Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN


PUSKESMAS TENGGILIS
Nomor : 440/B.V.KAK.KESLING.0003.04/436.7.2.35/2017

I. Pendahuluan
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar
masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan
penderita beberapa penyakit ke sarana pelayanan kesehatan, seperti ISPA,TB
Paru,Diare,DBD, kecacingan, serta gangguan kesehatan / keracunan karena bahan
kimia dan pestisida.
Tingginya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh masih
buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban, meningkatnya
pencemaran, kurang hygienisnya cara pengolahan makanan, rendahnya perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS ) masyarakat, serta buruknya penatalaksanaan bahan kimia
dan pestisida di rumah tangga yang kurang memperhatikan aspek kesehatan dan
keselamatan kerja.

II. Latar Belakang


Faktor Lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh terbesar terhadap status
kesehatan, di samping faktor pelayanan kesehatan dan genetik. Untuk itu cara
pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit tersebut harus melalui upaya
perbaikan lingkungan dan sanitasi dasar serta perubahan perilaku kearah yang lebih
baik melalui upaya penyehatn lingkungan pemukiman.
Pengawasan pemukiman adalah salah satu kegiatan hal penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Oleh
sebab itu pemeriksaan dan pemantauan pemukiman perlu ditingkatkan karena
berhubungan dengan paradigma sehat. Dinas Kesehatan Kota Surabaya menetapkan
program-program kegiatan, diantaranya pembinaan dan pengawasan lingkungan
pemukiman yang ada di bawah seksi kesehatan lingkungan.
Data Rumah di Puskesmas Tenggilis Kecamatan Tenggilis Mejoyo tahun 2016
adalah 14262 rumah, dan dilakukan pemeriksaan dari tahun 2012 ditemukan 2608
rumah tidak memenuhi syarat sehat. Hal ini yang menjadi acuan bahwa peranan
program penyehatan lingkungan pemukiman sangat penting dalam pencapain derajat
kesehatan masyarakat.
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan program penyehatan lingkungan pemukiman
selalu memerlukan kerjasama dengan program dan sektor terkait serta peran serta
masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi misi Puskesmas Tenggilis. Visi Puskesmas
Tenggilis Pelayanan Puskesmas yang berkualitas dan Profesional untuk mencapai
Kesehatan masyarakat yang optimal. Sedangkan Misi Puskesmas Tenggilis yaitu:
1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
2. Melaksanakan Program Kesehatan secara professional dan berintegritas
3. Mendorong kemandirian bagi masyarakat
4. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan
Agar kegiatan Penyehatan lingkungan pemukiman ini dapat berjalan dengan lancar di
perlukan peran lintas program dan peran lintas sector dalam pelaksanaannya. Peran
serta lintas program dan lintas sector dalam pelaksanaan penyehatan lingkungan
pemukiman adalah sebagai berikut :
1. Lintas sektor
a. Kader membantu dalam pelaksanaan, penyebarluasan informasi, pelaporan, dan
pemantauan program penyehatan pemukiman
b. RT /RW di wilayah selaku penyebar luas informasi, pemantau, penengah serta
pemberi saran dan perbaikan untuk mendukung kelancaran kegiatan
c. Lurah membantu dalam pelaksanaan program penyehatan pemukiman
2. Lintas program
Unit Promkes terlibat dalam terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan lintas
sector untuk mendukung kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman diantaranya
dalam kegiatan sosialisasi dan penyuluhan rumah sehat kepada kader, pkk dan
lintas sektor.
Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana prasarana kebutuhan selama
pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman.
Dalam rangka terwujudnya program penyehatan lingkungan pemukiman di perlukan
komitmen dan kerjasama, hal ini sejalan dengan Tata Nilai Puskesmas Tenggilis,
yaitu:
1. Komitmen
2. Kerjasama
3. Disiplin
4. Profesional
5. Ikhlas

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman dalam rangka mengurangi resiko
terjadinya pencemaran lingkungan dan penularan penyakit.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya jumlah rumah hunian yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya akses jamban sehat
3. Meningkatnya kondisi MCK yang memenuhi syarat kesehatan
4. Menurunnya tingkat kepadatan lalat di TPS
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Inspeksi Sanitasi Rumah
2. Inspeksi saniatasi tempat pembuangan sampah sementara
3. Pengendalian Vektor lalat di TPS

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kunjungan rumah dengan kartu rumah sehat:
Petugas sanitasi melakukan Inspeksi sanitasi rumah dan konseling yang di bantu
oleh kader sanitasi dengan menggunakan kartu rumah yang di fasilitasi oleh Dinas
Kesehatan Kota Surabaya.
Petugas sanitasi di bantu oleh kader, selain mendata rumah baru juga melakukan
pembinaan kembali terhadap rumah-rumah lama yang belum memenuhi syarat pada
tahun-tahun sebelumnya, untuk mengetahui ada tidaknya perubahan.
Dalam kegiatan Inspeksi sanitasi berkoordinasi dengan lintas sector yaitu kader
yang berperan sebagai pelaksana kegiatan, penyebarluasan informasi, pelaporan dan
pemantauan dan Lurah, RT/RW sebagai pemilik wilayah
Inspeksi Sanitasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
Inspeksi sanitasi TPS dilakukan di TPS yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dengan menggunakan check list pengawasan TPS. Hasi dari inspeksi sanitasi
TPS/pengawasan dikategorikan menjadi tiga yaitu baik, sedang dan buruk
 Pengendalian Vektor lalat di TPS
Pengendalian vektor lalat di lakukan dengan cara:
a. Pengukuran Lalat
Bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat dan sumber-sumber tempat
berkembangbiaknya lalat.
b. Persiapan pengukuran:
Menyiapkan peralatan yang di butuhkan untuk pengukuran kepadatan lalat yaitu:
Fly grill, counter, Stopwatch, form pencatatan pengukuran kepadatan lalat dan
alat tulis.
c. Penentuan lokasi:
Pengukuran kepadatan lalat di lakukan di sekitar TPS pada jarak-jarak tertentu 10
meter, 20 meter, 40 meter, 50 meter, 100 meter, dan seterusnya.
d. Cara pengukuran:
Pengukuran kepadatan lalat menggunakan Fly Grill
Flygrill diletakkan pada tempat-tempat yang telah di tentukan pada daerah yang
akan di ukur, hitung jumlah lalat yang hinggap pada flygrill setiap 30 detiknya
selama 10 kali penghitungan setiap lokasinya, rata-ratakan 5 penghitungan
tertinggi dan hasilnya dicatat pada form pencatatan pengukuran kepadatan lalat
Interpretasi hasil pengukuran pada setiap lokasi adalah sebagai berikut:
0 – 2 Rendah , tidak jadi masalah
3 – 5 Sedang, perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat berkembang
biaknya lalat (Tumpukan sampah, kotoran hewan, dll)
6 – 20 Tinggi/Padat, populasinya padat dan perlu pengamanan terhadap tempat-
tempat berkembangbiaknya lalat dan bila mungkin di rencanakan upaya
pengendaliannya
Lebih dari 21, Sangat Tinggi/sangat padat, populasinya sangat padat sehingga
perlu di lakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berbiaknya lalat dan
tindakan pengendalian
Tindakan pemberantasan/penyemprotan lalat:
Dilakukan apabila hasi interpretasi pengukuran kepadatan lalat di suatu lokasi
tinggi (padat) dan sangat Tinggi (sangat padat) dengan menggunakan racun
serangga/insektisida yang di fasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya

VI. Sasaran
Sasaran kegiatan penyehatan pemukiman adalah seluruh rumah dan TPS yang berada
di wilayah kerja Puskesmas Tenggilis. Sedangkan sasaran target yang harus dicapai
adalah 90% jumlah rumah yang telah diinspeksi sanitasi dan 85% rumah yang
memenuhi syarat kesehatan.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


BULAN
No. Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Inspeksi
1 sanitasi √ √
Rumah
IS TPS
dan
Pengend
2 alian √
vector di
sekitar
TPS

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan Penyehatan
lingkungan pemukiman, apakah ada ketidaksesuaian kriteria dan kendala dalam
pelaksanaan kegiatan
2. Pelaporan kegiatan ada di dalam laporan Tri bulan yang dilaporkan ke Dinas
Kesehatan.
3. Pencatatan Kegiatan Penyehatan lingkungan pemukiman dengan form,
kemudian hasil di rekap dan ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas selaku
Kepala UPTD, kemudian dilaporkan ke Dinas.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kota Surabaya setiap selesai kegiatan. Evaluasi dan pelaporan kegiatan
dilakukan setiap 1 bulan sekali oleh Penanggung jawab program , hasil kegiatan di
laporkan ke Kepala Puskesmas Tenggilis dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya

Surabaya, 28 Desember 2017

Kepala UPTD. Puskesmas Tenggilis

dr. Dessy J. Setia

Anda mungkin juga menyukai