DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH
TAHUN 2017
2
BAB I
PEND AH ULUAN
1.1. L A TA R B E L A K A N G
1.3 . M A K S U D D A N TU J U A N
1.4 . S IS TE M A TIK A P E N U L IS A N
B A B II
G A M B A R A N U M U M D IN A S K E S E H A T A N
2 .1 TU G A S , FUNG S I DAN S TR U K TU R O R G A N IS A S I D
IN A S K E S E H A TA N
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Seram
Bagian Barat, maka Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang
kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang
kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan;
dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas
dan fungsinya.
Sedangkan Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri
dari :
1) Kepala Dinas
Kesehatan;
2)
Sekretariat;
berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Kesehatan
Masyarakat.
(3) UPTD terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok
jabatan fungsional ;
a. Puskesmas;
c. Laboratorium Kesehatan.
Kesehatan Lingkungan :9
Perawat : 80
Perawat Gigi :5
Gizi : 11
Bidan : 41
D III Analis Kesehatan :9
51
d. Diploma 1
Bidan : 11
Kesehatan Lingkungan :0
Gizi :4
e. SLTA : 150
Perawat :2
Bidan :0
Asisten Apoteker :1
Gizi :1
Farmasi :1
f. SLTP
SMP : 36
g. SD : 12
2 .3 K IN E R J A P E L A Y A N A N D IN A S K E S E
H A TA N Tabel 2.3.1 Capaian Indikator
Kesehatan 2011-2015
NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015
P r o g r a m P r o m o s i K e s e h a ta n
d a n P e m b e r d a ya a n M a s ya r a k a t
27 Revitalisasi Posyandu dan 0 75.000.000 50.000.000 423.025.000 125.000.000
UKBM
28 Pembinaan dan Pengembangan 0 25.000.000 50.000.000 150.000.000 150.000.000
Desa Siaga
29 Saka Bhakti Husada 0 0 0 90.000.000 100.000.000
30 Penyuluhan Kesehatan 0 0 50.000.000 100.000.000 150.000.000
Masyarakat
31 Pengadaan Media Promosi 0 0 0 100.000.000 115.000.000
Kesehatan
32 Pembinaan Kader Posyandu 0 0 0 0 136.505.000
33 Pengembangan Taman 0 0 0 67.272.000 224.473.000
Posyandu (BK Prop)
34 Pembinaan posyandu dan 0 0 25.000.000 0 0
percontohan
35 Penelitian Indeks Kepuasan 0 0 0 150.000.000 0
Masyarakat dalam Rangka
Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat
36 Promosi Kesehatan dan 0 675.688.750 0 0 0
pemberdayaan Masyarakat
(Cukai)
37 Pembinaan Lingkungan Sehat 1.035.668.750 0 0 0 0
(cukai)
P r o gr a m P e r b a ik a n Gizi
M a s ya r a k a t
38 Penanggulangan Kurang Energi 100.000.000 100.000.000 250.000.000 200.000.000 500.000.000
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang Vit A
dan Kekurangan Zat Mikro
lainnya
32
2014)
P r o g r a m S ta n d a r is a s i P e la y a n a n
K e s e h a ta n
53 Penelitian IKM dan Kepuasan 0 0 0 0 150.000.000
Pengguna BPJS terhadap
pelayanan kesehatan
54 Pembangunan konstruksi 0 0 1.074.000.000 1.074.000.000 0
Bangunan Gudang Farmasi Silpa
DAK 2012
55 Akreditasi Puskesmas 0 0 0 0 180.000.000
P r o gr a m P enga d aa n,
P e n i n g k a ta n dan P e r b a ik a n
Sarana dan Prasar ana
P u s k e s m a s /P u s k e s m a s
P e m b a n tu d a n J a r i n g a n n y a
56 Penunjang DAK Bidang 120.000.000 155.000.000 110.000.000 70.000.000 0
Kesehatan
57 DAK Bidang Lab Kesehatan 528.770.000 0 0 0 0
58 Penunjang DAK Bidang 25.000.000 0 0 0 0
Laboratorium
59 Pembangunan ruang 0 525.000.000 0 0 0
penanganan poned (DAK bidang
Pelayanan Dasar)
60 Fisibsili Studi Kelayakan 250.000.000 247.240.000 0 0 0
Pembangunan RS Utara Sungai
61 Fisibiliti Studi Kelayakan 250.000.000 246.600.000 0 0 0
Pembangunan RS Selatan
Sungai
62 Peningkatan Mutu Pelayanan 6.000.000.000 6.000.000.000 0 0 0
Kesehatan
63 Perencanaan Pembangunan 0 139.500.000 0 0 0
Puskesmas d Kec Sooko,Ngoro,
Jatirejo
34
2 .4 TA N TA N G A N D A N P E L U A N G P E N G E M B A N G A N P E L A Y A
N A N K E S E H A TA N
Faktor-faktor yang merupakan tantangan dalam pelaksanaan
program
kesehatan antara lain :
1. Jumlah penduduk yang sangat besar dan wilayah yang luas.
2. Beban pembiayaan kesehatan masyarakat yang semakin
tinggi khususnya masyarakat miskin
3. Kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan
musim
yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya
penyakit menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB).
4. Perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung
upaya program kesehatan;
5. Adanya krisis ekonomi dan politik yang menyebabkan
kecenderungan meningkatnya masalah kesehatan khususnya
pogram kesehatan ibu, anak dan gizi;
6. Masih banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap sistem /
prosedur pelayanan kesehatan, sikap petugas dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh sarana kesehatan milik Pemerintah.
7. Belum optimalnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor
berfungsinya
secara maksimal Tim Kooordinasi atau pokja-pokja yang
ada di
Kabupaten, Kecamatan dan
Desa
B A B III
IS U -IS U S T R A T E G IS
B ER D A S A R K A N TUGA S D A N FUNG SI
3 .1. ID E N TIF IK A S I P E R M A S A L A H A N B E R D A S A R K A N TU G A S
D A N F U N G S I D IN A S K E S E H A TA N
3.1.1. Derajat Kesehatan
Dalam Undang-undang No. 36 Tahun 2009 disebutkan
bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan
masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan
antara lain angka kematian, angka kesakitan serta status gizi.
Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari
fasilitas kesehatan (fasility based) dan dari masyarakat
(community based).
Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
dari
kejadian kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu
kewaktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
A . A N G K A K E M A TIA N
1. A n g k a K e m a tia n B a y i (A K B )
Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang
terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka
kematian bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per
1.000 kelahiran hidup. Penyebab dari kematian bayi di
40
40
Kabupaten Seram Bagian Barat paling banyak diakibatkan oleh
BBLR (berat bayi lahir rendah), asfiksia, kongenital, diare, dan
lain-lain.
Selama tahun 2015 dilaporkan terjadi 16.394 kelahiran.
Dari
seluruh kelahiran, tercatat 101 kasus lahir mati dan kasus
kematian bayi sebesar 190, diantaranya laki-laki sebanyak
118 bayi dan sebanyak 72 bayi perempuan (Tabel 5). Jumlah
kematian tertinggi ada pada Kecamatan Ngoro yaitu 15 bayi.
Dibandingkan dengan
41
41
tahun 2014 kasus kematian bayi sebesar 127 bayi, maka telah
terjadinya peningkatan kasus kematian bayi. Dengan angka
kematian bayi di tahun 2015 adalah 11,66 per 1000
kelahiran hidup. Peningkatan kasus kematian bayi ini
dikarenakan beberapa sebab, diantaranya BBLR, asfiksi,
kongenital dan lain-lain.
B . M o r b id ita s / A n g k a K e s a k ita n
Morbiditas diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden
maupun prevalen dari suatu penyakit. Angka kesakitan
(Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based
data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans), terutama
yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui
sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil.
Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan
diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu
mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki
potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
1. Tu b e r k u lo s is (TB )
45
45
2 . In f e k s i S a lu r a n P e r n a f a s a n A k u t (IS P A )
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai
jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri,
virus maupun
48
48
3 . H IV /A ID S d a n P e n y a k it In f e k s i M e n u la r S e k s u a l (IM S )
HIV merupakan Human Immunodeficiency Virus adalah
virus penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan menghancurkan
sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu
melindungi diri dari penyakit lain. Sedangkan AIDS adalah
Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV. Perkembangan
penyakit HIV-AIDS terus menunjukkan peningkatan, meskipun
berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan.
Kasus penderita HIV-AIDS yang ada di Kabupaten Seram Bagian
Barat tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :
4. Diare
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika t erdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang
dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya,
atau bila buang air besar tiga kali atau lebih. Perkiraan Jumlah
Kasus Diare adalah perkiraan jumlah penderita diare yang datang
ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka kesakitan
dikali jumlah penduduk di suatu wilayah kerja dalam waktu
satu tahun.
Penderita diare yang ditangani adalah Jumlah penderita yang
datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu
wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah penderita diare
yang ditangani di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015
sebesar 34.962 penderita, dengan jumlah target penemuan
51
51
sebesar 23.120 penderita merupakan 10% dari jumlah penduduk
tahun 2015. Jumlah kasus pada tahun 2015 menurun dari
tahun 2014, hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk segera mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh
diare tersebut, serta segera untuk berobat ke sarana kesehatan
atau Puskesmas. Selain itu pengobatan dapat dilakukan sendiri
dengan meminum oralit.
Kasus penderita Diare pada balita yang ada di Kabupaten
Seram Bagian Barat tahun 2011 – 2015 dapat dilihat dari diagram
dibawah ini :
5 . A F P (A c u te F la c c id P a r a ly s is )
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan
Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga
kasus Polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium bukan kasus Polio. AFP Rate Non Polio dihitung
berdasarkan per 100.000 penduduk/populasi anak usia < 15
tahun.
Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai
indikator untuk menilai program eradikasi polio (erapo). Upaya
memantau keberhasilan erapo adalah dengan melaksanakan
surveilans secara aktif untuk menemukan kasus AFP sebagai
upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar yang
52
52
mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan
penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan
sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Jumlah
kasus AFP (non polio) di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun
2015 sebanyak 20 kasus dari 254.985 jumlah penduduk < 15
tahun. Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 yang terdapat 28
kasus AFP. Terjadinya peningkatan yang sangat signifikan dari
tahun 2011 ke tahun 2014 dikarenakan dilakukan pemantauan
dan pelacakan kasus di setiap tempat. Angka AFP Rate pada
tahun 2015 ini telah mencapai target nasional yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar minimal 2/100.000.
7. D e m a m B e r d a r a h D e n g u e (D B D )
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Kabupaten
Seram Bagian Barat termasuk Kabupaten endemis DBD. Pada tahun
2015 penderita di Kabupaten Seram Bagian Barat 318 penderita,
dengan rincian laki-laki sebanyak 174 penderita dan perempuan
sebanyak 144 penderita. Penderita meninggal dunia sebanyak 14
orang. Pada tahun 2014 penderita DBD sebanyak 49 penderita.
Terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun 2014 ke tahun 2015.
Meningkatnya kasus DBD begitu signifikan karena terjadi KLB DBD
pada awal tahun 2015, dikarenakan musim hujan yang intensitasnya
mulai meningkat tanpa diimbangi oleh kebersihan lingkungan.
8 . M a la r ia
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
bernama plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Kasus malaria di Kabupaten
Seram Bagian Barat berjumlah 5 penderita, dimana kasus terbanyak
terjadi di Gondang sebanyak 3 orang. Semua penderita adalah
laki-laki. Jumlah penderita Malaria di Kabupaten Seram Bagian
Barat Tahun 2015 dapat dilihat pada diagram berikut :
9 . P e n y a k it F ila r ia s i s
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak
ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah
sekelompok cacing parasit nematoda yang menyebabkan infeksi
sehingga berakibat munculnya edema. Jumlah kasus Filariasis di
Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2015 adalah sebanyak
2 orang yaitu di wilayah Puskesmas Modopuro.
Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit filariasis,
terjadi peningkatan penemuan kasus filariasis di Kabupaten Seram
Bagian Barat. Dengan ditemukannya kasus filariasis maka akan
dapat menekan penyebaran penyakit filariasis ke daerah lainnya.
Selain itu diperlukan penanganan
10 . H ip e r te n s i /te k a n a n d a r a h tin g g i
lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (Joint National
Committee on Prevention Detection, Evaluation and Treatment of
High Blood Pressure VII/JNC-VII, 2003). Peningkatan ini
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung
apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara
denyut (diastole).
Pengukuran tekanan darah adalah Penduduk yang berusia
≧18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah minimal satu
tahun sekali di suatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan di dalam
unit pelayanan kesehatan primer, pemerintah maupun swasta, di
dalam maupun di luar gedung. Jumlah penduduk usia 18
di Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 772.697 jiwa. Cakupan
pemeriksaan tekanan darah tinggi di Kabupaten Seram Bagian Barat
sebanyak 215.495, dan yang mengalami hipertensi sebanyak 46.981.
Karena rata-rata semua yang diperiksa adalah pasien hipertensi.
11. O b e s ita s
Obesitas adalah Terjadinya penimbunan lemak yang
berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi
kesehatan. Dikatakan obesitas apabila hasil pengukuran
Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25. Pemeriksaan obesitas adalah
Persentase pengunjung Puskesmas dan jaringannya berusia > 15
tahun yang dilakukan pemeriksaan obesitas dalam kurun waktu satu
tahun. Cakupan pemeriksaan obesitas di Kabupaten Seram Bagian
Barat tahun 2015 sebanyak 15.068, dimana jumlah pengunjung yang
mengalami obesitas sebanyak 157 terbanyak di wialayah Mojosari.
12 . IV A p o s itif p a d a p e r e m p u a n u s ia 3 0 -5 0 ta h u n
IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) adalah
Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan
spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam
asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan
menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite
epithelium. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan di
puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung.
Cakupan pemeriksaan leher rahim dan payudara di Puskesmas
13 . K e ja d ia n L u a r B ia s a (K L B )
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dimaksud adalah timbulnya
atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu desa /kelurahan
dalam waktu tertentu. Kejadian luar biasa di Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2015 terjadi di 14 desa/kelurahan dari total
304 desa/kelurahan, dimana sudah ditangani 100% <24 jam.
Telah dilaksanakan SKD – KLB 1 sistem kewaspadaan dini kejadian
luar biasa pada semester 1.
Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB
di Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2015 dengan jenis KLB
yaitu Difteri dan DBD. Kejadian Difteri di 8 kecamatan dan 12
desa, dimana jumlah penduduk yang terancam 158, laki-laki 80 dan
perempuan 78. Jumlah penderita sebanyak 14 orang, laki-laki
sebanyak 7 orang dan perempuan sebanyak 7 orang. Jumlah
penderita Difteri terbanyak pada usia 1 - 4 tahun sebanyak 7
anak. Pada rentang usia tersebut rentan terkena penyakit Difteri.
Adapun kasus DBD sebanyak 318 kasus dengan jumlah kematian
14 orang.
14 . P e n y a k it M e n u la r Y a n g D a p a t D ic e g a h D e n g a n Im u n is a s i (P
D 3 I)
Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) adalah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non neonatorum,
Tetanus neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. PD3I
merupakan penyakit yang diharapkan dapat
diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi,
pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit difteri,
pertusis, tetanus, campak, polio dan hepatitis.
a ) D if te r i
Difteri adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Diphteriae, yang ditandai dengan pembentukan
membran di kerongkongan dan aliran udara lainnya yang
menyebabkan sulit bernafas. Termasuk Difteri pada mata, kulit,
telinga, hidung dan vagina. Difteri termasuk penyakit menular yang
b ) P e r tu s is
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai
tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan mengalami
muntah. Gejala pertusis demam ringan, bersin, hidung berair dan
batuk kering. Disebut juga batuk rejan atau batuk seratus hari. Di
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015 tidak ditemukan
penderita pertusis. Upaya pencegahan kasus pertusis dilakukan
melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3
bulan dan 4 bulan atau usia yang lebih dari itu tetapi masih di
bawah 1 tahun (usia sampai dengan 11 bulan).
c ) Te ta n u s
Tetanus adalah penyakit infeksi akut dan sering fatal yang
mengenai sistem saraf yang disebabkan infeksi bakteri dari luka
terbuka. Ditandai dengan kontraksi otot Tetanik dan Hiperrefleksi,
yang mengakibatkan Trismus (rahang terkunci), Spasme Glotis,
Spasme otot umum, Opistotonus, Spasme Respiratoris, Seramgan
kejang dan Paralisis. Tetanus dibedakan menjadi dua yaitu
tetanus non neonatorum dan tetanus neonatorum. Di Kabupaten
Seram Bagian Barat pada tahun 2015 tidak ditemukan penderita
tetanus.
d) Ca m p ak
Campak adalah Penyakit akut yang disebabkan Morbili
virus ditandai dengan munculnya demam tinggi (>38 C), bintik
merah (ruam), disertai salah satu gejala seperti batuk, pilek dan
mata merah. Untuk jumlah kasus campak di Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2015 mengalami penurunan yang drastis
dari tahun 2013, hasil dari pelaporan Subdin P2PL untuk
tahun 2014 dan tahun 2015 tidak terdapat kasus penyakit
campak, hal ini berbeda dari tahun 2013 yang terdapat 24 kasus
campak.
e ) P o lio
Polio adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
Polio. Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang
anak- anak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan
kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah
satu bagian tubuhnya. Gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
dalam rangka Eradikasi Polio dan wujud dari kesepakatan
global bertujuan membasmi penyakit polio. Keberhasilan dari
program tersebut bisa dicapai dengan dilaksanakan surveilance
secara aktif baik di Rumah Sakit dan di masyarakat setiap minggu.
Untuk dapat menemukan kasus secara dini terhadap munculnya
virus polio liar yang mungkin terdapat di masyarakat sehingga dapat
segera dilakukan penanggulangan.
Kasus polio di tahun 2015 tidak ditemukannya penderita
di Kabupaten Seram Bagian Barat. Sama halnya juga pada tahun
2014 yang tidak ditemukan kasus polio, sedangkan pada tahun
sebelumnya seperti pada tahun 2009 terdapat 7 kasus polio dan
tahun 2010 terdapat 5 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa
penanggulangan yang dilakukan tepat sasaran dan sudah meratanya
pemberian imunisasi polio di tiap kecamatan di Kabupaten Seram
Bagian Barat. Selain itu masyarakat juga sudah tergerak untuk
mendapatkan imunisasi di Posyandu maupun sarana kesehatan.
f ) H e p a titis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh
"Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati. Hepatitis B adalah penyakit infeksi, terutama mengenai
hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis
B merupakan salah satu dari 5 jenis hepatitis, yaitu hepatitis A,
hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Hepatitis B dapat
berupa infeksi akut (cepat timbul lalu pulih) dan juga kronik
(berlangsung lama). Sebanyak 1%-5% dewasa, 90% bayi baru
lahir, dan 50% bayi yang terinfeksi hepatitis B akut akan
berkembang menjadi hepatitis kronik.
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2015 cakupan penderita
Hepatitis B nihil/tidak ada penderita. Hal ini menunjukkan
pemberian imunisasi yang tepat sasaran dan pencegahan yang sudah
baik.
4. Tenaga Kesehatan
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh
swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga
kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta
perlu diketahui. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil
pengumpulan data sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten
Seram Bagian Barat, yang meliputi tenaga yang ada di Puskesmas,
Rumah Sakit maupun yang ada pada Dinas Kesehatan di Kabupaten.
Tenaga yang ada di sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas
di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2017 seluruhnya 1.135
orang yang tersebar pada 17 Puskesmas, yang meliputi Tenaga Medis
74 orang, Perawat 414 orang, Bidan 304 orang, Farmasi 14
orang, Kesehatan Masyarakat 5 orang, Sanitasi 23 orang, Gizi 12,.
Tenaga lainnya 289 orang Untuk Sumber Daya Kesehatan yang
terdapat pada RSU Piru di Kabupaten Seram Bagian Barat
seluruhnya 741 orang, yang terdiri dari Tenaga Medis 117 orang,
254 Perawat dan Bidan 95 orang, Farmasi 23 orang, Kesehatan
Masyarakat 4 orang, Gizi 8 orang, Teknis Medis 7 orang, Sanitasi
4 orang, Kesehatan lainnya 229 orang .
Bupati
(1) (2) (3) (4)
(5) Misi 6 :
Memperlebar
akses
dan
kesempatan
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mojokerto yang Mandiri, Sejahtera, dan
untuk
Bermartabat melalui Penguatan dan Pengembangan Basis Perekonomian, Pendidikan
memperoleh
serta Kesehatan
pelayanan
Misi : memperlebar akses dan kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
kesehatan
mudah dan murah serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
yang mudah
Misi dan Program Permasalahan Faktor
No dan murah
Bupati dan Wakil Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
serta
mampu
menjangkau
seluruh
lapisan
masyarakat
Fo k u s
P r o gr a m :
1.
Pening
katan
pemera
taan
sehat tahun
6. Belum 2011tent
optimalnya ang
akses perbaika
terhadap n gizi
kualitas 7. Perda HIV
No
pelayanan
4 Tahun
kesehatan
2005
dasar
tentang
7. Masih belum
Pengend
optimalnya
alian
sediaan mutu,
HIV
manfaat,
8. Pergub
keamanan DBD
sediaan No 20
farmasi, alkes Tahun
dan makanan 2011
8. Belum tentang
optimalnya Pengend
jumlah, jenis, alian
mutu, DBD di
pemerataan Jatim
dan 9.
pengembanga Dukun
n sumber gan
daya Kepala
kesehatan Desa
9. Belum melalui
optimalnya SK
pelaksanaan pengua
Jaminan tan
Kesehatan desa
Nasional siaga
10. Belum 10.
optimalnya Kemitraa
pelaksanaan n strategis
manajemen pihak
pembangunan ketiga,
kesehatan organisasi
kemasyar
akata n
dan
organisasi profesi
11. Perpres 42 tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
3 .3 TE L A A H A N R E N S TR A K E M E N TE R IA N D A N R E N S TR A S K P D
P R O V IN S I
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat tidak lepas dari kebijakan yang
diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sasaran indikator Kemenkes dan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga merupakan sasaran yang harus
dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak
ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong- royong”
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam
tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Terdapat dua Tujuan pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun
2015-2019, yaitu: 1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2)
Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Sasaran
Jangka
No Permasalahan Penghambat Pendorong
Menengah
Renstra
9. Tersedianya jaringan S is te m In f o r m a s i d a la m m e n u n ja n
g manajemen Kesehatan
10. Belum optimalnya per an s e r ta m asya r a k at te r h a d a p
kesehatan
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat
Target Kinerja pada tahun ke
Tujuan Sasaran Indikator Satuan
Kinerja 2017 2017 2018 2019 2020 2022
Angka
100.000
Kematian 134 102 102 102 102 102
/KH
Ibu
Angka
1.000
Kematian 11.5 11.4 11.3 11.2 11.2 11
/KH
Bayi
Persentase
Penanganan
% 100 100 100 100 100 100
Balita Gizi
Buruk
Pembiayaan
Kesehatan
Masyarakat
miskin
Nilai
Implement
asi Sistem
Akuntabilit
as Kinerja C B B BB BB A A
instansi
Pemerintah
(SAKIP)
Dan telah ditetapkan pula Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan
Kabupaten Seram Bagian Barat yang mana IKU tersebut merupakan Indikator yang
dianggap Utama dari indikator– indikator yang ada. Adapun IKU Dinas Kesehatan
terdiri dari 2 Kinerja Utama dengan indikator kinerja utama sebanyak 7 indikator,
untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut : TABEL 4.2
71
Pemda terkait
pembiayaan
kesehatan dan
jaminan
kesehatan
Meingkatkan Meningkatny 1. Sinkronisasi 1. Membangun 1. Program
kulitas a kualitas perencanaan standarisasi Pengadaan,
Kesehatan Kesehatan pengembangan kualitas pelayanan peningkata
sarana, dan menjamin n sarana
prasarana peningkatan dan
peralatan dan kepuasan prasarana
tenaga pada masyarakat puskesmas
fasilitas 2. Peningkatan sediaan /pustu dan
kesehatan farmasi, alkes, yang jarinngann
2. Pembinaan dan memenuhi syarat ya Program
pengawasan untuk kebutuhan 2. Standarisas
standarisasi yang berorientasu i Pelayanan
pelayanan pada patient safety
3. Pengembangan Kesehatan
dan penguatan 3. Program
fasilitas Obat dan
pelayanan Perbekalan
kesehatan Kesehata
4. Meningkatkan
kualitas sarana
kefarmasian
dan alat
kesehatan
melalui
pembinaan dan
pengendalian
72
5. Memperketat
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
produk-produk
sediaan
farmasi, alat
kesehatan
6. Advokasi untuk
pengadaan
tenaga farmasi
dan
peningkatan
kualitas SDM
Farmasi
73
BAB V
R EN C A NA P R O G R A M D A N K E G IA TA N , IN D IK A T O R K IN E R J A ,
KEL O M P O K S A S A R A N D A N P EN D A N A A N IN D IK A T IF
Berdasarkan isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
Kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017 - 2022 dijabarkan
sebagai berikut :
1. P r o g r a m P r o m o s i d a n P e m b e r d a ya a n M a s ya r a k a
a. Revitalisasi Posyandu dan UKBM
b. Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga
c. Saka Bhakti Husada
d. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
e. Pengadaan Media Promosi Kesehatan
f. Pengembangan Taman Posyandu
2. P r o g r a m U p a ya K e s e h a ta n M a s ya r a k a t
a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak b. Peningkatan Kesehatan Lansia
b. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Puskesmas
c. Peningkatan Kesehatan Anak dan Remaja
d. Pengamanan Mudik Lebaran, Natal, Tahun Baru dan Kegiatan Hari Besar
e. Perluasan Fungsi Polindes menjadi Poskesdes
f. Pelayanan Jampersal Puskesmas
g. BOK Dinas Kesehatan
h. BOK Puskesmas
i. Pelayanan Kesehatan Rujukan
3. P r o g r a m P e n g a d a a n , p e n i n g k a ta n d a n p e r b a ik a n s a r a n a d a n p r a s a r a n a
P u s k e s m a s /P u s tu d a n ja r i n g a n n y a , te r d ir i d a r i k e g ia ta n :
a. Peningkatan Puskesmas Rawat Inap Menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar
Perbaikan Puskesmas (Rawat Inap dan Rawat Jalan) dan Pembangunan
Puskesmas.
b. Perbaikan Puskesmas Pembantu
c. Pengadaan Alat Kesehatan untuk Puskesmas dan Pustu
d. Pengadaan Mebelair untuk Puskesmas dan Pustu
e. Pengadaan Mobil Puskesmas Keliling
f. Pengadaan Mobil KHusus Pendingin untuk Distribusi Vaksin
g. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi
h. Pengadaan Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi
i. Penunjang DAK Farmasi
j. Penunjang DAK Fisik
4. P r o g r a m S ta n d a r i s a s i P e la y a n a n K e s e h a ta n
a. Akreditasi Puskesmas
b. Penelitian Survei/Indeks Kepuasan Masyarakat dan kepuasan pengguna layanan
kesehatan
5. P r o g r a m K e b ija k a n d a n M a n a je m e n P e m b a n g u n a n K e s e h a ta n
a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (Integrasi JKN)
b. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Jamkesda/Maskin
c. Sosialisasi dan Monev JKN
d. Pengembangan Sumber Daya Manusia
e. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
f. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional FKTP
g. Penunjang Pelayanan Kesehatan Puskesmas
6. P r o g r a m P e m b i n a a n L i n g k u n g a n S o s i a l
a. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas
Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok
(Pembangunan Puskesmas Rawat Inap)
7. P r o g r a m P e r b a ik a n G i z i M a s ya r a k a t
a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
Lainnya
b. Peningkatan ASI Ekslusif dalam Rangka Kab Layak Anak
c. Peringatan Hari Gizi Nasional
8. P r o g r a m P e n c e ga h a n d a n P e n a n g g u la n g a n P e n y a k i t M e n u la r
a. Peningkatan Imunisasi
b. Penanggulangan Penyakit DBD
c. Penangulangan Penyakit HIV/AIDS, TB, Diare dan Kusta
d. Surveilens Epidemioogi
e. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
f. Peningkatan Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu)
g. Perawatan dan Pendampingan Kasus Jiwa
10 . P r o g r a m P e n g a d a a n O b a t d a n P e r b e k a la n K e s e h a ta n
a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (APBD dan DAK)
b. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan ningkatan Mutu dan Keamanan Makanan
11. P r o g r a m P e n g a w a s a n O b a t d a n M a k a n a n
a. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya b. Peningkatan Kefarmasian
5
.
1
2
0
1
7
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Meningkatkan Meningkatnya kualitas 1 Persentase Temuan Laporan 1.02.1.02.01.01 I Program Administrasi Tingkat kelancaran 100% 100% 1,176,110,800 100% 1,460,962,000 100% 1,530,910,100 100% 1,627,665,605 100% 1,705,798,885 100% 1,848,298,124 100% 9,349,745,514 Sekretaria
kualitas kesehatan kesehatan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Perkantoran administrasi perkantoran
penggunaan anggaran
keuangan, aset, serta umum
dan kepegawaian
ditindaklanjuti
1.02.1.02.01.01.01.02 1 Penyediaan jasa komunikasi, Jumlah biaya rekening listrik, 2 rekening 2 rekening 264,000,000 2 rekening 264,000,000 2 rekening 277,200,000 2 rekening 291,060,000 2 rekening 305,613,000 2 rekening 320,893,650 2 rekening 1,722,766,650 Subag um
sumber daya air dan listrik telepon yang dibayarkan & Kepeg.
1.02.1.02.01.01.01.06 2 Penyediaan jasa Jumlah kendaraan dinas yang 11 unit 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 15 unit 15,000,000 11 unit 15,000,000 11 unit 15,000,000 Subag um
pemeliharaan dan perijinan dilakukan pemeliharaan dan & Kepeg.
kendaraan dinas/operasional perijinan
1.02.1.02.01.01.01.10 3 Penyediaan alat tulis kantor Jumlah Alat Tulis Kantor 1 Paket 1 Paket 100,000,000 1 Paket 74,000,000 1 Paket 77,700,000 1 Paket 81,585,000 1 Paket 85,664,250 1 Paket 94,230,675 1 Paket 513,179,925 Subag um
yang disediakan & Kepeg.
1.02.1.02.01.01.01.11 4 Penyediaan barang cetakan Jumlah barang cetakan 1 Paket 1 Paket 39,600,000 1 Paket 40,000,000 1 Paket 42,000,000 1 Paket 44,100,000 1 Paket 46,305,000 1 Paket 50,935,500 1 Paket 262,940,500 Subag um
dan penggandaan kegiatan surat menyurat & Kepeg.
1.02.1.02.01.01.01.13 5 Penyediaan Peralatan dan Jumlah peralata dan Paket 1 Paket 202,760,800 1 Paket 150,000,000 1 Paket 157,500,000 1 Paket 165,375,000 1 Paket 173,643,750 1 Paket 191,008,125 6 Paket 1,040,287,675 Subag um
Perlengkapan Kantor perlengakapan kantor yang & Kepeg.
disediakan1
1.02.1.02.01.01.01.17 6 Penyediaan makanan dan Jumlah makanan dan 1860 dos, 2000 dos 67,750,000 2000 dos 64,362,000 2000 dos 67,580,100 2100 dos 70,959,105 2400 dos 74,507,060 2600 dos 81,957,766 12000 dos 427,116,032 Subag um
minuman minuman yang disediakan 75 dos & Kepeg.
untuk rapat
1.02.1.02.01.01.01.21 7 Rapat - rapat koordinasi dan Jumlah perjalanan dinas luar 448 OHK 448 OHK 330,000,000 250 OHK 185,600,000 280 OHK 194,880,000 300 OHK 204,624,000 350 OHK 214,855,200 380 OHK 236,340,720 2008 OHK 1,366,299,920 Subag um
konsultasi keluar dan dalam daerah yang dilaksanakan & Kepeg.
daerah
1.02.1.02.01.01.01.23 8 Penyediaan jasa Tenaga Honor jasa pengelola 3 org 3 org 60,000,000 3 org 36,000,000 3 org 37,800,000 3 org 63,000,000 3 org 63,000,000 3 org 63,000,000 3 org 322,800,000 Subag
Kerja keuangan dalam rangka Keuangan
mendukung administrasi
keuangan yg tertib dan benar
1.02.1.02.01.01.01.24 9 Peningkatan pengelola Jumlah keg rapat peningkatan 3 kali 3 kali 100,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 13 kali 350,000,000 Subag Um
barang milik daerah pengelolaan barang milik dan Kepe
daerah
1.02.1.02.01.01.02 II Program peningkatan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 470,150,000 100% 292,500,000 100% 307,125,000 100% 322,481,250 100% 338,605,313 100% 372,465,844 100% 2,103,327,406 Bidang S
sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik
aparatur
1.02.1.02.01.01.02.21 10 Pemeliharaan Rutin/berkala Jumlah Gedung rumah dinas 1 unit 1 unit 233,000,000 1 paket 150,000,000 1 paket 157,500,000 1 paket 165,375,000 1 paket 173,643,750 1 paket 191,008,125 6 paket 1,070,526,875 Subag Um
rumah dinas yang dipelihara yang dan Kepe
dibangun
1.02.1.02.01.01.02.22 11 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah Gedung Kantor yang I unit I unit 110,000,000 1 paket 50,000,000 1 paket 52,500,000 1 paket 55,125,000 1 paket 57,881,250 1 paket 63,669,375 6 paket 389,175,625 Subag Um
gedung kantor dipelihara dan Kepe
1.02.1.02.01.01.02.24 12 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah kendaraa Roda 4 yang 11 unit 11 unit 88,500,000 11 unit 50,000,000 11 unit 52,500,000 11 unit 55,125,000 11 unit 57,881,250 11 unit 63,669,375 11 unit 367,675,625 Subag Um
kendaraan dinas/operasional dipelihara dan Kepe
1.02.1.02.01.01.02.28 13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan gedung kantor yang 1 paket 1 paket 37,000,000 1 paket 40,000,000 1 paket 42,000,000 1 paket 44,100,000 1 paket 46,305,000 1 paket 50,935,500 6 paket 260,340,500 Subag Um
Peralatan Gedung Kantor dipelihara dan Kepe
1.02.1.02.01.01.02.30 14 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah surat kabar yang 2 jenis surat 4 jenis surat 1,650,000 4 jenis 2,500,000 4 jenis 2,625,000 4 jenis 2,756,250 4 jenis 2,894,063 4 jenis 3,183,469 4 jenis 15,608,781 Subag um
buku perpustakaan disediakan kabar kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar & Kepeg.
