Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA

No. : KA/BRG/JBG/UKM/DB/12
Dokumen
No. Revisi : 0
KA
Tgl Terbit : 3/1/2022
Halaman : 1/4
UPT dr.Andri Suharyono, M.KP
Puskesmas Pembina
Bareng NIP.196612052001121001

a. Pendahuluan
Nyamuk mengakibatkan bermacam-macam gangguan kenyamanan, misalnya
akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan nyeri. Beberapa
spesies nyamuk dapat berperan sebagai vektor yang dapat menularkan penyakit yang
bisa menimbulkan kematian. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
antara lain: malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), chikungunya, demam kuning,
filariasis limfatik dan japanese ancehephalitis (radang otak) (Kesetyaningsih, 2008).
Penyakit DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-negara tropis Asia
Tenggara dan wilayah Pasifik Barat yang menyita perhatian para ahli kesehatan dunia.
Penyakit DBD termasuk dalam sepuluh penyebab perawatan di rumah sakit dan kematian
pada anak-anak, sedikitnya di delapan negara tropis Asia salah satunya yaitu Indonesia
(Ginanjar, 2008). Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO)
mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara
(Brahim dkk, 2010)
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD seperti juga penyakit menular
lainnya didasarkan pada usaha pemutusan rantai penularannya. Pada penyakti DBD
yang merupakan komponen epidemiologi adalah terdiri dari virus dengue, nyamuk Aedes
aegypti dan manusia. Belum adanya vaksin untuk pencegahan penyakit DBD dan belum
ada obat-obatan khusus untuk penyembuhannya maka pengendalian DBD tergantung
pada pemberantasan nyamuk Aedes aegypti. Penderita penyakit DBD diusahakan
sembuh guna menurunkan angka kematian, sedangkan yang sehat terutama pada
kelompok yang paling tinggi resiko terkena, diusahakan agar jangan mendapatkan infeksi
virus dengan cara memberantas vektornya (Dinkes, 2008).
Pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala dilaksanakan sesuai dengan
visi UPT Puskesmas Bareng yaitu mewujudkan masyarakat Kecamatan Bareng yang
mandiri hidup sehat menuju kabupaten Jombang yang berkarakter dan berdaya saing
sesuai dengan tata nilai UPT Puskesmas Bareng yang telah ditetapkan yaitu: Profesional,
disiplin, azas legalitas, jaminan mutu dan akuntabel.
b. Latar Belakang
Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD)
adalah kegiatan memberantastelurdanjentiknyamukpenularpenyakitDBD
(Aedesaegypti) di tempat-tempatperkembangbiakannya.(DepkesRI, 2005).
Sampai saat ini pemberantasan vektor masih merupakan pilihan yang terbaik
untuk mengurangi jumlah penderita DBD. Strategi pemberantasan vektor dengan cara
Pemeriksaan pada prinsipnya sama dengan strategi umum yang telah dianjurkan oleh
WHO dengan mengadakan penyesuaian tentang ekologi vektor penyakit di Indonesia.
Strategi tersebut terdiri atas perlindungan, pemberantasan vektor dalam wabah dan
pemberantasan vektor untuk pencegahan wabah, dan pencegahan penyebaran
penyakit DBD.
Wilayah Puskesmas barengmerupakan salah satu wilayah endemis yang cenderung
mengalami peningkatan jumlah kasus DBD setiap tahunnya, hal ini terlihat dari kasus DBD sejak
tiga tahun terakhir. Tahun 2009 terdapat tiga kasus DBD, pada tahun 2020 tidak terdapat kasus
DBD dan pada tahun 2021 terdapat 4 kasus DBD (Dinkes kab Jombang 2021). Adanya kasus DBD
setiap tahunnya menandakan desa tersebut belum bebas jentik. Berdasarkan data dari Puskesmas
Bareng Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 89.7% %, ini berarti ABJ Desa – desa di wilayah
Puskesmas Bareng belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan pemerintah yaitu
95%pengetahuan masyarakat yang masih rendah . belum mengetahui tentang manfaat
PSN dan bahaya penyebaran DBD sehingga perlu adanya pemeriksaan jentik yang
dilakukan tiga bulan sekali semua desa..Kini menyerukan partisipasi aktif masyarakat
dalam pelaksanaan PSN 3M Plus melalui G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik)
Dari hasil pelaksanaan PSN dan juga PJB di Puskesmas Bareng 89.7%. Hal
tersebut belum mencapai target, sehingga diperlukan acuhan dalam pelaksanaan
kegiatan ini untuk mempertahan kan capaian tersebut.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


- Tujuan Umum :
- dilakukan untuk menurunkan populasi nyamuk penular demam berdarah dengue Aedes
aegypti serta jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengan PSN DBD (3M Plus) melalu PJB
DBD
- Tujuan Khusus :
PJB dilakukan untuk menurunkan populasi dn Melakukan pemetaan untuk
melakukan perencanan selanjutnya.

2
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
No Kegiatan pokok Rincian kegiatan
1 PJB 1. Petugas/kader memetakan data rumah penduduk
/bangunan/ lingkungan yang akan dikunjungi
2. Petugas berkoordinasidengan desa setempat untuk
menentukan jadwal PSN dan abatenisasi
3. Petugas dan Jumantik melakukan pemeriksaan dengan
cara :
a. Petugas memakai APD
b. Petugas meminta ijin kepada tuan rumah yang
dikunjungi untuk melakukan pemeriksaan tempat
penampungan air di dalam bangunan dan di luar
bangunan lingkungan sekitar
c. Petugas melakukan Pemeriksaan menggunakan
senter untuk melihat jentik ditempat yang gelap
menguras dan menutup genangan air Menguras dan
menutup genangan air
d. Petugas melakukan larvasida dengan membubuhkan
Abate dengan perbandingan 100liter/10gr bubuk
Abate bila jentik positif dan Bila tidak ditemukan jentik
maka dilakukan penyuluhan kepada masyarakat
tentang pentingnya PSN 3M-Plus
e. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan serta
rekap hasil PSN dan Abatisasi mencatat nama desa
yang dilakukan pemeriksaan dan nama kepala
keluarga serta tulis apa yang diterangkan pada kolom
formulir dan penggunaan larvasida sesuai dengan
jumlah yang diperiksa

e. Cara melaksanakan kegiatan

Kegiatan Pelaksana
No Lintas program Lintas sektor
pokok program
1 PSN - Mempersiapkan - Dinkes Kader jumantik sebagai
sasaran sebagai melaksanakan/pengkoordinasi
- Melaksanakan pendistribusi pelaksanaan PJB di desa
Pemantauan Abate ke
- Memberikan Programer
Abate dari DBD lalu ke
Dinkes ke desa bidan desa
- Bidan desa
membantu
3
PSN

f. Sasaran
100 Rumah perdesa dalam 3 bulan

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PJB            

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi kegiatan PSN dilakukan tiap 1,3 dan 6 bulan sekali dengan cara
membandingkan sasaran dengan cakupan ABJ

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Hasil kegiatan dari desa di laporkan ke Puskesmas setelah di validasi oleh
Puskesmas kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten. Kegiatan dikatakan
berhasil bila 95% rumahyang diperiksa bebas jentik..

Ditetapkan di Jombang
pada tanggal 3 Januari 2022

Kepala UPT Puskesmas Bareng,

dr. ANDRI SUHARYONO, M.KP


Pembina
NIP. 196612052001121001

Anda mungkin juga menyukai