Anda di halaman 1dari 14

Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Panitera :“Sidang pemeriksaan perkara pidana “Pencurian” Nomor :


21/Pid.B/2023/PN Skh antara NIKEN ARDHIANI selaku korban,
melawan MUHAMMAD FATHHONI selaku tersangka akan segera
dimulai, Majelis Hakim memasuki ruang sidang, para hadirin dimohon
untuk berdiri. (Setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali, panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)”.
Hakim Ketua:“Sidang Perkara Pidana “Pencurian” Pengadilan Negeri Sukoharjo yang
memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor : 21/Pid.B/2023/PN Skh,
atas nama Terdakwa MUHAMMAD FATHONI dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum,” (Ketuk palu 3x).

Panitera :“Penuntut umum apakah Terdakwa sudah siap?

JPU :“Terdakwa telah siap Yang Mulia”

Hakim Ketua:“Kepada penuntut umum dipersilahkan menghadirkan terdakwa keruang


sidang.”
(Terdakwa memasuki ruang sidang dalam keadaan bebas)
(Panitera menyerahkan BAP ke Hakim Ketua)
Hakim Ketua:“Baiklah saya akan menanyakan identitas saudara Terdakwa sebagaimana
yang telah terdapat didalam BAP” :
Nama Saudara : Muhammad Fathoni bin Tanto
Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 21 Oktober 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dk Cumpleng, Desa Saren Rt 3/ Rw 6,
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa

(Hakim ketua bertanya dan terdakwa menjawab terkait identitas)

Hakim Ketua :“Saudara Terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani
maupun rohani dan siap mengikuti persiadangan hari ini?

Terdakwa :“Ya, Saya dalam keadaan siap baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.”

Hakim Ketua :“Saudara Terdakwa, saudara oleh penuntut umum didakwa melakukan
tindak pidana Pencurian Pasal 362 KUHP, apakah saat ini saudara
didampingi oleh penasehat hukum saudara?”
Terdakwa :“Ya, Saya saat ini didampingi oleh Penasehat Hukum Yang Mulia”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Hakim Ketua :”Betul mereka penasehat hukum saudara?”

Terdakwa :“Betul yang mulia”

Hakim Ketua :“Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus
dari terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.”

PH Terdakwa :” Ya, yang mulia saya membawanya”


(Penasehat Hukum menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada
Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu advokatnya ditinggalkan
dimeja hakim)
(Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkan pada hakim 1 dan hakim 2 dan menunjukkan kepada
penuntut umum untuk memeriksa)

Hakim Ketua:”Baiklah, kepada saudara Jaksa Penuntut Umum apakah sudah siap
membacakan dakwaanya?”

JPU : “Sudah siap yang mulia”

Hakim Ketua : “Baiklah silahkan dibacakan saudara jaksa penuntut Umum.”

(JPU Membacakan dakwaanya)

Hakim Ketua:”Baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum?”
Terdakwa : “Saya mengerti yang mulia.”

Hakim Ketua:“Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa


penuntut umum?”

Terdakwa :”Ya, untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum
saya yang mulia”

Hakim Ketua :” Bagaimana Penasihat Hukum, apakah akan mengajukan eksepsi?”

PH Terdakwa:“Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh


karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut.”

Hakim Ketua :“Baik, karena Penasihat Hukum tidak mengajukan eksepsi, maka sidang
kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi-saksi. Kepada
jaksa penuntut umum apakah siap dengan barang bukti dan saksi-
saksinya?”

JPU : “Sudah siap Yang Mulia”


Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Hakim Ketua : “Saudara terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya”

(Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua:”Baik, selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
dipersidangan ini saudara penuntut umum?”

JPU : “Empat orang saksi yang mulia”

Hakim ketua : “Silahkan dihadirkan saksi pertamanya”

JPU : “Baik yang mulia petugas mohon hadirkan Saksi I selaku saksi korban atas
nama NIKEN ARDHIANI ke persidangan”
Panitera :“Saksi atas nama NIKEN ARDHIANI dipersilahkan memasuki ruang
sidang”
(Saksi duduk di kursi persidangan)

Hakim Ketua : “Baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam sidang hari ini?”

Saksi 1 : “Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim”

Hakim Ketua: “Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.”
Nama : Niken Ardhiani
Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 16 juni 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Perum Sektor 1 Residance Karanyar

Pekerjaan : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
(Hakim Ketua Bertanya dan Terdakwa menjawab)
(Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera)
Hakim Ketua: “Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih
dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?”
Saksi 1 :”Saya bersedia disumpah Bapak Hakim”
Hakim Ketua : “Kepada Petugas panitera agar mengambil tempat”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

(Panitera Maju kedepan dan mengambil sumpah saksi) (saksi


berdiri)
Hakim Anggota 1: “Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya”
(saksi duduk, kepada panitera silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : “Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk
itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP (Barang siapa dalam
keadaan dimana Undang-Undang menentukan supaya memberikan
keterangan diatas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada
keterangan yang demikian, dengan sengaja memberikan keterangan
palsu diatas sympah baik secara tulisan maupun lisan), Apakah
saudara saksi mengerti?”

Saksi 1 : “Saya mengerti Bapak Hakim”

Hakim Ketua : “Saudara saksi, Apakah saudara mengenal Terdakwa ?”

Saksi 1 : “Tidak Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?”

Saksi 1 : “Saya mengetahuinya pak hakim, terkait pencurian di kost saya lebih
tepatnya di kamar No 20 kost mawar Jln Belimbing No 34”
Hakim Ketua : “Saudara saksi, bagaimana kronologi kejadian pada saat barang-barang
berharga anda dicuri?”
Saksi 1 : “Sepulang saya kuliah sekitar jam 13.15 saya menuju kost, dan saya
terjekut melihat pintu kamar kost yang sebelumnya saya kunci tiba
tiba dalam keadaan terbuka dengan engsel pintu yang rusak, karena
panik saya langsung melihat meja belajar dan lemari saya. Lebih
terkejut saya menyadari bahwa handphone kedua saya yaitu iphone
15 Promex dan dompet saya hilang. Lanjut saya melihat meja rias
dimana saya meletakkan gelang emas 5gr, dan gelang tersebut juga
hilang.”
Hakim Ketua : “Silahkan bagi Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan pertanyaan
kepada saudara saksi”
JPU : “tidak ada yang mulia”
Hakim Ketua : “Saudara Penasihat Hukum, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

saudara saksi?”
PH Terdakwa : “Ada Yang Mulia, ”
PH Terdakwa :“Kepada Saudara saksi, Apakah anda yakin bahwa pelaku benar-
benar Terdakwa?”

Saksi 1 : “Saya yakin pelaku adalah orang yang sama. Dari motor yang
terpantau dan pakaian yang dipakai dengan yang di CCTV adalah
sama, serta kesaksian dari saksi 2 adalah orang yang sama”
PH Terdakwa : “Saudara saksi, Apakah kesaksian anda hari ini konsisten dengan
apa yang anda katakana pada saat laporan pertama kali dibuat?”
Saksi 1 : “Kesaksian saya konsisten karena saya hanya menceritakan apa yang
sebenarnya terjadi pada saat pencurian didukung bukti CCTVdan
kesaksian dari saksi kedua”
PH Terdakwa : “Baiklah Yang Mulia, pertanyaan saya sudah cukup terhadap saksi”
untuk memberikan keterangan dalam sidang hari ini?”
Hakim Ketua : “Baik keterangan dari saksi diaggap cukup, terimakasih. Kepada saksi
I dipersilakan meninggalkan ruang sidang, dan saksi ke II dipersilakan
masuk”

(Saksi duduk di kursi persidangan)


Hakim Ketua : “Baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam sidang hari
ini?”

Saksi 2 : “Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
nnnmemberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.”
Nama : Kharisma Ine Febrianti
Tempat/Tanggal Lahir : Surakarta, 10 Mei 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 21 Tahun

Agama : Islam
Alamat : Dk Kampung Batik Laweyan, Rt 01
Rw 07 Kecamatan Laweyan, Kota
Surakarta
Pekerjaan :Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
(Hakim Ketua Bertanya dan Terdakwa menjawab)
(Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera)
Hakim Ketua: “Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih
dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Saksi 2 :”Saya bersedia disumpah Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Kepada Petugas panitera agar mengambil tempat” (Panitera Maju
kedepan dan mengambil sumpah saksi) (saksi berdiri)
Hakim Anggota 1: “Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya”

(saksi duduk, kepada panitera silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : “Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk
itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP (Barang siapa dalam
keadaan dimana Undang-Undang menentukan supaya memberikan
keterangan diatas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada
keterangan yang demikian, dengan sengaja memberikan keterangan

palsu diatas sympah baik secara tulisan maupun lisan), Apakah


saudara saksi mengerti?”

