Anda di halaman 1dari 15

ISSN

Print: 2774-7840 ISSN Online: 2774-7905


Volume 2 Nomor 1 9 April 2022 Halaman -

Jurnal Office: Bagian Hukum Administrasi Negara,
Fakultas Hukum Universitas Jambi, Jambi 36361


KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM PENGOLAHAN LINGKUNGAN
HIDUP

Dayu Ferdizan
(Mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi)
e-mail (dayuperdizan@gmail.com)


Abstract

As a living system, the environment is a life consisting of past lives, present lives, and future
lives. The environment is one of the mandatory government affairs as stipulated in Article 9 of
Law no. This research is normative juridical, because it is based on certain methods, systematics
and thoughts with the aim of studying one or several certain legal phenomena and analyzing
them. The results of this study indicate that local governments carry out government affairs
under their authority. Furthermore, in carrying out its authority, the government can be asked
to provide accountability if in carrying out functions based on the authority it has obtained
either by way of attribution, delegation or mandate. From the results of the research, it can be
concluded that the Regional Government Authority in Planning is through environmental
inventory, Determination of Ecoregion Areas, Preparation of RPPLH, utilization, control
through preventive, preemptive and repressive efforts, mitigation, recovery, maintenance,
supervision and law enforcement.

Keywords: Authority, Local Government, environmental management

Abstrak

Sebagai sebuah sistem kehidupan maka lingkungan hidup merupakan sebuah kehidupan
yang terdiri dari kehidupan masa lampau, kehidupan masa kini, dan kehidupan masa yang
akan datang. Lingkungan hidup merupakan salah satu urusan pemerintahan yang wajib
sebagaimana ketentuan Pasal 9 Undang-undang No. Penelitian ini bersifat yuridis normatif,
oleh karena didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu dengan tujuan
mempelajari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu dan menganalisisnya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Selanjutnya dalam melaksanakan
wewenangnya, pemerintah dapat diminta untuk memberikan pertanggungjawaban jika
dalam melaksanakan fungsi berdasarkan wewenang yang diperolehnya baik dengan cara
atribusi, delegasi atau pun mandat. Dari hasil penelitian dapat ditari kesimpulan bahwa
Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Perencanaan melalui inventarisasi lingkungan
hidup, Penetapan Wilayah Ekoregion, PenyusunanRPPLH,Pemanfaatan, pengendalian
melalui upaya prenventif, preemtif dan represif, penanggulangan, pemulihan, pemeliharaan,
pengawasan dan penegakan hukum.
Kata kunci: Kewenangan, Pemerintah Daerah, pengelolaan lingkungan hidup
A. Pendahuluan penurunan kualitas hidup, munculnya
Kehidupan manusia tidak akan pernah penyakit- penyakit sosial. 2
lepas dari lingkungan. Eksistensi kehidupan Perlindungan dan pengelolaan
manusia sangat bergantung pada lingkungan hidup adalah upaya sistematis
lingkungan. Lingkungan telah menyediakan dan terpadu yang dilakukan untuk
beragam kebutuhan bagi manusia yang melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
merupakan syarat mutlak agar manusia mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
dapat mempertahankan kehidupannya1 kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
Sebagai sebuah sistem kehidupan maka perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
lingkungan hidup merupakan sebuah pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
kehidupan yang terdiri dari kehidupan hukum.3
masa lampau, kehidupan masa kini, dan Lingkungan hidup merupakan salah
kehidupan masa yang akan datang. satu urusan pemerintahhan yang wajib yang
Hak atas lingkungan merupakan hak tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
yang tidak dapat dikurangi dalam kondisi sebagaimana ketentuan Pasal 9 Undang-
apapun namun dalam realitasnya, undang No. 23 tahun 2014 tentang
kerusakan lingkungan hidup pada dua Pemerintahan Daerah. Hal ini berarti bahwa
dasawarsa terakhir telah menimbulkan baik Undang-undang Pengelolaan dan
pencemaran, kerusakan ekosistem, Pelestarian Lingkungan Hidup maupun
kelangkaan sumberdaya alam dan bencana Undang- undang Pemerintahan Daerah
alam. Efek sosial lain dari kerusakan keduanya menempatkan hak atas
lingkungan hidup adalah konflik horizontal, lingkungan hidup sebagai salah satu
pengungsi, epidemi sosial, konflik sosial, kewenangan bagi pemerintah daerah dalam
hancurnya sistem lokal, perubahan biologis,

2 WALHI. 2005. Kerusakan Lingkungan Hidup.


1 A’an Efendi, Hukum Lingkungan Instrumen Www. Hukumonline.com
Ekonomik Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di 3 5Undang-undang No.32 tahun 2009 tentang

Indonesia dan Perbandingan dengan Beberapa Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan


Negara, hal.1 Hidup.
penyelenggaraan pembangunan dalam fungsi lingkungan hidup secara baik, karena
rangka pencapaian tujuan pembangunan. tanpa hal tersebut maka akan mengancam
Pembangunan yang terus bekembang eksistensi kehidupan umat manusia dan
sangatlah berpengaruh terhadap kestabilan masa depan bumi secara keseluruhan.
kondisi lingkungan. Dalam arti disini B. Metode Penelitian
pembangunan sangat berpengaruh penting Penelitian ini bersifat Yuridis Normatif,
dalam menyumbang kerusakan lingkungan, oleh karena didasarkan pada metode,
karena dengan pertambahan penduduk dan sistematika dan pemikiran tertentu dengan
pembangunan yang tinggi/pesat maka akan tujuan mempelajari suatu atau beberapa gejala
terjadi perluasan lahan perumahan yang hukum tertentu dan menganalisisnya. Adapun
menyebabkan perubahan kondisi yang menjadi metode-metode dalam penulisan
lingkungan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Semakin meningkatnya upaya Jenis data yang dibutuhkan dalam
pembangunan akan menyebabkan semakin penelitian ini adalah data sekunder yaitu
meningkat pula dampaknya terhadap menggunakan bahan-bahan pustaka. Metode
lingkungan. Keadaan ini mengindikasikan yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu
diperlukannya upaya pengendalian dampak data-data yang terkumpul diolah dengan cara
lingkungan hidup, sehingga resiko mensistematika bahan-bahan hukum yaitu
kerusakan terhadap lingkungan hidup dapat dengan membuat klasifikasi terhadap bahan-
ditekan sekecil mungkin. Keseimbangan bahan hukum tersebut. Data yang diolah
lingkungan hidup (sosial, buatan dan alam) kemudian diinterprestasi dengan
menjadi syarat utama bagi suatu wadah menggunakan cara penafsiran hukum dan
atau ruang (suatu kota misalkan) agar selanjutnya dianalisis secara yuridis kualitatif,
menjadi berkelanjutan dan manusiawi. dimana menguraikan data-data yang
Meningkatnya eksistensi lingkungan menghasilkan data deskriptif dalam mencapai
sangat penting bagi kehidupan manusia, kejelasan masalah yang akan dibahas dan
maka kelestariannya harus di jaga dan untuk mengungkapkan kebenaran yang ada.
dilindungi. Manusia harus hidup serasi C. Pembahasan Dan Analisis
dengan lingkungannya agar manusia dapat Pembahasan dan analisis dalam artikel
menikmati kehidupannya dengan baik dan 1. Kewenangan Pemerintah Daerah
layak.4 dalam Perlindungan dan Pengelolaan
Kerusakan lingkungan hidup harus Lingkungan Hidup di Kota Manado
dicegah melalui pengelolaan dan pelestarian Proses pembangunan di daerah yang
dipacu membawa dampak dan beban
4 6A’an Efendi, Op.Cit, hal.2 terhadap alam sekitarnya. Pembangunan
yang berlangsung pada berbagai sektor Pengelolaan hutan, eksplorasi dan
dewasa ini sangat multikompleks dan eksploitasi pertambangan, dan berbagai
berimplikasi pada semakin meningkatnya masalah pengelolaan sumberdaya alam
dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah contohnya. Pemerintah daerah
hidup. Seiring dengan pesatnya memiliki kewenangan yang lebih luas untuk
pembangunan, lingkungan hidup menjadi memberi tindakan kepada perusahaan yang
issu global karena melibatkan berbagai melanggar kelestarian lingkungan hidup.
aspek kehidupan manusia serta masa Namun saja dalam kenyataannya, hal
depannya karena bergesernya prinsip tersebut masih sulit untuk dilaksanakan
keseimbangan dalam pembangunan yang karena ketika terjadi suatu permasalahan
cenderung kurang mempertimbangkan maka antara pemerintah pusat dan daerah
aspek tanggung jawab terhadap lingkungan yang timbul kemudian adalah paradigma
hidup dan kelestariannya. 5 sentralistik bahwa daerah adalah bagian
Multikultural adalah realitas objektif di dari pusat. Oleh karena daerah adalah
Indonesia yang tidak dapat diabaikan begitu bagian dari pusat maka selama ini secara
saja ketika hendak menyelesaikan berbagai tidak langsung ada paradigma
permasalahan hukum, sosial politik serta demarjinalisasi yang menjadi kenyataan
ekonomi dan lainnya. Selama ini untuk yang tidak terelakkan dari praktek
masalah-masalah yang secara riil ada di penyelenggaran administrasi pemerintahan
daerah masih belum memperoleh negara selama ini. Hal ini disebabkan relasi
pengaturan secara spesisfik dalam arti yang bersifat sentralistik antara daerah
sesuai dengan kondisi riil daerah. Berbagai pada satu sisi dan pusat pada sisi lain
ketimpangan muncul ketika solusi yang diberbagai dimensi struktural. Akibatnya,
diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam kondisi terjadi kerusakan lingkungan
tersebut ternyata terasa asing bagi kawasan di daerah maka akan sulit bagi pemerintah
tertentu yang tidak memiliki akar masalah daerah untuk melakukan tindakan terhadap
yang sama sebagai dasar dari solusi yang pihak perusahaan yang melakukan
diterapkan itu. pelanggaran.
Timbulnya ketidakjelasan kewenangan
atau konflik kewenangan dalam
5 Khalid Fazlun dari Islamic Foundation for pengelolaan dan pelestarian fungsi
Ecology and Enviromental Science,
mengungkapkan bahwa progres (kemajuan) lingkungan hidup merupakan suatu kondisi
telah menghasilkan pencemaran (pollution) dan
pembangunan (development) identik dengan yang berdampak pada pertanggungjawaban
kerusakan (destruction) dalam Suparto Wijoyo. pemerintah daerah.
2005.Kotak-Katik Kota Metropolitan, Airlangga
University Press : Surabaya.Hal vii
Dalam setiap kewenangan melekat lainnya yang berkaitan dengan lingkungan
tanggungjawab sehingga tidak jelasnya hidup, maupun bagi penyesuaian peraturan
kewenangan akan berujung pada perundang- undangan yang telah ada dan
ketidakjelasan dalam pertanggungjawaban mungkin perlu disempurnakan untuk sesuai
sehingga perlu untuk mengetahui secara dengan perkembangan. Pengelolaan
jelas kewenangan dan tanggung jawab lingkungan hidup yang diselenggarakan
pemerintah daerah dalam pengelolaan dengan berbagai asas.7
lingkungan hidup. Dalam Pasal 28H ayat (1) Pada dasarnya pihak-pihak yang
UUD NRI 1945 dan Pasal 28 Piagam Hak berkepentingan dalam pengelolaan
Asasi Manusia (termuat dalam TAP MPR-RI lingkungan hidup adalah pemerintah,
No. XVII/MPR/1998 tengang Hak Asasi masyarakat dan pelaku usaha lainnya.
Manusia) disebutkan bahwa ”hak atas Sesuai Pasal 63 Undang-Undang Nomor 32
lingkungan (hidup) yang baik dan sehat Tahun 2009, menunjuk adanya tugas
merupakan hak fundamental pemerintah baik pemerintah pusat maupun
konstitusional.6 Tindak lanjut dari hak daerah yakni diantaranya menetapkan
fundamental konstitusional tersebut pada kebijakan nasional tentang lingkungan
pokok-pokoknya telah dituangkan dalam hidup, dan bahwa kebijakan ini harus
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 yang dilakukan secara terpadu oleh semua
merupakan umbrella provision terhadap instansi. Pasal ini menjelaskan bahwa
semua bentuk peraturan-peraturan pengelolaan lingkungan tidak hanya
mengenai masalah dibidang lingkungan terbatas pada tanggung jawab bersama
hidup. Banyak prinsip ataupun asas yang secara terpadu. Dengan demikian persoalan
terkandung dalam UU PPLH tersebut yang pokoknya justru terletak pada koordinasi
penerapannya masih perlu ditindak lanjuti dan pembagian tanggung jawab. Namun
dengan berbagai peraturan–peraturan demikian dalam kenyataan kelemahan
pelaksanaan, agar dapat beroperasional mekanisme koordinasi justru lebih banyak
sebagaimana yang diharapkan. menjadi faktor kendala bagi pelaksanaan
Undang-undang lingkungan hidup pengelolaan lingkungan seperti yang
memuat asas dan prinsip pokok bagi menjadi target yang diharapkan.
pengelolaan lingkungan hidup, sehingga Selain pemerintah, pihak yang memiliki
dapat berfungsi sebagai “payung”, baik bagi kewajiban dalam pengelolaan lingkungan
penyusun peraturan perundang-undangan hidup adalah masyarakat. Kewajiban

6 Suparto Wijoyo. 2009. Konstitusionalitas Hak 7Koesnadi Hardjasoemantri . 2000. Hukum Tata
atas Lingkungan. Airlangga Press : Surabaya. Hal Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah Mada
2 University Press. Hal 61
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan 2) Menetapkan dan melaksanakan
hidup sesuai Pasal 67 Undang-Undang KLHS tingkat provinsi
Nomor 32 Tahun 2009 menentukan : 3) Menetapkan dan melaksanakan
”Setiap orang berkewajiban memelihara kebijakan mengenai RPPLH provinsi
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta 4) Menetapkan dan melaksanakan
mengendalikan pencemaran dan/atau kebijakan mengenai amdal dan UKL-
kerusakan lingkungan hidup”. UPL
Berdasarkan ketentuan UU PPLH dapat 5) Menyelenggarakan inventarisasi
dikatakan bahwa UU PPLH mengamanatkan sumber daya alam dan emisi gas
akan terjadinya "pelimpahan" wewenang, rumah kaca pada tingkat provinsi;
"pengikutsertaan" peran pemerintah daerah 6) Mengembangkan dan melaksanakan
dan "penyerahan urusan" pengelolaan kerja sama dan kemitraan
lingkungan kepada pemerintah daerah dari 7) Mengoordinasikan dan
pemerintah pusat. Pelimpahan, melaksanakan pengendalian
pengikutsertaan dan penyerahan urusan pencemaran dan/atau kerusakan
mengenai pengelolaan lingkungan itu masih lingkungan hidup lintas
harus diatur dengan peraturan perundang- kabupaten/kota
undangan, terutama yang berderajat 8) Melakukan pembinaan dan
Peraturan Pemerintah. UU PPLH juga pengawasan terhadap pelaksanaan
memberikan suatu pengaturan tentang 9) Kebijakan, peraturan daerah, dan
upaya penyerahan urusan pengelolaan peraturan kepala daerah
lingkungan menjadi urusan rumah tangga kabupaten/kota;
(otonomi) Pemerintah Daerah yang 10) Melakukan pembinaan dan
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah pengawasan ketaatan penanggung
(PP). jawab usaha dan/atau kegiatan
Beberapa wewenang pemerintahan terhadap ketentuan perizinan
daerah yang terkait dengan lingkungan lingkungan dan peraturan
hidup termaktub dalam Bab XI Pasal 63 perundang-undangan di bidang
Undang- undang No. 32 Tahun 2009 perlindungan dan pengelolaan
dinyatakan bahwa: 11) Lingkungan hidup
Dalam perlindungan dan pengelolaan 12) Mengembangkan dan menerapkan
lingkungan hidup, pemerintah provinsi instrumen lingkungan hidup
bertugas dan berwenang: 13) Mengoordinasika dan memfasilitasi
1) Menetapkan kebijakan tingkat kerja sama dan penyelesaian;
provinsi
14) Perselisihan antar kabupaten/antar 3) Menetapkan dan melaksanakan
kota serta penyelesaian sengketa kebijakan mengenai RPPLH
15) Melakukan pembinaan, bantuan kabupaten/kota
teknis, dan pengawasan kepada 4) Menetapkan dan melaksanakan
kabupaten/kota di bidang program kebijakan mengenai amdal dan UKL-
dan melaksanakan standar UPL
pelayanan minimal 5) Menyelenggarakan inventarisasi
16) Menetapkan kebijakan mengenai sumber daya alam dan emisi gas
tata cara pengakuan keberadaan; rumah kaca pada tingkat
17) Masyarakat hukum adat, kearifan kabupaten/kota
lokal, dan hak masyarakat hukum; 6) Mengembangkan dan melaksanakan
18) Adat yang terkait dengan kerja sama dan kemitraan;
perlindungan dan pengelolaan instrumen lingkungan hidup
lingkungan hidup pada tingkat 7) Memfasilitasi penyelesaian
provinsi sengketa;
19) Mengelola informasi lingkungan 8) Melakukan pembinaan dan
hidup tingkat provinsi pengawasan ketaatan penanggung
20) Mengembangkan dan jawab usaha dan/atau kegiatan
menyosialisasikan pemanfaatan terhadap ketentuan perizinan
teknologi ramah lingkungan hidup lingkungan dan peraturan
21) Memberikan pendidikan, pelatihan, perundang-undangan
pembinaan, dan penghargaan; 9) Melaksanakan standar pelayanan
22) Menerbitkan izin lingkungan pada minimal
tingkat provinsi; dan s. melakukan 10) Melaksanakan kebijakan mengenai
penegakan hukum lingkungan hidup tata cara pengakuan keberadaan;
pada tingkat provinsi. 11) Masyarakat hukum adat, kearifan
23) Kegiatan lokal, dan hak masyarakat hukum
Dalam perlindungan dan pengelolaan 12) Adat yang terkait dengan
lingkungan hidup, pemerintah perlindungan dan pengelolaan
kabupaten/kota bertugas dan berwenang: lingkungan hidup pada tingkat
1) Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota;
kabupaten/kota 13) Mengelola informasi lingkungan
2) Menetapkan dan melaksanakan hidup tingkat kabupaten/kota;
KLHS tingkat kabupaten/kota 14) Mengembangkan dan melaksanakan
kebijakan sistem informasi
lingkungan hidup tingkat Penyelesaian tindakan keperdataan
kabupaten/kota ini dapat dilakukan melalui jalur
15) Memberikan pendidikan, pelatihan, pengadilan atau di luar pengadilan
pembinaan, dan penghargaan; yakni melalui mekanisme ADR
16) Menerbitkan izin lingkungan pada (antara lain : mediasi dan arbitrase).
tingkat kabupaten/kota; dan Jalur prosedur gugatan perdata
17) Melakukan penegakan hukum berdasarkan Pasal 1365
lingkungan hidup pada tingkat KUHPerdata dimaksudkan agar
kabupaten/kota. pemerintah bertanggung jawab.
2. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Secara perdata berupa pembayaran
dalam Perlindungan dan Pengelolaan
ganti rugi maka harus dapat
Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan wewenangnya, dibuktikan: (a) tindakan pemerintah
pemerintah dapat diminta untuk tersebut bersifat melawan hukum;
memberikan pertanggungjawaban jika (b) benar-benar bersalah; (c)
dalam melaksanakan fungsi berdasarkan penggugat (masyarakat/badan
wewenang yang diperolehnya baik dengan hukum swasta) memang menderita
cara atribusi, delegasi atau pun mandat, kerugian; (d) kerugian tersebut
pemerintah melakukan salah satu atau sebagai akibat perbuatan
seluruh tindakan di bawah ini : pemerintah.
1) Pertanggungjawaban secara Jadi pertanggungjawaban pemerintah
administratif jika melahirkan (governmental liability) lebih ditekankan
keputusan yang bertentangan kepada pertanggungjawaban keperdataan
dengan peraturan perundang- dan administrasi, sedangkan
undangan, penyalahgunaan pertanggungjawaban pidana dilekatkan
wewenang, sewenang-wenang dan kepada perbuatan pribadi pejabat yang
bertentangan dengan asas-asas bersangkutan, misalnya korupsi,
umum pemerintahan yang baik. pembunuhan, perzinahan, dan sebagainya,
2) Pertanggungjawaban secara yang sesuai dengan ketentuan pidana.
keperdataan jika didasarkan pada Demikian pula penegakan
suatu perbuatan melawan hukum pertanggungjawaban pemerintahan dalam
yang dilakukan oleh penguasa hukum lingkungan hidup antara lain dapat
(onrechmatige overheidsdaad atau dilihat dari UU No. 32 Tahun 2009 Tentang
unlawful acts of the government) Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan
sebagaimana ditentukan dalam Hidup. Peneliti mencermati bahwa secara
Pasal 1365 KUHPerdata. garis ada beberapa tanggung jawab
pemerintah yang disebutkan dalam UU 5 Mencapai keserasian, keselarasan,
PPLH ini yaitu: dan keseimbangan lingkungan hidup
1) Hak Atas Lingkungan Hidup : 6 Menjaminterpenuhinya keadilan
Dalam konsiderans UU NO. 32 Tahun generasi masa kini dan generasi
2009 ditegaskan bahwa pengelolaan dan masa depan
perlindungan lingkungan hidup merupakan 7 Menjamin pemenuhan dan
suatu bentuk tanggung jawab untuk : perlindungan hak atas lingkungan
1 Mewujudkan lingkungan hidup yang hidup sebagai bagian dari hak
baik dan sehat merupakan hak asasi asasi manusia;
setiap warga negara Indonesia 8 Mengendalika pemanfaatan sumber
sebagaimana diamanatkan dalam daya alam secara bijaksana;
Pasal 28H Undang- Undang Dasar 9 Mewujudkan pembangunan
Negara Republik Indonesia Tahun berkelanjutan
1945 10 Mengantisipasi isu lingkungan
2 Melaksanakan prinsip global.
pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan; 3) Pemberdayaan masyarakat dengan
3 Mewujudkan perlindungan dan memberikan kesempatan untuk :
pengelolaan lingkungan hidup yang 1 Setiap orang berhak atas
sungguh-sungguh dan konsisten lingkungan hidup yang baik dan
oleh semua pemangku kepentingan; sehat sebagai bagian dari hak asasi
2) Pemenuhan tujuan pengelolaan dan manusia.
perlindungan lingkungan hidup yaitu : 2 Setiap orang berhak mendapatkan
1 Melindungi wilayah Negara pendidikan lingkungan hidup, akses
Kesatuan Republik Indonesia dari informasi, akses partisipasi, dan
pencemaran dan/atau kerusakan akses keadilan dalam memenuhi hak
lingkungan hidup atas lingkungan hidup yang baik dan
2 Menjamin keselamatan, kesehatan, sehat.
dan kehidupan manusia; 3 Setiap orang berhak mengajukan
3 Menjamin kelangsungan kehidupan usul dan/atau keberatan terhadap
makhluk hidup dan kelestarian rencana usaha dan/atau kegiatan
ekosistem yang diperkirakan dapat
4 Menjaga kelestarian fungsi menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup; lingkungan hidup.
4 Setiap orang berhak untuk mungkin dapat menimbulkan kerugian bagi
berperan dalam perlindungan dan masyarakat.
pengelolaan lingkungan hidup Adanya asas tanggung jawab
sesuai dengan peraturan pemerintahan ini sesungguhnya
perundang-undangan. memberikan ruang yang cukup leluasa bagi
5 Setiap orang berhak melakukan timbulnya peran serta masyarakat yang
pengaduan akibat dugaan memang sangat dibutuhkan oleh
pencemaran dan/atau perusakan pemerintahan yang demokratis. Dengan
lingkungan hidup. dilaksanakannya prinsip tanggung jawab
Untuk melaksanakan ketiga hal di atas, pemerintahan ini secara konsisten dan
maka pemerintah daerah memiliki tanggung konsekuen, maka sesungguhnya akan
jawab yang diatur secara detail dalam Pasal meningkatkan pula wibawa dan martabat
63 ayat (2) dan ayat (3) UU No. 32 Tahun pemerintah di mata rakyatnya, sebab
2009. Selain itu terdapat dalam Pasal 33 apabila pemerintah rela untuk menegakkan
ayat 3 UUD NRI 1945 yang intinya asas tanggung jawab pemerintahan ini maka
menyatakan bahwa hak menguasai negara setidaknya akan tercapai beberapa hal yang
terhadap pengelolaan kekayaan sunber penting yakni: (a) ditegakkannya prinsip
daya alam itu harus benar- benar ditujukan negara hukum dalam penyelenggaraan
bagi kemakmuran rakyat, keseluruhan pemerintahan, karena pemerintah pun
ketentuan dalam Undang-undang No. 32 ternyata menghormati dan taat pada
Tahun 2009 pada hakikatnya merupakan hukum; (b) dengan adanya asas tanggung
suatu tanggung jawab yang harus jawab pemerintahan ini mendorong
dilaksanakan oleh pemerintah dan timbulnya kesadaran hukum masyarakat
pemerintah daerah sehingga tidak satupun secara sukarela (voluntary compliance); (c)
alasan dari pemerintah untuk tidak memperkokoh komitmen reformasi untuk
melaskanakan pasal-pasal tersebut secara mewujudkan good governance yang selaras
konsekuen. Tanggung jawab ini dengan penguatan masyarakat (civil
sesungguhnya merupakan salah satu society); (d) mendukung upaya
penyeimbang dalam memposisikan mewujudkan kesejahteraan bagi
kedudukan pemerintah dan ma-syarakat masyarakat dalam kerangka Indonesia
dalam menjalankan roda organisasi negara. sebagai negara kesejahteraan (welfare
Di lain pihak masyarakat memiliki pula hak state).
untuk memperoleh perlindungan hukum Untuk melaksanakan tanggung jawab
dari berbagai tindakan pemerintah yang terhadap lingkungan hidup maka terdapat
beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh
pemerirntah daerah yaitu terkait dengan menyikapi masalah lingkungan hidup.
substansi hukum, kelembagaan dan Pemerintah daerah dalam hal ini Bapedalda
partisipasi masyarakat serta penerapan dalam melakukan tugasnya seharusnya
sanksi. senantiasa berkoordinasi dengan pihak
1) Substansi Hukum aparat penegak hukum sehingga dalam hal
Salah satu upaya yang dapat ditempuh terjadinya indikasi tindak pidana
dalam rangka perlindungan dan lingkungan, sesegera mungkin dapat
pengelolaan lingkungan hidup adalah ditindaklanjuti, tidak harus menunggu
Penyusunan Peraturan Daerah (Perda) waktu yang lama yang menyebabkan
merupakan bagian dari aksi "teknologi- semakin rusaknya lingkungan hidup. Tujuan
hukum" dalam rangka memberikan "rambu dari koordinasi sejak tahap perencanaan
perilaku subyek hukum". Sebagai bagian adalah untuk menghasilkan masukan dan
dari "gerbong" pembentukan hukum persepsi yang berguna dari warga negara
("rechtsvorming"), Perda perlindungan dan masyarakat yang berkepentingan
lingkungan mesti bermuatan "norma (public interest) dalam rangka
hukum" yang berorientasi pada meningkatkan kualitas pengambilan
kepentingan ekologi dan ekosistemik. Perda keputusan lingkungan.8 Dengan adanya
perlindungan lingkungan secara praktis koordinasi maka kelompok kepentingan
adalah produk dari kebijakan lingkungan (interest groups), para pengambil
(environmental policy) yang dibuat oleh keputusan dapat menangkap pandangan,
Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan kebutuhan dan pengharapan dari
Rakyat Daerah (DPRD) sebagaimana juga masyarakat dan kelompok tersebut dan
telah diatur dalam Undang-undang No. 23 menuangkannya ke dalam konsep.
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pandangan dan reaksi masyarakat itu,
(UU Pemda). sebaliknya akan menolong pengambil
2) Keterpaduan dalam Kewenangan keputusan untuk menentukan prioritas,
Kelembagaan kepentingan dan arah yang positif dari
Keterpaduan memerlukan penyatuan berbagai faktor.
wewenang (institusional), sedangkan Koordinasi akan membantu
koordinasi menunjuk pada hubungan kerja perlindungan hukum. Bila suatu keputusan
sama mengenai pelaksanaan wewenang akhir diambil dengan memperhatikan
yang sektoral. Koordinasi antara aparat keberatan-keberatan yang diajukan, maka
merupakan nilai mutlak dalam penegakan
8 Erman Rajagukguk. 2001. Perlindungan
hukum lingkungan. Koordinasi tersebut
Lingkungan Hidup Dari Sudut Kepentingan
akan melahirkan keselarasan dalam Bisnis. Makalah : Jakarta. Hal 143
akan memperkecil kemungkinan pengajuan ditangan kelompok pembuat keputusan
perkara ke pengadilan karena masih ada tersebut (pemrakarsa). Pendapat
alternatif pemecahan yang dapat diambil masyarakat di sini bukanlah merupakan
sebelum sampai pada keputusan akhir. 9 faktor penentu dalam pengambilan
3) Partisipasi masyarakat keputusan, selain sebagai strategi
Peran dan partisipasi masyarakat memperoleh dukungan dan legitimasi
dalam berbagai sektor publik telah banyak publik.
diakomodir dalam berbagai kebijakan 4) Penerapan Sanksi
publik di negeri ini. Sejak pengakuan Kewenangan pemerintah untuk
partisipasi masyarakat dalam perumusan mengatur merupakan suatu hal yang telah
kebijakan publik diakomodir dalam Pasal 53 ditetapkan oleh Undang-Undang. Dari sisi
UU No. 10 tahun 2004 tentang Penyusunan Hukum Administrasi Negara, kewenangan
Peraturan Perundang-Undangan, maka ini di sebut dengan kewenagan atribusi,
banyak UU yang lahir setelah itu yang yaitu kewenangan yang melekat pada
memuat klausul khusus yang mengatur badan-badan pemerintah yang diperoleh
ihwal partisipasi masyarakat, termasuk UU dari Udang-Undang sehingga badan-badan
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan pemerintah tersebut dengan demikian
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. memiliki kewenangan untuk melaksanakan
Berdasarkan sifatnya, peran serta ketentuan dalam UU PPLH. Dengan
masyarakat dalam proses pengambilan demikian, badan-badan pemerintah
keputusan berkaitan dengan lingkungan memiliki legitimasi untuk menjalankan
dibedakan menjadi dua yaitu konsultatif kewenangan hukumnya karena masalah
dan kemitraan. Pola partisipatif yang legitimasi adalah persoalan kewenangan
bersifat konsultatif ini biasanya dan salah satu kewenangan yang diberikan
dimanfaatkan oleh pengambilan kebijakan adalah dalam menerapkan sanksi yang
sebagai suatu strategi untuk mendapatkan merupakan suatu tugas pemerintah seperti
dukungan masyarakat (public support). yang diamanatkan oleh undang-undang.
Dalam pendekatan yang bersifat konsultatif Upaya penegakan sanksi administrasi
ini meskipun anggota masyarakat yang oleh pemerintah secara ketat dan konsisten
berkepentingan mempunyai hak untuk sesuai dengan kewenangan yang ada akan
didengar pendapatnya dan hak untuk berdampak bagi penegakan hukum, dalam
diberitahu, tetapi keputusan akhir tetap ada rangkan menjaga kelestarian fungsi
lingkungan hidup. Sehubungan dengan hal
9 Koesnadi Hardjasoemantri. 1999. Hukum Tata ini, maka penegakan sanksi administrasi
Lingkungan. Edisi Ketujuh. Gajah Mada
University Press : Yogyakarta. . Hal 67 merupakan hal terdepan dalan penegakan
hukum lingkungan. Jika sanksi administrasi menimbulkan korban, kerugian materi dan
dinilai tidak efektif, barulah dipergunakan nonmateri. Untuk mencegah terjadinya
sarana sanksi pidana. Ini berarti bahwa bencana yang sama atau yang lebih besar
kegiatan penegakan hukum pidana maka upaya-upaya preventif perlu untuk
terhadap suatu tindak pidana lingkungan segera dilaksanakan dan untuk
hidup baru dapat dimulai apabila : penanggulangan terhadap bencana yang
1 Aparat yang berwenang telah sudah terjadi diperlukan upaya
menjatuhkan sanksi administrasi pengendalian dan rehabilitasi yang
dan telah menindak pelanggar sistematis, terarah, dan terpadu. Untuk
degan menjatuhkan suatu sanksi menentuan arah dan menciptakan
administrasi tesebut, namun keterpaduan dalam pengendalian dan
ternyata tidak mampu rehabilitasi tersebut maka perlu
menghentikan pelanggaran yang pembentukan paying hukum dalam waktu
terjadi, atau secepat mungkin dan mengingat urgensi
2 Antara perusahaan yang melakukan penanggulangan bencana yang
pelanggaran dengan pihak membutuhkan tindakan yang cepat maka
masyarakat yang menjadi korban bentuk paying hukum yang ideal dibentuk
akibat terjadi pelanggaran, sudah adalah Peraturan Walikota yang memuat
diupayakan penyelesaian sengketa secara detail seluruh upaya penanggulangan
melalui mekanisme altenatif di luar bencana alam di kota Manado.
pengadilan dalam bentuk D. Kesimpulan
musyawarah/perdamaian/negoisasi Kewenangan Pemerintah Daerah dalam
/mediasi, namun upaya yang Perencanaan melalui inventarisasi
dilakukan menemui jalan buntu, dan lingkungan hidup, Penetapan Wilayah
atau litigasi melalui pengadilan Ekoregion, Penyusunan RPPLH, 2)
pedata, namun upaya tersebut juga Pemanfaatan, 3) pengendalian melalui
tidak efektif, baru dapat digunakan upaya prenventif, preemtif dan represif, 4)
instrumen penegakan hukum pidana penanggulangan , 5) pemulihan, 6)
lingkungan hidup. pemeliharaan , 7) pengawasan dan 8)
Kerusakan lingkungan hidup telah penegakan hukum. Dalam melaksanakan
menjadi satu realitas yang tidak dapat wewenangnya, pemerintah dapat diminta
dibantah lagi di Kota Manado beserta segala untuk memberikan pertanggungjawaban
akibatnya yang telah ditanggung oleh jika dalam melaksanakan fungsi
masyarakat dengan terjadinya bencana berdasarkan wewenang yang diperolehnya
alam banjir dan tanah longsor yang baik dengan cara atribusi, delegasi atau pun
mandat, pemerintah melakukan salah satu DAFTAR KEPUSTAKAAN
atau seluruh tindakan 1) Artikel/Buku/Laporan
Pertanggungjawaban secara administratif A’an Efendi, tanpa tahun Hukum Lingkungan
jika melahirkan keputusan yang Instrumen Ekonomik Dan Pengelolaan
bertentangan dengan peraturan perundang- Lingkungan Hidup di Indonesia dan
undangan, penyalahgunaan wewenang, Perbandingan dengan Beberapa Negara,
sewenang-wenang dan bertentangan dengan Jakarta
asas-asas umum pemerintahan yang baik dan Akmal Boedianto, 2010, Hukum
2) Pertanggungjawaban secara keperdataan Pemerintahan Daerah, CV Media
jika didasarkan pada suatu perbuatan Nusantra Surabaya.
melawan hukum yang dilakukan oleh Irwan Soejito, 1981, Hubungan Pemerintah
penguasa (onrechmatige overheidsdaad atau Psusat dan Daerah, Bina Aksara-Jakarta.
unlawful acts of the government) sebagaimana Krishna D. Darumurti dan Umbu Rauta.
ditentukan dalam Pasal 1365 KUHPerdata. 2003. Otonomi Daerah Perkembangan
E. Saran Pemikiran, Pengaturan dan
Dalam melaksanakan kewenangannya, Pelaksanaan. Citra Aditya Bhkati
pemerintah daerah sebaiknya meminta pula Khalid Fazlun dari Islamic Foundation for
peran serta masyarakat agar pelaksanaan Ecology and Enviromental Science,
tugas dan fungsi dalam kewenangannya mengungkapkan bahwa progres
dapat sejalan dengan kepentingan (kemajuan) telah menghasilkan
masyarakat . pencemaran (pollution) dan
Pemerintah daerah seyogianya dapat pembangunan (development) identik
konsisten dalam pelaksanaan dengan kerusakan (destruction), Jakarta
pengelolaan dan perlindugan lingkungan Koesnadi Hardjasoemantri, 2000. Hukum
hidup melalui pembentukan Peraturan Tata Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah
Daerah tentang Lingkungan Hidup. Mada University Press.
Ucapan Terima Kasih Naskah Akademik, 2014. Rancangan
Dalam kesempatan ini penulis ingin Peraturan Daerah Tentang
mengucapkan terima kasih sebesar- Perlindungan Dan Pengelolaan
besarnya kepada semua pihak yang telah Lingkungan Hidup Di Kota Manado
memberikan bantuan dalam proses Suparto Wijoyo, 2005, Sketsa Lingkungan
pembuatan artikel ini. dan Wajah Hukumnya, Airlangga
University Press: Surabaya


. 2005. Kotak-Katik Kota
Metropolitan, Airlangga University
Press : Surabaya
. 2009. Konstitusionalitas Hak
atas Lingkungan. Airlangga Press :
Surabaya.
Widara Lampera 01.03, Cara Mudah
Memahami Otonomi Daerah, Lampera
Pustaka Utama, Cetakan 1, 1 Februari
2001
Internet
http://digilib.unila.ac.id/2209/9/BAB%20I
I.pdf 1 Mei 2015
http://www.bppk.depkeu.go.id/webpegawa
i/at
tachments/638_Sumber%20Kewenang
an.pd f 1 Mei 2015
http://www.negarahukum.com/hukum/pe
nger tian-kewenangan.html
http://purpleworl.blogspot.com/2012/11/
bab- ii-tinjauan-pustaka-a.html
http://www.semipedia.com/2013/02/kew
enan gan-pemerintah-daerah.html
Peraturan Hukum
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H ayat
(1)
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

Anda mungkin juga menyukai