Haykal
Hakim 1: Azzahra Salmira
Hakim 2: Hiskia Fernando
JPU 1: Aisyah Al Hudri
JPU 2: Nurfatina
Panitera: Tiffany Vexilla
Pengacara Terdakwa: M. Dwika Bryanda
Korban: Shirin Fazila
Saksi Korban: Syafiqa Aqilla
Terdakwa: Emirsyah Faiz
Hakim Ketua: Sidang perkara pidana yang memeriksa serta mengadili perkara pidana
Nomor 227 Pidana Umum/2023/PN XI.1, atas nama terdakwa Emirsyah Faiz dinyatakan
dibuka dan terbuka untuk umum. Penuntut umum apakah terdakwa sudah siap? Kepada
penuntut umum dipersilakan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.”
JPU: Kami sudah siap majelis hakim. Kepada petugas diperintahkan untuk menghadirkan
terdakwa Emirsyah Faiz ke dalam ruang persidangan. (menggiring terdakwa masuk keruang
sidang).
Hakim Ketua: Selamat pagi saudara terdakwa, hari ini saudara akan diperiksa sehubungan
dengan tindak pidana yang didakwakan kepada saudara. Apakah saudara sudah siapa?
Terdakwa : Siap majelis
Hakim ketua: Baik. Saya akan menanyakan identitas saudara yang sebagaimana telah
tercantum dalam berita acara pemeriksaan."
Nama: Emirsyah Faiz
Umur: 28 Tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Alamat:
Agama: Islam
Pekerjaan: Wiraswasta
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani?
Terdakwa: Iya majelis
Hakim Ketua: Saudara Terdakwa, saudara oleh penuntut umum di dakwa melakukan tindak
pidana penipuan pasal 378 KUHP, apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum
saudara?
Terdakwa: Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari lembaga Peradi
sasha and partner pekanbaru. Yaitu saudara (Prof.Dr.M.Dwika B.Siregar S.H M.H)
Hakim ketua: Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
Pengacara: Ya, Majelis Hakim yang terhormat, saya membawanya (Pengacara Terdakwa
menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu
Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim).
Hakim Ketua: (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2) Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah
sudah siap membacakan dakwaannya?
Hakim ketua: Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Hakim Ketua: Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa penuntut
umum?.
Terdakwa: Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada pengacara saya Yang Mulia.
Pengacara: Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Yang mulia Hakim.
Hakim Ketua: Saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi-saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini?.
JPU 2: Sudah siap Yang Mulia.
Hakim Ketua: Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
Hakim Ketua: Silahkan dihadirkan saksinya. (Memanggil Saksi) Saksi atas nama syafiqa
aqilla dipersilahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua: Saudara Jaksa Penuntut Umum saksi di sini sebagai apa?.
Hakim Ketua: Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?.
Saksi Korban: Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Yang mulia.
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Alamat :
Pekerjaan :
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua: (Hakim Anggota 1 menyerahkan KTP kepada Panitera pengganti) Baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-Undang
saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu apakah saudara bersedia
disumpah atau berjanji ?.
Hakim 1: (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, “Saya berjanji bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari yang
sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ke tempat).
Hakim Ketua: Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP. Apakah saudara saksi
mengerti?.
Saksi Korban: Kenal, Yang Mulia, saya bertugas sebagai customer service di kantor
rizkullah travel, saya bekerja mulai dari dua bulan lalu
Hakim Ketua : Kepada JPU dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi
JPU: Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa dalam
persidangan ini?.
Saksi Korban: Saya mengetahuinya yang mulia, terkait penipuan travel umroh yang terjadi
yang menyebabkan semua calon jamaah tidak diberangkatkan.
JPU: Saudara Saksi tahu dari mana bahwa calon jamaah telah ditipu oleh terdakwa
Saksi Korban: Saya mengetahuinya dan menyadarinya ketika sudah banyak para Jemaah
yang mengadu dan bertanya mengapa sampai sekarang belum juga diberangkatkan, dan saya
sebagai pekerja mulai curiga terkait harga yang dipatok oleh terdakwah sangat rendah yaitu
hanya Rp.10.000.000 untuk berangkat umroh
Pengacara : Terimaksih yang mulia, perkenankanlah kami mohon kepada mejelis yang
memeriksa dan mengadili kasus ini agar terdakwah terbebas dari hukuman pasal….
Panitra : Pembacaan amat putusan dan vonis untuk terdakwah oleh hakim ketua.
Hakim Ketua : Berdasarkan catatan sidang maka agenda sekarang adalah pembacaan
putusan
Menyatakan bahwa saudara Emirsyah Faiz secara sah meyakinkan bersalah atas dakwaan,
dijatuhkan hukuman 12 tahun penjara, mengembalikan semua kerugian korban, dan denda
sebesar Rp.200.000.000,. (ketuk palu 3x)