Anda di halaman 1dari 17

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan
berita acara kepada majelis hakim).
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama Terdakwa BAGAS
HARYO SETO dan TRI BAGUS WIYANTO dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali). Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut
umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang
persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara terdakwa 1
sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:
Nama Saudara : BAGAS HARYO SETO
Tempat Lahir/Umur : Denpasar / 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Denpasar
Agama : Kristen
Pekerjaan : Serabutan
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa 1 : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua. : Selanjutnya, saya akan menanyakan identitas saudara terdakwa 2
sebagaimana yang telah terdapat di dalam BAP ;
Nama Saudara. : TRI BAGUS WIYANTO
Tempat Lahir/ umur : Denpasar / 27 tahun
Jenis Kelamin. : Laki - Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Denpasar
Agama. : Islam
Pekerjaan. : Montir
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa 2 : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2) KUHP , apakah
saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa 1 dan 2 : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara (AFYSCA MAHARANI, INDAH NURMALITA SARI, DAN DANNY ARDIANSYAH)
Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?
Terdakwa 1 dan 2 : Betul Bu Hakim
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat
kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
PH 1 : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH menunjukkan
surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya
di tinggalkan di meja Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,
kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum
Untuk memeriksa)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?
JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.
JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti
dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Terdakwa 1 dan 2 : Saya mengerti Bu Hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?
Terdakwa 1 dan 2 : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada
Penasehat Hukum saya Bu Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?
PH 1 : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti
dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar
persidangan ini bisa ditunda Bu Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.
PH 1 : Kami setuju Majelis hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim
Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Jumat, 18 Oktober 2019,
pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa
penuntut umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan
saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).

Sidang II Jumat, 18 Oktober 2019 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama Terdakwa BAGAS
HARYO SETO dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi
sudah siap dihadirkan di persidangan ini?
JPU : Sudah siap Bu Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping
penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
JPU : 3 orang saksi Bu Hakim
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
JPU : Baik Yang Mulia
Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama ARDIRA SANDRA
PRAMESTI ke persidangan
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama ARDIRA SANDRA
PRAMESTI di persilahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Bu Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Bu Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,
sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : ARDIRA SANDRA PRAMESTI
Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
U m u r : 23 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Gianyar
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera) Baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-
Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji ?
Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bu Hakim
Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Demi Allah Saya
berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti?
Saksi Korban : Saya mengerti Bu Hakim
Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?
Saksi Korban : Tidak Bu hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya Bu hakim , terkait pencurian sepeda motor
yang terjadi di rumah saya.
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit
sepeda motor scoopy H 2084 DM?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur
dini hari Bu hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda
motor saudara?
Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil
sepeda motor saya
Hakim Ketua : Baik Coba saudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya
sepeda motor saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
Saksi Korban : ada Bu hakim, yaitu gembok garasi rumah saya rusak dan rantai
untuk menggembok garasi sudah hilang.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke
meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik
saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Berupa : Satu Plat H 2084 DM
Saksi Korban : Iya benar Bu Hakim, barang tersebut plat sepeda motor scoopy
saya
Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk
mengajukan pertanyaan.
JPU : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada
saat itu stang sepeda motor saudara sudah terkunci?
Saksi Korban : Benar Bu, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.
JPU : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar
rumah anda rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?
Saksi Korban : Iya Bu, saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak
dan rantai untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.
JPU : Baik Bu hakim, pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Kepada penasihat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang
ingin di tanyakan kepada saksi?
PH 1 : Ada Bu hakim. Terima kasih
PH 1 : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda menyadari sepeda
motor anda itu telah hilang atau dicuri?
Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk ke
masjid dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scopy saya sudah tidak ada ditempatnya.
PH. 1 : Pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada
pada tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka
apakah pada malam sebelumya pintu gerbang anda sudah benar-
benar terkunci?
Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
PH. 1 : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat
dengan Nomor Polisi H 2084 DM, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang
hilang?
Saksi Korban : Benar Bu, motor Honda Scoopy dengan Nomor Polisi H 2084 DM
itu milik saya.
PH.1 : Apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda menyadari
sepeda motor anda hilang?
Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang
pada saat saya menyadari honda scopy saya telah hilang.
PH. 1 : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara
Saksi?
Hakim Anggota I : Terimakasih Ibu Ketua,
Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau
informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor saudara?
Saksi Korban : Ya Bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak
ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.
Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudara
Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi ?
Terdakwa 1 dan 2 : Benar Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.
JPU : Baik Yang Mulia
Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama PURI DWI OKTAVIANI
ke Persidangan !
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama PURI DWI OKTAVIANI di
persilahkan memasuki ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Bu Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?
Saksi II : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Bu Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : PURI DWI OKTAVIANI
Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
U m u r : 24 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Gianyar
Status : Tetangga Korban
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera pengganti)
Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara
harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi : Saya Bersumpah Bu Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Demi Allah Saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti ?
Saksi II : Saya mengerti Bu Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?
Saksi II : Tidak Bu Hakim,
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?
Saksi II : Tidak, Bu Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait pencurian sepeda motor yang
menimpa tetangga saya.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?
JPU : Ada Bu Hakim, Apakah benar anda mendengar suara gaduh
sekitar pukul 23.30 di sampong rumah anda?
Saksi II : Iya Bu, saya mendengar suara gaduh di samping rumah yang saya
pikir hanya suara gaduh biasa.
JPU : Apa yang anda lakukan setelah mendengar suara kegaduhan
tersebut?
Saksi II : Karena saya pikir hanya gaduh biasa saya melanjutkan tidur.
JPU : Suara gaduh sepertia apa yang anda dengar malam itu?
Saksi II : seperti suara gerban dibuka dan gembok dibuka.
JPU : Baik cukup Bu Hakim pertanyaan dari kami
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?
PH 3 : Ada, Bu Hakim, baik Saudara Saksi, Apakah anda mengenal terdakwa?
Saksi II : Tidak pak.
PH 3 : Apakah anda mengenal korban?
Saksi II : Iya Pak, korban merupakan tetangga saya.
PH 3 : Darimana anda tahu bahwa telah terjadi pencurian dirumah korban?
Saksi II : Pagi pagi sekali saya menemukan obeng dan kunci t di depan
gerbang rumah korban
PH 3 : Apakah ada barang lain yang anda temukan dirumah korban?
Saksi II : Tidak pak, hanya saja saya melihat gembok gerbang dirumah
korban rusak dan gerbang sedikit terbuka.
PH 3 : Apa yang anda lakukan setelah mengetahui hal tersebut?
Saksi II : Saya melapor polisi dan ternyata korban juga sedang panik
mencari sepeda motornya.
PH 3 : Baik Bu Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?


