Anda di halaman 1dari 2

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

UPTD PUSKESMAS BENUA


Jl. Poros Benua - Andoolo

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN FOGGING/PENGASAPAN
PROGRAM SILONTAR
UPTD PUSKESMAS BENUA TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum berhasil, terutama karena
masih tergantung pada penyemprotan dengan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa.
Penyemprotan membutuhkan pengoperasian khusus, membutuhkan biaya cukup tinggi, dan
detail teknis yang harus dikuasai pelaksana program. 
Berikut beberapa informasi yang perlu diketahui tentang pemberantasanvektor DBD
secara kimia, khususnya melalui metode fogging. menurut Depkes RI (2007), kegiatan
pengendalian vektor dengan pengasapan atau fogging fokus dilakukandi rumah
penderita/tersangka DBD dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan menjadisumber
penularan. Fogging (pengabutan dengan insektisida) dilakukan bila hasil
PE positif, yaitu ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya atau ditemukan tiga ataulebih
penderita panas tanpa sebab dan ditemukan jentik > 5 %. Fogging dilaksanakandalam radius
200 meter dan dilakukan dua siklus dengan interval + 1minggu.
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga wilayah:
endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor masih harus dilakukan dengan
cara fogging foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara gerakan 3M plus. Penyuluhan
dengan cara gerakan bulan bakti 3M plus dilaksanakan oleh kader POKJA setempat
seminggu sekali sejalan dengan gerakan Jum’at bersih.
Fogging (pengasapan) memotong siklus penyebarannya dengan memberantasnyamuk
tersebut. Salah yang menyebabkan Demam Berdarah dan Malaria. Selain
itu juga dapat dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan (MBS)untukmengetahui
sampel darah penderita malaria serta memberantas jentik nyamuk. Namun bila hal ini tidak
dikendalikan bisa memicu ledakan masalah pada masa datang karenaumumnya dikerjakan
tanpa dilandasi pengetahuan yang benar. Tingginya morbiditas penyakit itu memaksa
masyarakat bertindak memberantas nyamuk anopheles, culex, Aedes aegypti sebagai
serangga yang berbahaya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD.
b. Memutus rantai penularan penyakit DBD.
c. Mencegah terjadinya KLB.
C. SASARAN
Semua desa yang ada penderita DBD
D. BIAYA
Biaya di bebenkan pada anggaran APBN/BOK.
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Fogging

F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan kegiatan mengevaluasi tentang permasalahan, hambatan, kemudian dianalisis
dan dicari pemecahanya. Penangungjawab program melaporkan hasil kegiatan kepada
Kepala Puskesmas.
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Penanggung jawab program membuat laporan tiap selesai kegiatan dan disetor ke Dinas
Kesehatan.

Horodopi, 26 Maret 2023


Mengetahui
Kepala Puskesmas Benua Programer Silontar

Marsuki, S.Kep., Ns JUSDIN, S.K.M


NIP. 19831014 200903 1 002 NIP. 119821116 200903 1 001

Anda mungkin juga menyukai