Anda di halaman 1dari 15

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Ujian Praktek

Panitera : pada hari ini......, sidang perkara kasus...no. Reg.


Perkara : 59 / akan di laksanakan pada hari ini.
majelis hakim memasuki ruang sidang,
hadirin dimohon. (setelah hakim duduk)
hadirin dipersilahkan duduk kembali
(panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)

Hakim Ketua : sidang perkara....yang memeriksa dan mengadili perkara pidana


nomor....., atas nama terdakwa.....dinyatakan dibuka
dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Penuntut umum apakah terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum
dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan.

Hakim Ketua : baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana yang
telah terdapat didalam map:
nama saudara :
tempat lahir/umur :
jenis kelamin :
kewarganegaraan :
alamat :
agama :
pekerjaan :

Hakim Ketua : saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan
tindak pidana.........dengan pemberatan pasal......, apakah saat ini
saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara......

Hakim Ketua : betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : betuk pak hakim

Hakim Ketua : saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa
khusus dari terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon
ditunjukkan.

Penasehat Hukum : ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (penasehat hukum
menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada majelis hakim beserta
surat kuasa dan kartu advokatnya di tinggalkan di meja hakim)

Hakim Ketua : (setelah Hakim Ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada hakim anggota 1 dan 2 dan menunjukan kepada
penuntut umum untuk memeriksa)

Hakim Ketua : baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?

JPU : sudah siap majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.


JPU (arya) : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)
SURAT DAKWAAN

I. Identitas Terdakwa
Nama:
Tempat Lahir:
Umur / Tgl lahir :
Jenis kelamin:
Tempat Tinggal :
Agama:
Kebangsaan:
Pekerjaan:
Pendidikan :
II. PENAHANAN
III. SURAT DAKWAAN
Hakim Ketua : baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan
dakwaan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum?
Terdakwa : saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa
penuntut umum?

Terdakwa : untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya
pak hakim.

Hakim Ketua : apakah penasehat hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

Terdakwa : majelis hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh
karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut pak hakim.

Hakim Ketua : baik, karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang
kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi.
kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan
saksi – saksinya?

JPU : ya majelis hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi.

Hakim Ketua : saudara terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya (terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini jaksa penuntut umum?
JPU : 2 orang saksi pak hakim

Hakim Ketua : silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : baik yang mulia.panitera mohon hadirkan saksi i atas nama..... ke


Persidangan

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama....di persilahkan memasuki ruang


sidang.

Hakim Ketua : saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?

JPU : saksi di sini, merupakan saksi.... pak hakim

Hakim Ketua : baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
hari ini ?
Saksi korban : ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini pak hakim

Hakim Ketua : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat didalam bap dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.
Nama :
Tgl :
Jenis kelamin :
Umur :
Agama :
Alamat :
Perkerjaan :
kebangsaan . :

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
undang-undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu
untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi korban. : saya bersedia disumpah bapak hakim

Hakim Ketua : kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim1. : (silakan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, ”saya berjanji bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada
rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi
mengerti?

Saksi korban. : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua : saudara kenal dengan terdakwa ?

Saksi korban : ...... pak hakim

Hakim Ketua : saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?

Saksi korban : saya mengetahuinya pak hakim , terkait..... yang terjadi di .... saya.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi tahu dari mana bahwa telah........?

Saksi korban (putri) : saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari pak hakim
setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.

Hakim Ketua (adel) : bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda motor saudara?

Saksi korban (putri) : saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil sepeda motor saya

Hakim Ketua (adel) : baik coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda motor saudara
apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi korban (putri) : ada pak hakim, yaitu gembok garasi rumah saya rusak dan rantai untuk menggembok
garasi sudah hilang.

Hakim Ketua (adel) : baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis hakim.

JPU(arya) : baik majelis hakim yang terhormat (JPU maju membawa bb ke meja hakim)

Hakim Ketua (adel) : apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara?
(sambil menunjukan barang bukti ke korban ) berupa : satu plat bk 5541 aem
Saksi korban (putri) : iya benar bapak hakim, barang tersebut plat sepeda motor scoopy saya

Hakim Ketua (adel) : (baik)saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan pertanyaan.

