Anda di halaman 1dari 3

PSN

(PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK)

SOP / UKM / P2M /


No. Dokumen :
DBD / 01 / 2022
No. Revisi : -
SOP
Tanggal terbit : 03 Januari 2022

Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. RITA ANDAYANI


PULOREJO Ttd Ka Puskesmas Pembina
NGORO NIP.197705092011012003

1. Pengertian PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) adalah pengendalian vektor


DBD yang paling efisien dan efektif yaitu dengan memutus rantai
penularan melalui upaya pemberantasan jentik, bentuk kegiatannya
dengan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur barang-barang bekas yang
dapat menampung air hujan).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi penanggungjawab
program DBD Puskesmas Pulorejo, dalam rangka mengendalikan
populasi nyamuk Aedes Aegepty, sehingga penularan DBD dapat
dicegah atau dikurangi, serta memotivasi keluarga/masyarakat untuk
mengelola rumah tangga dan tempat umum dengan melakukan PSN
secara rutin dan terus menerus.
3. Kebijakan 1. Permenkes RI No. 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas.
2. Keputusan Kepala Puskesmas Pulorejo Kabupaten Jombang No.
188.4/002/415.17.29/2021 Tanggal 04 Januari 2021 Tentang
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Puskesmas.
4. Referensi 1. Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah
Dengue oleh Juru Pemantau Jentik, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Tahun 2012
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
5. Alat dan Bahan 1. APD
2. Senter
3. Alat Tulis
4. Formulir JPJ 1, JPJ 2, JPJ 3
5. Serbuk ABATE
1
6. Prosedur / 1. Pemegang program DBD melakukan persiapan dengan cara :
Langkah-langkah  Pemetaan dan pengumpulan data penduduk, rumah/bangunan
dan lingkungan oleh Puskesmas
 Pertemuan atau pendekatan lintas sektor
 Penentuan rumah/keluarga yang akan dikunjungi atau diperiksa
2. Pemegang program DBD melakukan kunjungan rumah dengan
memakai APD sesuai Prokes
3. Pemegang program DBD melakukan pemeriksaan jentik bersama
dengan kader jumantik
 Petugas meminta ijin kepada tuan rumah yang dikunjungi
 Petugas melakukan pemeriksaan menggunakan senter untuk
melihat jentik di tempat yang gelap
 Petugas menguras dan menutup genangan air
 Bila ditemukan jentik, petugas melakukan larvasidasi dengan
membubuhkan serbuk ABATE dengan perbandingan 100
liter/10gr serbuk ABATE
 Bila tidak ditemukan maka petugas melakukan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pentingnya PSN 3M+
4. Pemegang program DBD mencatat dan melaporkan hasil
pemeriksaan jentik
 Petugas menulis nama desa/kelurahan yang dilakukan
pemeriksaan jentik
 Petugas menulis nama kepala keluarga yang rumahnya diperiksa
beserta alamat
 Bila ditemukan jentik tulis tanda (+) dan bila tidak ditemukan tulis
tanda (-) di kolom formulis JPJ 1, satu lembar formulir JPJ 1 untuk
kurang lebih 30 KK, kader jumantik melaporkan jasil pemeriksaan
jentik (ABJ) ke puskesmas satu bulan sekali
 Petugas DBD Puskesmas bersama dengan kader jumantik
membuat PWS pemetaan per RW hasil pemeriksaan jentik setiap
sebulan sekali dan melaporkan ke puskesmas dengan
menggunakan formulir JPJ 2 setiap bulan
 Kepala puskesmas menganalisa dan membuat laporan hasil
kegiatan jumantik di wilayahnya setiap bulan dengan
menggunakan formulir JPJ 3

2
7. Diagram Alir
Pemetaan wilayah Koordinasi linsek untuk menentukan
(Jika dibutuhkan) yang akan jadwal PSN dan Abatisasi
dikunjungi

Kunjungan rumah oleh petugas


dan kader jumantik

Melakukan PJB dan Abatisasi jika


ditemukan jentik

Pencatatan dan Melakukan


Pelaporan Penyuluhan DBD

8. Hal yang perlu 1. Waktu dan Tempat


diperhatikan 2. Kelengkapan alat, bahan, dokumen dan formulir
3. Penerapan protokol kesehatan
9. Unit Terkait 1. Petugas / Pemegang Program DBD Puskesmas
2. Bidan Desa
3. Kader Jumantik
4. PKK
5. Lintas Sektor
10. Dokumen Formulir JPJ 1, Formulir JPJ 2, Formulir JPJ 3
Terkait

11. Rekaman Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai