Anda di halaman 1dari 151

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

TAHUN 2017 – 2022

PEMERINTAH

KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

TAHUN 2017
2

BAB I

PEND AH ULUAN

1.1. L A TA R B E L A K A N G

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan


Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017 - 2022 sebagai sebuah
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Seram Bagian Barat Tahun 2017 - 2022 .
Dokumen Renstra ini dihasilkan melalui suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2022
secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses
tersebut telah menghasilkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram
Bagian Barat yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan
dan strategi serta program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan
sampai dengan tahun 2022 .
Dokumen Renstra ini merupakan rencana pembangunan jangka
menengah Dinas Kesehatan yang dalam pelaksanaannya akan
dijabarkan dan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Dinas
Kesehatan yang akan disusun setiap tahun sebagai Rencana Pembangunan
Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan
sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan.
Berkaitan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra ini
merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat yang diemban
Dinas Kesehatan sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten
Seram Bagian Barat Nomor 25 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat,
dan sekaligus langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
3

pemerintah sebagaimana ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7


Tahun 1999.

1.2. L A ND A S A N P ENY US UNA N


Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Seram Bagian Barat Tahun 2017 - 2022 adalah :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) :“Renstra-Dinas
Kesehatan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi
Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada
RPJM Daerah dan bersifat indikatif”;
2. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ke 2 atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4844); khususnya pasal 151 ayat (1) dan (2)
yang mengamanatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun
Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Dinas Kesehatan
yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja Dinas Kesehatan yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan Dinas
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kota/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
5. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
4

2008 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi


Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor :
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat Nomor 09 Tahun
2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2017 - 2022 .

1.3 . M A K S U D D A N TU J U A N

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2017 - 2022


dimaksudkan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat
mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, regional,
nasional dan global sehingga disamping tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,
juga mampu eksis dan berkembang dalam rangka meningkatkan kinerja
profesionalnya.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Perangkat Daerah Dinas


Kesehatan Tahun 2017 - 2022 adalah untuk :
a. Menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Seram Bagian Barat
Tahun 2017 – 2022 ke dalam rencana instansional;
b. Menjabarkan visi dan misi Dinas Kesehatan Tahun 2017 - 2022
ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional serta
kegiatan indikatif Dinas Kesehatan;
c. Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka
menengah
sebagai acuan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja
tahunan;
5

d. Menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan, penguatan


komitmen yang berorientasi pada masa depan, peningkatan
produktivitas dan menjamin efektivitas penggunaan sumber daya
organisasi.
e. Memberikan arah terhadap kebijakan keuangan Dinas Kesehatan
dan sebagai pedoman dalam pengukuran keberhasilan atau
kegagalan yang tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
Barat.

1.4 . S IS TE M A TIK A P E N U L IS A N

Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2017 – 2022


disusun dengan tata urut sebagai berikut :

1. Pada Bab I Pendahuluan : berisi uraian pendahuluan, yang secara


rinci berisi uraian penjelasan umum latar belakang penyusunan
Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan
disusunnya Renstra dan Sistematika Penulisan Renstra.
2. Pada Bab II, Gambaran Umum Dinas Kesehatan, berisi
uraian gambaran umum terhadap keberadaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
Barat, yang terdiri atas uraian Tugas pokok, Fungsi dan Struktur
Organisasi dan Tata kerja Dinas Kesehatan, Sumber daya Dinas
Kesehatan, Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan dan analisis
terhadap lingkungan strategis Dinas Kesehatan, baik lingkungan
internal maupun lingkungan eksternal.
3. Pada Bab III, Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi
Dinas Kesehatan berisi Identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan, telaahan Visi, Misi Kepala
Daerah, Renstra Kementrian Kesehatan, Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

4. Pada Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan


Kebijakan, berisi tentang Visi Dinas Kesehatan yang merupakan
kondisi yang hendak dicapai dalam kurun waktu 2017 - 2022 dan
misi yang merupakan amanat yang harus diemban dan dilaksanakan
6

oleh seluruh komponen Dinas Kesehatan Seram Bagian Barat,


unsur-unsur Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2017 - 2022 yang
terdiri atas tujuan dan sasaran pembangunan yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi yang diembannya,
uraian arah kebijakan pembangunan

5. Bab V, Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja


Dinas Kesehatan berisi uraian program kerja operasional beserta
kegiatan indikatifnya yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu
tahun 2017 –
2022 dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang akan
dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja pembangunan Dinas
Kesehatan dalam bentuk indikator kinerja hasil (outcome) dari
pelaksanaan program-program pembangunan Dinas Kesehatan.

6. Bab VI, Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada


Tujuan dan Sasaran RPJMD

7. Bab VII adalah merupakan Penutup.


7

B A B II
G A M B A R A N U M U M D IN A S K E S E H A T A N

2 .1 TU G A S , FUNG S I DAN S TR U K TU R O R G A N IS A S I D
IN A S K E S E H A TA N
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Seram
Bagian Barat, maka Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang
kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang
kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan;
dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas
dan fungsinya.
Sedangkan Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri
dari :

1) Kepala Dinas
Kesehatan;

2)
Sekretariat;

(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam


melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan untuk
mengkoordinasikan bidang-bidang dan memberikan
pelayanan administratif serta teknis yang meliputi urusan
umum, kepegawaian, penyusunan program dan keuangan.
8

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat


mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana


program, kegiatan dan anggaran;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan
urusan administrasi umum;
c. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan,
tata
laksana dan hubungan masyarakat;
d. Pelaksanaan penataan organisasi;
9

e. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan


pengamanan aset;
f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang
dan
semua rencana kegiatan UPT di lingkungan Dinas;
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan;
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Penyusunan Program;

c. Sub Bagian Keuangan.

1. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :


a. Melakukan pengelolaan dan pembinaan urusan
administrasi umum dan kepegawaian;
b. Melakukan pengelolaan surat menyurat,
kerarsipan,
ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan
masyarakat dan keprotokolan;
c. Menyusun rencana kebutuhan pengadaan, distribusi
dan
pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor;
d. Menyusun bahan koordinasi di bidang administrasi
umum dan kepegawaian;
e. Melakukan pengelolaan dan pengamanan aset;
f. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas
bidang- bidang dan UPT di lingkungan Dinas di bidang
adminsitrasi umum dan kepegawaian;
g. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan;
h. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Sekretaris.
2. Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas :
10

a. Menyusun bahan koordinasi dan menyusun rencana


kerja, rencana program, kegiatan dan anggaran;
b. Menyusun bahan kordinasi dan menyusun laporan kinerja;
c. Melakukan pengelolaan data dan perencanaan program;
d. Menyusun bahan koordinasi di bidang penyusunan
program dan penataan organisasi;
e. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-
bidang
dan UPT di lingkungan Dinas di bidang penyusunan
Program;
11

f. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan;


g. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Sekretaris.
3. Sub Bagian Keuangan, mempunyai
tugas :
a. Menyusun bahan koordinasi dan menyusun
anggaran keuangan;
b. Melakukan pengelolaan dan pembinaan
daministrasi keuangan;
c. Melakukan eavluasi anggaran dan penggunaan keuangan;
d. Menyusun laporan keuangan;
e. Menyusun bahan koordinasi di bidang keuangan;
f. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-
bidang dan UPT di lingkungan Dinas di bidang keuangan;
g. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
h. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Sekretaris.

3) Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala


Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
meliputi kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan
pemberdayaan masyarakat serta kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olahraga.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kesehatan Masyarakat
mempunyai
fu
ng
si :
a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan kesehatan olahraga;
12

b. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan


keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja, dan kesehatan olahraga;
c. Pelaksanaan koordinasi di bidang kesehatan keluarga dan
gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olahraga;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan kesehatan olahraga.
13

e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan dan


f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala

Dinas. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :

a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;

b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;

c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Kesehatan
Masyarakat.

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, mempunyai tugas;


a. Menyusun perencanaan program kesehatan maternal,
neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja,
usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia,
perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program
kesehatan
maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia
sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,
lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program kesehatan
maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia
sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,
lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia
sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana,
lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
14

e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi


pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis
serta prosedur tetap di bidang kesehatan maternal, neonatal,
balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi
dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga
serta gizi masyarakat;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan
teknis dan supervisi di bidang maternal, neonatal, balita,
anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksidan
keluarga
15

berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi


masyarakat;
g. Menyusun bahan koordinasi tentang kesehatan
maternal,
neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia
reproduksidan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan
keluarga serta gizi masyarakat;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan program kesehatan maternal, neonatal, balita,
anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan
keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta
gizi masyarakat;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan
j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang
Kesehatan
Masyarakat.
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas:
a. Menyusun perencanaan program bidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,
potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan dibidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,
potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
bidang
komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan
kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
teknis
serta prosedur tetap program di bidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,
16

potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan


masyarakat;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis
serta prosedur tetap dibidang komunikasi, informasi dan
edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi
sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan
kemitraan, potensi sumber daya promosi dan
pemberdayaan masyarakat;
17

g. Menyusun bahan koordinasi di bidang komunikasi,


informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,
potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi
dan
pelaporan di bidang komunikasi, informasi dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber
daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan
j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Bidang
kesehatan Masyarakat.
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan
Olahraga mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program di bidang penyehatan air
dan
sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara,
tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi,
kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan
lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan, di bidang penyehatan
air
dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan
udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan
radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja
dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
c. Menyusun bahan dan pelaksanaan kebijakan program di
bidang
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan
penyehatan udara, tanah dan kawasan serta
pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan
surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan
kesehatan olahraga;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang
18

penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan


penyehatan udara, tanah dan kawasan serta
pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan
surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan
kesehatan olahraga;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
sosialisasi
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis
serta prosedur tetap di bidang penyehatan air dan sanitasi
dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan
kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan
okupasi dan
19

surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan


kesehatan olahraga;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan
teknis dan supervisi di bidang penyehatan air dan sanitasi
dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan
kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan
okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja
dan kesehatan olahraga;
g. Menyusun bahan koordiansi tentang penyehatan air
dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan
udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan
radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja
dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan
kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan
okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja
dan kesehatan olahraga;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;
j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala
Bidang
Kesehatan
Masyarakat.

4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai


tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian
tugas Dinas Kesehatan meliputi surveilas dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
(2) Dalam melaksanakan tugas, bidang Pencegahan dan
Pengendalian
20

Penyakit mempunyai fungsi :


a. Perumusan bahan kebijakan di bidang surveilas
epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, penyakit tular vector, penyakit zoonotik,
penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza);
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang surveilas epidemiologi
dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular,
21

penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak


menular, upaya kesehatan jiwa dan Napza.
c. Pelaksanaan koordinasi di bidang surveilas epidemiologi
dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak
menular, upaya kesehatan jiwa dan napza;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise di bidang
surveilas epidemiologi dan karantina, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, penyakit tular vector,
penyakit zoonotik, penyakit tidak menular, upaya kesehatan
jiwa dan napza;
e. Pelaksanaan pemantauan di bidang surveilas epidemiologi
dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak
menular, upaya kesehatan jiwa dan napza;
f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan,
dan;
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Kepala
Dinas.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri


dari :

a. Seksi Surveilas dan


Imunisasi;

b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Menular;

c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak


Menular dan Kesehatan Jiwa.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang


berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
22

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi, mempunyai


tugas :
a. Menyusun perencanaan program surveilans dan imunisasi
serta penanggulangan kejadian Luar Biasa;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program surveilans
dan
imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar
Biasa;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian
Luar Biasa;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian
Luar Biasa;
23

e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi


kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaa,
petunjuk teknis serta prosedur tetap program surveilans
dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi program surveilans dan
imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa;
g. Menyusun bahan koordinasi dengan lintas sektor
tentang
program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan
kejadian Luar Biasa;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi da
pelaporan program surveilans dan imunisasi serta
penanggulangan kejadian Luar Biasa;
i. Melakukan bimbingan dan pengendalian faktor resiko,
pendayagunaan sumber daya dan fasilitasu pelayanan
kesehatan haji;
j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan;
k. Melakukan tugas-tugas kedinasn lain yang diberikan
Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular


mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor
dan zoonotik;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pencegahan
dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular
vektor dan zoonotik;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakandi bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
serta tular vektor dan zoonotik;
24

d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum,


petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
serta tular vektor dan zoonotik;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, serta prosedur tetap program
pencegahan dan
25

pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor


dan zoonotik;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan
teknis dan supervisi program pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
g. Menyusun bahan koordinasi tentang program pencegahan
dan
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor
dan zoonotik;
h. Menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
program pencegahan dan pengendalian penyakit menular
langsung serta tular vektor dan zoonotik;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;dan
3. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberkan
Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.
3. Seksi Pencegahan fan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan
Kesehatan jiwa, mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pencegahan
dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut
serta kesehatan jiwa dan Napza;
26

d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk


pelaksanaa, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut
serta kesehatan jiwa dan Napza;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksaanan
sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis serta prosedur tentang program pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera
dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa
dan Napza;
27

f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan pemberian


bimbingan teknis dan supervisi program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa
dan Napza;
g. Menyusun bahan koordinasi tentang Program Pencegahan
dan
pengendalian perencanaan program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa
dan Napza;
h. Menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
program
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut
serta kesehatan jiwa dan Napza;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan;
j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.

5) Bidang Pelayanan Kesehatan

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu


Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan tradisional.
(2) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatn rujukan, pelayanan
kesehatan tradisional dan jaminan kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan
tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan
28

akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana


bidang kesehata serta jaminan kesehatan;
c. Pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan
tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan
akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehata serta jaminan kesehatan;
29

d. Pelaksanaan bimbiningan teknis dan supervise di


bidang pelayanan primer, pelayanan kesehatan rujukan,
pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan
kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehata serta jaminan
kesehatan;
e. Pelaksanaan pemantauan di bidang pelayanan
primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan
tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan
akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehata serta jaminan kesehatan;
f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Kepala
Dinas.

Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri


dari :

a. Kepala Seksi Kesehatan Primer;

b. Kepala Seksi Kesehatan Rujukan;

c. Kepala Seksi Kesehatan Tradisional.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang


berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan.

1. Seksi Kesehatan Primer, mempunyai tugas :


a. Melakukan perencanaan program pelayanan kesehatan
primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu,
ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua
wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK);
30

b. Menyusun bahan penyusunan kebijakan program


pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan
serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK);
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan
serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer di semua
31

wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan


Kepulauan
(DT
PK);
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta
mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di
semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK);
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta
mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di
semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK);
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi program pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta
mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di
semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK);
g. Menyusun bahan koordinasi tentang program
pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan
serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK);
32

h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi,


dan
pelaporan program pelayanan kesehatan primer meliputi
Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik,
dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah
termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK);
i. Menyusun bahan koordinasi dan pelaksanaan
Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan
(PPPK)
j. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk
fasilitas pelayanan kesehatan primer;
33

k. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan


untuk fasilitas pelayanan kesehatan primer;
l. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
jaminan kesehatah primer;
m. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
n. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas:


a. Menyusun perencanaan program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di
bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan
rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk
fasilitas mutu dan akreditasinya;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program
pelayanan
medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat
terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
di bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan
rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk
fasilitas mutu dan akreditasinya;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
pelayanan
medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat
terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
di bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan
rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk
fasilitas mutu dan akreditasinya;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program pelayanan medik dan keperawatan,
34

penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu


lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan
dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat
darurat terpadu, kecelakaan
35

lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang


kesehatan dan pengelolaan pemantauan rumah
sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas
mutu dan akreditasinya;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan
teknis dan supervisi program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di
bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan
rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk
fasilitas mutu dan akreditasinya;
g. Menyusun bahan koordinasi program pelayanan medik
dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di
bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan
rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk
fasilitas mutu dan akreditasinya;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi,
dan
pelaporan program pelayanan medik dan keperawatan,
penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu
lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan
pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
i. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan
untuk fasilitas pelayanan kesehatan rujukan;
j. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis,
pemantauan dan evaluasi Unit Transfusi Darah;
k. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang jaminan kesehatan rujukan;
36

l. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan


m. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang
diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pelayanan kesehatan
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi
termasuk fasilitas mutu dan akreditasi;
b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program pelayanan kesehatan tradisional emperis,
komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
37

c. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan


program pelayanan kesehatan tradisional emperis,
komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
d. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer
dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
e. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program pelayanan kesehatan tradisional emperis,
komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
f. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer
dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
g. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer
dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
h. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program pelayanan kesehatan tradisional emperis,
komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

6) Bidang Sumber Daya


Kesehatan

(1) Bidang Sumberdaya Kesehatan mempunyai tugas membantu


Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan meliputi kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga serta sumber daya manusia kesehatan;
38

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sumber Daya


Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia
kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
c. Pelaksanaan koordinasi dibidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
d. Perumusan bimbingan teknis dan supervise di
bidang kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya
manusia kesehatan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
39

f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan


oleh
Kepala Dinas.

Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri


dari :

a. Kepala Seksi Kefarmasian;

b. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan


Rumah
Tangga;

c. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang


berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan.

1. Seksi Kefarmasian, mempunyai tugas :


a. Menyusun perencanaan program pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi
obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan
pelayanan kefarmasian;
b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
program
pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika,
makanan dan pelayanan kefarmasian;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan
program
pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika,
makanan dan pelayanan kefarmasian;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunnjuk teknis serta prosedur tetap,
program pembinaan dan pengendalian tata kelola,
produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional,
kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian;
40

e. Mneyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan


sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunju pelaksanaan,
petunjuk teknis serta prodsedur tetap program
pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi
dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika,
makanan dan pelayanan kefarmasian;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi program pembinaan
dan pengendalian
41

tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat


tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan
kefarmasian;
g. Menyusun bahan pemantauan, pembinaan
dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi
obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan
pelayanan kefarmasian;
h. Menyusun bahan koordinasi tentang tata kelola,
produksi
dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika,
makanan dan pelayanan kefarmasian;
i. Menyusun bahan perencanaan, pengadaan,
pengelolaan serta pelaporan obat buffer provinsi, obat
program kesehatan, obat untuk penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana serta obat yang
bersifat insidentil;
j. Menyusun bahan rekomendasi penerbitan
pengakuan
Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang dan izin Usaha
Kecil
Obat Tradisional
(UKOT);
k. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
l. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan;

2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah


Tangga mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pembinaan,
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
42

b. Menyusun bahan rumusan kebijakan tentamg


program
pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan
program
pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program program pembinaan, pengendalian tata kelola,
produksi dan
43

distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan


rumah tangga;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis serta prosedur tetap program program
pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan
teknis dan supervisi program pembinaan dan
pengendalian tata kelola,produksi, dan distribusi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
g. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan,
pengendalian dan evaluasi tata kelola, produksi
dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
h. Menyusun bahan koordinasi tentang tata kelola
produksi
dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
i. Melakukan pengawasan terhadap produksi dan distribusi
produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga;
j. Menyusun bahan rekomendasi penerbitan
pengakuan
cabang Penyalur Alat Kesehatan
(PAK)
k. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan;
l. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh
Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan.
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas :
44

a. Menyusun perencanaan program perencanaan


pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan
sumber daya manusia kesehatan;
b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan
tentang
program perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap
program
45

perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan


pengembangan sumber daya manusia kesehatan
e. Menyusun bahan penyusunan dan Pelaksanaan
sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, serta prosedur tetap program
perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan
bimbingan
teknis dan supervisi program perencanaan pengadaan,
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan
g. Menyusun bahan pemantauan, pembinaan dan
pengendalian perencanaan, pengadaan, pendayagunaan
dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
h. Menyusun bahan koordinasi tentang
perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan
sumber daya manusia kesehatan;
i. Menyusun bahan penyusunan pemetaan sumber
daya
manusia
kesehatan
j. Menyusun bahan pelaksanaa pemantauan, pengawasan,
pembinaan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan
sumber daya manusia kesehatan;
k. Menyusun bahan fasilitasi kebijakan teknis dan
standarisasi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan
dan pengembangan jabatan fungsional;
l. Menyusun bahan koordinasi registrasi tenaga kesehatan;
m. Menyusun bahan penilaian angka kredit jabatan
fungsional rumpun kesehatan;
n. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;
46

o. Melakukan tugas-tugas kedinasn lain yang diberikan


oleh
Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan.

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan


kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


47

(1) UPTD adalah Unit Pelaksana yang mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang
tertentu ;

(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang dalam


melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;

(3) UPTD terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok
jabatan fungsional ;

(4) UPTD pada Dinas Kesehatan, terdiri dari :

a. Puskesmas;

b. Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan;

c. Laboratorium Kesehatan.

(5) Puskesmas mempunyai tugas menyelenggarakan pembangunan


kesehatan di suatu wilayah kerja ;

(6) Puskesmas, mempunyai fungsi :

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;

b. Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi


pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(7) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas dinas kesehatan dibidang
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan;

(8) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan, mempunyai


fungsi:

a. Penyusunan dan pengusulan rencana kebutuhan obat dan


perbekalan kesehatan;
48

b. Penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat dan


perbekalan kesehatan;

c. Pencatatan, pelaporan obat dan perbekalan kesehatan;

d. Penghapusan obat dan perbekalan kesehatan yang rusak


dan kadaluarsa;
49

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala


Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(9) Laboratorium Kesehatan adalah tempat khusus beserta


peralatannya untuk melakukan pemeriksaan penunjang
kesehatan medis dan kesehatan lingkungan;

(10) Laboratorium Kesehatan, mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang
pelayanan laboratorium kesehatan;

(11) Laboratorium Kesehatan, mempunyai


fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program


kerja laboratorium kesehatan;

b. Pelaksanaan pengambilan, pemeriksaan dan


pengiriman sampel klinis, kimia dan air;

c. Pelaksanaan analisa hasil pemeriksaan


laboratorium;
2 .2 S U M B E R D A Y A K E S E H A TA N

1) Sumber Daya Manusia Aparatur


Tenaga Dinas Kesehatan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
a. Strata 2
 Magister Kesehatan
: 12 b. Strata 1 :
 Dokter Umum : 44
 Dokter Gigi : 31
 Apoteker :2
 Sarjana Kesehatan Masyarakat : 13
 Sarjana Keperawatan :3
 Sarjana Non Kesehatan :4
 Sarjana Kebidanan :0
 Diploma IV Gizi Masyarakat
: 0 c. Diploma 3
50

 Kesehatan Lingkungan :9
 Perawat : 80
 Perawat Gigi :5
 Gizi : 11
 Bidan : 41
 D III Analis Kesehatan :9
51

d. Diploma 1
 Bidan : 11
 Kesehatan Lingkungan :0
 Gizi :4
e. SLTA : 150
 Perawat :2
 Bidan :0
 Asisten Apoteker :1
 Gizi :1
 Farmasi :1
f. SLTP
 SMP : 36
g. SD : 12

Sarana dan Prasarana kerja.


2) a. Puskesmas dengan rawat inap : 16
b. Puskesmas : 27
c. Puskesmas Pembantu : 55
d. Puskesmas Keliling : 27
e. Kendaraan Operasional DBD :2
f. Kendaraan Operasional ADKL :1
g. Kendaraan Operasional Farmasi : 1
h. Kendaraan Ambulance : 27
i. Kendaraan Operasional Roda 2 : 199
j. Kendaraan Operasional Roda Empat : 45
k. Komputer : 161

Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya


3) a. Rumah Sakit Umum Daerah :2
b. Rumah Sakit Umum Swasta :7
c. Rumah Sakit Khusus (Kusta) :1
d. BP/Rumah Bersalin Swasta :1
52

2 .3 K IN E R J A P E L A Y A N A N D IN A S K E S E
H A TA N Tabel 2.3.1 Capaian Indikator
Kesehatan 2011-2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015

1. Angka Kematian Bayi /1000 kh 12,05 10,95 7,85 7,68 11,66


28

2 Angka Kematian Balita /1000 kh 13,13 11,87 8,83 8,22 13,13

3 Angka Kematian Ibu /100.000 kh 17,99 30,76 12,18 0 35,23


Melahirkan
4 Prevalensi Balita
Kekurangan Gizi
a. Balita Gizi Buruk % 11,32 10,84 10,09 8,88 0,82

b. Balita Gizi Kurang % 2,04 1,52 1,34 1,01 0,82

5 Proporsi Kelahiran % 99,8 86,57 87,99 87,9 91,1


ditolong tenaga medis
6 Angka Harapan Hidup Tahun 70,42 70,64 70,82 71,04

7. Jumlah Kelahiran Promil 16,674 16,254 16,424 16,542 16,293


29

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-


2022
29

Tabel 2.3.2. Anggaran Pembangunan Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015


No Program/Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015
P r o g r a m O b a t d a n P e r b e k a la n
K e s e h a ta n
1 Pengadaan Obat dan Perbekalan 500.000.000 2.659.488.000 0 500.000.000 2.420.000.000
Kesehatan (DAK/APBD) 4.297.920.000
2 Peningkatan Mutu penggunaan 0 0 0 50.000.000 50.000.000
Obat dan Perbekalan Kesehatan
P r o gr a m U p a ya K e s e h a ta n
M a s ya r a k a t
3 Peningkatan Pelayanan dan 0 0 200.000.000 100.000.000 100.000.000
Penanggulangan Masalah
Kesehatan
4 Pengembangan Puskesmas 0 0 278.650.000 36.900.000 0
5 Revitalisasi Peralatan Kesehatan 0 0 50.000.000 50.000.000 55.000.000
6 Penyediaan Makanan dan 0 0 1.042.536.000 1.000.000.000 1.100.000.000
Minuman Pasien
7 Peningkatan Kesehatan Ibu dan 0 0 100.000.000 100.000.000 250.000.000
Anak
8 Peningkatan Kesehatan Lansia 0 0 0 75.000.000 100.000.000
9 Monitoring dan Evaluasi Kinerja 0 0 0 15.000.000 73.500.000
Puskesmas
10 Peningkatan Kesehatan Anak 0 0 0 0 150.000.000
dan Remaja
11 Pengamanan Mudik Lebaran, 0 0 0 0 104.200.000
Natal dan Tahun Baru
12 Perluasan Fungsi Polindes 956.000.000 1.324.250.000 1.726.650.000 1.411.880.000 2.566.500.000
menjadi Ponkesdes
13 Kegiatan Pengobatan Massal 180.000.000 0 0 0 0
14 Pengadaan Obat-obatan 0 0 1.930.420.000 4.359.040.000 864.816.978
Puskesmas/Pustu (DAK Silpa
2014/DAK Farmasi)
15 Peningkatan Puskesmas 0 0 0 0 288.819.747
30

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


30

Perawatan Mampu Poned (DAK


Silpa 2014)
16 Pengadaan Obat-obatan 0 0 193.042.000 435.904.000 0
Puskesmas/Pustu (Pendamping
DAK Bidang Farmasi)
17 Peningkatan Standar Pelayanan 0 0 0 50.000.000 0
Publik di Puskesmas
18 Pengembangan Puskesmas 0 118.450.000 0 0 0
19 Peningkatan puskesmas 0 0 198.252.00 0 0
perawatan mampu poned
(pendamping DAK bidang
pelayanan dasar)
20 Peningkatan Puskesmas 0 0 1.982.520.000 0 0
perawatan mampu poned (DAK
nidang pelayanan dasar)
21 Pengawasan Pembangunanan 0 1.074.000.000 26.850.000 0 0
Instalasi Farmasi Kesehatan
(DAK 2012)
22 Pengadaan Obat-obatan 0 271.231.193 260.450.455 0 0
Puskesmas/Pustu (Silpa DAK
2011/2012)
23 Pengadaan Obat-obatan 0 0 26.045.045 0 0
Puskesmas/Pustu (Pendamping
Silpa DAK 2012)
24 Penunjang DAK Bidang 0 0 14.500..000 0 0
Kesehatan (Silpa DAK 2012)
P r o gr a m P en ga w a s an Ob a t d an
Ma k ana n
25 Peningkatan Pengawasan 0 0 0 50.000.000 75.000.000
keamanan pangan dan bahan
berbahaya
26 Manajemen obat dan perbekalan 0 0 50.000.000 0 0
kesehatan
31

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


31

P r o g r a m P r o m o s i K e s e h a ta n
d a n P e m b e r d a ya a n M a s ya r a k a t
27 Revitalisasi Posyandu dan 0 75.000.000 50.000.000 423.025.000 125.000.000
UKBM
28 Pembinaan dan Pengembangan 0 25.000.000 50.000.000 150.000.000 150.000.000
Desa Siaga
29 Saka Bhakti Husada 0 0 0 90.000.000 100.000.000
30 Penyuluhan Kesehatan 0 0 50.000.000 100.000.000 150.000.000
Masyarakat
31 Pengadaan Media Promosi 0 0 0 100.000.000 115.000.000
Kesehatan
32 Pembinaan Kader Posyandu 0 0 0 0 136.505.000
33 Pengembangan Taman 0 0 0 67.272.000 224.473.000
Posyandu (BK Prop)
34 Pembinaan posyandu dan 0 0 25.000.000 0 0
percontohan
35 Penelitian Indeks Kepuasan 0 0 0 150.000.000 0
Masyarakat dalam Rangka
Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat
36 Promosi Kesehatan dan 0 675.688.750 0 0 0
pemberdayaan Masyarakat
(Cukai)
37 Pembinaan Lingkungan Sehat 1.035.668.750 0 0 0 0
(cukai)
P r o gr a m P e r b a ik a n Gizi
M a s ya r a k a t
38 Penanggulangan Kurang Energi 100.000.000 100.000.000 250.000.000 200.000.000 500.000.000
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang Vit A
dan Kekurangan Zat Mikro
lainnya
32

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


32

39 Peningkatan ASI Eksklusif Kab 0 0 0 74,250,000 435.000.000


Layak Anak
40 PMT Pemulihan Balita Gizi 0 0 0 51.370.000 0
Buuk
41 PMT Pemulihan Balita Gizi 0 0 0 0 410.000
Buruk
P r o gr a m P en gem banga n
Lingk u nga n S eh at
42 Penyediaan dan Pengawasan air 0 0 0 200.000.000 201.200.000
bersih/air minum
43 Peningkatan Kesehatan 0 0 0 100.000.000 178.435.000
Lingkungan Pemukiman
44 Pembangunan Jamban Keluarga 0 50.000.000 50.000.000 75.000.000 75.000.000
(TMMD)
45 Peningkatan Sanitasai Dasar 0 50.000.000 0 0 0
Masyarakat
P r o gr a m P e n c e ga h a n dan
P e n a n g g u la n g a n P en ya kit
M e n u la r
46 Peningkatan Imunisasi 0 0 50.000.000 200.000.000 435.078.880
47 Penanggulangan Penyakit DBD 100.000.000 225.000.000 400.000.000 500.000.000 480.175.000
48 Penanggulangan dan 0 50.000.000 0 0 0
Pencegahan Penyakit Mnular
49 Penanggulangan Penyakit 0 75.000.000 400.000.000 200.000.000 749.400.000
HIV/AIDS, TB Paru, dan Kusta
50 Pengadaan Poster Penyakit 0 100.000.000 0 0 0
HIV/AIDS
51 Surveilens Epidemiologi 0 0 50.000.000 340.140.000 350.000.000
52 Peningkatan Derajat Kesehatan 0 0 210.000.000 0 5,248,805,400
Masyarakat dengan Penyediaan (alkes)
Fasilitas Perawatan Kesehatan
Bagi Penderita Akibat Dampak
Asap Rokok (DBHCHT Silpa
33

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


33

2014)
P r o g r a m S ta n d a r is a s i P e la y a n a n
K e s e h a ta n
53 Penelitian IKM dan Kepuasan 0 0 0 0 150.000.000
Pengguna BPJS terhadap
pelayanan kesehatan
54 Pembangunan konstruksi 0 0 1.074.000.000 1.074.000.000 0
Bangunan Gudang Farmasi Silpa
DAK 2012
55 Akreditasi Puskesmas 0 0 0 0 180.000.000
P r o gr a m P enga d aa n,
P e n i n g k a ta n dan P e r b a ik a n
Sarana dan Prasar ana
P u s k e s m a s /P u s k e s m a s
P e m b a n tu d a n J a r i n g a n n y a
56 Penunjang DAK Bidang 120.000.000 155.000.000 110.000.000 70.000.000 0
Kesehatan
57 DAK Bidang Lab Kesehatan 528.770.000 0 0 0 0
58 Penunjang DAK Bidang 25.000.000 0 0 0 0
Laboratorium
59 Pembangunan ruang 0 525.000.000 0 0 0
penanganan poned (DAK bidang
Pelayanan Dasar)
60 Fisibsili Studi Kelayakan 250.000.000 247.240.000 0 0 0
Pembangunan RS Utara Sungai
61 Fisibiliti Studi Kelayakan 250.000.000 246.600.000 0 0 0
Pembangunan RS Selatan
Sungai
62 Peningkatan Mutu Pelayanan 6.000.000.000 6.000.000.000 0 0 0
Kesehatan
63 Perencanaan Pembangunan 0 139.500.000 0 0 0
Puskesmas d Kec Sooko,Ngoro,
Jatirejo
34

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


34

64 Perencanaan pembangunan 0 265.500.000 0 0 0


puskesmas kecamatan trowulan,
Puri, Bangsal, Pacet, Trawas dan
Gondang
65 Pengadaan Tanah Puskesmas 0 430.000.000 0 0 0
66 Pengadaan Alat Pelayanan 0 2.213.032.000 0 0 0
Obstetri Neonatal Emergenci
Dasar (DAK Bidang Yandas)
67 Pengadaan Alkes dan obat- 0 210.000.000 0 510.000.000 0
obatan cukai
68 Peningkatan sarana dan 0 210.000.000 0 0 0
prasarana pelayanan obstetric
Neonatus Emergency Dasar
(poned) Puskesmas
69 Peningkatan Puskesmas 0 0 0 2.180.772.000 0
Perawatan Mampu Poned (DAK
Bidang Pelayanan Dasar)
70 Peningkatan Puskesmas Rawat 0 0 0 0 60.000.000
Inap menjadi Puskesmas Rawat
Inap Standar
71 Pengadaan Kendaraan 0 0 0 0 7.450.000.000
Ambulance
72 Perbaikan Puskesmas Rawat 0 0 0 3.578.654.500 282.391.000
Inap
73 Perbaikan Puskesmas Rawat 0 0 0 0 485.290.250
Inap Baru
74 Pembangunan Puskesmas Rawat 0 0 0 0 494.000.000
Inap
75 Perbaikan Pustu 0 0 0 700.000.000 84.000.000
Lakardowo,
Jtaidukuh,
Kepuhpandak,
Wonodadi, Mojorejo,
Mojojajar)
35

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


35

76 Pengadaan Alkes (DAK/APBD) 466.930.000 0 0 0 7.425.000.000


77 Peningkatan Puskesmas 0 0 198.252.000 0 0
Perawatan Mampu PONED
(Pendamping DAK Bidang
Pelayanan Dasar)
78 Peningkatan Puskesmas 0 0 1.982.520.000 0 0
Perawatan mampu PONED
(DAK Bidang Pelayanan Dasar)
79 Pengawasan Pembangunan 0 0 26.850.000 0 0
Instalasi Farmasi Kesehatan
(DAK 2012)
80 Pengadaan Obat-obatan 0 0 260.450.455 0 0
Puskesmas/Pustu (Silpa DAK
2012)
81 Perbaikan dan pemeliharaan 0 0 100.000.000 0 0
puskesmas keliling
82 Pengadaan mobil layanan 0 0 4.417.535.141 0 0
jantung dan paru-paru
83 Pembangunan Poliklinik 0 150.000.000 0 0 0
Penanggulangan Dampak Rokok
(Cukai)
84 Pengadaan Sarana dan 240.000.000 0 0 0 0
Prasarana Puskesmas/Pustu
85 Peningkatan Puskesmas menjadi 750.000.000 0 0 0 0
puskesmas rawat inap (DAK)
Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-paru/Rumah Sakit Mata
86 Pengadaan mobil layanan 0 0 0 4.417.535.141 0
jantung dan paru
P r o gr a m K e m i tr a a n
P e n i n g k a ta n P e la y a n a n
K e s e h a ta n
36

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


36

87 Monitoring, evaluasi dan 0 0 0 5.000,000 10.000.000


pelaporan hibah
P r o gr a m K e b ija k a n dan
M a n a je m e n P e m b a n g u n a n
88 Pengembangan Sistem 0 0 0 200.000.000 150.000.000
Informasi Kesehatan
89 Pembinaan Kepala Puskesmas 0 75.000.000 0 0 0
90 Pembinaan Bidan Desa 0 50.000.000 0 0 0
91 Pengadaan Software 0 0 0 0 50.000.000
Administrasi dan Dokumen
Surat Keluar Masuk
92 Perencanaan dan Pelaporan 0 0 0 20.000.000 30.000.000
Program Kesehatan
93 Pengembangan SDM 0 0 50.000.000 0 250.000.000
94 Penerbitan SPM 0 200.000.000 200.000.000 200.000.000 250.000.000
95 Pelayanan Kesehatan 0 0 12.000.000.000 8.165.149.000 8.000.000.000
Masyarakat Miskin (Jamkesda
dan SPM)
96 Bantuan Operasional 250.000.000 84.000.000 250.000.000 200.000.000 200.000.000
Penyelenggaraan Jamkesda
97 Bantuan Operasional Balai 2.133.279.500 5.721.201.748 7.800.118.625 5.596.276.192 1.080.809.120
Pengobatan
98 Penunjang Pelayanan Kesehatan 0 0 0 19.795.039.952 8.904.414.488
UPT Puskesmas 27 Puskesmas
99 Pelayanan Jaminan Kesehatan 0 0 0 20,862,762,181 29.475.406.347
Nasional 27 Puskesmas
37

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


37
37

2 .4 TA N TA N G A N D A N P E L U A N G P E N G E M B A N G A N P E L A Y A
N A N K E S E H A TA N
Faktor-faktor yang merupakan tantangan dalam pelaksanaan
program
kesehatan antara lain :
1. Jumlah penduduk yang sangat besar dan wilayah yang luas.
2. Beban pembiayaan kesehatan masyarakat yang semakin
tinggi khususnya masyarakat miskin
3. Kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan
musim
yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya
penyakit menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB).
4. Perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung
upaya program kesehatan;
5. Adanya krisis ekonomi dan politik yang menyebabkan
kecenderungan meningkatnya masalah kesehatan khususnya
pogram kesehatan ibu, anak dan gizi;
6. Masih banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap sistem /
prosedur pelayanan kesehatan, sikap petugas dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh sarana kesehatan milik Pemerintah.
7. Belum optimalnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor
berfungsinya
secara maksimal Tim Kooordinasi atau pokja-pokja yang
ada di
Kabupaten, Kecamatan dan
Desa

Sedangkan factor-faktor yang merupakan peluang dalam


pelaksanaan program pembangunan kesehatan antara lain:

1. Adanya dukungan dan komitmen yang kuat dari pemerintah


Kabupaten Seram Bagian Barat terhadap upaya program
pembangunan kesehatan;Adanya dukungan dari pihak terkait baik
lintas
38
38
2. Program dan lintas sektor terhadap program pembangunan
kesehatan;

3. Adanya potensi masyarakat (Tokoh Masyarakat, Lembaga


Swadaya Masyarakat dan lain-lain) yang dapat dimobilisasi untuk
mendukung pelaksanaan upaya program kesehatan;

4. Adanya Rumah Sakit atau Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta


yang menjadi pesaing dalam pelayanan kesehatan sehingga dapat
menjadi motivasi dalam peningkatan mutu pelayanan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


39
39

B A B III
IS U -IS U S T R A T E G IS
B ER D A S A R K A N TUGA S D A N FUNG SI

3 .1. ID E N TIF IK A S I P E R M A S A L A H A N B E R D A S A R K A N TU G A S
D A N F U N G S I D IN A S K E S E H A TA N
3.1.1. Derajat Kesehatan
Dalam Undang-undang No. 36 Tahun 2009 disebutkan
bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan
masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan
antara lain angka kematian, angka kesakitan serta status gizi.
Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari
fasilitas kesehatan (fasility based) dan dari masyarakat
(community based).
Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari
kejadian kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu
kewaktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
A . A N G K A K E M A TIA N
1. A n g k a K e m a tia n B a y i (A K B )
Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang
terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka
kematian bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per
1.000 kelahiran hidup. Penyebab dari kematian bayi di
40
40
Kabupaten Seram Bagian Barat paling banyak diakibatkan oleh
BBLR (berat bayi lahir rendah), asfiksia, kongenital, diare, dan
lain-lain.
Selama tahun 2015 dilaporkan terjadi 16.394 kelahiran.
Dari
seluruh kelahiran, tercatat 101 kasus lahir mati dan kasus
kematian bayi sebesar 190, diantaranya laki-laki sebanyak
118 bayi dan sebanyak 72 bayi perempuan (Tabel 5). Jumlah
kematian tertinggi ada pada Kecamatan Ngoro yaitu 15 bayi.
Dibandingkan dengan
41
41

tahun 2014 kasus kematian bayi sebesar 127 bayi, maka telah
terjadinya peningkatan kasus kematian bayi. Dengan angka
kematian bayi di tahun 2015 adalah 11,66 per 1000
kelahiran hidup. Peningkatan kasus kematian bayi ini
dikarenakan beberapa sebab, diantaranya BBLR, asfiksi,
kongenital dan lain-lain.

Gambar 3. Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Seram Bagian


Barat Tahun
2
0
1
5
Berbagai upaya telah dilakukan dalam menurunkan angka
kematian bayi, mulai dengan diakadakannya kelas ibu hamil,
pertemuan bidan dengan narasumber yang berkompeten,
pelatihan fasilitator kelas Ibu Balita.
Kematian balita yang dimaksud adalah Kematian yang
terjadi
pada balita sebelum usia 5 (lima) tahun (bayi + anak balita).
Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000
kelahiran hidup. Jumlah kematian balita tahun 2015 sebanyak
214 anak, dengan jumlah laki- laki 133 anak dan perempuan 81
anak. Jumlah kematian anak balita tahun 2015 sebanyak 24 anak,
dimana jumlah laki-laki 15 anak dan perempuan 9 anak (Tabel 5).
42
42
Kasus kematian bayi yang terjadi selama 5 tahun
berturut- turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat
dilihat pada diagram di bawah ini :
40
40

Gambar 4. Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Seram Bagian


Barat Tahun 2011-
2
0
1
5
2 . A n g k a K e m a tia n Ib u
(A K I)
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian
perempuan pada saat hamil dan atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll.
Angka kematian ibu dihitung per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Seram Bagian Barat
pada tahun
2015 sebanyak 19 kasus yang terdiri dari 4 kasus pada Kematian
Ibu Hamil, 6 kasus pada kematian pada Ibu Bersalin dan 9 kasus
pada Kematian ibu Nifas. Jika dirinci menurut kelompok umur
kesemua kasus kematian ibu tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut, kematian pada Ibu Hamil 4 orang meninggal pada usia
20-34 tahun. Kematian Ibu bersalin usia 20-34 tahun sebanyak
4 kasus, dan usia
41
41
≧35 tahun sebanyak 2 kasus. Pada kematian Ibu Nifas
terdapat 8
orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, dan 1 orang pada
usia
≥ 35 tahun (Tabel 6). Terjadi peningkatan kasus kematian Ibu
dari tahun 2014 sebanyak 15 kasus. Hal ini dikarenakan :
a) Banyaknya wanita usia subur dengan resiko kehamilan
tinggi
tetapi tidak ber KB.
b) Adanya penyakit penyerta (degenerative) pada bumil,
seperti jantung, DM, leukimia, asma bronkhiale.
c) Aturan BPJS hanya berpatokan pada skor Puji
Rochyati.
Sementara itu banyak kasus seperti ketuban pecah dini
(KPD),
42
42

partus lama, riwayat pendarahan pada kehamilan yang lalu


tidak masuk dalam skor Puji Rochyati, sehingga Bumil tidak
dapat memanfaatkan fasilitas BPJS.
d) Peningkatan koordinasi dengan Rumah Sakit (dalam
wilayah
dan luar wilayah) tentang pelaporan kematian ibu dan bayi.
Rumah Sakit melaporkan ke Dinas Kesehatan via telepon
1x24 jam, selanjutnya RMM (Rekam Medik Maternal) paling
lambat dilaporkan 1 minggu sejak kejadian kematian.
Beberapa penyebab terjadinya kematian pada ibu hamil
dan melahirkan adalah perdarahan, keracunan kehamilan (Pre
eklamsi), infeksi dan penyebab yang lainnya. Kasus kematian Ibu
paling tinggi pada Ibu Nifas, dikarenakan pada masa nifas ibu
sudah mulai jarang untuk memeriksakan diri ke pelayan
kesehatan sehingga anggapan di masyarakat bahwa masa nifas
kurang diperhatikan. Guna mencegah terjadinya peningkatan
kematian pada Ibu, Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
Barat memberikan dukungan berupa fasilitasi baik dari segi
manajemen program KIA maupun sistem pencatatan dan
pelaporan, peningkatan klinis keterampilan petugas di
lapangan serta melibatkan multi pihak dalam pelaksanaan
program KIA.
Kasus kematian maternal yang terjadi selama 5
tahun
berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015,
dapat dilihat pada diagram dibawah ini (gambar 4).
43
43

Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Seram Bagian Barat


Tahun 2011 -
2
0
1
5
Upaya Dinas Kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB :
1. Pendewasaan usia kawin dan Penyuluhan
kesehatan reproduksi untuk siswa SMP dan SMA
2. Meningkatkan cakupan KB
aktif
44
44

3. Pelayanan antenatal care (pelayanan sebelum


melahirkan)
yang
berkualitas
4. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada Bumil
untuk
KB pasca
salin
5. Pemberdayaan masyarakat melalui P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) Desa Siaga
6. GEBRAK (Gerakan Bersama Amankan Kehamilan
dan
Persalinan) di wilayah Puskesmas Puri dan Gayaman
bekerjasama dengan 4 Institusi Pendidikan (UNIM, PPNI,
Poltekes Mojopahit, Dian Husada)
7. Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
8. Pengkajian kasus kematian ibu dan bayi oleh Tim
Pengkaji
(Dokter Spesialis
Terkait)

B . M o r b id ita s / A n g k a K e s a k ita n
Morbiditas diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden
maupun prevalen dari suatu penyakit. Angka kesakitan
(Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based
data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans), terutama
yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui
sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil.
Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan
diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu
mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki
potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

1. Tu b e r k u lo s is (TB )
45
45

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Kasus baru TB BTA+ merupakan Pasien yang belum pernah
diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari
satu bulan (4 minggu). TB BTA + yaitu penemuan pasien TB
melalui pemeriksaan dahak sewaktu- pagi- sewaktu (SPS) dengan
hasil pemeriksaan mikroskopis :
a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS
hasilnya
BTA
positif
b. Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA positif
dan foto toraks dada menunjukan gambaran tuberculosis
46
46

c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif


setelah
3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya
dengan hasil BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non OAT.
Pengendalian TB di Kabupaten Seram Bagian Barat
memakai strategi Directly Observed Treatment Shortcourse
(DOTS). Dengan program ini kita berusaha mencapai target
penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan penderita TB
BTA+ kasus baru dengan tingkat kesembuhan sebesar 85 %.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB
adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien
baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah
pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah
tersebut.
Jumlah Penderita TB BTA+ Paru Baru Kab. Seram
Bagian Barat tahun
2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat dari diagram
dibawah ini :

Gambar 6. Penderita TB Paru BTA+ Di Kab. Seram Bagian Barat


Tahun 2011 –
2
0
1
5
Jumlah kasus TB BTA+ sebesar 527dengan angka
kematian selama pengobatan per 100.000 penduduk sebesar 0,47
dengan jumlah kematian sebesar 2 jiwa (Tabel 9). Angka
47
47
keberhasilan pengobatan sebesar 99,47%. Terjadi peningkatan
kasus TB BTA+, tetapi menurun jumlah kematian selama
pengobatan dari 2014. Dan angka keberhasilan pengobatan
meningkat dari tahun 2014.
Angka Kesembuhan pada tahun 2015 adalah 96,26%
dengan jumlah BTA+ diobati sebanyak 562 (Tabel 9) dan
yang mendapat pengobatan lengkap sebanyak 18 jiwa.