JPU 1( ) : Baik terimakasih yang mulia, saudara saksi, apakah benar pada saat itu stang sepeda
motor saudara sudah terkunci?

Saksi korban (putri) : benar pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.

JPU 2 ( ) : saudara saksi, apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar rumah anda rusak
dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?

Saksi korban (putri) : iya pak, saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak dan rantai untuk
menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.

JPU(arya) : baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (adel) : kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di tanyakan
kepada saksi?

Penasehat Hukum (Trio): ada pak hakim. Terimakasih kepada saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda
menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi korban (putri) : pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk sembahyang dan saya
sudah mendapatkan bahwa motor scoopy saya sudah tidak ada ditempatnya.

Penasehat Hukum (Trio): pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada pada tempatnya anda
juga mendapati gembok anda terbuka apakah pada malam sebelumya pintu gerbang
anda sudah benar-benar terkunci?

Saksi korban (putri) : benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.

Penasehat Hukum (Trio): saudara saksi saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat dengan nomor
polisi bk 5541 aem, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang hilang?

Saksi korban (putri) : benar pak, motor honda scoopy dengan nomor polisi bk 5541 aem itu milik saya.

Penasehat Hukum (Trio): apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda menyadari sepeda motor
anda hilang?

Saksi korban (putri) : benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang pada saat saya menyadari
honda scoopy saya telah hilang.

Penasehat Hukum (Trio): baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup majelis hakim.

Hakim Ketua (adel) : (baik) silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 1(intan) : terimakasih pak ketua saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau
informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya sepeda motor
saudara?

Saksi korban (putri) : ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang mengetahui
informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim1 (intan) : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua (adel) : silahkan Hakim Anggota Ii apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 2 (hamim) : tidak, saya rasa cukup yang mulia.

Hakim Ketua (adel) : kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada saksi?

JPU (arya) : tidak ada pak hakim


Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa (adji) : benar pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau
ahli lainnya.

Hakim Ketua (adel) : saudara jaksa penutut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU (arya) : baik yang mulia. petugas mohon hadirkan saksi II atas nama m fareza ke persidangan !

Panitera (Dwi) : (memanggil saksi) saksi atas nama m fareza di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 2(ejak) : ya pak hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini

Hakim Ketua (adel) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(ktp)?

Saksi2 (ejak) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (adel) : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya minta
saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : m fareza
tempat tanggal lahir : palembang/ 07 september 1993
jenis kelamin : laki-laki
umur : 15th
agama : islam
alamat : gandus
pekerjaan : polisi
kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua (adel) : (Hakim Anggota I menyerahka ktp kepada panitera pengganti) baiklah sebelum
saudara
memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu, saudara harus disumpah atau
berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi 2(ejak) : saya bersumpah bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : kepada rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim1(intan) : (silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah
saudara saksi mengerti ?

Saksi 2 (ejak) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa?
Saksi 2 (ejak) : ya pak hakim,

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa?

Saksi 2 (ejak) : tidak, pak hakim.


Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini?

Saksi 2 (ejak) :mengerti yang mulia, terkait penangkapan yang saya lakukan pada tanggal 31 okt 2019.

Hakim Ketua (adel) : baik. Silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan kepada
saksi?

JPU (arya) : ada pak hakim, apakah benar anda yang melakukan penangkapan terhadap saudara
terdakwa?

Saksi 2 (ejak) : iya pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan penangkapan
terhadap terdakwa.

JPU (arya) : kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (ejak) : saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya pada hari hari rabu 5 juli
2017.

JPU (arya) : dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (ejak) : penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU (arya) : apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan perlawanan atau mencoba
melarikan diri?

Saksi 2 (ejak) : tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka tidak dapat melarikan
diri.

JPU (arya) : baik cukup pak hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua (adel) : baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum terdakwa apakah ada
yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum (Trio): ada, pak hakim, baik saudara saksi, darimana anda mengetahui bahwa saudara yustus
yang melakukan pencurian?

Saksi 2 (ejak) : kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa dirumah tersebut
banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum (Trio): apakah ada barang bukti yang saudara temukan di tkp?

Saksi2(ejak) : iya pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang digunakan
terdakwa melakukan pencurian tersebut.

