Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Sejarah Peminatan Bab 1

Disusun Oleh :
- Ahmad Fahrizal
- Dwiki mulyo
- Louis Felizio
- M Akmal
- M Azril
- M Zahran

SMAN 1 BABELAN
Tahun 2023/2024
Kata Pengantar

Ungkapan puji syukur selayaknya saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha
Esa yang telah memberikan petunjuk dan hidayah Nya sehingga saya dapat
menyusun Makalah Sejarah Peminatan ini. Sekalipun waktu yang tersedia
sangat singkat namun dengan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak,
akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bahan ajaran saya.

Makalah sejarah Peminatan ini adalah berisikan tentang BAB I yaitu


mengenai respon internasional terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang materi Sejarah peminatan sekaligus menjadikan makalah ini
sebagai sumber bacaan/buku pegangan. Alasannya disusun makalah ini karna
masi minimnya pengetahuan dan wawasan saya tentang materi Respon
Internasional Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu


tersusunnya Modul ini terutama kepada:

1. Kedua Orang tua tercinta


2. Bapak Guru Pembimbing Sejarah peminatan, Drs. H. Tajudin
3. Teman Teman Seperjuangan

Saya menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan semoga


Makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan teman teman, oleh karena
itu kritik dan saran, saya harapkan untuk perbaikan modul berikutnya.

Bekasi, 11 November 2023


Kelompok 1

Daftar isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR UM77
BAB 1 : PENDAHULUAN
Respon internasional terhadap proklamasi kemerdekaan
Indonesia

A. Pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia dari Mesir , India , dan


Australia
Gaung kemerdekaan Indonesia membahana ke hampir seluruh penjuru
dunia, setelah proklamasi kemerdekaan RI Soekarno Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus
1945 . Namun untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat, Indonesia
membutuhkan pengakuan dari bangsa bangsa lain secara de jure
Persyaratan secara de jure kemerdekaan Indonesia tertolong dengan
adanya pengakuan dari negara negara lain yang berempati terhadap
perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan

1. Pengakuan kemerdekaan RI dari Mesir


Awal dukungan rakyat Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia dimulai
oleh Al Ikhwan Al muslimin (IM), organisasi Islam yang dipimpin
Syaikh Hasan Al Banna. Selain menggalang opini umum lewat
pemberitaan media yang memberikan kesempatan luas kepada para
mahasiswa Indonesia untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia di
koran-koran lokal miliknya,
Kuatnya dukungan rakyat Mesir atas kemerdekaan RI membuat
pemerintah Mesir mengakui kedaulatan pemerintahan RI pada 22
Maret 1946. Dengan begitu, Mesir tercatat sebagai negara pertama
yang mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah itu
menyusul Syria, Irak, Libanon, Yaman, Saudi Arabia, dan Afganistan
Dengan adanya pengakuan Mesir, Indonesia secara de jure adalah
negara berdaulat. Sebagai ungkapan rasa terima kasih, pemerintah
Indonesia mengirim delegasi resmi ke Mesir pada 7 April 1946.
Delegasi ini merupakan delegasi pemerintah RI pertama yang keluar
negeri. Mesir adalah negara pertama yang disinggahi delegasi tersebut
Dukungan Mesir tidak hanya pada pengakuan kedaulatan tetapi Mesir
lebih jauh mengirimkan diplomat dan sebuah tim kesehatan yang
dikirim ke Indonesia

2. Pengakuan kemerdekaan RI dari India


India merupakan salah satu negara yang menjadi pelopor pengakuan
internasional atas kemerdekaan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
usaha Jawaharlah Nehru yang saat itu menjabat sebagai perdana
menteri sekaligus menteri luar negeri India yang menyampaikan hasil
resolusi New Delhi kepada perserikatan bangsa-bangsa yang membahas
tentang agresi Belanda atas Republik Indonesia pada Desember 1948
untuk segera dihentikan
Keberhasilan diplomasi republik Indonesia terhadap India tersebut
tidak lepas dari tiga faktor pendukung berikut.
A. Indonesia dan india telah menjalin hubungan yang cukup erat sejak
lama, bahkan sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha.
B. Adanya kesamaan identitas dalam memperjuangkan kemerdekaan
kedua bangsa, yaitu India atas Inggris dan Indonesia atas belanda.
C. Adanya hubungan yang dekat antardua pimpinan negara, yaitu
Jawaharlal Nehru dan Mohammad Hatta yang terjalin sejak
keduanya menjadi peserta konferensi language of oppressed
nationalities di Brussel, Belgia pada Februari 1927.
Selain ketiga faktor tersebut, faktor keberhasilan lainnya datang dari
upaya diplomasi negara Indonesia itu sendiri, yaitu sebagai beriku
A. Adanya upaya perjuangan para pelajar Indonesia di India
B. Adanya upaya perjuangan diplomasi Sultan Sjahrir
C. Adanya upaya perjuangan diplomasi Moh Hatta

3. Pengakuan kemerdekaan RI dari Australia

Walaupun Australia bukan negara asia, namun lokasi geografis nya


yang dekat dengan Indonesia, yaitu hanya di pisah oleh laut Timor,
membuat Australia saat itu tidak dapat menutup mata terhadap
perkembangan politik di Indonesia

Beberapa peristiwa penting yang menunjukkan intervensi dari pihak


pemerintah Australia untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam
mencegah kembali nya penjajahan Belanda

A. Pemboikotan terhadap kapal kapal Belanda yang memuat senjata untuk


di bawa ke Indonesia. Pemboikotan di prakarsai oleh pelaut-pelaut
Indonesia yang meninggalkan enam kapal Belanda di pelabuhan
Brisbane pada 24 September 1945. Aksi ini segera diikuti dengan
sebuah keputusan Waterside Workers Federation atau WWF cabang
Brisbane untuk memboikot keenam kapal tersebut. Pemboikotan
kemudian diambil alih oleh cabang cabang WWF di Sydney dan
Melbourne.

B. Peran aktif Australia dalam komisi jasa jasa baik PBB ( Good Offices
Committee ) atau komisi tiga negara ( KTN )
Komisi jasa jasa baik dibentuk untuk membantu menyelesaikan
pertikaian Indonesia-Belanda melalui satu komisi dewan keamanan
PBB pada 25 Agustus 1947. Australia di tunjuk Indonesia untuk
menjadi anggota komisi jasa jasa baik, dan dengan demikian maka
Australia menjadi pendukung Republik Indonesia selama tahun 1947-
1949. Australia terus memperjuangkan kepentingan kepentingan
republik Indonesia salah satu nya pada 12 Agustus 1947, Australia
berhasil meyakinkan DK PBB bahwa republik Indonesia merupakan
salah satu pihak yang berselisih dan memiliki kedudukan yang
sederajat dalam persengketaan Indonesia Belanda, walaupun DK PBB
tidak mengakui Indonesia sebagai sebuah negara dalam hukum
internasional.

B. Pengakuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

Untuk meningkatkan eksistensi Indonesia di mata dunia internasional,


Indonesia terus berupaya untuk menjadikan sengketa Indonesia-
Belanda menjadi salah satu agenda PBB. Upaya ini selanjutnya
didukung dengan upaya dari India dan Australia untuk mengajukan
sengketa tersebut ke DK PBB pada 28 Juli 1947, setelah agresi militer
Belanda 1 terhadap Indonesia pada 21 juli 1947. Dukungan Australia
terus berlanjut dengan pembuatan resolusi Australia yang di ajukan ke
DK PBB terkait masalah ini. Resolusi tersebut menyatakan bahwa "
diakhiri nya permusuhan, sehingga arbitrasi bebas dapat menentukan
baik-buruknya kasus itu dan... pemusnahan selanjutnya dari jiwa dan
harta dapat dihindari ". Resolusi ini pun didukung India dengan usulan
tambahan redaksi resolusi, " agar kedua pihak menarik pasukan nya ke
garis demarkasi yang disetujui sebelum nya ". Resolusi pun di terima.

