DALAM PERKARA PIDANA Nomor : 448/K-Pid-PKnH/2022/FH-UKS/MDN
SUSUNAN PERSONIL SIDANG PERDILAN SEMU FAKULTAS HUKUM TAHUN 2022
1. Ariel S.P.R. Telaumbanua (Hakim Ketua)
2. Mira Santi Dewi (Hakim Anggota I)
3. Listi Reniova Sinaga (Hakim Anggota II)
4. Putera Idealis Giawa (Panitera)
5. Louis Enjelita D. Sitio (Jaksa Penuntut Umum)
6. Philipyan Karunia Giawa (Terdakwa)
7. Arinda Pardede (Penasehat Hukum Terdakwa)
8. Holong T.M. Silitonga (Saksi Korban I)
9. Calvin Foturia Zebua (Saksi Korban II)
10. Veronika D. Nonibenia Gulo (Saksi Korban III)
SIDANG II
ACARA PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DAN SAKSI-SAKSI
Panitera : Berhubung Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon untuk berdiri. (Seluruh hadirin berdiri, Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Setelah Hakim duduk) Hadirin dipersilakan duduk kembali Hakim Ketua : Pada hari ini Selasa, 18 Oktober 2022 Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 448/K-Pid- PKnH/2022/FH-UKS/MDN, atas nama terdakwa PHILIPYAN KARUNIA GIAWA dinyatakan di buka dan terbuka untuk umum, (Ketuk Palu 3 Kali).
Saudari Penuntut Umum apakah terdakwa sudah siap, kepada
penuntut umum dipersilahkan menghadirkan terdakwa di ruang sidang. JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk ke ruang persidangan (Terdakwa dalam keadaan bebas) Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan pada hari ini? Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini Majelis Hakim Hakim Ketua : Baik, sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah Pemeriksaan Alat Bukti dan Saksi-Saksi, saudari Jaksa Penuntut Umum, apakah Bukti dan Saksi-Saksi sudah siap dihadirkan dipersidangan ini? JPU : Sudah siap Pak Hakim Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum? JPU : 1 (Satu) orang Pak Hakim Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksinya JPU : Saksi atas nama Holong T.M. Silitonga yang dimana saksi merupakan saksi korban Pak Hakim Panitera : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama Holong T.M. Silitonga dipersilahkan memasuki ruang sidang. Hakim Ketua : Saudari Jaksa Penuntut Umum saksi disini sebagai apa? JPU : Saksi disini sebagai saksi korban Pak Hakim Hakim Ketua : Baiklah, Saudara saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini? Saksi Korban I : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberika keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim. Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudari sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudari menjawabnya dengan jelas. Nama : HOLONG T.M. SILITONGA Tempat/Tanggal Lahir : Siantar, 12 September 2001 Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 21 Tahun Agama : Kristen Alamat : Jl. Setia Budi, Tanjung Sari, Medan Pekerjaan : Pegawai di Perusahaan Swasta Kebangsaan : Indonesia Apakah ini benar ini benar identitas saudara? Saksi Korban I : Iya benar Pak Hakim Hakim Ketua : (Hakim Anggota I Menyerahkan KTP Kepada Panitera Pengganti) Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu, untuk itu saudari bersedia disumpah atau berjanji? Saksi Korban I : Saya berjanji Pak Hakim Hakim Ketua : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat Hakim Anggota I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (Silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali ke tempat) Hakim Ketua : Saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudari anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat di ancam dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun, sebagaimana diatur dalam dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti? Saksi Korban I : Saya mengerti bapak Hakim Hakim Ketua : Saudara kenal dengan terdakwa? Saksi Korban I : Iya Pak Hakim dan sebatas kenal saja Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudari ada hubungan keluarga dengan terdakwa? Saksi Korban I : Tidak Pak Hakim Hakim Ketua : Apakah keterangan saudara di BAP penyidik sudah benar? Saksi Korban I : Saya membenarkan keterangan dan tanda tangan sebagaimana Berita Acara Pemeriksan Penyidik dalam Perkara ini Hakim Ketua : Kapan dan dimana terjadinya kejadian tersebut? Saksi Korban I : Pada Hari Tanggal sekira pukul WIB bertempat di jalan Platina 04 Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan, terdakwa bersama-sama dengan temannya telah melempari warga jalan platina 04 Kelurahan Titi Papan dengan batu Hakim Ketua : Apa akibat dari perbuatan terdakwa dan teman-temanya? Saksi Korban I : Akibat dari perbuatan terdakwa dan teman-temannya saya serta kawan saya Muhammad Suhendra mengalami luka-luka yaitu ada yang luka robek, luka lecet, luka lebam pada bagian kepala, bibir, pipi dan pergelangan tangan Hakim Ketua : Bagaimana awal dari kejadian tersebut? Saksi Korban I : Awalnya saya bersama dengan teman saya Muhammad Suhendra duduk di warung kopi yang disebelah lahan, tiba-tiba terdakwa dan rombongan nya datang ke lahan kosong yang saya jaga dengan membawa 1 (satu) unit fuso bermuatan material bangunan dengan tujuan untuk membangun pos sekaligus membangun pagar di atas lahan kosong tersebut Hakim Ketua : Apakah yang terjadi pada saat terdakwa dan temannya datang? Saksi Korban I : Kemudian saya dan teman-teman warga setempat mendatangi terdakwa dan rombongannya serta bertanya “ Apa maksudnya memasukkan material sedangkan ini masih dalam proses di Pengadilan” lalu terdakwa dan teman-temannya berkata “Gak ada, gak ada, kami yang punya disini” sehingga terjadi aksi saling dorong, dan karena kalah jumlah saya dan teman-teman warga akhirnya sedikit mundur dan kembali ke warung kopi Hakim Ketua : Bagaimana terdakwa dan temannya melakukan kekerasan tersebut? Saksi Korban I : Tidak berapa lama kemudian terdakwa dan temannya mendatangi warung kopi melempari saya dan teman-teman serta beberapa warga setempat yang berada didalam warung kopi dengan batu dan memecahkan gelas yang ada di depan saya dan teman saya Hakim Ketua : Apakah yang saudara lakukan ketika terdakwa dan temannya melakukan kekerasan tersebut? Saksi Korban I : Saya dan teman-teman saya lari keluar warung kopi namun terdakwa dan teman-temannya tetap mengejar dan melempari saya dan teman- teman saya dengan batu Hakim Ketua : Baiklah, Saudari Penuntut Umum, apakah ada pertanyaan yang ingin di sampaikan kepada saudara saksi? JPU : Siap, ada Yang Mulia Hakim Ketua : Silahkan disampaikan JPU : Baik Yang Mulia, Saudara Saksi, Apakah yang terjadi akibat perbuatan terdakwa dan temannya? Saksi Korban I : Saya mengalami luka di bagian kepala, tangan dan bibir sedangkan warung kopi mengalami kerusakan, kursi dan meja rusak, gelas-gelas pecah JPU : Saya rasa pertanyaan dari saya sudah cukup Yang Mulia Hakim Ketua : Baik, Saudara Penasehat Hukum Terdakwa, Apakah ada pertanyaan yang ingin disampaikan kepada saksi? PH Terdakwa : Ada Majelis Hakim Hakim Ketua : Silahkan disampaikan PH Terdakwa : Siapaka yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa dan teman nya? Saksi Korban I : Kemudian datanglah beberapa anggota kepolisian Polres Belawan dan mengamankan terdakwa dan temannya PH Terdakwa : Saya rasa pertanyaan dari saya sudah cukup Majelis Hakim Hakim Ketua : Baik, Saudari Jaksa Penuntu Umum, silahkan perlihatkan Bukti Surat dan Barang Bukti yang lain ke hadapan Majelis Hakim, dan Para hadirin JPU : (Mengangkat Surat dan Barang Bukti lainnya di hadapan Majelis Hakim dan Para Hadirin, lalu menyerahkan Barang bukti kepada Majelis Hakim) Hakim Ketua : (Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat kepada saksi berupa) - Surat Visum Et Repertum No. UM.50/34/12/RS.PHCM-22 Tanggal 2022 An. Muhammad Suhendra yang di buat dan ditanda tangani oleh dr. Fidya Qodri dokter pada RS. Prima Husada Cipta - Surat Visum Et Repertum No. UM.50/34/14/RS.PHCM-2022 Tanggal 2022 An. Sunardi yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Fidya Qodri dokter RS. Prima Husada Cipta - Barang bukti lainnya berupa 5 (lima) buah batu kerikil ukuran segenggam tangan orang dewasa, 5 (lima) buah kayu broti warna cokelat dan 1 (satu) buah flasdisk berisikan 5 (lima) buah rekaman kejadian Hakim Ketua : Saudara saksi, Apakah masih ada keterangan lain yang ingin disampaikan? Saksi Korban I : Tidak ada lagi Pak Hakim Hakim Ketua : Baiklah, Saudari Penuntut Umum, apakah masih ada saksi yang mau di ajukan? JPU : Kami masih akan mengajukan saksi Majelis Hakim, mohon agar diberi kesempatan pada persidangan berikutnya Hakim Ketua : Baik, untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan saksi selanjutnya, sidang hari ini di tunda dan dilanjutkan pada hari selasa tanggal 25 Oktober 2022 jam dengan agenda Acara Pemeriksaan Alat Bukti dan Saksi-saksi, kepada Jaksa Penuntut Umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan tersebut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan ditutup (Hakim Ketua Mengetuk Palu 3 kali). Panitera : Berhubung Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri. (Seluruh hadirin berdiri, Majelis Hakim Keluar dari ruang sidang. Setelah Hakim duduk) Hadirin dipersilakan duduk kembali