Anda di halaman 1dari 8

Hukum Lingkungan

Dosen Pengampu :
Dr. Nomensen, S.H., M.H.

Disusun oleh :
Vincent Emmanuel Hartanu
2101200061 / 5 IHP 2

Jurusan Ilmu Hukum


Fakultas Hukum
Universitas Bung Karno
Jakarta
2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Adapun makalah yang saya susun
saat ini berjudul “Hukum Lingkungan”.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah Hukum Acara Perdata yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Dengan diselesaikannya makalah ini, izinkanlah saya selaku penulis untuk mengucapkan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas segala bimbingan, keilmuan, bantuan,
dukungan, dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis.

Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna dikarenakan kurangnya


dalam kemampuan. Maka dari itu, kami mengharapkan segala bentuk saran, masukan
dan kritik yang membangun dari dosen pengampu. Dan semoga saya berharap agar
mendapatkan nilai yang cukup baik dari tugas makalah ini.

Jakarta, 7 Januari 2023

Vincent Emmanuel Hartanu


Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Secara umum lingkungan dapat diartikan sebagai kombinasi dari berbagai unsur fisik
meliputi sumber daya alam seperti flora dan fauna, air, tanah, mineral, serta energi matahari.
Lingkungan juga mencakup hal-hal yang diciptakan manusia termasuk bagaimana cara
mengelola lingkungan fisik.

Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
menurut Undang undang No. 23 Tahun 1997.

Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1997, arti lingkungan hidup adalah satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu ruang dengan benda, keadaan, daya, dan
makhluk hidup. Termasuk juga di dalamnya adalah manusia serta perilakunya yang
berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia itu sendiri serta makhluk hidup
lainnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :

a. Apa pengertian dari Hukum Lingkungan?


b. Mengapa lingkungan harus dilindungi?
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi penegakan Hukum Lingkungan?

C. Tujuan

Tujuan dari pembentukan makalah ini :

a. Mengetahui apa itu Hukum Lingkungan


b. Mengetahui kenapa lingkungan harus dilindungi
c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penegakan Hukum Lingkungan
Bab II

Pembahasan

1. Hukum Lingkungan

Hukum lingkungan dalam bidang ilmu hukum, merupakan salah satu bidang ilmu hukum
yang paling strategis karena hukum lingkungan mempunyai banyak segi yaitu segi hukum
administrasi, segi hukum pidana, dan segi hukum perdata. Dengan demikian, tentu saja
hukum lingkungan memiliki aspek yang lebih kompleks. Sehingga untuk mendalami hukum
lingkungan itu sangat mustahil apabila dilakukan seorang diri, karena kaitannya yang sangat
erat dengan segi hukum yang lain yang mencakup pula hukum lingkungan di dalamnya.

Pengertian sederhananya dari Hukum Lingkungan yaitu sebagai hukum yang


mengatur tatanan lingkungan (lingkungan hidup), di mana lingkungan mencakup semua
benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah lakunya yang terdapat dalam
ruang di mana manusia berada dan memengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan
manusia serta jasad-jasad hidup lainnya.

Pemenuhan kebutuhan hidup manusia, melalui berbagai perilaku dan pemanfaatan


sumber daya alam di dalam setiap proses pembangunan tentu memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan hidup. Pencemaran dan Kerusakan lingkungan yang mengakibatkan
penurunan fungsi lingkungan adalah mutlak diakibatkan oleh ulah manusia dan perilakunya.

Walaupun kenyataanya, ada sebagian yang diakibatkan oleh bencana alam kehendak
Tuhan. Hal tersebut hanyalah sedikit, dan pula manusia juga telah diberikan akal dan pikiran
untuk menghindari terjadinya berbagai bencana tersebut.

Istilah hukum lingkungan dalam beberapa bahasa asing adalah Milleurecht dalam
bahasa Belanda, Umweltrecht bahasa Jerman, Environmental Law bahasa Inggris, Droit del
‘Environment’ bahasa Prancis, Hukum Alam Seputar (Sekeliling) bahasa Malaysia, Batas
Nan Kapaligiran bahasa Tagalog, Sin Ved Lom Kwahm bahasa Thailand, Qanun Al Bi’ah
bahasa Arab.

Selain pengertian dan istilah Hukum Lingkungan diatas, ada juga pengertian Hukum
Lingkungan menurut para Ahli :
a. Menurut Moenadjat Danusaputro, membedakan antara hukum lingkungan modern
yang berorientasi kepada lingkungan (Environment Oriented Law) dan hukum
lingkungan klasik yang berorientasi kepada penggunaan lingkungan (Use Oriented
Law).
Hukum lingkungan modern : menetapkan ketentuan dan norma guna mengatur
tindak perbuatan manusia dengan tujuan untuk melindungi lingkungan dari
kerusakan dan kemerosotan mutunya untuk menjamin kelestariannya.

Hukum lingkungan klasik : menetapkan ketentuan dan norma dengan tujuan


utama sekali untuk menjamin penggunaan dan eksploitasi sumber – sumber daya
lingkungan dengan berbagai akal dan kecerdasan manusia guna mencapai hasil
semaksimal mungkin, dan dalam jangka waktu singkat.

b. Menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa sistem pendekatan terpadu harus


ditetapkan oleh hukum untuk mampu mengatur lingkungan hidup manusia secara
tepat dan baik.
c. Menurut Drupsteen, bahwa hukum lingkungan Hukum Lingkungan (Millieu
recht) adalah hukum yang berhubungan dengan lingkungan alam (Naturalijk
milleu) dalam arti seluas-luasnya. Ruang lingkupnya berkaitan dengan dan
ditentukan oleh ruang lingkup pengelolaan lingkungan.

2. Mengapa lingkungan harus di lindungi

Diatur dalam UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup bertujuan untuk melindungi NKRI dari pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan hingga antisipasi isu lingkungan global. Undang-
Undang ini mengakui bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak yang harus
diperoleh warga negara. Sebagaimana Pasal 28H UUD NRI 1945.

Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


berusaha menjawab tantangan pemanasan global yang terus meningkat dan mengakibatkan
perubahan iklim yang membuat semakin parahnya penurunan kualitas lingkungan hidup
dunia. Undang-Undang ini adalah jaminan kepastian hukum memberikan perlindungan
terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai
bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem. Serta pembaruan terhadap
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi perencanaan, pemanfaatan,


pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Perencanaan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan melalui tahapan inventarisasi lingkungan
hidup, penetapan wilayah ekoregion, dan penyusunan RPPLH.

Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas


KLHS, tata ruang, baku mutu lingkungan hidup, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,
amdal, UKL-UPL, perizinan, instrumen ekonomi lingkungan hidup, peraturan perundang-
undangan lingkungan hidup, anggaran berbasis lingkungan hidup, analisis risiko lingkungan
hidup, audit lingkungan hidup, dan instrumen lain sesuai dengan dan/atau perkembangan
ilmu pengetahuan.

Apakah Amdal itu? Amdal adalah singkatan dari Analisis mengenai dampak lingkungan
hidup. Amdal adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.

KLHS adalah singkatan dari Kajian lingkungan hidup strategis. KLHS adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan program.

Kriteria usaha atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan
amdal terdiri atas pengubahan bentuk lahan dan bentang alam, eksploitasi sumber daya alam,
baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan, proses dan kegiatan yang secara
potensial dapat menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup serta
pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya, proses dan kegiatan
yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan
sosial dan budaya, proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam dan perlindungan cagar budaya, introduksi jenis
tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik, pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan
nonhayati, kegiatan yang mempunyai risiko tinggi, mempengaruhi pertahanan negara, dan
penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.

Dokumen amdal memuat pengkajian mengenai dampak rencana usaha atau kegiatan,
evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha atau kegiatan, saran masukan serta
tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan, prakiraan terhadap besaran
dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
dilaksanakan, evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan
kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup, dan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas tanggung


jawab negara, kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan,
manfaat, kehati-hatian, keadilan, ekoregion, keanekaragamana hayati, pencemar membayar,
partisipatif, kearifan lokal, tata kelola pemerintahan yang baik, dan otonomi daerah.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum Lingkungan

Penegakan hukum lingkungan adalah sebagai suatu tindakan dan/atau proses paksaan
untuk menaati hukum yang didasarkan kepada ketentuan-ketentuan peraturan
perundangundangan dan/atau persyaratan. Hal ini diatur dalam undangundang No. 32 Tahun
2009 pasal 57 ayat (1), tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai
tata cara pemeliharaan linkgungan hidup yaitu melalui upaya : a. Konservasi sumber daya
alam, b. Pencadangan sumber daya alam, c. Pelestarian fungsi atmosfir.

Masalah lingkungan bagi manusia dapat 2 dilihat dari segi menurunnya kualitas
lingkungan yang menyangkut tentang nilai lingkungan seperti kesehatan,ketentraman,
kesejahtraan masyarakat. Berbagai bentuk nilai lingkungan itu akan berkurang karena
pemanfaatan tertentu oleh manusia. Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut maka sangat
perlu adanya perlindungan lingkungan karena melalui lingkungan yang bersih akan
mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat.

Penegakan hukum lingkungan bukan hanya menjadi kewajiban dari pemerintah saja
diperlukan juga peran serta msayarakat baik itu dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.
Dalam rangka pelestarian lingkungan hidup, untuk mengatur dan mengelola lingkungan
hidup, pemerintah menyediakan sarana-sarana hukum yang bertujuan untuk mengatur dan
mengelola lingkungan hidup tersebut yang selanjutnya disebut hukum lingkungan. Penegakan
hukum lingkungan dapat dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu melalui hukum
administrasi, hukum perdata dan hukum pidana dimana masing-masing dengan sanksi berupa
sanksi adminitratif, sanksi perdata dan sanksi pidana.

Anda mungkin juga menyukai