Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM KESLING

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


( KAK ) DAN STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN
( SOP )

OLEH :
SRI WAHYUNI, A.Md.Kes

UPT PUSKESMAS SIBIRUANG


TAHUN 2022
PEDOMAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial


kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Kesehatan lingkungan sebagai salah stu upaya kesehatan ditujukan untuk


mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya,
sebagaimana yang tercantum dalam pasal 162 Undang-undang nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan
selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintahhun Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan, dalam rangka tewujudnya kualitas lingkungan yang sehat
tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan atau gangguan kesehatan dari faktor
resiko kesehatan lingkungan dipemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan fasilitas
umum (Permenkes RI Nomor 13 Tahun 2015 tenteng Pelayanan Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas).
Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas Sibiruang dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan pada masyarakat baik didalam gedung maupun diluar gedung. Untuk
memperjelas lingkup penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Lingkungan di UPT
Puskesmas Sibiruang di atur mengenai uraian kegiatan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan Sebagai acuan bagi petugas, pihak terkait dan masyarakat yang
membutuhkan Pelayanan tersebut.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Kesehatan Lingkungan mencakup mulai dari
identifikasi sarana sanitasi dasar, pemantauan lingkungan pemukiman, pembinaan
masyarakat, pengendalian vektor penyakit, dan menerima permintaan klien untuk
pengambilan sampel air dan menerima rujukan penderita penyakit berbasis lingkungan
dan faskes sampai menentukan rencana tindak lanjut hasil dari kegiatan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas.

C. Tujuan
1. Umum
Dengan Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan lingkungan di Puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
Preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor resiko lingkungan dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
b. Meningkatkan pengetahuan, kesadarn kemampuan dan perilaku masyarakat
untuk mencegah penyakit dan atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
faktor resiko lingkungan, Serta untuk mewujudkan perilaku hidup sehat dan
bersih
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan dalam memperdayakan
masyarakat.

D. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Mentri Kesehatan RI No 66 Tahun 2015 Tentang Kesehatan Lingkungan
3. PERMENKES RI No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Kesehatan
lingkungan di Pusat Kesehatan Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Ketenagaan
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di penyehatan Lingkungan adalah:
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah
1. Sanitarian DIII Kesehatan Lingkungan 1

B. Distributor Ketenagaan
1. Penanggungjawab Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
2. Penanggungjawab kesehatan Lingkungan Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggungjawab :
a. Menyusun rencan kerja dan kebijakan teknis Penyehatan Lingkungan
b. Bertanggung jawab terhadap mutu Penyehatan Lingkungan, validasi Hasil
Pemantauan Penyehatan Lingkungan, Mengatasi masalah yang timbul dalam
Penyehatan Lingkungan
c. Melaksanakan Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi kegiatan Penyehatan
Lingkungan
d. Melakukan advokasi, koordinasi, sosialisasi lintas program dan lintas sektor
e. Merencanakan dan mengawasi kegiatan mutu
BAB IV
TATA LAKSANA
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkungan Pelayanan Kesehatan Lingkungan


1. Konseling
2. Inspeksi Sanitasi, Surveilens Kesling
3. Pemberantasan Vektor

B. Jenis Kegiatan yang ada


1. Kegiatan dalam gedung
a. Menerima Konsultasi pasien rujukan
1) Keracunan makanan
2) Keracunan pestisida/ bahan kimia
3) Filariasis
4) Diare
5) Malaria
6) Demam Berdarah Dengue
7) Kulit
8) Kecacingan
9) ISPA
10) Penyakit berbasis lingkungan lainnya
b. Menerima konsultasi klien datang sendiri
1) Permintaan pengambilan sampel
2) Pengelolaan sampah medis dan non medis
3) Pengelolaan makanan dan minuman
4) Permintaan masyarakat pembinaan Teknologi Tepat Guna

2. Kegiatan luar gedung


a. Melakukan Inspeksi Sanitasi
b. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
c. Pembinaan Masyarakat
d. Pengendalian Vektor
e. Pemantauan Kualitas Air Bersih
f. Pemantauan Lingkungan Fisik
g. Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program
h. Pembinaan TPM dan TFU
c. Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Koordinasi Perangkat Koordinasi Lintas Koordinasi Lintas sektor
Desa Program

Kepala Desa Puskesmas Pembantu Kesmas

Sekretaris Desa Siaga Pendidikan

Kepala Dusun/ Ketua RT/ Bidan Desa Pekerjaan Umum


Ketua RW
Perumahan

Lingkungan Hidup

Pemeriksaan/Pengamatan Lingkungan,
Pengamatan Perilaku, Inspeksi kesling dan
Konseling

Peneuman Penderita dan Pemetaan Populasi


Resiko

Pemberian Saran Tidak Lanjut Kepada


Pasien/Klien

Analisis Resiko Kesling


BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Kesehatan Lingkungan


Direncanakan dalam pertemuan loka karya mini lintas sektor program dan lintas sektor
seseuai dengan tahapan dan metode yang dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN DAN SASARAN

Dalam pertemuan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Kesehatan Lingkungan perlu


diperhatikan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan Upaya Pencegahan Resiko terhadap
sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Kesehatan Lingkungan


perlu diperhatikan Keselamatan Kerja Karyawan Puskesmas dan Lintas Sektor terkait dengan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dipantau, dianalisis, dan dikaji


dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiataan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang dilakukan
4. Tercapainya indikator SPM Kesehatan Lingkungan
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan Staf Meeting tiap bulan.
Referensi:

Undang-undang No 1 Tahun 1970 tenaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No 23 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengawasan Lingkungan
Hidup.
PP RI No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SKM3
Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
Peraturan Pemerintah No.85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
Permen LH Nomor 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah B3
Permen LH Nomor 30 Tahun 2009 tentang Perizinan Limbah B3 dan Pemda
Permenkes Nomor 03 Tahun 2014 tentang Kejadian STBM
Permenkes Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan
Permenkes No 66 Tahun 2016 tentang Kesling

Anda mungkin juga menyukai