Hakim Anggota I : Tidak, Bu Ketua
Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Bu Hakim
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Bu Hakim keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi?
Terdakwa 1 dan 2 : Benar Bu Hakim
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang persidangan
JPU : Baik Yang Mulia. Petugas Mohon hadirkan Saksi III atas nama Esti
Nur Khamidah ke persidangan!
Petugas Sidang : Saksi atas nama Esti Nur Khamidah di persilahkan memasuki
Ruang Sidang
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Bu Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan
identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Esti Nur Khamidah
Tempat tanggal lahir : Denpasar / 25 Desember 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Denpasar
Status : Teman korban
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan
ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?
Saksi III : Saya besumpah Bu Hakim
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil
tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, Demi Allah Saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi III : Saya mengerti Bu Hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa
Saksi III : Tidak, Bu Hakim saya Tidak mengenal Terdakwa.
Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?
Saksi III : Ya, saya mengerti Bu Hakim , sehubungan dengan telah terjadinya
tindak pidana pencurian sepeda motor
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Jaksa Penuntut umum untuk mengajukan
pertanyaan.
JPU : Baik Terimakasih Yang Mulia, baik saudara saksi, apakah benar
saudara saksi tidak mengenal terdakwa?
Saksi III : benar Bu, saya tIdak Mengenal tErdakwa
JPU : apakah benar saksir merupakan teman korban?
Saksi III : iya bu saya merupakan teman kantor korban
JPU : Bu Hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya Penasihat
Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu dipertanyakan ?
PH 2 : Iya ada Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.
PH 2. : Baik saudara saksi, kapan anda melihat motor korban dibawa oleh
terdakwa?
Saksi III : Pagi hari ketika saya hendak berangkat ke kantor untuk bekerja
PH. 2 : bagaimana saudara mengenali bahwa itu merupakan sepeda motor korban?
Saksi III : Saya mengenali plat nomor milik korban dan saya merasa curiga
karena saya merasa tidak mengenali pengendara motor tersebut.
PH. 2 : lalu apa yang anda lakukan setelah mengetahui hal itu?
Saksi III : saya langsung menelpon korban dan ternyata memang benar
korban kehilangan sepeda motornya
PH 2 : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak Bu Ketua.
Hakim ketua : Kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada
Saksi?
JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan
keterangan saudara lagi ?
Saksi III : Cukup Bu Hakim
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari
saudara saksi?
Terdakwa 1 dan 2 : Ya, benar Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?
JPU : Tidak ada, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di
hadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH.Terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 2 orang saksi Bu hakim.
Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?
PH. 2 : Sudah Yang Mulia
Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang
persidangan.
PH.2 : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Lucia
Mutiara ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Lucia Mutiara ke
dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Bu Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan
identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Lucia Mutiara
Tempat tanggal lahir : Ruteng/20 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jln Kenyeri 16 Denpasar
Pekerjaan : Pedagang
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan
ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?
Saksi I (PH) : Saya besumpah Bu Hakim
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil
tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, Demi Allah Saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi I (PH) : Saya mengerti Bu Hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa
Saksi I (PH) : Ya, Bu Hakim saya mengenal Terdakwa.
Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?
Saksi I (PH) : Tidak Bu, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan
kenyeri gang X yang kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan pertanyaan.
PH 2 : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara dengan
terdakwa?
Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan
pelanggan, karena terdakwa sering berbelanja di warung saya.
PH 2 : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari terdakwa ?
Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak,
namun yang saya ketahui terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan
jalan, kadang jadi kuli bangunan.
PH 2 : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?
Saksi I (PH) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di
warung saya terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-
hutangnya di warung saya pak.
Terdakwa : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh
terdakwa bersama temannya andy?
Saksi I (PH) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena
sepengetahuan saya Mas Bagas ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik
orangnya dengan warga yang lainnya.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa dengan
rekannya andy membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?
Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui Mas
Bagas ini juga tidak terlalu sering bergaul dengan Andy.
JPU : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakkan
pencurian di Komplek/Kampung anda?
Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah
bu.
JPU : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak Bu Ketua.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan
keterangan lain ?
Saksi I (PH) : Cukup Bu Hakim
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum silahkan hadirkan saksi selanjutnya.
PH. 3 : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama Nadya
Fatma Labibah ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama Nadya Fatma Labibah
ke dalam ruang persidangan.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?
Saksi II (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Bu Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan
identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Nadya Fatma Labibah
Tempat tanggal lahir : Labuan Bajo/20 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jln Kenyeri 16 Gg. Kurma, Denpasar
Pekerjaan : Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan
ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji?
Saksi II (PH) : Saya besumpah Bu Hakim
Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil
tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, Demi Allah saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi II (PH) : Saya mengerti Bu Hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa
Saksi II (PH) : Ya, Bu Hakim saya mengenal Terdakwa.
Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?
Saksi II (PH) : Tidak Bu, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.
PH 1 : Saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas seharai-hari terdakwa?
Saksi II (PH) : Yang saya ketahui bahwa Mas Bagas ini tidak memiliki pekerjaan
tetap, dan kadang ikut sebagai buruh proyek Bu, dan Mas Bagas Pekerja keras Bu, soalnya
saya lihat kalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan
tambahan seperti ikut di bengkel Bu
PH 1 : Selama di kediamannya apakah terdakwa pernah menunjukkan hal-hal
mencurigakan?
Saksi II (PH) : Tidak Bu, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang
lain.
PH 1 : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda motor yang
berada di rumah terdakwa?
Saksi II (PH) : Iya Bu saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mas
Bagas bilang bahwa barang-barang tersebut milik Andy.
JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar
bersama–sama dengan rekannya andy?
Saksi II (PH) : Pernah sekali bu, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke
rumahnya terdakwa, saya tidak melihat mereka keluar rumah.
JPU : Apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak
menyenangkan terhadap saudara?
Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali bu, sesuai yang saya katakan tadi, Mas
Bagas ini ramah sekali orangnya.
JPU : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak Bu Ketua.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan
keterangan lain ?
Saksi II (PH) : Cukup Bu Hakim
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan
dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?
PH.1 : Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2) Dengan
demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 hari, dan dilanjutkan pada hari Sabtu, 19
Oktober 2019, jam 09.00 WITA dengan Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU
agar dapat menghadirkan kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan
datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali).

SIDANG III Sabtu, 19 Oktober 2019 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)


Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama Terdakwa BAGAS
HARYO SETO Dan TRI BAGUS WIYANTONdinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali
didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil
tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa 1 DAN 2 : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP.
Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa 1, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa 1 : Kenal Bu Hakim,
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari
barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
1 Buah Plat H 2084 DM
Terdakwa 1 DAN 2 : Ya, benar Bu Hakim (sambil menganggukan kepala)
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
JPU : (Ada Bu Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar saudara
yang melakukan pencurian?
Terdakwa 1 : Iya Bu.
JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara
merencanakan pencurian tersebut?
Terdakwa 1 : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan
pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung
berniat untuk melakukan pencurian.
JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian
sepeda motor ?
Terdakwa 1 : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain
yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama TRIBAGUS
JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan
pencurian tersebut.
Terdakwa 1 : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak
keluar oleh teman saya TRIBAGUS tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di
depan rumah korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga
menimbulkan pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian
teman saya masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu
mengeluarkan sepeda motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan
menggunakan obeng dan kunci T agar bisa dikendarai.
JPU : Kemudian saudara apakan motor milik korban?
Terdakwa 1 : Motornya telah dijual oleh teman saya TRIBAGUS dengan
harga 2 juta rupiah.
JPU : Baik, Bu Hakim pertanyakan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan
yang ingin diajukan untuk Terdakwa 2 ?
PH 3 : (Ada Bu Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat anda dimintai
keterangan apakah anda sudah memberikan atau mengatakan semua keterangan dengan
sejujur-jujurnya?
Terdakwa 1 : Iya Bu. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.
PH 3 : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah
mengakui semua perbuatan anda?
Terdakwa 1 : Iya Bu, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan
menceritakan semua kronologinya kepada petugas.
PH 3 : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan anda yang
mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda motor dan
anda hanya menunggu diluar pagar?
Terdakwa 1 : Iya Bu benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh
menunggu di depan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor
tersebut.
PH 3 : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari
tindakan saudara?
Terdakwa 1 : Iya, Bu saya mengetahui.
PH 3 : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?
Terdakwa 1 : Iya Bu, saya sangat menyesal.
PH 3 : Kepada terdakwa 2 apakah benar yang disampaikan oleh terdakwa 1?
Terdakwa 2 : Benar bu
PH 3 : Baik, Ibu Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.


Hakim Anggota I : Terimakasih Bu Ketua, Saudara terdakwa 2 bagaimana situasi
rumah korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?
Terdakwa 2 : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim Anggota I : , Saudara terdakwa 1 tadi anda mengatakan bahwa sepeda
motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah, lantas saudara mendapatkan
berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?
Terdakwa 1 : Saya mendapat 500rb dari teman saya TRIBAG Bu hakim.
Hakim Anggota I : Baik Cukup Bu Ketua.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?
JPU : Tidak ada lagi Bu Hakim
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon
ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami
dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di
tunda 1 minggu ke depan?
PH 3 : Iya Bu Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.
Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari
ini Sabtu, 19 Oktober 2019, kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu
kedepan, yaitu pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019, pukul 09.00 WITA dengan Agenda
Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut
Umum agar menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan
yang akan datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang
akan datang tanpa dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Rabu, 26 Oktober 2019 (Pembacaan Tuntutan)


Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama Terdakwa BAGAS
HARYO SETO Dan TRIBAGUS WIYANTO dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, Bu Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk
kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan
tuntutan pidana sebagaiman terlampir)
JPU : (membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa 1 DAN 2 : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Bu Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan
mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?
PH 3 : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim memberikan
waktu untuk mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia
Sidang ini di tunda?
JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.
Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan
pada hari Senin, 28 Oktober 2019 Jam 09.00 WITA dengan agenda acara pembacaan
pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami
perintahkan untuk menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat
Hukum agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang
hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG V, Senin, 28 Oktober 2019 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)


Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama Terdakwa BAGAS
HARYO SETO Dan Tribagus Wiyanto dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk
palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada
saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan
pembelaan atau pledoinya?
PH 2 : Sudah siap Bu Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan pembelaan
sebagaimana terlampir).
PH 2 : (Membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.
Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak
mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan
demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik
Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang
ini ditunda satu minggu ke depan sampai dengan pada hari Senin, 5 November 2019 dengan
agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan
Terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan
demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Rabu, 5 November 2019 (Pembacaan Putusan)


Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa
dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/FH.Unmas, atas nama
Terdakwa BAGAS HARYO SETO Dan Tribagus Wiyanto dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini
adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada
hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?
Terdakwa : Ya, sudah siap Bu Hakim.
(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai
membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan bahwa
apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-
lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa 1 dan 2 : Saya mengerti Bu hakim.
Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.
PH 2 : Baik Bu hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Peradilan
Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama
Terdakwa BAGAS HARYO SETO dan Tribagus Wiyanto dinyatakan selesai dan sidang ini
kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai