Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (setelah
hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita acara kepada
majelis hakim).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana yang
telah terdapat didalam BAP:
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Hindu
Pekerjaan : Serabutan
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan
tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2) KUHP , apakah saat ini saudara di
dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara (PUTRA KUNING, ANIK PRESILIANI, dan Sdr. STEFANI RAISI)
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH menunjukkan
surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di
tinggalkan di meja Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan
dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa
penuntut umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya
Pak Hakim.
1. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang
kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum
apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar persidangan ini
bisa ditunda Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk ditunda.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim Ang.2) Baiklah,
sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 29 Nov 2017, pukul 09.00
WITA dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum
agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada
persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan ditutup (Ketua
mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Rabu, 29 Nov 2017 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap
dihadirkan di persidangan ini?
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,
sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
A g a m a : Hindu
A l a m a t : Gianyar
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara
harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?
Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian sepeda motor yang
terjadi di rumah saya.
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit sepeda
motor scoopy BK 5541 AEM ?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari
pak hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara?
Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil sepeda
motor saya
Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda
motor saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok garase rumah saya rusak dan rantai untuk
menggembok garase sudah hilang.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang bukti ke
Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke meja
Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik
saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda motor scoopy saya
JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada saat itu
stang sepeda motor saudara sudah terkunci?
Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.
JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar rumah
anda rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?
Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak dan
rantai untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.
Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di
tanyakan kepada saksi?
PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda menyadari
sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?
Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk
sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak ada ditempatnya.
PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada
benar terkunci?
Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat
dengan Nomor Polisi BK 5541 AEM, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang hilang?
Saksi Korban : Benar Pak, motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi BK 5541 AEM itu
milik saya.
PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda menyadari
sepeda motor anda hilang?
Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang pada saat
saya menyadari honda scopy saya telah hilang.
PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim.
Saksi Korban : Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang
mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?
Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?
Terdakwa : Benar Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan
saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
A g a m a : Hindu
Pekerjaan : Polri
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah
atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya bersumpah bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk
itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan
sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya lakukan pada
tanggal 5 juli 2017.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang akan
diajukan kepada saksi?
JPU : Ada Pak Hakim, Apakah benar anda yang melakukan penangkapan
terhadap saudara terdakwa?
Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan
penangkapan terhadap terdakwa.
Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya pada hari hari
rabu 5 juli 2017.
Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka tidak dapat
melarikan diri.
JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?
Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda mengetahui bahwa
saudara yustus yang melakukan pencurian?
Saksi II : Kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat
bahwa dirumah tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.
Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di TKP?
Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang
digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.
Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti
yang digunakan untuk melakukan pencurian?
Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada saat
melakukan penangkapan.
Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan
pencurian tersebut?
Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui
perbuatanya.
Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?
Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan pencurian
sepeda motor salah satunya, Honda Scopy DK 5541 AEM, Dan alat yang digunakan untuk pencurian
adalah satu buah obeng.
Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.
Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat melakukan
penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi Korban : Ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang persidangan!
JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas nama Meri
Kristiani ke persidangan!
Petugas Sidang : Saksi atas nama Meri Kristiani di persilahkan memasuki Ruang Sidang
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas
diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Ketut Meri Cristiani
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 27 Tahun
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini
menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi III : Ya, Pak Hakim saya mengenal Terdakwa.
Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan
sebagai saksi dipersidangan ini ?
Saksi III : Ya, saya mengerti pak Hakim , sehubungan dengan telah terjadinya
tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.
Saksi III : tidak Bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan dalam
pemeriksaan, kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.
Saksi III : Ya Pak, Saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari
kamis tanggal 6 juli 2017.
Saksi III : Iya Pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar
dan tanpa intervensi.
Saksi III : Iya Pak, Dalam BAP sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui
perbuatannya.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada
Saksi?
Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan
ini lagi ?
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan
untuk meringankan terdakwa?
Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Stefani
Muliati ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Stefani Muliati ke dalam ruang
persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas
diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Stefani Muliati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 Tahun
Agama : Katolik
Pekerjaan : Pedagang
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini
menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi I (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan kenyeri
gang X yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.
1. Terdakwa : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara
dengan terdakwa?
Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan pelanggan,
karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.
Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak, namun yang
saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli
bangunan.
1. Terdakwa : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?
Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di warung
saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di warung saya
pak.
1. Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh
terdakwa bersama temannya andy?
Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena
sepengetahuan saya Mba. Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik orangnya
dengan warga yang lainnya.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa dengan rekannya
andy membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?
Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui Mba adhel ini
juga tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.
JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakkan pencurian di
Komplek/Kampung anda?
Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah bu.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
Saudara Saksi?
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada
Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum silahkan hadirkan saksi selanjutnya.
PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Yustus
Rudi Wantu ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Yustus Rudi Wantu ke dalam
ruang persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas
diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Rudi Wantu
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 28 Tahun
Agama : Katolik
Denpasar
Pekerjaan : Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini
menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-
lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi II (PH) : Saya mengerti Bapak Hakim
Saksi II (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.
Saksi II (PH) : Yang saya ketahui bahwa Mba. Adhel ini tidak memiliki pekerjaan tetap,
dan kadang ikut sebagai buruh proyek pak, dan Mba. Adhel Pekerja keras pak, soalnya saya lihat
kalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan tambahan seperti mencuci
pakaian pak.
Saksi II (PH) : Tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang lain.
1. Terdakwa : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda motor yang
berada di rumah terdakwa?
Saksi II (PH) : Iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mba adhel
bilang bahwa barang-barang tersebut milik Andy.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar bersama–
sama dengan rekannya andy?
Saksi II (PH) : Pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke rumahnya
terdakwa, saya tidak melihat mereka keluar rumah.
JPU : Apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak menyenangkan
terhadap saudara?
Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan tadi, Mba adhel ini
ramah sekali orangnya.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
Saudara Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak Pak Ketua.
Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada
Saksi?
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi tidak
berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi
ke dalam ruang persidangan ?
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2) Dengan demikian,
sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6
Desember 2017, jam 09.00 WITA dengan Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar
dapat menghadirkan kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan datang. Maka
dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat
duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP. Maka
kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang
saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar saudara yang
melakukan pencurian?
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang
ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama andy yang sekarang masih DPO.
Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak keluar
oleh teman saya Andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan rumah korban
saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga menimbulkan pikiran untuk
mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian teman saya masuk dengan merusak
gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda motor scoopy dan setelah di luar
pagar rumah membobolnya dengan menggunakan obeng agar bisa dikendarai.
Terdakwa : Motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan harga 2 juta
rupiah.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin
diajukan untuk Terdakwa ?
PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat anda dimintai
keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan dengan sejujur-
jujurnya?
Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.
PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan anda yang
mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda motor dan anda hanya
menunggu diluar pagar?
Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh menunggu
didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor tersebut.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari
tindakan saudara?
Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana situasi rumah
korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?
Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi anda mengatakan
bahwa sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah, lantas saudara
mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?
Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy pak hakim.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada Terdakwa?
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut
Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan tuntutannya?
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di
depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan pidana
sebagaiman terlampir)
Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut
Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana
tersebut?
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia Sidang ini di
tunda?
Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00 WITA dengan agenda acara pembacaan pembelaan
dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk
menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar
mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang hari
ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada saudara Terdakwa
atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?
Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan Replik dan kami
tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan
kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua
minggu kedepan dengan pada hari Rabu, 27 Desember 2017 dengan agenda pembacaan putusan.
Kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam
persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah
pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini
adalah pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari
ini?
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Peradilan Semu
FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)