Saksi 2 : “Saya mengerti Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Saudara saksi, Apakah saudara mengenal Terdakwa ?”

Saksi 2 : “Tidak Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini?”

Saksi 2 : “Saya mengetahuinya pak hakim, terkait perkara pencurian yang


terjadi di Kamar No 20 Kos Mawar Jl. Blimbing No.34, Pucangan
Kartasura.
nHakim Ketua : “Bagaimana saudara Saksi bisa tahu kejadian pencurian tersebut?”
nSaksi 2 : “Saya mengetahuinya ketika saya hendak berangkat kuliah, saya
melihat gerak gerik terdakwa yang mencurigakan yang hendak
memasuki Kos, padahal itu adalah kost putri, dan saat itu saksi
korban sedang tidak berada di kos. Saat itu saya sempat memantau
namun selang beberapa saat, terdakwa meninggalkan kost dan tidak
jadi memasuki kost, tanpa pikir panjang saya langsung berangkat
kuliah karena merasa aman”
Hakim Ketua : “Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim”
JPU :”Baik Majelis Hakim yang terhormat”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

(JPU maju membawa bukti ke meja Hakim)

Hakim Ketua : “Baik, Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk mengajukan
pertanyaan.”

JPU : “Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada
saat itu hanya 1 terdakwa yang terlihat ?”
Saksi 2 :“Benar Pak, saya melihatnya langsung dengan mata kepala saya
sendiri.”
JPU : “Saudari saksi, Apakah benar pada saat itu terdakwa bersama
korban mengendarai sepeda motor Honda Vario 110 warna hitam
dengan nomor polisi AD 336 ZX?”
Saksi 2 :“Benar Pak, saya melihat terdakwa dengan gerak gerik yang
mencurigakan dengan mengendarai sepeda motor vario 110
warna hitam, akan tetapi untuk nomor polisinya saya kurang
mengetahui”
JPU :“Saudari saksi, Apakah benar pada saat itu terdakwa mencoba
untuk memasuki kost mawar Jln. Belimbing Nomor 34
solobaru?”
Saksi 2 : “Benar Pak”
JPU : “Baik Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup.”
Hakim Ketua : “Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang
ingin di tanyakan kepada saksi?”
PH Terdakwa : “Ada Yang Mulia”
PH.Terdakwa : “Kepada Saudara saksi, yang ingin saya tanyakan, apakah benar
lelaki yang anda lihat itu adalah terdakwa?”
Saksi 2 : “Benar Bu”

PH Terdakwa : “Bagaimana anda mengetahui kalau itu adalah terdakwa?”


Saksi 2 : “Saya mengatahui karena saya melihat secara langsung wajah terdakwa
saat hendak memasuki kost”

PH Terdakwa : “Baiklah Yang Mulia, pertanyaan saya sudah cukup terhadap saksi”

Hakim Anggota2 : “Kepada Penasihat Jaksa Penuntut Umum, apakah ada pertanyaan lagi
yang ingin diajukan kepada saudara saksi?”

JPU : “Tidak yang Mulia”

Hakim Ketua : “Saudara Terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?”

Terdakwa : “Benar yang mulia”

Hakim anggota3 :”Baiklah, karena keterangan saksi telah cukup maka kepada saksi II
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

dipersilahkan untuk meninggalkan ruang sidang dan kepada saksi III


dipersilakan untuk memasuki ruang sidang.”

(Saksi II duduk di kursi persidangan)

Hakim Ketua : “Saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam sidang hari ini ”

Saksi 3 : “Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Saudara saksi, bisa lihat kartu identitas saudara?”

(Saksi maju dan menyerahkan kartu identitas ke majelis hakim)

Hakim Ketua : “Baik, pertama-tama saya akan menanyakan identits saudara saksi dan
meminta saudara saksi untuk menjawab dengan jelas”

Nama : Nauvila Shandy Pasandra


Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 6 desember 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43 Tahun

Agama : Islam

Alamat :Dk sawahan, Desa jaya Rt 3/ Rw 6,


Kecamatan Bintang jaya, Kabupaten
Sukoharjo.
Pekerjaan : Wirausaha (Pemilik kost)
Kewarganegaraan : Indonesia

Hakim Ketua :”Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,


menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?”

Saksi 3 : “Saya bersedia disumpah Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Kepada Petugas panitera agar mengambil tempat”


(Panitera maju untuk mengambil sumpah dan saksi berdiri)

Hakim Anggota I : “Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya”

(Saksi silahkan duduk, kepada Panitera silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : “Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,


karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP (Barang siapa dalam
keadaan dimana Undang-Undang menentukan supaya memberikan
keterangan diatas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada
keterangan yang demikian, dengan sengaja memberikan keterangan
palsu diatas sympah baik secara tulisan maupun lisan), Apakah
saudara saksi mengerti?”

Saksi 3 : “Saya mengerti Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Saudara saksi, Apakah saudara mengenal Terdakwa ?”

Saksi 3 : “Tidak, saya tidak mengenal Terdakwa Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa dalam
persidangan ini?”

Saksi Korban : “Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian di kost saya yang
berada di Pucangan Kartasura”
Hakim ketua : “Baik, saudara saksi kedua dipersilakan untuk memberi kesaksian”

Saksi 3 : “Terimakasih Pak Hakim, Kebetulan saya bertempat tinggal di dekat


kost tersebut, dan saya merupakan pemilik dari kost tersebut, saat
kejadian, kebetulan saya sedang berada di kost, karena saya selalu
mengecek kost setiap 5 hari sekali. Saya sempat melihat terdakwa
saat hendak menutup gerbang kost, saat itu saya tidak mencurigai
sama sekali karena biasanya yang masuk ke kost bagian depan yaitu
kurir untuk mengantar paket. Akan tetapi, ketika saya melewati
salah satu kamar saya terkejut karena pintu kamar nomor 20 terbuka
dengan engsel pintu rusak dan penghuni kamar tidak berada di
dalam kamar tersebut”
Hakim Ketua : “Apakah dari Jaksa Penuntut Umum ada pertanyaan yang ingin
ditanyakan kepada saksi II?”

JPU : “Ada, Yang Mulia. Kepada saudari Nauvilla Sandhy Pasandra


apakah anda melihat CCTV saat mendapat laporan atau setiap hari
anda mengecek CCTV dikost anda?”
Saksi 3 : “Iya pak saya melakukan cek CCTV setiap hari, dikost ada CCTV
dibagian parkiran dan lorong setiap kamar. Setelah saya melihat
pintu kamar nomor 20 tersebut terbuka secara tidak wajar,
kemudian saya mengecek CCTV, dan benar saja laki-laki yang saya
lihat tadi merupakan terdakwa yang telah melakukan pencurian di
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

kamar kost nomor 20”


JPU : “Baik Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup.”
Hakim Ketua : “Selanjutnya kepada saudara Penasihat Hukum apakah ada yang perlu
ditanyakan?”

PH Terdakwa : “Tidak Yang Mulia”

Hakim ketua : “Baik, apakah ada lagi yang ingin ditanyakan kepada saksi, Jaksa
Penuntut Umum?”

JPU : “Cukup Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Baik, karena pertanyaan sudah dicukupkan, maka kepada saksi ke III
dipersilakan meninggalkan ruang sidang, dan saksi ke IV
dipersilakan masuk”

(Saksi 4 duduk dikursi persidangan)

Hakim Ketua : “Saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap untuk memberikan keterangan dalam sidang hari ini?”
Saksi 4 : “Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Baiklah, Saudara saksi bisa lihat kartu identitas saudara?”

(Saksi maju dan menyerahkan kartu identitas ke majelis hakim)

Hakim Ketua : “Baik, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara saksi dan
meminta saudara saksi untuk menjawab dengan jelas”
Nama : Salma Resky Refinda
Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 10 Januari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Perum Cumpleng, Sragen

Pekerjaan : Wiraswasta

Kewarganegaraan : Indonesia

Hakim Ketua :“Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,


menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Saksi 4 : “Saya bersedia disumpah Bapak Hakim”

Hakim Ketua : “Kepada Petugas panitera agar mengambil tempat”

(Panitera maju untuk mengambil sumpah dan saksi berdiri)

Hakim Ang. I : “Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar
dan tidak lain dari yang sebenarnya” (Saksi silahkan duduk,
kepada Panitera silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : “Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan
yang benar, karena apabila terbukti saudara memberikan
keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP (Barang siapa dalam keadaan dimana Undang-
Undang menentukan supaya memberikan keterangan diatas
sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang
demikian, dengan sengaja memberikan keterangan palsu diatas
sympah baik secara tulisan maupun lisan), Apakah saudara saksi
mengerti?”

Saksi 4 : “Saya mengerti Pak Hakim”

Hakim Ketua : “Apakah Saudara saksi mengenal saudara Terdakwa ?”

Saksi 4 : “Iya saya mengenal terdakwa yang mulia”

Hakim Ketua : “Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?”

Saksi Korban : “Saya mengetahuinya yang mulia hakim , terkait pencurian di kost
mawar solobaru”

Hakim anggota 2 : “Silahkan kepada saksi IV untuk menyampaikan kesaksiannya.”

Saksi 4 : “Terimakasih Pak Hakim, sebelumnya terdakwa adalah teman saya dari
kecil hingga sekarang, terdakwa merupakan seorang yang ahli ibadah
dan juga dikenal dengan kepribadianya yang sangat sopan dan ramah,
sehingga sedikit terkejut mengetahui bahwa Terdakwa melakukan judi
online hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang untuk
bermain judi online. Saya berharap dalam kasus ini terdakwa akan
diadili sengan keadilan yang seadil-adilnya.

Hakim Ketua : “Baik, Saudara Jaksa Penuntut Umum , apakah ada yang perlu ditanyakan
kepada saudara saksi?”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

JPU : “Tidak Yang Mulia”

Hakim Ketua : “baik keterangan saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terimakasih
kepada seluruh saksi yang telah memberikan keteranganya”

Hakim Ketua : “Kepada saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil kembali


tempat didepan”

(Terdakwa kembali ketempat duduk dalam persidangan)

Hakim Ketua : “Saudara terdakwa apakah anda mengenal saudara korban?”


Terdakwa : “Saya hanya sekedar mengetahui, tidak mengenal secara dekat dan
saya melihat gaya korban yang glamour sehingga merupakan target
yang pas untuk saya curi kakayaannya ”

Hakim ketua : “Kepada saudara terdakwa, tolong jelaskan bagaimana kronologi


kejadiannya dan jelaskan apa yang menyebabkan saudara
melakukan tindakan penculikan tersebut.”
Terdakwa : “Terimakasih yang mulia, Pada pukul 11.30 saya mulai memantau
lokasi disekitar kost, namun saya merasa diawasi sehingga saya
mengurungkan niat mencuri dijam itu, lalu pada jam 11.50 saya
kembali mendatangi kost mawar dan suasana sekitar kost sangat
sepi sehingga ini merupakan kesempatan yang bagus bagi saya
untuk melakukan aksi pencurian. Sebelumnya saya sudah
mengetahui kamar kost dari saksi korban karena saya sudah
mengintai kurang lebih 2 minggu dan saat itu kost tidak ada
penjaganya dan semua penghuni kost sedang ada jam kuliah,
dengan modal obeng yang saya bawa saya mencoba mencongkel
engsel pintu dan percobaan ketiga berhasil membuka pintu kamar
dari korban, langsung saya meringkus semua barang berharga milik
korban seperti handphone, uang tunai yang berada di dompet milik
korban, dan gelang emas yang tergeletak di meja rias. Akan tetapi
ketika saya hendak menutup gerbang saya melihat ada seorang
perempuan yang melihat ke arah saya yaitu ibu pemilik kos tersebut,
akan tetapi ibu kos tersebut diam saja karena mungkin ia berpikir
bahwa saya seorang kurir yang sedang mengantar paket. Terkait
alasan saya melakukan pencurian terhadap saudara korban karena
adanya masalah ekonomi, saya membutuhkan uang untuk memenuhi
hidup saya.
JPU : “Saudara Terdakwa apakah sebelumnya telah merencanakan
pencurian tersebut?”
Terdakwa : “Iya pak saya sudah menyiapkan dengan matang aksi pencurian ini
muali dari peralatan untuk membobol pintu dan barang barang yang
akan saya ambil”

JPU : “Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian?”


Terdakwa : “Tidak pernah pak, ini merupakan kali pertama”
JPU : “Baik Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup”
Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Hakim Ketua : “Saudara Penasihat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan
kepada Terdakwa?”

PH Terdakwa : “Ada Yang Mulia, Saudara Terdakwa pada saat anda dimintai keterangan,
apakah anda sudah memberikan atau mengatakan semua dengan jujur
dan terbuka?”
Terdakwa : “Sudah Bu. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka”

PH Terdakwa : “Saudara Terdakwa, apakah anda sudah mengakui perbuatan saudara


pada saat memberikan keterangan?”

Terdakwa : “Sudah Bu. Saya sudah mengakui melakukan pencurian tersebut dan
menceritakan semua kronologinya kepada petugas”

PH Terdakwa : “Apakah Saudara Terdakwa menyesal teah melakukan penyulikan


tersebut?”
Terdakwa : “Ya, saya menyesal”

PH Terdakwa : “Baik Yang Mulia pertanyaan dari kami cukup”

Hakim Ketua : “Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi kepada terdakwa?”

PH Terdakwa : “Tidak ada Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Baik jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada Saudara Penuntut
Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya? ”

JPU : “Sudah Siap Yang Mulia”

Hakim Ketua : “Silahkan Jaksa Penuntut umum untuk membacakannya”

JPU : “ Baik yang mulia, dalam kasus ini saya menuntut terdakwa dengan
tuntutan 3 tahun penjara dengan pasal 362 KUHP tentang pencurian.
Karena setelah mendengar para saksi dan keterangan terdakwa sendiri
membuktikan bahwa terdakwa telah terbukti melakukan pencurian
terhadap korban, dan saya meminta kepada para hakim untuk
mengadilinya dengan seadil-adilnya. Terimakasih.”
Hakim Anggota1: “Saudara Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?”

Terdakwa : “Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasihat Hukum saya Yang Mulia”
Hakim Ketua : “Bagaimana Penasihat Hukum Terdakwa, apakah akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan tersebut?”

PH Terdakwa : Ya, yang mulia.


Transkip Sidang Semu Kelompok 2

Hakim Ketua : “Baik Silahkan dibacakan” (Penasihat Hukum Membaca Pledoi)


Hakim Ketua : “Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah akan mengajukan Replik
atas pembelaan dari Penasihat Hukum terdakwa?”

JPU : “Kami tidak mengajukan Replik Yang Mulia dan kami tetap pada
tuntutan kami”

Hakim Ketua : “Baik, Jika Jaksa Penuntut Umum tidak mengajukan Replik dengan
demkian Penasehat Hukum tidak mengajukan Duplik”

Hakim Ketua : “Baik, cukup. Kami para hakim akan berdiskusi terlebih dahulu.”
(Majelis Hakim berdiskusi...)
Hakim Ketua : “Sehubung dengan adanya keterangan para saksi dan bukti yang kuat, kami
memutuskan keputusan akhir bahwa saudara Muhammad Fathoni
akan dihukum selama 3 tahun penjara sesuai dengan pasal 362 KUHP
tentang pencurian.”

(ketuk palu 3 kali)


Panitera : “Sidang kasus hari ini, Rabu 22 November 2023 dengan nomor perkara
21/Pid./2023/PN.SKH. Pengadilan Negeri Kabupaten Sukoharjo
berakhir dengan nasib terdakwa saudara Muhammad Fathoni dijatuhi
hukuman 3 tahun penjara. Majelis hakim dipersilahkan
meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon berdiri. “
(Hadirin duduk kembali)
Panitera : Sebelum saya tutup, saya sebagai panitera mengucapkan terima kasih
dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam memandu persidangan
pada pagi hari ini. Saya pamit undur diri, Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai