Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

SANITASI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


PUSKESMAS KUTAWARINGIN

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman,
perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan sedangkan
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural),
melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak dan
sehat, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai
tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat bersama keluarga. Rumah yang
layak harus menjamin kepentingan keluarga salah satunya menjamin kesehatan keluarga.

Salah satu Instrumen Penilaian Rumah Sehat mengacu pada Pedoman Teknis Penilaian
Rumah Sehat Departemen Kesehatan RI Tahun 2007, dengan pembagian bobot penilaian
meliputi bobot komponen rumah, bobot sarana sanitasi, serta bobot pada perilaku penghuni.

B. LATAR BELAKANG
Rumah layak huni mendukung terciptanya rumah yang sehat. Definisi rumah layak huni
menurut Badan Pusat Statistik 2015, adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan,
bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Tercatat di
profil kesehatan Indonesia tahun 2016, persentase rumah tangga yang menempati layak huni
mencapai 94,75% (tahun 2015) dan 96,37% (tahun 2016). Masih terdapat sekitar 3,63% –
5,25% rumah tangga yang tidak menenpati rumah layak huni.

Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut (1) memenuhi
kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota
keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur), bagi
masing-masing penghuni, (2) memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup, dan (3) memenuhi persyaratan pencegahan
terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain
persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan
kecelakaan di dalam rumah.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Mengetahui kualitas kesehatan dan kondisi perumahan dan permukiman di wilayah kerja
Puskesmas Sawah Lega.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kondisi perumahan dan permukiman terhadap risiko penularan penyakit
antar penghuni rumah
b. Mengetahui kondisi Sanitasi Dasar (Sarana Air Bersih, Tempat Sampah, dan
Pengelolaan Limbah) di perumahan dan permukiman.
c. Mengetahui kondisi jamban di perumahan dan permukiman.
d. Mengetahui kondisi rumah di perumahan dan permukiman.
e. Mengetahui kondisi penyediaan air, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
vektor penyakit dan binatang penggangu, kualitas udara ruang, dan pengelolaan
makanan.
f. Mengetahui perilaku penghuni terhadap penyehatan perumahan dan permukiman.
g. Sebagai bahan perencanaan tindak lanjut, pengambilan keputusan dan melakukan
pembinaan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Sanitasi Perumahan dan Permukiman merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan diluar
gedung berupa pebinaan dan pemeriksaan terkait: 1) Sanitasi Dasar; 2) Jamban; dan 3)
Rumah Sehat di wilayak kerja Puskesmas. Terdapat 3 tahapan dalam pelaksanaan Sanitasi
Rumah Sehat yaitu:
1. Identifikasi
Merupakan tahapan pemeriksaan kondisi rumah tangga langsun terhadap kondisi fisik,
kimia, dan bakteriologi dengan pelaksanaan berupa observasi dan pengukuran. Hal-hal
yang dilakukan observasi dan pengukuran terdiri dari:
a) Pemeriksaan kondisi fisik bangun meliputi : Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat
b) Pemeriksaan kondisi pengelolaan limbah cair meliputi : Inspeksi Sanitasi Jamban
Keluarga, Inspeksi Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah (grey water dan black
water)
c) Pemeriksaan kondisi pengelolaan air meliputi, Inspeksi Sanitasi Sarana Air Minum
d) Pemeriksaan pengelolaan sampah rumah tangga meliputi : Inspeksi Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Inspeksi Sanitasi Keberadaan Vektor Penyakit dan
Binatang Penggangu

2. Analisa
Merupakan tahapan pengelolaan data hasil identifikasi kondisi perumahan dan
permukiman untuk menentukan faktor penyebab tidak memenuhi kriteria dengan
melakukan uji statistik dan/atau lainnya.

3. Rekayasa / Intervensi
Merupakan tahapan tindak lanjut dari hasil analisa data berupa pembinaan, penyuluhan,
dan bahan kajian untuk lintas sektor. Upaya memingkatkan kualitas dan kondisi
perumahan dan permukiman yang sehat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan koordinasi dengan perangkat Desa/Kelurahan (Kepala Dusun, RW, RT, dan
Kader) perencanaan pelaksanaan Sanitasi Perumahan dan Permukiman.
2. Menyiapkan administrasi pelaksanaan, formulir pemeriksaan dan persiapan sanitarian Kit
3. Melakukan kunjungan secara langsung pada rumah tangga
4. Melakukan observasi kondisi rumah dan lingkungan
5. Melakukan pengukuran kondisi rumah dan lingkungan
6. Melakukan wawancara perilaku penghuni terhadap penyehatan rumah
7. Melakukan pencatatan hasil observasi, pengukuran, dan wawancara
8. Jika terdapat kriteria rumah sehat tidak terpenuhi dan sudah menjadi faktor penyebabnya
dilakukan pembinaan dan penyuluhan pada penghuni rumah dalam pengendalian dan
penyehatan rumah.
9. Melakukan entry data dan analisis data
10. Perencanaan tindak lanjut.
11. Pelaporan pada sektor terkait.

F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyehatan perumahan dan permukiman meliputi seluruh sarana
1. Rumah
meliputi MCK, Jamban, Saranan Air Bersih, SPAL dan tempat sampah
2. Kader Sanitasi
3. TPS
Perumahan dan permukiman yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lega

Adapun target dari kegiatan ini meliputi :


1. Pelaksanaan pembinaan sarana perumahan dan permukiman sebesar 75 % dari jumlah
rumah yang ada dalam satu tahun
2. Pelaksanaan pembinaan sarana TPS sebesar 75 % dari jumlah TPS yang ada dalam satu
tahun

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Pelaksanaan program penyehatan perumahan dan permukiman dilaksanakan sebagai
berikut :

Kegiatan Jadwal Kegiatan Pelaksana


1 Pendataan Sarana Kesehatan
Lingkungan perumahan dan Insidental

permukiman
2 Inspeksi Sanitasi Perumahan dan Januari s.d
permukiman Desember Petugas

3 Pembinaan Kader kesehatan lingkungan Sanitarian


Agustus

4 Inspeksi Sanitasi Tempat Pembuangan Januari s.d


Sampah Sementara Desember
5 Pengendalian vektor lalat di pemukiman Oktober s.d
sekitar TPS November

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap triwulan yang dilakukan oleh
Penanggung jawab Program dimana akan dilakukan tindakan korektif jika terjadi
ketidaktepatan jadwal pelaksanaan yang ditujukan kepada Kepala Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan, yang pada dasarnya berisi tanggal pelaksanaan, tempat yang dituju,
kendala yang dihadapi yang sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan dan dilakukan setiap kali selesai melakukan kegiatan dan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Laporan ini diserahkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
setiap tanggal 5 bulan berikutnya.

Bandung, 02 Januari 2018

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kutawaringin Penanggung Jawab Program

dr. Ma’mun Arifin Nina Marlina ,A.Md.Kes


NIP. 19661007 198803 1 003 NIP. 19650716 198803 2 011

Anda mungkin juga menyukai