Disusun Oleh : Alfiah Nova Nur Azizah 192303102102
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS PASURUAN A. What: Apa itu kesehatan lingkungan ? Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (Mundiatum dan Daryanto, 2015). Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. B. Who: Siapa yang berkepentingan terhadap kesehatan lingkungan ini, siapa pemegang kebijakan, siapa yang butuh kesehatan lingkungan siapa yang bekerja, dst ? Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 163 ayat 1 mengamanatkan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan. Selain itu, dalam UU tersebut pasal 163 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan. Ketersedian lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan dapat dicapai melalui kegiatan kesehatan lingkungan. C. Kelompok Where: dimana kesehatan lingkungan bisa diimplementasikan, dst ? Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut : 1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis 2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis 3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis 4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum 5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus. D. When: Kapan kesehatan lingkungan itu perlu ? Memelihara kesehatan lingkungan itu penting untuk dilakukan setiap saat agar terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. E. Why: Mengapa harus ada kesehatan lingkungan, terutama untuk perawat, apa manfaatnya bagi perawat, dst ? Berikut juga merupakan beberapa manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain : 1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. 2. Lingkungan menjadi lebih sejuk 3. Bebas dari polusi udara. 4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum. 5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari. Kesehatan lingkungan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Begitupun juga di lingkungan rumah sakit, menjaga kebersihan dan kesehatan ruang perawatan pasien dan lingkungannya sangat penting bagi pasien, keluarga pasien,pengunjung,maupun perawat dan tenaga kesehatan lainnya dirumah sakit, karena bagaimanapun juga sumber penyakit bukan hanya terletak pada higiene perorangan yang kotor saja,akan tetapi faktor lingkungan juga sangat berperan dalam terjadinya penyakit dan berkontribusi dalam lama tidaknya perawatan pasien di rumah sakit. Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan ruang perawatan pasien dan lingkungannya maka secara tidak langsung dapat menunjang kesembuhan klien. Hal ini juga dapat memudahkan perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien, mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi silang, memberi rasa aman dan nyaman, serta dapat menumbuhakan kepercayaan dan kesan baik dalam pasien dan keluarganya maupun masyarakat terhadap rumah sakit. F. How: Bagimana mengelola kesehatan lingkungan dan mengintegrasikan kedalam asuhan keperawatan ? Pengendalian penyakit dan menciptakan kesehatan lingkungan adalah salah satu bagian dari aspek kesehatan masyarakat. Pelaksanaannya salah satunya bisa dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dalam keperawatan komunitas yaitu Puskesmas yang dalam pelaksanaannya harus melakukan kerjasama dengan sektor dan program terkait. Contoh kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas : 1. Kegiatan Dalam Puskesmas a. Penanganan pengelolaan Limbah medis padat dan cair, B3 b. Pengambilan dan pengiriman sample Ipal Puskesmas ke Labkesda c. Pengambilan dan pengiriman sample air bersih Puskesmas d. Pelaksanaan Adipura dilingkungan Puskesmas e. Pelaksanaan Konseling Sanitasi 2. Kegiatan Luar Puskesmas a. Penyehatan Air Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari- hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna 2) Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l) 3) Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air) Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya penyehatan air yaitu melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum (SAM),yaitu yang meliputi : jaringan perpipaan, (PDAM, Hippam / BPSPAM), Bukan Jaringan Perpipaan Komunal (sumur pompa tangan, sumur bor dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa), Depot Air Minum (DAM), Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim penyediaan air bersih/Minum (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu. b. Penyehatan Makanan dan Minuman Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dengan sasaran: 1) Jasa Boga / Katering 2) Rumah Makan / Restoran 3) DAM (Depot Air Minum) 4) Kantin / sentra makanan jajanan 5) Makanan Jajanan Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi : 1) Persyaratan lokasi dan bangunan 2) Persyaratan fasilitas sanitasi 3) Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan 4) Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi 5) Persyaratan pengolahan makanan 6) Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi 7) Persyaratan peralatan yang digunakan 8) Pencemaran Lingkungan c. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Melakukan monitoring/ Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. d. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU) Melakukan monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang meliputi rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab dan petugas. TTU Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. e. Yankesling (Klinik Sanitasi) Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada pasien/penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu ISPA, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, keracunan makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu f. STBM (Santasi Total Berbasis Masyarakat) STBM merupakan suatu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang meliputi 5 pilar yaitu : 1) Stop Buang Air Besar Sembarangan 2) Cuci Tagan Pakai Sabun (CTPS) 3) Pengolahan makanan dan minuman 4) Pengelolaan sampah 5) Pengelolaan air limbah