Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RESPON DUNIA INTERNASIONAL TERHADAP PROKLAMASI


KEMERDEKAAN INDONESIA

GURU PEMBIMBING : BUNDA YUNIAR JAYANTI S.Pd

MATA PELAJARAN : SEJARAH MINAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. FAHDIL AL FAROQ

2. M. NAHAR ALI AL GHANI

3. WINNA MUSTIKA ANUGRAH

SMA IT FADHILAH PEKANBARU

JL. Muhajirin, RT/RW. 04.09 Kel, Sidomulyo Bar., Kwc. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau
28294

Tahun ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “Respon dunia Internasioanl terhadap
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 1 kelas XII dari Bunda
Yuniar Jayanti pada bidang sejarah minat. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang “Respon dunia Internasional terhadap
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”

kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bunda Yuniar Jayanti sebagai guru
mata pelajaran sejarah minat. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. kami juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidak
sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya
kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penyusun,
Winna Mustika Anugrah

Daftar isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………..3
1. PENGAKUAN KEMERDEKAAN INDONESIA DARI MESIR, INDIA, DAN AUSTRALIA…...4
A.PENGAKUAN MESIR TERHADAP KEMERDEKAAN RI……………………………………...4
B.PENGAKUAN INDIA TERHADAP KEMERDEKAAN RI………………………………5
C.PENGAKUAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN RI………………………7
2. PENGAKUAN TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA…………………………..7
A.KOMISI TIGA NEGARA…………………………………………………………………...8
B.UNCI (United Nations Commisions for Indonesia)....................................................8
3. KMB DAN SIKAP BELANDA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA…………9
A. KONFERENSI MEJA BUNDAR……………………………………………………….9
B. SIKAP BELANDA TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA………………….12
1.PENGAKUAN KEMERDEKAAN INDONESIA DARI MESIR,
INDIA, DAN AUSTRALIA
Pengakuan dari negara lain secara de jure dapat memenuhi kedua kebutuhan
sosial kehidupan bernegara, yaitu tidak mengasingkan suatu negara dari
hubungan internasional dan menjamin kelangsungan hubungan internasional dan
mencegah tindakan merugikan bagi kepentingan individu dan hubungan antar
bangsa. Pengakuan kemerdekaan de jure merupakan titik awal bahwa
keberadaan suatu negara sudah sah menurut hukum internasional.Indonesia
membutuhkan dukungan dan pengakuan dari negara-negara lain. Untungnya,
dalam kurun waktu setahun setelah proklamasi, Indonesia mendapat dukungan
dari berbagai negara. Negara-negara pertama yang memberikan dukungan dan
mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir, India,dan Australia.

A. PENGAKUAN MESIR TERHADAP KEMERDEKAAN RI


Mesir adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan
Indonesia. Lebih penting lagi, Mesir ikut menggalang dukungan dari Liga Arab
agar menerima kedaulatan Indonesia di mata hukum internasional. Negara Mesir
secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946.
Kemudian pada tanggal 10 Juni 1947 Mesir mengakui kedaulatan negara RI
secara de jure. Hal ini ditandai dengan ditanda-tanganinya secara resmi
perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Mesir. Kemudian berhubungan
dengan perjanjian persahabatan tersebut, pemerintah NKRI mendirikan
Kedutaan RI pertama di luar negeri. Kemudian secara berturut-turut
negara-negara di Timur tengah atau Liga Arab memberikan dukungan dan
pengakuan secara de jure terhadap kemerdekaan Negara Indonesia.
1.Sebab-sebab Mesir Terhadap Pengakuan Kemerdekaan RI
➢ Persamaan agama
➢ Banyaknya masyarakat Indonesia yang menuntut ilmu dan bekerja di Mesir
➢ Masyarakat Indonesia melakukan haji di Arab

2.Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari Mesir


➢ Peranan Mahasiswa-Mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir (Univ. Al-Ahar,
Kairo dan Zain Hassan), Irak (Univ. Imron Rosyidi), dan di negara Arab lainnya
Peranan Mahasiswa ditunjukkan dengan menanamkan bibit kemerdekaan
melalui media massa yang ada di Arab b. Delegasi Indonesia pertama RI di
Mesir (7 April 1946) Utusan pertama Indnesia yang mengunjungi Mesir
adalahSuwandi.Suwandi datang ke Mesir untuk menyampaikan rasa terimakasih
Indonesia karena Liga Arab memberi dukungan pada kemerdekaan RI dan akan
tetap
memberi dukungan sampai RI benar-benar diakui kemerdekaannya.
➢ Pembentukan Panitia Pusat sebagai wakil Indonesia di Luar Negeri Panitia
Pusat yang diketuai H. Agus Salim punya peranan penting dalam upaya
diplomasi agar kemerdekaan RI bisa diakui. H. Agus Salim gencar mengenalkan
Indonesiakeluar negeri, dari Kairo H. Agus Salim meneruskan misinya ke Suriah,
Transyordania, Irak, dan Lebanon. Untuk mengenalkan Indonesia ke negara
Arab dan Yaman dilanjutkan oleh H. Rasyidi.
➢ Kunjungan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Soekarno ke Mesir Kunjungan ini
merupakan penghargaan dan ucapan terimakasih Indonesia kepada Mesir yang
sudah mendorong negara-negara di Arab untuk membantu perjuangan
Indonesia dalam mendapatkan kemerdekaan.

3.Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan RI


➢ Aksi pemuda Mesir yang berdemo di Kedubes Belanda di Kairo
➢ Mengirim delegasi Mesir (Abdul Mun’im) ke Yogyakarta
➢ Mesir mendorong agar Liga Arab mengakui kemerdekaan RI (18 Nov 1946)
➢ Ditandatanganinya perjanjian persahabatan antara RI (H. Agus Salim) dan
Mesir (Fahmi Nokrasyi Pasha) (10 Juni 1947)

B. PENGAKUAN INDIA TERHADAP KEMERDEKAAN RI


Negara mayoritas Hindu ini merdeka dua tahun setelah proklamasi
Soekarno-Hatta. Kesamaan nasib sebagai bangsa terjajah membuat India
antusias mendukung Indonesia. India kemudian menjadi penggagas resolusi
bangsa-bangsa Asia-Afrika yang mengecam agresi militer Belanda ke
Yogyakarta pada Desember 1948. Nehru menggelar konferensi Asia, yang
berhasil mengumpulkan dukungan Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Libanon, Suriah,
serta Irak, untuk mendesak Belanda keluar dari wilayah RI.
1. Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI
➢ Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha)
➢ Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka)
➢ Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)

2. Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India


➢ Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India Dibentuknya PPII
(Persatuan Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII adalah membela
proklamasi negara dengan mendesak para pemimpin India untuk mengakui
Indonesia sebagai negara yang berdiri dan berdaulat. Tugas dari PPII adalah :
➢ Meyakinkan pemimpin India
➢ Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9 Juni 1946•
Tugasnya : Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur dalam bahasa
Inggris, Urdu, dan Indonesia tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia
yang kemudian dilanjutkan ke media massa dan pers di India dan nantinya dapat
diteruska ke perwakilan India yang ada di London bekerjasama dengan
Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang anggotanya 700 pelaut Indonesia yang
bekerja di kapal-kapal Belanda untuk melakukan aksi mogok
➢ Diplomasi Sutan Sjahrir Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan
Indonesia kepada India (18 Mei 1946). Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan India
oleh K.L Punjabi. Pengiriman padi ini terjadi pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan
(Cirebon, Probolinggo, dan Banyuwangi). Dari tindakana ini P.M Nehru
mengundang Sjahrir dan Moh. Hatta ke New Delhi untuk menghadiri Konferensi
Inter Asian Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23 Maret-2 April 1947).
Sjahrir berpidato yang isinya : (1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif); (2)
Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi kepentingan bersama; (3) Menjalin
persahabatan dengan bangsa lain.
➢ Diplomasi Moh. Hatta Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta
bantuan senjata. Akan tetapi keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru
karena persenjataan India di pegang oleh Inggris.

3. Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI


➢ Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia
yang telah mengirim 500.000 ton padi ke India)
➢ 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK
PBB. Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1
Agustus 1947) untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda
melalui arbitrase
➢ Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949).

C. PENGAKUAN AUSTRALIA TERHADAP KEMERDEKAAN RI


Australia adalah negara tetangga yang pernah berjasa mengamankan
kemerdekaan dari rongrongan agresi militer. Hubungan bangsa Indonesia dan
penduduk Australia terjalin lewat korespondensi serikat pekerja perkapalan.
Tokoh-tokoh politik yang dibuang Belanda ke Digoel, lantas menyeberang ke
Australia, ikut berperan besar. Dukungan tidak pernah diberikan secara formal,
tapi bantuan politik dari Australia selalu diberikan pada RI.

1. Sebab-sebab Australia Mengakui Kemerdekaan RI


➢ Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang dimulai semenjak penjajahan
Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal
dan perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia
➢ Persamaan tujuan yakni sama-sama ingin menyingkirkan atau mengusir Jepang
2. Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari Australia
➢ Peran tawanan Belanda
➢ Peristiwa Black Armada
➢ Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945).
➢ Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka).

2. PENGAKUAN PBB TERHADAP KEMERDEKAAN


INDONESIA
Seperti yang kita ketahui bahwa PBB merupakan organisasi internasional
yang didirikan di San Fransisco, Amerika Serikat pada 24 Oktober 1945. Mulanya
ada 51 negara anggota yang tergabung dalam PBB, setelah itu terus bertambah
hingga sekarang anggotanya mencapai 193 negara. Proklamasi Kemerdekaan
indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi perhatian dunia termasuk PBB. Ada
sejumlah negaa yang mendukung penuh kemerdekaan Indonesia, yaitu Mesir,
India, Australia. Hingga akhirnya pada 27 Desember 1949, Belanda untuk pertama
kalilinya mengakui kedaulatan Indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa
Indonesia setelah proklamasi tercatat beberapa badan Perdamaian dibentuk
PBB untuk Indonesia yaitu:

A. Komisi Tiga Negara


Komiai Tiga Negara(KTN) terbentuk akibat Agresi MIliter Belanda 1, yang terdiri
dari tiga negara Australia dipilih oleh Indonesia dengan wakil Richard Kirby,
Belgia dipilih oleh Belanda dan diwakili oleh Paul Van Zealand, dan Amerika
Serikat adalah pihak netral diwakili oleh dr. Frank Graham. KTN betrhasil
mengantar pihak Indonesia ke meja perundingan Renville
B. UNCI
UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) badan perdamaian ini
dibentuk pada tanggal 28 Januari 1949 berdasarkan revolusi Dewan Keamanan
PBB.Pada tanggal 7 Mei 1949 UNCI berhasil mengiring Indonesia-Belanda ke
meja perundingan yang dikenal dengan perundingan Roem-Royen.
Pernyataan delegasi Indonesia yaitu:
1. Soekarno dan Hatta dikembalikan ke Yogyakarta
2. Kesediaan mengadakan penghentian tembak-menembak
3. Bersedia bekerjasama memulihkan perdamaian dan tertib hukum.
4. Kesedian mengikuti Konferensi Meja Bundar setelah pengembalian Pemerintah
RI ke Yogyakarta
Pernyataan dari pihak Belanda adalah sebagai berikut:
1. Menghentikan gerakan militer dan membebaskan tahanan politik
2. Menyetujui kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
3. Menyetujui Republik Indonesia sebagai bagian dari negara Indonesia Serikat
4. Berusaha menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar

UNCI juga mebertugas membantu memperlancar perundingan-perundingan untuk


mengurus pengembalian kekuasan pemerintah Republik Indonesia dan
membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Banyak manfaat yanang
diperoleh bangsa INdonesia semenjak menjadi anggota PBB. Berbagai bantuan
dan jasa baik pbb telah dinikmati bangsa Indonesia.
Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
1.PBB berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke pengakuan RI
dengan mengirim misi UNTEA
2.PBB banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi,sosial,budaya melalui
organisasi khusu, seperti IMF,IBRS,UNESCO,dan WH

1. 3.KMB DAN SIKAP BELANDA TERHADAP


KEMERDEKAAN INDONESIA

A. KMB
1.Pengertian KMB
Konferensi Meja Bundar atau Perjanjian KMB merupakan sebuah pertemuan
(konferensi) yang bertempat di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus sampai 2
November 1949 antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO
(Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili beberapa negara yang
diciptakan oleh Belanda di kepulauan Indonesia.Usaha diplomasi Indonesia
dalam memperoleh pengakuan kemerdekaan dari Belanda berlangsung di
Konferensi Meja Bundar (KMB). KMB menjadi perundingan lanjutan dari
perundingan sebelumnya yang dilakukan Indonesia dan Belanda. Segala
perundingan dilakukan untuk menyelesaikan bentuk kekerasan yang diciptakan
oleh Belanda. Melalui KMB, Indonesia mendapat titik terang untuk
menyelesaikan konfliknya dengan Belanda dan menjadi negara yang merdeka.
2.Tanggal Dan Tokoh-Tokoh Perwakilan Dalam Sidang KMB
23 Agustus hingga 2 November 1949 berlangsung KMB di Den Haag,
Belanda. Dalam sidang KMB dipimpin oleh seorang Perdana Menteri Belanda
yaitu W. Drees. Sidang Konferensi Meja Bundar diikuti oleh, diantaranya
Delegasi dari Indonesia diikuti oleh Drs. Hatta (ketua), Ir. Djuanda, Prof Dr. Mr.
Supomo, Mr. Ali Sastroamidjojo, Mr. Moh. Roem, Dr. J. Leimena, Dr. Sumitro
Djojohadikusumo, Kolonel T.B. Simatupang, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sukiman,
Mr. Muwardi, dan Mr. Abdul Karim Pringgodigdo;Belanda diwakili oleh Mr. J. H.
Van Maarseveen;UNCI diwakili oleh Chritchley;BFO (Bijeenkomst voor Federaal
Overleg) mewakili negara-negara boneka ciptaan Belanda, diketuai oleh Sultan
Hamid II dari Pontianak.

