Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD

DI UPTD PUSKESMAS KALIJUDAN

I. Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini berbagai macam penyakit terus ditemukan dan terus
berkembang seiring dengan perkembangan zaman, baik pola penularan, pengobatan,
pencegahan, serta penyebabnyapun berbeda-beda mulai dari penyakit yang ringan sampai
yang sulit disembuhkan.
Demam berdarah dengue atau yang biasa disingkat DBD adalah salah satu penyakit
yang sulit disembuhkan hal ini disebabkan karena saat ini belum ditemukan obat atau vaksin
untuk penanggulangan DBD.

II. Latar Belakang


Perkembangan penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas Kalijudan ada
kecenderungan turun namun kasusnya selalu ada setiap tahunnya dan kasus kematiannya
juga meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain adalah:
 Perilaku masyarakat
 Perubahan iklim (climate change) global
 Pertumbuhan ekonomi
 Ketersediaan air bersih
Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, Cara yang dapat
dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah gigitan nyamuk penular DBD. Oleh
karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada saat ini adalah melalui upaya
pengendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian karena DBD. Atas dasar itu
maka upaya pengendalian DBD memerlukan kerjasama dengan program dan sektor terkait
serta peran serta masyarakat.

III. Tujuan
Tujuan Umum
Terselenggaranya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dengan baik untuk dapat mencegah
Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral sehingga
dapat mencegah kematian dan menekan angka kesakitan penyakit DBD.

Tujuan Khusus
a. Terwujudnya individu dan masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi diri dari
penularan DBD melalui optimalisasi kegiatan PSN 3M Plus dan kebersihan lingkungan.
b. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama dengan 50 per
100.000 penduduk pada tahun 2016
c. Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1% pada tahun 2016
d. Mencegah penularan DBD dengan mengendalikan populasi vector sehingga Angka
Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 95%

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Penyuluhan DBD
2. Penyelidikan Epidemologi
3. Fogging Fokus
4. Pembinaan Kader Bumantik
5. PSN Terpadu
6. Pemeriksaan jentik berkala (PJB) puskesmas dan sekolah
7. Pemeriksaan jentik oleh bumantik

V. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Peran serta lintas program dan lintas sektor adalah sebagai berikut :
a. Peran Lintas program
- Unit Kesling sebagai pelaksana kegiatan dan pelaporan kegiatan
- Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan
selama PJB, Penyuluhan, PE, Pembinaan Kader jumantik
- Poli/Unit lain sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
- Bidan Kelurahan sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan PJB, penyuluhan,
pembinaan kader jumantik
b. Peran Lintas sektor
- Kecamatan berperan dalam menfasilitasi kegiatan pertemuan lintas sektor,
pertemuan ini merupakan sarana puskesmas dalam melaksanakan sosialisasi
kepada pihak lintas sektor.
- Pihak Kelurahan dan perangkatnya akan berperan dalam kegiatan sosialisasi
pengendalian DBD ke warganya, selain itu kelurahan juga dilibatkan dalam
penggerakan masyarakat agar target sasaran pengendalian DBD terpenuhi.
- TP PKK dan Kader jumantik berperan dalam menfasilitasi sarana dan prasarana
kegiatan pengendalian DBD, dan sebagai pelaksana kegiatan pengendalian DBD

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Penyuluhan DBD
Dilaksanakan sesuai jadwal dan permintaan masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD sehingga masyarakat mau
melakukan tindakan pencegahan.
2. Penyelidikan Epidemologi
Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan setiap ada kasus DBD, untuk mengetahui potensi
penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu
dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita.
3. Fogging Fokus
Foging fokus dilaksanakan pada kasus DBD dengan hasil Penyelidikan Epidemologinya
Positif, Fogging Fokus dilaksanakan dengan radius 100M yang bertujuan untuk membatasi
penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB di lokasi tempat tinggal penderita dan
rumah/bangunan sekitar tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi sumber penularan
DBD lebih lanjut.
4. Pembinaan Kader Bumantik
Pembinaan Kader Bumantik dilaksanakan sebulan sekali pada acara Paguyuban Bumantik
di Tiap-Tiap Kelurahan, bertujuan untuk meningkatkan kinerja Bumantik
5. PSN Terpadu
Pemeriksaan bersama linsek dilaksanakan oleh jumantik (juru pemantau jentik) dan
petugas kesehatan lingkungan masing – masing kelurahan setiap 1 minggu sekali dan
dilaporkan setiap 1 bulan sekali kepada Kecamatan, Kelurahan dan Puskesmas.
6. Pemeriksaan jentik berkala (PJB) puskesmas dan sekolah
Pemeriksaan 100 rumah masing masing Kelurahan tiga Bulan Sekali, dan pemeriksaan
sekolah 6 bulan sekali
7. Pemeriksaan jentik oleh Bumantik
Pemeriksaan jentik tiap minggu oleh bumantik di tiap dasa wisma

VII. Sasaran

No Kegiatan Sasaran Target

1 Penyuluhan DBD Masyarakat wilayah kerja puskesmas, 1x/bulan


pengunjung puskesmas

2 Penyelidikan Masyarakat sekitar penderita DBD yang 20 rumah sekitar


Epidemologi melapor ke puskesmas/laporan dari DKK penderita DBD
(20 rumah sekitar penderita)

3 Fogging Fokus Masyarakat sekitar penderita dengan Radius 100 m


hasil PE positif radius 100 m

4 Pembinaan Kader Semua bumantik dasawisma di masing- 1x/bulan


Bumantik masing kelurahan/ koordinator bumantik
RW

5 PSN Pemeriksaan jentik bersama bumantik 4x/bulan


dan lintas sektor bergilir di tiap kelurahan

6 Pemeriksaan  100 rumah masing – masing kelurahan ABJ ≥ 95 %


jentik berkala tiap 3 bulan

 Sekolah wilker PKM Pucang

7 Pemeriksaan 10 rumah warga binaan dasa wisma ABJ ≥ 95 %


jentik bumantik

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Jadwal Pelaksana
1 Penyuluhan DBD 4 Kali atau lebih setiap Bulan Tenaga kesehatan
Puskesmas
2 Penyelidikan Setiap ada Laporan Kasus DBD sesuai pelaksanaan
Epidemologi kegiatan
3 Fogging Fokus Setiap ada Laporan Kasus DBD sesuai pelaksanaan
kegiatan
4 Pembinaan Kader 1 Bulan Sekali Petugas Sanitasi, Bikel,
Bumantik
5 PSN 1 Minggu Sekali Petugas Sanitasi, Bikel,
linsek
6 Pemeriksaan jentik 3 bulan sekali Sanitasi dan bikel dan
berkala jumantik
7 Pemeriksaan jentik 1 minggu sekali Bumantik
bumantik

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evalusi kegiatan dilaksanakan sebulan sekali dan dinyatakan KLB bila Jumlah kasus
DBD dua kali lipat atau lebih dari periode lalu pada tempat yang sama atau kematian kasus
DBD lebih dari 1%, dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya tiap sebulan sekali

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi


1. Pelaporan kasus DBD, hasil foging fokus, dan hasil PJB Bumantik pada form laporan
bulanan, kemudian setiap bulan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Laporan
PJB petugas tiap tribulan dan diserahkan ke DKK.
2. Pencatatan kegiatan penyuluhan dilakukan pada form laporan dinas, dan notulensi kegiatan
penyuluhan,
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setahun sekali / sesuai kebutuhan

Surabaya, 2 Januari 2016


Kepala UPTD Puskesmas Kalijudan

drg. Toetik Winarjati


Pembina Tingkat I
NIP. 19620226 199303 2 002

Anda mungkin juga menyukai