A. PENDAHULUAN
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai peran ganda (double
burden). Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar. Salah satu
penyakit menular yang perlu mendapat perhatian besar adalah penyakit Demam Berdarah
Dengue. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
di Indonesia dan angka kematian DBD selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kejadian Luar
Biasa / KLB DBD terjadi setiap 5 tahun, tetapi kini semakin sering, bahkan ada beberapa
kota terjadi KLB setiap tahun. Tahun 2004, DBD menimbulkan KLB di 12 propinsi dengan
jumlah 79.462 penderita dan 957 menyebabkan kematian. Awal tahun 2007, kembali lagi
terjadi KLB di 11 propinsi. Jumlah kasus DBD 2007 sampai Juli adalah 102.175 kasus
dengan jumlah kematian 1.098 jiwa.
Dalam upaya menanggulangi dan mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD di
Indonesia khususnya di Kota Bontang, puskesmas Bontang Barat berusaha memberdayakan
masyarakat agar berperan aktif dalam membantu kegiatan-kegiatan program puskesmas
sesuai dengan apa yang tercantum dalam Visi dan Misi Puskesmas Bontang Barat yaitu
memandirikan masyarakat. Salah satu upaya pemberdayaan adalah dengan memberikan
pengetahuan yang inovatif sesuai dengan perkembangan teknologi tepat. Keseluruhan
kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan tata nilai puskesmas yaitu CERIA (Cerdas,
Empati, Ramah, Inovatif, dan Antusias)
B. LATAR BELAKANG
Di Puskemas Bontang Barat didapatkan angka kejadian DBD pada tahun 2014 sebanyak
77 kasus dan tahun 2015 sebanyak 92 kasus dengan nilai ABJ 89%. Oleh karena itu, perlu
tindak lanjut untuk menangani permasalahan ini sehingga angka penderita DBD dapat
dikurangi.
Pilihan prioritas kegiatan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Demam
Berdarah Dengue (DBD), antara lain :
1. Pelacakan Kasus DBD
2. Penyehatan Lingkungan sebagai upaya pencegahan Kasus DBD
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 1/5
3. Pemberdayaan masyarakat tingakt RT/Kelurahan dalam penanggulangan DBD
C. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Tercapainya target pengendalian DBD tertuang dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementrian Kesehatan 2010-2014
dan KEMENKES 1457 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal yang menguatkan
pentingnya upaya pengendalian penyakit DBD di Indonesia hingga ke tingkat
Kabupaten/Kota bahkan sampai ke desa.
Melalui pelaksanaan program pengendalian penyakit DBD diharapkan
dapat berkontribusi menurunkan angka kesakitan, dan kematian akibat penyakit
menular di Indonesia. Situasi ini perlu diatasi dengan segera agar indikator kinerja/target
pengendalian DBD yang tertuang dalam dokumen RPJMN yaitu IR DBD pada tahun
2014 adalah 51/100.000 penduduk, serta ABJ sebesar ≥ 95% dapat tercapai.
b) Tujuan Khusus :
a. Menurunkan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja
Puskesmas Bontang Barat.
b. Melakukan pencegahan dan penanggulangan penularan kasus DBD melalui sistem
pelaporan yang cepat dan tepat melalui surveilans berbasis masyarakat dengan
melibatkan kader per-RT.
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan Demam Berdarah
Dengue di lingkungan RT, Kelurahan, dan Sekolah.
d. Memberdayakan peran serta masyarakat sebagai kader Juru Pemantau Jentik
(Jumantik) berkala baik di tingkat RT maupun sekolah.
e. Melakukan promosi kesehatan melalui acara-acara tertentu di masyarakat, seperti
arisan, pengajian, pertemuan, maupun acara lainnya.
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 2/5
- Survey jentik
- Menyimpulkan hasil PE
2. Pengendalian Vektor Nyamuk - Menentukan lokasi fogging dari hasil PE
- Koordinasi dengan Tim Fogging Dinas
Kesehatan Kota
- Koordinasi dengan Ketua RT
- Mencatat waktu pelaksanaan fogging, sebagai
dasar untuk menentukan fogging siklus kedua.
3. Survey Jentik Berkala oleh Kader - Menyiapkan alat dan surat tugas bagi kader
Jumantik Jumantik.
- Memberikan alat dan surat tugas bagi kader
Jumantik.
- Melaksanakan pemeriksaan jentik.
- Menuliskan hasil pemeriksaan pada formulir
Jumantik
- Memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik
rumah
- Melakukan larvasida (bila perlu)
- Melakukan penyuluhan
- Menyerahkan kepada petugas pengelola
program DBD
4. Pembinaan Kader Jumantik - Melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan
- Mengadakan pertemuan (sosialisasi) dengan
kader
- Memberikan formulir pengisian survey jentik
berkala.
- Merekapitulasi hasil survey jentik dari kader
jumantik
- Melakukan evaluasi kinerja kader jumantik
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 3/5
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
a) Cara Melaksanakan Kegiatan
Secara umum dalam upaya program Demam Berdarah Dengue (DBD) hal-hal yang
dilakukan antara lain : pengumpulan data kasus, penyelidikan epidemiologi,
pengendalian vektor, serta pemberdayaan masyarakat sebagai kader jumantik.
Keseluruhan kegiatan tersebut dilakukan secara berkesinambungan dan memberdayakan
masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah Demam Berdarah
Dengue.
b) Sasaran
1. Penyelidikan Epidemiologi DBD
Sasaran : PE DBD dilakukan setiap kejadian kasus DBD yang terjadinya di wilayah
kerja puskesmas Bontang Barat, capaian diharapkan 100%.
2. Pengendalian Vektor Nyamuk / Fogging Fokus
Sasaran : Fogging Fokus dilakukan di setiap RT sesuai dengan hasil PE yang telah
dilakukan, capaian diharapkan 100% wilayah infeksius dilakukan fogging.
3. Survey Jentik Berkala oleh Kader Jumantik
Sasaran : Kader jumantik melakukan survey jentik berkala di 93 RT di wilayah kerja
Puskesmas Bontang Barat. Setiap bulannya kader melakukan survey jentik
di 20 rumah yang berbeda di setiap RT.
4. Pembinaan Kader Jumantik
Sasaran : Dari 93 RT yang ada wilayah kerja puskesmas Bontang Barat, masing-
masing RT memiliki kader jumantik, total terdapat 93 orang yang
kemudian dibina oleh penanggung jawab program DBD di Puskesmas
Bontang Barat.
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 4/5
Kader rahan KIA
Jumantik
Mengetahui,
Kepala PKM Bontang Barat Penanggung Jawab UKM
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 5/5