2 “MARSINAH”
SIDANG I
PEMERIKSAAN IDENTITAS TERDAKWA & PEMBACAAN SURAT
DAKWAAN
2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.
3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib
di tempat masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk
ruang sidang, dan memelihara ketertiban dalam sidang.
4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada
Hakim Ketua sidang.
6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata
tertib persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.
7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan
siapa yang membawanya wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk
itu.
Panitera : Sidang hari ini, Senin 10 Januari 2022 ,Pengadilan Negeri Malang
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG dengan
terdakwa atas nama FLORENSIA APRINDA akan segera
dimulai.
Majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.
(Hakim memesuki ruang sidang dan duduk pada tempatnya)
Hakim ketua : ( Hadirin silahkan duduk kembali. )
Sebelum persidangan dimulai harap kepada pengunjung sidang
harap tertib dan tenang dalam mengikuti jalannya persidangan,
dan bagi yang membawa alat komunikasi harap dinon-aktifkan
agar tidak mengganggu jalannya persidangan.Sebelum memulai
persidangan marilah kita berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing,berdoa mulai......selesai.
Hakim Ketua : Sidang hari ini, Senin 10 Januari 2022 ,Pengadilan Negeri Malang
yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG dengan
terdakwa FLORENSIA APRINDA. Dengan ini saya nyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x)
Terdakwa : Kristen
Hakim ketua : Baik sesuai dengan agenda sidang hari ini yakni pembacaan surat
dakwaan oleh Penuntut Umum,maka dari itu majelis hakim
memperingatkan kepada terdakwa agar memperhatikan segala
sesuatu hal yang dilihat dan didengar selama proses persidangan.
Kepada Penuntut Umum apakah sudah siap dengan dakwaannya?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim ketua : Kepada Penuntut Umum silahkan membacakan dakwaannya.
Hakim ketua : Kepada terdakwa apakah sudah mengerti tentang isi dan
maksud dakwaan dari Penuntut umum?
Terdakwa : Mengerti Yang Mulia
Hakim ketua : Apakah saudara akan mengajukan
keberatan atas dakwaan tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya ke Penasehat
hukum saya Yang Mulia
Hakim ketua : Kepada Penasehat hukum apakah akan mengajukan
keberatan/eksepsi atas dakwaan terdakwa Penuntut Umum ?
PH : Ya Yang Mulia, kami akan mengajukan Keberatan/Eksepsi atas
Dakwaan Penuntut Umum
Hakim ketua : Apakah Penasehat Hukum sudah siap dengan Eksepsinya?
PH : Belum Yang Mulia, kami meminta waktu selama 14 hari untuk
menyusun Nota Keberatan/Eksepsi kami
Hakim Ketua : Baik, setelah majelis hakim berunding,majelis hakim memberikan waktu
7 hari sejak tanggal sekarang kepada Penasehat Hukum untuk menyiapkan
eksepsinya.
Hakim ketua : Kepada Panitera tanggal berapa 7 hari ke depan?
Panitera : 7 hari ke depan jatuh pada hari Senin,14 Januari 2022 Yang
Mulia
Hakim ketua : Baik,Penasehat Hukum bisa ya?
PH : Bisa Yang Mulia
Hakim ketua : Baiklah,setelah mendengarkan dakwaan Penuntut Umum,maka sidang
hari ini akan ditunda dan dilanjutkan 7 hari lagi yakni pada hari Senin 17
januari 2022 pukul 09.00 WIB dengan agenda sidang pembacaan Eksepsi
oleh Penasehat Hukum terdakwa dan Kepada Penuntut umum saya
perintahkan untuk mengembalikan Terdakwa ke ruang tahanan, dan
menghadirkan kembali terdakwa ke ruang persidangan pada sidang
selanjutnya. Dengan ini sidang dinyatakanditutup (ketuk palu 1x)
PREMEMORY “(peserta sidang menundukan kepala)”
SIDANG II
AGENDA PEMBACAAN EKSEPSI/NOTA KEBERATAN PENASEHAT
HUKUM TERDAKWA
ATAS SURAT DAKWAAN JPU
(PREMEMORY menundukkan kepala)
Hakim Ketua :Kepada JPU silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang sidang dalam
keadaan bebas
Hakim Ketua : apakah saudara terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Terdakwa : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan catatan pada persidangan terakhir, sidang hari
ini akan dilanjutkan dengan agenda pembacaan eksepsi oleh Penasehat
Hukum.
Kepada Penasehat Hukum apakah sudah siap dengan eksepsinya?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan
PH : Baik,terimakasih Yang Mulia
(MEMBACAKAN EKSESPI)
setelah dibaca maju memberikan salinan eksepsi ke meja hakim dan jpu
SIDANG III
AGENDA PEMBACAAN TANGGAPAN JPU
TERHADAP EKSEPSI/NOTA KEBERATAN
Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari ini Senin,24 januari 2022, sidang
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , dengan terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (Ketuk Palu
3x).
Hakim Ketua :Kepada JPU silahkan hadirkan terdakwa kedalam ruang sidang dalam
keadaan bebas
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah Saudara sudah mengerti dengan isi
tanggapan eksepsi dari Jaksa Penuntut Umum ?
Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari ini Senin,31 januari 2022, sidang
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , dengan terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (Ketuk Palu
3x).
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Terdakwa : Sehat, yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan agenda hari ini yakni pembacaan putusan
sela yang akan dibacakan oleh majelis hakim dan kepada Penuntut
Umum,Terdakwa dan Penasehat Hukum untuk menyimak dan
mendengarkan dengan baik.
Hakim Ketua : Saudari Penuntut Umum, apakah mengerti dengan isi putusan sela?
PU : Mengerti Yang Mulia.
Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum, apakah sudah mengerti dengan isi
putusan sela?
PH : Mengerti, yang mulia.
(MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)
Hakim Ketua : Setelah dibacakannya putusan sela oleh majelis hakim,maka sidang
selanjutnya akan dilangsungkan 7 hari dari tanggal sekarang .
Panitera 7 hari dari sekarang jatuh pada hari apa?
Panitera : Hari Senin,7 Februari 2022 yang mulia
Hakim Ketua : Baik dengan demikian sidang akan dilanjutkan pada hari Senin,7
Februari 2022 dengan agenda sidang pemeriksaan alat bukti & barang
bukti yang akan dihadirkan oleh Penuntut Umum dan dilanjutkan oleh
alat bukti & barang bukti yang dihadirkan Penasehat Hukum terdakwa
dan kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap sidang
tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemberitahuan resmi.
Demikian sidang hari ini dinyatakan ditutup. (Ketuk palu 1x)
SIDANG V
AGENDA PEMERIKSAAN ALAT BUKTI & BARANG BUKTI
PREMEMORY “(peserta sidang menundukan kepala)”
Hakim Ketua : Sidang lanjutan pada hari ini Senin,7 Februari 2022, sidang
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , dengan terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (Ketuk Palu
3x).
Hakim Ketua : Silahkan duduk.Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani ?
Terdakwa : Sehat, yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, agenda sidang kita hari ini adalah pemeriksaan alat bukti oleh
Penuntut Umum terlebih dahulu dan dilanjutkan pemeriksaan alat
bukti dari penasehat hukum terdakwa. Mengerti ?
PU & PH : Mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik sebelumnya terdakwa silahkan menempati kursi disebelah
Penasehat Hukum
Terdakwa : Baik Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum apakah sudah siap dengan alat buktinya?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Akan menghadirkan alat bukti apa saja?
PU : Kami akan menghadirkan 2 orang saksi, 1 orang ahli serta surat
berupa laporan visum et repertum korban dan hasil sidik jari terdakwa
Hakim Ketua : Baik kepada Penuntut Umum silahkan hadirkan para saksi kedalam
ruang sidang
PU : Baik Yang Mulia. Kepada saudari saksi Anggie Natasha silahkan
memasuki ruang sidang
( Lea sbg saksi “Anggie Natasha” memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan maju terlebih dahulu untuk memberikan kartu
identitas saudara
( Lea sbg saksi “Anggie Natasha” memberikan ktp ke majelis hakim)
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.Apakah saudara dalam keadaan sehat ?
Saksi I PU : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap memberikan keterangannya dalam sidang hari ini ?
Saksi I PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudari mengerti mengapa dihadirkan dalam persidangan ini
?
Saksi I PU : Mengerti Yang Mulia, saya dihadirkan dalam persidangan ini atas
permintaan Penuntut Umum untuk memberikan keterangan/kesaksian
mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa Florensia
Aprinda
Hakim Ketua : Baik, namun sebelum memberikan keterangan,majelis hakim akan
memeriksa identitas saudara terlebih dahulu. Nama?
Saksi I PU : Anggie Natasha
Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?
Saksi I PU : Malang, 10 Agustus 1999
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi I PU : Jalan Ki Ageng Gribig Gg. III No.50 Rt.05/Rw.06,Madyopuro
Kec.Kedungkandang, Kota Malang,
Hakim Ketua : Agama?
Saksi I PU : Kristen
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi I PU : Teller Bank
Hakim Ketua : Kewarganegaraan indonesia ya?
Saksi I PU : iya
Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160
KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia?