2 . In f e k s i S a lu r a n P e r n a f a s a n A k u t (IS P A )
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai
jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri,
virus maupun
48
48

jamur. Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian


balita yang utama, selain diare. Penyakit ini merupakan
bagian dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Penemuan penderita pneumoni balita yaitu Balita
dengan
pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai
standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu
tahun. Upaya pemberantasan penyakit ISPA dilaksanakan dengan
fokus penemuan dini dan tata laksana kasus secara cepat dan
tepat. Upaya ini dikembangkan melalui Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS).
Kasus penderita Pnemonia yang ada di Kabupaten Seram
Bagian Barat
tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah
ini :

Gambar 7. Penderita Pnemonia ditangani di Kabupaten Seram


Bagian Barat
Tahun 2011 -
2015
Jumlah balita penderita pnemonia yang dilaporkan dan
dapat ditangani di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015
sebanyak 5.708 penderita, terjadi penurunan dibandingkan pada
tahun 2014 sebesar
5.879. Tahun 2015 dari 3.795 perkiraan penderita yang
mendapatkan
49
49
penanganan sebesar 5.708 penderita (150,41%). Persentase
penanganan melebihi 100% dibanding jumlah perkiraan balita
dikarenakan rumus perhitungan perkiraan penderita mengalami
perubahan, yang semula 0,5 menjadi 4,45, sehingga target
melebihi 100%.

3 . H IV /A ID S d a n P e n y a k it In f e k s i M e n u la r S e k s u a l (IM S )
HIV merupakan Human Immunodeficiency Virus adalah
virus penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan menghancurkan
sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu
melindungi diri dari penyakit lain. Sedangkan AIDS adalah
Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV. Perkembangan
penyakit HIV-AIDS terus menunjukkan peningkatan, meskipun
berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan.
Kasus penderita HIV-AIDS yang ada di Kabupaten Seram Bagian
Barat tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :

Gambar 8. Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Seram Bagian


Barat Tahun 2011 – 2015

Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2015 sudah dapat


dilihat secara terpisah, jumlah kasus HIV sama dengan kasus
AIDS dimana terdapat 69 kasus. Hal ini disebabkan karena
sebagian penderita terdeteksi pada saat sudah terinfeksi AIDS,
maka otomatis dapat dikatakan HIV. Tidak ada kasus kematian
penederita AIDS pada tahun 2015.
50
50
Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 ke tahun 2015,
hal ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran dari masyarakat
untuk memeriksanakan diri ke sarana kesehatan, selain itu
pesatnya jumlah kasus juga didasarkan dengan adanya mobil
layanan keliling untuk tes darah secara sukarela, sehingga
penemuan penderita HIV cepat terdeteksi dan segera tertangani.
Untuk penanganan kasus HIV/AIDS bekerjasama dengan
klinik VCT RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari dan UPIPI RS
Dr. Soetomo Surabaya.
Namun sangat disadari bahwa kasus AIDS tersebut masih
jauhlebih sedikit dibandingkan kasus yang sesungguhnya
mengingat tidak seluruh kasus AIDS yang ada atau baru sebagian
kecil yang dilaporkan (under reported).
Hasil skrining yang dilakukan di unit transfusi darah PMI
Kabupaten Seram Bagian Barat selama tahun 2015 menunjukkan
jumlah pendonor sebesar 13.601 diantaranya 6.793 laki-laki
dan 6.808
perempuan, dan sampel darah yang diperiksa 100%, dan yang
positif HIV sebanyak 82.

4. Diare
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika t erdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang
dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya,
atau bila buang air besar tiga kali atau lebih. Perkiraan Jumlah
Kasus Diare adalah perkiraan jumlah penderita diare yang datang
ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka kesakitan
dikali jumlah penduduk di suatu wilayah kerja dalam waktu
satu tahun.
Penderita diare yang ditangani adalah Jumlah penderita yang
datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu
wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah penderita diare
yang ditangani di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015
sebesar 34.962 penderita, dengan jumlah target penemuan
51
51
sebesar 23.120 penderita merupakan 10% dari jumlah penduduk
tahun 2015. Jumlah kasus pada tahun 2015 menurun dari
tahun 2014, hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk segera mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh
diare tersebut, serta segera untuk berobat ke sarana kesehatan
atau Puskesmas. Selain itu pengobatan dapat dilakukan sendiri
dengan meminum oralit.
Kasus penderita Diare pada balita yang ada di Kabupaten
Seram Bagian Barat tahun 2011 – 2015 dapat dilihat dari diagram
dibawah ini :

Gambar 9. Penderita Diare ditangani di Kabupaten Seram


Bagian Barat Tahun 2011 – 2015

5 . A F P (A c u te F la c c id P a r a ly s is )
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan
Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga
kasus Polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium bukan kasus Polio. AFP Rate Non Polio dihitung
berdasarkan per 100.000 penduduk/populasi anak usia < 15
tahun.
Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai
indikator untuk menilai program eradikasi polio (erapo). Upaya
memantau keberhasilan erapo adalah dengan melaksanakan
surveilans secara aktif untuk menemukan kasus AFP sebagai
upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar yang
52
52
mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan
penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan
sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Jumlah
kasus AFP (non polio) di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun
2015 sebanyak 20 kasus dari 254.985 jumlah penduduk < 15
tahun. Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 yang terdapat 28
kasus AFP. Terjadinya peningkatan yang sangat signifikan dari
tahun 2011 ke tahun 2014 dikarenakan dilakukan pemantauan
dan pelacakan kasus di setiap tempat. Angka AFP Rate pada
tahun 2015 ini telah mencapai target nasional yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar minimal 2/100.000.

Kasus penderita AFP yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat


tahun 2011 – 2015, dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Gambar 10. Kasus AFP di Kabupaten Seram Bagian Barat


Tahun 2011 – 2015
6 . P e n y a k it K u s ta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Jumlah penderita baru
penyakit Kusta tahun 2015 yang dilaporkan sebanyak 116 orang
dimana kasus MB+PB laki-laki sebesar 76 orang dan perempuan
sebesar 40 orang. Yang mengalami cacat tingkat 2 sebanyak 6
orang. Jumlah kasus kusta yang tercatat sebanyak 40 orang, PB
sebesar 1 orang dan MB sebesar 39 orang, dengan angka
prevalensi per 10.000 penduduk sebesar 0,37. (Tabel 16)
53

Gambar 11. Penderita Kusta PB+MB di Kabupaten Seram Bagian


Barat Tahun 2015

Penderita kusta yang selesai berobat atau menjalani


pengobatan RFT sebanyak 50 orang. Dengan rincian RFT
PB sebanyak 1 orang (100%), RFT MB sebanyak 49 orang (100%)
(Tabel 17). Kasus Penderita Kusta belum bisa mencapai eliminasi.
Tetapi ada kecenderungan menurun, dikarenakan upaya pencarian
lebih intensif. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat adalah penyuluhan kesehatan,
penemuan penderita dan pengobatan penderita. Setelah kasus yang
ditemukan semakin banyak dan diobati, maka diharapkan pada
tahun – tahun berikutnya prevalensi kusta akan menurun sampai
terjadi eliminasi.

7. D e m a m B e r d a r a h D e n g u e (D B D )
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Kabupaten
Seram Bagian Barat termasuk Kabupaten endemis DBD. Pada tahun
2015 penderita di Kabupaten Seram Bagian Barat 318 penderita,
dengan rincian laki-laki sebanyak 174 penderita dan perempuan
sebanyak 144 penderita. Penderita meninggal dunia sebanyak 14
orang. Pada tahun 2014 penderita DBD sebanyak 49 penderita.
Terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun 2014 ke tahun 2015.
Meningkatnya kasus DBD begitu signifikan karena terjadi KLB DBD
pada awal tahun 2015, dikarenakan musim hujan yang intensitasnya
mulai meningkat tanpa diimbangi oleh kebersihan lingkungan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


54

Program DBD yang diterapkan di Dinas Kesehatan Kabupaten


Seram Bagian Barat adalah dengan melakukan Fogging dan
dengan dibentuknya Bumatik (Ibu Pemantau Jentik) yang
mana ibu rumah tangga melakukan pemantauan jentik di lingkungan
rumahnya. Program ini merupakan program unggulan Dinkes
Kabupaten Seram Bagian Barat.

Kasus penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) yang


terjadi selama 5 Tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015, dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 12. Penderita DBD ditangani di Kabupaten Seram Bagian


Barat Tahun 2011 – 2015
Insiden rate (Incidence Rate) Kabupaten Seram Bagian Barat
tahun 2015 sebesar 29,4 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya. Namun hal ini masih dibawah target nasional 51 per
100.000 penduduk. Angka kematian pada tahun 2015 berada di atas
target, yakni mencapai 4,40%. Ini menunjukkan bahwa perlu
peningkatan diagnosa dini dan tata laksana kasus DBD di rumah
sakit serta sosialisasi tentang penyakit DBD perlu ditingkatkan.
Wilayah dengan Case Fatality Rate melebihi 1 % mencapai 11
Puskesmas.

8 . M a la r ia
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
bernama plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Kasus malaria di Kabupaten
Seram Bagian Barat berjumlah 5 penderita, dimana kasus terbanyak
terjadi di Gondang sebanyak 3 orang. Semua penderita adalah
laki-laki. Jumlah penderita Malaria di Kabupaten Seram Bagian
Barat Tahun 2015 dapat dilihat pada diagram berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


55

Gambar 13. Penderita Malaria di Kabupaten Seram Bagian Barat


Tahun 2011 – 2015

Penyakit malaria yang positif dengan pemeriksaan darah pada


tahun 2015 sebanyak 5 orang dan tidak ada yang meningggal dunia,
terjadi penurunan kasus di tahun 2014 yang dinyatakan positif
11 penderita. Adanya kasus malaria di Kabupaten Seram Bagian
Barat sendiri adalah berasal dari penderita yang bekerja di daerah
endemis malaria seperti di daerah timur Indonesia yang mana
kembali ke Seram Bagian Barat dengan membawa penyakit malaria
tersebut. Antisipasi perlu dilakukan dengan memetakan vektor dan
surveilans yang baik serta pembinaan pengendalian malaria dengan
diagnosis dini penemuan malaria.

9 . P e n y a k it F ila r ia s i s
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak
ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah
sekelompok cacing parasit nematoda yang menyebabkan infeksi
sehingga berakibat munculnya edema. Jumlah kasus Filariasis di
Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2015 adalah sebanyak
2 orang yaitu di wilayah Puskesmas Modopuro.
Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit filariasis,
terjadi peningkatan penemuan kasus filariasis di Kabupaten Seram
Bagian Barat. Dengan ditemukannya kasus filariasis maka akan
dapat menekan penyebaran penyakit filariasis ke daerah lainnya.
Selain itu diperlukan penanganan

10 . H ip e r te n s i /te k a n a n d a r a h tin g g i

Hipertensi/ tekanan darah tinggi adalah adalah Peningkatan


tekanan darah yaitu keadaaan dimana tekanan darah sistolik

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


56

lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (Joint National
Committee on Prevention Detection, Evaluation and Treatment of
High Blood Pressure VII/JNC-VII, 2003). Peningkatan ini
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung
apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara
denyut (diastole).
Pengukuran tekanan darah adalah Penduduk yang berusia
≧18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah minimal satu
tahun sekali di suatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan di dalam
unit pelayanan kesehatan primer, pemerintah maupun swasta, di
dalam maupun di luar gedung. Jumlah penduduk usia 18
di Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 772.697 jiwa. Cakupan
pemeriksaan tekanan darah tinggi di Kabupaten Seram Bagian Barat
sebanyak 215.495, dan yang mengalami hipertensi sebanyak 46.981.
Karena rata-rata semua yang diperiksa adalah pasien hipertensi.

11. O b e s ita s
Obesitas adalah Terjadinya penimbunan lemak yang
berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi
kesehatan. Dikatakan obesitas apabila hasil pengukuran
Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25. Pemeriksaan obesitas adalah
Persentase pengunjung Puskesmas dan jaringannya berusia > 15
tahun yang dilakukan pemeriksaan obesitas dalam kurun waktu satu
tahun. Cakupan pemeriksaan obesitas di Kabupaten Seram Bagian
Barat tahun 2015 sebanyak 15.068, dimana jumlah pengunjung yang
mengalami obesitas sebanyak 157 terbanyak di wialayah Mojosari.

12 . IV A p o s itif p a d a p e r e m p u a n u s ia 3 0 -5 0 ta h u n
IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) adalah
Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan
spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam
asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan
menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite
epithelium. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan di
puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung.
Cakupan pemeriksaan leher rahim dan payudara di Puskesmas

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


57

Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015 sebanyak 2.461, jumlah


IVA Positif sebanyak 131 terbanyak di Dawarblandong dan Jetis.
Dengan pemeriksaan sedini mungkin maka akan lebih mudah dalam
pengobatannya.

13 . K e ja d ia n L u a r B ia s a (K L B )
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dimaksud adalah timbulnya
atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu desa /kelurahan
dalam waktu tertentu. Kejadian luar biasa di Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2015 terjadi di 14 desa/kelurahan dari total
304 desa/kelurahan, dimana sudah ditangani 100% <24 jam.
Telah dilaksanakan SKD – KLB 1 sistem kewaspadaan dini kejadian
luar biasa pada semester 1.
Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB
di Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2015 dengan jenis KLB
yaitu Difteri dan DBD. Kejadian Difteri di 8 kecamatan dan 12
desa, dimana jumlah penduduk yang terancam 158, laki-laki 80 dan
perempuan 78. Jumlah penderita sebanyak 14 orang, laki-laki
sebanyak 7 orang dan perempuan sebanyak 7 orang. Jumlah
penderita Difteri terbanyak pada usia 1 - 4 tahun sebanyak 7
anak. Pada rentang usia tersebut rentan terkena penyakit Difteri.
Adapun kasus DBD sebanyak 318 kasus dengan jumlah kematian
14 orang.

14 . P e n y a k it M e n u la r Y a n g D a p a t D ic e g a h D e n g a n Im u n is a s i (P
D 3 I)
Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) adalah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non neonatorum,
Tetanus neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. PD3I
merupakan penyakit yang diharapkan dapat
diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi,
pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit difteri,
pertusis, tetanus, campak, polio dan hepatitis.
a ) D if te r i
Difteri adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Diphteriae, yang ditandai dengan pembentukan
membran di kerongkongan dan aliran udara lainnya yang
menyebabkan sulit bernafas. Termasuk Difteri pada mata, kulit,
telinga, hidung dan vagina. Difteri termasuk penyakit menular yang

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


58

jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus difteri sangat


dipengaruhi adanya program imunisasi. Jumlah kasus
penyakit difteri di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015 yaitu
sebanyak 14 kasus. Dimana difteri ini menjadi kasus KLB di
Kabupaten Seram Bagian Barat. Jumlah penderita Difteri terbanyak
usia 1-4 tahun.

b ) P e r tu s is
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai
tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan mengalami
muntah. Gejala pertusis demam ringan, bersin, hidung berair dan
batuk kering. Disebut juga batuk rejan atau batuk seratus hari. Di
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015 tidak ditemukan
penderita pertusis. Upaya pencegahan kasus pertusis dilakukan
melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3
bulan dan 4 bulan atau usia yang lebih dari itu tetapi masih di
bawah 1 tahun (usia sampai dengan 11 bulan).
c ) Te ta n u s
Tetanus adalah penyakit infeksi akut dan sering fatal yang
mengenai sistem saraf yang disebabkan infeksi bakteri dari luka
terbuka. Ditandai dengan kontraksi otot Tetanik dan Hiperrefleksi,
yang mengakibatkan Trismus (rahang terkunci), Spasme Glotis,
Spasme otot umum, Opistotonus, Spasme Respiratoris, Seramgan
kejang dan Paralisis. Tetanus dibedakan menjadi dua yaitu
tetanus non neonatorum dan tetanus neonatorum. Di Kabupaten
Seram Bagian Barat pada tahun 2015 tidak ditemukan penderita
tetanus.
d) Ca m p ak
Campak adalah Penyakit akut yang disebabkan Morbili
virus ditandai dengan munculnya demam tinggi (>38 C), bintik
merah (ruam), disertai salah satu gejala seperti batuk, pilek dan
mata merah. Untuk jumlah kasus campak di Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2015 mengalami penurunan yang drastis
dari tahun 2013, hasil dari pelaporan Subdin P2PL untuk
tahun 2014 dan tahun 2015 tidak terdapat kasus penyakit
campak, hal ini berbeda dari tahun 2013 yang terdapat 24 kasus
campak.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


59

e ) P o lio
Polio adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
Polio. Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang
anak- anak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan
kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah
satu bagian tubuhnya. Gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
dalam rangka Eradikasi Polio dan wujud dari kesepakatan
global bertujuan membasmi penyakit polio. Keberhasilan dari
program tersebut bisa dicapai dengan dilaksanakan surveilance
secara aktif baik di Rumah Sakit dan di masyarakat setiap minggu.
Untuk dapat menemukan kasus secara dini terhadap munculnya
virus polio liar yang mungkin terdapat di masyarakat sehingga dapat
segera dilakukan penanggulangan.
Kasus polio di tahun 2015 tidak ditemukannya penderita
di Kabupaten Seram Bagian Barat. Sama halnya juga pada tahun
2014 yang tidak ditemukan kasus polio, sedangkan pada tahun
sebelumnya seperti pada tahun 2009 terdapat 7 kasus polio dan
tahun 2010 terdapat 5 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa
penanggulangan yang dilakukan tepat sasaran dan sudah meratanya
pemberian imunisasi polio di tiap kecamatan di Kabupaten Seram
Bagian Barat. Selain itu masyarakat juga sudah tergerak untuk
mendapatkan imunisasi di Posyandu maupun sarana kesehatan.
f ) H e p a titis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh
"Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati. Hepatitis B adalah penyakit infeksi, terutama mengenai
hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis
B merupakan salah satu dari 5 jenis hepatitis, yaitu hepatitis A,
hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Hepatitis B dapat
berupa infeksi akut (cepat timbul lalu pulih) dan juga kronik
(berlangsung lama). Sebanyak 1%-5% dewasa, 90% bayi baru
lahir, dan 50% bayi yang terinfeksi hepatitis B akut akan
berkembang menjadi hepatitis kronik.
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015 cakupan penderita
Hepatitis B nihil/tidak ada penderita. Hal ini menunjukkan
pemberian imunisasi yang tepat sasaran dan pencegahan yang sudah
baik.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


60

3.1.2 Aspek Pelayanan Umum


a. Rasio posyandu per 100 balita 1.5 per 100 Balita
b. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu 10,73
per100.000 penduduk
c. Rasio Rumah Sakit per 100.000 1,01
Penduduk
d. Rasio dokter umum dan spesialis per 14,25 per 100.000
100.000 penduduk penduduk
e. Rasio dokter Gigi dan dokter gigi 37,00 per
spesialis per 100.000 penduduk 100.000
f
penduduk

3.1.3 Sumber Daya kesehatan


Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokan
dalam sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.
a. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas
Sampai dengan Tahun 2017 jumlah Puskesmas di Kabupaten Seram
Bagian Barat sebanyak 17 buah, sedangkan jumlah Puskesmas
Pembantu pada Tahun 2017 berjumlah 61 buah, pada. Rasio
Puskesmas Pembantu terhadap Puskesmas pada Tahun 2017 rata
– rata 3,5 : 1, artinya setiap Puskesmas didukung oleh 3 sampai 4
Puskesmas Pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
2. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana
Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan
fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah
Sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk.
Kabupaten Seram Bagian Barat sampai saat ini telah memiliki
1 RS Pemerintah Daerah

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu,
polindes, poskesdes dan ponkesdes. Posyandu merupakan salah
satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan
ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


61

penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya


posyandu dikelompokan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama,
posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri.
Jumlah posyandu di Kabupaten tahun 2017, bahwa jumlah seluruh
posyandu yang ada sebesar 237 buah, dengan rincian posyandu
pratama 155 (65,40 %), posyandu madya 37 (15,61 %), posyandu
purnama 36 (15,19%), dan posyandu mandiri 9 (3,8 %). Polindes
merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk keluarga berencana. Pada tahun 2017 jumlah polindes di
Kabupaten Seram Bagian Barat berjumlah 47 buah. Sedangkan
jumlah Poskesdes 42 buah.

4. Tenaga Kesehatan
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh
swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga
kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta
perlu diketahui. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil
pengumpulan data sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten
Seram Bagian Barat, yang meliputi tenaga yang ada di Puskesmas,
Rumah Sakit maupun yang ada pada Dinas Kesehatan di Kabupaten.
Tenaga yang ada di sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas
di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2017 seluruhnya 1.135
orang yang tersebar pada 17 Puskesmas, yang meliputi Tenaga Medis
74 orang, Perawat 414 orang, Bidan 304 orang, Farmasi 14
orang, Kesehatan Masyarakat 5 orang, Sanitasi 23 orang, Gizi 12,.
Tenaga lainnya 289 orang Untuk Sumber Daya Kesehatan yang
terdapat pada RSU Piru di Kabupaten Seram Bagian Barat
seluruhnya 741 orang, yang terdiri dari Tenaga Medis 117 orang,
254 Perawat dan Bidan 95 orang, Farmasi 23 orang, Kesehatan
Masyarakat 4 orang, Gizi 8 orang, Teknis Medis 7 orang, Sanitasi
4 orang, Kesehatan lainnya 229 orang .

Setelah menemukan permasalahan dalam pelayanan yang dilakukan


Dinas Kesehatan, maka akan dilihat juga permasalahan atau isu-isu
strategis secara luas yaitu isu nasional maupun regional yang

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


62

berdampak baik secara langsung atau tidak langsung bisa


menghambat pelayanan.

Dinamika Nasional Kalibrasi Alat Kesehatan


Dinamika Regional
1. Otonomi daerah 14. Belum
1. Masih banyaknya adanya Lakesda
jumlah
2. Regulasi Kementerian 15. Ketersediaan
tenaga kesehatan yang tidak
Kesehatan belum semua kompeten, tidakPetugas kesehatan
berdomisili
mendukung Daerah di Puskesmas yang
di wilayah kerjanya.
3. Jumlah Fasilitas pelayanan 2. Belum adanya pemerataan
profesional meliputi
kesehatan yang berkembang tenaga kesehatan
tenaga Medis,
pesat 3. Perijinan, standarisasi dan
Paramedis
4. Kebijakan JKN akreditasi fasilitas
keperawatan,
5. Indikator MDG’s yang kesehatan belum terlaksana
Paramedis non
berakhir tahun 2015 dan ada secara menyeluruh
keperawatan dan
beberapa yang off track 4. Persaingan fasilitas
administrasi medis
6. Kebijakan cukai dan pajak kesehatan
rokok masih kurang, dan
5. Belum semua masyarakat
7. Perubahan lingkungan menjadi pesertatidak ada tenaga
jaminan
menyebabkan bencana alam kesehatan pengganti
dan sosial pensiun.
6. Kerjasama lintas sektor
8. Pengarusutamaan Gender dalam upaya16.
kesehatan
Lemahnya pelaksanaan
belum optimal “ Reward and
7. Tingginya perilaku merokok “ dalam
Punishment
dan pola makan tidak sehat
pengelolaan Sumber
8. Kondisi lingkungan umum,
Daya Manusia di
lingkungan kesehatan
lingkungan Dinas
kurang mendukung
Kesehatan dan
9. Perubahan gaya hidup
jaringannya;
konsumsi makanan
tambahan dengan
3 .2 . TE L A A H A N V IS I, M IS I D A N pengawasan
PR OGR A MyangBbelum
U P A TI D A N W
A K IL B U P A TI M O J O K E R TO optimal
10. Belum
Berdasarkan Visi, Misi dan adanya
Program Bupati dan Wakil Bupati
pengembangan
Seram Bagian Barat dalam RPJMD obat , maka Dinas
2017-2022
Kesehatan menindaklanjuti tradisional
Visi : “Terwujudnya Masyarakat
11. Belum adanya puskesmas
Kabupaten Seram Bagian Barat yang Mandiri, Sejahtera, dan
yang melaksanakan
Bermartabat melalui Penguatan dan Pengembangan Basis
pengelolaan BLUD
Perekonomian, Pendidikan serta Kesehatan,” dan misi yang utama
12. Belum semua puskesmas
adalah misi 6 yaitu memperlebar akses dan kesempatan untuk
memiliki Instalasi
memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah
Pengolahan dan murah serta
Air Limbah
mampu menjangkau seluruh lapisan
13. Belum masyarakat.
adanya Unit Kemudian

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


63

dijabarkan dalam faktor penghambat dan pendorong sesuai dengan


tupoksi Dinas Kesehatan sebagai berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


64

Bupati
(1) (2) (3) (4)
(5) Misi 6 :
Memperlebar
akses
dan
kesempatan
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mojokerto yang Mandiri, Sejahtera, dan
untuk
Bermartabat melalui Penguatan dan Pengembangan Basis Perekonomian, Pendidikan
memperoleh
serta Kesehatan
pelayanan
Misi : memperlebar akses dan kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
kesehatan
mudah dan murah serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
yang mudah
Misi dan Program Permasalahan Faktor
No dan murah
Bupati dan Wakil Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
serta
mampu
menjangkau
seluruh
lapisan
masyarakat
Fo k u s
P r o gr a m :
1.
Pening
katan
pemera
taan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


65

fasilitas 1. Masih 1. SDM, kompetensi, 1. Peraturan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


66

pelayanan tingginya jumlah tenaga medis Bupati


kesehatan angka yang kurang No 49
2. Mewujudkan kematian Bayi 2. Sarana dan tentang
pelayanan 2. Masih prasarana belum Penerbi
kesehatan gratis lambatnya memadai tan
3. Pemenuhan penurunan 3. Pembiayaan SPM
sarana dan angka operasional 2. Peraturan
Bupati
tentang
ASI
Eksklusif

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


67

prasarana kematian ibu 4. Obat dan perbekalan 3. Pergub No


4

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


68

fasilitas 3. Masih kesehatan Tahun


pelayanan tingginya 5. Koordinasi lintas 2010
kesehatan kasus gizi sektor belum tentan
4. Pemenuhan buruk optimal g
SDM fasilitas 4. Masih 6. Pemberdayaan Ponke
pelayanan tingginya masyarakat masih sdes
kesehatan penyakit kurang 4. Pergub No
63
2011
tentang
PAUD
holistic
integrati
ve

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


69

5. Peningkatan menular dan 7. Belum sinkron dan 5. SK Gub


N0

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


70

standarisasi tidak menular terpadunya 188 Tahun


fasilitas 5. Masih indikator program 2013
pelayanan rendahnya tentang
kesehatan akses pelaksana
terhadap an
kualitas regional
lingkungan sistem
rujukan
prov
jatim
6. Perda no
11

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


71

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


72

sehat tahun
6. Belum 2011tent
optimalnya ang
akses perbaika
terhadap n gizi
kualitas 7. Perda HIV
No
pelayanan
4 Tahun
kesehatan
2005
dasar
tentang
7. Masih belum
Pengend
optimalnya
alian
sediaan mutu,
HIV
manfaat,
8. Pergub
keamanan DBD
sediaan No 20
farmasi, alkes Tahun
dan makanan 2011
8. Belum tentang
optimalnya Pengend
jumlah, jenis, alian
mutu, DBD di
pemerataan Jatim
dan 9.
pengembanga Dukun
n sumber gan
daya Kepala
kesehatan Desa
9. Belum melalui
optimalnya SK
pelaksanaan pengua
Jaminan tan
Kesehatan desa
Nasional siaga
10. Belum 10.
optimalnya Kemitraa
pelaksanaan n strategis
manajemen pihak
pembangunan ketiga,
kesehatan organisasi
kemasyar
akata n
dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


73

organisasi profesi
11. Perpres 42 tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


74

3 .3 TE L A A H A N R E N S TR A K E M E N TE R IA N D A N R E N S TR A S K P D
P R O V IN S I
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat tidak lepas dari kebijakan yang
diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sasaran indikator Kemenkes dan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga merupakan sasaran yang harus
dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak
ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong- royong”
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam
tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Terdapat dua Tujuan pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun
2015-2019, yaitu: 1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2)
Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Dilihat dari Tujuan yang ada pada Renstra Kemetrain


Kesehatan tersebut, sudah sejalan dengan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat yang mana Tujuan pada Renstra Dinas
Kesehatan sejumlah 2
Tujuan semuanya mendukung Tujuan Renstra Kementrian
Kesehatan
yaitu 1) meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan; 2)
meningkatnya kualitas kesehatan.

Untuk itu beberapa faktor pendorong dan penghambat yang


menyebabkan permasalahan di Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
Barat terkait sasaran Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi bisa dilihat
pada tabel di bawah ini :

Sasaran
Jangka
No Permasalahan Penghambat Pendorong
Menengah
Renstra

(1) (2) (3) (4) (5)


Renstra 1. Lemahnya 1. Belum 1. Akreditasi
Kemenkes sinkronisasi sinkronnya institusi
dan Dinkes perencanaan menu pendidika
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram
Prov Jatim Bagian Barat program
penganggaran Tahun 2017-2022 n
75

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


76

pusat dan prov pusat kesehatan


terkait dengan 2.
program dan prioritas Reg
pendanaannya 2. Belum ada ula
2. Efektifitas dan standarisasi si
efisiensi kompetensi tent
pemanfaatan lulusan ang
anggaran yang tenaga lulu
sering kali kesehatan san
tidak tepat 3. Penerbitan inte
waktu e-katalog rns
3. Akreditasi, dan alat hip
sertifikasi dan kesehatan dok
registrasi dari LKPP ter
menjadi tidak tepat um
kewenangan waktu um
pusat 4. Belum 3. UU
optimalnya 14
implementa /
si 2
perencanaa 0
n melalui e- 0
DAK 8
d
a
n
P
P
61/2010
tent
ang
kete
rbu
ka
an
info
rma
si
publ
ic
men
dor

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


77

on g transparan si dan akuntabilit as


kinerja
pelayanan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


78

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN


HIDUP STRATEGIS
Hasil KLHS Faktor
terkait dengan Permasalahan
No
tugas dan fungsi pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
Dinkes
. Pemenuhan 1. Pembangunan 1. Lemahnya 1. Sasaran
sarana dan Kesehatan koordinasi renstra
prasarana belum dengan sektor Kemenkes
untuk berwawasan terkait adalah
pembangunan lingkungan lingkungan pembangunan
gedung 2. Belum adanya 2. Kurangnya berwawasan
administrasi, juknis tentang kompetensi kesehatan
gedung pembangunan sumber daya 2. Banyak lintas
pelayanan berwawasan tenaga sektor yang

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


79

dasar lingkungan mempun


2. Peningkatan 3. Belum adanya yai
SPAL (Sarana kesatuan gerak tupoksi
Pembuangan dengan sektor terkait
Air Limbah) lain dalam lingkung
3. Peningkatan peningkatan an
Sarana Air lingkungan
Bersih dan sehat
Jamban
Keluarga
4. Pemantauan
dan
pengamatan
terhadap
perkembangan
penyakit
berbasis
iklim/cuaca
. Peningkatan
Keluarga Sadar
Gizi
6. Pengembangan
tanaman obat

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


80

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS


Berdasarkan uraian diatas, maka isu-isu strategis yang dihadapi oleh
Dina
Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat lima tahun
mendatang adalah :
1. Lambatnya penurunan A n g k a K e m a tia n Ib u (A K I)
2. Belum optimalnya penanganan m a s a la h g iz i m a s y a r a k a t
3. Masih tingginya masalah kesehatan yang disebabkan
oleh p e n y a k it m e n u la r , p e n y a k it tid a k m e n u la r d a n b e n
ca n a .
4. Belum optimalnya a k s e s d a n k u a lita s p e la y a n a n k e s e h a ta n
d a s a r d a n r u ju k a n
5. Belum optimalnya ketersediaan dan mutu s e d i a a n f a r
m a s i, p e r b e k a la n d a n a la t k e s e h a ta n
6. Belum optimalnya pelaksanaan J a m in a n K e s e h a ta n
7. Belum optimalnya jenis, jumlah, pemerataan, dan kualitas
S D M K e s e h a ta n
8. Rendahnya akses dan kualitas lin g k u n g a n s e h a t

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


81

9. Tersedianya jaringan S is te m In f o r m a s i d a la m m e n u n ja n
g manajemen Kesehatan
10. Belum optimalnya per an s e r ta m asya r a k at te r h a d a p
kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


82

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN


Adapun Tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat ialah untuk mendukung Misi Nomor 4 Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seram Bagian Barat
dengan Tujuan yaitu “Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang
berkualitas” dengan indikator tujuan “Menuju Rakyat Seram Bagian Barat Yang
Sehat Jasmani Dan Rohani” dan dengan 1 Sasaran Yaitu “Meningkatnya Kualitas
Hidup Dan Derajat Kesehatan Masyarakat” dengan Indikator Sasaran Yaitu ;
1. Rasio jumlah Puskesmas dan Pustu Terhadap Penduduk;
2. Angka Harapan Hidup
3. Jumlah Kematian Ibu Melahirkan
4. Angka Kematian Bayi
5. Presentase Penemuan dan Penanganan Penderita dan Masalah Gizi
6. Rasio SDM Kesehatan per Penduduk
7. Persentasi KB Aktif dan Mandiri
8. Presentasi Penduduk Yang Terlayani KTP
Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi
tersebut maka Dinas Kesehatan dalam mewujudkan Misi Kabupaten Seram
Bagian Barat menetapkan tujuan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat sampai dengan tahun 2022 ,
sebagai berikut:
1. Meningkatkan Akses Pelayanan di Bidang Kesehatan
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
3. Meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan kesehatan masyarakat

Untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten Seram


Bagian Barat secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinggi tersebut melalui :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barar Tahun 2017-2022


83

1) Peningkatan Jangkauan pelayanan kesehatan ke masyarakat dan


masyarakat ke pelayanan kesehatan.
2) Peningkatan akses, prasarana dan sarana, serta kualitas pelayanan
kesehatan yang terstandar melalui akreditasi.
3) Optimalisasi penanggulangan masalah gizi
4) Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat
bencana
5) Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat
6) Optimalisasi ketersediaan mutu manfaat dan keamanan farmasi alkes dan
makanan
7) Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan
sesuai standard dan kompetensi
8) Meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan.

Pembangunan kesehatan yang berhasil-guna dan berdaya-guna dapat


dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta
pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem
informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta hukum
kesehatan.
Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pertanggungjawaban
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang
ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program
operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci,
dapat diukur dan dapat dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakanbagian dari
proses perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan
pengalokasian sumber daya organisasi ke dalam strategi organisasi. Oleh
karenanya penetapan sasaran harus memenuhi kriteria specific,
measurable, agresive but attainable, result oriented dan time bond. Guna
memenuhi kriteria tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barar Tahun 2017-2022


84

penetapan indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang


dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian
sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan
pencapaian sasaran.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan
akhir tahun 2022 , Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat menetapkan
sasaran dengan rincian sebagai berikut :
1. Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan
2. Meningkatnya kulitas Pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan kesehatan masyarakat
Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk
setiap tahunnya selama lima tahun kedepan maka kami sajikan table
sebagai berikut:

Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat
Target Kinerja pada tahun ke
Tujuan Sasaran Indikator Satuan
Kinerja 2017 2017 2018 2019 2020 2022

Mening Meningkat Persentase


Penanggulangan
katkan akses nya kulitas
Kejadian Luar % 100 100 100 100 100 100
pelayanan pelayanan
BIasa (KLB) Skala
kesehatan kesehatan
Kabupaten

Angka
100.000
Kematian 134 102 102 102 102 102
/KH
Ibu
Angka
1.000
Kematian 11.5 11.4 11.3 11.2 11.2 11
/KH
Bayi
Persentase
Penanganan
% 100 100 100 100 100 100
Balita Gizi
Buruk

Persentase % 96,5 97 97,5 98 98,5 99

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barar Tahun 2017-2022


70

Pembiayaan
Kesehatan
Masyarakat
miskin

Mening Meningkat Persentase


katkan nya Fasilitas
kulitas kualitas Kesehatan % 13 25 37 44 68 100
Kesehat kesehatan sesuai
an Standar
Persentase
sediaan
Farmasi,
% 80 82 84 86 88 90
Alkes yang
memenuhi
syarat
Persentase
Temuan
Laporan
Hasil
Pemeriksaa
n (LHP)
atas
penggunaa
n anggaran % 100 100 100 100 100 100
keuangan,
aset, serta
umum dan
kepegawaia
n
ditindaklan
juti

Nilai
Implement
asi Sistem
Akuntabilit
as Kinerja C B B BB BB A A
instansi
Pemerintah
(SAKIP)

Dan telah ditetapkan pula Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat yang mana IKU tersebut merupakan Indikator yang
dianggap Utama dari indikator– indikator yang ada. Adapun IKU Dinas Kesehatan
terdiri dari 2 Kinerja Utama dengan indikator kinerja utama sebanyak 7 indikator,
untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut : TABEL 4.2
71

4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan


Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan
strategi organisasi, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan
ketersediaan sumber daya organisasi. Sebagai satu cara untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran, maka strategi yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat
terdiri atas :
Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRAGEGI KEBIJAKAN PROGRAM
Meningkatkan Meningkatnya 1. Optimalisasi 1. Mengacu pada UU 1. Program
Akses akses tata laksana Kesehatan, Promosi
pelayanan pelayanan penyakit kebijakan Kesehatan
bidang menular, tidak Nasional Program dan
kesehatan menular Pengendalian Pemberda
disemua Penyakit yaan
jenjang 2. Peningkatan Masyaraka
pelayanan pelayanan t
kesehatan kesehatan ibu dan 2. Program
2. Penguatan anak Pencegaha
manajemen 3. Peningkatan n dan
bencana dan aksesibilitas dan Penanggul
surveilens kualitas pelayanan angan
epidemiologi baik di dasar Penyakit
3. Penguatan maupun rujukan 3. Program
dukungan sipil 4. Penanganan Upaya
dalam masalah gizi Kesehatan
pengendalian kurang, buruk Masyaraka
penyakit pada bayi, balita, t
72

4. Penguatan ibu hamil dan ibu 4. Program


dukungan menyusui Pengawasa
masyarakat 5. Peningkatan n Obat dan
dalam pembiayaan Makanan
pengendalian kesehatan dan 5. Program
penyakit pemberdayaan Pengemba
5. Peningkatan masyarakat dalam ngan
kapasitas jaminan kesehatan Lingkunga
petugas n Sehat
program dan 6. Program
upaya inovasi Perbaikan
6. Penguatan Gizi
advokasi dalam Masyaraka
penurunan t
AKI, AKB 7. Program
7. Meningkatkan Kebijakan
kemitraan dan Manajeme
kerjasama n
dengan
organisasi
profesi,institus
i pendidikan
dan lintas
sector
8. Akselerasi
perbaikan gizi
1000 hari
pertama
kehidupan
untuk
mencegah gizi
buruk dan
stunting
9. Advokasi ke
73

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


71

Pemda terkait
pembiayaan
kesehatan dan
jaminan
kesehatan
Meingkatkan Meningkatny 1. Sinkronisasi 1. Membangun 1. Program
kulitas a kualitas perencanaan standarisasi Pengadaan,
Kesehatan Kesehatan pengembangan kualitas pelayanan peningkata
sarana, dan menjamin n sarana
prasarana peningkatan dan
peralatan dan kepuasan prasarana
tenaga pada masyarakat puskesmas
fasilitas 2. Peningkatan sediaan /pustu dan
kesehatan farmasi, alkes, yang jarinngann
2. Pembinaan dan memenuhi syarat ya Program
pengawasan untuk kebutuhan 2. Standarisas
standarisasi yang berorientasu i Pelayanan
pelayanan pada patient safety
3. Pengembangan Kesehatan
dan penguatan 3. Program
fasilitas Obat dan
pelayanan Perbekalan
kesehatan Kesehata
4. Meningkatkan
kualitas sarana
kefarmasian
dan alat
kesehatan
melalui
pembinaan dan
pengendalian
72

5. Memperketat
pengawasan
dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


72

pengendalian
terhadap
produk-produk
sediaan
farmasi, alat
kesehatan
6. Advokasi untuk
pengadaan
tenaga farmasi
dan
peningkatan
kualitas SDM
Farmasi
73

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


74
74

BAB V
R EN C A NA P R O G R A M D A N K E G IA TA N , IN D IK A T O R K IN E R J A ,
KEL O M P O K S A S A R A N D A N P EN D A N A A N IN D IK A T IF

Berdasarkan isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
Kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017 - 2022 dijabarkan
sebagai berikut :
1. P r o g r a m P r o m o s i d a n P e m b e r d a ya a n M a s ya r a k a
a. Revitalisasi Posyandu dan UKBM
b. Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga
c. Saka Bhakti Husada
d. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
e. Pengadaan Media Promosi Kesehatan
f. Pengembangan Taman Posyandu

2. P r o g r a m U p a ya K e s e h a ta n M a s ya r a k a t
a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak b. Peningkatan Kesehatan Lansia
b. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Puskesmas
c. Peningkatan Kesehatan Anak dan Remaja
d. Pengamanan Mudik Lebaran, Natal, Tahun Baru dan Kegiatan Hari Besar
e. Perluasan Fungsi Polindes menjadi Poskesdes
f. Pelayanan Jampersal Puskesmas
g. BOK Dinas Kesehatan
h. BOK Puskesmas
i. Pelayanan Kesehatan Rujukan

3. P r o g r a m P e n g a d a a n , p e n i n g k a ta n d a n p e r b a ik a n s a r a n a d a n p r a s a r a n a
P u s k e s m a s /P u s tu d a n ja r i n g a n n y a , te r d ir i d a r i k e g ia ta n :
a. Peningkatan Puskesmas Rawat Inap Menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar
Perbaikan Puskesmas (Rawat Inap dan Rawat Jalan) dan Pembangunan
Puskesmas.
b. Perbaikan Puskesmas Pembantu
c. Pengadaan Alat Kesehatan untuk Puskesmas dan Pustu
d. Pengadaan Mebelair untuk Puskesmas dan Pustu
e. Pengadaan Mobil Puskesmas Keliling
f. Pengadaan Mobil KHusus Pendingin untuk Distribusi Vaksin
g. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi
h. Pengadaan Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi
i. Penunjang DAK Farmasi
j. Penunjang DAK Fisik

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


75
75
k. Feasibility Studi (FS) Pembangunan Puskesmas
l. Peningkatan Puskesmas Perawatan Mampu Poned
m. Revitalisasi Peralatan Kesehatan

4. P r o g r a m S ta n d a r i s a s i P e la y a n a n K e s e h a ta n
a. Akreditasi Puskesmas
b. Penelitian Survei/Indeks Kepuasan Masyarakat dan kepuasan pengguna layanan
kesehatan

5. P r o g r a m K e b ija k a n d a n M a n a je m e n P e m b a n g u n a n K e s e h a ta n
a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (Integrasi JKN)
b. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Jamkesda/Maskin
c. Sosialisasi dan Monev JKN
d. Pengembangan Sumber Daya Manusia
e. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
f. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional FKTP
g. Penunjang Pelayanan Kesehatan Puskesmas

6. P r o g r a m P e m b i n a a n L i n g k u n g a n S o s i a l
a. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas
Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok
(Pembangunan Puskesmas Rawat Inap)

7. P r o g r a m P e r b a ik a n G i z i M a s ya r a k a t
a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
Lainnya
b. Peningkatan ASI Ekslusif dalam Rangka Kab Layak Anak
c. Peringatan Hari Gizi Nasional

8. P r o g r a m P e n c e ga h a n d a n P e n a n g g u la n g a n P e n y a k i t M e n u la r
a. Peningkatan Imunisasi
b. Penanggulangan Penyakit DBD
c. Penangulangan Penyakit HIV/AIDS, TB, Diare dan Kusta
d. Surveilens Epidemioogi
e. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
f. Peningkatan Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu)
g. Perawatan dan Pendampingan Kasus Jiwa

9 . P r o gr a m P engem ba ngan Lingk u nga n S eh a t


a. Penyediaan dan Pengawasan air bersih
b. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman
c. Pembangunan Jamban Keluarga
d. Penyelenggaraan Kabupaten Sehat

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


76
76
e. Studi EHRA
f. Pengadaan IPAL

10 . P r o g r a m P e n g a d a a n O b a t d a n P e r b e k a la n K e s e h a ta n
a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (APBD dan DAK)
b. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan ningkatan Mutu dan Keamanan Makanan
11. P r o g r a m P e n g a w a s a n O b a t d a n M a k a n a n
a. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya b. Peningkatan Kefarmasian

Rencana Program dan Kegiatan diatas disertai indikator kinerja, kelompok


sasaran, serta pendanaan indikatif. Program Dinas Kesehatan merupakan program
prioritas RPJMD Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017 - 2022 yang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran beserta
pendanaan indikatif sebagaimana diuraikan berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022


T
A
B
E
L

5
.
1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

TAHUN 2017 - 2022

2
0
1
7

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Meningkatkan Meningkatnya kualitas 1 Persentase Temuan Laporan 1.02.1.02.01.01 I Program Administrasi Tingkat kelancaran 100% 100% 1,176,110,800 100% 1,460,962,000 100% 1,530,910,100 100% 1,627,665,605 100% 1,705,798,885 100% 1,848,298,124 100% 9,349,745,514 Sekretaria
kualitas kesehatan kesehatan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Perkantoran administrasi perkantoran
penggunaan anggaran
keuangan, aset, serta umum
dan kepegawaian
ditindaklanjuti

1.02.1.02.01.01.01.02 1 Penyediaan jasa komunikasi, Jumlah biaya rekening listrik, 2 rekening 2 rekening 264,000,000 2 rekening 264,000,000 2 rekening 277,200,000 2 rekening 291,060,000 2 rekening 305,613,000 2 rekening 320,893,650 2 rekening 1,722,766,650 Subag um
sumber daya air dan listrik telepon yang dibayarkan & Kepeg.

