Disusun Oleh:
Kelas : B1 Ambon
NPM : 4820119099
Semester : V (Lima)
MALUKU HUSADA
AMBON
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Keberadaan rumah sakit dilihat dari aspek kesehatan lingkungan, pada dasarnya terdiri
dari lingkungan biotik dan abiotik. Dalamkesehariannya lingkungan biotik dan abiotik ini akan
melakukan interaksi baik langsung maupun tidak langsung. Atas dasar itu, maka di
lingkunganrumah sakit dimungkinkan terjadinya kontak antara tiga komponen (pasien, petugas,
dan masyarakat) dalam lingkungan rumah sakit dan benda-benda/alat-alat yang dipergunakan
untuk proses penyembuhan, perawatandan pemulihan penderita. Hubungan tersebut bersifat
kontak terus menerusyang memungkinkan terjadinya infeksi silang pasien yang menderita
penyakit tertentu kepada petugas rumah sakit dan pengunjung rumah sakityang sehat.Akan tetapi
mungkin juga berfungsi sebagai carier kepada pasien, petugas dan pengunjung (Dinata, 2008).
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk melakukan pemeriksaan, pengukuran dan penilaian kesehatanlingkungan
(sanitasi) di Rumah Sakit Dr. J. Leimena Ambon berdasarkan Keputusan Meteri
Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004.
1.2.1. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami peraturan dan pengorganisasian Rumah Sakit Dr. J. Leimena
Ambon(termasuk peran tenaga sanitasi Rumah Sakit Dr. J. Leimena Ambon)
b. Melakukan pengawasan sanitasi lingkungan dan bangunan Rumah Sakit Dr. J.
Leimena Ambon
c. Melakukan pengawasan dan pengamatan (pengukuran) pengelolaan sanitasi air,
limbah cair, dan limbah padat (medisdan non medis)
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Intitusi Pendidikan
a. Membina kerjasama yang berkelanjutan dalam upaya meningkatkan keterkaitan
antara substansi akademik dengan kompetensi sumber daya manusia yang kompetitif.
b. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga terampil
ke lapangan dalam kegiatan praktik kerja lapangan
1.3.2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat melakukan penilaian Sanitasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Dr. J.
Leimena Ambon menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan KesehatanLingkungan Rumah
Sakit.
b. Mahasiswa dapat menambah wawasan dengan terjun langsungdalam praktek
pengelolaan sanitasi rumah sakit
1.3.3. Bagi Instansi Rumah Sakit
Sebagai bahan evaluasi dalam bidang sanitasi rumah sakit untuk perencanaan
perbaikan kedepan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
Air limbah yang berasal dari limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber
pencemaran air yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit
mengandung senyawa organik yang cukup tinggi juga kemungkinan mengandung senyawa-
senyawa kimia lain serta mikro-organisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit terhadap
masyarakat di sekitarnya. Oleh karena potensi dampak air limbah rumah sakit terhadap
kesehatan masyarakat sangat besar, maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air limbahnya
sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku.
Di Rumah Sakit Dr. J. Leimena mempunyai 2 sistem pengolahan air limbah yaitu; limbah
padat dan limbah cair.Untuk pengolahan limbah cair dia memiliki sistem sentral atau terpusat.
(limbahnya dari ruang rawat inap, ruang isolasi, kamar mayat dll). Semua limbah diatas
ditampung di bak penampung.Didalam bak penampung ini memiliki 2 mesin, jadi mesinnya
dirancang khusus untuk dicelupkan didalam air.Dua mesin pompa celup bekerja secara otomatis
dan secara bergantian. Setiap 4 jam sekali mesin akan bergantian bekerja agar mesinnya tidak
rusak dan tahan lama. Fungsi dari mesin ini yaitu mengangkut air dari penampungan sementara
ke bak pengolahan air limbah.
Disini terdapat 8 mesin pengolahan air limbah. Air limbah tersebut ditarik kemudian
dibawa ke IPAL.Di masing-masing mesin di pasang pelampung. Bila pelampungnya terkena air
maka mesinnya akan bekerja. Sebaliknya jika tidak terkena air maka mesinnya akan bekerja. Di
IPAL terdapat 6 bak penampung yaitu bak ekualisasi fungsinya yaitu untuk membuat limbah
menjadi homogen.
Kewajiban rumah sakit dalam hal ini Instalasi Kesehatan Lingkungan adalah mengirim
sampel air limbah ke laboratorium yang terakreditasi untuk diuji sampel fisika-kimia dan
mikrobiologi sebulan sekali, dengan parameter sesuai Baku Mutu Bagi Kegiatan Rumah Sakit
Dr. J. Leimena. Selain itu mencatat debit limbah harian dan juga mengukur pH dan mengirim
laporan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan
kegiatan penunjang lainnya.Berdasarkan bentuknya limbah terdiri atas; limbah klinik, limbah
patologi, limbah bukan klinik, limbah dapur dan limbah radioaktif.
Limbah cair rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari rumah sakit yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif. Adapun
metode pengolahan limbah cair yaitu dengan proses lumpur aktif dan proses biofilm. Proses
lumpur aktif prinsipnya adalah pemurnian air dengan memanfaatkan lumpur aktif yang berasal
dari limbah cair sebagai media pertumbuhan bakteri pengurai, yang mendegradasi kandungan
organic. Sedangkan pada proses biofilm prinsipnya adalah pemurnian air dengan memanfaatkan
media biofilm yang menjadi tempat pertumbuhan bakteri pengurai, yang mendegradasi
kandungan organik.
Limbah padat rumah sakit atau yang lebih dikenal dengan pengertian sampah rumah sakit
adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia, dan umumnya bersifat
padat.Limbah medis padat tidak diperbolehkan membuang langsung ke tempat pembuangan
akhir limbah domestik sebelum aman bagi kesehatan.Cara dan teknologi pengolahan atau
pemusnahan limbah medis padat disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan jenis limbah
medis padat yang ada, dengan pemanasan menggunakan autoklaf atau dengan pembakaran
menggunakan incinerator.
Saluran Air Limbah di RS Dr. J. Leimena Memenuhi syarat karena saluran air limbah
menggunakan pipa yang kuat, tebal, dan tertutup. Dan pada aliran air lancar dan tidak terhambat
oleh sampah maupun yang lainya.
3.2. Saran
Kepada peserta didik hendaknya lebih aktif lagi dalam bertanya kepada petugas rumah
sakit agar mendapat informasi yang banyak dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2009. Seri Sanitasi Lingkungan Pedoman Teknis Instalasi
Pengolahan Air Limbah dengan Sistem tangki Septik dengan modifikasi, Pusat
Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan Depkes RI, Jakarta.
Muninjaya, 2005, Metode Penelitian Bidang Kesehatan, Edisi 2, Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.
Said, Nusa Idaman, dan Wahyono, Heru Dwi. 1999. Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah
Sakit dengan Sistem Biofilter Anaero-Aerob, Deputy Bidang Teknologi, Informasi,
energi, Material dan Lingkungan, BPPT, Jakarta.
Siregar, C.J.P, 2003. Farmasi Rumah Sakit Teori & Penerapan.Jakarta : EGC
Soemirat, 2002. Kesehatan Lingkungan. Penerbit Gajah Mada. University Press Yogyakarta.
LAMPIRAN
Keterangan:
Gambar 1 adalah alur instalasi pengolahan air limbah
Gambar 2 adalah sketsa sistem saluran limbah pada bangunan rumah sakit