Penasehat Hukum (Trio): darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti yang digunakan
untuk melakukan pencurian?

Saksi 2 (ejak) : saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada saat melakukan
penangkapan.

Penasehat Hukum (Trio): apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan pencurian tersebut?

Saksi 2 (ejak) : benar pak, pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui perbuatanya.

Penasehat Hukum (Trio): apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi 2 (ejak) : saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan pencurian sepeda motor
salah satunya, honda scoopy dk 5541 aem, dan alat yang digunakan untuk pencurian
adalah satu buah obeng.
Penasehat Hukum (Trio): baik pak hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua (adel) : selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I : tidak, pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : Hakim Anggota Ii, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : terimakasih pak ketua, saudara saksi, apakah saat melakukan penangkapan terdakwa
hanya seorang diri di lokasi ?

Saksi korban (putri) : ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.

Hakim Anggota II : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua (adel) : kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada saksi?

JPU (arya) : tidak ada pak hakim

Hakim Ketua (adel) : baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang
saudara ketahui lagi?

Saksi II : baik, untuk sementara cukup pak hakim keterangan dari saya.

Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa (adji) : benar pak hakim

Hakim Ketua (adel) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau
ahli lainnya.

Hakim Ketua (adel) : saudara JPU silahkan dihadirkan saksi ke III ke ruang persidangan!

JPU (arya) : baik yang mulia. Petugas mohon hadirkan saksi III atas nama meri kristiani ke
persidangan!

Panitera (dwi) : saksi atas nama meri kristiani di persilahkan memasuki ruang sidang

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (adel) : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri saudara dan
saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
nama : ketut meri cristiani
tempat tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Umur :
Agama :
Alamat :
Pekerjaan :
Kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua (adel) : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)
Hakim Ketua (adel) : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?
Saksi III : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara
saksi mengerti?
Saksi III : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi III : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini ?

Saksi III : ya, saya mengerti pak hakim , sehubungan dengan telah terjadinya tindak pidana
pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.

Hakim Ketua (adel) : baik. Silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.

JPU (arya) : baik terimakasih yang mulia,


baik saudara saksi, apakah benar saudara yang melakukan pemeriksaan terhadap
terdakwa?

Saksi III : benar bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU (arya) : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan?

Saksi III : tidak bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan dalam pemeriksaan,
kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan sop yang berlaku.

JPU (adji) : pak hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (adel) : (baik saudara jaksa penuntut umum) selanjutnya penasehat hukum terdakwa apakah
ada yang perlu dipertanyakan ?

Terdakwa (adji) : iya ada majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua (adel) : silahkan penasehat hukum terdakwa.

Terdakwa (adji) : baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi III : ya pak, saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari kamis
tanggal 6 juli 2017.

PH. Terdakwa : apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan keterangan yang
sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi III : iya pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan tanpa
intervensi.
PH. Terdakwa : apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?

Saksi III : iya pak, dalam bap sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui perbuatannya.

Terdakwa (adji) :baik majelis hakim, pertanyaan dari kami cukup.


Hakim Ketua (adel) : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada saudara
saksi?
Hakim Anggota I : tidak pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II : tidak pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada saksi?

JPU (arya) : tidak ada lagi majelis hakim.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara lagi ?

Saksi III : cukup pak hakim

Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa (adji) : ya, benar pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau
ahli lainnya.

Hakim Ketua (adel) : saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini lagi ?

JPU (arya) : tidak ada, pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : selanjutnya kepada PH.terdakwa apakah ada saksi yang di hadirkan untuk
meringankan terdakwa ?

PH. terdakwa : iya kami akan menghadirkan 2 orang saksi pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : apakah saksi sudah siap?

Ph.terdakwa : sudah yang mulia

Hakim Ketua (adel) : baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang persidangan.

Ph.terdakwa : baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama stefani muliati ke
dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua (adel) : petugas silahkan hadirkan saksi atas nama stefani muliati ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (ph) : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi i (ph) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (adel) : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri saudara dan
saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
nama : stefani muliati
tempat tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Umur :
Agama :
Alamat :
Pekerjaan :
Kebangsaan :

Hakim Ketua (adel) : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua (adel) : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?

Saksi i (ph) : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara
saksi mengerti?

Saksi i (ph) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi i (ph) : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua (adel) : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi i (ph) : tidak pak, saya hanya sebagai pedagang di komplek perumahan kenyeri gang x yang
kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.

Hakim Ketua (adel) : baik. Silahkan penasihat hukum untuk mengajukan pertanyaan.

Terdakwa : terimakasih yang mulia. Saudara saksi seberapa dekat hubungan saudara dengan
terdakwa?

Saksi i (ph) : hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas pedagang dan pelanggan, karena
terdakwa sering berbelanja di warung saya.

Terdakwa : kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan sehari-hari terdakwa ?

Saksi i (ph) : untuk sehari-harinya saya tidak mengetahui secara pasti pak, namun yang saya ketahui
terdakwa bekerja serabutan. Kadang ikut proyek pembangunan jalan, kadang jadi kuli
bangunan.
Terdakwa : apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi ekonomi terdakwa?

Saksi i (ph) : ya namanya kerja serabutan pak, tidak terus pegang uang. Kalau di warung saya
terdakwa sering ngutang, tapi terdakwa rajin untuk melunasi hutang-hutangnya di
warung saya pak.

Terdakwa : apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian yang dilakukan oleh terdakwa
bersama temannya andy?

Saksi i (ph) : ya pak, saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut karena sepengetahuan saya mba.
Adhel ini rajin beribadah dan di kampung juga sangat baik orangnya dengan warga
yang lainnya.

JPU : saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa dengan rekannya andy
membawa onderdil sepeda motor di kediamannya?

Saksi i (ph) : tidak bu, saya tidak pernah melihatnya. Yang saya ketahui mba adhel ini juga tidak
terlalu sering bergaul dengan andy.
JPU : saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan tindakkan pencurian di
komplek/kampung anda?

Saksi i (ph) : kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah ada masalah bu.

JPU : cukup yang mulia.

Hakim Ketua (adel) : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada saudara
saksi?

Hakim Anggota I : tidak pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II : tidak pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi i (ph) : cukup pak hakim

Hakim Ketua (adel) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau
ahli lainnya.

Hakim Ketua (adel) : saudara penasihat hukum silahkan hadirkan saksi selanjutnya.

Ph.terdakwa : baik, yang mulia mohon ijin untuk menghadirkan saksi atas nama yustus rudi wantu ke
dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua (adel) : petugas silahkan hadirkan saksi atas nama yustus rudi wantu ke dalam ruang
persidangan.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi ii (ph) : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini pak hakim.

Hakim Ketua (adel) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi ii (ph) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (adel) : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri saudara dan
saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
nama : rudi wantu
tempat tanggal lahir : labuan bajo/20 agustus 1989
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 28 tahun
Agama : katolik
Alamat :
Pekerjaan : swasta
Kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua (adel) : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua (adel) : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?

Saksi ii (ph) : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim ang. I : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami berharap
saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 kuhp, apakah saudara
saksi mengerti?

Saksi ii (ph) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (adel) : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi ii (ph) : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua (adel) : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi ii (ph) : tidak pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.

Terdakwa : saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas seharai-hari terdakwa?

Saksi ii (ph) : yang saya ketahui bahwa mba. Adhel ini tidak memiliki pekerjaan tetap, dan kadang
ikut sebagai buruh proyek pak, dan mba. Adhel pekerja keras pak, soalnya saya lihat
kalau misalnya habis pulang dari proyek dia langsung mencari pekerjaan tambahan
seperti mencuci pakaian pak.
Terdakwa : selama di kediamannya apakah terdakwa pernah menunjukkan hal-hal mencurigakan?
Saksi ii (ph) : tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah kepada orang lain.
Terdakwa : lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan onderdil sepeda motor yang berada di
rumah terdakwa?
Saksi ii (ph) : iya pak saya mengetahui dan saya sempat menanyakannya. Mba adhel bilang bahwa
barang-barang tersebut milik andy.

JPU : saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa keluar bersama–sama dengan
rekannya andy?

Saksi ii (ph) : pernah sekali buk, tapi yang saya lihat pak andy yang main ke rumahnya terdakwa,
saya tidak melihat mereka keluar rumah.
JPU : apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak menyenangkan terhadap
saudara?
Saksi ii (ph) : tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan tadi, mba adhel ini ramah
sekali orangnya.
JPU : cukup yang mulia.
Hakim Ketua (adel) : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada saudara
saksi?
Hakim Anggota I : tidak pak ketua.
Hakim Ketua (adel) : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?
Hakim Anggota II : tidak pak ketua.
Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?
Saksi ii (ph) : cukup pak hakim
Hakim Ketua (adel) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara saksi
tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau
ahli lainnya.
Hakim Ketua (adel) : saudara penasihat hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan lagi ke dalam
ruang persidangan ?
Ph.terdakwa : cukup yang mulia.
Hakim Ketua (adel) : (berembuk dengan hakim ang. I dan hakim ang. 2) dengan demikian, sidang hari ini
kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari rabu tanggal 6 desember
2017, jam 09.00 wita dengan agenda acara pemeriksaan terdakwa. Kepada JPU agar
ndapat menghadirkan kembali terdakwa dan barang bukti pada persidangan yang akan
datang. Maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk
palu 3 kali).

SIDANG III RABU, 6 DESEMBER 2017 (PEMERIKSAAN KETERANGAN TERDAKAWA)

Hakim Ketua (adel) : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi setia dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua (adel) : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan
terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.
Hakim Ketua (adel) : (baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk saudara di
depan) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Terdakwa : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini pak hakim.
Hakim Ketua (adel) : baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita lanjutkan
saja persidangan ini.
Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa : kenal pak hakim,
Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara
curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa : 1 buah plat bk 5541 aem
Terdakwa : ya, benar pak hakim (sambil menganggukan kepala)
Hakim Ketua (adel) : baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU : (ada pak hakim), saudara terdakwa, apakah benar saudara yang melakukan pencurian?
Terdakwa : iya bu.
JPU : baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara merencanakan pencurian tersebut?
Terdakwa : sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan pencurian tersebut, tetapi karena
saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung berniat untuk melakukan
pencurian.
JPU : apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian sepeda motor ?
Terdakwa : pernah bu, beberapa kali saya lupa.
JPU : saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut membantu
saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : ada bu bersama rekan saya bernama andy yang sekarang masih dpo.
JPU : saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pencurian tersebut.
Terdakwa : sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak keluar oleh teman saya
andy tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan rumah korban saya
melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga menimbulkan pikiran untuk
mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian teman saya masuk
dengan merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda
motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan menggunakan
obeng agar bisa dikendarai.
JPU : kemudian saudara apakan motor milik korban?
Terdakwa : motornya telah dijual oleh teman saya andy dengan harga 2 juta rupiah.
JPU : baik, pak hakim pertanyakan dari kami cukup.
Hakim Ketua (adel) : apakah saudara penasehat hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan untuk
terdakwa ?
Ph terdakwa : (ada pak hakim) terima kasih. Saudara terdakwa saat anda dimintai keterangan apakah
anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?
Terdakwa : iya pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.
Ph terdakwa : saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah mengakui semua
perbuatan anda?
Terdakwa : iya pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan menceritakan semua
kronologinya kepada petugas.
Ph terdakwa : berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan anda yang mengajak terebih
dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda motor dan anda hanya
menunggu diluar pagar?
Terdakwa : iya pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh menunggu didepan
sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor tersebut.
Ph terdakwa : saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari tindakan saudara?
Terdakwa : iya, pak saya mengetahui.
Ph terdakwa : apakah saudara terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?
Terdakwa : iya pak, saya sangat menyesal.
Ph terdakwa : baik, bapak majelis hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua (adel) : baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.
Hakim Anggota I : terimakasih pak ketua, saudara terdakwa bagaimana situasi rumah korban saat saudara
pergi membawa sepeda motor milik korban?
Terdakwa : saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang terganggu atau terbangun
dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim Anggota I : baik cukup pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : silahkan Hakim Anggota Ii masih ada yang perlu ditanyakan.
Hakim Anggota II : terimakasih pak ketua, saudara terdakwa tadi anda mengatakan bahwa sepeda motor
milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah, lantas saudara mendapatkan
berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?
Terdakwa : saya mendapat 500rb dari teman saya andy pak hakim.
Hakim Anggota II :baik cukup pak ketua.
Hakim Ketua (adel) : kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada terdakwa?
JPU : tidak ada lagi pak hakim
Hakim Ketua (adel) : baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah sudah
siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon ke majelis hakim yang
terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar kami dapat
mempersiapkan tuntutan kami majelis hakim.
Hakim Ketua (adel) : baik apakah penasehat hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1 minggu ke depan?
Ph terdakwa : iya pak hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.
Hakim Ketua (adel) : (berembuk dengan hakim anggota), baiklah sidang hari ini rabu tanggal 6 desember
2017, kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada
hari rabu tanggal 13 desember 2017 dengan agenda pembacaan tuntutan penuntut
umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara penuntut umum agar menyiapkan
tuntutannya, serta menghadirkan terdakwa pada persidangan yang akan datang dan
kepada penasehat hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG IV RABU, 13 DESEMBER 2017 (PEMBACAAN TUNTUTAN)

Hakim Ketua (adel) : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi setia dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua (adel) : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pembacaan tuntutan.
Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap membacakan tuntutannya?
JPU : tuntutannya sudah siap, pak hakim.
Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di depan. Silahkan
jaksa penuntut umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan pidana
sebagaiman terlampir)
JPU : (membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua (adel) : demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum, kepada
terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa : saya serahkan sepenuhnya kepada ph saya pak hakim
Hakim Ketua (adel) : bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan
atasa tuntutan tersebut?
1. Terdakwa : kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon majelis hakim memberikan waktu untuk
mempersiapkan pembelaan
Hakim Ketua (adel) : bagaimana jaksa penuntut umum, apakah saudara bersedia sidang ini di
tunda?
JPU : iya majelis hakim, kami setuju sidang ini ditunda.
Hakim Ketua (adel) : (berembuk), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari rabu tanggal 20 desember 2017 jam 09.00 wita dengan agenda acara pembacaan pembelaan dari terdakwa
atau penasehat hukum kepada jaksa penuntut umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali terdakwa
dan kepada terdakwa atau penasehat hukum agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah
ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

Sidang v, rabu 20 desember 2017 (pembacaan pembelaan / pledoi terdakwa)

Hakim Ketua (adel) : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi setia dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua (adel) : sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang hari ini
adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau penasehat hukum kepada saudara terdakwa atau penasehat
hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?
Terdakwa : sudah siap pak hakim.
1. Terdakwa : (iya, kami sudah siapkan pak hakim)
Hakim Ketua (adel) : silahkan dibacakan (penasehat hukum membacakan pembelaan sebagaimana
terlampir).
Ph terdakwa : (membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua (adel) : baiklah demikian pembelaan dari ph. Terdakwa, kepada JPU apakah akan
mengajukan replik atas pembelaan dari ph.terdakwa?
JPU : baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan replik dan kami tetap pada
tuntutan kami majelis hakim.
Hakim Ketua (adel) : baik karena JPU tidak mengajukan replik dengan demikian ph.terdakwa tidak
mengajukan duplik
Hakim Ketua (adel) : baiklah sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan
kesempatan majelis hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu kedepan
dengan pada hari rabu, 27 desember 2017 dengan agenda pembacaan putusan. Kepada jaksa penunut umum,
penasehat hukum, dan terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan
demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang vi rabu, 27 desember 2017 (pembacaan putusan)

Hakim Ketua (adel) : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana nomor 1777pid.b/2017/fh.unmas, atas nama terdakwa adelvy resi setia dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua (adel) : sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah
pembacaan putusan majelis hakim.
Hakim Ketua (adel) : saudara terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini
adalah pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua (adel) : apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?
Terdakwa : ya, sudah siap pak hakim.
(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca putusan majelis
hakim mengetuk palu 1 kali)
Hakim Ketua (adel) : baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila keberatan
dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di
bacakan.
Hakim Ketua (adel) : kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa : saya mengerti pak hakim.
Hakim Ketua (adel) : saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
banding.
Ph terdakwa : baik pak hakim.
Hakim Ketua (adel) : baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan semu fh
unmas dengan nomor reg : 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi setia dinyatakan selesai dan
sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai