Anda di halaman 1dari 53

SCRIPT SIDANG KEL.

2 “MARSINAH”

PEMBUKAAN OLEH PANITERA


“PERKENALAN NAMA TIM & ANGGOTA DELEGASI SERTA PEMBACAAN
KASUS POSISI”

SIDANG I
PEMERIKSAAN IDENTITAS TERDAKWA & PEMBACAAN SURAT
DAKWAAN

1. Penuntut Umum, Penasehat Hukum, Panitera Pengganti dan Rohaniawan memasuki


ruang sidang dan duduk di tempatnya masing-masing
2. Tempat duduk Jaksa Penutut Umum di sebelah kanan, Penasehat hukum di sebelah
kiri, sedangkan petugas sumpah (rohaniawan duduk di sebelah kiri Majelis hakim)
3. Petugas pengadilan berbicara
4. Majelis hakim memasuki ruang sidang, Panitera memerintahkan hadirin/pengunjung
untuk berdiri, setelah majelis hakim duduk,hadirin diminta duduk kembali

Panitera : pembacaan tata tertib persidangan :


1. Sebelum sidang dimulai, panitera, penuntut umum, penasihat hukum dan pengunjung
sidang duduk di tempatnya masing – masing.

2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.

3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib
di tempat masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk
ruang sidang, dan memelihara ketertiban dalam sidang.

4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada
Hakim Ketua sidang.

5. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran, atau


melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.

6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata
tertib persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.

7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan
siapa yang membawanya wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk
itu.

Panitera : Sidang hari ini, Senin 10 Januari 2022 ,Pengadilan Negeri Malang
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG dengan
terdakwa atas nama FLORENSIA APRINDA akan segera
dimulai.
Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
(Hakim memesuki ruang sidang dan duduk pada tempatnya)
Hakim ketua : ( Hadirin silahkan duduk kembali. )
Sebelum persidangan dimulai harap kepada pengunjung sidang
harap tertib dan tenang dalam mengikuti jalannya persidangan,
dan bagi yang membawa alat komunikasi harap dinon-aktifkan
agar tidak mengganggu jalannya persidangan.Sebelum memulai
persidangan marilah kita berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing,berdoa mulai......selesai.

Kepada Jaksa Penuntut umum apakah sudah siap mengikuti sidang


pada hari ini?

PU : Siap yang Mulia


Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum sudah siap dengan sidang hari ini?

PH : Siap yang Mulia

Hakim Ketua : Sidang hari ini, Senin 10 Januari 2022 ,Pengadilan Negeri Malang
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG dengan
terdakwa FLORENSIA APRINDA. Dengan ini saya nyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x)

Kepada Jaksa Penuntut Umum,Saya perintahkan untuk menghadirkan


terdakwa kedalam ruang sidang dalam keadaan bebas.

PU : Baik Yang Mulia,Kepada petugas diperintahkan untuk


menghadirkan terdakwa kedalam ruang sidang.
( Terdakwa memasuki ruangan bersama petugas )
Hakim ketua : Silahkan menempati tempat duduk saudara.Apakah terdakwa
dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani ?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini ya?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara terdakwa,hari ini akan dimulai pemeriksaan terhadap
perkara pidana saudara, namun sebelum itu saya memeriksa identitas
saudara terdakwa terlebih dahulu. Nama Saudara?
Terdakwa : Florensia Aprinda
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Terdakwa : Malang, 07 Januari 1996
Hakim ketua :Alamat tempat tinggal saudara?
Terdakwa : Jalan Ki Ageng Gribig Gg. III No.50 Rt.05/Rw.06,Madyopuro ,Kec.
Kedungkandang, Kota Malang,65139, Jawa Timur
Hakim ketua : Agama saudara?

Terdakwa : Kristen

Hakim ketua : Pekerjaan ?


Terdakwa : Teller Bank
Hakim ketua :Kewarganegaraan?
Terdakwa : Indonesia
Hakim Ketua : Baik,menurut surat dakwaan Saudara didakwa pidana penjara
maksimal 15 tahun,dan menurut pasal 56 KUHAP,saudara disini
wajib didampingi oleh Penasehat Hukum. Apakah benar ini
Penaehat Hukum saudara ?
Terdakwa : Benar Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, kepada Penasehat Hukum terdakwa silahkan maju untuk
menunjukkan Kartu Tanda Advokat, Berita Acara Sumpah dan Surat
Kuasa saudara. Kepada terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum silahkan
maju kedepan untuk memeriksa
( JPU,TERDAKWA & PH MAJU KE DEPAN MEJA HAKIM)
Silahkan kembali ke tempat duduk saudara.

(PH dan PU kembali ke tempat masing-masing)

Hakim ketua : Baik sesuai dengan agenda sidang hari ini yakni pembacaan surat
dakwaan oleh Penuntut Umum,maka dari itu majelis hakim
memperingatkan kepada terdakwa agar memperhatikan segala
sesuatu hal yang dilihat dan didengar selama proses persidangan.
Kepada Penuntut Umum apakah sudah siap dengan dakwaannya?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim ketua : Kepada Penuntut Umum silahkan membacakan dakwaannya.

PU : Baik,terima kasih Yang Mulia

(PU membacakan dakwaan) setelah baca memberikan


salinan ke hakim dan PH

Hakim ketua : Kepada terdakwa apakah sudah mengerti tentang isi dan
maksud dakwaan dari Penuntut umum?
Terdakwa : Mengerti Yang Mulia
Hakim ketua : Apakah saudara akan mengajukan
keberatan atas dakwaan tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya ke Penasehat
hukum saya Yang Mulia
Hakim ketua : Kepada Penasehat hukum apakah akan mengajukan
keberatan/eksepsi atas dakwaan terdakwa Penuntut Umum ?
PH : Ya Yang Mulia, kami akan mengajukan Keberatan/Eksepsi atas
Dakwaan Penuntut Umum
Hakim ketua : Apakah Penasehat Hukum sudah siap dengan Eksepsinya?
PH : Belum Yang Mulia, kami meminta waktu selama 14 hari untuk
menyusun Nota Keberatan/Eksepsi kami

PU : Keberatan Yang Mulia


Hakim Ketua : Ya silahkan

PU : Menurut kami waktu yang diminta terlalu lama. Kami rasa 7


hari sudah cukup Yang Mulia

(HAKIM KETUA, HAKIM ANGGOTA 1 & HAKIM


ANGGOTA 2 BERDISKUSI)

Hakim Ketua : Baik, setelah majelis hakim berunding,majelis hakim memberikan waktu
7 hari sejak tanggal sekarang kepada Penasehat Hukum untuk menyiapkan
eksepsinya.
Hakim ketua : Kepada Panitera tanggal berapa 7 hari ke depan?
Panitera : 7 hari ke depan jatuh pada hari Senin,14 Januari 2022 Yang
Mulia
Hakim ketua : Baik,Penasehat Hukum bisa ya?
PH : Bisa Yang Mulia
Hakim ketua : Baiklah,setelah mendengarkan dakwaan Penuntut Umum,maka sidang
hari ini akan ditunda dan dilanjutkan 7 hari lagi yakni pada hari Senin 17
januari 2022 pukul 09.00 WIB dengan agenda sidang pembacaan Eksepsi
oleh Penasehat Hukum terdakwa dan Kepada Penuntut umum saya
perintahkan untuk mengembalikan Terdakwa ke ruang tahanan, dan
menghadirkan kembali terdakwa ke ruang persidangan pada sidang
selanjutnya. Dengan ini sidang dinyatakanditutup (ketuk palu 1x)
PREMEMORY “(peserta sidang menundukan kepala)”

SIDANG II
AGENDA PEMBACAAN EKSEPSI/NOTA KEBERATAN PENASEHAT
HUKUM TERDAKWA
ATAS SURAT DAKWAAN JPU
(PREMEMORY menundukkan kepala)

Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari,Senin 17 Januari 2022, di Pengadilan


Negeri Malang dalam sidang perkara pidana dengan
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG , atas nama
terdakwa FLORENSIA APRINDA dinyatakan dibuka dan terbuka
untuk umum. ( ketuk palu 3x).
Kepada Jaksa Penuntut umum apakah sudah siap mengikuti sidang
pada hari ini?

PU : Siap yang Mulia


Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum sudah siap dengan sidang hari ini?

PH : Siap yang Mulia

Hakim Ketua :Kepada JPU silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang sidang dalam
keadaan bebas

PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas silahkan menghadirkan terdakwa


Florensia Aprinda memasuki ruang sidang

( Petugas membawa masuk Terdakwa kedalam ruang sidang)

Hakim Ketua : apakah saudara terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan catatan pada persidangan terakhir, sidang hari
ini akan dilanjutkan dengan agenda pembacaan eksepsi oleh Penasehat
Hukum.
Kepada Penasehat Hukum apakah sudah siap dengan eksepsinya?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan
PH : Baik,terimakasih Yang Mulia
(MEMBACAKAN EKSESPI)
setelah dibaca maju memberikan salinan eksepsi ke meja hakim dan jpu

Hakim Ketua : Atas nota keberatan Penasehat Hukum Terdakwa,apakah Saudara


Penuntut Umum akan mengajukan pendapat ?
PU : Iya Yang Mulia,namun kami membutuhkan waktu selama 7 hari
untuk menyusun pendapat atas nota keberatan tersebut
(MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)
Hakim Anggota 2 : Kepada Panitera jatuh pada hari apa 7 hari dari sekarang ?
Panitera : Hari Senin,tanggal 24 januari 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena Jaksa Penuntut Umum belum siap dengan
tanggapannya, maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan
kembali pada hari Senin,24 januari 2022 pukul 09.00 WIB dengan
agenda sidang Pembacaan Tanggapan Eksepsi Oleh Jaksa
Penuntut Umum, dan kepada para pihak diperintahkan agar datang
menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini
dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang hari ini
dinyatakan Ditutup. (Ketuk palu 1 x)

SIDANG III
AGENDA PEMBACAAN TANGGAPAN JPU
TERHADAP EKSEPSI/NOTA KEBERATAN

(PREMEMORY menundukkan kepala)

Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari ini Senin,24 januari 2022, sidang
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , dengan terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (Ketuk Palu
3x).

Kepada Jaksa Penuntut umum apakah sudah siap mengikuti sidang


pada hari ini?

PU : Siap yang Mulia


Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum sudah siap dengan sidang hari ini?

PH : Siap yang Mulia

Hakim Ketua :Kepada JPU silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang sidang dalam
keadaan bebas

PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas silahkan menghadirkan terdakwa


Florensia Aprinda memasuki ruang sidang

( Petugas membawa masuk Terdakwa kedalam ruang sidang)

*Terdakwa Memasuki Ruang Sidang Dan Duduk Dikursi Terdakwa*

Hakim Ketua : Silahkan saudara duduk.Apakah Saudara dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani ?
Terdakwa : Sehat, yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan catatan pada persidangan terdahulu, maka
sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan tanggapan atas Nota
Keberatan/eksepsi oleh Penuntut umum,kepada Penuntut Umum
silahkan untuk membacakan tanggapan atas nota keberatan.kepada
Saudara Penasehat Hukum dan Terdakwa diharapkan untuk menyimak
dan mendengarkan dengan baik.

PU : Baik,terimakasih Yang Mulia


(Penuntut Umum Membacakan Tanggapan Atas Nota Keberatan PH dan setelah dibaca
memberikan salinan nya ke majelis hakim dan PH)

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah Saudara sudah mengerti dengan isi
tanggapan eksepsi dari Jaksa Penuntut Umum ?

Terdakwa : Mengerti Yang Mulia

Hakim Ketua : Penasehat Hukum terdakwa apakah akan mengajukan keberatan ?

PH : Tidak Yang Mulia


(majelis hakim berdiskusi)

Hakim Ketua : Baiklah,setelah mendengarkan Tanggapan atas nota keberatan oleh


Penuntut umum,maka sidang akan ditunda selama 7 hari dan sidang
selanjutnya akan dilanjutkan pada hari Senin,31 januari 2022 dengan
agenda sidang pembacaan Putusan Sela yang akan dibacakan oleh
Majelis Hakim dan diperintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum agar
tetap mengahdirkan terdakwa keruang sidang dalam keadaan bebas.
Dengan demikian sidang dinyatakan ditutup (ketuk palu 1x)
SIDANG IV
AGENDA PEMBACAAN PUTUSAN SELA

PREMEMORY “(peserta sidang menundukan kepala)”

Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari ini Senin,31 januari 2022, sidang
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , dengan terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (Ketuk Palu
3x).

Kepada Jaksa Penuntut umum apakah sudah siap mengikuti sidang


pada hari ini?

PU : Siap yang Mulia


Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum sudah siap dengan sidang hari ini?

PH : Siap yang Mulia

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan terdakwa ke


dalam ruang sidang

PU : Baik Yang Mulia Kepada Petugas dipersilahkan membawa Terdakwa


Florensia Aprinda memasuki ruang sidang
.
( Petugas membawa masuk Terdakwa kedalam ruang sidang)

*Terdakwa Memasuki Ruang Sidang Dan Duduk Dikursi Terdakwa*

Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Terdakwa : Sehat, yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan agenda hari ini yakni pembacaan putusan
sela yang akan dibacakan oleh majelis hakim dan kepada Penuntut
Umum,Terdakwa dan Penasehat Hukum untuk menyimak dan
mendengarkan dengan baik.

(MAJELIS HAKIM MEMBACAKAN PUTUSAN SELA) selesai baca ketuk palu 1x

Hakim Ketua : Saudari Penuntut Umum, apakah mengerti dengan isi putusan sela?
PU : Mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah sudah mengerti dengan isi
putusan sela?
PH : Mengerti, yang mulia.
(MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)
Hakim Ketua : Setelah dibacakannya putusan sela oleh majelis hakim,maka sidang
selanjutnya akan dilangsungkan 7 hari dari tanggal sekarang .
Panitera 7 hari dari sekarang jatuh pada hari apa?
Panitera : Hari Senin,7 Februari 2022 yang mulia
Hakim Ketua : Baik dengan demikian sidang akan dilanjutkan pada hari Senin,7
Februari 2022 dengan agenda sidang pemeriksaan alat bukti & barang
bukti yang akan dihadirkan oleh Penuntut Umum dan dilanjutkan oleh
alat bukti & barang bukti yang dihadirkan Penasehat Hukum terdakwa
dan kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap sidang
tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemberitahuan resmi.
Demikian sidang hari ini dinyatakan ditutup. (Ketuk palu 1x)
SIDANG V
AGENDA PEMERIKSAAN ALAT BUKTI & BARANG BUKTI
PREMEMORY “(peserta sidang menundukan kepala)”
Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari ini Senin,7 Februari 2022, sidang
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , dengan terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (Ketuk Palu
3x).

Kepada Jaksa Penuntut umum apakah sudah siap mengikuti sidang


pada hari ini?

PU : Siap yang Mulia


Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum sudah siap dengan sidang hari ini?

PH : Siap yang Mulia


Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum silahkan menghadirkan terdakwa ke
dalam ruang sidang

PU : Baik Yang Mulia Kepada Petugas dipersilahkan membawa


Terdakwa Florensia Aprinda memasuki ruang sidang.

*Terdakwa Memasuki Ruang Sidang Dan Duduk Dikursi Terdakwa*

Hakim Ketua : Silahkan duduk.Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani ?
Terdakwa : Sehat, yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, agenda sidang kita hari ini adalah pemeriksaan alat bukti oleh
Penuntut Umum terlebih dahulu dan dilanjutkan pemeriksaan alat
bukti dari penasehat hukum terdakwa. Mengerti ?
PU & PH : Mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik sebelumnya terdakwa silahkan menempati kursi disebelah
Penasehat Hukum
Terdakwa : Baik Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum apakah sudah siap dengan alat buktinya?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Akan menghadirkan alat bukti apa saja?
PU : Kami akan menghadirkan 2 orang saksi, 1 orang ahli serta surat
berupa laporan visum et repertum korban dan hasil sidik jari terdakwa
Hakim Ketua : Baik kepada Penuntut Umum silahkan hadirkan para saksi kedalam
ruang sidang
PU : Baik Yang Mulia. Kepada saudari saksi Anggie Natasha silahkan
memasuki ruang sidang
( Lea sbg saksi “Anggie Natasha” memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan maju terlebih dahulu untuk memberikan kartu
identitas saudara
( Lea sbg saksi “Anggie Natasha” memberikan ktp ke majelis hakim)
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.Apakah saudara dalam keadaan sehat ?
Saksi I PU : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap memberikan keterangannya dalam sidang hari ini ?
Saksi I PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudari mengerti mengapa dihadirkan dalam persidangan ini
?
Saksi I PU : Mengerti Yang Mulia, saya dihadirkan dalam persidangan ini atas
permintaan Penuntut Umum untuk memberikan keterangan/kesaksian
mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa Florensia
Aprinda
Hakim Ketua : Baik, namun sebelum memberikan keterangan,majelis hakim akan
memeriksa identitas saudara terlebih dahulu. Nama?
Saksi I PU : Anggie Natasha
Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?
Saksi I PU : Malang, 10 Agustus 1999
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi I PU : Jalan Ki Ageng Gribig Gg. III No.50 Rt.05/Rw.06,Madyopuro
Kec.Kedungkandang, Kota Malang,
Hakim Ketua : Agama?
Saksi I PU : Kristen
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi I PU : Teller Bank
Hakim Ketua : Kewarganegaraan indonesia ya?
Saksi I PU : iya
Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160
KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia?
Saksi I PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah sambil meletakkan tangan kiri saudara diatas alkitab dan
tangan kanan anda membentuk angka dua seperti ini (jari telunjuk dan
jari tengah) sejajar dengan telinga,disini majelis hakim hanya akan
menuntun,maka silahkan ikuti kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)
“SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN MENERANGKAN DENGAN
SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG SEBENARNYA.
SEMOGA TUHAN MENOLONG SAYA”
Hakim Anggota 2 : Kepada saudara saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan
ini, saudara harus memberikan keterangan tentang apa yang saudara
alami, dengar, dan lihat sendiri, tanpa ada tekanan. Dan perlu saudara
ketahui,berdasarkan pasal 242 KUHP apabila saudara saksi
memberikan keterangan palsu diatas sumpah ,maka saudara dapat
dikenai ancaman pidana 7 tahun penjara ,apakah bisa dimengerti?
Saksi I PU : Mengerti Yang Mulia
Hakim ketua : Baiklah, proses pemeriksaan akan saya serahkan kepada Hakim
Anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Baik,terimakasih Hakim Ketua. Saudara saksi apakah saudara
mengenal terdakwa ?
Saksi I PU : Ya saya kenal, saya tinggal satu rumah dengan terdakwa di rumah
kontrakan
Hakim Anggota 1 : Saudara sudah berapa lamakah saudara mengenal Terdakwa ?
Saksi I PU : Saya mengenal terdakwa kurang lebih sekitar 5 tahun an
Hakim Anggota 1 : Apakah saudara mengetahui hubungan antara terdakwa dengan
korban ?
Saksi I PU : Tidak Yang Mulia
Hakim Anggota 1 : Baik sudah cukup
Hakim Ketua : Pada hakim anggota 2 apakah akan mengajukan pertanyaan ?
Hakim Anggota 2 : Cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Silahkan kepada Penuntut Umum untuk mengajukan pertanyaan
kepada saksi
PU : TerimakasihYang Mulia. Bisa saudari saksi jelaskan kapan dan
dimanakah kejadian yang saudari lihat tersebut terjadi?
Saksi I PU : Jadi waktu hari senin tanggal 10 Oktober 2021, sekitar jam 15.55
WIB, saya baru saja sampai rumah sehabis pulang dari kampus

PU : Bagaimana keadaan rumah anda saat saudara pulang ?


Saksi I PU : Saya melihat pagar dalam keadaan terbuka dan saya baru menyadari
kalau saya lupa menutup pagar sebelum pergi ke kampus di pagi
harinya. Nah akhirnya saya masuk kedalam rumah dan memanggil-
manggil-manggil terdakwa,tapi tidak ada sahutan sama sekali.Terus
saat menuju kedapur saya liat dilantainya ada pecahan kaca gitu, dan
saat saya cek lagi saya terkejut karena melihat ada seorang laki-laki
terlungkup dilantai dalam keadaan banyak darah dikepalanya,saya
sontak teriak terus karena saya panik akhirnya saya lari ke rumah Pak
rt buat ngelapor

PU : Apakah saudari saksi mengetahui atau mengenal siapakah korban


tersebut?
Saksi I PU : Tidak,saya tidak kenal secara langsung, tapi saya pernah sekali
berpapasan dengan korban pada suatu hari di pinggir jalan sekitar
rumah kontrakan kami saat saya akan berangkat ke kampus

PU : Bagaimana kondisi terdakwa saat saudara melihat nya ?


Saksi I PU : Saat itu terdakwa dalam keadaan pingsan juga dilantai kayak
bersebelahan sama si korban itu, terus saya lihat juga ditangan
terdakwa ini dia kaya pegang botol kaca yang pecah separuh, dan di
ujung pecahan botol kaca itu ada bekas darah juga

PU : Apakah benar,saat kejadian Terdakwa sendirian dirumah?


Saksi I PU : Ya, terdakwa sedang sendirian dirumah karena sebelum itu saya juga
sudah berpesan kepada dia kalau saya pergi kekampus dan akan pulang
di sore harinya dan kebetulan di hari itu juga terdakwa tidak pergi
kekantor karena sedang mengambil cuti libur

PU : Baik, terima kasih saudara saksi, dari kami cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Dari Penasehat Hukum terdakwa,apakah mau mengajukan pertanyaan
kepada saksi ?

PH : Ya,ada ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan yang mulia.
Hakim Ketua : Baik silahkan

PH : Terimakasih yang mulia.Baik kepada saudara saksi saya ingin


bertanya apakah ada hal yang menurut saudara mencurigakan saat
melihat korban maupun terdakwa dalam kejadian tersebut ?
Saksi I PU : Yang saya lihat pertama kali saat kejadian itu adalah si korban,
dimana saat itu korban tidak pakai baju jadi bertelanjang dada gitu dan
saat terdakwa pingsan itu saya lihat dari kondisi tubuhnya, kancing
bajunya terbuka sama lengan bajunya robek kayak berantakan
pokoknya terus ditangan terdakwa juga megang bekas pecahan botol
kaca

PH : Baik,cukup dari saya yang mulia


Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditambahkan oleh saudara saksi?
Saksi I PU : Cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sebelum mengakhiri pemeriksaan, apakah ada sanggahan dari
terdakwa
Terdakwa : Tidak ada, yang mulia
Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudara bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi I PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah Kalau begitu Saudara dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudara kembali
Saksi I PU : Baik, Yang Mulia.
( Saksi 1 PU meninggalkan ruang sidang)
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum ,silahkan menghadirkan saksi selanjutnya

PU : Baik Yang Mulia. Kepada saudara saksi Feri Irawan silahkan memasuki
ruang sidang
( Dani sbg saksi “Feri Irawan” memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan maju terlebih dahulu untuk memberikan kartu
identitas saudara
(Dani sbg saksi “Feri Irawan” memberikan ktp ke majelis hakim)
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.apakah saudara dalam keadaan sehat ?
Saksi II PU : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap memberikan keterangannya dalam sidang hari ini ?
Saksi II PU : SiapYang Mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam
persidangan ini ?
Saksi II PU : Tahu Yang Mulia, saya diminta oleh Penuntut Umum untuk
memberikan keterangan/kesaksian mengenai tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa Florensia Aprinda
Hakim Ketua : Baik, sebelum saudara saksi dimintai keterangannya,majelis hakim akan
memeriksa identitas saudara terlebih dahulu. Nama?
Saksi II PU : Feri Irawan
Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?
Saksi II PU : Malang, 24 Februari 1983
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi II PU : Jalan Ki Ageng Gribig Gg. III No.40
Rt.05/Rw.06,Madyopuro ,Kec.Kedungkandang, Kota Malang
Hakim Ketua : Agama?
Saksi II PU : Islam
Hakim Ketua : Kewarganegaraan indonesia ya?
Saksi II PU : iya
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi II PU : PNS
Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160
KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia?
Saksi II PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah,Disini majelis hakim hanya menuntun ,maka silahkan ikuti
kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)

“BISSMILLAHIRROHMANIRROHIM, DEMI ALLAH, SAYA BERSUMPAH


AKAN MENERANGKAN YANG SEBENAR-BENARNYA DAN TIDAK LAIN
DARIPADA YANG SEBENARNYA.”(KATA-KATA DIIKUTI OLEH SAKSI”

Hakim Anggota 2 : Kepada saudara saksi dalam memberikan kesaksian pada


persidangan ini, saudara harus memberikan keterangan tentang apa
yang saudara alami, dengar, dan lihat sendiri, tanpa ada tekanan.Dan
perlu saudara ketahui,berdasarkan pasal 242 KUHP apabila saudara
saksi memberikan keterangan palsu diatas sumpah ,maka saudara
dapat dikenai ancaman pidana 7 tahun penjara ,apakah bisa
dimengerti?
Saksi II PU : Mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, untuk pertanyaan selanjutnya saya serahkan kepada Hakim
Anggota 2.
Hakim Anggota 2 : Baik,terimakasih hakim ketua. Saudara saksi apakah Saudara
mengenal terdakwa ?
Saksi II PU : Saya kenal Yang Mulia, begitupun Saksi I yang tinggal satu rumah
dengan terdakwa,karena kami bertetangga dan selain itu saya juga
ketua rt ,jadi saya kenal mereka dan terdakwa ini juga sering datang
kerumah kalau mau mengurus surat-surat seperti itu.

Hakim Anggota 2 : Baik, saudara saksi mengenal korban ?


Saksi II PU : Tidak yang mulia,saya tidak mengenal korban

Hakim Anggota 2 : Berapa jauh jarak antara rumah saudara dengan rumah terdakwa ?
Saksi II PU : Sekitar jarak 10 rumah dari rumah saya yang mulia

Hakim Anggota 2 : Apakah saudara saksi melihat secara langsung kejadian tersebut ?
Saksi II PU : Kalau saat kejadian berlangsung saya tidak mengetahuinya yang
mulia,tapi saya lihat kejadian tersebut sesudah si korban ini sudah
dalam keadaan tidak bernyawa di rumah kontrakan terdakwa
Hakim Anggota 2 : Baik sudah cukup

Hakim Ketua : Selanjutnya Penuntut Umum apakah akan bertanya kepada saksi?
PU : Iya yang mulia
Hakim Ketua : Baik,silahkan

PU : Terimakasih yang mulia. Baik saudara saksi Feri Irawan bisa saudara
jelaskan apa yang saudara lihat dalam peristiwa tersebut?
Saksi II PU : Nah jadi waktu hari senin di tanggal 10 Oktober 2021,sekitar jam
16.35 ,itu tiba-tiba saksi I yaitu Anggie ini datang kerumah sambil
nangis.Terus saya tanya ada apa dia bilang terdakwa pingsan dan ada
laki-laki dirumahnya dalam keadaan terluka parah.Akhirnya saya
ceklah kerumahnya dan saat saya kedapur mereka ,dilantainya
berceceran bekas pecahan-pecahan botol kaca . Nah habis itu saya
lihat memang benar ada seorang laki-laki dalam keadaan banyak darah
menggenang di lantai dapur mereka juga.

PU : Apa yang saudara ketahui saat melihat kondisi tersangka maupun


korban?
Saksi II PU : Saat saya coba periksa denyut nadi korban ternyata korban sudah
dalam keadaan tidak bernyawa lagi sedangkan tersangka saat itu
pingsan dan kondisi terdakwa juga saat saya lihat bajunya robek
dibagian lengan dan kancing bajunya juga terbuka dan juga tersangka
ada memegang pecahan botol kaca di tangannya

PU : Apakah pada hari kejadian saudara tidak ada interaksi sama sekali
dengan tersangka?
Saksi II PU : Tidak pak, tetapi saya sempat lewat depan rumahnya sehabis saya
pulang dari kantor sekitar jam 15.30 wib dan saya lihat pagar rumah
tersangka dalam keadaan setengah terbuka

PU : Baik terimakasih saudara saksi,sudah cukup yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah ingin mengajukan pertanyaan ?


