Anda di halaman 1dari 12

SELAMAT MENYAKSIKAN

A.    SIDANG PERTAMA
Jambi, 26 November 2022
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor            : 12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi
Antara             :  Umi Hairunnisa sebagai penggugat berhadapan dengan Gubernur Jambi
sebagai tergugat.

Opas : Pengunjung sidang yang kami hormati, guna kepentingan


persidangan, izinkan saya selaku Panitera membacakan Tata
Tertib Persidangan yang berlaku dalam Ruang Sidang ini.
1. Pada saat Majelis Hakim memasuki dan meninggalkan
ruang sidang, pengunjung sidang yang hadir berdiri untuk
menghormat;
2. Ruangan sidang ini dilengkapi dengan 4 CCTV yang
terletak di pojok kanan depan, pojok kiri depan, pojok kanan
belakang dan pojok kiri belakang. Oleh karena itu, selama
sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan
sopan dan tertib ditempatnya masing-masing dan
memelihara ketertiban dalam ruang sidang;
3. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok,
membaca Koran atau melakukan tindakan yang dapat
mengganggu jalannya persidangan;
4. Dalam ruang sidang, setiap pengunjung sidang wajib
menunjukkan sikap hormat kepada Pengadilan;
5. Siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam,
bahan peledak atau alat maupun benda yang dapat
membahayakan keamanan sidang dan siapa yang
membawanya wajib menitipkan pada tempat yang
disediakan khusus untuk itu;
6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh Hakim Ketua
Sidang guna memelihara tata tertib di persidangan wajib
dilaksanakan dengan segera dan cermat;
7. Pengambilan foto, rekaman suara atau rekaman TV harus
meminta izin terlebih dahulu kepada Hakim Ketua Sidang;
8. Siapapun di sidang Pengadilan yang bersikap tidak sesuai
dengan martabat Pengadilan dan tidak mentaati tata tertib
persidangan dan setelah Hakim Ketua Sidang memberi
peringatan, masih tetap melanggar tata tertib tersebut, maka
atas perintah Hakim Ketua sidang, yang bersangkutan
dikeluarkan dari ruang sidang dan apabila pelanggaran tata
tertib dimaksud bersifat suatu tindakan pidana, tidak
mengurangi kemungkinan dilakukan penuntutan terhadap
pelakunya.
Demikian Tata Tertib Persidangan yang berlaku, kiranya
ditaati sebagaimana mestinya.
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara dengan Nomor perkara
12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi akan segera dimulai.
Majelis Hakim memasuki Ruang Sidang, hadirin dimohon
berdiri. (setelah Majelis Hakim memasuki ruang sidang dan
duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan duduk kembali).
Hakim Ketua : Sebelum persidangan dimulai, majelis hakim menghimbau
untuk menonaktifkan segala bentuk alat komunikasi yang
akan mengganggu jalannya persidangan. Untuk pengunjung
sidang, jika ingin mengambil gambar dipersilahkan, tetapi
lampu kilatnya mohon di non aktifkan. Demi kelancaran
sidang, marilah kita berdoa menurut kepercayaan masing-
masing.
Berdoa dimulai, (Menundukkan kepala), Berdoa selesai..
(Sambil bertanya kepada rekan-rekan yang lain apakah
persidangan siap dimulai)
Hari ini tanggal 22 November 2022 sidang sengketa Tata
Usaha Negara nomor: 12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi dibuka
dan terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk tenang
selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X)
Setelah melalui pemeriksaan pendahuluan dan rapat
permusyawaratan yang dilaksanakan tanggal 28 Agustus
2021, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat diterima,
selanjutnya sidang dapat dimulai.
Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Penggugat dan Tergugat sudah hadir yang mulia
Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik yang mulia. Para pihak dipersilahkan memasuki ruang
sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.
P dan T : (Penggugat dan tergugat maju kemuka sidang dan member
hormat kepada majelis hakim. Diberi isyarat oleh Hakim
untuk duduk ditempatnya.)
Hakim ketua : Apakah benar saudari sebagai pihak penggugat dalam
perkara ini?
Penggugat : Benar yang mulia, saya penggugat dalam perkara ini
Hakim ketua : Apakah saudari telah dipanggil secara patut?
Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia
Hakim ketua : Dapatkah saudari memperlihatkan surat panggilan tersebut
serta identitas saudari ?
Penggugat : Dapat yang mulia (maju kedepan Hakim sambil
memperlihatkan surat panggilan dan identitas, kemudian
duduk kembali)
Hakim ketua : Saudari penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?
Penggugat : Nama Umi Hairunnisa
Hakim Ketua : Tempat tangggal lahir ?
Penggugat : Jambi, 26-04-2000
Hakim Ketua : Jenis kelamin ?
Penggugat : Perempuan
Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudari?
Penggugat : Mantan Pegawai Negeri Sipil
Hakim ketua : Saudari penggugat, apakah dalam hal ini anda didampingi
penasehat hukum?
Penggugat : Iya yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudari dapat menghadirkan penasehat hukum
saudari?
Penggugat : Dapat yang mulia
Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka sidang
KH P. : (maju kemuka sidang memberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Silakan menempati tempat yang telah disediakan. Benarkah
saudari sebagai kuasa hukum penggugat dalam perkara ini?
KH P1 : Benar yang mulia
Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudari
KH P1 : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat
kepada Hakim)
Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P, lalu menoleh ke arah
tergugat). Apakah benar saudari sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?
Tergugat : Benar yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudari telah dipanggil secara patut?
Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut yang mulia
Hakim Ketua : Dapatkah saudari menunjukkan surat panggilan dan identitas
saudara?
Tergugat : Dapat yang mulia (sambil maju kedepan menunjukan surat
panggilan dan identitas nya. Lalu duduk)
Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?
Tergugat : Nama saya Sulaiman Baqi
Hakim ketua : Tempat dan tanggal lahir, Jambi, 10-09-2002 . Benar?
Tergugat : Benar yang mulia
Hakim Ketua : Jenis kelamin ?
Tergugat : Laki laki
Hakim ketua : Apa jabatan saudara?
Tergugat : Jabatan saya sebagai Gubernur Jambi yang mulia
Hakim Ketua : Agama islam, kewarganegaraan Indonesia, benar?
Tergugat : Benar yang mulia
Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?
Tergugat : Iya yang mulia, saya didampingi oleh penasehat hukum saya
Hakim ketua : Dapatkah saudari menghadirkan penasehat hukum saudara
tersebut?
Tergugat : Dapat yang mulia
Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka sidang
KH T. : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.
Benarkah saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara ini?
KH T. : Benar yang mulia
Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
KH T. : (Maju kearah Hakim dan menunjukan surat kuasanya)
Hakim ketua : Kuasa Hakum tergugat, apakah perlu dibacakan surat
gugatan kembali?
KH T : Iya yang mulia, kami mohon dengan sangat agar gugatan
tersebut dapat dibacakan kembali.
Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat silahkan membacakan
pokok-pokok dari surat gugatan.
KH P 1 : Baik terimakasih yang mulia, majelis hakim yang mulia dan
Kuasa Hukum Tergugat yang terhormat izinkan kami
membacakan pokok-pokok gugatan. Adapun…..
(KH P membaca surat gugatan)
Sekian yang mulia.
Hakim ketua : Baik karena gugatan telah dibacakan selanjutnya Kepada
pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar isi dan
mengerti isi gugatan dari pihak penggugat tersebut?
KH T : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?
KH T : Iya yang mulia, kami keberatan dengan isi surat gugatan
tersebut
Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan jawaban secara lisan
ataupun tulisan atas gugatan tersebut?
KH T : Kami belum mempunyai jawaban baik lisan maupun tulisan
yang mulia, kami mohon yang mulia memberikan waktu
agar kami bisa mepersiapkannya terlebih dahulu.
Hakim Ketua : Bagaimana Penggugat, apakah bisa sidang kita tunda dan
kita lanjutkan satu minggu yang akan datang ?
KH P. : (Berembuklah KH P dan Penggugat) Bisa yang mulia
Hakim ketua : (Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya.)
Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana dan
biaya ringan, agar saudara mempersiapkan 1 minggu setelah
sidang ini.
KH T : Baik yang mulia
Hakim ketua : Panitera 1 minggu lagi tanggal berapa?
Panitera : 1 Minggu lagi tanggal 29 November 2022 yang mulia
Hakim Ketua : Bisakah kita melanjutkan sidang kedua 1 minggu lagi?
Panitera : Bisa yang mulia
Hakim Ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, untuk menunggu pihak tergugat
mepersiapkan jawaban atas gugatan tersebut, maka sidang
ditunda dan akan dilanjutkan pada tanggal 29 November
2022, kepada pihak yang berpekara diharapkan kehadirannya
pada sidang tersebut tanpa harus melalui pemanggilan
terlebih dahulu dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak
telah dipanggil secara patut. Sidang kita tunda (ketuk palu
1x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu baru diikuti peserta
sidang lain).