Pihak DK PBB pun langsung memberitahukan resolusi ini kepada


pihak Belanda yaitu wakil pemerintah Belanda di PBB, Van Kleffens
serta pihak Indonesia yang dikirimkan langsung dengan surat kawat ke
perdana menteri Indonesia saat itu Amir Sjarifuddin. PM Amir
Sjarifuddin pun menerima surat kawat tersebut dan menyambut baik
ada nya resolusi ini dan segera mengirimkan surat balasan ke DK PBB.

Pada awalnya baru pihak Belanda yang hadir dan langsung menyatakan
ketidak setujuannya untuk turut mengundang pihak Indonesia dengan
alasan Indonesia bukanlah negara berdaulat. Perdebatan pun terus
berlangsung sampai proses voting yang menyetujui dibolehkan nya
pihak Indonesia diundang dalam pembahasan. Sultan Syahrir ditunjuk
sebagai wakil RI bersama ketiga orang lain nya.

Sultan Syarif pun memaparkan hal hal yang memperkuat posisi


Indonesia, terutama pengajuan usul agar Belanda menarik pasukan nya.
Selanjutnya muncul jasa jasa baik, seperti dari AS untuk menjadi
penengah. Namun pada proses selanjutnya Indonesia menilai bahwa
DK PBB perlu turun tangan pula dalam hal ini. Solusi yang akhirnya
muncul adalah membentuk komisi tiga negara ( komisi jasa jasa baik )
yang dapat terus mengawal kondisi konflik antara Indonesia dan
Belanda. Komisi tersebut pun diisi oleh dua negara yang di tunjuk oleh
Indonesia dan Belanda. Indonesia memilih Australia dengan Wakil
Richard Kirby dan Belanda memilih Belgia dengan wakil Paul Van
Zealand.

Pada 28 Januari 1949, PBB membentuk United Nations Commisions


for Indonesia ( UNCI ) untuk menggantikan komisi tiga negara yang
dianggap gagal dalam mendamaikan Indonesia-Belanda setelah
Belanda melanggar perjanjian renville dengan melaksanakan Agresi
militer 2 pada 19 Desember 1948. UNCI bertugas untuk membantu
melancarkan perundingan perundingan untuk mengurus pengembalian
kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia dan berhak mengajukan
usul usul guna membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda.
Komisi PBB untuk Indonesia ini berperan besar dalam mengadakan
perundingan Roem-Royen di jakarta dan konferensi meja bundar di
Den Haag Belanda yang mendorong terjadinya pengakuan kedaulatan
RI oleh Belanda pada 27 Desember 1949.

C. Konferensi meja bundar ( KMB ) dan sikap Belanda

1.Pembentukan negara negara boneka Belanda


Negara boneka adalah negara yang secara resmi merdeka dan diakui
kedaulatannya namun secara de facto berada dibawah kontrol negara
lainnya, negara boneka secara harfiah berarti negara dimana
pemerintahannya dapat disamakan seperti boneka yang dimainkan oleh
pemerintah negara lainnya sebagai dalang.
Setiap negara bagian atau negara boneka yang diciptakan Belanda
tersebut dipimpin oleh seorang yang ditunjuk oleh Belanda, melalui
negara negara boneka yang dibentuknya, Belanda membentuk
pemerintahan federal dengan Van mook sebagai kepala
pemerintahannya. Dalam konferensi federal di Bandung pada 27 Mei
1948 lahirlah badan permusyawaratan federal (Bijeenkomst Voor
Fereal Overleg atau BFO), di dalam BFO terhimpun negara-negara
boneka ciptaan Belanda
Berikut adalah negara negara boneka ciptaan Belanda, 3 diantara
adalah
A. Negara Indonesia Timur
Berdiri : Desember 1946
Wilayah : Timur selatan Makasar dan selat Bali
Pemimpin : Tjokorda Gede Raka Sukawati

B. Negara Sumatra Selatan


Berdiri : 25 Desember 1945 (diresmikan pada 16 Februari 1947)
Wilayah: kota Medan dan sekitarnya
Pemimpin : Dr Mansur

C. Negara Sumatera Selatan


Berdiri : 30 Agustus 1948
Wilayah : kota Palembang dan sekitarnya
Pemimpin : Abdul Malik

2. Perjanjian Roem – Royen

Perjanjian Roam Royen merupakan sebuah perjanjian antara Indonesia


dan Belanda yang ditandatangani pada 7 mei 1949. Hasilnya kemudian
dibacakan kesanggupan kedua belah pihak untuk melaksanakan reolusi
Dewan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan persetujuan
pada 23 Maret 1949. Nama perjanjian diambil dari kedua pemimpin
delegasi, Mohammad Roem dan J.H Van Royen
Pernyataan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Mohammad Roem
adalah sebagai berikut
A. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas
gerilya
B. Pemerintah republik Indonesia akan menghadiri konferensi meja
bundar
C. Pemerintah republik Indonesia dikembalikan ke Jogja
D. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi
militer dan membebaskan semua tawanan perang
Pernyataan Belanda yang di bacakan oleh Dr.H.J Van Royen adalah
sebagai berikut
A. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Republik Indonesia
harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam satu daerah
yang meliputi keresidenan Yogyakarta
B. Pemerintah Belanda membebaskan secara tak bersyarat pemimpin-
pemimpin republik Indonesia dan tahanan politik yang ditawan
sejak 19 Desember 1948
C. Pemerintah Belanda setuju bahwa Republik Indonesia akan menjadi
bagian dari Republik Indonesia Serikat titik konferensi meja bundar
akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah pemerintah
Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta

Pada 22 Juli 1949, diselenggarakan perundingan segitiga antara


republik Indonesia, BFO, dan Belanda. Perundingan itu diawasi PBB
yang dipimpin oleh Chritchley dan menghasilkan keputusan sebagai
berikut
A. Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa
syarat sesuai perjanjian renville pada 1948
B. Belanda dari Indonesia mendirikan sebuah persekutuan dengan
dasar sukarela dan persamaan hak
C. Hindia Belanda akan menyerahkan sebuah hak kekuasaan dan
kewajiban kepada Indonesia
Dekat tercapai Raya kesepakatan dalam perundingan. Pemerintah
darurat Republik Indonesia memerintahkan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX untuk mengambil alih pemerintahan Yogyakarta
oleh pihak Belanda. Pada 1 Juli 1949, pemerintah Republik Indonesia
secara resmi kembali ke Yogyakarta disusul dengan kedatangan para
pemimpin Republik Indonesia dari Medan gerilya.
Pada 13 Juli 1949, diselenggarakan sidang kabinet Republik Indonesia
yang pertama, dan Mr Saifudin prawiranegara mengembalikan
mandatnya kepada wakil presiden Moh Hatta dan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX diangkat menjadi menteri pertahanan merangkap
ketua koordinator keamanan

3. Konferensi Inter – Indonesia

Konferensi Inter - Indonesia merupakan konferensi yang berlangsung


antara negara republik Indonesia dengan negara negara boneka atau
negara bagian bentukan Belanda yang tergabung dalam BFO.
Pada awalnya, pembentukan BFO ini diharapkan oleh Belanda akan
mempermudah Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia namun,
sikap negara negara yang tergabung dalam BFO berubah setelah
Belanda melancarkan agresi militernya yang kedua terhadap Indonesia.
BFO yang didirikan dibandung pada 27 Mei 1948 merupakan lembaga
permusyawaratan dari negara negara federal yang memisahkan dari RI.
Perdana menteri Negara Pasundan, Mr. Adil poeradireja,dan perdana
menteri negara Indonesia timur, gede agung, memainkan peran penting
dalam pembentukan BFO.
BFO yang dibentuk dibandung tentu saja tak bisa dilepaskan dari
strategi van mook mendirikan negara boneka di wilayah Indonesia yang
dimulai sejak 1946, BFO yang lahir dibandung bergerak dalam
kerangka negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan berbentuk
negara federal. BFO ingin agar badan federasi inilah yang kelak juga
menaungi RI dibawah payung republik Indonesia serikat.

Hasil kesepakatan dari konferensi Inter – Indonesia adalah


A. Negara Indonesia serikat disetujui dengan nama republik Indonesia
serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat).
B. RIS akan dikepalai oleh seorang presiden dibantu oleh menteri –
menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.
C. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari republik
Indonesia maupun dari kerajaan Belanda.
D. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan presiden
RIS adalah panglima tertinggi angkatan perang RIS.

4. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah


Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag
Belanda dari 23 Agustus-2 November 1949.
Perwakilan delegasi KMB dari Indonesia. Terdiri atas Drs Mohammad
Hatta, Mr. Mohammad Roem, Prof. Mr. Soepomo, dr. J Leimena, Mr.
Ali Sastroamidjojo, Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo Mr. Abdul Karim
Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, dan Mr Soemard). Adapun
delegasi pihak BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Delegasi Belanda dipimpin oleh van Maarseveen.
Pada konferensi ini, sebagai Ketua KMB ialah Perdana Menter
Belanda. Dr. Willem Drees dan ada dari pihak UNCI yang sebagai
moderator.

Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebagai berikut

A. Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada


Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua bagian barat. Indonesia
ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daera
Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagia barat
negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi dituta tanpa
keputusan mengenai hal ini. Karena itu, pasal 2 menyebutkan bahwa
Papua bagian barat bukan bagian dari serah terima, da bahwa masalah
ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
B. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda Indonesia, dengan
monarki Belanda sebagai kepala negara.
C. Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia
Serikat.
D. Kerajaan Nederland menyerahkan kedaulatan atas Indonesia yang
sepenuhnya kepada Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat
lagi dan tidak dapat dicabut dan karena itu mengakui Republik
Indonesia Serikat sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
E. Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu atas dasar
ketentuan-ketentuan pada Konstitusinya: rancangan konstitusi telah
dipermaklumkan kepada Kerajaan Nederland.
F. Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnya pada 30 Desember
1949.
G. Rancangan Piagam Penyerahan Kedaulatan.
Sesuai hasil KMB, pada 27 Desember 1949 diadakan upacara penga-
kuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS.
Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat. Yaitu Den
Haag dan Yogyakarta secara bersamaan. Dalam acara penandatanganan
pengakuan kedaulatan di Den Haag, Ratu Yuliana bertindak sebagai
wakil Negeri Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia.
Adapun dalam upacara pengakuan kedaulatan yang dilakukan di
Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi
pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
Dengan pengakuan kedaulatan itu berakhirlah kekuasaan Belanda atas
Indonesia dan berdirilah negara Republik Indonesia Serikat, sehari
setelah pengakuan kedaulatan. Ibukota negara pindah dari Yogyakarta
ke Jakarta. Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera
Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Indonesia.
Pada hari yang sama, pemerintah sementara negara dilantik Soekarno
menjadi presidennya, dengan Hatta menjadi perdana menteri
pembentuk kabinet Republik Indonesia Serikat. Indonesia Serikat telah
dibentuk seperti Republik federasi berdaulat yang terdiri dari 16 negara
yang memiliki persamaan persekutuan dan kerajaan Belanda.
Daftar pustaka

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/10/150000679/
pengakuan-kemerdekaan-indonesia-oleh-mesir

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/11/080000279/
pengakuan-kemerdekaan-indonesia-dari-india

https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/
RS100842.html

https://www.wonosobozone.com/berita/pr-4674137572/
pengakuan-dari-pbb-tentang-kemerdekaan-indonesia
https://www.liputan6.com/regional/read/5278289/sejarah-
perjanjian-roem-royen-dan-isi-perundingannya

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/10/154046869/
konferensi-inter-indonesia

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Meja_Bundar

https://amp.kompas.com/stori/read/2021/09/13/110000779/6-
negara-boneka-bentukan-belanda-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai