Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SANITASI PERMUKIMAN

“ Ketenagaan Dalam Pengawasan ”


Disusun oleh :

KELOMPOK 1

Devi Lailatu Syifa P2.31.33.1.17.048


Gita Ovi Dwi Astuti P2.31.33.1.17.050
Khairunisya Diva Andini P2.31.33.1.17.055
Rezi Nurhaliza P2.31.33.1.17.061

Dosen Mata Kuliah :


Catur Puspawati, ST, MKM
Rojali, SKM, M.Epid

TINGKAT 4 PROGRAM STUDI D-IV SANITASI LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120

2020

Pengertian dasar permukiman dalam UU No.1 tahun 2011 adalah bagian dari lingkungan
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan.
Permukiman merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dari deretan lima kebutuhan hidup manusia pangan, sandang, permukiman, pendidikan
dan kesehatan, nampak bahwa permukiman menempati posisi yang sentral, dengan demikian
peningkatan permukiman akan meningkatkan pula kualitas hidup.
Saat ini manusia bermukim bukan sekedar sebagai tempat berteduh, namun lebih dari itu
mencakup rumah dan segala fasilitasnya seperti persediaan air minum, penerangan, transportasi,
pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Awal dibangunnya tempat tinggal semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisik,
selanjutnya pemilikan tempat tinggal berkemban fungsinya sebagai kebutuhan psikologis,
estetika, menandai status sosial, ekonomi dan sebagainya.
Sanitasi permukiman bertujuan untukmenciptakan lingkungan perumahan saniter
sehingga penghuni rumah dapat merasa nyaman dan terhindar dari masalah kesehatan.Untuk itu,
setiap perumahan wajib memenuhi persyaratan kesehatan perumahan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.Untuk menjamin bahwa sanitasi pemukiman tersebut sudah sesuai dengan
ketentuan maka dilakukan pengawasan dan pemantauan.

Dalam pelaksanaannya kegiatan pengawasan dna pemantauan sanitasi permukiman


dilakukan oleh tengaa kesehatan lingkungan di dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkerjasama
dengan berbagai unsur yang terkait. Unsur-unsur tersebut adalah pemilik rumah, penghuni
rumah, pengembang pembangunan perumahan, pemerintah, pemerintah provinsi, maupun
pemerintah kabupaten/kota. Sesuai kewenangannya pemerintah daerah kabupaten/kota dapat
memberikan sanksi administrasi kepada pengembang yang tidak memnuhi persyaratan berupa
teguran lisan, teguran tertulis sampai dengan rekomendasi atau pencabutan surat izin usaha
perdagangan (SIUP) sesuai dengan pertauran perundang-undangan. Pembinaan dan pengawasan
sanitasi pemukiman dapat dilakukan melalui koordinasi, advokasi, sosialisasi, bimbingan teknis,
peningkatan sumber daya manusia, pemantauan dan evaluasi.

Untuk melakukan pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman diperlukan tenaga


yang professional dalam arti mempunyai kompetensi dibidangnya.Pengawasan dan pemantauan
sanitasi pemukiman dilakukan oleh berbagai sektor.Sebagai pelaksananya adalah oleh tenaga
kesehatan lingkungan.Untuk melaksanakan pengawasan sanitasi pemukiman diperlukan
kompetensi baik bersifat teknis, social maupun administrasi.

A. Tenaga, Tugas dan Kewenangannya


Pengawasan sanitasi permukiman secara garis besar meliputi pengawasan umum,
pengawasan kualitas udara dalam rumah dan pengawasan kualitas air minum. Berikut
adalah tenga yang melaksanakan unsur pengawasan sanitasi pemuki,am sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.

1. Pengawas umum
Secara umum pelaksanaan ketentuan mengenai persyaratan kesehatan perumahan
menjadi tanggung jawab :
a. Pengembang atau penyelenggara pembangunan untuk perumahan
b. Pemilik atau penghuni rumah tinggal untuk rumah

Persyaratan kesehatan perumahan berlaku juga terhadap rumah susun atau


kondominium, rumah took dan rumah kantor pada zona pemukiman.

Pengawasan dapat dilakukan oleh perintah kabupaten/kota dengan mengikut sertakan


instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi yang terkait. Dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat menentukan parameter kualitas sanitasi pemukiman
yang akan diperiksa, sesuai dengan oeraturan yang berlaku. Sedangkan pembinaannya
dilakukan oleh menteri kesehatan, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas
hesehatan kabupaten/kota.

2. Pengawasan kualitas udara dalam rumah


Pengawasan dan pemantauan terhadap kualitas udara dalam ruang rumah dilaksanakan
oleh petugas kesehatan lingkungan di puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Pengawasan tersebut diarahkan untuk meningkatkan upaya penyehatan udara dalam
ruang rumah oleh masyarakat.
Dengan ditetapkannya Persyaratan Kualitas Udara dalam Ruang Rumahdiharapkan
terwujudnya kualitas udara dalam ruang rumah yangmemenuhi persyaratan kesehatan,
untuk mendukung program rumahsehat dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat
dari risikopenyakit.Upaya penyehatan kualitas udara dalam ruang rumahmemerlukan
komitmen yang tinggi dari pemerintah, pemerintah daerah,lintas program, lintas sektor,
penyelenggara perumahan, dan masyarakatserta stakeholder terkait.

Persyaratan kualitas udara dalam ruang rumah meliputi :


a. Kualitas fisik, terdiri dari parameter: partikulat (ParticulateMatter/PM2,5dan PM10),
suhu udara, pencahayaan, kelembaban, serta pengaturan dan pertukaran udara (laju
ventilasi);
b. Kualitas kimia, terdiri dari parameter: Sulfur dioksida (SO2), Nitrogendioksida
(NO2), Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), TimbalPlumbum=Pb), asap
rokok (Environmental Tobacco Smoke/ETS), Asbes, Formaldehid (HCHO), Volatile
Organic Compound (VOC); dan
c. Kualitas biologi terdiri dari parameter: bakteri dan jamur.

3. Pengawasan kualitas air minum


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum. Penyelenggara air minum adalah badan usaha milik
negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan,
kelompok masyarakat dan /atau  individual yang melakukan penyelenggaraan
penyediaan air minum. Air minum yang aman bagi kesehatan apabila memenuhi
persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter
wajib dan paramater tambahan. Parameter wajib sebagaimana dimaksud merupakan
persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh
penyelenggara air minum.

Pengawasan kualitas air minum juga dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota dengan
mengikut sertakan instansi terkait, asosiasi pengelola air minum, lembaga swadaya
masyarakat dan organisasi prifesi yang terkait, sehingga persyaratan kesehatan air
minum secara bakteriologis, kimiawi, dan fisik dapat tercapai. Dalam pelaksanaan
pengawsan kualitas air minum. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menentukan
parameter kualitas air yang akan diperiksa,sesuai dengan kebutuhan dari kondisi daerah
tangkapan air, instalasi pengolahan air dan jaringan perpipaan.

Kegiatan pengawasan kualitas air minum meliputi :


a. Inspeksi sanitasi dan pnegambilan sampel air termasuk air pada sumber air baku,
proses produksi, jaringan distribusi, air minum isi ulang dan air minum dalam
kemasan.
b. Pemeriksaan kualitas air dilakukan di tempat/ dilapangan dan atau di laboratorium.
c. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan pengamatan lapangan.
d. Memberi rekomendasi untuk mengatasi masalah yang ditemui dari hasil kegiatan
a, b, c yang ditujukan kepada pengelola penyediaan air minum.
e. Tindak lanjut upaya penanggulangan/perbaikan dilakukan oleh pengelola penyadia
air minum.
f. Penyuluhan kepada masyarakat.

Hasil pengawasan tersebut dibuat kedalam laporan dan secara berkala dilaporkan oleh
kepala dinas kesehatan kepada bupati/walikota.

B. Kompetensi yang harus dimiliki


Mengingat pengawasan sanitasi pemukiman dilaksanakan oleh berbagai sector, maka agar
pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancer, para petugas yang melaksanakan
pengawasan harus mempunyai kompetensi mengenai sanitasi pemukiman.

Kompetensi sesuai dengan kewenangannya tersebut, antara lain :


1. Tenaga kesehatan lingkungan
- Parameter sanitasi pemukiman yang harus diukur/dinilai
- Cara mengukur atau menilai parameter sanitasi pemukiman
- Cara mengumpulkan data primer dan sekunder untuk pengawasan sanitasi
pemukiman
- Cara menentukan titik-titik untuk pengambilan sampel
- Cara mengambil sampel berbagai parameter sanitasi pemukiman
- Cara mengembangkan instrument dan checklist
- Cara melakukan wawancara kepada penduduk khususnya penghuni rumah
- Cara pengiriman sampel ke laboratorium
- Cara pengolahan data sanitasi pemukiman
- Cara menganalisis hasil pengolahan data sanitasi pemukiman
- Cara menyajikan data sanitasi pemukiman
- Cara membuat laporan sanitasi pemukiman termasuk rekomendasi pemecahan
masalah
- Cara melaksanakan penyuluhan

2. Pengembang atau penyelenggara pembangunan untuk perumahan


- Persyaratan-persyaratan yang berhubungan dengan sanitasi pemukiman
- Parameter-parameter sanitasi pemukiman
- Teknik pembangunan sarana dan prasarana pemukiman sesuai dengan persyaratan
yang berlaku

3. Penghuni rumah
- Pengetahuan tentang persyaratan rumah sehat
- Sikap yang harus dimiliki untuk mewujudkan lingkungan rumah yang sehat
- Tindakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan lingkungan rumah sehat

4. Bupati / walikota
- Persyaratan-persyaratan yang berhubungan dengan sanitasi pemukiman
- Parameter-parameter sanitasi pemukiman
- Teknik melakukan pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman
- Cara koordinasi dengan pihak lain yang terkait dengan pengawasan sanitasi
pemukiman

5. Kepala dinas kesehatan


- Persyaratan –persyaratan yang berhubungan dengan sanitasi pemukiman
- Parameter-parameter sanitasi pemukiman
- Teknik melakukan pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman
- Cara koordinasi dengan pihak lain yang terkait dengan pengawasan sanitasi
pemukiman
Daftar Pustaka

Permenkes No.1077 tahun 2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah

Kepmenkes No.829 tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Air


Minum

Buku Ajar Mata Kuliah Sanitasi Permukiman

Anda mungkin juga menyukai