Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYEHATAN PEMUKIMAN

A. Pendahuluan
Lingkungan permukiman dan perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia
dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan hampir
separuh hidup manusia akan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan
sangat berdampak terhadap kondisi kesehatannya (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1999). Rumah seharusnya menjadi tempat yang bebas dari
gangguan, rasa kebersamaan. Rumah yang sehat mampu melindungi dari panas
dan dingin yang ekstrim, hujan dan matahari, angin, hama, bencana seperti banjir
dan gempa bumi, serta polusi dan penyakit.

B. Latar Belakang
Tingginya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh
masih buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban,
meningkatnya pencemaran, kurang higienisnya cara pengolahan makanan,
rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat, serta buruknya
penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida di rumah tangga yang kurang
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
Faktor lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh terbesar terhadap status
kesehatan, disamping faktor pelayanan kesehatan dan genetik. Untuk itu cara
pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit tersebut harus melalui upaya
perbaikan lingkungan dan sanitasi dasar serta perubahan perilaku kearah yang
lebih baik melalui upaya penyehatan rumah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu dilaksanakan dan
diterapkan di masyarakat wilayah kerja Puskesmas Kalijudan sesuai dengan tata
nilai Puskesmas Kalijudan :
a. Sigap : Sigap dalam menghadapi kegawatdaruratan
b. Educatif : Edukatif dalam menyampaikan informasi
c. Handal : Handal dalam bekerja dan mengobati pasien
d. Antusias : Antusias dalam melakukan kegiatan preventif, promotif,kuratif dan
rehabilitatif
e. Teliti : Teliti dalam melakukan pekerjaan, tindakan dan pelayanan
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Melindungi masyarakat terhadap berbagai penyakit yang dapat ditularkan
melalui pemukiman, perumahan dan lingkungan sekitarnya.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh gambaran prosentase keluarga yang menghuni rumah sehat
b. Mengetahui gambaran potensi resiko penyakit akibat kondisi rumah tidak
sehat
c. Mencegah terjadinya penularan penyakit melalui vektor di suatu wilayah
d. Tersusunnya rekomendasi bagi pihak-pihak terkait dalam upaya perbaikan
lingkungan

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan penyehatan rumah meliputi :
1. Inspeksi Sanitasi rumah sehat.
2. Pendataan sarana kesehatan lingkungan pemukiman;
3. Pembinaan Kader kesehatan lingkungan;
4. Inspeksi Sanitasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara;
5. Pengendalian vektor lalat di pemukiman sekitar TPS.

E. Cara Melakukan Kegiatan


1. Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat
a. Petugas Sanitasi melakukan Inspeksi Sanitasi Rumah dan Konseling yang
dibantu oleh Kader Sanitasi dengan menggunakan kartu rumah yang
difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya sesuai dengan target yang
dianggarkan dalam APBD.
b. Petugas Sanitasi yang dibantu oleh Kader, selain mendata rumah baru juga
melakukan pembinaan kembali terhadap rumah - rumah lama yang belum
memenuhi syarat pada tahun – tahun sebelumnya, untuk mengetahui ada
tidaknya perubahan.

2. Inspeksi Sanitasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)


Inspeksi sanitasi TPS dilakukan di TPS yang ada wilayah kerja puskesmas
dengan menggunakan cheklist pengawasan TPS. Hasil inspeksi sanitasi /
pengawasan TPS dikatagorikan menjadi 3 (tiga) yaitu Baik, Sedang dan Buruk

.
3. Pengendalian vektor lalat di pemukiman sekitar TPS
Pengendalian vektor lalat di pemukiman sekitar TPS dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Pengukuran Kepadatan lalat
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat dan sumber-sumber
tempat berkembangbiaknya lalat.
1) Persiapan pengukuran
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk pengukuran kepadatan
lalat yaitu :
- Fly grill
- Counter
- Stopwatch
- Form Pencatatan Pengukuran Kepadatan Lalat
- Alat tulis
2) Penentuan Lokasi Pengukuran
Pengukuran kepadatan lalat dilakukan dipemukiman sekitar TPS pada
jarak – jarak tertentu dengan rumah penduduk terdekat, misalnya
pada jarak 10 meter, 20 meter, 30 meter, 40 meter, 50 meter, 100
meter, 200 meter dan seterusnya
3) Cara Pengukuran
Pengukuran kepadatan lalat menggunakan flygrill
- Flygrill diletakkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan pada
daerah yang akan diukur;
- Hitung jumlah lalat yang hinggap pada flygrill setiap 30 detik
selama 10 kali penghitungan (10 kali 30 detik) setiap lokasi;
- Rata – ratakan 5 penghitungan yang tertinggi dan hasilnya dicatat
pada form pencatatan pengukuran kepadatan lalat.
Interpretasi hasil pengukuran pada setiap lokasi adalah sebagai
berikut :
0–2 : Rendah, tidak menjadi masalah
3–5 : Sedang, perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat –
tempat berbiaknya lalat (tumpukan sampah, kotoran
hewan, dan lain-lain)
6 – 20 : Tinggi / Padat, populasinya padat dan perlu pengamanan
terhadap tempat – tempat berbiaknya lalat dan bila
mungkin direncanakan upaya pengendaliannya.
≥ 21 : Sangat Tinggi / sangat padat, populasinya sangat padat
sehingga perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-
tempat berbiaknya lalat dan tindakan pengendalian
b. Tindakan Pemberantasan/penyemprotan Lalat
- Tindakan pemberantasan / penyemprotan lalat dilakukan apabila hasil
interpretasi pengukuran kepadatan lalat di suatu lokasi Tinggi (padat)
dan Sangat Tinggi (sangat padat).
- Pemberantasan / penyemprotan menggunakan racun
serangga/insektisida yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota
Surabaya melalui Seksi kesehatan Lingkungan.

F. Sasaran
- Sasaran Kegiatan
a. Inspeksi Sanitasi rumah sehat: Seluruh rumah tinggal di wilayah kerja
puskesmas kalijudan
b. Inspeksi Sanitasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara : Semua TPS
di wilayah kerja Puskesmas
c. Pengendalian vektor lalat di pemukiman sekitar TPS : Pemukiman di
sekitar TPS Wilayah Kerja Puskesmas

- Sasaran Target
Seluruh rumah yang berada diwilayah kerja PKM Kalijudan dan TPS di
wilayah kerja Puskesmas Kalijudan

G. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Peran serta lintas program dan lintas sektor adalah sebagai berikut :
1. Peran Lintas program
a. Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana dan prasarana
kebutuhan selama kegiatan penyehatan makanan.
2. Peran Lintas sektor
a. RT memberikan dukungan dalam penyehatan pemukiman
b. RW memberikan dukungan secara menyeluruh dari rumah rumah di
wilyah RW yang di periksa
H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 IS rumah sehat

2 IS TPS

3 Pengendalian vektor lalat

I. Sumber Dana
Pada penyehatan air, sumber dana yang dipergunakan sebagai berikut :
Kegiatan Sumber Dana Pelaksana Kegiatan KET
APBD BOK
IS rumah sehat √ - Petugas Sanitarian
IS TPS √ - Petugas Sanitarian
Pengendalian vektor √ - Petugas Sanitarian
lalat

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan Penyehatan
lingkungan pemukiman, apakah ada ketidaksesuaian kriteriadan kendala dalam
pelaksanaan kegiatan. Pelaporan kegiatan ada di dalam laporan Tribulanan yang
dilaporkan ke Dinas Kesehatan

K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Inspeksi Sanitasi Rumah
Hasil Inspeksi Sanitasi Rumah direkap pada form yang telah tersedia beserta
hasil rekapitulasi rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2. Hasil Inspeksi Sanitasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara dan hasil
pengukuran kepadatan lalat di pemukiman sekitar TPS dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Surabaya melalui Seksi Kesehatan Lingkungan .
3. Laporan Hasil pengendalian vektor lalat di pemukiman sekitar TPS dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui Seksi Kesehatan Lingkungan pada
4. Evaluasi kegiatan dilakukan setahun sekali / sesuai kebutuhan

Surabaya, 4 Januari 2017


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kalijudan Penanggung Jawab Program

drg. Toetik Winarjati Fatwa Niswatin K,Amd.KL


NIP. 19620226 199303 2 002

Anda mungkin juga menyukai