Anda di halaman 1dari 25

Naskah Sidang Peradilan Semu Pidana

Pencurian (Lengkap)
Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Pekalongan yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 213Pid.B/2023/PN PKL, atas
nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum


dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : SUEP PILOTO

Tempat Lahir/Umur : Pemalang / 21 Tahun


Jenis Kelamin : Laki laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Perumahan Puri Asri Jl. Jalak No. 03 Comal, Pemalang.

Agama : ISLAM

Pekerjaan : Serabutan

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan


sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun


rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di
dakwa melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2)
KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum


saya. Yaitu saudara (Faza Afnafia S.H)

Hakim Ketua : Betul dia penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara


membawa surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada
mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, saya


membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat


tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan
kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum,


apakah sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut


Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa


mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap


dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan
eksepsi?

Penasehat Hukum : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan


eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan


eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi –
saksi kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan
saksi – saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan


alat bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu
kami mohon agar persidangan ini bisa ditunda Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini


untuk ditunda.

PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan


Hakim Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 29 Nov 2023, pukul 09.00 WIB dengan agenda Acara
pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum agar
menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada
persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Rabu, 29 Nov 2023 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi –
Saksi)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
213Pid.B/2023/PN PKL, atas nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti
dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 2 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas


nama MARIYADI ke persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama SUGENI


DIRGA di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai


apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam


keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
siap memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan


identitas Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.

N a m a : SUGENI DIRGA

Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 1996

Jenis Kelamin : Laki-laki

U m u r : 21 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Pekalongan

Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya


berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?
Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Tidak pak hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa


saudara diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian


sepeda motor yang terjadi di rumah saya.

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang
1(satu) unit sepeda motor vario G 6663 AB ?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat


bangun tidur dini hari pak hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui


hilangnya sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa
yang mengambil sepeda motor saya

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui


hilangnya sepeda motor saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok garase rumah saya
rusak dan rantai untuk menggembok garase sudah hilang.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan


barang bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju


membawa BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari
spm milik saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )

Berupa : Satu Plat G 6663 AB


Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda
motor scoopy saya

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah


benar pada saat itu stang sepeda motor saudara sudah terkunci?

Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor
saya.

JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci


gembok pagar rumah anda rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah
hilang?

Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar saya
sudah rusak dan rantai untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat
sepeda motor hilang.

JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada


pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada pak hakim. Terima kasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan


anda menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak
pergi untuk sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya
sudah tidak ada ditempatnya.

PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda


tidak ada

pada tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka

apakah pada malam sebelumya pintu gerbang anda sudah benar-

benar terkunci?
Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu
gerbang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan


ditemukan plat dengan Nomor Polisi G 6663 AB, apakah benar itu plat nomor
sepeda motor anda yang hilang?

Saksi Korban : Benar Pak, motor Honda Vario dengan Nomor Polisi G
6663 AB itu milik saya.

PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat
anda menyadari sepeda motor anda hilang?

Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada


gembok hilang pada saat saya menyadari honda Vario saya telah hilang.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup


Majelis Hakim.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua,

Saudara saksi apakah saudara sempat mencari


keterangan atau informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya
sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya,


namun tidak ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan


untuk Saudara Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin
di tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi ?

Terdakwa : Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi


berikut.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama SUKANTA ke Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama SUKANTA di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan


rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan


keterangan dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara


berupa(KTP)?

Saksi II : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan


identitas dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : SUKANTA

Tempat tanggal lahir : Buaran / 07 September 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 24 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Asrama Polisi Kradenan Blok D

Pekerjaan : Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini
menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan


Terdakwa?
Saksi II : Ya Pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan


keluarga dengan Terdakwa?

Saksi II : Tidak, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa


dimintai keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya


lakukan pada tanggal 5 juli 2023.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada


pertanyaan yang akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada Pak Hakim, Apakah benar anda yang melakukan


penangkapan terhadap saudara terdakwa?

Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang
melakukan penangkapan terhadap terdakwa.

JPU : Kapan saudara melakukan penangkapan terhadap


terdakwa?

Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya


tepatnya pada hari hari rabu 5 juli 2023.

JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap


terdakwa?

Saksi II : Penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU : Apakah saat melakukan penangkapan terdakwa


melakukan perlawanan atau mencoba melarikan diri?

Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami


kepung maka tidak dapat melarikan diri.

JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami


Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara
Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda
mengetahui bahwa saudara yustus yang melakukan pencurian?

Saksi II : Kami bersama rekan mendapatkan informasi dari


masyarakat

bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di


TKP?

Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan


1 buah obeng yang digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.

Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut


merupakan barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan


terdakwa pada saat melakukan penangkapan.

Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang


melakukan pencurian tersebut?

Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa


sudah mengakui perbuatanya.

Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali


melakukan pencurian sepeda motor salah satunya, Honda Scopy G 6663 AB, Dan
alat yang digunakan untuk pencurian adalah satu buah obeng.

Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada


pertanyaan?
Hakim Anggota I : Tidak, Pak Ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat


melakukan penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?

Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang
beristirahat.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin
di tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan


menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan


dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?

Terdakwa : Benar Pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin
diajukan di persidangan ini lagi ?

JPU : Tidak ada, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi


yang di hadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH.Terdakwa : Tidak ada pak hakim.

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH.Terdakwa : Sudah Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang


persidangan.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi


atas nama Stefani Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani


Muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan


rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas


saudara berupa (KTP)?

Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.

Nama : SUTOYO

Tempat tanggal lahir : Pemalang, 20 September 1995

Jenis Kelamin : Laki laki

Umur : 22 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Manyung 1, Sugihwaras, Pemalang


Pekerjaan : Pedagang

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi I (PH) : Saya besumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I (PH) : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi I (PH) : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?

Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek


perumahan kenyer yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan


pertanyaan.
1. Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat
hubungan saudara dengan terdakwa?

Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas


pedagang dan pelanggan, karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.

1. Terdakwa : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari


terdakwa ?

Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara


pasti pak, namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut
proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli bangunan.

1. Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi


terdakwa?

Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang


uang. Kalau di warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk
melunasi hutang-hutangnya di warung saya pak.

1. Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang


dilakukan oleh terdakwa bersama temannya andy?

Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut


karena sepengetahuan saya Mba. Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga
sangat baik orangnya dengan warga yang lainnya.

JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat


terdakwa dengan rekannya andy membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?

Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya
ketahui Mba adhel ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.

JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan


tindakkan pencurian di Komplek/Kampung anda?

Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah


ada masalah bu.

JPU : Cukup Yang Mulia.


Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak Pak Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin


menambahkan keterangan lain ?

Saksi I (PH) : Cukup pak Hakim

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang
akan dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?

PH.Terdakwa : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang.


2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan
dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2023, jam 09.00 WIB dengan
Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan
kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan datang. Maka
dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG III Rabu, 6 Desember 2023 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
213Pid.B/2023/PN PKL, atas nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil
tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah
saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan pada hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap


memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di


dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan


korban ?

Terdakwa : Kenal pak Hakim,

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian
dari barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada
terdakwa)

Berupa :

1 Buah Plat G 6663 AB

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan


kepala)
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada
yang ingin ditanyakan ?

JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah


benar saudara yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya Bu.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya


saudara merencanakan pencurian tersebut?

Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan


pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya
langsung berniat untuk melakukan pencurian.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan


pencurian sepeda motor ?

Terdakwa : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah


ada orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?

Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama andy yang


sekarang masih DPO.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara


melakukan pencurian tersebut.

Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an


saya diajak keluar oleh teman saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin.
Nah, lewat di depan rumah korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak
gelap, sehingga menimbulkan pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di
dalam rumah, kemudian teman saya masuk dengan merusak gembok pagar rumah
terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda motor scoopy dan setelah di luar pagar
rumah membobolnya dengan menggunakan obeng agar bisa dikendarai.

JPU : Kemudian saudara apakan motor milik korban?

Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan


harga 2 juta rupiah.

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.


Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada
pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa


saat anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan
semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?

Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan


jujur dan terbuka.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi


keterangan anda sudah mengakui semua perbuatan anda?

Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan


pencurian itu dan menceritakan semua kronologinya kepada petugas.

PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar


rekan anda yang mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan
mengambil sepeda motor dan anda hanya menunggu diluar pagar?

Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan


saya disuruh menunggu didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk
mengambil sepeda motor tersebut.

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui


akibat hukum dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah


melakukan pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami


cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan


pertanyaan.
Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa
bagaimana situasi rumah korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik
korban?

Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada


orang yang terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu


ditanyakan.

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi anda


mengatakan bahwa sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta
rupiah, lantas saudara mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?

Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy pak


hakim.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Terdakwa?

JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada


saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada
sidang hari ini?

JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka


kami mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke
depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju


sidang di tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu


ke depan.
Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah
Sidang hari ini Rabu tanggal 6 Desember 2023, kami rasa cukup dan kami tunda
selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 13
Desember 2023 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu
kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Rabu, 13 Desember 2023 (Pembacaan Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
213Pid.B/2023/PN PKL, atas nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap
membacakan tuntutannya?

JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat


duduk kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan


oleh Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak


Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?
1. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis
Hakim memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara


bersedia Sidang ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2023 Jam 09.00 WIB dengan
agenda acara pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum
kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali
Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan
pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG V, Rabu 20 Desember 2023 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi


Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
213Pid.B/2023/PN PKL, atas nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat
Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah
siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.

1. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan


pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)


Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.
Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak


mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan


demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan


selanjutnya memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil
keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari Rabu, 27
Desember 2023 dengan agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut
Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan
tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Rabu, 27 Desember 2023 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 213Pid.B/2023/FH.Unikal, atas
nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka
sidang hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara


persidangan pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar


putusan sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.


(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila
selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan


bahwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding
selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti


dengan putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila


terdakwa akan mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik pak hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 213Pid.B/213/PN
PKL, atas nama Terdakwa SUEP PITOLO dinyatakan selesa

Anda mungkin juga menyukai