Oleh
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ada antara manusia dan lingkungan sekitar agar terjaminnya kesehatan manusia.
menjamin bahwa setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang berhak
RI, 2009).
lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
meliputi lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan
diantaranya limbah (cair, padat, dan gas), sampah yang tidak diproses sesuai
melebihi ambang batas, radiasi, air yang tercemar, udara yang tercemar, dan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Oleh karena itu kesehatan rumah
sakit bukan hanya melayani pasien dengan cara pengobatan (kuratif dan
lingkungan tempat Rumah Sakit tersebut agar bersih dan bebas dari sumber
penyakit. Rumah sakit adalah tempat yang padat dengan aktivitas medis dan
pasien yang sedang dalam kondisi lemah. Hal ini membuat rumah sakit menjadi
lingkungan yang rentan terhadap penyebaran penyakit dan infeksi. Oleh karena
Dengan fungsi rumah sakit yang sedemikian kompleks, maka rumah sakit
penyakit tersebut disebabkan karena adanya kontak terus menerus antara orang
sehat, orang sakit, serta alat-alat kesehatan. Penularan penyakit yang didapat dari
rumah sakit disebut dengan infeksi nosokomial. Saat ini kejadian infeksi
nosokomial menjadi salah satu tolak ukur mutu kesehatan lingkungan sebuah
rumah sakit. Tingginya angka kejadian infeksi nosokomial akan menjadi bukti
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau
diperlukan untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat (Kemenkes RI, 2019).
esehatan lingkungan di rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk
mempengaruhi kesehatan pasien, staf medis, dan pengunjung. Oleh karena itu,
menyediakan lingkungan yang aman, bersih, dan sehat bagi pasien, staf medis,
pasien. Oleh karena itu, pengelolaan kesehatan rumah sakit harus menjadi
dan tantangan lingkungan yang berkaitan dengan perubahan iklim, penting bagi
pengelolaan air dan energi, serta pemeliharaan bangunan dan fasilitas. Upaya
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila merupakan salah satu RS
Dalam penelitian ini, RSUD Toto Kabila dijadikan sebagai objek penelitian
karena berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa RSUD Toto Kabila juga
menjadi kendala dan tantang yang dihadapi oleh pihak pengelolaan kesehatan
dan infrastruktur, kebutuhan untuk mengadopsi teknologi dan inovasi baru, serta
Oleh karena itu, penelitian tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang
1. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Toto Kabila.
2. Tujuan Khusus
Kabila
Kabila
Kabila
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam program
lingkungan
a. Bagi Institusi
b. Bagi Peneliti
Kabila.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Rumah Sakit
mah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
(Mishbahuddin, 2020). Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan k
omplek mempunyai sifat-sifat dan ciri serta fungsi-fungsi yang khusus dalam
ayana rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan di ru
gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap (Susanti, Eli; Prayogi,
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
dirawat dan tinggal dirumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Rawat inap
menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah
dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin yang oleh karena
begitu, bidang ini lebih ditentukan oleh masalah yang dihadapinya daripada
lingkungan, yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, dan sosial terkait,
untuk mengurangi paparan bahan kimia dan lingkungan lainnya di udara, air,
tanah, dan makanan untuk melindungi penduduk dan menyediakan
seperti: udara bersih, air minum yang aman, makanan bergizi dan tempat
Hubungan antara lingkungan dan manusia adalah salah satu dari saling
komunitas, keluarga, dan ekonomi (Earl E. Bakken Center for Spirituality &
kebisingan yang berlebihan, panas, dan dingin serta efek berbahaya dari
mungkin ada dalam makanan dan air yang dapat ditularkan oleh serangga
dan hewan dan yang dapat ditularkan melalui kontak orang ke orang.
4. Faktor sosial ekonomi, meskipun mungkin lebih sulit untuk diukur dan
morbiditas dan mortalitas dan status sosial ekonomi. Orang yang tinggal
kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun
standar dan persyaratan yang telah dibakukan pada media lingkungan yang
bangunan rumah sakit yang telah diatur dalam KMK nomor 1204 tahun 2004
dilengkapi dengan pagar yang kuat, dan tidak memungkinkan orang atau
b. Luas lahan bangunan dan halaman harus disesuaikan dengan luas lahan
untuk mengatasinya
terdapat genangan air dan dibuat landai menuju saluran terbuka atau
luas halaman
g. Saluran air limbah domestik dan limbah medis harus tertutup dan
pengolahan limbah
(Suhariono, 2021) :
sakit tersebut. Limbah cair dibedakan atas dua bentuk yaitu limbah cair
medis adalah limbah cair yang mengandung zat beracun, seperti bahan-
bahan kimia anorganik. Zat-zat organik yang berasal dari air bilasan
ruang bedah dan otopsi apabila tidak dikelola dengan baik atau langsung
yang berupa: kotoran manusia seperti tinja dan air kemih yang berasal
dari kloset dan peturasan di dalam toilet atau kamar mandi atau Air
bekas cucian yang berasal dari lavatory, kitchen sink, ataufloor drain
yaitu limbah padat medis dan non medis. Limbah padat medis adalah
perban, kasa, alat injeksi, ampul, dan botol bekas obat injeksi,
unit gizi atau dapur, halaman parkir dan taman, unit pelayanan. Sampah
mutu kualitas udara dalam ruangan Rumah Sakit antara lain meliputi
(Jumadewi, 2021).
dan efisien, yakni memilih sumber air yang kualitasnya relatif baik,
kontaminan yang dapat terjadi pada air berupa unsur kimia, mikroba,
yaitu pertama filtrasi terdiri atas beberapa jenis dan tingkat filtrasi
untuk kegiatan yang membutuhkan air steril baik untuk cuci tangan
Sumber : Sri Ningsih (2020); Manap Sari (2017); Oktavianty Puspa (2016); Syamsul (2020)
C. Kerangka Konseptual
Pengendali Serangga,
Tikus dan Binatang
Penganggu
Ket : : Diteliti
: Tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen
analisis data dan bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
2. Jenis Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
1. Jenis Data
dilapangan oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari
2. Sumber Data
dan mewakili informasi yang akan di teliti. Adapun sumber data dalam
Informan Jumlah
Direktur RSUD Toto Kabila 1 orang
Kepala Bidang Penunjang 1 orang
KASIE Sarana Prasarana 1 orang
PJ Sanitasi Lingkungan 1 orang
Staff di Bagian Sanitasi Lingkungan 1 orang
D. Metode Pengumpulan Data
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
1. Observasi
RSUD Toto Kabila dan Gambaran Kualitas air di RSUD Toto Kabila
2. Wawancara
dan masuk kepada hal-hal yang bersifat detail. Dalam Metode ini peneliti
RSUD Toto Kabila dan Gambaran Kualitas air di RSUD Toto Kabila
3. Dokumentasi
memperoleh data melalui metode ini, peneliti akan melakukan kajian serta
mengamati data kartu stok obat, surat pesanan, faktur penjualan baik dalam
1. Pengolahan Data
punya bentuk, belum punya arti dan makna. Dalam penelitian kualitatif
penyajian data mentah ini diletakkan dalam lampiran, karena jumlahnya
sangat banyak.
b. Reduksi Data
dengan memilih data yang dianggap penting, merupakan data yang baru
yang belum pernah dikenal, data yang unik yang berbeda dengan data
penelitian.
c. Kategorisasi Data
2. Analisis Data
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segara dilakukan analisis
ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, pictogram, dan
(Sugiyono, 2020)
c. Verification/Conclusion Drawing
kredibel (Sugiyono,2020)
F. Keabsahan Data
kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-
Earl E. Bakken Center for Spirituality & Healing. (2016). Why Is Global
Environmental Health Important. Retrieved from University of Minnesota
website: https://www.takingcharge.csh.umn.edu/why-global- environmental-
health-important
Kelmanutu, L. S. (2019). Dimensi Mutu Pelayanan Pada Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur Kab. Maluku Tenggara. 221–
229.
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa
Pandemi Covid-19.
Ningsih, Sri. (2020). Tata Kelola Pengelolaan Limbah Medis Padat di RS Islam Kota
Gorontalo Tahun 2020 (Ditinjau Dari Permenkes No.
1204/Menkes/SK/X/2004). Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo : Gorontalo
Susanti, Eli; Prayogi, Imam; Erithrica, D. (2014). Mutu Pelayanan Rumah Sakit. HSP
Academy. https://pusatpelatihanrumahsakit.com/2014/11/06/mutu-pelayanan-
rumah-sakit/.