Anda di halaman 1dari 21

SIDANG II

PEMBUKTIAN

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri.
(Majelis Hakim memasuki ruang sidang)
Hakim Ketua :Sidang lanjutan Pengadilan Negeri Kebumen yang memeriksa,
mengadili dan memutus perkara pidana pada tingkat pertama,
dengan acara pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
657/Pid.Sus/2023/PN Mtr atas nama Terdakwa WILDAN pada hari
ini Kamis, 14 September 2023 dibuka dan dinyatakan terbuka
untuk umum.
(Ketuk palu 3X)
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat?
Terdakwa : Sehat yang mulia.
Hakim Ketua : Siap mengikuti persidangan pada hari ini?
Terdakwa : Siap yang mulia.
Hakim Ketua :Sesuai acara persidangan yang lalu, agenda persidangan hari ini
adalah pembuktian.

Penuntut Umum, apakah saudara akan mengajukan alat bukti dan atau
barang bukti yang mempunyai relevansi dengan kasus ini?
JPU : Benar yang Mulia. Saya akan mengajukan barang bukti dan alat bukti
yaitu saksi dalam persidangan hari ini. Di mana barang bukti yang akan
diajukan ditemukan saat penyelidikan dan saksi yang akan dihadirkan
merupakan alat bukti yang dapat mendukung tuntutan penuntut umum.
Hakim Ketua : Baiklah. Apakah barang bukti dan saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan hari ini?
JPU : Sudah yang mulia. Kami akan mengajukan barang bukti berupa
:
1 (satu) buah HP merk Nokia Asha 501 warna hitam putih, dengan
Nomor IMEI 1 1 : 358 139/05/2588 14/6 dan Nomor IMEI 2 : 358
139/05/2588 15/3
1 (satu) buah akun Facebook dengan nama akun ”WILDAN”
Kemudian kami juga akan menghadirkan dua orang saksi yaitu Fitria
Errinandini Subandi dan Fadhil Luthfiana, S.H. beserta satu orang ahli
yaitu Cahyadi, S.H., M.Eng.
Hakim Ketua : Baik sebelumnya kepada saudara Penuntut Umum untuk
membawa barang bukti tersebut ke depan dan untuk saudara Penasehat
Hukum dan Terdakwa sekalian silahkan maju untuk memeriksa alat
bukti di depan.
(PU, PH dan Terdakwa maju memeriksa)
Silahkan kembali ke tempat masing-masing.
(PU, PH, dan Terdakwa kembali ke tempat duduk)
Hakim Ketua : Penasehat Hukum, sebelumnya apakah saudara akan
menanggapi alat musik bukti dan barang bukti yang diajukan oleh
Penuntut Umum?
PH : Benar yang Mulia. Saya akan menanggapinya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa silakan duduk di sebelah Penasehat
Hukum saudara.
(Terdakwa duduk di sebelah PH)
Hakim Ketua : Penuntut Umum, apakah para saksi sudah siap dihadirkan pada
persidangan kali ini?
JPU : Sudah yang mulia. Para saksi sudah menunggu di luar ruang sidang.
Hakim Ketua : Baiklah, hadirkan saudara saksi ke ruang sidang.
JPU : Petugas, hadirkan saudara saksi Fitria Errinandini Subandi ke ruang
sidang.

(PEMERIKSAAN SAKSI Fitria Errinandini Subandi)


Hakim Ketua : Sebelumnya, mohon saudara saksi meju ke depan untuk menyerahkan
kartu identitas saudara.
(Saksi Fitria Errinandini Subandi menyerahkan kartu identitas berupa KTP ke Majelis
Hakim)
Silakan duduk di tengah.
Hakim Ketua : Baik, apakah saudara saksi dapat berbahasa Indonesia?
Saksi 1 : Bisa pak.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?
Saksi 1 : Alhamdulillah saya sehat dan siap mengikuti persidangan.
Hakim Ketua : Baik berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, majelis hakim akan
memeriksa identitas saksi terlebih dahulu.
Hakim Ketua : Baiklah, nama saudara Fitria Errinandini Subandi, usia 20 tahun, jenis
kelamin Perempuan dan berkebangsaan Indonesia, agama Islam, alamat
di Dukuh Bojong Rt.03 Rw.02 Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen
Kabupaten Kebumen, benar?
Saksi 1 : Benar pak.
Hakim Ketua : Saudara saksi kenal dengan terdakwa?
Saksi 1 : Kenal pak.
Hakim Ketua : Lalu apakah saudara mempunyai hubungan darah, semenda, atau
hubungan pekerjaan dengan terdakwa?
Saksi 1 : Punya pak, saya adik kandung dari Mas Cipul.
Hakim Ketua : Mesti saudara ketahui, di sini menurut Pasal 168 KUHAP saudara
tidak dapat memberikan keterangan dalam persidangan karena saudara
mempunyai hubungan darah dengan Terdakwa, namun menurut Pasal
169 KUHAP jika Saudara Penuntut Umum dan Terdakwa secara tegas
menyetujui dan tidak keberatan atas kehadiran saudara saksi untuk
memberikan keterangan maka saudara dapat memberikan keterangan di
bawah sumpah.
Hakim Ketua : Penuntut Umum bersedia?
PU : Bersedia.
Hakim Ketua : Terdakwa bersedia?
Terdakwa : Bersedia.
Hakim Ketua : Baiklah saudara saksi sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP,
sebelum diminta keterangan, saudara akan disumpah terlebih dahulu
sesuai dengan agama saudara.
Apakah saudara bersedia untuk disumpah?
Saksi 1 : Bersedia pak.
Hakim Ketua : Saudara saksi silakan berdiri.
Hakim Anggota I, harap dibantu dan Rohaniawan harap membantu
untuk mengambil sumpah.
HA I : (Rohaniawan menempatkan diri, Saksi sambil berdiri
mengikuti lafal sumpah yang dibacakan Hakim Anggota I)
Ya saudara saksi, saya yang akan melafalkan, saudara yang
bersumpah. Silahkan ikuti perkataan saya.
“Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah sebagai saksi,
bahwa saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak
lain dari yang sebenarnya.”
(Saksi mengikuti ucapan Hakim Anggota I)
Baik silahkan duduk.
(Saksi dan Rohaniawan kembali ke tempat duduk)
Hakim Ketua : Karena saudara telah disumpah maka Saudara harus memberikan
keterangan yang benar, karena jika tidak saudara dapat dikenai ancaman
pidana penjara paling lama 7 tahun berdasarkan Pasal 242 ayat (1)
KUHP karena memberikan keterangan palsu dibawah sumpah. Apa
saudara saksi mengerti?
Saksi 1 : Mengerti pak.
Hakim Ketua : Saudara harap maju sebentar.
(Saksi maju ke depan)
Apakah benar ini keterangan saudara?
Saksi : Benar pak, itu keterangan saya.
Hakim Ketua : Apakah benar saudara yang memberikan keterangan dan ini benar
tanda tangan saudara?
Saksi : Benar
Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.
(Saksi kembali ke tempat duduk)
Hakim Ketua : Baik kepada saudara saksi, apakah saudara mengerti mengapa saudara
dihadirkan di persidangan ini?
Saksi 1 : Ya, saya dihadirkan dipersidangan kali ini karena saya diminta
oleh Jaksa Penuntut Umum untuk memberikan kesaksian terhadap
perkara pencemaran nama baik yang melibatkan institusi kepolisian.
Hakim Ketua : Hakim anggota I apakah ada pertanyaan?
HA I : Ada yang Mulia.
Hakim Ketua : Silakan.
HA I : Terima kasih Yang Mulia.
Saudara saksi, sebelumnya apakah benar saudara adik kandung
terdakwa?
Saksi 1 : Benar bu, saya adik kandung dari Mas Ipul.
HA I : Sebelumnya saudara tahu mengapa terdakwa ditangkap oleh Polisi?
Saksi 1 : Mas Ipul ditangkap Polisi karena memposting status di Facebook yang
isi postingannya itu memuat penghinaan atau pencemaran nama baik
bu.
HA I : Cukup yang Mulia.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?
HA II : Ada yang Mulia.
Hakim Ketua : Silakan.
HA II : Terimakasih yang Mulia.
Saudara saksi, dari keterangan saudara sebelumnya, saudara
mengetahui alasan ditangkapnya terdakwa. Apakah saudara mengetahui
postingan yang diunggah oleh terdakwa tersebut?
Saksi 1 : Tidak Bu. Saya sama sekali tidak mengetahui postingan yang diunggah
oleh Mas Ipul.
HA II : Cukup yang Mulia.
Hakim Ketua : Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin saudara tanyakan?
JPU : Ada yang mulia.
Hakim Ketua : Baik, Silahkan.
JPU : Saudara Saksi, apakah benar pada tanggal 24 Mei 2018 Terdakwa
menemani Saudara untuk memperpanjang SKCK di Polres Kebumen?
Saksi 1 : Tidak pak, saya memperpanjang SKCK bukan sama Mas Cipul. Saya
memperpanjang SKCK bersama dengan teman saya, namun setelah
memperpanjang SKCK saya bercerita kepada Mas Cipul bahwa
sebelum masuk ke Polres Kebumen harus mematikan mesin lebih
dahulu dan sepeda motor dituntun melewati petugas Polisi yang berjaga
di depan pintu gerbang.
JPU : Apakah benar saudara digeledah ketika memasuki Polres Kebumen
seperti yang diunggah oleh terdakwa dalam postingan di facebook
miliknya?
Saksi 1 : Tidak pak, pada saat itu saya tidak digeledah kok pak.
JPU : Cukup yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum, apakah ada yang ingin saudara tanyakan?
PH : Ada yang Mulia.
Hakim Ketua : Silakan.
PH : Terimakasih.
Saudara Saksi, saudara sebagai adik kandung dari terdakwa pasti
saudara tahu terdakwa mengenai kehidupan Terdakwa. Apakah benar
Terdakwa tergabung dalam jaringan radikal?
Saksi 1 : Selama ini setahu saya Mas Cipul tidak mengikuti jaringan radikal pak.
PH : Baik, sudah cukup yang mulia..
Hakim Ketua : Untuk yang terakhir kalinya, apakah masih ada pertanyaan? Hakim
anggota I?
HA I : Cukup yang Mulia.
Hakim Katua : Hakim Anggota II?
HA II : Cukup yang Mulia.
Hakim Ketua : Penuntut Umum?
PU : Cukup yang Mulia.
Hakim Ketua : Penasihat Hukum?
PH : Cukup yang Mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya kepada saudara terdakwa, dari keterangan yang
diberikan saksi apakah ada tanggapan?
Terdakwa : Tidak yang Mulia. Keterangan saksi yang tidak lain adalah adik saya
itu benar.
Hakim Ketua : Apakah saudara keberatan?
Terdakwa : Tidak yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah pemeriksaan terhadap saudara saksi telah selesai.
Saudara harap maju untuk mengambil identitas saudara. Saudara silakan
menuju ke tempat yang sudah disediakan.
(Saksi 1 menuju ke tempat yang sudah disediakan)
Hakim Ketua : Baik penuntut umum silahkan hadirkan saksi lain yang saudara
akan hadirkan dalam persidangan hari ini.
JPU : Baik yang mulia.
Petugas hadirkan saksi Fadhil Luthfiana, S.H. ke ruang sidang
(Petugas membawa saksi Fadhil Luthfiana, S.H. ke dalam ruang
sidang)
(PEMERIKSAAN SAKSI FADHIL LUTHFIANA, S.H.)
Hakim Ketua : Sebelumnya, mohon saudara saksi meju ke depan untuk menyerahkan kartu
identitas saudara.

(Saksi Fadhil Luthfiana, S.H. menyerahkan kartu identitas berupa KTP ke Majelis Hakim)

Hakim Ketua : Baik, apakah saudara saksi dapat berbahasa Indonesia?

Saksi 2 : Bisa yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?

Saksi 2 : Saya sehat dan siap mengikuti persidangan.

Hakim Ketua : Baik berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, majelis hakim akan memeriksa
identitas saksi terlebih dahulu.

Hakim Ketua : Baiklah, benar nama saudara Fadhil Luthfiana,. S.H. tempat tanggal lahir di
Tasikmalaya 8 Januari 1988, agama Islam, alamat saudara di Jl. Raya Kutoarjo No. 9 Panjer Kebumen.
Benar?

Saksi 2 : Benar yang mulia.

Hakim Ketua : Pekerjaan saudara?

Saksi 2 : Saya Polisi yang tergabung dalam Satgas Nusantara Cyber Patrol.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah Saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi 2 : Tidak yang mulia..

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah Saudara ada hubungan darah, semenda, atau
pekerjaan dengan terdakwa?

Saksi 2 : Tidak yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia dimintai keterangan pada persidangan ini?

Saksi 2 : Bersedia yang mulia.

Hakim Ketua : Baiklah saudara saksi sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, sebelum
diminta keterangan, saudara akan disumpah terlebih dahulu sesuai dengan agama saudara. Apakah
saudara bersedia untuk di sumpah?

Saksi 2 : Bersedia yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi silakan berdiri

Hakim Anggota I, silahkan dibantu dan Rohaniawan harap membantu untuk mengambil sumpah.

HA 1 : Ya saudara saksi, saya yang akan melafalkan, saudara yang bersumpah. Silahkan ikuti
perkataan saya.

(Rohaniawan menempatkan diri, Saksi sambil berdiri mengikuti lafal sumpah yang dibacakan)
“Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah sebagai saksi, bahwa saya
akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak lain dari yang sebenarnya.”

(Saksi mengikuti ucapan hakim anggota 1)

Baik silahkan duduk.

Hakim Ketua : Karena saudara telah disumpah maka Saudara harus memberikan
keterangan yang benar, karena jika tidak saudara dapat dikenai ancaman pidana penjara paling lama
7 tahun berdasarkan Pasal 242 ayat (1) KUHP karena memberikan keterangan palsu dibawah
sumpah. Apa saudara saksi mengerti?

Apa saudara mengerti?

Saksi 2 : Mengerti yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara harap maju sebentar.

(Saksi maju ke depan)

Apakah benar ini keterangan saudara?

Saksi 2 : Benar.

Hakim Ketua : Apakah benar saudara yang memberikan keterangan dan ini benar tanda
tangan saudara?

Saksi 2 : Benar

Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.

(Saksi kembali ke tempat duduk)

Hakim Ketua : Saudara Saksi, berdasarkan keteranga saudara apakah benar


pada tanggal 26 Juni 2018 saudara yang menemukan postingan terdakwa dalam akun facebooknya?

Saksi 2 : Benar yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah benar isi postingan tersebut sesuai dengan bukti
yang telah dilampirkan oleh Penuntut Umum?

(Hakim Ketua memperlihatkan barang bukti yakni hasil screenshot


postingan terdakwa)

Saksi 2 : Benar yang mulia.

Hakim Ketua : Hakim anggota I apakah ada pertanyaan?

HA I : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

HA I : Terimakasih.
Saudara Saksi, bagaimana anda bisa mengetahui postingan
tersebut?

Saksi 2 : Saya dapat mengetahuinya karena saya tergabung dalam Satgas


Nusantara Cyber Patrol, dan pada saat melakukan patroli cyber, saya menemukan akun facebook
dengan nama Cipul L memposting status yang mencemarkan atau menghina nama baik institusi Polri
dan setelah dilakukan penelusuran akun tersebut ternyata milik terdakwa.

HA I : Ada berapa postingan yang saudara temukan?

Saksi 2 : Saya menemukan 5 yang mulia.

HA I : Saudara saksi bisakah saudara sebutkan postingan tersebut?

Saksi 2 : Sebentar yang mulia, saya izin mengambil dokumen.

(Saksi mengambil dokumen dari tasnya)

1. Postingan itu saya temukan pada tanggal 23 juni 2018 pukul 09.53
WIB.

Yang dalam postingannya bertuliskan : “efek penangkapan 4


terduga teroris ISIS jaringan JAD di Bandung Jawa Barat yang akan menyerang porles Kebumen, saat
ini Polres Kebumen dijaga superketat oleh satuan Brimob. Mbatiri adiku memperpanjang SKCS, eh
di geledahi kabeh + motore kon nuntun (mbatin, ou endas endas kaya kiye sing di incer teroris)

2. Di unggah pada tanggal 9 Mei 2018 pukul 15.54 WIB.

Yang dalam postingannya bertuliskan :

Breaking news TVONE :

“5 asu 88mati di tangan ansor daulah ( pendukung isis)” 10


woy udu 5.

#tetap pokus2019GantiPresiden.

3. Di unggah pada hari Rabu tanggal 4 April 2018 pukul 15.54 WIB.

Pada saat kegiaatan Oprasi lalu lintas : lengkapi surat surat


kendaraanmu, ana WERCOK (Wereng Coklat) neng wetan lampu APIL SIJAGO SELANG

Yang dalam postingannya bertuliskan : @sing kecekel akeh.

4. Di unggah pada hari Jumat tangal 6 April 2018 pukul 09.10 WIB.

Pada kegiatan Oprasi lalu lintas: Lengkapi surat surat


kendaraanmu, ana tilangan, lokasi : kantor penggadaian ngalor + lor pasar tumenggungan pas.

Yang dalam postingannya bertuliskan : @tasih isuk uwis ana


WERCOK (Wereng Coklat)
5. Di unggah pada hari Rabu tanggal 7 Maret 2018 pukul 13.51 WIB.

pada kegiatan Oprasi Keselamatan Jaya ( 5-25 Maret 2018)

Yang dalam postingannya bertuliskan : lagi pirang pirang tilangan,


ati ati mbok ketemu WERCOK (Wereng Coklat)

HA I : Cukup hakim ketua.

Hakim Ketua : Hakim anggota II apakah ada pertanyaan?

HA II : Ada hakim ketua.

Hakim Ketua : Silahkan

HA II : Terimakasih hakim ketua.

Saudara Saksi, setelah menemukan postingan tersebut, selanjutnya


apa yang saudara lakukan?

Saksi 2 : Saya menelusuri akun tersebut untuk ditindak lanjuti.

HA II : Kemudian setelah ditindak lanjuti, apalagi yang saudara temukan?

Saksi 2 : Kami menemukan postingan postingan lain yang menghina dan mendiskriditkan
pemerintah, dan ternyata akun tersbut tekoneksi dengan akun MCA (Muslim Cyber Army) dan
termasuk dalam ring 3.

HA II : Cukup hakim ketua.

Hakim Ketua : Penuntut Umum, apakah ada pertanyaan?

JPU : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

JPU : Terimakasih.

Saudara Saksi, mengacu keterangan saudara sebelumnya apakah benar terdakwa


tergabung dalam Muslim Cyber Army dan termasuk dalam ring 3?

Saksi 2 : Benar Yang Mulia, terdakwa tergabung dalam Muslim Cyber Army dan termasuk
dalam ring 3.

PH : Keberatan Yang Mulia. Keterangan Saudara Saksi terlalu menyimpulkan dan


memojokkan Terdakwa. Saudara tidak mempunyai kewenangan untuk menyimpulkan bahwa
Terdakwa tergabung denga Muslim Cyber Army.

Saksi 2 : Yang Mulia, Saya mengatakan demikian karena akun Terdakwa tersebut terkoneksi
dengan akun MCA (Muslim Cyber Army).

Hakim Ketua : (Ketuk palu 3x)


Harap tenang. Biarkan ahli memberikan keterangannya terlebih dahulu dan untuk
tanggapan saudara Penasehat Hukum bisa saudara berikan pada pembelaan nanti .

Jaksa Penuntut Umum apakah masih ada pertanyaan lagi?

JPU : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum, apakah ada pertanyaan?

PH : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

PH : Terima Kasih yang Mulia.

Saudara saksi, kapan saudara menemukan akun facebook dengan nama akun Cipul L
tersebut?

Saksi 2 : Saya menemukan akun facebook tersebut pada hari Selasa tanggal 26 Juni 2018
sekitar pukul 10.00 WIB.

PH : Dari keterangan saudara sebelumnya, saudara yang menemukan barang bukti


tersebut. Bagaimana saudara saksi dapat menyatakan barang bukti tersebut benar?

Saksi 2 : Saya sudah memanggil ahli dan barang bukti telah diuji kebenarannya oleh ahli.

PH : Apakah saudara yakin?

Saksi 2 : Saya yakin karena diuji kebenarannya oleh ahli.

PH : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Untuk yang terakhir kalinya, apakah masih ada pertanyaan? Hakim anggota
I?

HA I : Cukup yang Mulia.

Hakim Katua : Hakim Anggota II?

HA II : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penuntut Umum?

PU : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum?

PH : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya kepada saudara terdakwa, dari keterangan yang
diberikan saksi apakah ada tanggapan?

Terdakwa : Tidak yang Mulia.


Hakim Ketua : Apakah saudara keberatan?

Terdakwa : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah pemeriksaan terhadap saudara saksi telah selesai. Saudara harap
maju untuk mengambil identitas saudara. Saudara silakan menuju ke tempat yang sudah disediakan.

(Saksi 2 menuju ke tempat yang sudah disediakan)

Hakim Ketua : Baik penuntut umum silahkan hadirkan ahli yang saudara akan hadirkan
dalam persidangan hari ini.

JPU : Iya majelis hakim kami akan menghadirkan dua ahli pada persidangan ini yaitu
Saudara Cahyadi, S.H., M.Eng dan Saudara Drs. Subandi, M.Pd., namun Saudara Drs. Subandi, M.Pd.
berhalangan hadir kepersidangan, apakah keterangan dari Drs. Subandi, M.Pd. boleh dibacakan?

Hakim Ketua : Silahkan. Saudara penuntut umum harap hadirkan ahli ke persidangan.

JPU : Petugas harap hadirkan ahli Cahyadi, S.H., M.Eng ke ruang sidang.

(Petugas membawa saksi Cahyadi, S.H. ke dalam ruang sidang)

PEMERIKSAAN AHLI CAHYADI, S.H., M.Eng.

Hakim Ketua : Saudara ahli harap saudara maju untuk memberikan identitas dan surat-
surat saudara.

(Ahli maju menyerahkan identitas dan surat-suratnya)

Hakim Ketua : Silahkan kepada Penuntut Umum, Penasihat Hukum dan Terdakwa maju
untuk memeriksanya.

(Penuntut Umum, Penasihat Hukum dan Terdakwa maju untuk memeriksa identitas
dan surat-surat ahli)

Hakim Ketua : Silahkan kembali ke tempat duduk.

(Penuntut Umum, Penasihat Hukum, Ahli, dan Terdakwa kembali ke tempatnya)

Hakim Ketua : Baik, apakah saudara ahli dapat berbahasa Indonesia?

Ahli : Bisa yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?

Ahli : Saya sehat dan siap mengikuti persidangan

Hakim Ketua : Baik berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, majelis hakim akan memeriksa
identitas ahli terlebih dahulu.
Hakim Ketua : Baiklah, benar nama saudara Cahyadi, S.H., M.Eng. tempat tanggal lahir di
Banyumas 1 September 1973, agama Hindu, alamat saudara di Jl. Kedunggede RT 04 RW 01 No. 81
Banyumas . Benar?

Ahli : Benar yang Mulia.

Hakim Ketua : Pekerjaan saudara?

Ahli : Saya pegawai di Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen.

Hakim Ketua : Saudara ahli, apakah Saudara kenal dengan terdakwa?

Ahli : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara ahli, apakah Saudara ada hubungan darah, semenda, atau
pekerjaan dengan terdakwa?

Ahli : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia dimintai keterangan pada persidangan ini?

Ahli : Bersedia yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah saudara ahli sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, sebelum
diminta keterangan, saudara akan disumpah terlebih dahulu sesuai dengan agama saudara. Apakah
saudara bersedia untuk di sumpah?

Ahli : Bersedia yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara ahli silakan berdiri.

Hakim Anggota I, silahkan dibantu dan Rohaniawan harap membantu


untuk mengambil sumpah.

HA I : Ya saudara ahli, saya yang akan melafalkan, saudara yang bersumpah. Silahkan ikuti
perkataan saya.

(Rohaniawan menempatkan diri, ahli sambil berdiri mengikuti lafal sumpah yang dibacakan)

“Om atah parama wisesa saya bersumpah saya akan menerangkan dengan
sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya.”

(Ahli mengikuti ucapan hakim anggota 1)

Baik silahkan duduk.

Hakim Ketua : Karena saudara telah disumpah maka Saudara harus memberikan
keterangan yang benar, karena jika tidak saudara dapat dikenai ancaman pidana penjara paling lama
7 tahun berdasarkan Pasal 242 ayat (1) KUHP karena memberikan keterangan palsu dibawah
sumpah. Apa saudara ahli mengerti?

Apa saudara mengerti?


Ahli : Mengerti yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah ahli sebelumnya pernah menjadi ahli dalam persidangan?

Ahli : Pernah yang Mulia, saya pernah beberapa kali sebagai ahli dalam beberapa kasus ITE
baik yang ditangani oleh Polres Kebumen maupun KPK.

Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?

HA I : Ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan.

HA I : Terimakasih Yang Mulia.

Saudara ahli, saudara sudah beberapa kali menjadi ahli dalam beberapa kasus ITE.
Sebelumnya apa pekerjaan saudara?

Ahli : Saya pegawai di Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen menjabat sebagai Kasi
Infrasrtuktur dan Teknologi yang bertugas mengelola system informasi sebagai pendukung
pelaksanaan e-government di lingkungan Pemda Kebumen.

HA I : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan?

HA II : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

HA II : Terimakasih.

Saudara Ahli. Apakah saudara ahli sudah mengetahui postingan terdakwa yang tidak
lain adalah barang bukti dalam perkara ini?

Panitera dimohon untuk memperlihatkan barang bukti tersebut.

(Panitera memperlihatkan barang bukti)

Ahli : Sudah yang Mulia.

HA II : Bagaimana analisa Saudara Ahli mengenai postigan terdakwa?

Ahli : Sesuai postingan pada facebook dengan akun Cipul L yang ditunjukkan penyidik
yang tidak lain adalah barang bukti sudah termasuk bagian dari Dokumen atau Informasi Elektronik
karena memenuhi tiga hal, yaitu yang pertama dilakukan dengan perangkat elektronik, kedua
perbuatan yang dilakukan termasuk dalam ranah transaksi elektronik, dan yang ketiga terdapat
rekam jejak yang dapat diperoleh dokumennya sehingga maksud dan tujuan orang yang melakukan
dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain dan dapat diakses oleh siapa saja.

HA II` : Cukup Yang Mulia.


Halim Ketua : Baiklah.

Penuntut Umum apakah ada pertanyaan?

PU : Ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

PU : Terimakasih.

Saudara ahli, dalam keterangan Saudara tadi, Saudara Ahli mengatakan bahwa
barang bukti tersebut merupakan Dokumen atau Informasi Elektronik. Benar? Pertanyaannya adalah
instrumen hukum apa yang dapat mendasari dalam perkara ini?

Ahli : Begini, di dalam perkara ini perlu dicermati terdapat tindak pidana elektronik
dimana dalam perkara ini kita dapat mendasarkan pada Pasal 27 ayat (3) UU No. 11 tahun 2008
sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No. 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.
11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elekronik.

PU : Menurut saudara apakah ada penggunaan instrument hukum lain?

Ahli : Sampai saat ini, belum ada instrument hukum lain dalam penanganan kasus
semacam ini.

PU : Saudara Ahli, berdasarkan postingan yang diunggah terdakwa pada akun


facebooknya, penghinaan seperti apakah yang dilakukan terdakwa?

Ahli : Penghinaannya adalah terdapat pada bunyi kalimat atau kata-kata yang diunggah
memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik dalam hal ini institusi Polri.

PU : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat hukum apakah ada yang ingin saudara tanyakan?

PH : Ada yang mulia.

Hakim Ketua : Iya silahkan

PH : Saudara Ahli, mengapa postingan terdakwa tersebut dapat dilakukan rekam jejak?

Ahli : Ya, karena akun facebook terdakwa adalah akun publik bukan privat sehingga semua
isi akun dapat di akses oleh orang lain, baik foto, video maupun tulisan.

PH : Dari rekam jejak tersebut, bagaimana hasilnya?

Ahli : Berdasarkan hasil penelusuran akun facebook yang bernama Cipul L terbaca bahwa
akun tersebut dibuat pada tahun 2017 dan pertama kali diunggah pada tanggal 10 Maret 2017 dan
terakhir pada tanggal 27 Juni 2018. Dan hasil rekam jejak akun tersebut diakses meggunakan
peralatan sistem elektronik yang tidak terbatas pada komputer, tetapi bisa juga menggunakan
peralatan sistem elektronik lain yang fungsinya sama dengan komputer, seperti gadget maupun
smartphone.
PH : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Untuk yang terakhir kalinya, apakah masih ada pertanyaan? Hakim anggota
I?

HA I : Cukup yang Mulia.

Hakim Katua : Hakim Anggota II?

HA II : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penuntut Umum?

PU : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum?

PH : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya kepada saudara terdakwa, dari keterangan yang
diberikan ahli apakah ada tanggapan?

Terdakwa : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara keberatan?

Terdakwa : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah keterangan saudara dianggap cukup. Silahkan saudara maju untuk
mengambil identitas dan surat-surat saudara.

(Ahli maju mengambil identitas dan surat-suratnya)

Hakim Ketua : Silahkan saudara kembali ke tempat yang sudah disediakan.

(Ahli menuju tempat ahli)

Hakim Ketua : Baik, penuntut umum silahkan bacakan keterangan ahli yang tidak hadir
pada persidangan hari ini.

JPU : Baik majelis hakim.

(JPU membacakan keterangan ahli Drs. Subandi, M.Pd.)

JPU : Cukup yang mulia.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari ahli Drs. Subandi, M.Pd kami terima. Selanjutnya,
berdasarkan Pasal 65 KUHAP, terdakwa dapat mengajukan saksi yang dapat meringankan dirinya.
Penasihat hukum bagaimanan saksi sudah siap?

PH : Benar Majelis Hakim. Kami akan menghadirkan 1 orang saks yang dapat memberi
penerangan dalam kasus ini, yaitu Iing Abdul Azis yang merupakan teman dari terdakwa.
Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH : Sudah yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum silahkan hadirkan saksi yang akan saudara hadirkan

PH : Petugas mohon hadirkan saksi Iing Abdul Azis ke ruang sidang.

(Pemerikasaan Saksi Iing Abdul Azis)

Hakim Ketua : Sebelumnya, mohon saudara saksi meju ke depan untuk menyerahkan kartu
identitas saudara.

(Saksi Iing Abdul Azis menyerahkan kartu identitas berupa KTP ke Majelis Hakim)

Hakim Ketua : Baik, apakah saudara saksi dapat berbahasa Indonesia?

Saksi : Bisa pak.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?

Saksi : Saya sehat dan siap mengikuti persidangan.

Hakim Ketua : Baik berdasarkan Pasal 160 ayat (2) KUHAP, majelis hakim akan memeriksa
identitas saksi terlebih dahulu.

Hakim Ketua : Baiklah, benar Nama saudara Iing Abdul Azis, tempat tanggal lahir di
Kebumen 25 Juni 1991, agama Islam, alamat saudara di Dukuh Bojong Rt.03 Rw.02 Desa Sumberadi
Kebumen. Benar?

Saksi : Benar pak.

Hakim Ketua : Pekerjaan saudara apa?

Saksi : Saya mahasiswa pak.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah Saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi : Kenal pak.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah Saudara ada hubungan darah, semenda, atau
pekerjaan dengan terdakwa?

Saksi : Tidak pak.

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara bersedia dimintai keterangan pada
persidangan ini?

Saksi : Bersedia pak.

Hakim Ketua : Baiklah saudara saksi sesuai dengan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, sebelum
diminta keterangan, saudara akan disumpah terlebih dahulu sesuai dengan agama saudara. Apakah
saudara bersedia untuk di sumpah?
Saksi : Bersedia pak.

Hakim Ketua : Saudara saksi silakan berdiri.

Hakim Anggota I, harap dibantu dan Rohaniawan harap membantu untuk


mengambil sumpah.

(Rohaniawan menempatkan diri, ahli sambil berdiri mengikuti lafal sumpah yang dibacakan)

HA 1 : Ya saudara saksi, saya yang akan melafalkan, saudara yang bersumpah. Silahkan ikuti
perkataan saya.

“Bissmillahhirohmanirohim, Demi Alloh saya bersumpah sebagai saksi, bahwa saya


akan memberikan keerangan yang sebenar benarnya dan tidak lain dari pada yang sebenarnya.”

(Saksi mengikuti ucapan hakim anggota 1)

Baik silahkan duduk.

Hakim Ketua : Karena saudara telah disumpah maka Saudara harus memberikan
keterangan yang benar, karena jika tidak saudara dapat dikenai ancaman pidana penjara paling lama
7 tahun berdasarkan Pasal 242 ayat (1) KUHP karena memberikan keterangan palsu dibawah
sumpah. Apa saudara saksi mengerti?

Apa saudara mengerti?

Saksi : Mengerti pak.

Hakim Ketua : Saudara harap maju sebentar.

(Saksi maju ke depan)

Apakah benar ini keterangan saudara?

Saksi : Benar.

Hakim Ketua : Apakah benar saudara yang memberikan keterangan dan ini benar tanda
tangan saudara?

Saksi : Benar

Hakim Ketua : Silahkan duduk kembali.

(Saksi kembali ke tempat duduk)

Hakim Ketua : Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

HA I : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

HA I : Terimakasih.
Saudara saksi, saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi : Iya bu saya kenal Cipul dari kecil.

HA I : Bagaimana saudara dapat mengenal terdakwa?

Saksi : Saya kenal dengan Cipul itu karena kita itu tinggal di satu kampung yang sama dan
Cipul itu teman baik saya sejak kecil sampe sekarang.

HA I : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

HA II : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan.

HA II : Terimakasih.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum ada yang akan anda tanyakan?

PH : Ada yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik silahkan

PH : Terima kasih yang Mulia. Saudara saksi, saudara tinggal satu kampung dengan
Terdakwa tentunya saudara mengetahui banyak hal tentang terdakwa. Apa yang saudara ketahui
tentang terdakwa?

Saksi : Cipul itu bekerja di koperasi dan konter hp serta sering membantu ibunya berjualan
di pasar.

PH : Bagaimana perilaku terdakwa di kampung daerah tempat tinggalnya?

Saksi : Cipul itu selalu berperilaku baik dan tidak pernah terlibat dalam tindak
pidana.

PH : Apakah terdakwa aktif dalam kegiatan masyarakat?

Saksi : Iya bu, Cipul itu sering aktif kalo ada kegiatan di masyarakat.

PH : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penuntut Umum, apakah ada yang akan anda tanyakan?

JPU : Ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan.

JPU : Terimakasih Yang Mulia.


Apakah saudara saksi, saudara adalah teman yang tinggal satu kampung
dengan terdakwa. Apakah Saudara tahu mengenai postingan terdakwa yang
menghina Polisi?

Saksi : Tidak tahu, karena Cipul pada dasarnya adalah anak yang baik jadi tidak mungkin
Cipul mengunggah postingan yang menghina Polri.

JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Untuk yang terakhir kalinya, apakah masih ada pertanyaan? Hakim anggota
I?

HA I : Cukup yang Mulia.

Hakim Katua : Hakim Anggota II?

HA II : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penuntut Umum?

PU : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Penasihat Hukum?

PH : Cukup yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya kepada saudara terdakwa, dari keterangan yang
diberikan ahli apakah ada tanggapan?

Terdakwa : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara keberatan?

Terdakwa : Tidak yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah keterangan saudara saksi dianggap cukup. Silahkan saudara maju
untuk mengambil kartu identitas saudara.

(Saksi maju mengambil kartu identitasnya)

Hakim Ketua : Silahkan saudara duduk dikursi tunggu saksi.

Sidang pemeriksaan saksi dan ahli pada hari ini sudah selesai, maka acara
selanjutnya adalah pemeriksaan terdakwa, sidang ditunda dan akan dilanjutnya satu minggu
kedepan, panitera satu minggu kedepan tanggal berapa?

Panitera : Tanggal 26 September 2018 yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah maka sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan
kembali satu minggu yang akan datang yaitu pada hari Rabu 26 September 2018.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penuntut Umum, Rabu 26 September 2018
siap untuk hadir dalam persidangan?

JPU : Siap yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Penasehat Hukum?

PH : Siap yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah. Untuk itu majelis hakim memerintahkan kepada


Penuntut Umum untuk tetap menghadapkan terdakwa pada persidangan tersebut dan status
terdakwa tetap dalam tahanan.

Sidang Pada Hari ini ditunda dan ditutup.

(ketuk palu 1x)

Paniter : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri.

Anda mungkin juga menyukai