Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

HUKUM LINGKUNGAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Suparto Wijoyo.SH.,M.Hum

Oleh :
Soehartini Toemiran (102114353011)

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hukum lingkungan merupakan seperangkat peraturan yang mengatur mengenai


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup melalui tindakan penataan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Pengelolaan lingkungan hidup
merupakan usaha dan upaya yang sifatnya terpadu, komprehensip dan integral, dalam
rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup melalui tindakan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup. Dalam hal ini berbagai peraturan tersebut tidak hanya mengatur hubungan
antara manusia dan manusia, tetapi juga mengatur hubungan manusia dan lingkungan
hidupnya. Misalnya bagaimana cara atu upaya dalam menjaga agar sumber daya alam
yang tersedia tatap digunakan dan dimanfaatkan secara baik dann bijak agar dapat
terjaga kelestariannya seberapa besar dapat dilakukan eksploitasi suatu bahan tambang
sehingga tetap dapat dikendalikan persediannya.

Berbagai peraturan hukum termasuk juga hukum lingkungan mengandung kaidah


hukum yang bertujuan mengatur perilaku dan perbuatan manusia untuk melindungi
lingkungan dari kerusakan dan kemerosotan mutunya demi untuk menjamin
kelestariannyamendatang. Hukum lingkungan dapat digunakan untuk memprediksi
keadaaan atau kondisi lingkungan pada masa mendatang. Selain itu hukum lingkungan
dapat pula berfungsi sebagai sarana yang dapat digunakan mengantisipasi 2 berbagai
keadaan lingkungan masa mendatang dan sebagai sarana untuk memprediksikan
keadaan di masa mendatang hal tersebut menyebabkan berbagai peraturan hukum
lingkungan yang diciptakan dan diperlukan seharusnya mampu pula menjangkau
keadaan dan pengaturan jauh kedepan dalam menetapkan berbagai kaidah atau norma
yang menyangkut pula penetapan nilai-nilai yaitu nilai yang berlaku saat ini dan nilai
yang diharapkan diberlakukan di masa mendatang.
Terjadinya kerusakan lingkungan dimana mana yang pada akhirnya menimbulkan bencana
alam. Tatanan hutan yang rusak akan menimbulkan banjir, erosi, tanah longsor maupun kekeringan
dimusim kemarau. Kerusakan hutan juga akan berujung pada berkurangnya titik mata air, di mana
air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup dimuka bumi ini. Tanpa air manusia
tidak dapat hidup dengan baik, bahkan kehidupan manusia di muka bumi ini akan punah
bila tidak didukung oleh ketersediaan air yang cukup. Pencemaran dan kerusakan lingkungan,
sebagai akibat samping (dampak negatif) dari penggunaan teknologi dalam kegiatan industry,
maupun dari rendahnya mutu perilaku (sebagian warga) masyarakat, niscaya menimbulkan masalah
dalam kehidupan dan menjadi kendala bagi terwujudnya pembangunan berkesinambungan untuk
peningkatan kesejahteraan manusia, yang menjadi tujuan dalam pengelolaan lingkungan,
karenannya perlu dicegah dan ditanggulangi (Alvi Syahrin, 2009) Drupsteen membagi hukum
lingkungan pemerintahan dalam beberapa bidang yaitu :

 Hukum kesehatan lingkungan (millieuhygienereht) yaitu hukum yang berhubungan dengan


kebijaksanaan di bidang kesehatan lingkungan, dengan pemeliharaan kondisi air tanah dan
udara serta yang berhubungan dengan latar belakang perbuatan manusia yang diserasikan
dengan lingkungan.
 Hukum perlindungan lingkungan (millieubescharmingsrecht) yang merupakan kumpulan dari
berbagai peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan yang berkaitan
dengan lingkungan biotis dan sampai batas tertentu juga dengan lingkungan anthropogen.

Leene menggunakan istilah “millieurecht” dan “millieuhygienerecht”, tetapi istilah “millieurecht”


sebenarnya kurang tepat karena semua hukum berkaitan dengan lingkungan hidup manusia, seluruh
kehidupan bermasyarakat merupakan lingkungan bagi manusia. Sehingga kalau demikian semua
hukum adalah hukum lingkungan. Tetapi ada pula yang tidak dapat menyetujui ditetapkannya
“millieurecht” atau “millieuhygenerecht” menjelma menjadi suatu spesialisasi sendiri seperti
pendapat Polak. Menurut pendapatnya hukum lingkungan merupakan penampung
(dwarsdoorsnede) dari bidang-bidang hukum. Dengan dipisahkannya hukum lingkungan akan
mengakibatkan bahwa kesadaran lingkungan akan kurang meresap disiplin-disiplin yang ada. Dengan
adanya hukum lingkungan yang terpisah akan mengakibatkan bahwa dasar-dasar umum dan
penemuan-penemuan di bidang hukum tidak akan memperoleh perhatian dari kalangan hukum
lingkungan. Walaupun demikian diakui oleh Polak bahwa mempelajari hukum lingkungan sebagai
suatu kesatuan adalah bermanfaat karena memberi kemungkinan untuk membedah beberapa
kaidah hukum untuk menilainya secara kritis.
Koesnadi Hardjasoemantri, menyatakan bahwa hukum lingkungan Indonesia dapat meliputi aspek-
aspek sebagai berikut :

 Hukum kesehatan lingkungan;


 Hukum perlindungan lingkungan;
 Hukum tata lingkungan;
 Hukum pencemaran lingkungan (dalam kaitannya dengan misalnya pencemaran oleh
industri dan sebagainya).
 Hukum lingkungan trasnasional/internasional dalam kaitannya dengan hubungan
antar bangsa.
 Hukum perselisihan lingkungan (dalam kaitannya dengan penyelesaian masalah ganti
rugi dan sebagainya)

1. MENGAPA HUKUM LINGKUNGAN PENTING BAGI PERKULIAHAN


Keberadaan Jurusan Ilmu Lingkungan secara khusus bertujuan untuk menjaga
lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Di waktu yang sama, Ilmu Lingkungan juga berupaya
untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi masa
depan. Ilmu Lingkungan pun memiliki peran dalam menjaga kebersihan sumber daya air di
era modern. Apalagi, perkembangan industri modern kerap dibarengi dengan dampak buruk
terhadap lingkungan, utamanya sumber mata air. Dengan menjaga kualitas sumber mata air,
penyebaran penyakit bisa ditekan sekecil-kecilnya.
2. HUKUM LINGKUNGAN BERKONTRIBUSI DALAM KEPENTINGAN EKOLOGI

A. EKOLOGI
Ekologi Ecology, yakni ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme
dengan yang lainnya, dan antara organisme tersebut dengan lingkungan. Secara
etimologi kata “ekologi” berasal dari oikos (rumah tangga) dan logos (ilmu) yang
diperkenankan pertama kali dalam biologi oleh seorang biolo Jerman Ernst Hackel.
Selanjutnya definisi ekologi menurut Otto Soemarwoto adalah ilmu tentang
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Studi-studi ekologi
meliputi berbagai bidang, seperti :
a) Studi ekologi social, sebagai suatu terhadap relasi social yang berada di
tempat tertentu dan dalam waktu tertentu yang terjadi oleh tenaga-tenaga
lingkungan yang bersifat selektif dan distributif;
b) Studi ekologi manusia sebagai suatu studi tentang interaksi antara aktivitas
manusia dan kondisi alam;
c) Studi ekologi kebudayaan sebagai studi tentang hubungan timbal balik
antara variable habitat yang paling relevan dengan inti kebudayaan;
d) Studi ekologi biologis sebagai suatu studi tentang hubungan timbal balik
antara makhluk hidup terutama hewan dan tumbuhan dan lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/download/240/235
https://digilib-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/digilib.esaunggul.ac.id/public/
UEU-Undergraduate-2304-BABI.pdf
https://www.vistaeducation.com/article/jurusan-enviromental-science-atau-ilmu-
lingkungan-hidup
https://masrudimuchtar.wordpress.com/category/hukum-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai