Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan
berita acara kepada majelis hakim).
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN DPS, atas nama Terdakwa BAGAS
HARYO SETO dan TRI BAGUS WIYANTO dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali). Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut
umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang
persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara terdakwa 1
sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:
Nama Saudara : BAGAS HARYO SETO
Tempat Lahir/Umur : Denpasar / 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Denpasar
Agama : Kristen
Pekerjaan : Serabutan
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa 1 : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua. : Selanjutnya, saya akan menanyakan identitas saudara terdakwa 2
sebagaimana yang telah terdapat di dalam BAP ;
Nama Saudara. : TRI BAGUS WIYANTO
Tempat Lahir/ umur : Denpasar / 27 tahun
Jenis Kelamin. : Laki - Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Denpasar
Agama. : Islam
Pekerjaan. : Montir
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa 2 : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (2) KUHP , apakah
saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa 1 dan 2 : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara (AFYSCA MAHARANI, INDAH NURMALITA SARI, DAN DANNY ARDIANSYAH)
Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?
Terdakwa 1 dan 2 : Betul Bu Hakim
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat
kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
PH 1 : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH menunjukkan
surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya
di tinggalkan di meja Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,
kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum
Untuk memeriksa)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?
JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.
JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti
dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Terdakwa 1 dan 2 : Saya mengerti Bu Hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?
Terdakwa 1 dan 2 : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada
Penasehat Hukum saya Bu Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?
PH 1 : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti
dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar
persidangan ini bisa ditunda Bu Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.
PH 1 : Kami setuju Majelis hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim
Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Jumat, 18 Oktober 2019,
pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa
penuntut umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan
saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Jumat, 18 Oktober 2019 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk Saudara
Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Yang Mulia
Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi ?
Terdakwa 1 dan 2 : Benar Bu Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.
JPU : Baik Yang Mulia
Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama PURI DWI OKTAVIANI
ke Persidangan !
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama PURI DWI OKTAVIANI di
persilahkan memasuki ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Bu Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?
Saksi II : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Bu Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : PURI DWI OKTAVIANI
Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
U m u r : 24 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Gianyar
Status : Tetangga Korban
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera pengganti)
Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU, saudara
harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi : Saya Bersumpah Bu Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Demi Allah Saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP,
Apakah saudara saksi mengerti ?
Saksi II : Saya mengerti Bu Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?
Saksi II : Tidak Bu Hakim,
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?
Saksi II : Tidak, Bu Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait pencurian sepeda motor yang
menimpa tetangga saya.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?
JPU : Ada Bu Hakim, Apakah benar anda mendengar suara gaduh
sekitar pukul 23.30 di sampong rumah anda?
Saksi II : Iya Bu, saya mendengar suara gaduh di samping rumah yang saya
pikir hanya suara gaduh biasa.
JPU : Apa yang anda lakukan setelah mendengar suara kegaduhan
tersebut?
Saksi II : Karena saya pikir hanya gaduh biasa saya melanjutkan tidur.
JPU : Suara gaduh sepertia apa yang anda dengar malam itu?
Saksi II : seperti suara gerban dibuka dan gembok dibuka.
JPU : Baik cukup Bu Hakim pertanyaan dari kami
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?
PH 3 : Ada, Bu Hakim, baik Saudara Saksi, Apakah anda mengenal terdakwa?
Saksi II : Tidak pak.
PH 3 : Apakah anda mengenal korban?
Saksi II : Iya Pak, korban merupakan tetangga saya.
PH 3 : Darimana anda tahu bahwa telah terjadi pencurian dirumah korban?
Saksi II : Pagi pagi sekali saya menemukan obeng dan kunci t di depan
gerbang rumah korban
PH 3 : Apakah ada barang lain yang anda temukan dirumah korban?
Saksi II : Tidak pak, hanya saja saya melihat gembok gerbang dirumah
korban rusak dan gerbang sedikit terbuka.
PH 3 : Apa yang anda lakukan setelah mengetahui hal tersebut?
Saksi II : Saya melapor polisi dan ternyata korban juga sedang panik
mencari sepeda motornya.
PH 3 : Baik Bu Hakim, pertanyaan dari saya cukup.