Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BONTANG

DINAS KESEHATAN
JL. Bessai Berinta Graha Taman Praja Blok. II Lt. 1 Kel. Bontang Lestari Kode Pos 75325

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
DINAS KESEHATAN KOTA BONTANG TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau
survey yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan
atau penyakit secara lebih menyeluruh.

Surveilans epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam


manajemen kesehatan untuk memberikan dukungan data dan informasi
epidemiologi agar pengolahan program kesehatan dapat berdaya guna secara
optimal. Informasi epidemiologi yang berkualitas, tepat dan akurat merupakan
evidence atau bukti untuk digunakan dalam proses pengambilan kebijakan yang
tepat dalam pembangunan kesehatan.

Hal-hal yang penting untuk diketahui: Upaya untuk menekan angka


kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang
kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat, serta
surveilans dan pengendalian vektor dalam hal pendidikan masyarakat dan
pengertian tentang kesehatan lingkungan, yang kesemuanya ditujukan untuk
memutus mata rantai penularan malaria. Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dapat ditandai dengan demam,
hepatosplenomegali dan anemia. Plasmodium hidup dan berkembang biak dalam
sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina. Malaria masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada
kelompok risiko tinggi, yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Selain itu, malaria
secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.

Berdasarkan Laporan Kementerian Kesehatan, jumlah kasus Pada 2010


kasus positif malaria di Indonesia mencapai 465,7 ribu, sementara pada 2020
kasus positif menurun menjadi 235,7 ribu. Tak hanya itu, penurunan kasus malaria
juga diikuti dengan penurunan Annual Parasite Incidence (API) yang pada 2010
mencapai 1,96 dan 2020 mencapai 0,87. Di sisi lain, jumlah wilayah di Indonesia
yang berhasil melakukan eliminasi malaria bertambah. Pada tahun 2019
kabupaten/kota yang berhasil mengeliminasi malaria sebanyak 300, di tahun 2020
bertambah menjadi 318. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular dalam hal
penanggulangan untuk menghadapi potensi wabah, terhadap kelompok
masyarakat yang terjangkit Penyakit Menular dilakukan kegiatan salah satunya
adalah penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan lainnya untuk mencegah
penyebarluasan atau mencegah terjadinya KLB. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara petugas kesehatan datang langsung ke masyarakat dengan atau tanpa
informasi dari masyarakat, untuk mencari dan melakukan identifikasi kasus. Selain
itu juga dilaksanakan survey penderita malaria. Empat rumah disekeliling rumah
penderita tersebut dalam pemberantasan malaria meliputi jenis survei
malariometrik (MS), Mass fever survei (MFS), Survei kontak, dan survei migrasi.
Sedangkan surveilans malaria menurut Depkes R.I (1998), adalah kegiatan
terus menerus, teratur dan sistimatis dalam pengumpulan, pengolahan, analisis,
interpretasi data malaria untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat
disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan
penanggulangan yang cepat dan tepat sesuai dengan kondisi daerah setempat.
Tujuan diatas kemudian dioperasionalkan dalam bentuk beberapa kebijakan
yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan yaitu: Pengumpulan,
pengolahan, interpretasi data malaria dilakukan pada semua tingkatan administratif
mulai dari Puskesmas pembantu, Puskesmas, Rumah sakit, Dinas Kesehatan dan
Departemen.
Kesehatan. Meningkatkan peran-serta masyarakat seperti kader malaria,
pos obat desa (POD), terutama dalam kegiatan pengobatan. Meningkatkan
kemitraan dalam jaringan informasi malaria dengan sektor terkait.Upaya
pemberantasan malaria yang tepat dan cepat yang berpedoman pada petunjuk
dasar atau “evidence based”. Meningkatkan kerja sama lintas batas wilayah
administratif (perbatasan wilayah Puskesmas, kabupaten, propinsi dan antar
negara) dalam perencanaan dan upaya penanggulangan malaria.
Hasil penyelidikan epidemiologi akan menentukan langkah selanjutnya
dalam pemberantasan penyakit Malaria. Dinas Kesehatan akan melakukan
tindakan seperti memberikan pengobatan, memantau fluktuasi malaria pada suatu
tempat, sebagai alat bantu menentukan musim penularan, dan peringatan dini
terhadap kejadian luar biasa (KLB).
B. Landasan Hukum

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014


tentang Penanggulangan Penyakit Menular.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Melaksanakan Program Surveilans dalam rangka Penyelidikan
Epidemiologi (PE).

2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen
kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan peningkatan
kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat
secara nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

b) Tujuan Khusus
1) Melindungi masyarakat terhadap penularan Malaria.
2) Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Malaria.
3) Mencegah penularan malaria kembali dl daerah yang telah bebas Malaria.

3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang menderita malaria dan warga
disekitar rumah penderita di wilayah Kelurahan telihan Kecamatan Bontang
Barat.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Langkah – langkah kegiatan penyelidikan epidemiologi terhadap sasaran tersebut
diatas adalah sebagai berikut :
1. Mengunjungi rumah penderita.
2. Melakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT)
3. Notifikasi dan Penyelidikan Epidemiologi
4. Surveilans migrasi.
III. HASIL KEGIATAN YANG DICAPAI
a) Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi Tahun 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas
Bontang Barat
Pemeriksaan
No Tanggal PE RT Kelurahan RDT
Positif Negatif

1 27 Maret 2023 23 Gn. Telihan 2


2 28 Maret 2023 23 Gn. Telihan 5

Dari RT 23 yang dilakukan PE Malaria ditemukan bahwa terdapat 7 warga dengan


hasil negative. Namun belum bisa dikatakan Valid dikarenakan harus dilakukan PE
lebih spesifik ke tempat kerja lingkungan sekitar perusahaan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Setiap kasus Malaria harus segera ditindaklanjuti dengan penyelidikan
epidemiologi dan penanggulangan lainnya untuk mencegah penyebarluasan atau
mencegah terjadinya KLB. Penyelidikan epidemiologi penyakit malaria merupakan
kegiatan pencarian penderita atau tersangka lainnya, dan rumah-rumah sekitarnya
dalam radius sekurang¬kurangnya 100 meter. Juga pada tempat umum yang
diperkirakan menjadi sumber penularan penyakit.
Tujuannya utama kegiatan ini agar Masyarakat dapat mengetahui secara
keseluruhan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan malaria serta faktor
apa yang dapat menyebabkan terjadinya malaria dan pentingnya kebersihan
lingkungan serta tindakan nyata untuk mencegah terjadinya penyakit malaria.

V. PENUTUP

Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengambilan keputusan oleh yang berwenang.

Bontang, 28 Maret 2023


Yang Melapor,
Penanggung Jawab Kegiatan

Eldila Christiana Putri, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai