Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri
(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah tersedia). Hadirin dipersilakan duduk kembali. Hakim Ketua : HA 1 Siap? HA 2 siap? Panitera Siap? JPU siap Hakim Ketua : Sebelum persidangan dimulai diperingatkan kepada pengunjung sidang agar tidak membuat suara-suara gaduh serta menonaktifkan segala alat komunikasi agar tidak mengganggu jalannya persidangan. Baiklah Sebelum sidang dibuka marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar persidangan ini berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan putusan yang seadil-adilnya. Berdoa dipersilakan… Selesai. (Hitungan 3 detik) Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa dengan Nomor Register Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Senin, 23 Maret 2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 3x) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap untuk dihadapkan di persidangan? PU : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Silakan dihadapkan PU : Petugas, hadapkan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii ke ruang sidang. (Petugas membawa masuk terdakwa ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini Terdakwa : Sehat dan siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Baiklah, sesuai dengan pasal 155 ayat (1) KUHAP Majelis Hakim akan memeriksa identitas terdakwa terlebih dahulu, nama lengkap saudara? Terdakwa : Yanita Pungkasari Hakim Ketua : Tempat tanggal lahir saudara? Terdakwa : Malang, 25 Januari 1984 Hakim Ketua : Umur Saudara? Terdakwa : 30 Tahun Hakim Ketua : Jenis Kelamin? Terdakwa : Perempuan Hakim Ketua : Kebangsaan? Terdakwa : Indonesia Hakim Ketua : Alamat Saudara? Terdakwa : JL. Dorowati Barat No.12 RT.01 RW.05, Kelurahan Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang Hakim Ketua : Agama saudara? Terdakwa : Islam Hakim Ketua : Pekerjaan? Terdakwa : Wiraswasta Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara pernah mengalami penahanan sebelumnya? Terdakwa : Belum Majelis Hakim Hakim Ketua : Apakah Saudara didampingi penasehat Hukum saudara? Terdakwa : Iya Majelis Hakim, Hakim Ketua : Benar saudara Penasehat Hukum terdakwa? PH : Benar majelis hakim Hakim Ketua : Silahkan saudara maju ke depan untuk menunjukkan surat kuasa, surat izin beracara, dan berita acara sumpah advokat dan kepada Penuntut Umum silakan maju untuk ikut memeriksanya. (kemudian PH maju menunjukan surat kuasa khusus, surat izin beracara, dan berita acara sumpah advokat pada MH, diikuti PU melihat surat kuasa dan surat izin beracara dari PH) Hakim Ketua : Baiklah, surat Kuasa Khususnya sudah sesuai dengan SEMA No. 6 Tahun 1994 tentang surat Kuasa Khusus, silakan kembali ke tempat. (berbicara kepada PH dan PU) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, mulai hari ini perkara saudara akan disidangkan di Pengadilan Negeri Surakarta, oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan ini silakan saudara dengarkan dan perhatikan baik-baik. Sesuai dengan acara persidangan hari ini adalah pembacaan surat dakwaan oleh Penuntut Umum, bagaimana saudara Penuntut Umum, apakah saudara sudah siap dengan surat dakwaan saudara? PU : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah sudah menerima salinannya? Terdakwa : Sudah Majelis Hakim, sudah saya serahkan pada Penasehat Hukum saya. Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum sudah menerima salinan surat dakwaan? PH : Sudah majelis hakim Hakim Ketua : Penuntut Umum silahkan dibacakan, dan kepada penasehat hukum serta terdakwa silahkan dengarkan dan perhatikan baik-baik PU : (berdiri dan membacakan surat dakwaan) Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah saudara sudah mengerti maksud dari surat dakwaan tersebut? Terdakwa : Mengerti Majelis Hakim Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara akan menanggapi dakwaan dari Penuntut Umum? Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Majelis Hakim Hakim Ketua : Bagaimana saudara Penasehat Hukum apakah akan mengajukan Keberatan atas surat dakwaan Penuntut Umum? PH : Tidak majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah karena tidak ada keberatan dari Penasihat Hukum terdakwa, maka sidang akan dilanjutkan dengan Pembuktian, bagaimana Penuntut Umum apakah sudah siap dengan alat bukti saudara? PU : Belum majelis hakim, kami mohon waktu 1 minggu untuk mempersiapkannya. Hakim Ketua : Baiklah, karena Penuntut Umum belum siap dengan alat buktinya untuk itu sidang akan ditunda dan dilanjutkan kembali satu minggu mendatang. Hakim Ketua : Panitera, 1 minggu dari sekarang hari dan tanggal berapa ? Panitera : Hari Senin, 30 Maret 2015 Majelis Hakim Hakim Ketua : Saudara Penuntut umum Hari Senin, 30 Maret 2015 apakah siap hadir dipersidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Saudara Penasehat hukum Senin, 30 Maret 2015 apakah siap hadir dipersidangan? PH : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada Hari Senin, 30 Maret 2015 dengan acara pembuktian oleh JPU. Untuk itu, kepada Penuntut umum untuk tetap menghadirkan terdakwa pada persidangan selanjutnya dan saudara terdakwa, status anda tetap dalam tahanan. Sidang ditunda dan ditutup (ketok palu 3 kali) Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri SIDANG II SIDANG ACARA PEMBUKTIAN
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri
(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah tersedia). Hadirin dipersilakan duduk kembali. Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 siap? Hakim Anggota 2 siap? Panitera siap ? Penuntut Umum siap ? Penasehat Hukum siap ? Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa dengan Nomor Register Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Senin, 30 Maret 2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap dihadapkan di persidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan PU : Petugas hadapkan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii ke ruang sidang (Petugas mengantar terdakwa masuk ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini? Tedakwa : Sehat dan Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Baik berdasarkan berita acara persidangan yang lalu, acara persidangan pada hari ini adalah pembuktian oleh Jaksa Penuntut Umum, Bagaimana penuntut umum, apakah saudara sudah siap dengan alat bukti saudara? PU : Siap Majelis Hakim, kami telah siap dengan 3 orang saksi dan 1 orang ahli, diantaranya saksi kami : 1. Yosep Purwono Hadi 2. Asri Dharmastuti 3. Suhartaka Dan Ahli kami yaitu : 1. Dr. dr. HANI WIJOSO,MM. SpF Dan selanjutnya kami telah siap pula dengan barang bukti yang kami tandai dengan BB 1 sampai dengan BB 5, cukup majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah silahkan saudara JPU maju untuk menyerahkan barang bukti Saudara, dan kepada terdakwa dan saudara penasihat hukum maju Untuk ikut memeriksanya. (JPU, PH dan Terdakwa maju kedepan Ikut memeriksa) PU : Ini barang bukti yang terdakwa gunakan ketika melakukan tindak pidana Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah benar semua barang bukti tersebut yang saudara gunakan untuk melakukan perbuatan tindak pidana? (menanyakan kesesuaian barang bukti pada terdakwa) Terdakwa : Ya benar yang mulia Hakim Ketua : Baiklah silahkan saudara JPU, PH dan Terdakwa untuk kembali Hakim Ketua : Baiklah Jaksa Penutut Umum selanjutnya alat bukti saksi PU : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Para saksi apakah sudah siap? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Apakah sudah dipanggil secara patut? PU : Sudah Majelis hakim Hakim Ketua : Saudara penuntut umum, apa relevansi saudara menghadirkan para saksi? PU : Saksi 1 merupakan Yosep Purwono Hadi sebagai teman dekat terdakwa yang mengantarkan ke Rumah Sakit. Saksi 2 merupakan Asri Dharmastuti sebagai Perawat di Rumah Sakit tempat terdakwa melakukan tindak pidana perkara. Saksi 3 merupakan Suhartaka sebagai polisi. Dan kami menghadirkan satu Ahli yang kami datangkan yaitu : Dr. dr. HANI WIJOSO,MM. SpF sebagai dokter ahli Hakim Ketua : Saudara terdakwa, silahkan saudara menempatkan diri disamping kanan penasehat hukum saudara. Penuntut Umum, silahkan hadirkan para saksi. PU : Siap Majelis Hakim, Petugas hadirkan para saksi ke muka persidangan (Petugas mengantarkan para Saksi ke muka persidangan) Hakim ketua Apakah benar saudara merupakan saudara YOSEP PURWONO HADI ? Saksi 1 : Benar Majelis Hakim Hakim Ketua : Apakah benar saudara merupakan saudara ASRI DHARMASTUTI? Saksi 2 : Benar Majelis Hakim Hakim Ketua : Apakah benar saudara merupakan saudara SUHARTAKA? Saksi 3 : SIAP, Benar Majelis Hakim Hakim Ketua : Baik selanjutnya silahkan saksi-saksi jawab Bersama-sama Hakim Ketua : Apakah saudara-saudara bisa berbahasa Indonesia ? Saksi 1,2,3 : (Jawab Bersama-sama) Bisa yang mulia Hakim Ketua : Apakah dalam keadaan sehat dan Siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini? Saksi 1,2,3 : (Jawab Bersama-sama) Sehat dan siap yang mulia Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan ketentuan Pasal 160 Ayat (1) KUHAP, sebelum saudara dimintai keterangannya, terlebih dahulu kami akan memeriksa identitas saudara. Yang pertama akan diperiksa identitasnya saudara YOSEP PURWONO HADI Hakim Ketua : Nama Lengkap saudara? Saksi 1 : Yosep Purwono Hadi Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir? Saksi 1 : Surakarta, 10 November 1980 Hakim Ketua : Umur Saudara? Saksi 1 : 34 tahun Hakim Ketua : Jenis Kelamin? Saksi 1 : Laki Laki Hakim Ketua : Kebangsaan? Saksi 1 : Indonesia Hakim Ketua : Tempat Tinggal saudara? Saksi 1 : Jalan Moonginsidi No. 40, Gilingan, Kec. Banjarsari Kota Surakarta Hakim Ketua : Agama? Saksi 1 : Kristen Hakim Ketua : Protestan atau Katolik? Saksi 1 : Protestan Hakim Ketua : Pendidikan Terakhir? Saksi 1 : SMA Hakim Ketua : Apakah saudara mengenal dengan terdakwa? Saksi 1 : Mengenal Majelis Hakim Hakim Ketua : Ada hubungan darah? Saksi 1 : Tidak ada Hakim Ketua : Hubungan Pekerjaan? Saksi 1 : Tidak ada Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara bersedia memberikan keterangan pada persidangan ini? Saksi 1 : Bersedia Majelis Hakim Hakim Ketua : Baiklah selanjutnya saksi 2 saudari ASRI DHARMASTUTI Hakim Ketua : Nama lengkap saudara? Saksi 2 : Asri Dharmastuti Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir? Saksi 2 : Semarang, 20 Februari 1985 Hakim Ketua : Umur Saudara? Saksi 2 : 29 tahun Hakim Ketua : Jenis Kelamin? Saksi 2 : Perempuan Hakim Ketua : Kebangsaan? Saksi 2 : Indonesia Hakim Ketua : Tempat Tinggal saudara? Saksi 2 : Jalan Veteran, Kel. Kartasura, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo Hakim Ketua : Agama? Saksi 2 : Islam Hakim Ketua : Pekerjaan? Saksi 2 : Perawat Hakim Ketua : Pendidikan Terakhir? Saksi 2 : S1 Hakim Ketua : Apakah saudara kenal dengan terdakwa? Saksi 2 : Tidak majelis hakim Hakim Ketua : Ada hubungan darah? Saksi 2 : Tidak ada Hakim Ketua : Hubungan Pekerjaan? Saksi 2 : Tidak ada Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara bersedia memberikan keterangan pada persidangan ini? Saksi 2 : Bersedia majelis hakim Hakim Ketua Selanjutnya saksi 3 saudara SUHARTAKA Hakim Ketua : Nama Lengkap saudara? Saksi 3 : Suhartaka Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir? Saksi 3 : Bogor, 18 Februari 1983 Hakim Ketua : Umur Saudara? Saksi 3 : 32 tahun Hakim Ketua : Jenis Kelamin? Saksi 3 : Laki Laki Hakim Ketua : Kebangsaan? Saksi 3 : Indonesia Hakim Ketua : Tempat Tinggal saudara? Saksi 3 : Puri Arsita Gonilan, Kel. Grogol, Kec. Surakarta, Kota Surakarta Hakim Ketua : Agama? Saksi 3 : Hindu Hakim Ketua : Pekerjaan? Saksi 3 : Polisi Hakim Ketua : Pendidikan Terakhir? Saksi 3 : Akpol Hakim Ketua : Apakah saudara kenal dengan terdakwa? Saksi 3 : SIAP Tidak Kenal yang mulia Hakim Ketua : Ada hubungan darah? Saksi 3 : Tidak ada yang mulia Hakim Ketua : Hubungan Pekerjaan? Saksi 3 : Tidak ada yang mulia Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara bersedia memberikan keterangan pada persidangan ini? Saksi 3 : SIAP Bersedia yang mulia Hakim Ketua : Baiklah sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP sebelum diambil keterangannya, saudara-saudara akan disumpah terlebih dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Hakim Ketua : Baiklah…untuk mempersingkat waktu silahkan para saksi maju kedepan untuk diambil sumpahnya. Hakim : Baik silahkan saudara saksi yang beragama islam silahkan berdiri Anggota 1 dihadapan saya Hakim : Saudara saksi ikuti kata-kata saya, Bismillahirrohmanirrohim “Demi Allah Anggota 1 saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain daripada yang sebenarnya. Hakim : Berikutnya silahkan saudara saksi yang beragama kristen silahkan berdiri Anggota 1 dihadapan saya Hakim : Saudara saksi ikuti kata-kata saya, Saya berjanji, bahwa saya sebagai saksi Anggota 1 dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain daripada yang sebenarnya, semoga tuhan menolong saya. Hakin : Berikutnya silahkan saudara saksi yang beragama hindu silahkan berdiri Anggota 1 dihadapan saya Hakim : Saudara saksi ikuti kata-kata saya, Om Atah Parama Wisesa, Saya Anggota 1 Bersumpah, bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain daripada yang sebenarnya. Hakim : Cukup hakim ketua Anggota 1 Hakim Ketua : Silahkan duduk Kembali Hakim Ketua : Baiklah saudara telah disumpah oleh karena itu saya meminta kepada saudara untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, jika tidak saudara saksi akan dikenai ketentuan Pasal 242 ayat (2) KUHP karena memberikan keterangan palsu dibawah sumpah dengan ancaman pidana maksimal 9 tahun penjara, apakah saudara-saudara mengerti? Saksi 1,2,3 : Mengerti yang mulia Hakim Ketua : Baiklah, yang pertama kali akan diperiksa adalah saksi satu dan kepada saksi 2 dan 3 silahkan menunggu diluar ruang sidang. Petugas silahkan antarkan saksi 2 dan 3 (Petugas mengantarkan Saksi 2 , 3 ke luar ruang sidang) Hakim Ketua : Apakah saudara sudah pernah memberikan keterangan sebelumnya? Saksi 1 : Sudah Majelis Hakim Hakim Ketua : Dimana? Saksi 1 : Di Polres Surakarta Hakim Ketua : Apakah dalam pemeriksaan tersebut saudara dalam paksaan dan tekanan? Saksi 1 : Tidak Majelis Hakim Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara kenal dengan saudara terdakwa? Saksi 1 : Iya, saya kenal dengan terdakwa lewat facebook group biro kontak jodoh. Hakim Ketua : Apakah saudara tahu dimana tempat tinggal terdakwa? Saksi 1 : Iya, saya tahu, terdakwa tinggal di Malang Jawa Timur Hakim ketua : Hakim anggota 1 ada pertanyaan? Hakim : Ada hakim ketua anggota 1 Hakim ketua : Silahkan Hakim : Kapan saudara saksi bertemu dengan terdakwa? anggota 1 Saksi 1 : Pada Hari Senin, tanggal 29 Desember 2014 sekitar pukul 07.00 pagi Hakim : Dimana saudara saksi bertemu dengan terdakwa? anggota 1 Saksi 1 : Di perempatan Panggung Jebres Surakarta Majelis Hakim Hakim : Apakah saudara tahu, bagaimana kondisi terdakwa pada saat bertemu anggota 1 dengan saudara saksi ? Saksi 1 : Saat itu terdakwa masih dalam kondisi baik-baik saja Hakim : Cukup Hakim Ketua Anggota 1 Hakim ketua : Hakim anggota 2 ada pertanyaan? Hakim : Ada hakim ketua anggota 2 Hakim ketua : Silahkan Hakim : Setelah saudara bertemu dengan terdakwa apa yang saudara lakukan? Anggota 2 Saksi 1 : Setelah bertemu dengan terdakwa saya mengajak terdakwa untuk beristirahat dan sarapan di rumah saya, kemudian tidak lama saudara terdakwa bolak balik ke kamar mandi dan mengeluh sakit perut Hakim : Ketika saudara terdakwa sakit perut apa yang saudara saksi lakukan ? anggota 2 Saksi 1 : Saya bersama dengan ayah saya mengantarkan terdakwa ke rumah sakit Hakim : Dimana tempat terdakwa diperiksa setelah mendengar keluhan bahwa anggota 2 terdakwa sakit perut? Saksi 1 : Di Rumah Sakit Kustati Surakarta Hakim : Cukup hakim ketua anggota 2 Hakim Ketua : Penuntut umum apakah ada yang ingin ditanyakan? PU : Ada Hakim Ketua : Silahkan PU : Bagaimana hasil pemeriksaan dokter ketika saudara mengantarkan terdakwa ke rumah sakit ? Saksi 1 : Dokter hanya mengatakan bahwa terdakwa mengalami nyeri perut, dan nyeri haid. PU : Apakah setelah diperiksa di Rumah Sakit, dokter tidak memberi tahu bahwa terdakwa sedang hamil? Saksi 1 : Tidak , dokter tidak memberi tahu dikarenakan terdakwa tidak mau diperiksa dengan posisi telentang sehingga hasil pemeriksaannya tidak maksimal PU : Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Penasihat Hukum apakah ada pertanyaan? PH : Ada majelis hakim Hakim Ketua : Silahkan PH Saksi 1 yosep, maaf sebelumnya, saudra ini tidak bisa melihat, lalu bagaimana saudara tau terdakwa tidak mau di perikisa secara terlentang? Saksi 1 Jawab............................ PH : Baik, Sebelum pergi ke Rumah Sakit Makanan apa yang saudara sajikan kepada terdakwa pada saat itu hingga terdakwa mengeluh sakit perut? Saksi 1 Saya hanya menyajika n sop dan nasi kepada terdakwa Hakim Ketua : Saudara PH mengapa saudara menanyakan terkait makanan yang disajikan oleh saksi 1 PH : Izin menjawab Majelis hakim, saya mencurigai makanan yang diberikan oleh saksi yosep ini adalah makanan yang menyebabkan terdakwa sakit perut Hakim Ketua : Saudara PH apakah masih ada pertanyaan PH : Ada majelis hakim Hakim Ketua : Silahkan PH : Setelah saudara saksi mengantarkan terdakwa untuk diperiksa di rumah sakit, apakah terdakwa dianjurkan rawat inap di rumah sakit atau diperbolehkan untuk pulang? Saksi 1 Awalnya saudari terdakwa dianjurkan untuk rawat inap tetapi terdakwa menolak, sehingga terdakwa langsung menginginkan pulang untuk kembali kerumah saya PH : Berapa lama terkdakwa menginap dirumah saudara? Saksi 1 : Sekitar 2 Hari 3 Malam PH : Apakah saudara mengantarkan terdakwa pulang ke kerumah ? Saksi 1 : Saya tidak mengantarkan terdakwa ke rumahnya, tetapi saya hanya mengantarkan Di Terminal Tirtonadi Surakarta Majelis Hakim PH : Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, Apakah yang telah disampaikan oleh saksi Yosep Purwono memang benar? Terdakwa : Benar yang mulia Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah akan bertanya atau menanggapi keterangan dari saksi Yosep Purwono? Terdakwa : Saya Serahkan sepenuhnya kepada penasihat hukum saya yang mulia Hakim ketua : Baik untuk sementara keterangan saudara saksi 1 sudah cukup, silahkan bisa meninggalkan ruang sidang kepada petugas harap dibantu dan saudara PU silahkan hadirkan saksi 2 PU : Siap Majelis Hakim, Petugas hadirkan saksi 2 ke ruang persidangan (Petugas membawa saksi 2 ke dalam persidangan) Hakim Ketua : Apakah saudara sudah pernah memberikan keterangan sebelumnya? Saksi 2 : Sudah Majelis Hakim Hakim Ketua : Dimana? Saksi 2 : Di Polres Surakarta Hakim Ketua : Apakah dalam pemeriksaan tersebut saudara dalam paksaan dan tekanan? Saksi 2 : Tidak Majelis Hakim Hakim Ketua : Apakah benar saudari saksi bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Kustati Surakarta ? Saksi 2 : Benar majelis hakim Hakim Ketua : Sejak kapan saudari bekerja di Rumah Sakit Kustati Surakarta ? Saksi 2 : Sejak tahun 2009 hingga sekarang majelis hakim Hakim Ketua : Apakah saudari pernah bertemu atau melihat saudari terdakwa sebelumnya pada saat saudari bekerja di rumah sakit tersebut? Saksi 2 : Benar majelis hakim saya pernah bertemu dengan dia saat dia berobat ke Rumah Sakit Kustati Surakarta Hakim Ketua : Bisa saudari beritahukan Kapan dan dimana saksi bertemu dengan terdakwa? Saksi 2 : Bahwa pada saat saya sedang bertugas diruang UGD Rumah Sakit Kustati Surakarta, hari Senin tanggal 29 Desember 2014 sekitar pukul 20.00 WIB, Pasien datang ke Rumah Sakit Kustati Surakarta Hakim Ketua : Apa keluhan yang dirasakan oleh terdakwa ketika berobat ke Rumah Sakit? Saksi 2 : Keluhan pasien nyeri perut tidak bisa buang air besar dan menstruasi terus menerus Hakim Ketua : Lalu apakah saudari mengetahui proses ditemukan mayat bayi perkara ini? Saksi 2 : Benar saya mengetahuinya majelis hakim Hakim Ketua Bagaimana saudari saksi mengetahui penemuan mayat bayi ini ? Saksi 2 : Saya saat itu, awalnya mencium bau yang tidak enak dari UGD. Setelah saya cari-cari bau tak enak tersebut, ternyata berasal dari monoblok toilet ruang UGD dan iseng-iseng saya buka. Ternyata setelah saya angkat pakai kresek, ada mayat bayi di monoblok tersebut. Selepas kejadian itu, saya melaporkan kepada satpam rumah sakit dan selanjutnya satpam lapor ke pihak kepolisian. Lalu pihak Kepolisian datang dan membawa mayat bayi tersebut. Hakim Ketua : Apakah saudari saksi mengetahui siapa yang membuang bayi tersebut ? Saksi 2 : Saya tidak tau Majelis Hakim Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 Apakah ada pertanyaan Hakim : Ada yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Silahkan ditanyakan Hakim : Apakah saudari saksi sempat menanyakan identitas dari terdakwa sebelum Anggota 1 melaksanakan pemeriksaan awal? Saksi 2 : Benar majelis hakim saya mendata identitas pasien dengan nama Yanita Pungkasari, jenis kelamin perempuan, umur kurang lebih 30 tahun Hakim : Apa yang saudara lakukan setelah saudari mengetahui bahwa terdakwa Anggota 1 mempunyai keluhan nyeri perut ? Saksi 2 : Selanjutnya saya bersama keluarganya memindahkan Terdakwa ke bed periksa dan diantar kedalam ruangan UGD dibilik nomor 3 dalam posisi miring dan kemudian diperiksa oleh dokter Hakim : Ada berapa pasien di ruangan tersebut ? Anggota 1 Saksi 2 : Pada saat itu diruangan tersebut ada 4 pasien termasuk dia majelis hakim Hakim : Cukup yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Hakim anggota 2 apakah ada pertanyaan? Hakim : Ada yang mulia Anggota 2 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Dengan dokter siapa saudari saksi bertugas pada saat itu ? Anggota 2 Saksi 2 : Dokter Hani Majelis Hakim Hakim : Apa yang saudari saksi lihat setelah pemeriksaan oleh saksi dokter Hani? Anggota 2 Saksi 2 : Pasien tersebut terus mengeluh nyeri perut, tidak bisa BAB, menstruasi; sampai akhirnya saya melihat pasien keluar dari kamar mandi, Hakim : Apakah saudari melihat sesuatu dari tubuh terdakwa yang aneh seketika Anggota 2 terdakwa keluar dari kamar mandi? Saksi 2 : Saya ada melihat darah dipakaian dan dilantai dan ketika itu pasien bilang kalau Ia haid. Setelah itu, saya menyarankan untuk rawat inap. Namun, pasien meminta pulang dengan rawat jalan dan malam itu juga sekira jam 22.00 WIB, pasien pulang; Hakim : Cukup majelis hakim Anggota 2 Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah ada pertanyaan? PU : Ada yang mulia Hakim Ketua : Silahkan PU : Bagaimana hasil pemeriksaan terdakwa ? Saksi 2 : Dokter hanya mengatakan bahwa terdakwa mengalami nyeri perut, dan nyeri haid. PU : Apakah setelah Terdakwa diperiksa oleh Dokter Hani ia tidak memberi tahu saudari sedang hamil Saksi 2 : Tidak , dokter tidak memberi tahu dikarenakan terdakwa tidak mau diperiksa dengan posisi telentang sehingga hasil pemeriksaannya tidak maksimal PU : Waktu keluar dari rumah sakit, Terdakwa jalan kaki sendiri atau didampingi oleh 2 orang keluarganya yang mengantarkan ? Saksi 2 : Waktu keluar dari rumah sakit, Terdakwa jalan kaki sendiri dengan didampingi oleh 2 orang keluarganya; PU : Cukup majelis hakim Hakim Ketua : Penasihat Hukum apakah ada pertanyaan? PH : Ada yang mulia Hakim Ketua : Silahkan PH : Apakah saudari mengetahui atau berpikiran negative terhadap terdakwa memiliki kehamilan? Saksi 2 : Saya tidak melihat kalau Terdakwa sedang hamil PH : Bagaimana Pakaian yang terdakwa kenakan ketika datang ke rumah sakit? Saksi 2 : Pada waktu Terdakwa masuk rumah sakit, Terdakwa memakai celana dan pakaian yang sangat longgar sehingga tidak kelihatan kalau Terdakwa sedang hamil PH Apakah tidal terlihat sama sekali tanda- tanda kehamilan pada terdakwa? Saksi 2 jawab............. PH Lalu, Kendaraan apa yang pasien gunakan ketika datang ke Rumah Sakit ? Saksi 2 : Pasien datang ke Rumah Sakit Kustati Surakarta menggunakan mobil dengan diantar oleh keluarganya PH : Cukup majelis hakim Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, Apakah yang telah disampaikan oleh saksi Asri Dharmastuti memang benar? Terdakwa : Benar yang mulia Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah mengerti apa yang telah disampaikan secara keseluruhan? Terdakwa : Mengerti yang mulia Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah akan bertanya atau menanggapi keterangan dari saksi Asri Dharmastuti? Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada penasihat hukum saya yang mulia Hakim Ketua : Baik untuk sementara keterangan saudara saksi 2 sudah cukup, silahkan bisa meninggalkan ruang sidang kepada petugas harap dibantu dan saudara PU silahkan hadirkan saksi 3 PU : Siap Majelis Hakim, Petugas hadirkan saksi 3 Suhartaka ke ruang persidangan (Petugas membawa saksi 3 ke dalam persidangan) Hakim Ketua : Apakah saudara sudah pernah memberikan keterangan sebelumnya? Saksi 3 : Sudah yang mulia Hakim Ketua : Dimana? Saksi 3 : Di Polres Surakarta Hakim Ketua : Apakah dalam pemeriksaan tersebut saudara dalam paksaan dan tekanan? Saksi 3 : Tidak yang mulia Hakim Ketua : Apakah Saudari tahu mengapa Saudari dihadirkan pada persidangan hari ini? Saksi 3 : SIAP tahu. Saya dipanggil dan dimintai keterangan terkait kasus tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh Yanita Pungkasari alias Kiki binti CM. Listyo Soephi. Hakim ketua : Apakah saudara saksi sebelumnya sudah bertemu atau melihat saudara Yanita? Saksi 3 : SIAP pernah yang mulia Hakim Ketua : Dimana awal mula saudara bertemu dengan terdakwa? Saksi 3 : SIAP waktu itu pada saat saya bertugas piket di reskrim Polsekta Pasar Kliwon Hakim Ketua : Bagaimana saudara awalnya mengetahui kasus tersebut? Saksi 3 : SIAP saya mendapat laporan dari Kepala Satpam Rumah Sakit Kustati Surakarta bernama Ari Sudarsono bahwa di toilet monoblok ditemukan mayat bayi laki-laki Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 apakah ada pertanyaan? Hakim : Ada yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Apakah benar saudara melihat secara langsung mayat bayi laki-laki Anggota 1 tersebut? Saksi 3 : SIAP benar yang mulia, terdapat bayi laki laki di dalam monoblok toilet di Rumah Sakit Kustati Surakarta Hakim : Di toilet mana saudara menemukannya? Anggota 1 Saksi 3 : SIAP di toilet dekat dengan ruangan UGD yang mulia Hakim : Cukup yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Hakim Anggota 2 apakah ada pertanyaan? Hakim : Ada yang mulia Anggota 2 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Bagaimana kondisi bayi laki-laki tersebut saat ditemukan? Anggota 2 Saksi 3 : SIAP kondisi mayat bayi laki-laki tersebut dalam keadaan sudah membusuk yang mulia Hakim : Bagaimana dengan bentuk fisik dari mayat bayi laki-laki itu apakah lengkap Anggota 2 atau tidak? Saksi 3 : SIAP saya tidak mengerti untuk hal itu, karena selanjutnya saya langsung melaporkan temuan tersebut ke Polresta Surakarta yang mulia Hakim : Cukup yang mulia Anggota 2 Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah ada pertanyaan? PU : Ada yang mulia Hakim Ketua : Silahkan PU : Setibanya saudara di TKP selain mengidentifikasi atas temuan mayat bayi laki-laki tersebut, temuan apa yang saudara yakini pada saat itu? Saksi 3 : SIAP izin melanjutkan yang mulia, selanjutnya saya mengindentifikasi guna mencari barang bukti lain yakni mengecek ke tempat pendaftaran dari tanggal 29 sampai dengan tanggal 30 Desember 2014. setelah dari pengecekan tadi ditemukan 4 data orang yag berobat dihari itu, dari 4 orang pasien tersebut saya mencurigai Terdakwa PU : Saudara saksi mengapa saudara mencurigai Saudari Yunita sebagai terdakwa? Saksi 3 : Karena menurut informasi, terdakwa yang berasal dari Malang, mengaku datang dengan mengeluh sakit perut daripada beberapa pasien yang lainnya ada pada hari itu PU : Kemudian barang temuan apa saja yang saudara yakini? Saksi 3 : SIAP ada Kaos warna krem, Korset warna hitam, Tiket bus malam Safari Darma Raya atas nama Yanita, Tiket penumpang Trans Jaya atas nama Yanita dan Celana pendek warna hitam, PU : Mohon izin konfirmasi majelis hakim. Barang bukti nomor 1 sampai dengan nomor 5 majelis hakim Hakim ketua : Silahkan, kepada saksi, terdakwa, dan PH silahkan maju kedepan juga untuk memeriksanya PU : Apakah benar ini barang saudara terdakwa? Terdakwa : Betul Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali Hakim ketua : PU apakah masih ada pertanyaan? PU : Cukup yang mulia Hakim ketua : PH apakah ada pertanyaan? PH : Ada yang mulia Hakim Ketua : Silahkan PH : Kenapa saudara mencurigai terdakwa Yanita sebagai pembunuh dengan barang bukti tersebut? Saksi 3 : Karena menurut informasi, semua pakaian tersebut adalah punya terdakwa yang digunakan untuk menutupi kehamilannya agar tidak diketahui orang lain yang mulia PH : Tetapi menurut kami majelis hakim, barang bukti yang dihadirkan dalam persidangan ini belum bisa membuktikan secara penuh apakah ini bentuk pembunuhan atau bukan Hakim Ketua : Baik kami akan mempertimbangkan hal tersebut Hakim Ketua : PH apakah masih ada pertanyaan ? PH : Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah mengerti apa yang telah disampaikan? Terdakwa : Mengerti yang mulia Hakim Ketua : Apakah yang telah disampaikan oleh saksi Suhartaka memang benar? Terdakwa : Iya benar yang mulia Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah akan bertanya atau menanggapi keterangan dari saksi Suhartaka? Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada penasihat hukum saya yang mulia Hakim Ketua : Baiklah keterangan saudara dianggap cukup, karena pemeriksaan saksi 3 telah selesai maka saksi 3 dipersilahkan duduk di kursi yang telah disediakan. Saksi 3 : Baik yang mulia Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah masih ada saksi ? PU : Tidak ada yang mulia, tapi kami masih ada satu ahli Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan PU : Petugas hadirkan ahli Dr. dr. HANI WIJOSO,MM. SpF Hakim Ketua : Apakah saudara bisa berbahasa Indonesia? Ahli PU : Bisa, Majelis Hakim Hakim Ketua : Apakah dalam keadaan sehat dan Siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini? Ahli PU : Ya, sehat dan siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan ketentuan Pasal 160 Ayat (1) KUHAP, sebelum saudara dimintai keterangannya, terlebih dahulu kami akan memeriksa identitas saudara. Hakim Ketua : Nama Lengkap saudara? Ahli PU : Dr. dr. HANI WIJOSO,MM. SpF Hakim Ketua : Tempat Tanggal Lahir? Ahli PU : Banyumas, 23 Desember 1986 Hakim Ketua Umur Saudara? Ahli PU 29 tahun Hakim Ketua : Jenis Kelamin? Ahli PU : Perempuan Hakim Ketua : Kebangsaan? Ahli PU : Indonesia Hakim Ketua : Tempat Tinggal saudara? Ahli PU : RT 001 RW 001 Desa Cikini Kecamatan Surakarta Hakim Ketua : Agama? Ahli PU : Islam Hakim Ketua : Pekerjaan? Ahli PU : Dokter Hakim Ketua : Pendidikan? Ahli PU : S2 Forensik UI Hakim Ketua : Apakah saudara kenal dengan terdakwa? Ahli PU : Tidak Majelis Hakim Ketua : Ada hubungan darah? Ahli PU : Tidak ada Hakim Ketua : Hubungan Pekerjaan? Ahli PU : Tidak ada Hakim Ketua : Saudari ahli apakah saudara bersedia memberikan keterangan pada persidangan ini? Ahli PU : Bersedia Hakim Ketua : Baiklah sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP sebelum diambil keterangannya, saudara-saudara akan disumpah terlebih dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan saudara. Hakim Ketua : Baiklah…untuk mempersingkat waktu silahkan saudara saksi ahli untuk diambil sumpahnya, untuk Hakim anggota 2 harap dibantu untuk mengambil sumpah dan saudara Rohaniawan mohon menempatkan diri. Hakim : Baik silahkan saudara berdiri dihadapan saya Anggota 2 Hakim : Saudara saksi ikuti kata-kata saya, Bismillahirrohmanirrohim “Demi Allah Anggota 2 saya bersumpah, bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain daripada yang sebenarnya. Hakim : Cukup hakim ketua Anggota 2 Hakim Ketua : Baiklah saudara telah disumpah oleh karena itu saya meminta kepada saudara untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, jika tidak saudara saksi akan dikenai ketentuan Pasal 242 ayat (2) KUHP karena memberikan keterangan palsu dibawah sumpah dengan ancaman pidana maksimal 9 tahun penjara, apakah saudara-saudara mengerti? Ahli PU : Mengerti yang mulia Hakim Ketua : Saudara tahu, mengapa saudara dipanggil dalam persidangan ini? Ahli PU : Mengetahui yang mulia bahwa saya akan memberikan pendapat terhadap hasil otopsi yang saya laksanakan atas penemuan mayat bayi laki-laki di toilet Rumah Sakit Kustati Hakim Ketua : Kapan dan Dimana saudara melakukan otopsi mayat bayi tersebut? Ahli PU : Di ruang otopsi Instalasi Kedokteran forensik dan metodologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta, pada tanggal 5 Januari 2015 Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 apakah ada yang ingin ditanyakan? Hakim : Ada yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Bagaimana dengan hasil otopsi yang saudara lakukan? Anggota 1 Ahli PU : Baik yang mulia berdasarkan hasil otopsi yang saya lakukan, didapatkan hasil visum pemeriksaan luar dan dalam. Dengan hasil otopsi yaitu keadaan jenazah membusuk dengan panjang 53 cm; berat 1.987 kg, mulut keadaan terbuka 2,5 cm, dagu terdapat hematom bentuk bulat diameter 1,5 cm, didagu sebelah kiri bawah 5 cm, paru-paru mengembang, dan dari ukuran bayi, bahwa bayi lahir cukup bulan yaitu 40 (empat puluh) minggu. Hakim : Cukup yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Hakim Anggota 2 apakah ada yang ingin ditanyakan? Hakim : Ada yang mulia Anggota 2 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Apakah ditemukan kelainan pada bayi tersebut ? Anggota 2 Ahli PU : Tidak ada kelainan organ pada bayi tersebut Majelis Hakim Hakim : Cukup yang mulia Anggota 2 Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan? PU : Ada Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan PU : Apakah ditemukan tindakan pemaksaaan, pengguguran, atau bentuk kekerasan lainnya terhadap kematian bayi tersebut? Ahli PU : Saya tidak bisa menentukan, apakah pada saat bayi tersebut dilahirkan, bayi itu dalam keadaan hidup atau mati, hal ini disebabkan karena bayi sudah membusuk dan mayat bayi tersebut ditemukan sudah lebih dari 3 hari; PU : Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Penasihat Hukum Apakah ada pertanyaan? PH : Ada yang mulia Hakim Ketua : Silahkan PH : Apakah ada kemungkinan terhadap kematian bayi tersebut bahwa sebetulnya bayi itu telah hilang nyawa didalam kandungan ibunya? Ahli PU : Bayi yang mati dalam kandungan bisa keluar kalau ibunya mengeluarkan bayi tersebut dengan cara mengejan dan tidak harus melalui operasi PH : Cukup yang mulia Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah mengerti apa yang telah disampaikan sebelumnya? Terdakwa : Mengerti yang mulia Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah akan bertanya atau menanggapi keterangan dari Ahli Dr. dr. HANI WIJOSO,MM. SpF? Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya yang mulia Hakim Ketua : Baik dikarenakan keterangan saudara dianggap cukup maka silahkan saudara ahli bisa duduk ditempat yang telah disediakan Hakim Ketua : Bagaimana penuntut umum apakah masih ada saksi yang akan diajukan? PU : Cukup majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah kerena tidak ada lagi saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, untuk Penasehat Hukum apakah saudara akan mengajukan alat bukti? PH : Cukup majelis hakim. Hakim Ketua : Baiklah kerena tidak ada lagi saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dan ataupun Penasehat Hukum, selanjutnya pemeriksaan terdakwa. Saudara terdakwa, silahkan saudara menempatkan diri kembali di kursi yang telah disediakan. Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara mengerti mengapa saudara dihadirkan di persidangan ini ? Terdakwa : Mengerti majelis hakim, saya dihadirkan dipersidangan ini untuk dimintai keterangannya. Hakim Ketua : Apakah benar saudara yang telah melahirkan bayi di toilet RS Kustati Surakarta ? Terdakwa : Benar majelis hakim, saya yang telah melahirkan bayi di toilet RS Kustati Surakarta. Hakim Ketua : Hakim anggota 1 ada pertanyaan ? Hakim : Ada yang mulia Anggota 1 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Berapa usia kehamilan bayi pada saat saudara melahirkan ? Anggota 1 Terdakwa : Sekitar 40 minggu majelis hakim Hakim Ketua : Hakim anggota 2 ada pertanyaan ? Hakim : Ada majelis hakim Anggota 2 Hakim Ketua : Silahkan Hakim : Saudara terdakwa, apa yang saudara lakukan setelah melahirkan bayi Anggota 2 tersebut ? Terdakwa : Saya merasa panik karena bayi tersebut tidak menangis kemudian bayi tersebut saya masukkan kedalam closet WC, karena kepala bayi tersebut tidak mau masuk kedalam closet, bayi tersebut saya ambil dengan cara memegangi kakinya. Kemudian saya berdiri dari closet berjalan kearah monoblok yang berada dibelakang closet terus bayi laki-laki yang saya lahirkan tersebut dimasukkan kedalam monoblok dibelakang closet dengan cara kepalanya berada dibawah dibenamkan kedalam air monoblok tersebut, lalu ari-ari bayi tersebut keluar dan kemudian disiram air dan masuk closet. Selanjutnya saya membersihkan darah yang berceceran didalam kamar mandi tersebut lalu keluar menuju kekamar. Hakim : Cukup majelis hakim. Anggota 2 Hakim Ketua : Jaksa penuntut umum ada pertanyaan ? JPU : Ada majelis hakim Hakim Ketua : Silahkan JPU : Saudara terdakwa, apa motif saudara membuang bayi tersebut ? Terdakwa : Karena saya merasa takut dan malu akan diketahui oleh orang lain telah melahirkan bayi hasil dari hubungan dengan seeorang laki-laki bernama Antok di luar ikatan tali perkawinan yang sah JPU : Cukup yang mulia Hakim Ketua : Penasehat Hukum ada pertanyaan ? PH : Ada majelis hakim Hakim Ketua : Silahkan PH : Saudara terdakwa, bagaimana keadaan bayi tersebut pada saat dilahirkan, apakah dalam keadaan hidup atau mati ? Terdakwa : Saya tidak mengetahui apakah bayi tersebut hidup atau mati, yang saya tahu bayi yang saya lahirkan tidak menangis PH : Cukup majelis hakim Hakim Ketua : Saudara terdakwa apakah ada yang ingin disampaikan ? Terdakwa : Ada yang mulia Hakim Ketua : Silahkan Terdakwa : Majelis hakim, Jaksa penuntut umum dan penasehat hukum saya yang saya hormati, dari lubuk hati yang paling dalam saya merasa sangat bersalah dan sangat menyesal atas apa yang saya lakukan, saya menyesali seluruh perbuatan saya dalam tindak kejahatan ini, saya memohon maaf dan memohon kepada majelis hakim yang terhormat untuk memberikan hukuman yang serendah-rendahnya, cukup yang mulia Hakim Ketua : Baik terdakwa kami akan mengingat hal tersebut Hakim Ketua : Baik, karena acara pembuktian telah selesai maka acara sidang selanjutnya adalah pembacaan tuntutan oleh Penuntut Umum, saudara Penuntut Umum apakah sudah siap dengan tuntutannya? PU : Belum Majelis Hakim, kami mohon waktu untuk menyusunnya (Majelis Hakim Bermusyawarah) Hakim Ketua : Penuntut Umum, apakah 1 minggu cukup untuk mempersiapkan tuntutan saudara? PU : Cukup majelis Hakim Ketua : Panitera 1 minggu dari sekarang hari dan tanggal berapa? Panitera : Senin, 6 April 2015 Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum Hari Senin, 6 April 2015 siap hadir di persidangan? PU : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum Senin, 6 April 2015 siap untuk tetap hadir di persidangan? PH : Siap majelis hakim. Hakim Ketua : Karena PU belum siap dengan tuntutannya, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali satu minggu yang akan datang yaitu pada hari Senin, 6 April 2015. Untuk itu majelis hakim memerintahkan kepada JPU untuk tetap menghadapkan terdakwa pada persidangan tersebut dan status terdakwa tetap dalam tahanan. Hakim Ketua : Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3x) Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri SIDANG III TUNTUTAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri
(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah tersedia). Hadirin dipersilakan duduk kembali. Hakim Ketua : HA 1? Siap? HA 2? Panitera siap? Penuntut Umum siap? Penasehat Hukum siap? Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan Biasa dengan Nomor Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Senin, 6 April 2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap dihadapkan di persidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan PU : Petugas hadapkan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii ke ruang sidang (Petugas mengantar terdakwa masuk ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat? Terdakwa Sehat, Majelis Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan pada hari ini? Terdakwa : Siap Hakim Ketua : Baik acara persidangan hari ini adalah pembacaan tuntutan oleh Penuntut Umum. Saudara Penuntut Umum apakah sudah siap dengan tuntutan saudara? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan saudara Penuntut Umum maju ke depan untuk menyerahkan surat tuntutan kepada Majelis Hakim & Penasehat Hukum (PU menyerahkan surat tuntutan pada Majelis Hakim dan Penasihat Hukum) Hakim Ketua : Saudara terdakwa maupun Penasehat Hukum nya silakan saudara perhatikan dan dengarkan baik-baik tuntutan yang akan dibacakan Penuntut Umum, Kepada saudara Penuntut Umum silakan dibacakan. PU : Cukup Majelis Hakim (PU membacakan tuntutan pidana) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara mengerti atas apa yang telah dibacakan oleh penuntut umum ? Terdakwa : Mengerti yang mulia Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan pembelaan terhadap tuntutan yang telah dibacakan oleh Penuntut Umum? Terdakwa : Saya serahkan pada Penasehat Hukum saya. Hakim Ketua : Bagaimana saudara Penasehat Hukum apakah saudara akan mengajukan pembelaan? PH : Benar Majelis Hakim, tetapi kami mohon waktu untuk menyusunnya Hakim Ketua : (Majelis Hakim Bermusyawarah) Apakah sampai dengan hari Selasa, tanggal 26 Mei 2015 cukup untuk menyusun Pembelaan saudara ? PH : Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Penasehat Hukum Hari Selasa, 26 Mei 2015 apakah siap hadir dipersidangan? PH : Siap yang mulia Hakim Ketua : Penuntut Umum Hari Selasa, 26 Mei 2015 apakah siap hadir dipersidangan? PU : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada Selasa, 26 Mei 2015 Dengan agenda persidangan pembacaan Pembelaan dari Penasehat Hukum terdakwa. Untuk itu, kepada Penuntut umum untuk tetap menghadirkan terdakwa pada persidangan selanjutnya dan saudara terdakwa, status anda tetap dalam tahanan. Sidang ditunda dan ditutup (ketok palu 3 kali) Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri. SIDANG IV PEMBELAAN / PLEDOI
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri
(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah tersedia). Hadirin dipersilakan duduk kembali Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 siap? Hakim Anggota 2 siap? Panitera siap ? Penuntut Umum siap ? Penasehat Hukum siap ? Hakim Ketua Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan Biasa dengan Nomor Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Selasa, 26 Mei 2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap dihadapkan di persidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan PU : Petugas hadapkan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soepii ke ruang sidang (Petugas mengantar terdakwa masuk ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat? Terdakwa : Sehat, Majelis Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan pada hari ini? Terdakwa : Siap Hakim Ketua : Baiklah, Sesuai dengan acara sidang yang lalu maka acara sidang hari ini adalah pembacaan Pembelaan dari Penasehat Hukum terdakwa. Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum apakah sudah siap dengan pembelaan saudara ? PH : Siap Majelis Hakim. Hakim Ketua : Silahkan saudara Penasehat Hukum maju ke depan untuk menyerahkan surat Pembelaan kepada Majelis Hakim & Penuntut Umum (PH menyerahkan surat Pembelaan pada Majelis Hakim dan Penuntut Umum) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum silakan saudara perhatikan dan dengarkan baik- baik Pembelaan yang akan dibacakan Penasehat Hukum, Kepada saudara Penasehat Hukum silakan dibacakan. PH : Terima kasih Majelis Hakim, izin.. (Penasihat Hukum Membacakan Surat Pembelaan) Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Baik, Bagaimana Penuntut Umum apakah akan mengajukan jawaban atas pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa? PU : Benar Majelis, Namun kami meminta waktu untuk membuat jawaban kami majelis Hakim Ketua : Satu minggu cukup untuk menyusun jawaban? PU : Cukup Majelis Hakim Ketua : Panitera 1 Minggu dari sekarang hari dan tanggal berapa? Panitera : Selasa, 2 Juni 2015 yang mulia Hakim Ketua : Bagaimana Penuntut Umum Selasa, 2 Juni 2015 hadir dipersidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Penasehat Hukum Hari Selasa, 2 Juni 2015 apakah siap hadir dipersidangan? PH : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada Selasa, 2 Juni 2015 Dengan agenda persidangan pembacaan Jawaban dari Penuntut Umum. Untuk itu, kepada Penuntut umum untuk tetap menghadirkan terdakwa pada persidangan selanjutnya dan saudara terdakwa, status anda tetap dalam tahanan. Sidang ditunda dan ditutup (ketok palu 3 kali) Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri. SIDANG V REPLIK DUPLIK
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang siding, hadirin dimohon berdiri
(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah tersedia) Hadirin dipersilahkan duduk kembali Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 siap? Hakim Anggota 2 siap? Panitera siap ? Penuntut Umum siap ? Penasehat Hukum siap ? Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan Biasa dengan Nomor Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Selasa, 2 Juni 2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap dihadapkan di persidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan PU : Petugas hadapkan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii ke ruang sidang (Petugas mengantar terdakwa masuk ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat? Terdakwa : Sehat, Majelis Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan pada hari ini? Terdakwa : Siap Hakim Ketua : Baiklah, Sesuai dengan acara sidang yang lalu maka acara sidang hari ini adalah pembacaan Jawaban pembelaan dari Penuntut Umum. Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum apakah sudah siap dengan pembelaan saudara ? PU : Siap Majelis Hakim. Hakim Ketua : Silahkan saudara Penuntut Umum maju ke depan untuk menyerahkan surat Jawaban atas Pembelaan (Replik) kepada Majelis Hakim & Penasehat Hukum (PU menyerahkan surat Jawaban atas Pembelaan pada Majelis Hakim dan Penasihat Hukum) Hakim Ketua : Saudara terdakwa maupun Penasehat Hukum nya silakan saudara perhatikan dan dengarkan baik-baik surat Jawaban atas Pembelaan (Replik) yang akan dibacakan Penuntut Umum, Kepada saudara Penuntut Umum silakan dibacakan. PU : Terima kasih Majelis Hakim , izin… (Penuntut Umum Membacakan Surat Jawaban Pembelaan) Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Bagaimana penasehat hukum apakah akan mengajukan tanggapan atas replik yang dibacakan oleh Penuntut Umum PH : Benar Majelis Hakim Ketua : Silahkan bacakan tanggapan atas replik (Duplik), kepada Saudara Penuntut Umum silahkan saudara dengarkan dan perhatikan baik-baik. PH : Terima kasih Majelis Hakim, izin… (Penasehat Hukum Membacakan Tanggapan atas Replik (Duplik)) Cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Baiklah karena telah mendengar Pembelaan dari Penasehat Hukum, Jawaban atas pembelaan dari penuntut umum dan jawaban dari penasehat hukum maka acara sidang selanjutnya yaitu pembacaan putusan oleh majelis hakim, akan tetapi majelis hakim memerlukan waktu untuk menyusun putusan tersebut. Kepada saudara terdakwa sebelum majelis hakim menjatuhkan putusan apakah ada yang ingin disampaikan? Terdakwa : Iya yang mulia, yang pertama saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan yang saya lakukan, yang kedua saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat menyesal dengan kejahatan yang saya lakukan dan saya tidak akan mengulangi perbuatan itu Kembali yang mulia. Cukup yang mulia Hakim Ketua : Baik kami akan mengingat hal tersebut. Hakim Ketua : (Majelis Hakim Bermusyawarah) Penuntut Umum Senin, 8 Juni 2015 siap hadir dipersidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Penasehat Hukum Hari Senin, 8 Juni 2015 apakah siap hadir dipersidangan? PH : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Baiklah, sidang ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada Senin, 8 Juni 2015. Dengan agenda persidangan pembacaan Putusan. Untuk itu, kepada Penuntut umum untuk tetap menghadirkan terdakwa pada persidangan selanjutnya dan saudara terdakwa, status anda tetap dalam tahanan. Sidang ditunda dan ditutup (ketok palu 3 kali) Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri. SIDANG VI PUTUSAN
Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang siding, hadirin dimohon berdiri
(Majelis Hakim menempati tempat duduk yang telah disediakan) Hadirin dipersilahkan duduk kembali Hakim Ketua : Hakim Anggota 1 siap? Hakim Anggota 2 siap? Panitera siap? Penuntut Umum siap? Penasehat Hukum siap? Hakim Ketua : Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Surakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan Biasa dengan Nomor Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Senin, 8 Juni 2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (ketuk palu 3x) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, apakah terdakwa siap dihadapkan di persidangan? PU : Siap Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan f PU : Petugas hadapkan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soepii, ke ruang sidang. (Petugas mengantar terdakwa masuk ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat? Terdakwa : Sehat, Majelis Hakim. Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan pada hari ini? Terdakwa : Siap majelis hakim Hakim Ketua : Sesuai dengan acara sidang yang lalu maka acara sidang hari ini adalah pembacaan putusan hakim. Saudara Penuntut Umum, Terdakwa maupun Penasehat Hukum silakan saudara dengarkan dan perhatikan baik-baik. (Majelis Hakim membacakan putusan) (Disaat Pembacaan Amar Putusan Terdakwa berdiri) (Ketok 1 Palu Setelah amar Putusan) Hakim Ketua : Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin, 8 Juni 2015 oleh saya Polin Tampubolon, SH, sebagai Hakim Ketua, M. Daru Hermawan, SH sebagai Hakim Anggota 1, dan Supriyono, SH, sebagai Hakim Anggota 2. Putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari ini juga oleh Hakim yang sama, dengan dibantu oleh Hariyanta,SH., sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Tri Sulandari, SH. sebagai Jaksa Penuntut Umum, Terdakwa, dan Penasihat Hukumnya. Demikian putusan dari Majelis Hakim, namun Saudara Penuntut Umum, terdakwa maupun penasihat hukumnya mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 14 hari sejak putusan dibacakan. Bagaimana saudara Penuntut Umum? PU : Kami menerimanya Majelis Hakim Hakim Ketua : Bagaimana saudara terdakwa? Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Majelis hakim. Hakim Ketua : Bagaimana saudara penasehat hukum ? PH : Kami akan mempertimbangkannya Majelis Hakim Hakim Ketua : Baiklah, karena terdakwa dan Penasehat Hukum menyatakan akan mempertimbangkannya maka putusan ini belum mempunyai kekuatan hukum tetap. Sidang Pengadilan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan Biasa dengan Nomor Perkara 53/Pid.B/2015/PN.Skt. dengan terdakwa Yanita Pungkasari Alias Kiki Binti CM. Listyo Soephii pada hari Senin, 8 Juni 2015 dinyatakan selesai dan ditutup. (Ketok palu 3x) Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.