Analisis Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk (Kolam, Rawa, dan
Genangan Air) dan Perilaku Keluar Malam Hari Dengan Kejadian Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Uwen Pantai,
Tahun 2022
Soehartini Toemiran,
BAB I. PENDAHULUAN
Malaria sering digambarkan sebagai penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi
komitmen Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Malaria merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian, menurunkan produktivitas
kerja, dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Malaria masih menjadi masalah
kesehatan, diperkirakan dua pertiga kematian terjadi pada anak anak di bawah usia lima tahun.
Pemerintah memandang malaria masih sebagai ancaman terhadap status kesehatan masyarakat
terutama pada rakyat yang hidup daerah terpencil dimana malaria termasuk penyakit prioritas yang
perlu ditangani (Darmawansyah, et all. 2019). Pada tahun 2019 data yang dikumpulkan sebanyak
229 juta kasus malaria di seluruh dunia dengan perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai
Di Indonesia, Annual Parasite Incidence (API) malaria pada tahun 2019 meningkat
dibandingkan tahun 2018, yaitu dari yang awalnya sebesar 0,84 menjadi 0,93 per 1000 penduduk.
Jumlah wilayah di Indonesia yang berhasil melakukan eliminasi malaria bertambah. Pada tahun
2019 kabupaten/kota yang berhasil mengeliminasi malaria sebanyak 300, di tahun 2020 bertambah
menjadi 318, Berdasarkan capaian endemisitas per provinsi tahun 2020 terdapat 3 provinsi yang
telah mencapai 100% eliminasi malaria, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali). Sementara
provinsi dengan wilayahnya yang belum mencapai eliminasi malaria yakni Maluku, Papua, dan
Papua Barat. Tahun 2020 masih ada 23 kabupaten/kota yang endemisitas malarianya masih tinggi,
21 kabupaten/kota endemis sedang, dan 152 kabupaten/kota endemis rendah (Kemkes RI, 2020).
Berdasarkan penelitian terdahulu diperoleh data kejadian Malaria di Indonesia pada tahun
2013 bahwa 5 provinsi yang memiliki angka insiden dan prevalensi tertinggi yaitu Provinsi Papua
(9,8% dan 28,6%), Provinsi Nusa Tenggara Timur (6,8% dan 23,3%), Provinsi Papua Barat (6,7%
dan 19,4%), Provinsi Sulawesi Tengah (5,1% dan 12,5%), dan Provinsi Maluku (3,8% dan 10,7%)
berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar, Provinsi Papua merupakan daerah dengan kasus malaria
tertinggi setiap tahunnya dan memiliki angka Annual Parasite Incidence (API) 41,31 per 1000
penduduk pada tahun 2018. Angka kesakitan malaria di Puskesmas Moru Provinsi Nusa Tenggara
Timur pada tahun 2014 dengan Annual Parasite Incident (API) sebesar 16,9%. Provinsi Sulawesi
Tengah pada tahun 2014 terdapat 4211 kasus malaria dan penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Kampung Baru Wuluk diperoleh hasil statistik bahwa tingkat pendidikan, tindakan pencegahan, dan
sikap berhubungan signifikan terhadap kejadian malaria (Melisah, 2016). Penelitian lain yang
dilakukan di Kecamatan Seram Barat Provinsi Maluku menunjukkan suhu, kelembaban, kepadatan
Anopheles sp., dan jarak tempat perindukan nyamuk berpengaruh terhadap kejadian malaria
(Hamdani N, 2019).
Indonesia termasuk daerah berkembang dengan iklim tropis dan sub tropis yaitu sebagai
habitat yang disukai nyamuk Anopheles sp. vektor dan penyebab penyakit malaria. Penyakit ini
dapat terjadi pada semua kelompok umur. Meningkatnya angka kejadian malaria dipengaruhi oleh
faktor perubahan iklim terkait lingkungan fisik, kimiawi, biologis, dan sosial serta perilaku
masyarakat. Permasalahan malaria yang terus berkembang di Indonesia terkait dengan masih
lemahnya upaya penurunan angka kejadian malaria seperti breeding place (tempat berkembang
biak) nyamuk anopheles yang menyebar dan lokasi yang sulit untuk di jangkau, kondisi lingkungan
rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan (ventilasi, atap plafon, dan dinding rumah yang belum
memadai), dan perilaku masyarakat melakukan aktivitas keluar rumah pada malam hari dan
menjelang subuh (menyadap karet). Selain itu beberapa jurnal menyebutkan bahwa terdapat pula
faktor demografi, kebersihan lingkungan, dan sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi kejadian
Kabupaten Seram Bagian Barat Merupakan salah satu kabupaten di Maluku yang masih tinggi
angka API, tercatat angka API di Kabupaten Seram Bagian Barat dari tahun 2019 sampai dengan
bulan Juli tahun 2022 menunjukkan tren penurunan, namun terdapat kejadian Malaria di beberapa
wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Seram Bagian Barat yang salah satunya adalah Puskesmas
Uwen Pantai tren Kejadian Malaria masih tinggi. Di tahun 2019 API Puskesmas Uwen Pantai
sebesar 5,27, tahun 2020 sebesar 4,19 dan tahun 2021 naik menjadi 11,49. Sedangkan sampai
dengan bulan Juli tahun 2022 ini angka API Puskesmas Uwen Pantai berada di angka 6.69 (Program
Malaria, Dinas Kesehatan Kab. Seram Bagian Barat, 2022). Curah hujan yang masih tinggi di
wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat sampai saat ini, berpotensi terjadi peningkatan kejadian
Beralaskan data dan deskripsi yang telah dijabarkan tersebut, Oleh karena itu peneliti ingin
mengetahui lebih jauh faktor lingkungan tempat perindukan nyamuk dan kebiasaan keluar pada
malam hari mempengaruhi kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Uwen Pantai Kecamatan
Taniwel Timur Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2022, yang dituangkan dalam rangkuman
(Kolam, Rawa, Dan Genangan Air) Dan Perilaku Keluar Malam Hari Dengan Kejadian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Uwen Pantai Kecamatan Taniwel Timur,
Wilayah Kerja Puskesmas Uwen Pantai Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram
Bagian Barat?
Wilayah Kerja Puskesmas Uwen Pantai Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram
Bagian Barat?
5. Faktor apakah yang paling berhubungan dengan kejadian malaria di Wilayah Kerja
Puskesmas Uwen Pantai Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat?
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor perilaku keluar pada
malam hari dan adanya tempat perindukan nyamuk seperti, kolam, rawa dan
Uwen Pantai Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun
2022.
1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis hubungan Perilakau keluar pada malam hari dengan
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat secara
malam hari masyarakat dan adanya tempat perindukan nyamuk dengan kejadian
malaria, karena malaria masih merupakan masalah yang sangat serius dan perlu
peneliti lain, yang berminat mengembangkan topik bahasan ini, yaitu tentang
2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber informasi terkait dengan perilaku keluar pada malam hari masyarakat
kesehatan.
3. Bagi Petugas Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah
kesehatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 dst……
1.5 KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Kejadian Malaria
5. Ada Faktor yang paling berhubungan dengan kejadian malaria di Wilayah Kerja
Puskesmas Uwen Pantai Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat
DAFTAR PUSTAKA
Amirul Huda, F. (2020). Pengertian dan Langkah-langkah Penelitian Meta Analisis. Fatkhan.Web.Id.
Fatkhan.web.id
Ari Krisna1, Sudirman2, 2013, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Malaria Di Desa
Bobalo Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong, Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako 2 Bagian AKK, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
Audrina Ernes, 2015, Hubungan Antara Kebiasaan Keluar Malam Hari Dengan Kejadian Malaria Di
Tanjung Uban Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan Propinsi Kepulauan Riau Periode
Januari 2014-Februari 2015, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta 2015
Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat
menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, 2020
Budi Prayitno, 2017, Kajian Faktor Risiko Malaria Di Rantau Rasau Bungo Jambi Tahun 2017,
Academia, Accelerating the world's research
Darmawansyah1, Julius Habibi2, Ravika Ramlis3, W. (2019). Determinan Kejadian Malaria (Kajian
Epodemiologi di Daerah Wabah). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(03), 136–142.