PH : iya yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan

PH : Baik,sebelumnya saudara saksi mengatakan bahwa saudara sempat


lewat depan rumah terdakwa sehabis pulang dari kantor sekitar jam
15.30 wib dan melihat pagar rumah terdakwa dalam keadaan setengah
terbuka. Apakah saudara tidak mencoba mendatangi rumah terdakwa
untuk memberitahu kalau pagar rumahnya terbuka?
Hakim Ketua : Saya tidak kepikiran untuk memberi tahu karena saya kira pagarnya
memang sengaja dibuka begitu

PH : Cukup yang mulia


Hakim Ketua : Baik, sebelum mengakhiri pemeriksaan, apakah ada sanggahan dari
terdakwa
Terdakwa : Tidak ada, yang mulia

Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudara bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi II PU : Bersedia Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik kalau begitu saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudara
(saksi II meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya apakah akan menghadirkan
saksi lagi ?
PU : Ya yang mulia,kami akan menghadirkan seorang saksi ahli
Hakim Ketua : Baik,silahkan hadirkan kedalam ruang sidang
PU : Baik yang mulia. Kepada saksi ahli dr.FARID AL FAUZI Sp.FM
silahkan memasuki ruang sidang
(Saksi Ahli “FARID” masuk ruang sidang duduk di kursi pemeriksaan saksi)

Hakim Ketua : Kepada saudara silahkan maju kedepan untuk memberikan kartu identitas
serta surat tugas dan kompetensi saudara. Penuntut Umum,Penasehat Hukum
dan Terdakwa silahkan maju kedepan untuk memeriksa.
Baik silahkan kembali ke tempat. Saksi ahli silahkan duduk
( saksi ahli kembali duduk di kursi pemeriksaan)

Hakim Ketua : Saudara dalam keadaan sehat?


Saksi Ahli PU : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi Ahli PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara tahu alasan saudara hadir dipersidangan hari ini untuk apa?
Saksi Ahli PU : Ya, saya tahu. Saya disini atas perintah dari pihak RS. untuk memberikan
keterangan sebagai ahli di bidang forensik atas permintaan Penuntut
Umum serta untuk memberikan keterangan atas surat visum et repertum yang
saya buat atas nama Mulya Hadi selaku korban dalam perkara pidana ini

Hakim Ketua : Baik sebelum dimulai,majelis hakim akan memeriksa identitas saksi terlebih
dahulu ya. Nama lengkap saudara?
Saksi Ahli PU : Farid Al Fauzi
Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?
Saksi Ahli PU : Malang, 20 Maret 1984
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi Ahli PU : Jl. LA Sucipto No 15 rt:03 rw:08 Kel.Arjosari Kec.Blimbing,Kota
Malang
Hakim Ketua : Agama?
Saksi Ahli PU : Islam
Hakim Ketua : Kewarganegaraan benar indonesia ya?
Saksi Ahli PU : iya
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi Ahli PU : Dokter Forensik
Hakim Ketua : Silahkan saudara jelaskan riwayat pendidikan saudara
Saksi Ahli PU : Saya merupakan luusan S1 Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik
dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada ,lalu melanjutkan S2 Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada juga.
Hakim Ketua : Apakah pernah bersaksi di persidangan sebelumnya?
Saksi Ahli PU : Ya pernah

Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160


KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia ya?
Saksi Ahli PU : Bersedia
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi
silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)

“BISSMILLAHIRROHMANIRROHIM, DEMI ALLAH, SAYA BERSUMPAH,


BAHWA SAYA SEBAGAI AHLI AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN
MENURUT PENGETAHUAN SAYA YANG SEBENAR-BENARNYA, DAN TIDAK
LAIN DARI PADA YANG SEBENARNYA
Hakim Ketua : Silahkan saudara duduk kembali
Saksi Ahli PU : Baik,Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah benar saudara yang melakukan autopsi jenazah pada korban?
Saksi Ahli PU : Ya benar yang mulia
Hakim Ketua : Bagaimana peran saudara sebagai dokter forensik dalam pemeriksaan
korban dalam tindak pidana yang mengakibatkan kematian ini ?
Saksi Ahli PU : Dalam pemeriksaan jenazah atas nama Mulya Hadi,kami melakukan
2 macam pemeriksaan, yaitu yang pertama pemeriksaan luar dan
pemeriksaan dalam tubuh korban ( autopsi)
Hakim Ketua : (apakah akan mengajukan pertanyaan?) bertanya ke anggota hakim

Hakim Anggota I : Bisakah saudara ahli jelaskan apa peranan visum et repertum dalam
proses peradilan ?

Saksi Ahli PU : Jadi,Visum et Repertum merupakan salah satu alat bukti sah
sebagaimana yang tertulis dalam pasal 184 KUHAP dan visum et
repertum tersebut berperan dalam proses pembuktian dalam suatu
perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia serta juga
memuat keterangan maupun pendapat dokter mengenai hasil
pemeriksaan medis.
Hakim Anggota 1 : Baik cukup

Hakim Ketua : Baik selanjutnya, silahkan Penuntut Umum mengajukan pertanyaan


kepada saksi ahli

PU : Baik,terimakasih yang mulia. Namun sebelum itu izinkan saya


untuk memberikan alat bukti berupa surat hasil visum et repertum
milik korban dan laporan hasil sidik jari terdakwa Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan. Kepada Penasehat Hukum,Saudara ahli dan Terdakwa
silahkan maju kedepan.
(memeriksa surat visum et repertum) Silahkan kembali ketempat

Hakim Ketua : Silahkan kepada PU mengajukan pertanyaan


PU : Baik,terimakasih Yang mulia.Kepada saudara ahli apakah benar
saudara yang melakukan visum et repertum kepada korban atas nama
Mulya Hadi?
Saksi Ahli PU : Ya benar

PU : Bisa saudara jelaskan mengenai hasil visum et repertum yang telah


saudara buat terkait perkara ini?
Saksi Ahli PU : Berdasarkan surat Visum Et Repertum No. 44 SK.II/10/2021
tertanggal 15 Oktober 2021 yang dibuat dan ditandatangani oleh saya
sendiri,selaku dokter spesialis Forensik pada Rumah Sakit Panti
Nirmala Kota Malang disimpulkan dengan hasil untuk pemeriksaan
luar tubuh jenazah ditemukan Luka robek pada kulit kepala bagian
kanan atas berukuran 7 cm,Luka tusuk pada kulit kepala bagian kanan
atas sedalam 2 cm dan terdapat bekuan darah disekitar luka dan
Pembengkakan/edema pada jaringan kulit kepala bagian kanan atas.
Sedangkan untuk Pemeriksaan dalam tubuh jenazah ditemukan adanya
Hematoma atau pembekuan pembuluh darah pada tulang tengkorak
bagian dalam serta korban memiliki riwayat penyakit Hipertensi

PU : Disebabkan oleh apa luka robek dan luka tusuk pada kulit kepala
korban?
Saksi Ahli PU : Luka tersebut diakibatkan oleh pukulan benda tajam karena dilihat
dari pola robekan pada jaringan dalam kulit kepala korban yang tidak
beraturan sedangkan untuk luka tusuk di kulit kepala korban
diakibatkan dari bekas pecahan botol kaca ada yang menancap dikulit
kepala korban
PU : Lalu apakah faktor yang menyebabkan korban mengalami Hematoma
atau pembekuan pembuluh darah pada tulang tengkorak bagian
dalamnya
Saksi Ahli PU : Ya, hal tersebut disebabkan karena adanya cidera berat dikepala yang
mana menyebabkan keluarnya darah abnormal yang kemudian
berkumpul di luar pembuluh darah sebagai akibat dari kerusakan pada
dinding arteri,kapiler,atau vena. Selain itu Hematoma yang dialami
korban juga dapat dilihat dari salah satu gejalanya yang menyerupai
memar dan saat diperiksa korban memiliki riwayat penyakit
hipertensi,sehingga membuat kebocoran darah dari bagian dinding
yang rusak tersebut semakin besar dan meningkatkan keparahan
hematomanya.

PU : Melihat dari luka tersebut apakah tergolong luka yang sangat parah?
Saksi Ahli PU : Iya, karena dilihat dari luka robek di kepala sepanjang 7 cm dan
cidera kepala korban yang menyebabkan hematoma akibat dipukul
menggunakan botol kaca tersebut,namun sebetulnya jika pasca
kejadian korban langsung mendapat pertolongan pertama ,mungkin
nyawanya masih bisa tertolong dengan menghentikan pendarahannya.

PU : Menurut pengetahuan saudara ahli kapan perkiraan/estimasi waktu


kematian dari korban?
Saksi Ahli PU Apabila dilihat dari perubahan warna kulit di tubuh korban,dimana
darah pada vena membuat warna kulit menjadi merah kebiruan yang
sudah melebar, maka dipastikan korban sudah memasuki tahap livor
mortis atau yang biasa disebut lebam mayat dan proses pembentukan
lebam mayat pada tubuh korban ini sudah mulai terbentuk di 30 menit
sampai 1 jam setelah kematian somatis, jadi dari waktu korban
ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa pada pukul 16.30
WIB,maka perkiraan waktu korban meninggal yakni pada pukul 15.20
WIB

PU : Baik, sudah cukup Yang Mulia


Hakim Ketua : Baik,selanjutnya apakah dari Penasehat Hukum terdakwa ingin
mengajukan pertanyaan kepada saksi?