1.02.1.02.01.01.01.06 2 Penyediaan jasa Jumlah kendaraan dinas yang 11 unit 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 15 unit 15,000,000 11 unit 15,000,000 11 unit 15,000,000 Subag um
pemeliharaan dan perijinan dilakukan pemeliharaan dan & Kepeg.
kendaraan dinas/operasional perijinan

1.02.1.02.01.01.01.10 3 Penyediaan alat tulis kantor Jumlah Alat Tulis Kantor 1 Paket 1 Paket 100,000,000 1 Paket 74,000,000 1 Paket 77,700,000 1 Paket 81,585,000 1 Paket 85,664,250 1 Paket 94,230,675 1 Paket 513,179,925 Subag um
yang disediakan & Kepeg.
1.02.1.02.01.01.01.11 4 Penyediaan barang cetakan Jumlah barang cetakan 1 Paket 1 Paket 39,600,000 1 Paket 40,000,000 1 Paket 42,000,000 1 Paket 44,100,000 1 Paket 46,305,000 1 Paket 50,935,500 1 Paket 262,940,500 Subag um
dan penggandaan kegiatan surat menyurat & Kepeg.

1.02.1.02.01.01.01.13 5 Penyediaan Peralatan dan Jumlah peralata dan Paket 1 Paket 202,760,800 1 Paket 150,000,000 1 Paket 157,500,000 1 Paket 165,375,000 1 Paket 173,643,750 1 Paket 191,008,125 6 Paket 1,040,287,675 Subag um
Perlengkapan Kantor perlengakapan kantor yang & Kepeg.
disediakan1

1.02.1.02.01.01.01.17 6 Penyediaan makanan dan Jumlah makanan dan 1860 dos, 2000 dos 67,750,000 2000 dos 64,362,000 2000 dos 67,580,100 2100 dos 70,959,105 2400 dos 74,507,060 2600 dos 81,957,766 12000 dos 427,116,032 Subag um
minuman minuman yang disediakan 75 dos & Kepeg.
untuk rapat

1.02.1.02.01.01.01.21 7 Rapat - rapat koordinasi dan Jumlah perjalanan dinas luar 448 OHK 448 OHK 330,000,000 250 OHK 185,600,000 280 OHK 194,880,000 300 OHK 204,624,000 350 OHK 214,855,200 380 OHK 236,340,720 2008 OHK 1,366,299,920 Subag um
konsultasi keluar dan dalam daerah yang dilaksanakan & Kepeg.
daerah

1.02.1.02.01.01.01.23 8 Penyediaan jasa Tenaga Honor jasa pengelola 3 org 3 org 60,000,000 3 org 36,000,000 3 org 37,800,000 3 org 63,000,000 3 org 63,000,000 3 org 63,000,000 3 org 322,800,000 Subag
Kerja keuangan dalam rangka Keuangan
mendukung administrasi
keuangan yg tertib dan benar

1.02.1.02.01.01.01.24 9 Peningkatan pengelola Jumlah keg rapat peningkatan 3 kali 3 kali 100,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 13 kali 350,000,000 Subag Um
barang milik daerah pengelolaan barang milik dan Kepe
daerah

1.02.1.02.01.01.02 II Program peningkatan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 470,150,000 100% 292,500,000 100% 307,125,000 100% 322,481,250 100% 338,605,313 100% 372,465,844 100% 2,103,327,406 Bidang S
sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik
aparatur

1.02.1.02.01.01.02.21 10 Pemeliharaan Rutin/berkala Jumlah Gedung rumah dinas 1 unit 1 unit 233,000,000 1 paket 150,000,000 1 paket 157,500,000 1 paket 165,375,000 1 paket 173,643,750 1 paket 191,008,125 6 paket 1,070,526,875 Subag Um
rumah dinas yang dipelihara yang dan Kepe
dibangun
1.02.1.02.01.01.02.22 11 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah Gedung Kantor yang I unit I unit 110,000,000 1 paket 50,000,000 1 paket 52,500,000 1 paket 55,125,000 1 paket 57,881,250 1 paket 63,669,375 6 paket 389,175,625 Subag Um
gedung kantor dipelihara dan Kepe

1.02.1.02.01.01.02.24 12 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah kendaraa Roda 4 yang 11 unit 11 unit 88,500,000 11 unit 50,000,000 11 unit 52,500,000 11 unit 55,125,000 11 unit 57,881,250 11 unit 63,669,375 11 unit 367,675,625 Subag Um
kendaraan dinas/operasional dipelihara dan Kepe

1.02.1.02.01.01.02.28 13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan gedung kantor yang 1 paket 1 paket 37,000,000 1 paket 40,000,000 1 paket 42,000,000 1 paket 44,100,000 1 paket 46,305,000 1 paket 50,935,500 6 paket 260,340,500 Subag Um
Peralatan Gedung Kantor dipelihara dan Kepe

1.02.1.02.01.01.02.30 14 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah surat kabar yang 2 jenis surat 4 jenis surat 1,650,000 4 jenis 2,500,000 4 jenis 2,625,000 4 jenis 2,756,250 4 jenis 2,894,063 4 jenis 3,183,469 4 jenis 15,608,781 Subag um
buku perpustakaan disediakan kabar kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar & Kepeg.

1.02.1.02.01.01.03 III Program Peningkatan Tingkat Kedisiplinan aparatur 100% 100% 556,695,000
Disiplin Aparatur

1.02.1.02.01.01.03.02 15 Pengadaan Pakaian Dinas Jumlah pengadaan pakaian 852 stel 852 stel 556,695,000
beserta Perlengkapannya dinas
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

2 Nilai Implementasi Sistem 1.02.1.02.01.01.06 IV Program peningkatan Cakupan laporan kinerja 100% 100% 30,000,000 100% 15,000,000 100% 17,000,000 100% 20,000,000 100% 23,000,000 100% 26,000,000 100% (5 131,000,000 Sekretaria
Akuntabilitas Kinerjas pengembangan sistem yang benar dan tepat waktu (5.Dok.) (5.Dok.) (5.Dok.) (5.Dok.) Dok.)
instansi Pemerintah (SAKIP) pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
1.02.1.02.01.01.06.05 16 Penyusunan Perencanaan Dokumen perencanaan dan 5 dok 5 dok 30,000,000 5 dok 15,000,000 5 dok 17,000,000 5 dok 20,000,000 5 dok 23,000,000 5 dok 26,000,000 5 dok 131,000,000 Subbag
Program dan Pelaporan pelaporan yang disusun Sungram

Meningkatkan Meningkatnya akses 3 Persentase penanggulangan V Program Promosi Desa Siaga aktif 100% 100% 0 Seksi Pro
akses pelayanan pelayanan bidang Kejadian Luar Biasa (KLB) Kesehatan dan dan
bidang kesehatan kesehatan Skala Kabupaten Pemberdayaan Masyarakat Pemberda
Masy
17 Revitalisasi Posyandu dan Persentase posyandu purnama 68% 68% 125,000,000 70% 125,000,000 75% 125,000,000 80% 125,000,000 85% 125,000,000 90% 125,000,000 90% 750,000,000 Seksi Pro
UKBM mandiri dan
Pemberda
Masy

18 Pembinaan dan Persentase desa siaga aktif 100% 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 600,000,000 Seksi Pro
Pengembangan Desa Siaga purnama mandiri dan
Pemberda
Masy

19 Saka Bhakti Husada Jumlah Kader Saka Bakti 5 pangkalan 5 pangkalan 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 50,000,000 300,000,000 Seksi Pro
Husada yang dibina SBH SBH pangkalan pangkalan pangkalan pangkalan 5 5 dan
SBH SBH SBH SBH pangkalan pangkalan Pemberda
SBH SBH Masy

20 Penyuluhan Kesehatan Persentase penyuluhan 80% 80% 150,000,000 82% 150,000,000 84% 150,000,000 86% 150,000,000 88% 150,000,000 90% 150,000,000 90% 900,000,000 Seksi Pro
Masyarakat kesehatan di desa/masyarakat dan
Pemberda
Masy

21 Pengadaan Media Promosi Jumlah jenis media promosi 5 jenis 5 jenis 115,000,000 5 115,000,000 6 115,000,000 6 115,000,000 7 115,000,000 7 115,000,000 7 690,000,000 Seksi Pro
Kesehatan program prioritas yang dan
dihasilkan Pemberda
Masy

22 Pengembangan Taman Persentase posyandu puri 100% 100% 284,973,000 284,973,000 Seksi Pro
Posyandu (BK_Prop) Silpa menjadi taman posyandu dan
2015 Pemberda
Masy

23 Pengembangan Taman Persentase posyandu puri 40% 40% 150,000,000 40% 150,000,000 42% 150,000,000 44% 150,000,000 46% 150,000,000 48% 150,000,000 48% 900,000,000 Seksi Pro
Posyandu (BK_Prop) menjadi taman posyandu dan
Pemberda
Masy

VI Program Pencegahan dan 0


Penanggulangan Penyakit

24 Peningkatan Imunisasi Cakupan desa/kelurahan 95% 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 2,700,000,000 Seksi
Universal Child Survelans
Immunization (UCI) Imunisasi

25 Penanggulangan Penyakit Cakupan penderita DBD yang 100% 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 2,400,000,000 Seksi
DBD tertangani sesuai SOP Pencegah
dan
penanggu
an penyak
menular
26 Penanggulangan Penyakit Cakupan penemuan dan 100% 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 3,000,000,000 Seksi
HIV/AIDS, TB Paru, dan penanganan penderita Pencegah
Kusta pneumonia balita dan
penanggu
an penyak
menular

Cakupan penemuan dan 607 607 627 647 667 687 707 707 0 Seksi
penanganan pasien baru TB Pencegah
BTA Positif dan
penanggu
an penyak
menular
Cakupan penanganan 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 0 Seksi
penderita diare Pencegah
dan
penanggu
an penyak
menular
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Persentase penemuan dan 116 112 110 105 100 95 90 90 0 Seksi


penanganan penderita Pencegah
HIV/AIDS dan
penanggu
an penyak
menular

Jumlah Kasus Kusta yang 0 Seksi


ditemukan Pencegah
dan
penanggu
an penyak
menular

27 Surveilens Epidemiologi Cakupan desa/kelurahan 100% 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 2,100,000,000 Seksi
mengalami KLB yang Survelans
dilakukan penyelidikan Imunisasi
epidemilogi < 24 jam

28 Peningkatan Pelayanan dan Persentase penanganan kasus 100% 100% 100,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 1,270,000,000 Seksi
Penanggulangan Masalah penyakit indra dan jiwa Pencegah
Kesehatan dan
penanggu
an penyak
tidak men

29 Peningkatan Pos Pembinaan Persentase pospindu yang 30% 30% 50,000,000 40% 250,000,000 50% 250,000,000 60% 250,000,000 70% 250,000,000 80% 250,000,000 80% 1,300,000,000 Seksi
Terpadu (Pospindu) terbentuk Pencegah
dan
penanggu
an penyak
tidak men

30 Perawatan dan Persentase pasien jiwa yang 100% 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 600,000,000 Seksi
Pendampingan Kasus Jiwa bisa didampingi dan kader Pencegah
yang terlatih dan
penanggu
an penyak
tidak men

VII Program Upaya Kesehatan 0


Masyarakat

31 Pengamanan Mudik Lebaran, Persentase biaya yang 97% 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 625,200,000 Seksi
Natal dan Tahun Baru dikeluarkan untuk Pelayanan
Pengamanan Mudik Lebaran, Kesehata
Natal dan tahun Baru Primer

32 Perluasan Fungsi Polindes Persentase biaya yang 93% 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 29,264,910,000 Seksi
menjadi Ponkesdes dikeluarkan untuk perluasan Pelayanan
(BK_Prop) fungsi polindes menjadi Kesehata
ponkesdes 197 ponkesdes Primer

33 Penyediaan Makanan dan Jumlah puskesmas yang 16puskesma 16puskesma 1,200,000,000 20 1,300,000,000 22 1,400,000,000 24 1,500,000,000 26 1,600,000,000 27 1,700,000,000 27 8,700,000,000 Seksi
Minuman Pasien dibiayai makan minum s s puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas Pelayanan
pasiennya Kesehata
Primer

34 Pelayanan Kesehatan Bagi Jumlah pasien yang 10 orang 10 orang 25,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 275,000,000 Seksi
Korban Kecelakaan (Visum) mendapatkan visum Pelayanan
Rujukan

35 Pelayanan Kesehatan Persentase kegiatan SPDGT 0 0 0 50% 500,000,000 60% 500,000,000 70% 500,000,000 80% 500,000,000 90% 500,000,000 90% 2,500,000,000 Seksi
Rujukan Pelayanan
Rujukan

36 Pelayanan Kesehatan Batra Jumlah pelaksanaan 0% 0% 0 0 0 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 400,000,000 Seksi
pembinaan kesehatan batra Pengobat
Tradision
VIII Program pengawasan obat 0
dan makanan
37 Peningkatan pengawasan Frekuensi pengawasan dan 60 kali 60 kali 75,000,000 65% 75,000,000 70% 75,000,000 75% 75,000,000 80% 75,000,000 85% 75,000,000 85% 450,000,000 Seksi
keamanan pangan dan bahan pengendalian kesehatan Kefarmas
berbahaya makanan hasil industry dan
produksi Rumah tangga
Frekuensi pengawasan 60% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85% 0 Seksi
keamanan obat (bahan Kefarmas
berbahaya dan keamanan
pangan)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

38 Peningkatan Kefarmasian Jumlah tenaga farmasi yang 0 0 0 250,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 2,250,000,000 Seksi
14 28 28 28 28 28
direkrut Kefarmas
IX Program Pengembangan 0
Lingkungan Sehat
39 Penyediaan dan Pengawasan Persentase rumah sehat 68,84% 69,13% 200,000,000 70% 200,000,000 71% 200,000,000 72% 200,000,000 73% 200,000,000 74% 200,000,000 74% 1,200,000,000 Seksi
air bersih/air minum kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
Persentase Akses Air Bersih 89,63% 89,63% 90% 91% 92% 93% 94% 94% 0 Seksi
yang Berkualitas kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
40 Peningkatan Kesehatan Persentase pemeriksaan 71% 77% 80% 82% 84% 86% 88% 88% 0 Seksi
Lingkungan Pemukiman tempat pengolahan makanan kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
Persentase jumlah penjamah 40 40 60 80 100 120 140 140 0 Seksi
makanan yang dilatih kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
41 Pembangunan Jamban Jumlah Jamban yang 10 10 75,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 2,575,000,000 Seksi
Keluarga (TMMD) terbangun kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga

42 Penyelenggaraan Terlaksananya forum kab 0 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 450,000,000 Seksi
Kabupaten/Kota Sehat Sehat kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga

43 Studi EHRA Terlaksananya studi EHRA 100% 100% 100,000,000 100,000,000 200,000,000 Seksi
kesehatan
lingkunga
100%
kesehatan
kerja dan
olahraga
44 Pengadaan IPAL Jumlah IPAL yang terbangun 7 7 1,074,000,000 1 525,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 12,099,000,000 Seksi
kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
4 Angka Kematian Ibu (AKI) X Program Peningkatan 0
Pelayanan kesehatan
ibu, bayi, remaja/ Upaya
Kesehatan Masyarakat

5 Angka Kematian Bayi 45 Peningkatan Kesehatan Ibu Angka kematian bayi per AKB 11,5, 11,5, 134 300,000,000 11,4,AKI 495,161,000 11,3, AKI 500,000,000 11,2, AKI 600,000,000 11,1, AKI 600,000,000 11, AKI 600,000,000 11, AKI 3,095,161,000 Seksi KG
(AKB) dan Anak 1.000 kh dan Angka AKI 134 132 130 128 126 124 124
Kematian Ibu per 100.000
KH
46 Peningkatan Kesehatan Cakupan pelayanan uslia 54% 54% 100,000,000 56% 200,000,000 57% 200,000,000 58% 200,000,000 59% 200,000,000 60% 200,000,000 60% 1,100,000,000 Seksi KG
Lansia

47 Peningkatan Kesehatan Anak Cakupan pelayanan kesehatan 65% 65% 150,000,000 66% 250,000,000 67% 250,000,000 68% 250,000,000 69% 250,000,000 70% 250,000,000 70% 1,400,000,000 Seksi KG
dan Remaja remaja

Cakupan penjaringan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0 Seksi KG
kesehatan siswa SD dan
setingkat
48 Pelayanan Jampersal Tersedianya RTK di 60% 60% 70% 3,051,214,000 75% 3,051,214,000 80% 3,051,214,000 85% 3,051,214,000 90% 3,051,214,000 90% 17,063,220,000 Seksi KG
Puskesmas Puskesmas

1,807,150,000
49 BOK Puskesmas Persentase tersedianya dana 100% 100% 2,300,000,000 100% 6,241,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 51,741,000,000 Puskesma
untuk mendukung program
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

50 BOK Dinas Kesehatan Persentase tersedianya dana 100% 100% 320,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 5,070,000,000 Seksi KG
untuk mendukung program

6 Persentase Penanganan XI Program Perbaikan Gizi 0 Seksi KG


Balita Gizi Buruk Masyarakat
51 Penanggulangan kurang Jumlah Gizi Buruk yang 243 240 400,000,000 230 450,000,000 230 500,000,000 220 550,000,000 210 600,000,000 200 650,000,000 200 3,150,000,000 Seksi KG
energi protein (KEP),anemia ditangani
gizi besi,gangguan akibat
kurang yodium
52 Program peningkatan ASI Jumlah ruang laktasi yang terb 10 10 435,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 1,435,000,000 Seksi KG
Eksklusif Kab. Layak Anak

53 Peringatan Hari Gizi 0 Seksi KG


Nasional

7 Persentase pembiayaan XII Program Kebijakan dan 0


kesehatan masyarakat Manajemen Pembangunan
miskin Kesehatan (Program
Pelayanan Penduduk
Miskin)
54 Penerbitan Surat Pernyataan Persentase SPM yang 100% 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 1,200,000,000 Seksi
Miskin diterbitkan Pelayanan
Primer

55 Pelayanan Kesehatan Persentase pasien miskin 100% 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 30,000,000,000 Seksi
Masyarakat Miskin (integrasi yang mendapatkan pelayanan Pelayanan
JKN) kesehatan Primer

56 Bantuan Operasional Persentase biaya yang 100% 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 1,200,000,000 Seksi
Penyelenggaraan Jamkesda dikeluarkan untuk Pelayanan
operasional Jamkesda Primer

57 Sosialisasi dan Monev JKN Terlaksananya kegiatan 27 PKM 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 1,500,000,000 Seksi
sosailisasi dan monev di Pelayanan
Puskesmas Primer

8 Persentase Fasilitas XIII Program pengadaan, 0


Kesehatan sesuai Standar peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya

58 Peningkatan Puskesmas Persentase biaya yang 100% 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 360,000,000 Subag Um
Rawat Inap menjadi dikeluarkan untuk dan Kepe
Puskesmas Rawat Inap peningkatan Puskesmas
Standar (BK_Prop) Rawat Inap menjadi
59 Perbaikan Puskesmas Rawat Jumlah Puskesmas yang 16 16 16,035,555,125 14 16,035,555,125 16 16,035,555,125 16 2,700,000,000 16 2,700,000,000 16 16 56,206,665,375 Subag Um
Inap direhab 2,700,000,000 dan Kepe

60 Pembangunan Puskesmas Jumlah pembangunan 0 7 10,996,270,000 3 10,996,270,000 3 10,996,270,000 3 10,996,270,000 2 10,996,270,000 2 2 59,981,350,000 Subag Um
Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap 5,000,000,000 dan Kepe

61 Perbaikan Puskesmas Jumlah perbaikan puskesmas 22 22 9,000,000,000 14 9,000,000,000 20 9,000,000,000 27,000,000,000 Subag Um
Pembantu pembantu dan Kepe

62 Pengadaan Mobil Khusus Jumlah pengadaan mobil 1 1 350,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 350,000,000 Seksi Alk
Pendingin untuk Distribusi vaksin dan PKR
0
Vaksin

63 Pengadaan Mebelair Tersedianya Mebelair di 60% 60% 1,656,800,000 70% 1,500,000,000 75% 2,500,000,000 80% 3,000,000,000 85% 3,000,000,000 90% 90% 14,656,800,000 Seksi Alk
Puskesmas Rawat Inap Baru Puskesmas Rawat Jalan ke dan PKR
3,000,000,000
Puskesmas Rawat Inap Baru

64 Pembangunan Gedung Tersedianya gedung IFK 70% 70% 1,000,000,000 80% 1,000,000,000 90% 8,000,000,000 100% 1,000,000,000 11,000,000,000 Subag Um
Instalasi Farmasi Kesehatan dan Kepe
(DAK Bidang Farmasi)

65 Pengadaan Sarpras Instalasi Tersedianya Sarpras di 70% 70% 801,000,000 75% 500,000,000 80% 400,000,000 85% 400,000,000 90% 400,000,000 100% 300,000,000 100% 2,801,000,000 Subag Um
Farmasi Kesehatan (DAK Gedung IFK dan Kepe
Bidang Farmasi)
66 Penunjang DAK Bidang Tersedianya dana untuk 100% 100% 361,661,500 100% 300,000,000 100% 300,000,000 100% 300,000,00 100% 300,000,000 100% 300,000,000 100% #VALUE! Subag Um
Farmasi menunjang terlaksananya dan Kepe
kegiatan DAK

67 Penunjang DAK Fisik Tersedianya dana untuk 100% 100% 0 0% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 750,000,000 Subag Um
menunjang terlaksananya dan Kepe
kegiatan DAK Fisik

68 Feasibility Studi (FS) Persentase biaya yang 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Subag Um
Pembangunan Puskesmas dikeluarkan untuk biaya FS dan Kepe
Dlanggu Puskesmas
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

69 Feasibility Studi (FS) 100% 100% 50,000,000 50,000,000


Pembangunan Puskesmas
Gondang

70 Feasibility Studi (FS) 10% 100% 50,000,000 50,000,000


Pembangunan Puskesmas
Pesanggrahan

71 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000


Jatirejo

72 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000


Gondang

73 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000


Pesanggrahan

74 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000


Dlanggu

75 Revitalisasi Peralatan Persentase alat kesehatan 10% 10% 0 10% 55,000,000 15% 60,000,000 20% 65,000,000 25% 70,000,000 30% 75,000,000 30% 325,000,000 Seksi Alk
Kesehatan yang mendapatkan dan PKR
kalibrasi/revitalisasi

76 Peningkatan Puskesmas Persentase peningkatan 100% 100% 288,819,747 100% 288,819,747 577,639,494 Subag Um
Perawatan Mampu Poned puskesmas mampu PONED dan Kepe
(DAK Bid Pelayanan Dasar (DAK bidang pelayanan
Silpa 2014) dasar silpa 2014)
77 Pengadaan Mobil Puskesmas Jumlah Pusling yang 0 0 0 0 0 0 0 2 900,000,000 4 1,800,000,000 6 2,700.000,000 6 Seksi Alk
Keliling diadakan dan PKR

78 Pengadaan Alat Kesehatan Persentase biaya yang 99% 99% 10,934,289,120 100% 1,000,000,000 100% 21,000,000,000 100% 4,000,000,000 36,934,289,120 Seksi Alk
dikeluarkan untuk pengadaan dan PKR
Alat Kesehatan

XIV Program Standarisasi 0


Pelayanan Kesehatan

79 Akreditasi Puskesmas Jumlah puskesmas yang 0 3 180,000,000 10 250,000,000 10 300,000,000 4 350,000,000 1,080,000,000 Seksi
terakreditasi Pelayanan
ehatan Pr
80 Akreditasi Puskesmas (DAK) 10 1,300,000,000 10 1,300,000,000 4 500,000,000 3,100,000,000

81 Puskesmas terstandar BLUD Jumlah Puskesmas terstandar 0 2 100,000,000 2 100,000,000 4 100,000,000 6 100,000,000 8 100,000,000 10 100,000,000 10 600,000,000 Subag
BLUD Keuangan
82 Penelitian IKM dan kepuasan Angka IKM B B B 100,000,000 B 100,000,000 A 100,000,000 A 100,000,000 A 100,000,000 A 500,000,000 Seksi
pengguna pelayanan Pelayanan
kesehatan Kesehata
Primer
83 Pembangunan Labkesda Jumlah labkesda yang 1 2,000,000,000 2,000,000,000 Seksi Alk
dibangun dan PKR
XV Program Kebijakan dan 0
Manajemen Pembangunan
Kesehatan
85 Pengembangan SDM Jumlah nakes yang mengikuti 133 orang 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 1,500,000,000 Seksi SD
pelatihan

86 BOP Balai Pengobatan Persentase biaya yang 100% 100% 830,809,120 100% 950,000,000 100% 1,000,000,000 100% 1,050,000,000 100% 1,050,000,000 100% 1,050,000,000 100% 5,930,809,120 Subag
(Penunjang sarana dan dikeluarkan untuk penunjang Keuangan
prasarana pelayanan sarana dan prasarana dinas
kesehatan) kesehatan

87 Penunjang Pelayanan Persentase biaya yang 100% 100% 11,199,973,000 100% 11,199,973,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 78,399,946,000 Puskesma
kesehatan UPT Puskesmas dikeluarkan untuk penunjang
sarana pelayanan kesehatan
27 UPT Puskesmas
88 Pelayanan JKN FKTP Persentase biaya yang 100% 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 186,000,000,000 Puskesma
Puskesmas dikeluarkan untuk pelayanan
kesehatan bagi peserta JKN

89 Pengembangan Sistem Jumlah Puskesmas yang 27 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 900,000,000 Subag
Informasi Kesehatan mengakses informasi Sikda Puskesmas,1 Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Sungram
00% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9 Persentase sediaan Farmasi, XVI Program Obat dan 0


Alkes yang memenuhi syarat Perbekalan Kesehatan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

90 Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan obat 70% 70% 1,400,000,000 75% 1,400,000,000 80% 1,400,000,000 85% 1,400,000,000 90% 1,400,000,000 100% 1,400,000,000 100% 8,400,000,000 Seksi Far
perbekalan kesehatan dan perbekalan kesehatan

91 Peningkatan Mutu Persentase penggunaan obat 70% 70% 50,000,000 75% 75,000,000 80% 75,000,000 85% 75,000,000 90% 75,000,000 100% 75,000,000 100% 425,000,000 Seksi Far
penggunaan Obat dan dan perbekalan kesehatan
Perbekalan Kesehatan

92 Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan obat 100% 100% 3,935,159,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 18,935,159,000 Seksi Far
perbekalan kesehatan (DAK) dan perbekalan kesehatan

XVII Program Pengembangan


Obat Asli Indonesia
93 Pengembangan Kesehatan
Tradisional

94 Jumlah Penjual Jamu dan 40 orang Seksi Bat


toga toma yang mendapat
penyuluhan tentang obat
tradisional
95 Jumlah Puskesmas yang 27 Pusk. Seksi Bat
dibina tentang obat
tradisional

204,766,466,574 210,758,298,420 224,198,643,492 230,050,150,491 236,337,312,841 258,996,544,125 1,365,107,415,942


76
76

BAB V
I
IN D IK A T O R K IN E R J A D IN A S K E S E H A T A N

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk


mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi
akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, tepat dan akurat jika terlebih
dahulu ditetapkan indikator kinerja yang telah disepakati bersama. Penetapan
indikator kinerja merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah atau
Rencana Strategis Organisasi. Hal ini mengingat rencana kinerja akan
merupakan gambaran sosok tampilan organisasi di masa yang akan datang.
Indikator kinerja akan dapat dijadikan sebagai media perantara untuk memberi
gambaran tentang prestasi organisasi yang diharapkan di masa mendatang.
Kinerja organisasi pada dasarnya dapat digambarkan melalui
tingkat
capaian sasaran organisasi dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian
sasaran dimaksud. Dengan demikian, indikator kinerja yang diharapkan dapat
menggambarkan tingkat pencapaian kinerja organisasi, haruslah ditetapkan
dengan hati-hati sehingga benar-benar dapat menggambarkan keadaan untuk
kerja organisasi secara riil.
Berdasarkan uraian makna penetapan kinerja organisasi tersebut maka
guna dapat mengukur tingkat capaian kinerja pelaksanaan pembangunan SKPD,
diperlukan penetapan indikator kinerja dalam bentuk penetapan indikator
kinerja program pembangunan SKPD. Sebagaimana lazimnya sebuah alat ukur
untuk mengukur kinerja organisasi maka indikator kinerja program
pembangunan daerah ditetapkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : (1)
terkait dengan upaya pencapaian sasaran pembangunan daerah, (2)
menggambarkan hasil pencapaian program pembangunan yang diharapkan, (3)
memfokuskan pada hal-hal utama, penting dan merupakan prioritas
program pembangunan daerah, dan (4) terkait dengan pertanggungjawaban
pelaksanaan pembangunan daerah.
Secara rinci, penetapan indikator kinerja program pembangunan
Dinas
Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017 – 2022 yang
mengacu pada
RPJMD, dapat diuraikan sebagai berikut
:
77
77

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat 2017-2022


77
77

K o n d isi
K in e r ja K o n d isi
pada K in e r ja
T a r g e t C a p a ia n S e ti a p T a h u n
aw al pada
No IN D IK A T O R
p e r io d e ak h ir
RPJM D p e r io d e
Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n RPJM D
20 16 20 17 20 18 20 19 2020 2021
1 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Penanggulangan
Kejadian Luar
BIasa (KLB)
Skala Kabupaten
2 Angka 134 102 102 102 102 102 102
Kematian Ibu
3 Angka 11,5 11,5 11,4 11,3 11,2 11,1 11
Kematian Bayi
4 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Balita Gizi
Buruk
5 Persentase 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99
Pembiayaan
kesehatan
masyarakat
miskin
6 Persentase 13 25 37 44 68 100 100
Fasilitas
Kesehatan
masyarakat
miskin
7 Persentase 80 82 84 86 88 90 90
Sediaan
Farmasi, Alkes
yang
memenuhi
syarat
78
78
8 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Temuan
Laporan Hasil
Pemeriksaan
(LHP) atas
penggunaan
anggaran
keuangan, aset,
serta umum

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat 2017-2022


79
79

dan
kepegawaian
ditindaklanjuti

9 Nilai C B B BB BB A A
Implementasi
Sistem
Akuntabilitas
Kinerjas
instansi
Pemerintah
(SAKIP)

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat 2017-2022


8
0
8
0
BAB VII

PENUTU

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-
2022 yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Strategi, Sasaran berikut indikator
kinerja diharapkan mampu menjadi acuan dan arah pembangunan kesehatan di
Kabupaten Seram Bagian Barat selama kurun waktu 5 tahun.
Dikemudian hari apabila terjadi perubahan-perubahan yang mempengaruhi faktor
ekonomi, sosial, politik maupun iklim yang dapat mengubah situasi epidemiologi
maupun kebijakan sehingga rencana strategis yang telah disusun memerlukan
penyesuaian.
Tentunya rencana strategis ini hanya akan sangat bermanfaat bila semua
pelaku pembangunan kesehatan bekerja penuh dedikasi dan berorientasi pada
tujuan akhir pembangunan dan dapat dibangun komitmen bersama dari seluruh
jajaran organisasi kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021

Anda mungkin juga menyukai