Anda di halaman 1dari 4

UKM :Evaluasi Program pokok Puskesmas

Tgl Pelaksanaan Paparan:

Peserta Hadir:

Judul Laporan: Evaluasi Program Pokok Puskesmas Pencegahan Dan


Penanggulangan Malaria Di Puskesmas Sidodadi Juni 2023

Latar Belakang:

Pada puskesmas Sidodadi masih terdapat angka kesakitan karena Malaria, dimana
terdapat sebanyak 114 kasus ditemukan pada tahun 2021, dan meningkat menjadi
258 kasus pada tahun 2022. Pada tahun 2023 sampai bulan Juni terjadi penurunan kasus
menjadi 112 kasus. Hal ini kemungkinan terjadi akibat letak geografis kabupaten
Asahan yang merupakan dataran rendah yang terletak sepanjang pantai timur,
meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk beresiko terhadap penyebaran
penyakit yang berbasis lingkungan, masih rendahnya partisipasi dan perilaku
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN), masih adanya perilaku
masyarakat yang memanfaatkan sarana dan berisiko sebagai tempat perindukkan
nyamuk, perubahan cuaca yang tidak menentu. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan
evaluasi kerja pada program pokok puskesmas yaitu pencegahan dan penanggulangan
penyakit Malaria.

Permasalahan: Malaria merupakan penyakit menular yang senantiasa menjadi perhatian


global. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena sering
menimbulkan KLB, berdampak luas terhadap kualitas hidup dann ekonomi, serta dapat
mengakibatkan kematian. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten dan kronis.
Masih terdapat angka kesakitan yang dilaporkan untuk kasus Malaria. Pada tahun 2021
dilaporkan sebanyak 114 kasus. Pada tahun 2022 ditemukan pertambahan kasus
sebanyak 114 kasus meningkat drastis dengan jumlah 258 kasus. Pada tahun 2023
sampai bulan Juni sebanyak 112 kasus. Hal ini dikaitkan dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk beresiko terhadap penyebaran penyakit yang
berbasis lingkungan, masih rendahnya partisipasi dan perilaku masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), masih adanya perilaku masyarakat yang
memanfaatkan sarana dan berisiko sebagai tempat perindukkan nyamuk, perubahan
cuaca yang tidak menentu.

1
Perencanaan & Pemilihan Intervensi: Program pengendalian dan
penanggulangan penyakit Malaria dapat mencakup (1) Peningkatan promosi
kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit Malaria,
tanda dan gejala awal , risiko infeksi serta cara pencegahan, dan pengobatan.
Pengetahuan yang memadai memegang peranan penting dalam keberhasilan
pencegahan dan pengobatan malaria. (2) Pemberdayaan masyarakat berupa
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kegiatan bersih- bersih lingkungan
untuk mengurangi tempat perindukan nyamuk. (3) Pemberdayaan masyarakat
sebagai Juru Malaria desa dilakukan dengan tujuan penanganan serta percepatan
eliminasi Malaria di wilayah kerja puskesmas. (4) Pengendalian vektor nyamuk
dewasa dengan pembagian kelambu yang telah dibubuhi insektisida, penggunaan
repelan DEET (diethyil-meta-toluamide) dan penyemprotan insektisida dengan
metode Indoor Residual Spraying (IRS). (5) Koordinasi lintas sektoral dengan
bekerjasama terhadap pemerintah daerah terkait pengiklanan di media, serta
bekerjasama dengan perangkat desa terkait surveilans.
Ringkasan Pelaksanaan:

1.Peningkatan promosi kesehatan yang dilakukan oleh kader pada tiap daerah
terkait tanda dan gejala Malaria, risiko penularan dan pencegahan dengan
kegiatan PHBS dan kebersihan lingkungan hidup.

2.Pembagian Kelambu berinsektisida ke daerah endemis tinggi, terjadi KLB


atau penyemprotan sudah tidak efektif.

3.Pemberdayaan masyarakat di setiap desa menjadi Juru Malaria dalam


mendekteksi adanya penyakit malaria sehingga tercapai active case detection,
sehingga dapat tercapai program eliminasi lebih cepat.
4.Kerjasama dengan pemerintah terkait pengadaan obat-obatan yang memadai
dan mengikuti perkembangan

Monitoring & Evaluasi: Program pencegahan dan penanggulangan penyakit


Malaria di Puskesmas Sidodadi masih belum tercapai dengan maksimal karena
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan geografis yang kompleks dan
keberagaman akses pelayanan kesehatan memberikan kontribusi terhadap maju
mundurnya eliminasi malaria. Di kabupaten Asahan, penyakit Malaria masih
merupakan penyakit endemis terutama pada Kecamatan yang berada pada daerah-

2
daerah dataran rendah yang terletak sepanjang pantai Timur, yakni: Kecamatan
Air Joman, Kecamatan Tanjung Balai dan Kecamatan Sei Kepayang.

3
4

Anda mungkin juga menyukai