A. LATAR BELAKANG
Situasi malaria Tingkat Provinsi Maluku Utara tiga tahun terakhir pada tahun
2018 angka API (0.5 ‰), Tahun 2019 (0.3 ‰) dan Tahun 2020 (0,1 ‰), Perseribu
penduduk, ini menunjukkan bahwa angka malaria terjadi penurunan secara
signifikan.
Untuk provinsi maluku utara yang sering terjadi kasus malaria secara
berulang-ulang masih tedapat di beberapa desa diantaranya salah satunya desa
tolong, desa natang kuning dan desa nunca di wilayah kabupaten pulau taliabu.
Salah satu kegiatan untuk menurunkan kasus malaria yaitu dengan cara
melakukan penemuan kasus secara terus menerus, melakukan kegiatan survey
jentik serta melakukan pemetaan kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan
aktifitas sehari-hari. Untuk itu awal dalam melaksanakan penemuan kasus dengan
jalan Mass Blood Survey (MBS) agar dapat dilakukan penemuan dini penyakit
malaria di masyarakat.
B. TUJUAN
1. Untuk menemukan dan mengobati kasus secara dini penderita malaria
2. Untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Mass Blood Survey (MBS) di Kabupaten Halmahera Timur di
Desa Lili wilayah kerja puskesmas Dorosagu.
E. HASIL KEGIATAN
Kabupaten Halmahera Timur dengan jumlah penduduk 95,752 Jiwa membawahi 16
Puskesmas, 102 Desa. Rata-rata penduduk dengan mata pencaharian
berkebun/Petani, nelayan, PNS, dan Wirausaha, Kondisi geografis yang berdekatan
langsung dengan Desa Sakam perbatasan Haltim-Halteng, dan bersebelahan
dengan Kab Halmahera Barat.
Tahun 2021 s/d 2022 kasus malaria yang sering terjadi diwilayah kerja puskesmas
Dorosagu yaitu Desa Lili .rata-rata kasus malaria di jumpai sebanyak 2 kasus itupun
kasus transmisi local dan import.
Desa yang menjadi sasaran dilakukan Mass Blood Survey (MBS) yaitu desa Lili.
. Berikut ini data penduduk dari sasaran kegiatan :
Laporan terlampir.
F. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh DIPA Dana Dekon Satker – 05 Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku Utara.