Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA


PUSKESMAS CILENGKRANG

I. Pendahuluan
Program Indonesia Sehat adalah salah satu program dari Nawa Cita yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Sasaran dari Program
Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar
utama, yaitu penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan
kesehatan, dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

II. Latar Belakang


Berdasarkan prinsip paradigma sehat, Puskesmas wajib mendorong
seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya
mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dengan paradigma sehat maka
orang-orang yang sehat akan diupayakan agar tetap sehat dengan
menerapkan pendekatan yang holistik. Selama ini cara pandang yang
berlaku masih menitikberatkan pada penyembuhan penyakit (paradigma
sakit).
Dengan adanya komitmen dari seluruh pemangku kepentingan maka
diharapkan akan mampu mewujudkan Keluarga Sehat sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Keluarga dijadikan fokus dalam pendekatan pelaksanaan Program
Indonesia Sehat karena terdapat 5 fungsi keluarga yaitu fungsi afektif,
fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi perawatan
dan pemeliharaan kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga
b. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas
c. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan
menyusun rencana Puskesmas
d. Melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative
e. Melaksanakan pelayanan kesehatan melalui pendekatan siklus
hidup
f. melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas
Terdapat 12 indikator sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga,
yaitu :
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.

Kegiatan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ini


sejalan dengan Visi, Misi, dan Tata Nilai yang dilaksanakan di Puskesmas
Cilengkrang yaitu :

VISI :
“Terwujudnya masyarakat yang sehat mandiri di wilayah kerja puskesmas
Cilengkrang tahun 2024”.
MISI :
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang merata dan berkualitas
kepada masyarakat.
b. Memberdayakan keluarga untuk hidup sehat secara mandiri.
c. Menciptakan lingkungan yang sehat.
d. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan penyakit tidak menular.
e. Menyelenggarakan manajemen puskesmas Cilengkrang yang bermutu dan
berkesinambungan.
TATA NILAI
Tata nilai yang digunakan di puskesmas Cilengkrang adalah PRIMA, yaitu :
P : Profesional
R : Ramah
I : Inovatif
M : Mengutamakan masyarakat
A : Amanah

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
B. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas.
b. Membuat perencanaan dan intervensi berdasarkan data keluarga
tersebut.
c. Menjadikan keluarga sebagai fokus utama untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
d. Mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
e. Menjadikan kemandirian masyarakat sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Sosialisasi PIS PK tk. Melakukan sosialisasi PIS-PK
Puskesmas Tk. Puskesmas dengan
pesertanya lintas program ,
bagian administrasi dan unit
layanan
2 Advokasi dan Melakukan advokasi dan
Sosialisasi PIS PK tk. sosialisasi PISPK tingkat desa
Kecamatan dan Desa dan kecamatan
3 Pembentukan tim PIS Dilakukan Pembentukan Tim
PK Puskesmas PIS-PK untuk melakukan
pendataan
4 Pembentukan tim Dilakukan pembentukan tim
kader pendamping kader pendamping untuk
mendampingi tenaga kesehatan
di lapangan
5 Pendataan kesehatan Melakukan pendataan dengan
seluruh anggota mendata anggota keluarga dan
keluarga dan melakukan intervensi awal
intervensi awal
6 Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan
pelaporan hasil dengan melakukan entri data
pendataan
7 Monitoring kegiatan Monitoring kegiatan dilakukan
pendataan mingguan dalam pertemuan mingguan
8 Analisa data Melakukan analisa data hasil
pendataan yang sudah direkap
dan dientri
9 Menyusun Rencana Melakukan rencana tindak lanjut
Tindak Lanjut dengan melakukan musyarwarah
masyarakat desa (MMD)
10 Pelaksanaan Tindak Melakukan tindak lanjut hasil dari
Lanjut rencana tindak lanjut
11 Evaluasi Melakukan evaluasi setelah
dilakukan tindak lanjut engan
melihat hasil IKS
12 Melakukan intervensi Melakukan intervensi lanjutan
lanjutan dengan berkoordinasi dengan
pemegang program dan lintas
sektor

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


A. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Sosialisasi PIS PK tk. Puskesmas. Dilaksanakan dalam bentuk
pertemuan di tingkat puskesmas
2. Advokasi dan Sosialisasi PIS PK tk. Kecamatan dan Desa.
Dilaksanakan dalam bentuk pertemuan lintas sektor tingkat
kecamatan dan tingkat desa.
3. Pembentukan tim PIS PK Puskesmas. Merupakan output dari PIS
PK tk. Puskesmas.
4. Pembentukan tim kader pendamping. Merupakan output dari
sosialisasi PI PK tk. Kecamatan dan desa.
5. Pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga dan intervensi awal.
Tim PIS PK melakukan pendataan ke masing-masing keluarga
dengan didampingi oleh kader. Pendataan sesuai dengan formulir
prokesga. Semua hasil pendataan dicatat pada form tersebut.
Apabila pada saat pendataan ditemukan masalah kesehatan di satu
keluarga, maka langsung dilakukan intervensi awal.
6. Pencatatan dan pelaporan hasil pendataan. Seluruh hasil pendataan
dicatat secara manual di form prokesga. Data yang ada di prokesga,
dimasukkan ke aplikasi pelaporan PIS PK online oleh petugas
pengentri.
7. Monitoring kegiatan pendataan mingguan dilakukan didalam
pertemuan mingguan.
8. Melakukan analisa data hasil pendataan yang sudah direkap dan
dientri.
9. Melakukan rencana tindak lanjut dengan melakukan musyarwarah
masyarakat desa (MMD).
10. Melakukan tindak lanjut hasil dari rencana tindak lanjut.
11. Melakukan evaluasi setelah dilakukan tindak lanjut engan melihat
hasil IKS.
12. Melakukan intervensi lanjutan dengan berkoordinasi dengan
pemegang program dan lintas sektor.
B. Sasaran
Sasaran pendataan adalah seluruh keluarga dan anggotanya yang ada
di suatu wilayah, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika dalam satu bangunan rumah terdiri dari satu atau lebih keluarga
inti maka nama kepala keluarga tidak secara langsung diambil dari
kartu keluarga melainkan diambil berdasarkan status kepala
keluarga.
2. Anggota keluarga adalah semua orang yang menjadi bagian dari
keluarga dan tinggal di keluarga tersebut yang dijumpai pada
periode pendataan di setiap wilayah. Orang yang telah tinggal di
suatu keluarga selama 6 bulan atau lebih, atau yang trlah tinggal di
suatu keluarga kurang dari 6 bula tetapi berniat tinggal lebih dari 6
bulan dianggap sebagai anggota keluarga. Anggota keluarga yang
telah bepergian selama 6 bulan atau lebih atau telah bepergian
kurang dari 6 bulan tetapi berniat pindah atau akan meninggalkan
keluarga 6 bulan atau lebih maka tidak dianggap anggota keluarga.
3. Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun yang tinggal dana tau
makan di rumah majikannya dianggap sebagai anggota keluarga
majikannya. Tetapi jika hanya makan saja tidak dianggap anggota
keluarga majikannya.
4. Bangunan sensus atau rumah tangga yang bukan rumah tangga
biasa (RS, LP, panti social, asrama, pasar, dll) tidak diambil
datanya.
5. Penghuni rumah kos kurang dari sama dengan 15 orang
dimasukkan ke dalam satu prokesga.

C. Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, dan Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara
Kegiatan Sasaran Rincian
No Sasaran Melaksanakan
Pokok Umum Kegiatan
Kegiatan
1 Sosialisasi Masyarak Melakukan Kepala Sosialisasi PIS
PIS PK tk. at sosialisasi keluarga PK tk.
Puskesmas PIS-PK Tk. Puskesmas.
Puskesmas Dilaksanakan
dengan dalam bentuk
pesertanya pertemuan di
lintas tingkat
program , puskesmas
bagian
administrasi
dan unit
layanan
2 Advokasi Melakukan Advokasi dan
dan advokasi Sosialisasi PIS
Sosialisasi dan PK tk.
PIS PK tk. sosialisasi Kecamatan dan
Kecamatan PISPK Desa.
dan Desa tingkat desa Dilaksanakan
dan dalam bentuk
kecamatan pertemuan
lintas sektor
tingkat
kecamatan dan
tingkat desa
3 Pembentuka Dilakukan Pembentukan
n tim PIS PK Pembentuka tim PIS PK
Puskesmas n Tim PIS- Puskesmas.
PK untuk Merupakan
melakukan output dari PIS
pendataan PK tk.
Puskesmas.
4 Pembentuka Dilakukan Pembentukan
n tim kader pembentuka tim kader
pendamping n tim kader pendamping.
pendamping Merupakan
untuk output dari
mendampin sosialisasi PI
gi tenaga PK tk.
kesehatan di Kecamatan dan
lapangan desa.
5 Pendataan Melakukan Pendataan
kesehatan pendataan kesehatan
seluruh dengan seluruh anggota
anggota mendata keluarga dan
keluarga anggota intervensi awal.
dan keluarga Tim PIS PK
intervensi dan melakukan
awal melakukan pendataan ke
intervensi masing-masing
awal keluarga
dengan
didampingi oleh
kader.
Pendataan
sesuai dengan
formulir
prokesga.
Semua hasil
pendataan
dicatat pada
form tersebut.
Apabila pada
saat pendataan
ditemukan
masalah
kesehatan di
satu keluarga,
maka langsung
dilakukan
intervensi awal.
6 Pencatatan Pencatatan Pencatatan dan
dan dan pelaporan hasil
pelaporan pelaporan pendataan.
hasil dengan Seluruh hasil
pendataan melakukan pendataan
entri data dicatat secara
manual di form
prokesga. Data
yang ada di
prokesga,
dimasukkan ke
aplikasi
pelaporan PIS
PK online oleh
petugas
pengentri.
7 Monitoring Monitoring Monitoring
kegiatan kegiatan kegiatan
pendataan dilakukan pendataan
mingguan dalam mingguan
pertemuan dilakukan
mingguan didalam
pertemuan
mingguan.
8 Analisa data Melakukan Melakukan
analisa data analisa data
hasil hasil pendataan
pendataan yang sudah
yang sudah direkap dan
direkap dan dientri.
dientri
9 Menyusun Melakukan Melakukan
Rencana rencana rencana tindak
Tindak tindak lanjut lanjut dengan
Lanjut dengan melakukan
melakukan musyarwarah
musyarwara masyarakat
h desa (MMD).
masyarakat
desa (MMD)
10. Pelaksanaa Melakukan Melakukan
n Tindak tindak lanjut tindak lanjut
Lanjut hasil dari hasil dari
rencana rencana tindak
tindak lanjut lanjut.
11. Evaluasi Melakukan Melakukan
evaluasi evaluasi setelah
setelah dilakukan tindak
dilakukan lanjut engan
tindak lanjut melihat hasil
engan IKS.
melihat hasil
IKS
12. Melakukan Melakukan Melakukan
intervensi intervensi intervensi
lanjutan lanjutan lanjutan dengan
dengan berkoordinasi
berkoordina dengan
si dengan pemegang
pemegang program dan
program dan lintas sektor.
lintas sektor

VI. Jadwal Kegiatan (Gambarkan Dalam Bagan Ganti Untuk Rencana Satu
Tahun)
2019
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Sosialisa 

si PIS PK
tk.
Puskesm
as
2 Advokasi 

dan
Sosialisa
si PIS PK
tk.
Kecamat
an dan
Desa
3. Pembent 

ukan tim
PIS PK
Puskesm
as
4. Pembent 

ukan tim
kader
pendampi
ng
5. Pendataa          

n
kesehata
n seluruh
anggota
keluarga
dan
intervensi
awal
6. Pencatat          

an dan
pelaporan
hasil
pendataa
n
7. Monitorin          

g
kegiatan
pendataa
n
mingguan
8. Analisa          

data
9. Menyusu          

n
Rencana
Tindak
Lanjut
10 Pelaksan          
aan
Tindak
Lanjut
11 Evaluasi   
12 Melakuka   

n
intervensi
lanjutan

VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Setiap item kegiatan pada poin IV, dilakukan evaluasi setiap selesai
melaksanakan kegiatan. Khusus untuk pendataan, dilakukan monitoring
setiap minggu untuk mengetahui masalah yang ada ketika pendataan dan
dan melalui kegiatan monitoring mingguan ini diharapkan setiap masalah
dapat diselesaikan.
Tim pendataan setiap hari menyampaikan hasil pendataan kepada tim entri
untuk dientrikan ke dalam aplikasi. Dan setiap minggu tim PIS PK
berkumpul dipimpin oleh ketua tim PIS PK untuk melakukan monitoring
pelaksanaan kegiatan, juga analisa data yang diperoleh dari masing-
masing RW.
VIII. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan secara manual dilakukan ketika pendataan dan pencatatan
secara online dilakukan ketika selesai pendataan.
Semua data direkap untuk dapat ditentukan IKS (Indeks Keluarga Sehat)
per keluarga, per RT, per RW, dan per desa.
Hasil pendataan ini disampaikan kepada masyarakat untuk bersama-sama
dicari solusi dari masalah yang ditemukan, dan ini menjadi dasar
perencanaan yang dibuat baik oleh puskesmas, desa, ataupun kecamatan.
Pada saat pertemuan ini disusun rencana tindak lanjut dan kemudian
dilakukan evaluasi dari tindak lanjut tersebut sesuai kesepakatan waktu
yang dibuat.

Cilengkrang, Januari 2019

Mengetahui
Kepala Puskesmas Cilengkrang Koordinator PIS-PK

dr. Mutia Nurhayati Arlissa Elningrum,SKM


Nip.197410072002122009 Nip. 197208031994032002

Anda mungkin juga menyukai