Anggota Kelompok 2 :
Jeddah, Arab Saudi – Atas permintaan Indonesia, pertemuan luar biasa tingkat Wakil Tetap
negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (the Open-Ended Meeting of the Executive
Committee at the Level of Permanent Representatives) telah berhasil terselenggara di markas
OKI, Jeddah, pada 25 April 2022. Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh perkembangan yang
kian mengkhawatirkan di Palestina, terutama di Masjid Al-Aqsa.
Wakil Tetap Indonesia untuk OKI, Duta Besar Eko Hartono, menjelaskan posisi pemerintah
Indonesia, yang mengutuk serangan tentara Israel ke dalam kompleks Al-Aqsa, menembaki
warga Palestina yang tengah beribadah, dan serangan ke jalur Gaza, termasuk upaya Israel
melakukan penyekatan akses ke dalam komplek Al-Aqsa. Tindakan tersebut diyakini hanya
akan menyebabkan konfrontasi yang lebih luas dan menambah penderitaan rakyat Palestina.
Indonesia mengajak semua anggota OKI menggunakan berbagai jalur komunikasi untuk
menghentikan agresi Israel dan memastikan status quo mesjid Al-Aqsa. Kedua, memastikan
bahwa isu Palestina terus menjadi perhatian dunia internasional. Ketiga, mendorong
dihidupkannya kembali proses perdamaian. Keempat, agar negara anggota OKI senantiasa
terus memberikan dukungan dan mengirimkan bantuan bagi rakyat Palestina.
Negara-negara OKI mengecam tindakan agresi militer Israel. OKI juga sepakat untuk
mendorong dimulainya kembali proses perdamaian menuju negara Palestina yang merdeka
dan berdaulat dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya. OKI meminta aktor-aktor
internasional seperti Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah menekan dan
menghentikan agresi Israel tersebut. Sebagai langkah kongkrit, Indonesia kembali
mengusulkan pelarangan impor produk-produk Israel ke pasar negara-negara anggota OKI.
Sekjen OKI dan seluruh negara peserta yang hadir sangat mengapresiasi dan berterima kasih
kepada Indonesia atas gagasan penyelenggaraan pertemuan luar biasa ini. Bagi Indonesia,
dukungan terhadap Palestina merupakan amanat konstitusi yaitu menghapuskan penjajahan
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Mengutip laman Instagram resmi @kemlu_ri, berikut adalah sejumlah aksi nyata yang telah
dilakukan oleh Indonesia dalam membantu upaya perdamaian antara Israel dan Palestina:
1. Upaya Diplomatik
2. Kecam Kekerasan
Guna membahas isu Palestina, Menlu Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan
para Menlu dari negara sahabat termasuk Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam,
Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia,
Inggris dan HRVP (High Representative of the Union for Foreign Affairs dan
Security Policy) Uni Eropa.