https://doi.org/10.33221/jikm.v8i03.370
Dea Selvia1, 2019* 1 Keluar Rumah pada Malam Hari dan Penggunaan Kelambu Berinsektisida
dengan Penyakit Malaria di Desa Lempasing, Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 1, No. 2, Desember
2019, pp 89-95, Penerbit: LPPM Akademi Keperawatan Yapenas 21 Maros
Dessy Hermawan, 2016, Hubungan Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk Dan Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria Di Desa Suka Jaya Lempasing Kabupaten
Pesawaran Provinsi Lampung Tahun 2015, Jurnal Medika Malahayati, Vol.3,No.4,Oktober
2016:190–196
Eko Heryanto1, Deli Lilia2, Fera Meliyanti3, Faktor Risiko Kejadian Malaria Klinis DiDesa Tanjung
Dalam Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Lubuk Batang Kabupaten Oku, Jurnal Dunia Kesmas
Volume 5. Nomor 1
Hamidah Syukriah Lubis1, Elman Boy2, 2016, Gambaran Faktor Lingkunganyang Mempengaruhi
Kejadian Malaria di Desa Telagah Kecamatan Namu Kabupaten Langkat Tahun 2016, Buletin
Farmatera E-ISSN: 2528-410X, Vol 2 No 1
Hastuti Tongkodu1, Tri Baskoro Tunggul Satoto2, Trisno Agung Wibowo3, 2016, Kebiasaan Mandi,
Cuci Dan Buang Air Besar Dengan Kejadian Malaria Di Pagedongan, Banjarnegara, Berita
Kedokteran Masyarakat (BKM Journal of Community Medicine and Public Health), Volume 32
Nomor 1
Jul Stevie Claudia Lario1, Hendro Bidjuni, Franly Onibala2, 2016, Hubungan Karakteristik Dan
Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Malaria Di Rumah Sakit Sinar Kasih Tentena Kabupaten
Poso Provinsi Sulawesi Tengah, ejournal Keperawatan (e-Kp)Volume 4 Nomor 1
Ludia Fin Laipeny, 2013, Hubungan Tindakan Pencegahan Masyarakat Dengan Kejadian Malaria Di
Wilayah Kerja Puskesmas Waihoka Kecamatan Sirimau Kota Ambon, JURNAL MKMI, Maret
2013, hal 7-14
Martini, M. K. dan S. (2020). Tempat Perindukan Vektor, Spesies Nyamuk Anopheles, Dan Pengaruh
Jarak Tempat Perindukan Vektor Nyamuk Anopheles Terhadap Kejadian Malaria Pada Balita.
Jurnal Kesmas Prima Indonesia, 2(1), 17–24. https://doi.org/10.14710/jkli.18.1.12-18
Masriadi Idrus*, Getrudis**, 2014, Hubungan Faktor Individu Dan Lingkungan Rumah Dengan
Kejadian Malaria Di Puskesmas Koeloda Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Provinsi NTT,
Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014
Maurend Yayank Lewinsca1, Mursid Raharjo2, Nurjazuli3, Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian
Malaria Di Indonesia : Review Literatur 2016-2020, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.11, No.1,
April 2021, pp. 16 – 28
Melisah, D. D. N. (2016). Hubungan Kebiasaan Keluar Pada Malam Hari dan Memakai Obat Nyamuk
dengan Kejadian Malaria di Desa Lempasing Kecamatan Teluk Pandan kabupaten pesawaran
2015. Jurnal Dunia Kesmas, 5(April), 91–94.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/article/viewfile/462/397
Muhammad Andrifai1 dan Nani Supriyatni M.Kes2 Abstrak. (2017). Faktor Risiko Kejadian Penyakit
Malaria Di Desa Waringin Kecamatan Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai Tahun
2017. Jurnal Serambi Sehat, 12–19.
http://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/269
Norbertha Lerebulan, Jeavery Bawotong, Julia. Vill y. Rottie, 2013, Hubungan Kebiasaan Masyarakat
Desa Tumbur Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Wertamrian
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Nur Hamdani N1, Diana Lestin2, 2019, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah
Kerja Puskesmas Loce Kecamatan Reo Barat Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jurnal
Promotif Preventif, Vol. 2 No. 1 Agustus 2019, Hal 36 – 43
Putri Yunita Pane1, Wirsal Hasan2, Taufik Ashar3, 2014, Pengaruh Karakteristik, Lingkungan Dan
Perilaku Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2014, Jurnal Kesmas Prima Indonesia, Vol. IV No, 1
Tussy Triwahyuni1, Festy Ladyani Mustofa2, Muhammad Yusuf3, 2016, Hubungan Faktor Individu Dan
Faktor Lingkungan Perumahan Terhadap Kejadian Malaria Di Desa Hanura Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Tahun 2016, Fakultas Kedokteran, Universitas
Malahayati, Lampung
Wartika Syilviana Hasibuan, 2016, Determinan Kejadian Malaria di Klinik dr. Martiani Pujiatmika
Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015, Tesis, Program Studi
S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.