Saksi I PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah sambil meletakkan tangan kiri saudara diatas alkitab dan
tangan kanan anda membentuk angka dua seperti ini (jari telunjuk dan
jari tengah) sejajar dengan telinga,disini majelis hakim hanya akan
menuntun,maka silahkan ikuti kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)
“SAYA BERSUMPAH BAHWA SAYA AKAN MENERANGKAN DENGAN
SEBENARNYA DAN TIADA LAIN DARIPADA YANG SEBENARNYA.
SEMOGA TUHAN MENOLONG SAYA”
Hakim Anggota 2 : Kepada saudara saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan
ini, saudara harus memberikan keterangan tentang apa yang saudara
alami, dengar, dan lihat sendiri, tanpa ada tekanan. Dan perlu saudara
ketahui,berdasarkan pasal 242 KUHP apabila saudara saksi
memberikan keterangan palsu diatas sumpah ,maka saudara dapat
dikenai ancaman pidana 7 tahun penjara ,apakah bisa dimengerti?
Saksi I PU : Mengerti Yang Mulia
Hakim ketua : Baiklah, proses pemeriksaan akan saya serahkan kepada Hakim
Anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Baik,terimakasih Hakim Ketua. Saudara saksi apakah saudara
mengenal terdakwa ?
Saksi I PU : Ya saya kenal, saya tinggal satu rumah dengan terdakwa di rumah
kontrakan
Hakim Anggota 1 : Saudara sudah berapa lamakah saudara mengenal Terdakwa ?
Saksi I PU : Saya mengenal terdakwa kurang lebih sekitar 5 tahun an
Hakim Anggota 1 : Apakah saudara mengetahui hubungan antara terdakwa dengan
korban ?
Saksi I PU : Tidak Yang Mulia
Hakim Anggota 1 : Baik sudah cukup
Hakim Ketua : Pada hakim anggota 2 apakah akan mengajukan pertanyaan ?
Hakim Anggota 2 : Cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Silahkan kepada Penuntut Umum untuk mengajukan pertanyaan
kepada saksi
PU : TerimakasihYang Mulia. Bisa saudari saksi jelaskan kapan dan
dimanakah kejadian yang saudari lihat tersebut terjadi?
Saksi I PU : Jadi waktu hari senin tanggal 10 Oktober 2021, sekitar jam 15.55
WIB, saya baru saja sampai rumah sehabis pulang dari kampus
PU : Baik, terima kasih saudara saksi, dari kami cukup Yang Mulia
Hakim Ketua : Dari Penasehat Hukum terdakwa,apakah mau mengajukan pertanyaan
kepada saksi ?
PH : Ya,ada ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan yang mulia.
Hakim Ketua : Baik silahkan
PU : Baik Yang Mulia. Kepada saudara saksi Feri Irawan silahkan memasuki
ruang sidang
( Dani sbg saksi “Feri Irawan” memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan maju terlebih dahulu untuk memberikan kartu
identitas saudara
(Dani sbg saksi “Feri Irawan” memberikan ktp ke majelis hakim)
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.apakah saudara dalam keadaan sehat ?
Saksi II PU : Sehat Yang Mulia
Hakim Ketua : Siap memberikan keterangannya dalam sidang hari ini ?
Saksi II PU : SiapYang Mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam
persidangan ini ?
Saksi II PU : Tahu Yang Mulia, saya diminta oleh Penuntut Umum untuk
memberikan keterangan/kesaksian mengenai tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa Florensia Aprinda
Hakim Ketua : Baik, sebelum saudara saksi dimintai keterangannya,majelis hakim akan
memeriksa identitas saudara terlebih dahulu. Nama?
Saksi II PU : Feri Irawan
Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?
Saksi II PU : Malang, 24 Februari 1983
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi II PU : Jalan Ki Ageng Gribig Gg. III No.40
Rt.05/Rw.06,Madyopuro ,Kec.Kedungkandang, Kota Malang
Hakim Ketua : Agama?
Saksi II PU : Islam
Hakim Ketua : Kewarganegaraan indonesia ya?
Saksi II PU : iya
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi II PU : PNS
Hakim Ketua : Baik,sebelum saudara memberikan keterangan, berdasarkan pasal 160
KUHAP ayat (3) saudara wajib disumpah terlebih dahulu, apakah
saudara bersedia?
Saksi II PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah,Disini majelis hakim hanya menuntun ,maka silahkan ikuti
kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)
Hakim Anggota 2 : Berapa jauh jarak antara rumah saudara dengan rumah terdakwa ?
Saksi II PU : Sekitar jarak 10 rumah dari rumah saya yang mulia
Hakim Anggota 2 : Apakah saudara saksi melihat secara langsung kejadian tersebut ?
Saksi II PU : Kalau saat kejadian berlangsung saya tidak mengetahuinya yang
mulia,tapi saya lihat kejadian tersebut sesudah si korban ini sudah
dalam keadaan tidak bernyawa di rumah kontrakan terdakwa
Hakim Anggota 2 : Baik sudah cukup
Hakim Ketua : Selanjutnya Penuntut Umum apakah akan bertanya kepada saksi?
PU : Iya yang mulia
Hakim Ketua : Baik,silahkan
PU : Terimakasih yang mulia. Baik saudara saksi Feri Irawan bisa saudara
jelaskan apa yang saudara lihat dalam peristiwa tersebut?
Saksi II PU : Nah jadi waktu hari senin di tanggal 10 Oktober 2021,sekitar jam
16.35 ,itu tiba-tiba saksi I yaitu Anggie ini datang kerumah sambil
nangis.Terus saya tanya ada apa dia bilang terdakwa pingsan dan ada
laki-laki dirumahnya dalam keadaan terluka parah.Akhirnya saya
ceklah kerumahnya dan saat saya kedapur mereka ,dilantainya
berceceran bekas pecahan-pecahan botol kaca . Nah habis itu saya
lihat memang benar ada seorang laki-laki dalam keadaan banyak darah
menggenang di lantai dapur mereka juga.
PU : Apakah pada hari kejadian saudara tidak ada interaksi sama sekali
dengan tersangka?
Saksi II PU : Tidak pak, tetapi saya sempat lewat depan rumahnya sehabis saya
pulang dari kantor sekitar jam 15.30 wib dan saya lihat pagar rumah
tersangka dalam keadaan setengah terbuka
Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudara bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi II PU : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik kalau begitu saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudara
(saksi II meninggalkan ruang sidang)
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya apakah akan menghadirkan
saksi lagi ?
PU : Ya yang mulia,kami akan menghadirkan seorang saksi ahli
Hakim Ketua : Baik,silahkan hadirkan kedalam ruang sidang
PU : Baik yang mulia. Kepada saksi ahli dr.FARID AL FAUZI Sp.FM
silahkan memasuki ruang sidang
(Saksi Ahli “FARID” masuk ruang sidang duduk di kursi pemeriksaan saksi)
Hakim Ketua : Kepada saudara silahkan maju kedepan untuk memberikan kartu identitas
serta surat tugas dan kompetensi saudara. Penuntut Umum,Penasehat Hukum
dan Terdakwa silahkan maju kedepan untuk memeriksa.
Baik silahkan kembali ke tempat. Saksi ahli silahkan duduk
( saksi ahli kembali duduk di kursi pemeriksaan)
Hakim Ketua : Baik sebelum dimulai,majelis hakim akan memeriksa identitas saksi terlebih
dahulu ya. Nama lengkap saudara?
Saksi Ahli PU : Farid Al Fauzi
Hakim Ketua : Tempat,tanggal lahir?
Saksi Ahli PU : Malang, 20 Maret 1984
Hakim Ketua : Alamat?
Saksi Ahli PU : Jl. LA Sucipto No 15 rt:03 rw:08 Kel.Arjosari Kec.Blimbing,Kota
Malang
Hakim Ketua : Agama?
Saksi Ahli PU : Islam
Hakim Ketua : Kewarganegaraan benar indonesia ya?
Saksi Ahli PU : iya
Hakim Ketua : Pekerjaan?
Saksi Ahli PU : Dokter Forensik
Hakim Ketua : Silahkan saudara jelaskan riwayat pendidikan saudara
Saksi Ahli PU : Saya merupakan luusan S1 Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik
dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada ,lalu melanjutkan S2 Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada juga.
Hakim Ketua : Apakah pernah bersaksi di persidangan sebelumnya?
Saksi Ahli PU : Ya pernah
Hakim Anggota I : Bisakah saudara ahli jelaskan apa peranan visum et repertum dalam
proses peradilan ?
Saksi Ahli PU : Jadi,Visum et Repertum merupakan salah satu alat bukti sah
sebagaimana yang tertulis dalam pasal 184 KUHAP dan visum et
repertum tersebut berperan dalam proses pembuktian dalam suatu
perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia serta juga
memuat keterangan maupun pendapat dokter mengenai hasil
pemeriksaan medis.
Hakim Anggota 1 : Baik cukup
PU : Disebabkan oleh apa luka robek dan luka tusuk pada kulit kepala
korban?
Saksi Ahli PU : Luka tersebut diakibatkan oleh pukulan benda tajam karena dilihat
dari pola robekan pada jaringan dalam kulit kepala korban yang tidak
beraturan sedangkan untuk luka tusuk di kulit kepala korban
diakibatkan dari bekas pecahan botol kaca ada yang menancap dikulit
kepala korban
PU : Lalu apakah faktor yang menyebabkan korban mengalami Hematoma
atau pembekuan pembuluh darah pada tulang tengkorak bagian
dalamnya
Saksi Ahli PU : Ya, hal tersebut disebabkan karena adanya cidera berat dikepala yang
mana menyebabkan keluarnya darah abnormal yang kemudian
berkumpul di luar pembuluh darah sebagai akibat dari kerusakan pada
dinding arteri,kapiler,atau vena. Selain itu Hematoma yang dialami
korban juga dapat dilihat dari salah satu gejalanya yang menyerupai
memar dan saat diperiksa korban memiliki riwayat penyakit
hipertensi,sehingga membuat kebocoran darah dari bagian dinding
yang rusak tersebut semakin besar dan meningkatkan keparahan
hematomanya.
PU : Melihat dari luka tersebut apakah tergolong luka yang sangat parah?
Saksi Ahli PU : Iya, karena dilihat dari luka robek di kepala sepanjang 7 cm dan
cidera kepala korban yang menyebabkan hematoma akibat dipukul
menggunakan botol kaca tersebut,namun sebetulnya jika pasca
kejadian korban langsung mendapat pertolongan pertama ,mungkin
nyawanya masih bisa tertolong dengan menghentikan pendarahannya.
PH : Ya yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan
Saksi Ahli PU : Penyebab utama korban meninggal dunia karena pendarahan hebat
yang disebabkan oleh vulnus laceratum akibat dipukul botol kaca
hingga pecah dan dari pecahan botol kaca tersebut ada yang menancap
di kulit kepala korban hingga korban kehabisan darah karena terlambat
dilakukan pertolongan.Sedangkan faktor keduanya yang memicu
kondisi korban hingga menyebabkan korban meninggal yakni
diperparah dengan adanya hematoma atau pembekuan pembuluh darah
yang terjadi di tulang tengkorak bagian dalam korban
Saksi Ahli PU : Jadi Vulnus laceratum adalah semacam luka terbuka yang disebabkan oleh
robeknya jaringan halus pada tubuh sehingga disebut dengan luka robek atau
laserasi.Luka robek umumnya disebabkan oleh benda tajam seperti pisau,
pecahan kaca, atau mesin pemotong. Penyebab lain dari vulnus laceratum
adalah benturan keras dari benda tumpul.
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum apakah akan mengajukan bukti lainnya?
Hakim Ketua : Baik kepada Penasehat Hukum silahkan hadirkan para saksi kedalam
ruang sidang
PH : Baik yang mulia.kepada saksi atas nama Lea Immanuella
dipersilahkan memasuki ruang sidang
(saksi I PH memasuki ruang sidang )
Hakim Ketua : Kepada saudara silahkan maju kedepan untuk memberikan kartu identitas
serta surat tugas dan kompetensi saudara. Penuntut Umum,Penasehat Hukum
dan Terdakwa silahkan maju kedepan untuk memeriksa.
Baik silahkan kembali ke tempat. Saksi ahli silahkan duduk
( saksi ahli kembali duduk di kursi pemeriksaan)
Hakim Ketua : Silahkan kepada Hakim Anggota 2 untuk mengambil sumpah dari
saudara saksi ?
Hakim Anggota 2 : Baik Hakim Ketua.Saudara Saksi silahkan berdiri dan maju satu
langkah,Disini majelis hakim hanya menuntun ,maka silahkan ikuti
kata-kata saya.
(SAKSI BERDIRI KEMUDIAN MELAKUKAN SUMPAH DENGAN DIBANTU OLEH
JURU SUMPAH). (JURU SUMPAH MENADAHKAN KITAB)
Hakim Ketua : Saudara saksi hadir dipersidangan hari ini sebagai apa?
Saksi PH : Saya hadir di persidangan ini sebagai saksi dari Penasehat Hukum
terdakwa dan saya tetangga dekat rumah terdakwa
Hakim Ketua : Silahkan saudara memberikan keterangan terkait kasus ini !
Saksi PH : Ya jadi awalnya kan pas hari senin tanggal 10 oktober 2021 itu, kebetulan
saya lagi mau ngecek monitor cctv dirumah saya ,nah karena arah cctv nya
itu berhadapan sama rumah terdakwa jadi pas saya liat di monitor itu ada laki
laki masuk ke dalam rumahnya terdakwa ini,
(hakim anggota 2 bertanya)
Hakim Anggota 2 : Saudari saksi, tadi saudari menjelaskan bahwa arah/letak cctv nya milik
saudari berhadapan dengan rumah terdakwa ya betul?
Saksi PH : Ya betul yang mulia
Hakim Anggota 2 : Berarti rumah saudari dengan rumah terdakwa hadap-hadapan seperti
itu?
Saksi PH : Ya yang mulia,jadi depan rumah saya itu rumahnya terdakwa,jarak
rumah kami kurang lebih 6 meter an
Hakim Anggota 2 : Apakah saksi mengenal korban yang saudari lihat tersebut?
Saksi PH : Tidak yang mulia, saya tidak kenal
Hakim Anggota 2 : Baik cukup hakim ketua
Hakim Ketua : apakah Hakim anggota 1 ingin bertanya?
Hakim Anggota 1 : cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Baik,kepada Penuntut Umum apakah ingin bertanya kepada saksi?
PU : Ya yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, silahkan
PU : Terimakasih Yang Mulia. Saudari saksi,apakah saat saudara
mengetahui bahwa ada laki-laki tidak dikenal langsung masuk kedalam
rumah terdakwa ,apakah saudari tidak mencoba menegurnya?
Saksi PH : Tidak Pak,karena saya kira kan mungkin laki-laki itu teman,keluarga
atau pacarnya gitu kan datang berkunjung ,jadi ya saya gak mikir
macem” gitu, akhirnya sampai saya tau berita tentang kasus terdakwa
ini.
PU : Baik sudah cukup sekian yang mulia
Hakim Ketua : Baik, kepada terdakwa apakah ada tanggapan?
Terdakwa : tidak ada yang mulia
Hakim Ketua : Baik kepada saksi ,apakah saudari bersedia untuk dihadirkan kembali
dalam persidangan apabila dibutuhkan untuk dimintai keterangannya
lagi?
Saksi PH : Bersedia Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik kalau begitu saudari saksi dapat meninggalkan ruang sidang dan
silahkan mengambil kembali kartu identitas saudari
(saksi PH meninggalkan ruang sidang)
Hakim Ketua : Kepada saudara silahkan maju kedepan untuk memberikan kartu
identitas ,serta surat tugas dan kompetensi saudara. Penuntut
Umum,Penasehat Hukum dan Terdakwa silahkan maju kedepan untuk
memeriksa.
Baik silahkan kembali ke tempat. Saksi ahli silahkan duduk
( saksi ahli kembali duduk di kursi pemeriksaan)
Saksi Ahli I PH : Saat diperiksa Luka memar yang ada di tubuh terdakwa masih
baru,dilihat dari penampakan warna pada kulitnya yang masih
memerah dan sedikit membengkak dan terdapat rasa nyeri ketika
disentuh, apabila luka memar yang sudah lama warnanya akan lebih
pudar yakni akan berwarna hijau pucat yang mana pada tahap tersebut
menandakan hemoglobin pada darah sudah mulai terurai dan proses
penyembuhan sedang berlangsung.
Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu. Terima kasih saudari Ahli atas kesaksian yang
saudara berikan, saudara boleh meninggalkan ruang sidang, Silahkan
mengambil identitas saudari terlebih dahulu
(saksi Ahli PH mengambil identitas lalu meninggalkan ruang sidang)
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum apakah akan mengajukan bukti lainnya?
(PREMEMORY)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin 14 Februari 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan TERDAKWA.
Saudara Terdakwa apakah sudah siap untuk diperiksa keterangannya?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim ketua : Baik . Saudara terdakwa pada saat kapan dan dimanakah saudara
ditangkap ?
Terdakwa : Saya ditangkap pada hari Kamis tanggal 14 Oktober 2021,saat saya
berada di rumah sakit Panti Nirmala Yang Mulia
Hakim ketua : Sedang apa saudara berada di rumah sakit tersebut ?
Terdakwa : Saya sedang rawat inap Yang Mulia karena kondisi saya akibat
kejadian tersebut
(dilanjutkan ke H.Anggota 1)
Hakim Anggota 1 : Apakah saudara mengenal korban berinisial MH ini ?jika iya sejak
kapan saudara mengenalnya?
Terdakwa : Saya sama sekali tidak mengenal korban,bahkan saya belum pernah
bertemu dengan dia sebelum ini
Hakim Anggota 1 : Seperti yang saudara bilang saudara tidak mengenal korban,lalu
bagaimana caranya korban bisa masuk ke rumah korban dengan
mudah?
Terdakwa : waktu itu saya sendirian dirumah kontrakan karena Anggie pergi ke
kampusnya dan saat itu pintu rumah tidak saya kunci dan juga saat
Anggie keluar rumah dia lupa menutup pagarnya,jadi kemungkinan
korban bisa masuk ke dalam rumah dengan mudah karena memang
pintu rumah belum saya kunci dan tidak ada orang lain selain saya
dirumah itu
(H.Anggota 2 menanyakan terdakwa)
Hakim Anggota 2 : Apakah saudara tidak mencoba mengecek apakah pagar sudah ditutup
oleh teman saudara tersebut ?
Terdakwa : Tidak pak, saya fikir teman saya Anggie sudah menutup pagar jadi
saya tidak mengeceknya lagi
Hakim Anggota 2 : Sudah cukup hakim ketua
Terdakwa : Saya lari ke dapur karena disitu ada pintu buat keluar rumah juga jadi
saya fikir saya bisa keluar lewat pintu dapur dan minta tolong ke
tetangga,tapi belum sempat saya kabur ,korban menangkap saya lagi
dan menghalang-halangi saya buat kabur
PU : Lalu bagaimana korban bisa sampai meninggal? Coba saudara
jelaskan kronologinya?
Terdakwa : Ya, jadi setelah saya coba kabur lewat pintu dapur dan tidak
berhasil,korban kembali menyeret dan menghantam tubuh saya ke
tembok dengan keras sampai saya kesakitan dan disitu korban
memaksa membuka kancing baju yang saya pakai saat itu, saya
berusaha ngeberontak tapi tenaga korban lebih kuat dari saya setelah
itu karena saya bingung harus berbuat apa saya melihat diatas meja
disamping kanan saya ada botol kaca bening, dan akhirnya saya
berusaha mengambil botol tersebut dan saya pukulkan ke dikepalanya
korban sampai botol kaca nya pecah
Hakim Ketua : Baiklah,saudari terdakwa, apakah ada tambahan atau sanggahan dari
saudara?
Terdakwa : Saya hanya ingin memohon agar mendapat keadilan saja Yang Mulia,
karena saya sebenarnya memang tidak punya niatan sampai
menghilangkan nyawa korban, itu semua saya lakukan karena saat itu
saya dalam keadaan sangat takut dan panik saya tidak bisa berpikir
apa-apa selain saya harus membela dan menyelamatkan diri saya saat
korban hendak memperkosa saya
Hakim Ketua : Baik saudari terdakwa, Terima kasih atas pernyataannya. Pernyataan
saudari akan kami jadikan dasar pertimbangan.
Hakim Ketua : Kepada Saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap dengan Surat
tuntutannya?
PU : Belum Yang Mulia, Kami meminta waktu 7 hari untuk menyusun
surat tuntutan.
( MAJELIS HAKIM BERDISKUSI)
Hakim Ketua : 7 hari dari sekarang tanggal berapa panitera ?
Panitera : Hari Senin Tanggal 21 Februari 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena PU belum siap dengan surat tuntutannya, maka
sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan pada Hari senin
tanggal 21 Februari 2021 dengan agenda sidang pembacaan tuntutan
oleh PU, kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap
sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang dinyatakan ditutup
(ketuk palu 1x)
(PREMEMORY) menundukkan kepala
SIDANG VI
AGENDA SIDANG PEMBACAAN TUNTUTAN
OLEH PENUNTUT UMUM
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin 21 Februari 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN
SURAT TUNTUTAN oleh PU, saudara PU Apakah sudah siap
dengan Tuntutannya ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan PU untuk membacakan surat tuntutannya.
PU : Terima kasih Yang mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudara. Terdakwa telah mengerti isi tuntutan tersebut?
Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah Saudara keberatan atau tidak terhadap surat tuntutan
tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan semuanya kepada Penasihat Hukum saya, Yang Mulia
Hakim Ketua : Bagaimana Saudara. Penasihat Hukum?
PH : Baik yang mulia, Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa
menyatakan keberatan atas surat tuntutan tersebut dan Kami meminta
waktu 1 minggu untuk membuat Nota pembelaan (Pledoi) atas surat
tuntutan dari PU.
(Majelis Hakim Berdiskusi)
Hakim Ketua : Saudara panitera 1 minggu dari sekarang tanggal berapa panitera?
Panitera : Hari Senin tanggal 28 Februari 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena PH belum siap dengan pembelaan atas surat tuntutan
(pledoi), maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali
pada hari Hari Senin tanggal 28 Februari 2022 pukul 10.00 WIB di
tempat yang sama, yaitu PN Malang dengan agenda sidang
PEMBACAAN NOTA PEMBELAAN ATAS SURAT TUNTUTAN
OLEH PH (PLEDOI). Dan kepada para pihak diperintahkan datang
menghadap sidang tanpa dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini
dianggap sebagai pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini
ditutup. (Ketuk Palu 1X).
(PREMEMORY)
SIDANG VII
AGENDA PEMBACAAN NOTA PEMBELAAN ATAS SURAT
TUNTUTAN PU OLEH PH (PLEDOI).
Hakim Ketua :Apakah saudara penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan?
PU : Siap.
Hakim Ketua :Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap.
Kepadasaudara JaksaPenuntut
kamuibu harap
menghadirkanTerdakwa di
muka sidang.
:baikMajelisHakim...Terdakwa
RIDOtempat
sampahKARUNTUK
dipersilahkanmasuk ruang
sidang
Hakim Ketua :Kepada Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa ke dalam
ruang sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik,sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Nota
Pembelaan (PLEDOI) yang akan dibacakan oleh Penasehat Hukum
terdakwa. Kepada Saudara PH Apakah anda sudah siap dengan Nota
Pembelaannya?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan
PH : Terima kasih Yang Mulia
( PH membacakan PLEDOINYA ).setelah dibacakan memberikan salinan ke majelis
hakim dan PU
(PREMEMORY)
SIDANG VIII
AGENDA PEMBACAAN REPLIK OLEH PU (X)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin,pada tanggal 14 Maret 2022,di
Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana tingkat pertama dengan No.Reg.Perkara:
115/PID.B/10/2021/PN.MLG , atas nama terdakwa FLORENSIA
APRINDA, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketuk palu
3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang pagi hari ini adalah
PEMBACAAN REPLIK oleh PU, saudara PU Apakah sudah siap
dengan repliknya ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan dibacakan
PU : Terima kasih Yang mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudara. Terdakwa telah mengerti isi replik yang telah
dibacakan oleh penuntut umum?
Terdakwa : Mengerti, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada Penasehat Hukum apakah akan mengajukan Duplik?
PH : Ya yang mulia, Kami akan mengajukan Duplik,namun Kami
meminta waktu 1 minggu untuk menyusun duplik tersebut
(Majelis Hakim Berdiskusi)
Hakim Ketua : Saudara panitera 1 minggu dari sekarang tanggal berapa panitera?
Panitera : Hari Senin,21 Maret 2022 Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, karena PH belum siap dengan Dupliknya, maka sidang hari
ini ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari Hari Senin tanggal
21 Maret 2022 pukul 10.00 WIB di tempat yang sama, yaitu PN Malang
dengan agenda sidang PEMBACAAN DUPLIK oleh Penasehat
Hukum Terdakwa
Dan kepada para pihak diperintahkan datang menghadap sidang tanpa
dipanggil kembali, dan pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemberitahuan resmi. Demikian sidang pada hari ini ditutup. (Ketuk
Palu 1X).
SIDANG IX
AGENDA PEMBACAAN DUPLIK OLEH PH (X)
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Senin 7 Maret 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PH : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN
DUPLIK yang akan dibacakan oleh Penasehat Hukum terdakwa,
kepada Penasehat Hukum Apakah sudah siap membacakan dupliknya ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan.
PH : Terima kasih Yang mulia
Hakim Ketua : Apakah Saudara. Penuntut Umum telah mengerti dengan isi duplik
yang sudah dibacakan Penasehat Hukum terdakwa ?
PU : Mengerti, Yang Mulia.
(PREMEMORY)menundukkan kepala
SIDANG X
AGENDA PEMBACAAN PUTUSAN AKHIR OLEH MAJELIS HAKIM
Hakim Ketua : Sidang lanjutan, pada hari ini Rabu,9 Maret 2022,di Pengadilan
Negeri Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana tingkat
pertama dengan No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG
, atas nama terdakwa FLORENSIA APRINDA, dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x).
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PU : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Kepada Penuntut Umum Harap menghadirkan Terdakwa keruang
sidang.
PU : Baik Yang Mulia. Kepada petugas harap hadirkan terdakwa kedalam
ruang sidang
(Petugas membawa masuk Terdakwa ke ruang sidang).
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat, Yang Mulia
Hakim Ketua : Sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa : Siap, Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN
PUTUSAN AKHIR yang akan dibacakan oleh majelis hakim. Kepada
Penuntut Umum ,terdakwa dan Penasehat Hukum terdakwa harap
diperhatikan !
Hakim Ketua : Baik Kepada para pihak yang merasa berkeberatan atas putusan Majelis
Hakim, dapat mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 14 hari sejak
putusan ini dibacakan.Mengerti ya ?
PU & PH : Mengerti Yang Mulia
Hakim Ketua : Demikian sidang pada hari ini Selasa tanggal 29 Maret 2022 dengan
No.Reg.Perkara: 115/PID.B/10/2021/PN.MLG , atas nama
terdakwa FLORENSIA APRINDA dinyatakan ditutup (ketuk palu
1x)
Panitera :Majeis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri
(SEBELUM MENINGGALKAN RUANG SIDANG PH,PU & TERDAKWA SALING
BERJABAT TANGAN)