kepala  “Terkutuklah sifat keras kepala kaum
peri!”
8 Pippin  Setia kawan
 Suka menolong
 Suka mencari  Pippin rupanya sangat menikmati
perhatian perhatian yang diperolehnya.
9. Merry  Setia kawan  “itulah sebabnya kami memutuskan
untuk ikut”

10. Saruman  Pengkhianat  Ia terlena oleh kekuatan cincin itu dan


berusaha mendapatkannya untuk
kepentingannya sendiri.
11. Gimli  Keras kepala  Gimli keras kepala
 Keras  “Aku akan menuntut ganti rugi penuh
kalau aku tersandung atau jari kakiku
lecet.”

3. Sudut Pandang :
Penulis menggunakan Sudut Pandang Orang Ketiga.
4. Amanat
Sahabat akan selalu ada disaat kita membutuhkan bahkan tanpa kita memintanya sekalipun.
Apapun halangan yang menghadang kita, jika kita tetap pada pendirian dan komitmen kita,
kita akan selalu dapat menghadapinya.
Pengorbanan yang bertujuan baik akan membuahkan hasil yang lebih baik.

5. Tema : Petualangan.
Analisis Unsur Ekstrinsik
Tentang Buku Ini
Buku ini merupakan buku kedua dari seri Lord Of The Rings. Buku pertamanya
berjudul The Hobbits yang kuarang mengisahkan tentang keseluruhan cerita. Bahkan buku
pertama tidak difilmkan. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia ini sudah mencapai
cetakan keenam pada tahun 2004. Buku ini bahkan sudah difilmkan dan berhasil menyabet
sejumlah penghargaan bergengsi dunia dalam ajang perfilman. Dalam filmnya, buku kedua
ini menjadi film pertama karena buku pertamanya, The Hobbits tidak difilmkan.

Anda mungkin juga menyukai