Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL KEGIATAN

MASS BLOOD SURVEY (MBS ) DI DESA LILI


WILAYAH KERJA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU UTARA


TAHUN 2022
LAPORAN HASIL KEGIATAN
MASS BLOOD SURVEY (MBS) DESA LILI
DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

A. LATAR BELAKANG

Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Dunia maupun di


Indonesia. Malaria masih menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian pada
anak di rumah sakit di daerah endemis malaria. Pada bayi, malaria merupakan
penyebab utama anemia berat dan bersama dengan kecacingan menjadi
penyebab utama stunting di daerah endemis malaria. Selain menyebabkan
kesakitan, kematian, dan gangguan pertumbuhan sejak janin, malaria juga
menghambat perkembangan anak termasuk fungsi kognisi dikarenakan anemia
kronis, kerusakan otak, dan tingginya ketidakhadiran di sekolah. Dengan demikian
malaria menjadi salah satu penghambat tercapainya cita-cita sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas menuju generasi emas 2045. Menghilangkan
malaria di Indonesia akan memperbaiki mutu SDM Indonesia.

Sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah


kesehatan masyarakat. Penyakit yang berdampak pada penurunan kualitas sumber
daya manusia ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap munculnya berbagai
masalah sosial dan ekonomi. Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi
prioritas baik global maupun nasional, hal ini tercantum SDGs (Sustainable
Development Goals) point 3.3 dan RPJMN serta Renstra Kemenkes.
Pengendalian malaria di Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April
2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang hidup sehat, yag terbebas dari penularan malaria secara bertahap
sampai tahun 2030. Komitmen eliminasi malaria ini didukung oleh Kementrian
Dalam Negeri melalui Surat Edaran mendagri No. 443.41/465/SJ tahun 2010
tentang pelaksanaan Program Eliminasi Malaria Di Indonesia.

Salah satu pilar untuk mencapai eliminasi malaria adalah menjamin


universal akses dalam pencegahan, diagnosis dan pengobatan, sehingga diperlukan
keterlibatan semua sektor terkait termasuk swasta.

Situasi malaria Tingkat Provinsi Maluku Utara tiga tahun terakhir pada tahun
2018 angka API (0.5 ‰), Tahun 2019 (0.3 ‰) dan Tahun 2020 (0,1 ‰), Perseribu
penduduk, ini menunjukkan bahwa angka malaria terjadi penurunan secara
signifikan.
Untuk provinsi maluku utara yang sering terjadi kasus malaria secara
berulang-ulang masih tedapat di beberapa desa diantaranya salah satunya desa
tolong, desa natang kuning dan desa nunca di wilayah kabupaten pulau taliabu.
Salah satu kegiatan untuk menurunkan kasus malaria yaitu dengan cara
melakukan penemuan kasus secara terus menerus, melakukan kegiatan survey
jentik serta melakukan pemetaan kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan
aktifitas sehari-hari. Untuk itu awal dalam melaksanakan penemuan kasus dengan
jalan Mass Blood Survey (MBS) agar dapat dilakukan penemuan dini penyakit
malaria di masyarakat.

B. TUJUAN
1. Untuk menemukan dan mengobati kasus secara dini penderita malaria
2. Untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit.

C. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Mass Blood Survey (MBS) di Kabupaten Halmahera Timur di
Desa Lili wilayah kerja puskesmas Dorosagu.

D. OUT PUT YANG DIHARAPKAN


Adapun Output yang diharapak dalam pelaksanaan kegiatan MBS, adalah :
1. Terlaksananya kegiatan Mass Blood Survey (MBS) di Masyarakat Kabupaten
Halmahera Timur khususnya Desa Lili.
2. Memutuskan mata rantai penularan penyakit.

E. HASIL KEGIATAN
Kabupaten Halmahera Timur dengan jumlah penduduk 95,752 Jiwa membawahi 16
Puskesmas, 102 Desa. Rata-rata penduduk dengan mata pencaharian
berkebun/Petani, nelayan, PNS, dan Wirausaha, Kondisi geografis yang berdekatan
langsung dengan Desa Sakam perbatasan Haltim-Halteng, dan bersebelahan
dengan Kab Halmahera Barat.
Tahun 2021 s/d 2022 kasus malaria yang sering terjadi diwilayah kerja puskesmas
Dorosagu yaitu Desa Lili .rata-rata kasus malaria di jumpai sebanyak 2 kasus itupun
kasus transmisi local dan import.
Desa yang menjadi sasaran dilakukan Mass Blood Survey (MBS) yaitu desa Lili.
. Berikut ini data penduduk dari sasaran kegiatan :

No Puskesmas Desa Jumlah Pddk

1. Dorosagu Lili 427

Dalam kegiatan pelaksanaan Mass Blood Survey (MBS) melibatkan :


a. 1 Orang petugas Kabupaten yaitu Pengelola Malaria atau Croscheker/Pengelola
Mikroskopis
b. 3 Orang Petugas Puskesmas yaitu pengelola program, Anali dan Dokter
puskesmas/ perawat/bidan
c. 2 Orang Kader/bidan desa
Proses pelaksanaan kegiatan dilakukan brifing/pertemuan dengan
perangkat desa beserta tim pelaksana kabupaten membahas tujuan serta strategi
selama kegiatan dilapangan. Alat dan bahan disediakan seperti Lab Kit, RDT,
Format pelaporan.

Dari hasil Pelaksanaan kegiatan diperoleh hasil sebagai berikut dari


jumlah penduduk sebanyak 421 Jiwa yang dilakukan pengambilan sediaan darah
sebanyak 111 SD (32%) , 239 (68%) Jiwa tidak dilakukan pengambilan sediaan
darah karena sebagian masyarakat kehidupannya berkebun dan bernelayan, 30 %
tidak dilakukan karena bersamaan dengan pandemic Covid-19 sehingga
mengganggap kegiatan tersebut adalah bagian dari kegiatan Covid 19.

Laporan terlampir.

F. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh DIPA Dana Dekon Satker – 05 Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku Utara.

Demikian laporan hasil kegiatan dibuat, dan selanjutnya dapat ditindaklanjuti

Sofifi, 29 Agustus 2022


Pengelola program Malaria
Dinkes Kabupaten Kab. Halmahera
Timur

Nurjani Manefo, SKM


Nip.-
DOKUMENTASI KEGIATAN MASS BLOOD SURVEY (MBS)
DI DESA LILI
KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai