Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

UPT. PUSKESMAS GUMUKMAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan
Karunia – Nya akhirnya penyusunan Pedoman Kesehatan Lingkungan ini dapat
diselesaikan.

Pedoman Kesehatan Lingkungan ini dibuat untuk penyelenggaraan pelayananan


Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Gumukmas yang bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, promotif dan kuratif yang dilakukan
secara terpadu dan berkesinambungan.

Penyusunan pedoman ini bertujuan untuk memberikan petunjuk cara pelaksanaan


kegiatan Kesehatan Lingkungan bagi seluruh staf di Puskesmas Gumukmas

Demikian semoga pedoman Kesehatan Lingkungan ini dapat bermanfaat bagi


penggunan layanan Puskesmas Gumukmas dan pihak lain yang berkepentingan..

Penyusun

PUJIATI, SKM
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional

BAB II STANDARD KETENAGAAN


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan

BAB III STANDART FASILITAS


A. Denah Ruang
B. Standart Fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN


A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN PROGRAM


BAB VII KESELAMATAN KERJA PELAKSANA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungansebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk


mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun social
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Kesehatan Lingkungan ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan
yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan atau gangguan
kesehatan dari factor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja,
tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor
Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas. Dalam
pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat
yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal Kabupaten
bidang kesehatan.
Untuk memperjelas lingkup penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas Gumukmas perlu dibuat Pedoaman Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan sebagai acuan bagi petugas Puskesmas Gumukmas dan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Masyarakat Kecamatan Gumukmas yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan
melalui upaya promotif dan preventif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan atau gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya Kualitas Kesehatan
Lingkungan
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan serta untuk mewujudkan perilaku
hidup bersih dan sehat
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah seluruh masyarakat wilayah Puskesmas
Gumukmas dan semua pemangku kepentingan terkait untuk bekerjasama dalam
pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas Gumukmas

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan dan pembinaan
pemberdayaan masyarakat bidang Kesehatan Lingkungan dan peran pemangku
kepentingan terkait dalam pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
bidang Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Gumukmas.
Ruang lingkup pedoman ini meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dalam Gedung ( Klinik Sanitasi )
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan luar Gedung ( Kegiatan Penyehatan Air,
Pengawasa Sanitasi dasar Rumah dan Sekolah, Pengawasan DAM, TTU, TPM,
pelaksanaan STBM, pengambilan dan pengiriman sampel air.
3. Pencatatan dan Pelaporan
4. Monitoring dan evaluasi

E. Batasan Operasional
Batasan Operasional Kegiatan Kesehatan Lingkungan adalah :
1. Penyehatan Air
 Sasaran KK yang menggunakan dan akses Sarana Air Bersih dan Air
Minum

2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar


 Rumah yg belum dibina dan diperiksa

3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum


 Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap
kesehatan masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat
ibadah.

4. Klinik Sanitasi
 Penderita (pasien) dan klien yang menderita penyakit berbasis lingkungan

5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


 KK yang memiliki akses terhadap jamban sehat dan melaksanakan STBM

6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)


 Pengelolah / penjaga DAM Isi Ulang
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
 Tempat pengolahan makanan (TPM) yang berpotensi dampak kesehatan
masyarakat ( Depot, Rumah Makan, Warung, Jasa Boga, Kantin, Industri
makanan , makanan Jajanan )

8. PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk )


 PSN pada tempat perindukan nyamuk
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Program Kesehatan Lingkungan adalah :

No Jenis Kompetensi Kompetensi Jumlah


ketenenagaan (Ijazah) tambahan
(pelatihan)
1 Fungsional DIII Kesling Pengolahan 1 orang
Pelaksana limbah medis B3
Sanitasi

B. Distribusi Ketenagaan

Petugas Kesehatan Lingkungan berjumlah 1 (satu) orang dengan Kategori :


1 orang sanitarian pelaksana

C. Jadual Kegiatan.
1. Penyehatan air
 Inspeksi Sanitasi dan pendataan akses SAB dilaksanakan 1 tahun sekali
 Pengambilan Sampel Air Bersih (SAB) dan Air Minum Proyek 2 kali/tahun

2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar


 Dilakukan 1 kali / tahun

3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum


 Dilaksanakan 1 kali / tahun

4. Klinik Sanitasi
 Dilaksanakan setiap hari jam 08.00 WIB – 09.00 WIB
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan Mayarakat
 Dilaksanakan 2 kali / tahun

6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)


 Dilaksanakan 2 kali / tahun

7. Penyehatan Makanan dan Minuman


 Dilaksanakan 1 kali / tahun

8. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)


 Dilaksanakan setiap hari Jumat oleh Kader dan insidentil dengan Lintas
Sektor
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang:
Koordinasi pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan dilakukan
oleh Penanggung jawab UKM dan Pelaksana Kesehatan Lingkungan yang
menempati ruang Konseling Terpadu dari gedung Puskesmas Gumukmas.
Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Gumukmas yang terletak
di sebelah Selatan.

R R Rekam
POLI KIA
APOTIK medik
POLI BP

Ruang Tunggu RR R
TB/KUST
Rmh
POLI GIGI A Dinas

R IMUNISASI

Klinik
Sanitasi /
LAB
Gizi /
AULA PKPR

B. Standar Fasilitas

Rincian peralatan meliputi :


 Terdiri dari 1 meja dan kursi, 1 lemari gabung
 Pencatatan dan Pelaporan:
1. Buku panduan klinik sanitasi
2. Buku regester
3. Blanko Inspeksi Sanitasi
4. Blangko Pemeriksaan rumah (bila diperlukan)
5. Leaflet
6. Lembar Balik
 Peralatan :
1. Ph Meter
2. Lux Meter
3. Sound Level Meter
4. Hygrometer
5. Flygrill
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN:


Lingkup Upaya Kesehatan Lingkungan mencakup:
1. Inspeksi Sarana Air Bersih (SAB)
Inspeksi Sarana Air Bersih (SAB) dan pendataan akses air bersih sebagai
dasar pengambilan sampel, perbaikan, pembangunan dan penyuluhan
penyehatan Air.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan dan penilaian perumahan untuk mengetahui rumah sehat
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana tempat-
tempat umum (TTU) untuk mengetahui memenuhi persyaratan kesehatan.
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap pasien dan klien guna
menganalisa sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan dan monev untuk
mendapatkan kelurahan ODF.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) dan pengambilan sampel
DAM untuk mengetahui memenuhi persyaratan kesehatan.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang bersifat monitoring
(inspeksi sanitasi ) dan pengambilan sampel untuk mengetahui memenuhi
persyaratan kesehatan.
8. PSN
Kegiatan yang bersifat monitoring terhadap tempat perindukan nyamuk.
B. METODE
Metode pelaksanaan Upaya Kesehatan Lingkungan terdiri dari :
1. Pengamatan fisik media lingkungan
2. Pengukuran media lingkungan di tempat
3. Uji Laboratorium
4. Analisa resiko kesehatan lingkungan
5. Pemicuan
6. Konseling dengan pasien penyakit berbasis lingkungan

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Petugas
Pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga
kesehatan Lingkungan dengan mengikutsertakan petugas Puskesmas yang
menangani program terkait Bidan Desa berperan dalam :
a. Melakukan sinergisme dan kerja sama sehingga upaya Promotif, Preventif
dan Kuratif dapat terintegrasi.
b. Membantu melakukan konseling dan pada waktu kunjungan rumah dan
lingkungan
c. Apabila di lapangan menemukan penderita penyakit karena factor resiko
lingkungan harus melaporkan pada waktu lokakarya mini Puskesmas untuk
diketahui dan ditindaklanjuti.

2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
 Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan ( formulir Inspeksi, buku pencatatan, media
penyuluhan alat pengukur parameter kualitas lingkungan).
 Melakukan koordinasi dengan Kelurahan dan petugas kesehatan di
Kelurahan.
b. Pelaksanaan
 Melakukan pengamatan media lingkungan dan perilaku masyarakat.
 Melakukan pengukuran media lingkungan di tempat, uji labortorium dan
analisis risiko sesuai kebutuhan.
 Melakukan pemetaan populasi berisiko
 Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran dan intervensi bila
dibutuhkan.
BAB V
LOGISTIK

Sarana / prasarana yang sudah dimiliki oleh Program Kesehatan Lingkungan adalah :
A. Alat :
 Liflet
 Stiker
 Alat peraga diagram F ( Perjalanan penyakir masuk dalam manusia )
 Alat peraga CTPS
 Botol Sampel
 Luxmeter
 Sound Level Meter
 Alat ukur suhu dan kelembaban / Hygrometer

B. Format :
 Pemeriksaaan
 Verifikasi
 Laporan
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam upaya keselamatan sasaran pada saat pelaksanaan kegiatan


program Kesehatan Lingkungan perlu diadakan identifikasi keselamatan sasaran
program. Identifikasi bahaya dampak buruk kesehatan yang disebabkan oleh
pemajanan suatu bahan. Pada pelaksanaan kegiatan Kesehatan lingkungan kami
menemukan pelaksanaan kegiatan penggunaan air isi ulang tanpa direbus untuk
dikonsumsi sebagai air minum oleh masyarakat perlu dimasukkan dalam upaya
keselamatan sasaran. Dalan hal ini Puskesmas Gumukmas sudah mengantisipasi
resiko kejadian penyakit Diare / Hepatitis / Keracunan sudah melakukan :
1. Pengawasan DAM Isi Ulang
2. Uji petik pengambilan dan pengiriman sampel DAM Isi Ulang
3. Sosialisasi pengolahan air minum isi ulang dengan merebus sebelum di
minum melalui pertemuan PKK , MMD tingkat Kelurahan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Tujuan
Petugas Kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
resiko tinggi terinfeksi penyakit menular di lingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindari paparan tersebut setiap petugas harus menerapkan prinsip universal
precaution.

B. Tindakan yang beresiko terpajan :


1.Cuci tangan yang kurang benar
2.Tidak menggunakan Masker

C. Prinsip Keselamatan Kerja


Prinsip utama prosedur universal precaution dalam kaitannya keselamatan kerja
adalah Menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan / tempat kerja.
Kedua prinsip tersebut dijabarkan menjadi 2 kegiatan pokok yaitu :
 Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir untuk mencegah infeksi
silang
 Pemakaian masker untuk mencegah masuknya bakteri / virus melalui mulut
dan hidung.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kesehatan lingkungan dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator mutu kesehatan lingkungan
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap tribulan
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan kesehatan lingkungan tergantung pada komitmen


yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat
dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai