Anda di halaman 1dari 14

SIMULASI PERSIDANGAN

KASUS PENCURIAN SEPEDA MOTOR


KELOMPOK......

Anggota Kelompok ...... :

1) Hakim Ketua : - Dicky


Hakim Anggota I : - Nisriina
Hakim Anggota II : -Anggun

2) Penasehat Hukum I :Kamil


Penasehat Hukum II: Fitri

3) Panitera : Ike
4) Terdakwa :Supri
5) Polisi :Ridwan
6) Saksi Korban : Vira

7) Jaksa penuntut Umum I : - Daus


Jaksa penuntut Umum II : - Dika
Naskah Sidang Peradilan Semu Pidana
Pencurian SEPEDA MOTOR

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali
panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa


dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama
Terdakwa dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua. : apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum


dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU I : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara


sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : Supri


Tempat Lahir/Umur :Manado / 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan. : Indonesia
Alamat : Kerobokan Kelod
Agama : Islam
Pekerjaan : Serabutan
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan
sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun
rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di


dakwa melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat
(2) KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum


saya. Yaitu saudara ( Kamil Dan Fitri )

Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum,


apakah sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU I : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara JPU

JPU II : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa


mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap


dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak


mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut
Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan


eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi
– saksi kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan
saksi – saksinya?

JPU I : Siap Pak Hakim


Hakim Ketua : sidang hari ini adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi –
saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?

JPU I : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU II : 1 orang saksi dan beliau termasuk Korbannya juga


Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi korbannya

JPU II : Baik Yang Mulia Petugas mohon hadirkan Saksi korban


atas nama FITRI ke persidangan

Panitera : Saksi korban atas nama VIRA di persilahkan memasuki


ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai


apa?

JPU II : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan hari ini ?

Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
siap memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan
identitas Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.

Nama : VIRA
Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 1996
Jenis Kelamin :Perempuan
Umur :21 Tahun
Agama :Islam
Alamat :Gianyar
Pekerjaan :Pegawai di perusahaan Swasta
Kebangsaan :Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera
pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu
untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Anggota I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan
yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu,
maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak diperiksa dalam persidangan


ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian


sepeda motor yang terjadi di rumah Saya.
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang
1(satu) unit sepeda motor MIO ?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat


bangun tidur dini hari pak hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah
saya.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui


hilangnya sepeda motor saudara?

Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang
mengambil sepeda motor saya

Hakim Ketua : Baik Coba saudara jelaskan, saat saudara mengetahui


hilangnya sepeda motor saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun
rusak?

Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok garase rumah saya rusak
dan rantai untuk menggembok garase sudah hilang, Serta rekaman CCTV Yang
menunjukan wajah Terdakwa dengan Jelas Ciri-ciri nya.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan


barang bukti ke Majelis Hakim.

JPU I : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU II maju


membawa BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari
spm milik saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Saksi Korban : Satu Plat....................

Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda
motor MIO saya
Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk
mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah


benar pada saat itu stang sepeda motor saudara sudah terkunci?

Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor
saya.

JPU I : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci


gembok pagar rumah anda rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah
hilang?

Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar saya
sudah rusak dan rantai untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat
sepeda motor hilang.

JPU I : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada


pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada saksi?

Penasehat Hukum I : Ada pak hakim. Terimakasih


Penasehat Hukum I : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan
anda menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak
pergi untuk sembahyang dan saya sudah mendapatkan bahwa motor MIO saya
sudah tidak ada ditempatnya.

Penasehat Hukum I : Pada saat anda mendapati sepeda motor MIO


anda tidak ada pada tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka
apakah pada malam sebelumya pintu gerbang anda sudah benar- benar terkunci?

Saksi Korban : Benar, sebelum tidur saya selalu mengunci


pintu gerbang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Penasehat Hukum II : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat


penangkapan ditemukan plat dengan Nomor Polisi .................., apakah benar itu
plat nomor sepeda motor anda yang hilang?

Penasehat Hukum II : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui


akibat hukum dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.

Penasehat Hukum II : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah


melakukan pencurian itu?

Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.

Penasehat hukum II : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari


kami .
Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan
pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana


situasi rumah korban saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?

Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada


orang yang terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya
lakukan.

Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang


perlu ditanyakan.

Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi


anda mengatakan bahwa sepeda motor milik korban telah dijual dengan harga 2
juta rupiah, lantas saudara mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan
tersebut?

Terdakwa : Saya mendapat 500rb dari teman saya Andy pak


hakim.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan


lagi

JPU I : Tidak ada lagi Pak Hakim


Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada
saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya
pada sidang hari ini?
JPU I : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil


tempat duduk kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU II : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah


dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan
mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak


Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah


akan mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

Terdakwa : Sudah siap Pak Hakim.

Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum


membacakan pembelaan sebagaimana terlampir).

Penasehat Hukum I. : (Membacakan sambil berdiri)


Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.
Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?

JPU I. : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak


mengajukan Replik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik


dengan demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/FH.Unmas,
atas nama Terdakwa DELVIRA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum,
(Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka
sidang hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara


persidangan pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar


putusan sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap Pak Hakim.


(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir,
dan apabila selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan


bahwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya
Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan
putusan ini?

Terdakwa : Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila


terdakwa akan mengajukan banding.

Penasehat hukum II : Baik pak hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN
DPS, atas nama Terdakwa DELVIRA dinyatakan Selesai.

Anda mungkin juga menyukai