B.     SIDANG KEDUA
Jambi, 29 November 2022
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi
 Antara            : Umi Hairunnisa sebagai penggugat berhadapan dengan Gubernur Jambi
( Sulaiman Baqi ) sebagai tergugat.

Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang sidang dan
duduk di tempatnya hadirin dipersilahkan duduk kembali).
Hakim ketua : Hari ini tanggal 29 November 2022 sidang sengketa tata
usaha negara nomor: 12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk palu 1x), panitera, apakah
penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir yang mulia
Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang sudah
bisa kita mulai?
KH P. Dan KH T. : Sudah yang mulia.
Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan Eksepsi dari
penggugat?
KH T. : Sudah yang mulia, saya sudah menyiapkan Eksepsi atas
gugatan penggugat secara tertulis yang mulia
Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan Eksepsi gugatan tersebut
KH T. : Baik terimakasih yang mulia, majelis hakim yang mulia dan
Kuasa Hukum Penggugat yang terhormat izinkan kami
membacakan Eksepsi. (membacakan Eksepsi atas gugatan
penggugat). Sekian yang mulia.
Hakim ketua : Saudari penggugat, apakah ada yang ingin saudari sampaikan
berkenaan dengan Eksepsi gugatan tersebut?
KH P 2 : Ada yang mulia
Hakim ketua : Silahkan saudari sampaikan hal yang berkenaan dengan
Eksepsi gugatan tersebut.
KH P 2 : Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami layangkan,
Hakim Ketua : Bagaimana hakim anggota?
Hakim Anggota 1 : Baik yang mulia, saudari KH.P tadi saudara mengatakan
bahwa surat tersebut tidak sesuai dengan keputusan walikota
jambi. bisakah saudari buktikan bahwa pelaksanaannya kepada
penggugat tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku?
KH P 2 : Bisa yang mulia, dibuktikan dengan tidak adanya surat
panggilan terhadap penggugat sebelum mengeluarkan SK
nomor :
Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin saudara
kemukakan berkenaan dengan argumen dari pihak penggugat?
KH T. : Ada yang mulia, berkenaan dengan argumen dari pihak
penggugat tersebut tidak benar yang mulia, karena
Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?
KH T. : Begini yang mulia prosedurnya sesuai dengan uu nomor,
dalam pencabutan izin Family Karaoke harus ada
pemberitahuan kepada pihak yang bersangkutan, harus ada
persetujuan dari instansi yang terkait, kemudian harus ada
alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan berkaitan
dengan pencabutan izin usaha Karaoke tersebut
Hakim ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut sudah
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku?
KH T. : Bisa yang mulia, dalam membuat surat keputusan pencabutan
izin usaha Family Karaoke oleh walikota kepada penggugat,
tergugat mengikuti cara yang benar yang mulia, yang pertama
yaitu telah melakukan panggilan lisan, dalam hal ini tim yang
dibentuk oleh Walikota. Yang kedua tergugat telah melakukan
panggilan secara tertulis kepada penggugat dalam hal ini yang
dibentuk oleh Walikota.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan ?
Hakim anggota II : Ada yang mulia, saudara kuasa hukum tergugat, tolong saudara
tunjukkan surat-surat yang berkenaan dengan penjelasan
saudara tadi?
KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-surat
tersebut).
Hakim Anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah menerima
surat panggilan yang disebutkan oleh pihak Tergugat.
Penggugat : Tidak pernah yang mulia
Hakim ketua : Pihak Penggugat, apakah ada yang perlu saudari kemukakan
lagi?
KH P 1 : Ada yang mulia, bolehkah kami melihat surat panggilan yang
diperlihatkan tadi?
Hakim ketua : Boleh, Pihak Tergugat silahkan bawa kembali surat panggilan
tadi dan silahkan kepada kuasa hukum Penggugat untuk maju.
KH P : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut, kemudian
kembali ketempat semula)
Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?
KH T. : Ada yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan surat
peringatan secara tertulis berupa surat keputusan mengenai
usaha Family Karaoke. Jika surat tersebut tidak sampai
ketangan penggugat, maka itu bukan kesalahan dari pihak
kami, cukup yang mulia.
Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat, apakah ada yang ingin
ditambahkan lagi?
KH P 1 : Tidak yang mulia, akan tetapi bila diizinkan kami meminta
agar sidang ditunda selama 1 minggu, karena kami akan
mempersiapkan replik.
Hakim Ketua : Bagaimana pihak tergugat apakah bisa siding kita tunda dan
kita lanjutkan satu minggu lagi ?
KH T : Bisa yang mulia
Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu
setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?
Panitera : Tanggal 6 December 2022 yang mulia
Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
penggugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 1 minggu
setelah sidang ini, tepatnya pada tanggal 6 December 2022
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan
kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 1 kali)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di mohon
berdiri

C.    SIDANG KETIGA
Jambi, 6 December 2022
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor             : 12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi
Antara             : Umi Hairunnisa sebagai penggugat berhadapan dengan Gubernur Jambi
( Sulaiman Baqi ) sebagai tergugat.

Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri.

Hakim ketua : (Hakim Ketua memberi isyarat kepada hadirin untuk duduk
kembali) Hari ini tanggal 6 December 2022 sidang Tata Usaha
Negara nomor: 12/G/JBI/2022//PTUN/Jambi dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 1 kali). Panitera apakah pihak
penggugat dan tergugat telah hadir?

Panitera : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang bisa
kita lanjutkan?

KH.T dan KH.P : Bisa yang mulia

Hakim ketua : Saudari kuasa hukum penggugat, apakah saudari telah


mempersiapkan replik?

KH.P 2 : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Silahkan kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk membacakan


repliknya

KH.P 2 : Baik terimakasih yang mulia, majelis hakim yang mulia dan
Kuasa Hukum Tenggugat yang terhormat izinkan kami
membacakan Replik. (membacakan Replik). Sekian yang
mulia.

Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada tanggapan ?

KH.T : Tidak yang mulia, akan tetapi jika diizinkan kami meminta
agar sidang ditunda, karena kami akan mempersiapkan duplik
yang mulia.

Hakim ketua : Bagaimana pihak Penggugat, apakah bisa sidang kita tunda dan
kita lanjutkan satu minggu yang akan datang ?

KH P 1 : Bisa yang mulia

Hakim Ketua : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu


setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?

Panitera : Tanggal 29 November 2022 yang mulia


Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan satu minggu
setelah sidang ini, tepatnya pada tanggal 25 November 2021.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan
kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang ditunda (ketuk 1 kali)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di mohon
berdiri

Anda mungkin juga menyukai