1.02.1.02.01.01.03 III Program Peningkatan Tingkat Kedisiplinan aparatur 100% 100% 556,695,000
Disiplin Aparatur
1.02.1.02.01.01.03.02 15 Pengadaan Pakaian Dinas Jumlah pengadaan pakaian 852 stel 852 stel 556,695,000
beserta Perlengkapannya dinas
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
2 Nilai Implementasi Sistem 1.02.1.02.01.01.06 IV Program peningkatan Cakupan laporan kinerja 100% 100% 30,000,000 100% 15,000,000 100% 17,000,000 100% 20,000,000 100% 23,000,000 100% 26,000,000 100% (5 131,000,000 Sekretaria
Akuntabilitas Kinerjas pengembangan sistem yang benar dan tepat waktu (5.Dok.) (5.Dok.) (5.Dok.) (5.Dok.) Dok.)
instansi Pemerintah (SAKIP) pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
1.02.1.02.01.01.06.05 16 Penyusunan Perencanaan Dokumen perencanaan dan 5 dok 5 dok 30,000,000 5 dok 15,000,000 5 dok 17,000,000 5 dok 20,000,000 5 dok 23,000,000 5 dok 26,000,000 5 dok 131,000,000 Subbag
Program dan Pelaporan pelaporan yang disusun Sungram
Meningkatkan Meningkatnya akses 3 Persentase penanggulangan V Program Promosi Desa Siaga aktif 100% 100% 0 Seksi Pro
akses pelayanan pelayanan bidang Kejadian Luar Biasa (KLB) Kesehatan dan dan
bidang kesehatan kesehatan Skala Kabupaten Pemberdayaan Masyarakat Pemberda
Masy
17 Revitalisasi Posyandu dan Persentase posyandu purnama 68% 68% 125,000,000 70% 125,000,000 75% 125,000,000 80% 125,000,000 85% 125,000,000 90% 125,000,000 90% 750,000,000 Seksi Pro
UKBM mandiri dan
Pemberda
Masy
18 Pembinaan dan Persentase desa siaga aktif 100% 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 600,000,000 Seksi Pro
Pengembangan Desa Siaga purnama mandiri dan
Pemberda
Masy
19 Saka Bhakti Husada Jumlah Kader Saka Bakti 5 pangkalan 5 pangkalan 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 50,000,000 300,000,000 Seksi Pro
Husada yang dibina SBH SBH pangkalan pangkalan pangkalan pangkalan 5 5 dan
SBH SBH SBH SBH pangkalan pangkalan Pemberda
SBH SBH Masy
20 Penyuluhan Kesehatan Persentase penyuluhan 80% 80% 150,000,000 82% 150,000,000 84% 150,000,000 86% 150,000,000 88% 150,000,000 90% 150,000,000 90% 900,000,000 Seksi Pro
Masyarakat kesehatan di desa/masyarakat dan
Pemberda
Masy
21 Pengadaan Media Promosi Jumlah jenis media promosi 5 jenis 5 jenis 115,000,000 5 115,000,000 6 115,000,000 6 115,000,000 7 115,000,000 7 115,000,000 7 690,000,000 Seksi Pro
Kesehatan program prioritas yang dan
dihasilkan Pemberda
Masy
22 Pengembangan Taman Persentase posyandu puri 100% 100% 284,973,000 284,973,000 Seksi Pro
Posyandu (BK_Prop) Silpa menjadi taman posyandu dan
2015 Pemberda
Masy
23 Pengembangan Taman Persentase posyandu puri 40% 40% 150,000,000 40% 150,000,000 42% 150,000,000 44% 150,000,000 46% 150,000,000 48% 150,000,000 48% 900,000,000 Seksi Pro
Posyandu (BK_Prop) menjadi taman posyandu dan
Pemberda
Masy
24 Peningkatan Imunisasi Cakupan desa/kelurahan 95% 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 2,700,000,000 Seksi
Universal Child Survelans
Immunization (UCI) Imunisasi
25 Penanggulangan Penyakit Cakupan penderita DBD yang 100% 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 2,400,000,000 Seksi
DBD tertangani sesuai SOP Pencegah
dan
penanggu
an penyak
menular
26 Penanggulangan Penyakit Cakupan penemuan dan 100% 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 3,000,000,000 Seksi
HIV/AIDS, TB Paru, dan penanganan penderita Pencegah
Kusta pneumonia balita dan
penanggu
an penyak
menular
Cakupan penemuan dan 607 607 627 647 667 687 707 707 0 Seksi
penanganan pasien baru TB Pencegah
BTA Positif dan
penanggu
an penyak
menular
Cakupan penanganan 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 0 Seksi
penderita diare Pencegah
dan
penanggu
an penyak
menular
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
27 Surveilens Epidemiologi Cakupan desa/kelurahan 100% 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 2,100,000,000 Seksi
mengalami KLB yang Survelans
dilakukan penyelidikan Imunisasi
epidemilogi < 24 jam
28 Peningkatan Pelayanan dan Persentase penanganan kasus 100% 100% 100,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 1,270,000,000 Seksi
Penanggulangan Masalah penyakit indra dan jiwa Pencegah
Kesehatan dan
penanggu
an penyak
tidak men
29 Peningkatan Pos Pembinaan Persentase pospindu yang 30% 30% 50,000,000 40% 250,000,000 50% 250,000,000 60% 250,000,000 70% 250,000,000 80% 250,000,000 80% 1,300,000,000 Seksi
Terpadu (Pospindu) terbentuk Pencegah
dan
penanggu
an penyak
tidak men
30 Perawatan dan Persentase pasien jiwa yang 100% 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 600,000,000 Seksi
Pendampingan Kasus Jiwa bisa didampingi dan kader Pencegah
yang terlatih dan
penanggu
an penyak
tidak men
31 Pengamanan Mudik Lebaran, Persentase biaya yang 97% 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 625,200,000 Seksi
Natal dan Tahun Baru dikeluarkan untuk Pelayanan
Pengamanan Mudik Lebaran, Kesehata
Natal dan tahun Baru Primer
32 Perluasan Fungsi Polindes Persentase biaya yang 93% 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 29,264,910,000 Seksi
menjadi Ponkesdes dikeluarkan untuk perluasan Pelayanan
(BK_Prop) fungsi polindes menjadi Kesehata
ponkesdes 197 ponkesdes Primer
33 Penyediaan Makanan dan Jumlah puskesmas yang 16puskesma 16puskesma 1,200,000,000 20 1,300,000,000 22 1,400,000,000 24 1,500,000,000 26 1,600,000,000 27 1,700,000,000 27 8,700,000,000 Seksi
Minuman Pasien dibiayai makan minum s s puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas Pelayanan
pasiennya Kesehata
Primer
34 Pelayanan Kesehatan Bagi Jumlah pasien yang 10 orang 10 orang 25,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 275,000,000 Seksi
Korban Kecelakaan (Visum) mendapatkan visum Pelayanan
Rujukan
35 Pelayanan Kesehatan Persentase kegiatan SPDGT 0 0 0 50% 500,000,000 60% 500,000,000 70% 500,000,000 80% 500,000,000 90% 500,000,000 90% 2,500,000,000 Seksi
Rujukan Pelayanan
Rujukan
36 Pelayanan Kesehatan Batra Jumlah pelaksanaan 0% 0% 0 0 0 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 400,000,000 Seksi
pembinaan kesehatan batra Pengobat
Tradision
VIII Program pengawasan obat 0
dan makanan
37 Peningkatan pengawasan Frekuensi pengawasan dan 60 kali 60 kali 75,000,000 65% 75,000,000 70% 75,000,000 75% 75,000,000 80% 75,000,000 85% 75,000,000 85% 450,000,000 Seksi
keamanan pangan dan bahan pengendalian kesehatan Kefarmas
berbahaya makanan hasil industry dan
produksi Rumah tangga
Frekuensi pengawasan 60% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85% 0 Seksi
keamanan obat (bahan Kefarmas
berbahaya dan keamanan
pangan)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
38 Peningkatan Kefarmasian Jumlah tenaga farmasi yang 0 0 0 250,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 2,250,000,000 Seksi
14 28 28 28 28 28
direkrut Kefarmas
IX Program Pengembangan 0
Lingkungan Sehat
39 Penyediaan dan Pengawasan Persentase rumah sehat 68,84% 69,13% 200,000,000 70% 200,000,000 71% 200,000,000 72% 200,000,000 73% 200,000,000 74% 200,000,000 74% 1,200,000,000 Seksi
air bersih/air minum kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
Persentase Akses Air Bersih 89,63% 89,63% 90% 91% 92% 93% 94% 94% 0 Seksi
yang Berkualitas kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
40 Peningkatan Kesehatan Persentase pemeriksaan 71% 77% 80% 82% 84% 86% 88% 88% 0 Seksi
Lingkungan Pemukiman tempat pengolahan makanan kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
Persentase jumlah penjamah 40 40 60 80 100 120 140 140 0 Seksi
makanan yang dilatih kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
41 Pembangunan Jamban Jumlah Jamban yang 10 10 75,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 2,575,000,000 Seksi
Keluarga (TMMD) terbangun kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
42 Penyelenggaraan Terlaksananya forum kab 0 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 450,000,000 Seksi
Kabupaten/Kota Sehat Sehat kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
43 Studi EHRA Terlaksananya studi EHRA 100% 100% 100,000,000 100,000,000 200,000,000 Seksi
kesehatan
lingkunga
100%
kesehatan
kerja dan
olahraga
44 Pengadaan IPAL Jumlah IPAL yang terbangun 7 7 1,074,000,000 1 525,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 12,099,000,000 Seksi
kesehatan
lingkunga
kesehatan
kerja dan
olahraga
4 Angka Kematian Ibu (AKI) X Program Peningkatan 0
Pelayanan kesehatan
ibu, bayi, remaja/ Upaya
Kesehatan Masyarakat
5 Angka Kematian Bayi 45 Peningkatan Kesehatan Ibu Angka kematian bayi per AKB 11,5, 11,5, 134 300,000,000 11,4,AKI 495,161,000 11,3, AKI 500,000,000 11,2, AKI 600,000,000 11,1, AKI 600,000,000 11, AKI 600,000,000 11, AKI 3,095,161,000 Seksi KG
(AKB) dan Anak 1.000 kh dan Angka AKI 134 132 130 128 126 124 124
Kematian Ibu per 100.000
KH
46 Peningkatan Kesehatan Cakupan pelayanan uslia 54% 54% 100,000,000 56% 200,000,000 57% 200,000,000 58% 200,000,000 59% 200,000,000 60% 200,000,000 60% 1,100,000,000 Seksi KG
Lansia
47 Peningkatan Kesehatan Anak Cakupan pelayanan kesehatan 65% 65% 150,000,000 66% 250,000,000 67% 250,000,000 68% 250,000,000 69% 250,000,000 70% 250,000,000 70% 1,400,000,000 Seksi KG
dan Remaja remaja
Cakupan penjaringan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0 Seksi KG
kesehatan siswa SD dan
setingkat
48 Pelayanan Jampersal Tersedianya RTK di 60% 60% 70% 3,051,214,000 75% 3,051,214,000 80% 3,051,214,000 85% 3,051,214,000 90% 3,051,214,000 90% 17,063,220,000 Seksi KG
Puskesmas Puskesmas
1,807,150,000
49 BOK Puskesmas Persentase tersedianya dana 100% 100% 2,300,000,000 100% 6,241,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 51,741,000,000 Puskesma
untuk mendukung program
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
50 BOK Dinas Kesehatan Persentase tersedianya dana 100% 100% 320,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 5,070,000,000 Seksi KG
untuk mendukung program
55 Pelayanan Kesehatan Persentase pasien miskin 100% 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 30,000,000,000 Seksi
Masyarakat Miskin (integrasi yang mendapatkan pelayanan Pelayanan
JKN) kesehatan Primer
56 Bantuan Operasional Persentase biaya yang 100% 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 1,200,000,000 Seksi
Penyelenggaraan Jamkesda dikeluarkan untuk Pelayanan
operasional Jamkesda Primer
57 Sosialisasi dan Monev JKN Terlaksananya kegiatan 27 PKM 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 1,500,000,000 Seksi
sosailisasi dan monev di Pelayanan
Puskesmas Primer
58 Peningkatan Puskesmas Persentase biaya yang 100% 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 360,000,000 Subag Um
Rawat Inap menjadi dikeluarkan untuk dan Kepe
Puskesmas Rawat Inap peningkatan Puskesmas
Standar (BK_Prop) Rawat Inap menjadi
59 Perbaikan Puskesmas Rawat Jumlah Puskesmas yang 16 16 16,035,555,125 14 16,035,555,125 16 16,035,555,125 16 2,700,000,000 16 2,700,000,000 16 16 56,206,665,375 Subag Um
Inap direhab 2,700,000,000 dan Kepe
60 Pembangunan Puskesmas Jumlah pembangunan 0 7 10,996,270,000 3 10,996,270,000 3 10,996,270,000 3 10,996,270,000 2 10,996,270,000 2 2 59,981,350,000 Subag Um
Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap 5,000,000,000 dan Kepe
61 Perbaikan Puskesmas Jumlah perbaikan puskesmas 22 22 9,000,000,000 14 9,000,000,000 20 9,000,000,000 27,000,000,000 Subag Um
Pembantu pembantu dan Kepe
62 Pengadaan Mobil Khusus Jumlah pengadaan mobil 1 1 350,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 350,000,000 Seksi Alk
Pendingin untuk Distribusi vaksin dan PKR
0
Vaksin
63 Pengadaan Mebelair Tersedianya Mebelair di 60% 60% 1,656,800,000 70% 1,500,000,000 75% 2,500,000,000 80% 3,000,000,000 85% 3,000,000,000 90% 90% 14,656,800,000 Seksi Alk
Puskesmas Rawat Inap Baru Puskesmas Rawat Jalan ke dan PKR
3,000,000,000
Puskesmas Rawat Inap Baru
64 Pembangunan Gedung Tersedianya gedung IFK 70% 70% 1,000,000,000 80% 1,000,000,000 90% 8,000,000,000 100% 1,000,000,000 11,000,000,000 Subag Um
Instalasi Farmasi Kesehatan dan Kepe
(DAK Bidang Farmasi)
65 Pengadaan Sarpras Instalasi Tersedianya Sarpras di 70% 70% 801,000,000 75% 500,000,000 80% 400,000,000 85% 400,000,000 90% 400,000,000 100% 300,000,000 100% 2,801,000,000 Subag Um
Farmasi Kesehatan (DAK Gedung IFK dan Kepe
Bidang Farmasi)
66 Penunjang DAK Bidang Tersedianya dana untuk 100% 100% 361,661,500 100% 300,000,000 100% 300,000,000 100% 300,000,00 100% 300,000,000 100% 300,000,000 100% #VALUE! Subag Um
Farmasi menunjang terlaksananya dan Kepe
kegiatan DAK
67 Penunjang DAK Fisik Tersedianya dana untuk 100% 100% 0 0% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 750,000,000 Subag Um
menunjang terlaksananya dan Kepe
kegiatan DAK Fisik
68 Feasibility Studi (FS) Persentase biaya yang 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Subag Um
Pembangunan Puskesmas dikeluarkan untuk biaya FS dan Kepe
Dlanggu Puskesmas
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Ke
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2022 Penangg
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawa
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
75 Revitalisasi Peralatan Persentase alat kesehatan 10% 10% 0 10% 55,000,000 15% 60,000,000 20% 65,000,000 25% 70,000,000 30% 75,000,000 30% 325,000,000 Seksi Alk
Kesehatan yang mendapatkan dan PKR
kalibrasi/revitalisasi
76 Peningkatan Puskesmas Persentase peningkatan 100% 100% 288,819,747 100% 288,819,747 577,639,494 Subag Um
Perawatan Mampu Poned puskesmas mampu PONED dan Kepe
(DAK Bid Pelayanan Dasar (DAK bidang pelayanan
Silpa 2014) dasar silpa 2014)
77 Pengadaan Mobil Puskesmas Jumlah Pusling yang 0 0 0 0 0 0 0 2 900,000,000 4 1,800,000,000 6 2,700.000,000 6 Seksi Alk
Keliling diadakan dan PKR
78 Pengadaan Alat Kesehatan Persentase biaya yang 99% 99% 10,934,289,120 100% 1,000,000,000 100% 21,000,000,000 100% 4,000,000,000 36,934,289,120 Seksi Alk
dikeluarkan untuk pengadaan dan PKR
Alat Kesehatan
79 Akreditasi Puskesmas Jumlah puskesmas yang 0 3 180,000,000 10 250,000,000 10 300,000,000 4 350,000,000 1,080,000,000 Seksi
terakreditasi Pelayanan
ehatan Pr
80 Akreditasi Puskesmas (DAK) 10 1,300,000,000 10 1,300,000,000 4 500,000,000 3,100,000,000
81 Puskesmas terstandar BLUD Jumlah Puskesmas terstandar 0 2 100,000,000 2 100,000,000 4 100,000,000 6 100,000,000 8 100,000,000 10 100,000,000 10 600,000,000 Subag
BLUD Keuangan
82 Penelitian IKM dan kepuasan Angka IKM B B B 100,000,000 B 100,000,000 A 100,000,000 A 100,000,000 A 100,000,000 A 500,000,000 Seksi
pengguna pelayanan Pelayanan
kesehatan Kesehata
Primer
83 Pembangunan Labkesda Jumlah labkesda yang 1 2,000,000,000 2,000,000,000 Seksi Alk
dibangun dan PKR
XV Program Kebijakan dan 0
Manajemen Pembangunan
Kesehatan
85 Pengembangan SDM Jumlah nakes yang mengikuti 133 orang 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 1,500,000,000 Seksi SD
pelatihan
86 BOP Balai Pengobatan Persentase biaya yang 100% 100% 830,809,120 100% 950,000,000 100% 1,000,000,000 100% 1,050,000,000 100% 1,050,000,000 100% 1,050,000,000 100% 5,930,809,120 Subag
(Penunjang sarana dan dikeluarkan untuk penunjang Keuangan
prasarana pelayanan sarana dan prasarana dinas
kesehatan) kesehatan
87 Penunjang Pelayanan Persentase biaya yang 100% 100% 11,199,973,000 100% 11,199,973,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 78,399,946,000 Puskesma
kesehatan UPT Puskesmas dikeluarkan untuk penunjang
sarana pelayanan kesehatan
27 UPT Puskesmas
88 Pelayanan JKN FKTP Persentase biaya yang 100% 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 186,000,000,000 Puskesma
Puskesmas dikeluarkan untuk pelayanan
kesehatan bagi peserta JKN
89 Pengembangan Sistem Jumlah Puskesmas yang 27 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 900,000,000 Subag
Informasi Kesehatan mengakses informasi Sikda Puskesmas,1 Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Sungram
00% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
90 Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan obat 70% 70% 1,400,000,000 75% 1,400,000,000 80% 1,400,000,000 85% 1,400,000,000 90% 1,400,000,000 100% 1,400,000,000 100% 8,400,000,000 Seksi Far
perbekalan kesehatan dan perbekalan kesehatan
91 Peningkatan Mutu Persentase penggunaan obat 70% 70% 50,000,000 75% 75,000,000 80% 75,000,000 85% 75,000,000 90% 75,000,000 100% 75,000,000 100% 425,000,000 Seksi Far
penggunaan Obat dan dan perbekalan kesehatan
Perbekalan Kesehatan
92 Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan obat 100% 100% 3,935,159,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 18,935,159,000 Seksi Far
perbekalan kesehatan (DAK) dan perbekalan kesehatan
BAB V
I
IN D IK A T O R K IN E R J A D IN A S K E S E H A T A N
K o n d isi
K in e r ja K o n d isi
pada K in e r ja
T a r g e t C a p a ia n S e ti a p T a h u n
aw al pada
No IN D IK A T O R
p e r io d e ak h ir
RPJM D p e r io d e
Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n RPJM D
20 16 20 17 20 18 20 19 2020 2021
1 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Penanggulangan
Kejadian Luar
BIasa (KLB)
Skala Kabupaten
2 Angka 134 102 102 102 102 102 102
Kematian Ibu
3 Angka 11,5 11,5 11,4 11,3 11,2 11,1 11
Kematian Bayi
4 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Balita Gizi
Buruk
5 Persentase 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99
Pembiayaan
kesehatan
masyarakat
miskin
6 Persentase 13 25 37 44 68 100 100
Fasilitas
Kesehatan
masyarakat
miskin
7 Persentase 80 82 84 86 88 90 90
Sediaan
Farmasi, Alkes
yang
memenuhi
syarat
78
78
8 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Temuan
Laporan Hasil
Pemeriksaan
(LHP) atas
penggunaan
anggaran
keuangan, aset,
serta umum
dan
kepegawaian
ditindaklanjuti
9 Nilai C B B BB BB A A
Implementasi
Sistem
Akuntabilitas
Kinerjas
instansi
Pemerintah
(SAKIP)
PENUTU
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-
2022 yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Strategi, Sasaran berikut indikator
kinerja diharapkan mampu menjadi acuan dan arah pembangunan kesehatan di
Kabupaten Seram Bagian Barat selama kurun waktu 5 tahun.
Dikemudian hari apabila terjadi perubahan-perubahan yang mempengaruhi faktor
ekonomi, sosial, politik maupun iklim yang dapat mengubah situasi epidemiologi
maupun kebijakan sehingga rencana strategis yang telah disusun memerlukan
penyesuaian.
Tentunya rencana strategis ini hanya akan sangat bermanfaat bila semua
pelaku pembangunan kesehatan bekerja penuh dedikasi dan berorientasi pada
tujuan akhir pembangunan dan dapat dibangun komitmen bersama dari seluruh
jajaran organisasi kesehatan.