PH : Ya yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan

PH : Bisa saudara jelaskan,apakah yang menjadi penyebab utama korban


meninggal dunia?

Saksi Ahli PU : Penyebab utama korban meninggal dunia karena pendarahan hebat
yang disebabkan oleh vulnus laceratum akibat dipukul botol kaca
hingga pecah dan dari pecahan botol kaca tersebut ada yang menancap
di kulit kepala korban hingga korban kehabisan darah karena terlambat
dilakukan pertolongan.Sedangkan faktor keduanya yang memicu
kondisi korban hingga menyebabkan korban meninggal yakni
diperparah dengan adanya hematoma atau pembekuan pembuluh darah
yang terjadi di tulang tengkorak bagian dalam korban

PH : Tadi saudara ahli mengatakan bahwa terdapat luka Vulnus Laceratum


dikepala korban, bisa kah saudara menjelaskan Luka Vulnus Laceratum ini
seperti apa yang menyebakan korban meninggal dunia?

Saksi Ahli PU : Jadi Vulnus laceratum adalah semacam luka terbuka yang disebabkan oleh
robeknya jaringan halus pada tubuh sehingga disebut dengan luka robek atau
laserasi.Luka robek umumnya disebabkan oleh benda tajam seperti pisau,
pecahan kaca, atau mesin pemotong. Penyebab lain dari vulnus laceratum
adalah benturan keras dari benda tumpul.

PH : Cukup Yang Mulia


Hakim Ketua : Apakah ada keterangan tambahan yang ingin saudara sampaikan?
Saksi Ahli PU : Saya rasa sudah cukup yang mulia
Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudara bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi Ahli PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu. Terima kasih saudari Ahli atas kesaksian yang
saudara berikan, saudara boleh meninggalkan ruang sidang, Silahkan
mengambil identitas saudari terlebih dahulu
(saksi Ahli mengambil identitas lalu meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum apakah akan mengajukan bukti lainnya?

PU : Ya yang mulia,kami akan mengajukan alat bukti berupa surat dan


barang bukti
Hakim Ketua : Silahkan. Kepada Penasehat Hukum,dan terdakwa silahkan maju
kedepan untuk memeriksa
Hakim Ketua : Baik, saudara Penuntut Umum bisa dijelaskan ini apa saja?
PU : Ya yang mulia, (sambil menunjukkan surat )
Jadi ini alat bukti berupa surat visum et repertum jenazah korban atas
nama Mulya Hadi yang dibuat dan ditandatangani oleh Saksi Ahli
kami yakni dr.farid al fauzi selaku dokter forensik di R.S Panti
Nirmala tertanggal 15 Oktober 2021, serta
(sambil menunjukkan masing” barang bukti) ini adalah barang bukti
hasil penyidikan yakni berupa sebuah pecahan botol kaca,dan sebuah
baju milik korban yang ditemukan di rumah terdakwa pada tanggal
10 Oktober 2021 tempat dimana terdakwa Florensia Aprinda dan
korban Mulya Hadi berada yang mulia.
(memeriksa barang bukti PU)
Hakim Ketua : Baik, guna pembuktian maka barang bukti tersebut disita ya
PU : Baik Yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan kembali ketempat masing”
Saudara Penuntut Umum apakah sudah cukup dengan bukti-buktinya?
PU : Sudah cukupYang mulia

PEMERIKSAAN ALAT BUKTI SAKSI DARI PH


Hakim Ketua : Baiklah selanjutnya adalah pemeriksaan alat bukti dan barang bukti
dari Penasehat Hukum terdakwa . Kepada Penasehat Hukum terdakwa
apakah sudah siap dengan alat buktinya?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik akan menghadirkan alat bukti berupa apa saja?

PH : Disini kami akan menghadirkan 1 orang saksi dan 1 orang ahli


serta alat bukti surat berupa hasil Visum Et Repertum Perlukaan dan
atas nama Terdakwa Florensia Aprinda Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik kepada Penasehat Hukum silahkan hadirkan para saksi kedalam
ruang sidang
PH : Baik yang mulia.kepada saksi atas nama Lea Immanuella
dipersilahkan memasuki ruang sidang
(saksi I PH memasuki ruang sidang )

Hakim Ketua : Kepada saudara silahkan maju kedepan untuk memberikan kartu identitas
serta surat tugas dan kompetensi saudara. Penuntut Umum,Penasehat Hukum
dan Terdakwa silahkan maju kedepan untuk memeriksa.
Baik silahkan kembali ke tempat. Saksi ahli silahkan duduk
( saksi ahli kembali duduk di kursi pemeriksaan)

Hakim Ketua : Saudara dalam keadaan sehat?


Saksi PH : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara tahu alasan saudara hadir dipersidangan hari ini untuk apa?
Saksi PH : Ya, saya tahu. Saya disini atas permintaan Penasehat Hukum terdakwa
serta untuk memberikan keterangan untuk memberikan keterangan terkait
tindak pidana yang dilakukan terdakwa Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik sebelum dimulai,majelis hakim akan memeriksa identitas saksi terlebih
dahulu ya. Nama lengkap saudara?
Saksi PH : Lea Immanuella

Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?


Saksi PH : Malang, 8 September 1989
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi PH : Perumahan Alam Nirwana No.20 C ,Jl Laksamana Adi Sucipto ,
Pandanwangi, Kec. Blimbing, Kota Malang

Hakim Ketua : Agama?


Saksi PH : Kristen
Hakim Ketua : Kewarganegaraan benar indonesia ya?
Saksi PH : iya
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi PH : Ibu Rumah Tangga
Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160
KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia ya?
Saksi PH : Bersedia

Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah,Disini majelis hakim hanya menuntun ,maka silahkan ikuti
kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)

“SAYA BERSUMPAH, BAHWA SAYA AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN


YANG SEBENAR-BENARNYA, DAN TIDAK LAIN DARI PADA YANG
SEBENARNYA.
SEMOGA TUHAN MENOLONG SAYA”
Hakim Ketua : Silahkan saudara duduk kembali
Saksi PH : Baik,Yang Mulia
(hakim anggota 2 bertanya)

Hakim Ketua : Saudara saksi hadir dipersidangan hari ini sebagai apa?
Saksi PH : Saya hadir di persidangan ini sebagai saksi dari Penasehat Hukum
terdakwa dan saya tetangga dekat rumah terdakwa
Hakim Ketua : Silahkan saudara memberikan keterangan terkait kasus ini !
Saksi PH : Ya jadi awalnya kan pas hari senin tanggal 10 oktober 2021 itu, kebetulan
saya lagi mau ngecek monitor cctv dirumah saya ,nah karena arah cctv nya
itu berhadapan sama rumah terdakwa jadi pas saya liat di monitor itu ada laki
laki masuk ke dalam rumahnya terdakwa ini,
(hakim anggota 2 bertanya)
Hakim Anggota 2 : Saudari saksi, tadi saudari menjelaskan bahwa arah/letak cctv nya milik
saudari berhadapan dengan rumah terdakwa ya betul?
Saksi PH : Ya betul yang mulia
Hakim Anggota 2 : Berarti rumah saudari dengan rumah terdakwa hadap-hadapan seperti
itu?
Saksi PH : Ya yang mulia,jadi depan rumah saya itu rumahnya terdakwa,jarak
rumah kami kurang lebih 6 meter an
Hakim Anggota 2 : Apakah saksi mengenal korban yang saudari lihat tersebut?
Saksi PH : Tidak yang mulia, saya tidak kenal
Hakim Anggota 2 : Baik cukup hakim ketua
Hakim Ketua : apakah Hakim anggota 1 ingin bertanya?
Hakim Anggota 1 : cukup hakim ketua

(lanjut bertanya ke PH)


Hakim Ketua : Baik, Penasehat Hukum terdakwa apakah ingin bertanya kepada
saksi?
PH : Ya yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, Silahkan
PH : Terimakasih yang Mulia. Baik Saudari saksi bisa disebutkan pada
jam berapa saudari melihat laki-laki/korban memasuki rumah terdakwa?
Saksi PH : Kalau dari catatan waktu di layar monitor CCTV itu sekitar jam 14.50 wib
( 3 kurang 10 menit)
PH : Bisa saudara sebutkan ciri-ciri laki-laki yang saudar lihat lewat
monitor cctv saudari?
Saksi PH : kalau dari yang saya lihat di layar monitornya sih wajahnya tidak terlalu
jelas karena sedikit blur gitu, tapi untuk pakaiannya dia pakai baju warna
abu-abu celana hitam
PH : Sudah cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baik,kepada Penuntut Umum apakah ingin bertanya kepada saksi?
PU : Ya yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, silahkan
PU : Terimakasih Yang Mulia. Saudari saksi,apakah saat saudara
mengetahui bahwa ada laki-laki tidak dikenal langsung masuk kedalam
rumah terdakwa ,apakah saudari tidak mencoba menegurnya?
Saksi PH : Tidak Pak,karena saya kira kan mungkin laki-laki itu teman,keluarga
atau pacarnya gitu kan datang berkunjung ,jadi ya saya gak mikir
macem” gitu, akhirnya sampai saya tau berita tentang kasus terdakwa
ini.
PU : Baik sudah cukup sekian yang mulia
Hakim Ketua : Baik, kepada terdakwa apakah ada tanggapan?
Terdakwa : tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudari bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi PH : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik kalau begitu saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudari
(saksi PH meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Penasehat hukum silahkan menghadirkan saksi selanjutnya


PH : Baik Yang Mulia, kepada saksi ahli dr. Devy wahyu Sp.F
dipersilahkan memasuki ruang sidang
(saksi ahli I PH memasuki ruang sidang )

Hakim Ketua : Kepada saudara silahkan maju kedepan untuk memberikan kartu
identitas ,serta surat tugas dan kompetensi saudara. Penuntut
Umum,Penasehat Hukum dan Terdakwa silahkan maju kedepan untuk
memeriksa.
Baik silahkan kembali ke tempat. Saksi ahli silahkan duduk
( saksi ahli kembali duduk di kursi pemeriksaan)

Hakim Ketua : Saudara dalam keadaan sehat?


Saksi Ahli I PH : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan hari ini?
Saksi Ahli I PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik sebelum dimulai,majelis hakim akan memeriksa identitas saksi terlebih
dahulu ya. Nama lengkap saudara?
Saksi Ahli I PH : Devy Wahyu

Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?


Saksi Ahli I PH : Malang, 11 Oktober 1988
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi Ahli I PH : Jl. Dieng Atas No 1A rt:03 rw:08,Kalisongo,Kec.Dau,Kota Malang
Hakim Ketua : Agama?
Saksi Ahli I PH : Islam
Hakim Ketua : Kewarganegaraan benar indonesia ya?
Saksi Ahli I PH : iya
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi Ahli I PH : Dokter Forensik
Hakim Ketua : Silahkan saudara jelaskan riwayat pendidikan saudara
Saksi Ahli I PH : Saya merupakan lulusan S1 Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ,lalu melanjutkan S2
Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia

Hakim Ketua : Apakah saudara pernah bersaksi di persidangan sebelumnya?


Saksi Ahli I PH : Pernah Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160


KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia ya?
Saksi Ahli I PH : Bersedia
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah,Disini majelis hakim hanya menuntun ,maka silahkan ikuti
kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)

“BISMILLAHIRROHMANIRROHIM, DEMI ALLAH, SAYA BERSUMPAH,


BAHWA SAYA SEBAGAI AHLI AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN
MENURUT PENGETAHUAN SAYA YANG SEBENAR-BENARNYA, DAN TIDAK
LAIN DARI PADA YANG SEBENARNYA
Hakim Ketua : Silahkan saudara duduk kembali
Saksi Ahli I PH : Baik,Yang Mulia
Hakim Ketua : Saudara saksi hadir dipersidangan hari ini sebagai apa?
Saksi Ahli I PH : Saya hadir di persidangan ini atas. atas permintaan Penasehat Hukum
terdakwa serta untuk memberikan keterangan sebagai ahli di bidang
forensik dan juga memberikan keterangan atas surat visum et repertum
perlukaaan yang saya buat atas nama Florensia Aprinda selaku
terdakwa dalam perkara pidana ini
Hakim Ketua : Baik silahkan ahli memberikan keterangan menurut keahlian saudara
terkait kasus yang sedang dipersidangkan
Saksi Ahli I PH : Baik,Yang Mulia. Jadi dalam kasus ini saya sebagai dokter yang
melakukan pemeriksaan fisik terhadap terdakwa atas nama Florensia
Aprinda berdasarkan Laporan Visum Et Repertum Perlukaan Nomor
077/L.VER/X/2021 tertanggal 13 Oktober 2021 yang dibuat dan
ditandatangani oleh saya sendiri,yang mana dari hasil pemeriksaan
pada tubuh terdakwa ini didapati luka memar pada bagian punggung
berwarna merah keunguan dan Luka memar berwarna keunguan di
bagian lutut sebelah kanan dan kiri

(menanyakan hakim anggota apakah akan mengajukan pertanyaan)


Hakim Anggota 1 : Baik saudara ahli bisakah saudara jelaskan bagaimana luka memar
seperti itu bisa muncul ?
Saksi Ahli I PH : Ya, Luka memar itu muncul akibat rembesan darah di bawah
kulit. Jadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit rusak atau
pecah, maka darah akan merembes ke jaringan sekitarnya dan
membeku. Hal ini menyebabkan kulit tampak kemerahan,
kebiruan, hingga keunguan, yang disertai bengkak dan nyeri.
Hakim Anggota 1 : Biasanya disebabkan oleh apa saja sehingga bisa muncul luka memar
seperti itu?
Saksi Ahli I PH : Ya,jadi biasanya untuk kasus luka-luka memar itu didapat seperti
dari benturan benda keras,terjatuh atau kekerasan fisik seperti dipukul
atau dibanting,
Hakim Anggota 1 : Baik berarti luka-luka memar seperti itu biasanya muncul akibat
adanya benturan keras,terjatuh ataupun kekerasan fisik ya?
Saksi Ahli I PH : Iya benar Yang Mulia
Hakim Anggota 1 : baik sudah cukup
(HA 2 bertanya)
Hakim Anggota 2 : Apakah luka memar ditubuh terdakwa tergolong parah?
Saksi Ahli I PH : luka memar ditubuh terdakwa tidak yang sampai parah,tapi
memarnya memang cukup besar apalagi pada bagian punggung,hingga
pada hari kedua terdakwa dirawat di rumah sakit luka memar yang ada
ditubuhnya semakin membiru

Hakim Anggota 2 : Umumnya memar akibat benturan benda keras,terjatuh atau


kekerasan fisik seperti itu dapat hilang berapa lama?
Saksi Ahli I PH : Cepat lambatnya penyembuhan luka memar tergantung pada seberapa
parah benturan yang terjadi dan di mana letak memar berada. Beberapa
bagian tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh,
terutama kaki dan tangan. Umumnya memar ringan akibat benturan
benda keras,terjatuh atau akibat kekerasan fisik biasanya hilang dalam
waktu kurang dari 4 minggu.
Hakim Anggota 2 : Baik sudah cukup hakim ketua

Hakim Ketua : Penasehat Hukum apakah akan mengajukan pertanyaan?


PH : Iya yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan

PH : Bisa saudara dijelaskan apakah penyebab dari luka-luka memar pada


tubuh terdakwa ?
Saksi Ahli I PH : Ya, jika dilihat berdasarkan penampakan warna luka memar
keunguan yang dimiliki oleh terdakwa pada bagian punggung dan
lutut disebabkan oleh benturan seperti jatuh,dipukul,atau dibanting
yang mana menyebabkan pembuluh darah kecil di bawah kulit
menjadi rusak/pecah sehingga darah tadi berkumpul dibawah kulit
dan menimbulkan luka memar.

PH : Sudah cukup yang mulia


Hakim Ketua : Baik. Penuntut Umum apakah ingin mengajukan pertanyaan kepada
saksi?
PU : Ya, yang mulia kami menanyakan sedikit
Hakim Ketua : Silahkan

PU :Baik, terimakasih yang mulia. Bagaimana saudara ahli menjelaskan


bahwa luka memar dari tubuh terdakwa tersebut bukanlah luka yang
sudah lama atau bukan karena kejadian yang dialaminya ini?

Saksi Ahli I PH : Saat diperiksa Luka memar yang ada di tubuh terdakwa masih
baru,dilihat dari penampakan warna pada kulitnya yang masih
memerah dan sedikit membengkak dan terdapat rasa nyeri ketika
disentuh, apabila luka memar yang sudah lama warnanya akan lebih
pudar yakni akan berwarna hijau pucat yang mana pada tahap tersebut
menandakan hemoglobin pada darah sudah mulai terurai dan proses
penyembuhan sedang berlangsung.

PU : Baik,sudah cukup yang mulia


Hakim Ketua : Apakah kepada saudara saksi ada keterangan tambahan yang ingin
disampaikan lagi ?
Saksi Ahli I PH : Saya rasa sudah cukup yang mulia
Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudara bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi Ahli I PH : Bersedia Yang Mulia

Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu. Terima kasih saudari Ahli atas kesaksian yang
saudara berikan, saudara boleh meninggalkan ruang sidang, Silahkan
mengambil identitas saudari terlebih dahulu
(saksi Ahli PH mengambil identitas lalu meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum apakah akan mengajukan bukti lainnya?

PU : Ya yang mulia,kami akan mengajukan Alat bukti berupa surat dan


barang bukti berupa rekaman CCTV yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan. Kepada Penuntut Umum,dan terdakwa silahkan maju
kedepan untuk memeriksa
Hakim Ketua : Baik, saudara Penasehat hukum bisa dijelaskan ini apa?
PU : Ya yang mulia,jadi ini adalah alat bukti surat visum et repertum
perlukaan atas nama terdakwa Florensia Aprinda tertanggal 12
Oktober 2021 yang dibuat dan ditandatangani oleh saksi ahli kami
selaku dokter forensik (menunjukkan surat) dan ini merupakan barang
bukti berupa 1 buah flashdisk berisi rekaman CCTV tertanggal 10
oktober 2021 yang memperlihatkan korban Mulya Hadi memasuki
rumah terdakwa Florensia Aprinda (menunjukkan flashdisk)
(memeriksa barang bukti PU)
Hakim Ketua : Baik, guna pembuktian maka barang bukti tersebut disita ya
PU : Baik Yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan kembali ketempat masing”
(PU, dan PH kembali ke tempat duduk)

Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum,apakah sudah cukup dengan barang


buktinya?
PH : Sudah cukupYang mulia

(MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)


Hakim Ketua : Baiklah untuk agenda sidang selanjutnya akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan terdakwa yang akan dilangsungkan 7 hari dari sekarang.
Panitera 7 hari dari sekarang tanggal berapa?
Panitera: : Hari Senin tanggal 14 Februari 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik,kepada terdakwa siap ya
Terdakwa : siap yang mulia
Hakim Ketua : PH & PU bisa ya?
PH & PU : Bisa yang mulia
Hakim Ketua : Baik,Dengan demikian sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan
kembali pada hari Senin pada tanggal 14 Februari 2022 pukul 09.00
WIB di tempat yang sama, yaitu PN Malang dengan agenda sidang
pemeriksaan terdakwa. Dan kepada para pihak diperintahkan datang
menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini
dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini
DITUTUP. (Ketuk Palu 1X).
(PREMEMORY)menundukkan kepala
SIDANG V
AGENDA PEMERIKSAAN TERDAKWA

(PREMEMORY)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin 14 Februari 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).

Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan TERDAKWA.
Saudara Terdakwa apakah sudah siap untuk diperiksa keterangannya?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim ketua : Baik . Saudara terdakwa pada saat kapan dan dimanakah saudara
ditangkap ?
Terdakwa : Saya ditangkap pada hari Kamis tanggal 14 Oktober 2021,saat saya
berada di rumah sakit Panti Nirmala Yang Mulia
Hakim ketua : Sedang apa saudara berada di rumah sakit tersebut ?
Terdakwa : Saya sedang rawat inap Yang Mulia karena kondisi saya akibat
kejadian tersebut
(dilanjutkan ke H.Anggota 1)
Hakim Anggota 1 : Apakah saudara mengenal korban berinisial MH ini ?jika iya sejak
kapan saudara mengenalnya?
Terdakwa : Saya sama sekali tidak mengenal korban,bahkan saya belum pernah
bertemu dengan dia sebelum ini
Hakim Anggota 1 : Seperti yang saudara bilang saudara tidak mengenal korban,lalu
bagaimana caranya korban bisa masuk ke rumah korban dengan
mudah?

Terdakwa : waktu itu saya sendirian dirumah kontrakan karena Anggie pergi ke
kampusnya dan saat itu pintu rumah tidak saya kunci dan juga saat
Anggie keluar rumah dia lupa menutup pagarnya,jadi kemungkinan
korban bisa masuk ke dalam rumah dengan mudah karena memang
pintu rumah belum saya kunci dan tidak ada orang lain selain saya
dirumah itu
(H.Anggota 2 menanyakan terdakwa)
Hakim Anggota 2 : Apakah saudara tidak mencoba mengecek apakah pagar sudah ditutup
oleh teman saudara tersebut ?
Terdakwa : Tidak pak, saya fikir teman saya Anggie sudah menutup pagar jadi
saya tidak mengeceknya lagi
Hakim Anggota 2 : Sudah cukup hakim ketua

Hakim Ketua : Baik ,kepada Penuntut Umum silahkan mengajukan pertanyaan


kepada terdakwa !
PU : Terimakasih Yang Mulia. Saudara terdakwa bisa saudara jelaskan
Kapan dan Bagaimanakah saudara bisa tahu kalau korban sudah ke
rumah kontrakan saudara ?
Terdakwa : Saya tidak tahu pasti ya kapan korban masuk ke dalam rumah, yang
saya tahu saat itu pas sore sekitar pukul 15.00 wib (3 sore) setelah saya
habis mandi,terus saat saya keluar dari kamar mandi saya lihat diruang
tamu ada laki-laki paruh baya kaya lagi mondar-mandir seperti sedang
mencari sesuatu

PU : Bagaimana saudara tahu saat itu jam 15.00 wib?


Terdakwa : Soalnya pas itu saya lagi bawa hp ke kamr mandi,jadi saat saya cek
sudah jam 15.00 wib dan selain itu bertepatan sama suara adzan ashar
juga
PU : Lalu setelah saudara melihat korban sudah ada didalam rumah
saudara ,apa yang saudara lakukan?
Terdakwa : Saya kaget dan saya tanya siapa kenapa masuk tanpa izin ke rumah
orang, terus tiba-tiba si korban ini menyergap saya terus saya diseret
masuk ke kamar
PU : Apa yang dilakukan korban terhadap saudara setelah menyeret
saudara ke kamar ?
Terdakwa : Setelah menyeret saya masuk ke kamar,korban langsung melepas
bajunya dan menghempas tubuh saya ke kasur, lalu dia menindih tubuh
saya sambil berusaha membuka baju dan menciumi saya,tapi saya
memberontak dan teriak meminta untuk dilepas sampai akhirnya
sekuat tenaga saya dorong korban yang saat itu sedang menindih di
atas tubuh saya,terus saya lari keluar kamar tapi korban ngejar lagi dan
ngedorong saya sampai jatuh, terus saya diseret mau dibawa masuk
lagi ke kamar,tapi saya berontak lagi dengan menginjak kaki korban
lalu saya lari ke arah dapur

PU : Kenapa saudara berlari ke arah dapur ?

Terdakwa : Saya lari ke dapur karena disitu ada pintu buat keluar rumah juga jadi
saya fikir saya bisa keluar lewat pintu dapur dan minta tolong ke
tetangga,tapi belum sempat saya kabur ,korban menangkap saya lagi
dan menghalang-halangi saya buat kabur
PU : Lalu bagaimana korban bisa sampai meninggal? Coba saudara
jelaskan kronologinya?
Terdakwa : Ya, jadi setelah saya coba kabur lewat pintu dapur dan tidak
berhasil,korban kembali menyeret dan menghantam tubuh saya ke
tembok dengan keras sampai saya kesakitan dan disitu korban
memaksa membuka kancing baju yang saya pakai saat itu, saya
berusaha ngeberontak tapi tenaga korban lebih kuat dari saya setelah
itu karena saya bingung harus berbuat apa saya melihat diatas meja
disamping kanan saya ada botol kaca bening, dan akhirnya saya
berusaha mengambil botol tersebut dan saya pukulkan ke dikepalanya
korban sampai botol kaca nya pecah

PU : Apakah tujuan atau maksud saudara dengan memukul kepala korban


menggunakan botol kaca tersebut?
Terdakwa : Saat itu saya sangat ketakutan Pak,gak tahu harus bagaimana lagi
agar bisa kabur menyelamatkan diri dan saat korban berusaha
membuka baju saja itu saya panik dan tiba” saja saya mengambil
barang apa saja didekat saya yang bisa saya gunakan untuk
mengahalau korban dan karena saya melihat ada botol kaca dimeja
samping saya ,akhirnya saya pake buat mukul korban berharap agar
saya bisa lepas dari korban itu dan saya bisa kabur meminta
pertolongan ke tetangga

PU : Lalu apa yang terjadi setelah saudara memukul kepala korban


menggunakan botol kaca tersebut?

Terdakwa : Setelah saya pukul kepala korban menggunakan botol kaca


tersebut,korban langsung tersungkur jatuh ke lantai dan kepalanya
keluar banyak darah terus karena saya panik dan terkejut. akhirnya
saya juga pingsan
PU : Kami kira sudah cukup Yang Mulia Terimakasih

Hakim Ketua : Baik,kepada Penasehat Hukum, apakah saudara memiliki pertanyaan


untuk terdakwa ?
PH : Ada yang mulia
Hakim Ketua : Baik,silahkan
PH : Saudari terdakwa, saat saudara mencoba melawan saat korban hendak
memperkosa terdakwa, apa yang dilakukan korban terhadap saudara?
Terdakwa : Saat saya mencoba kabur itu, dia terus mengejar saya, terus juga saya
didorong ke lantai sampai jatuh lutut saya sampai memar. Terus saat
didapur saya coba buat kabur korban narik saya terus badan saya di
dorong sampai natap tembok dan punggung saya juga sampai memar
dan sampai sekarang ini masih kerasa sakitnya
PH : Baik sudah cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah,saudari terdakwa, apakah ada tambahan atau sanggahan dari
saudara?
Terdakwa : Saya hanya ingin memohon agar mendapat keadilan saja Yang Mulia,
karena saya sebenarnya memang tidak punya niatan sampai
menghilangkan nyawa korban, itu semua saya lakukan karena saat itu
saya dalam keadaan sangat takut dan panik saya tidak bisa berpikir
apa-apa selain saya harus membela dan menyelamatkan diri saya saat
korban hendak memperkosa saya

Hakim Ketua : Baik saudari terdakwa, Terima kasih atas pernyataannya. Pernyataan
saudari akan kami jadikan dasar pertimbangan.
Hakim Ketua : Kepada Saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap dengan Surat
tuntutannya?
PU : Belum Yang Mulia, Kami meminta waktu 7 hari untuk menyusun
surat tuntutan.
( MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)
Hakim Ketua : 7 hari dari sekarang tanggal berapa panitera ?
Panitera : Hari Senin Tanggal 21 Februari 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena PU belum siap dengan surat tuntutannya, maka
sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan pada Hari senin
tanggal 21 Februari 2021 dengan agenda sidang pembacaan tuntutan
oleh PU, kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap
sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang dinyatakan ditutup
(ketuk palu 1x)
(PREMEMORY) menundukkan kepala

SIDANG VI
AGENDA SIDANG PEMBACAAN TUNTUTAN
OLEH PENUNTUT UMUM

Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin 21 Februari 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).

Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN
SURAT TUNTUTAN oleh PU, saudara PU Apakah sudah siap
dengan Tuntutannya ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan PU untuk membacakan surat tuntutannya.
PU : Terima kasih Yang mulia

(PU MEMBACAKAN TUNTUTANNYA).


(Setelah membacakan menyerahkan salinan surat tuntutan kepada Majelis Hakim dan
PH)

Hakim Ketua : Apakah Saudara. Terdakwa telah mengerti isi tuntutan tersebut?
Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara keberatan atau tidak terhadap surat tuntutan
tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan semuanya kepada Penasihat Hukum saya, Yang Mulia
Hakim Ketua : Bagaimana Saudara. Penasihat Hukum?
PH : Baik yang mulia, Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa
menyatakan keberatan atas surat tuntutan tersebut dan Kami meminta
waktu 1 minggu untuk membuat Nota pembelaan (Pledoi) atas surat
tuntutan dari PU.
(Majelis Hakim Berdiskusi)
Hakim Ketua : Saudara panitera 1 minggu dari sekarang tanggal berapa panitera?
Panitera : Hari Senin tanggal 28 Februari 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena PH belum siap dengan pembelaan atas surat tuntutan
(pledoi), maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali
pada hari Hari Senin tanggal 28 Februari 2022 pukul 10.00 WIB di
tempat yang sama, yaitu PN Malang dengan agenda sidang
PEMBACAAN NOTA PEMBELAAN ATAS SURAT TUNTUTAN
OLEH PH (PLEDOI). Dan kepada para pihak diperintahkan datang
menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini
dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini
ditutup. (Ketuk Palu 1X).

(PREMEMORY)
SIDANG VII
AGENDA PEMBACAAN NOTA PEMBELAAN ATAS SURAT
TUNTUTAN PU OLEH PH (PLEDOI).

Hakim Ketua :apakah saudara


penuntut umum sudah siap
mengikuti persidangan?
JPU : Siap.
Hakim Ketua :Apakah saudari
penasehat hukum sudah siap
mengikuti persidangan ?
PH : Siap
Hakim Ketua :apakah saudara
penuntut umum sudah siap
mengikuti persidangan?
JPU : Siap.
Hakim Ketua :Apakah saudari
penasehat hukum sudah siap
mengikuti persidangan ?
PH : Siap
Hakim Ketua :apakah saudara
penuntut umum sudah siap
mengikuti persidangan?
JPU : Siap.
Hakim Ketua :Apakah saudari
penasehat hukum sudah siap
mengikuti persidangan ?
PH : Siap
(PREMEMORY)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin,7 Maret 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).

Hakim Ketua :Apakah saudara penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan?
PU : Siap.
Hakim Ketua :Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.

Kepadasaudara JaksaPenuntut
kamuibu harap
menghadirkanTerdakwa di
muka sidang.
:baikMajelisHakim...Terdakwa
RIDOtempat
sampahKARUNTUK
dipersilahkanmasuk ruang
sidang
Hakim Ketua :Kepada Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa ke dalam
ruang sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik,sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Nota
Pembelaan (PLEDOI) yang akan dibacakan oleh Penasehat Hukum
terdakwa. Kepada Saudara PH Apakah anda sudah siap dengan Nota
Pembelaannya?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan
PH : Terima kasih Yang Mulia
( PH membacakan PLEDOINYA ).setelah dibacakan memberikan salinan ke majelis
hakim dan PU

Hakim Ketua :Bagaimana,saudara PU,apakahan telah mengerti dengan isi nota


pembelaan yang dibacakan oleh Penasehat Hukum terdakwa ?
PU : mengerti yang mulia
Hakim Ketua :Apakah akan mengajukan Replik?
PU : Ya yang mulia,namun kami meminta waktu selama 7 hari untuk
menyusun Replik
(MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)
Hakim Ketua : Saudara panitera 7 hari dari sekarang hari apa ?
Panitera : Hari Senin,14 Maret 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian maka sidang hari ini akan ditunda dan
dilanjutkan kembali pada hari Hari Senin,pada tanggal 14 Maret 2022
pukul 10.00 WIB di tempat yang sama, yaitu PN Malang dengan
agenda sidang PEMBACAAN REPLIK OLEH PENUNTUT UMUM
Dan kepada para pihak diperintahkan datang menghadap sidang tanpa
dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini ditutup. (Ketuk
Palu 1X).

(PREMEMORY)
SIDANG VIII
AGENDA PEMBACAAN REPLIK OLEH PU (X)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin,pada tanggal 14 Maret 2022,di
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , atas nama terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketuk palu
3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang pagi hari ini adalah
PEMBACAAN REPLIK oleh PU, saudara PU Apakah sudah siap
dengan repliknya ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan dibacakan
PU : Terima kasih Yang mulia

(PU MEMBACAKAN REPLIK).


(Setelah membacakan menyerahkan salinan replik kepada Majelis Hakim dan PH)

Hakim Ketua : Apakah Saudara. Terdakwa telah mengerti isi replik yang telah
dibacakan oleh penuntut umum?
Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum apakah akan mengajukan Duplik?
PH : Ya yang mulia, Kami akan mengajukan Duplik,namun Kami
meminta waktu 1 minggu untuk menyusun duplik tersebut
(Majelis Hakim Berdiskusi)
Hakim Ketua : Saudara panitera 1 minggu dari sekarang tanggal berapa panitera?
Panitera : Hari Senin,21 Maret 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena PH belum siap dengan Dupliknya, maka sidang hari
ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari Hari Senin tanggal
21 Maret 2022 pukul 10.00 WIB di tempat yang sama, yaitu PN Malang
dengan agenda sidang PEMBACAAN DUPLIK oleh Penasehat
Hukum Terdakwa
Dan kepada para pihak diperintahkan datang menghadap sidang tanpa
dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini ditutup. (Ketuk
Palu 1X).

(PREMEMORY) menundukkan kepala

SIDANG IX
AGENDA PEMBACAAN DUPLIK OLEH PH (X)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin 7 Maret 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PH : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN
DUPLIK yang akan dibacakan oleh Penasehat Hukum terdakwa,
kepada Penasehat Hukum Apakah sudah siap membacakan dupliknya ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan.
PH : Terima kasih Yang mulia

(PH MEMBACAKAN DUPLIK).


(Setelah membacakan menyerahkan salinan surat tuntutan kepada Majelis Hakim dan
PU)

Hakim Ketua : Apakah Saudara. Penuntut Umum telah mengerti dengan isi duplik
yang sudah dibacakan Penasehat Hukum terdakwa ?
PU : Mengerti, Yang Mulia.

(MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)


Hakim Ketua : Panitera 8 hari dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Hari Selasa 29 Maret 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, setelah mendengarkan Duplik yang dibacakan oleh
Penasehat Hukum terdakwa ,maka agenda sidang selanjutnya adalah
PEMBACAAN PUTUSAN AKHIR yang akan dibacakan oleh Majeis
Hakim ,dan dengan demikian sidang akan ditunda dan dilanjutkan
kembali pada hari Selasa,29 Maret 2022 pukul 09.00 WIB di tempat
yang sama,yaitu PN MALANG
Perlu majelis hakim ingatkan kepada Penuntut Umum untuk tetap
menghadirkan terdakwa kedalam ruang sidang dengan perintah
terdakwa tetap ditahan serta kepada para pihak diperintahkan datang
menghadap ke sidang tanpa dipanggil kembali,dan pemberitahuan ini
dianggap sebagai pemberitahuan resmi.
Demikian sidang pada hari ini dinyatakan ditutup. (Ketuk Palu 1X).

(PREMEMORY)menundukkan kepala
SIDANG X
AGENDA PEMBACAAN PUTUSAN AKHIR OLEH MAJELIS HAKIM
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Rabu,9 Maret 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).

Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN
PUTUSAN AKHIR yang akan dibacakan oleh majelis hakim. Kepada
Penuntut Umum ,terdakwa dan Penasehat Hukum terdakwa harap
diperhatikan !

(MAJELIS HAKIM MEMBACAKAN PUTUSAN AKHIR).


(SETELAH MEMBACAKAN AMAR PUTUSAN KETUK PALU 3X)
Hakim Ketua : Sesuai agenda sidang sebelumnya, maka agenda sidang hari ini
adalah pembacaan putusan sela oleh majelis hakim, diperintahkan
kepada para pihak untuk memperhatikan isi putusan pengadilan
(PEMBACAAN PUTUSAN PENGADILAN ) KETUK PALU 3X

Hakim Ketua : Apakah


saudara, JPU dan PH, sudah
mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa : Mengerti. bapak
Hakim
JPU : Mengerti. Majelis
Hakim yang Baik.
PH : Mengerti.kamuang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara, PU mengerti isi putusan yang telah majelis hakim
bacakan?
PU : Mengerti. Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah akan mengajukan banding?
PU : Kami akan mempertimbangkannya Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah akan mengajukan banding?
PH : Akan kami pertimbangkan Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik Kepada para pihak yang merasa berkeberatan atas putusan Majelis
Hakim, dapat mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 14 hari sejak
putusan ini dibacakan.Mengerti ya ?
PU & PH : Mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Demikian sidang pada hari ini Selasa tanggal 29 Maret 2022 dengan
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG , atas nama
terdakwa FLORENSIA APRINDA dinyatakan ditutup (ketuk palu
1x)
Panitera :Majeis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri
(SEBELUM MENINGGALKAN RUANG SIDANG PH,PU & TERDAKWA SALING
BERJABAT TANGAN)

Anda mungkin juga menyukai