3.Alur Dan Pandangan Dalam Sidang KMB


Kesepakatan tentang utang luar negeri pemerintahan kolonial Hindia
Belanda berlangsung alot. Setiap pihak memberikan hasil hitungan utang mereka
dan bertanya apakah Indonesia Serikat harus membayar utang yang dibuat
Belanda setelah menyerah terhadap Jepang di tahun 1942.Tentunya ini membuat
delegasi Indonesia marah karena harus menanggung biaya utang Belanda.
Namun, karena adanya ikut campur anggota Amerika Serikat di komisi PBB untuk
Indonesia, membuat Indonesia melunak. Indonesia akhirnya bersedia membayar
sebagian utang Belanda karena itu merupakan harga untuk mendapatkan
kedaulatan. 24 Oktober, pada akhirnya Indonesia menyetujui untuk melunasi
utang pemerintah Hindia Belanda sekitar 4,3 miliar gulden.
Tak hanya masalah utang, masalah Irian Barat juga mengalami jalan buntu.
Delegasi Indonesia memiliki pendapat Irian Barat masuk ke Indonesia karena
meliputi semua wilayah Hindia Belanda. Namun, Belanda menolak pendapat itu
karena berpandangan Irian Barat tidak mempunyai hubungan etnik dengan
daerah lainnya di Indonesia

4.Hasil Dari Sidang KMB


2 November 1949, Gedung Parlemen Belanda jadi saksi bisu penutupan
resmi Konferensi Meja Bundar. Dengan begitu, berikut hasil sidang KMB:
1.Penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda atas Indonesia dengan nama
Repubublik Indonesia Serikat secara tidak bersyarat dan tidak dapatdicabut.
Oleh karenanya, mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia
Serikat.
2.Berdasarkan ketentuan dalam Konstitusi, Republik Indonesia Serikat berhak
mendapatkan kedaulatan. Konstitusi tersebut sudah diberitahukan kepada
Kerajaan Belanda.
3.30 Desember 1949 tenggat waktu untuk penyerahan kedaulatan.
B.Sikap Belanda Terhadap Kemerdekaan Indonesia
1. Permulaan
Setelah Soekarno mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia,
Belanda ingin kembali menguasai Indonesia.Belanda secara resmi tidak mau
mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.Alasan mengapa
Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia, karena Belanda
menganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada 27 Agustus 1949. Pada
tanggal itu, terjadi penyerahan kedaulatan yang ditandatangani di Istana Dam,
Amsterdam.Selain itu, Belanda juga akan dianggap mengakui tindakan Agresi
Militer pada 1945 - 1949 sebagai tindakan tindakan ilegal, bukan peperangan.
Dalam Perang Revolusi ini, tercatat lebih dari 300.000 orang Indonesia dan 6.000
orang Belanda tewas terbunuh.

2. Pengakuan Belanda
Belanda akhirnya mau mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17
Agustus 1945 setelah 60 tahun berlalu, yaitu 16 Agustus 2005. Pengakuan
Belanda akan kemerdekaan Indonesia dilakukan Menteri Luar Negeri Belanda
Bernard Rudolf Bot, melalui pidato resminya di Gedung Deplu. Bot secara
terang-terangan mengatakan bahwa Belanda telah mengakui kemerdekaan
Indonesia secara resmi. Bahkan, Bot juga menyampaikan permohonan maaf di
Jakarta, meskipun tidak dilakukan secara eksplisit. Pada saat itu pidato
berlangsung, pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Hassan
Wirajuda. Keesokan harinta, Bot juga menghadiri Upacara Kenegaraan
Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-60 di Istana Negara, Jakarta

3.Sikap Indonesia
Setelah mendengar pidato dari Bot, Menlu Hassan mengatakan bahwa
Indonesia telah menerima pernyataan penyesalan dari pemerintah Belanda.
Acara pidato tersebut dimulai pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 20.15 WIB.
Usai pidato, kedua Menlu ini saling memotong nasi tumpeng sebagai tanda
bahwa Indonesia dengan Belanda telah menjalin hubungan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai