Anda di halaman 1dari 32

Naskah Sidang Peradilan Semu Pidana

Pencurian (Lengkap)
Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk
kembali panitera menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2017/PN DPS, atas
nama Terdakwa I GEDE CHANDRA DIVA KRISNA dinyatakan dibuka dan
terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum


dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa
hukumnya)

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara : I gede Chandra diva

Tempat Lahir/Umur : Denpasar 19 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Br. Tuka no 79 Dalung

Agama : Hindu

Pekerjaan : Buruh Lepas


Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan
sehat, baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun


rohani dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di


dakwa melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 365 ayat (3)
KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum


saya. Yaitu saudara (SINTYA KOMALA DEVI)

Hakim Ketua : Benar saudara sintya komala devi penasehat hukum


saudara ?

Terdakwa : Benar yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa


surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon
ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami


membawanya (PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis
Hakim / serta surat kuasa dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja
Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat


tersebut, kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan
kepada Penuntut Umum Untuk memeriksa)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum,


apakah sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut


Umum.

JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa


mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Saya mengerti Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap


dakwaan Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada


Penasehat Hukum saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami mengajukan eksepsi, oleh karena
terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dalam dakwaan yang mulia.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum mengajukan eksepsi


maka sidang akan kami tunda sampai minggu depan. Bagaimana saudara JPU?
Apaka setuju jika sidang ditunda hari ini?

JPU : baik yang mulia.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan


Hakim Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 29 Nov 2017, pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara
pembacaan eksepsi. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).

Sidang II Rabu, 29 Nov 2017 (Pembacaan eksepsi)

Hakim Ketua : Sidang lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa I GEDE CHANDRA
DIVA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim ketua : saudara PH apakah eksepsi sudah siap?

Ph : sudah yang mulia

Hakim ketua : kepada PH dipersilahkan untuk membackan eksepsi.

PH : pembacaan eksepsi sambil (berdiri).


Hakim ketua : baik terimakasih untuk eksepsinya saudara PH. Kami
dari pihak kehakiman meminta waktu 1 minggu untuk mempersiapkan putusan sela.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan


Hakim Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 29 Nov 2017, pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara
pembacaan putusan sela. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3x)

Hakim Ketua : Sidang lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa I GEDE CHANDRA DIVA
KRISNA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Pembacaan putusan sela oleh majelis hakim.

Hakim ketua : pembacaan putusan sela.

Hakim ketua : bagaimana saudara JPU apakah putusan sela ini dapat
diterima?

JPU : bisa yang mulia.

Hakim ketua : Bagaimana dengan saudara PH? Apakah putusan sela


ini sudah cukup jelas dan dapat diterima?

PH : bisa yang mulia. Terimakasih.

Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan


Hakim Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu tanggal 29 Nov 2017, pukul 09.00 WITA dengan agenda Acara
pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut umum agar
menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada
persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).

Sidang II Rabu, 29 Nov 2017 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan


Saksi – Saksi)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN
Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa I GEDE CHANDRA DIVA
KRISNA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti
dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping
penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 3 orang saksi Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama YUSUF ke persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama YUSUF di


persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai


apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi pertama yang


mengamankan terdakwa di TKP yang mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam
persidangan hari ini ?

Saksi I : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Yang Mulia
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan
identitas Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara
menjawabnya dengan jelas.

SAKSI I

N a m a : YUSUF

Tempat/Tanggal Lahir : 5 Mei 2001

Jenis Kelamin : Laki-laki

U m u r : 22 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jalan Hayam Wuruk No.15 Denpasar

Pekerjaan : karyawan Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini, menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji
terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi I&II : Saya bersedia disumpah Yang Mulia

Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya


berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan
yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada
Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I : Saya mengerti Yang Mulia


Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi I : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi I : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian


Handphone yang terjadi di jalan Hayam Muruk dekat kampus Warmadewa.

Hakim ang.I : Saudara Saksi saat kejadian itu ada Dimana dan bagaimana
saudara bisa tahu ada kejadian ini?

Saksi I : jadi begini yang mulia,saat malam kejadian tersebut,saya


sedang berada di warung untuk membantu orang tua saya,kebetulan saat itu saudara
saya ada disana juga. Awal kejadian itu saya ketahui karena saya mendengar
teriakan minta tolong dan suara “BRAK”

Hakim ang. II : lalu,apa yang sauara lakukan setelah itu?

Saksi I : karena penasaran,saya keluar yang mulia,dan saya melihat


korban itu minta tolong dan bilang maling-maling sambil menunjuk ke arah mobil
yang diparkir. Lalu saya berlari ke arah mobil dan kemudian saya menangkap pelaku
yang mulia.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan


barang bukti ke depan.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju


membawa BB ke meja Hakim)

Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah milik korban dan
terdakwa? (1 pisau lipat dan 1 obeng,rekaman video,HP korban)

Saksi I : benar yang mulia

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan


untuk mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi I,apakah


saudara merupakan orang pertama yang menangkap pelaku?
Saksi I : Benar ibu,saya yang menangkap pelaku saat ingin melarikan
diri.

JPU II : Saudara saksi, Apakah terdakwa menyerang anda?

Saksi I : iya ibu benar. Saya mau dipukul oleh trdakwa

JPU : Baik yang mulia, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa : Ada yang mulia. Terimakasih

PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan,apakah


anda melihat terdakwa melukai korban?

Saksi I : Pada saat itu saya kurang jelas melihatnya akan tetapi saya
melihat korban sedang dalam posisi terluka

PH.Terdakwa : apakah pada saat itu korban dalam kondisi sadar atau
sudah tidak sadarkan diri?

Saksi I : korban masih sadar ibu

PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi,apakah saudara


melihat korban diserang oleh pelaku?

Saksi I : ya ibu saya melihatnya.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup


Majelis Hakim.

Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk


Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Terimakasih ibu Ketua,Saudara saksi apakah


saudara melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib?

Saksi I : tidak yang mulia, teman saya yang melaporkannya

Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.


Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan
untuk Saudara Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin
di tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi ?

Terdakwa : Benar yang mulia.

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi


berikut.

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama JODI ke Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama JODI di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan


rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi : Ya yang mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan


dalam persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara
berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan


identitas dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : JODI

Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

U m u r : 24 Tahun

Agama : ISLAM

Alamat : JL HAYAM WURUK DENPASAR

Pekerjaan : KARYAWAN SWASTA

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II : Saya mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan


Terdakwa?

Saksi II : tidak yang mulia,

Hakim ang.I : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga


dengan Terdakwa?

Saksi II : Tidak, yang mulia

Hakim ang.II : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait dengan kasus pencurian ini


yang mulia.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan


yang akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada yang mulia,saudara saksi Apakah benar anda ada di


dekat TKP saat kejadian?

Saksi II : benar ibu JPU saya ada di dekat TKP saat itu.

JPU : apakah anda melihat kejadian Dimana terdakwa melukai


korban?

Saksi II : tidak ibu JPU.saya hanya melihat korban dalam


keadaan tertindih motor dan saya kurang jelas melihat apakah ada luka pada korban.

JPU : apakah benar anda menemukan obeng dan pisau lipat di


saku belakang celana terdakwa?

Saksi II : benar ibu,saya menemukannya

JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami


Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara
Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, yang mulia, baik Saudara saksi,apakah anda


mengalami penyerangan juga oleh terdakwa?

Saksi II : tidak ibu.

Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di


TKP?

Saksi II : ada ibu,pisau lipat dan obeng di saku celana terdakwa

Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa obeng dan pisau lipat
tersebut merupakan alat yang sengaja dipersiapkan untuk melukai korban

Saksi II : Saya hanya berpikir tidak wajar jika obeng dan pisau
ditaruh di celana belakang ibu

Penasehat Hukum : Baik yang mulia, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada


pertanyaan?

Hakim Anggota I : Tidak, yang mulia.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : tidak yang mulia

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin
di tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan


menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan


dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari
saudara saksi?

Terdakwa : Benar yang mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi


ke III ke persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi III


atas nama DEVA ke Persidangan !

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama DEVA di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan


rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan


keterangan dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara


berupa(KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan


identitas dari saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

N a m a : DEVA

Tempat tanggal lahir : Singaraja / 07 September 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

U m u r : 30 Tahun
Agama : Hindu

Alamat : Asrama Polisi Kreneng Blok P

Pekerjaan : Polri

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada


Panitera pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah yang mulia

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil


tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi III : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan


Terdakwa?

Saksi III : tidak yang mulia,

Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga


dengan Terdakwa?

Saksi III : Tidak, yang mulia.

Hakim ang.I : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi III : Mengerti Yang Mulia, kejadian perkara pencurian di
daerah hy.wuruk yang mulia.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan


yang akan diajukan kepada saksi?

JPU : Ada yang mulia, Apakah benar anda yang menerima


laporan terkait Tindakan terdakwa di malam kejadian?

Saksi III : benar ibu JPU kebetulan saya jaga piket malam itu.

JPU : apakah saudara melihat siapa yang membawa terdakwa


ke kantor polisi?

Saksi III : Saya melihat saksi JODI yang membawanya Bersama


beberapa warga ibu

JPU : apakah saudara juga yang meminta keterangan kepada


saaksi korban saat beliau dirawat di rumah sakit?

Saksi III : benar ibu,saya ditugaskan untuk meminta keterangan


saksi korban.

JPU : Apa saja keterangan yang diberikan oleh saksi korban


kepada anda? Dan menggunakan apa anda merekamnya?

Saksi III : saya merekamnya melalui ponsel saya dan saksi korban
mengatakan bahwa selain hpnya diambil dia mengalami penyerangan dengan
menggunakan pisau dan ditendang

JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara


Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : apakah saat dimintai keterangan,korban dalam


keadaan sadar betul atau masih dalam pengaruh obat Pereda nyeri?

Saksi III : sepertinya masih dalam pengaruh obat Pereda nyeri ibu

Penasehat Hukum : Baik yang mulia, pertanyaan dari saya cukup.


Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada
pertanyaan?

Hakim Anggota I : Tidak, ibu ketua.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?.

Hakim Anggota II : Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin
di tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan


menambahkan keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi III : Baik, untuk sementara cukup yang mulia keterangan


dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari


saudara saksi?

Terdakwa : Benar yang mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi


yang di hadirkan untuk meringankan terdakwa?

PH.Terdakwa : Iya kami akan menghadirkan 2 orang saksi pak hakim.

Hakim Ketua : Apakah saksi sudah siap?

PH.Terdakwa : Sudah Yang Mulia


Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan saksi pertama kedalam ruang
persidangan.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan


saksi atas nama SAREP ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama SAREP ke


dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan


rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas


saudara berupa (KTP)?

Saksi I (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.

Nama : SAREP

Tempat tanggal lahir : Ruteng/20 September 1995

Jenis Kelamin : laki-laki

Umur : 22 Tahun

Agama : islam

Alamat : Jln Kenyeri 16 Denpasar

Pekerjaan : BURUH LEPAS

Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada
Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi I (PH) : Saya besumpah yang mulia

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi I (PH) : Saya mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi I (PH) : Ya, yang mulia saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?

Saksi I (PH) : Tidak yang mulia, saya hanya sebagai tetangga dan yang
kebetulan berdekatan dengan rumah terdakwa.

Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan


pertanyaan.

PH : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi seberapa dekat


hubungan saudara dengan terdakwa?
Saksi I (PH) : Hubungan saya dengan terdakwa merupakan teman
dari kecil ibu.

PH : Kemudian apakah saudara mengetahui kegiatan


sehari-hari terdakwa ?

Saksi I (PH) : Untuk sehari-harinya saya mengetahuinya karena


terdakwa biasanya menjadi buruh Bersama saya ibu

PH : Apa yang saudara ketahui terkait dengan kondisi


ekonomi terdakwa?

Saksi I (PH) : terdakwa itu sejak kecil adalah orang yang hidup miskin
ibu.dan sering kelaparan juga.terdakwa sering disiksa orang tuanya ibu

PH : Apakah saudara mengetahui terkait dengan pencurian


yang dilakukan oleh terdakwa?

Saksi I (PH) : ya ibu , saya baru mengetahuinya, dan saya terkejut


karena sepengetahuan saya Diva merupakan orang yang pendiam dan baik ibu.tidak
pernah aneh-aneh sebelumnya.dan dia orangnya menjadi tulang punggung keluarga

PH : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa


melakukan tindak pencurian sebelumnya?

Saksi I (PH) : Tidak bu, saya tidak pernah melihatnya.

PH : Saudara saksi apakah terdakwa pernah melakukan


tindakkan pencurian di Komplek/Kampung anda?

Saksi I (PH) : Kalau sepengetahuan saya, di kampung tidak pernah


ada masalah bu.

PH : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?
Hakim Anggota I : Tidak ibu Ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak ibu Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin


menambahkan keterangan lain ?

Saksi I (PH) : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum silahkan hadirkan saksi


selanjutnya.

PH.Terdakwa : Baik, Yang Mulia Mohon ijin untuk menghadirkan


saksi atas nama BEJO ke dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Petugas Silahkan hadirkan saksi atas nama BEJO ke


dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan


rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II (PH) : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini yang mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas


saudara berupa (KTP)?

Saksi II (PH) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke


Pak Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan


menanyakan identitas diri saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.
Nama : BEJO

Tempat tanggal lahir : Labuan Bajo/20 Agustus 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 19 Tahun

Agama : islam

Alamat : Jln Kenyeri 16 Gg. KurMA Denpasar

Pekerjaan : Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada


Panitera pengganti)

Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di


persidangan ini menurut UU, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu
saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi II (PH) : Saya besumpah yang mulia

Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk


mengambil tempat

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk,
kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang


saudara anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur
dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi II (PH) : Saya mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa


Saksi II (PH) : Ya, yang mulia saya mengenal Terdakwa.

Hakim Ketua : Apakah Saudara memiliki hubungan darah dengan


terdakwa?

Saksi II (PH) : Tidak Pak, saya hanya sebagai tetangga terdakwa pak.

Hakim ang.I : Saudara saksi apakah saudara mengetahui aktifitas seharai-hari


terdakwa?

Saksi II (PH) : Yang saya ketahui ya kami kerja bareng-bareng untuk


dapat beli makan yang mulia

hakim ang I: Selama di kediamannya apakah terdakwa pernah menunjukkan hal-


hal mencurigakan?

Saksi II (PH) : Tidak pak, terdakwa ini orangnya terbuka dan ramah
kepada orang lain.

Hakim ang II : Lantas apakah saudara mengetahui terkait dengan kasus ini?

Saksi II (PH) : Iya pak saya mengetahui dan saya sempat kaget karena
diva ini tidak pernah aneh-aneh.

JPU : Saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa


melakukan tindak kekerasan sebelumnya di kampung?

Saksi II (PH) : tidak ibu

JPU : Apakah terdakwa pernah melakukan tidakkan yang tidak


menyenangkan terhadap saudara?

Saksi II (PH) : Tidak pernah sama sekali buk, sesuai yang saya katakan
tadi, diva ini ramah sekali orangnya.
JPU : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudara Saksi?

Hakim Anggota I : Tidak ibu ketua.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : Tidak ibu Ketua.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin


menambahkan keterangan lain ?

Saksi II (PH) : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang
akan dihadirkan lagi ke dalam ruang persidangan ?

PH.Terdakwa : Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim


Ang. 2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan
dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2017, jam 09.00 WITA dengan
Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan
kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang akan datang. Maka
dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3
kali).
SIDANG III Rabu, 6 Desember 2017 (Pemeriksaan Keterangan
Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil
tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan


kembali mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara
Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap


memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di


dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan


korban ?

Terdakwa : tidak yang mulia,

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah milik
saudara? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)

Berupa :

1 Buah pisau lipat

1 buah obeng

Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan


kepala)
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada
yang ingin ditanyakan ?

JPU : (Ada yang mulia), Saudara Terdakwa, apakah benar


saudara yang melakukan pencurian?

Terdakwa : Iya Bu.

JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pencurian tersebut?

Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan


pencurian tersebut, spontan saja karena saya butuh uang.kebetulan saja saya melihat
korban membawa hp

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan


pencurian hp ?

Terdakwa : Pernah Bu, beberapa kali saya lupa.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada


orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?

Terdakwa : tidak ada ibu

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara


melakukan pencurian tersebut.

Terdakwa : menceritakan kronologi

JPU : Kemudian saudara apakan hp korban?

Terdakwa : saya ambil tapi sudah keburu ditangkap jadi saya


tidak bisa menjualnya ibu

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada


pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa


saat anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan
semua keterangan dengan sejujur-jujurnya?
Terdakwa : Iya ibu. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur
dan terbuka.

PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu anda


seorang diri?

Terdakwa : Iya ibu benar, saya sendirian

PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat


hukum dari tindakan saudara?

Terdakwa : Iya, ibu saya mengetahui.

PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah


melakukan pencurian itu?

Terdakwa : Iya ibu, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa : Baik, cukup yang mulia

Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan


pertanyaan.

Hakim Anggota I : Terimakasih ibu Ketua, Saudara terdakwa


bagaimana situasi jalandi TKP saat itu?

Terdakwa : Saat itu sepi yang mulia Cuma ada beberapa toko yg
masih buka

Hakim Anggota I : Baik Cukup ibu ketua

Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu


ditanyakan.

Hakim Anggota II : cukup bu ketua

Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Terdakwa?
JPU : Tidak ada lagi ibu ketua

Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada


saudara Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada
sidang hari ini?

JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami


mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke
depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju


sidang di tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : baik yang mulia, kami setuju sidang ditunda 1


minggu ke depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah


Sidang hari ini Rabu tanggal 6 Desember 2017, kami rasa cukup dan kami tunda
selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal 13
Desember 2017 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu
kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV Rabu, 13 Desember 2017 (Pembacaan Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa I GEDE CHANDRA DIVA
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari
ini adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap
membacakan tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat


duduk kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan


oleh Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan
pembelaan atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan


mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?

1. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim
memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara


bersedia Sidang ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00
WITA dengan agenda acara pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat
Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan
kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar
mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari
ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG V, Rabu 20 Desember 2017 (Pembacaan Pembelaan / Pledoi


Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/PN DPS, atas nama Terdakwa I GEDE CHANDRA
DIVA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat
Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah
siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

PH : Sudah siap yang mulia.

Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum


membacakan pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.


Terdakwa, Kepada JPU apakah akan mengajukan Replik atas pembelaan
dari PH.Terdakwa?

JPU : Baik terima kasih yang mulia, Kami


mengajukan Replik untuk kasus ini dan kami mohon untuk diberi waktu
mempersiapkannya selama 1 minggu.

Hakim Ketua : baik karena JPU mengajukan Replik dengan


demikian PH.Terdakwa mohon dipersiapkan Dupliknya

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00
WITA dengan agenda acara pembacaan replik dari JPU .Terdakwa atau Penasehat
Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan
kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar
mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari
ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

Sidang VI Rabu, 27 Desember 2017 (pembacaan replik)


Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN
Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka
sidang hari ini adalah pembacaan replik oleh JPU.

Hakim Ketua : Saudara JPU,PH dan terdakwa, diberitahukan bahwa


acara persidangan pada hari ini adalah pembacaan replik oleh JPU. Bagaimana
saudara JPU apakah sudah siap?

JPU : sudah yang mulia. (membacakan replik sambil berdiri)

Hakim ketua : baik terimakasih saudara JPU. Untuk saudara PH


mohon disiapkan dpliknya.

PH : baik yang mulia untuk itu kami meminta waktu 1


minggu untuk mempersiapkannya.

Hakim ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 20 Desember 2017 Jam 09.00
WITA dengan agenda acara pembacaan duplik dari Penasehat Hukum kepada Jaksa
Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali Terdakwa dan
kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar mempersiapkan pembelannya pada
hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama Terdakwa ADELVY RESI
SETIA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka
sidang hari ini adalah pembacaan duplik oleh PH.

Hakim Ketua : Saudara PH,JPUdan terdakwa, diberitahukan bahwa


acara persidangan pada hari ini adalah pembacaan duplik oleh PH. Bagaimana
saudara PH apakah sudah siap?
PH : sudah yang mulia. (membacakan duplik sambil berdiri)

Hakim ketua : baik terimakasih saudara PH

Hakim ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan


selanjutnya memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil
keputusan, dan sidang ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari Rabu, 27
Desember 2017 dengan agenda pembacaan putusan. Kepada Jaksa Penunut
Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam persidangan
tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang VI Rabu, 27 Desember 2017 (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN


Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor
1777Pid.B/2017/FH.Unmas, atas nama Terdakwa I GEDE CHANDRA
DIVA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka
sidang hari ini adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara


persidangan pada hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar


putusan sidang hari ini?

Terdakwa : Ya, sudah siap yang mulia

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir,


dan apabila selesai membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1
kali)

Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan


bahwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding
selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti


dengan putusan ini?
Terdakwa : Saya mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila


terdakwa akan mengajukan banding.

PH Terdakwa : Baik yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara


pidana Peradilan Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN
DPS, atas nama Terdakwa I gede Chandra diva dinyatakan selesai

Anda mungkin juga menyukai