DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN UNTER IWES
Jalan Unter Iwes No.7 Kec. Unter Iwes
A. Pendahuluan
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Penyakit yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia ini
merupakan salah satu penyakit yang menjadi prioritas baik nasional maupun global. Hal
ini tercantum dalam target 3.3 SDGs (Sustainable Development Goals) dan RPJMN serta
Renstra Kementrian Kesehatan RI.
Program Pengendalian malaria difokuskan untuk mencapai eliminasi malaria yang
dilakukan secara menyeluruh dan terpadu oleh pemerintah, mitra kerja pembangunan dan
masyarakat. Eliminasi malaria tersebut dilakukan secara bertahap sampai seluruh wilayah
Indonesia pada tahun 2030. eliminasi malaria adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menghentikan penularan malaria setempat (indigenous) dalam satu wilayah geografis
tertentu, dan bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vektor
malaria di wilayah tersebut sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk
mencegah penularan kembali. Tiga kriteria yang digunakan dalam mengusulkan
sertifikasi status daerah eliminasi malaria adalah tidak ditemukan kasus indigenous
(penularan setempat) selama 3 tahun terakhir, API (Annual Parasite Indeks ) < 1% per
1000 penduduk dan SPR (Slide Positive Rate) < 5%.
Surveilans migrasi dilakukan dengan tujuan utama menemukan secara dini kasus malaria
impor baik menggunakan Rapid Diagnostic Test Malaria maupun pemeriksaan sediaan
darah dan kemudian diobati sesuai dengan ketentuan program pencegahan dan
pengendalian malaria sehingga tidak sampai menularkan pada masyakarat setempat.
Penemuan kasus secara dini dan pengobatan segera adalah strategi utama dalam
mencegah terjadinya penularan setempat.
Pelaksanaan surveilans migrasi dapat berjalan secara optimal apabila didukung oleh
regulasi dan kerja sama berbagai pihak. Regulasi atau kebijakan terkait surveilans migrasi
akan mengikat setiap pendatang atau pelaku perjalanan dari daerah endemis malaria
untuk ikut serta dalam surveilans migrasi. Selain itu, peran koordinasi antara tenaga
kesehatan dan pihak pemerintah pada level RT/RW dan Desa memudahkan pelacakan
terhadap pelaku perjalanan sebagai sasaran surveilans migrasi. Setiap pelaku perjalanan
yang datang dari daerah endemis malaria wajib dilaporkan kepada tenaga kesehatan
setempat oleh RT/RW atau aparat desa untuk dapat dipantau.
D. Sasaran Kegiatan
Kegiatan dilakukan di rumah pasien dan di aula yang terdapat suspek malaria di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Kec. Unter Iwes.
E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari 2023.
F. Hasil Kegiatan
Dari hasil kegiatan surveilans migrasi malaria banyak pendatang dari luar wilayah
puskesmas yang tidak terkonfirmasi oleh kader maupun kepala desa daerah setempat.
H. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Surveilans Migrasi Malaria ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.