Anda di halaman 1dari 19

FARMASI FISIKA

RHEOLOGI
Falinry Ibreine Woran
17101105054
Farmasi B
Pendahuluan
 Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam
pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-
lain.
 Rheologi dari suatu produk tertentu menggambarkan konsistensi dari
bentuk cair ke semisolid sampai ke padatan, dapat memengaruhi
penerimaan bagi pasien, memengaruhi stabilitas fisika dan bahkan
memengaruhi avaibilitas biologis suatu zat aktif
 Dalam hal pembuatan dan pengepakan produk, sifat rheologi memengaruhi
pemilihan alat yang akan digunakan untuk memproses produk farmasi.
Kata Rheologi berasal dari bahasa
YUNANI

Rheo : Mengalir
DEFINISI
Logos : Ilmu

Rheologi adalah ilmu yang


mempelajari tentang aliran zat
cair dan deformasi zat padat atau
pelajaran tentang sifat aliran dari
bahan atau sistem bahan.
Dalam penelitian dan teknologi farmasi, pengukuran rheologi
digunakan untuk mengkarakterisasi:
 Proses penuangan sediaan dari botol. Misalnya menuang sirup obat dari
botolnya.
 Penekanan atau pemencetan sediaan dari suatu tube atau wadah lain yang
dapat berubah bentuk. Misalnya proses pemencetan salep dari tubenya.
 Penggosokan dan pengolesan bentuk produk di atas permukaan kulit atau
ke dalam kulit. Misalnya proses pengolesan krim di wajah.
 Pemompaan sediaan dan penyimpanan ke alat pengisian.
 Pelewatan dari suatu jarum suntik yang diproduksi oleh industri.
VISKOSITAS
adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, maka
makin besar tahanannya.

HAL-HAL YANG MEMENGARUHI VISKOSITAS


 Suhu
 Tekanan

 Penambahan bahan lain

 Berat molekul

 Konsentrasi Larutan
Istilah dalam Rheologi
Rate of Shear (G) Shearing stress (S) F/A
dv/dr untuk menyatakan gaya per
untuk menyatakan satuan luas yang diperlukan
perbedaan kecepatan (dv) untuk menyebabkan aliran.
antara dua bidang cairan
yang dipisahkan oleh jarak
yang sangat kecil (dr).
S = F/A
G = dv/dr
PENGGOLONGAN TIPE ALIRAN

SISTEMNEWTO • Jeniscairanyang ideal


• Contoh:pelarut
N

SISTEM NON- • BM-nyatinggi


• Contoh:suspensi,emulsi
NEWTON
SistemNewton

• jikabidangcairanpalingatasbergerakdengansuatukecepatank
onstan,setiaplapisandibawahnyaakanbergerakdengansuatuk
ecepatanyangberbandinglurusdenganjarakdarilapisandasary
ang diam.
• Makinbesarviskositassuatucairan,makinbesarpulagayapersat
uanluas(shearing
stress)yangdiperlukanuntukmenghasilkanrate of
sheartertentu
• Rate of shear (G)harusberbandinglurusdenganshearing
stress (S).
Viskositas Kinematis Contoh:
Dengan menggunakan viskositas Ostwald, diperoleh
Viskositas kinematis dinyatakan viskositas aseton 0,313 cp pada suhu 25oC. Kerapatan
aseton pada suhu 25 oC adalah 0,788 g/cm 3. Berapakah
dimana viskositas suatu cairan dibagi viskositas kinematis dari aseton pada suhu 25oC?
dengan kerapatan cairan tersebut.

Satuan viskositas kinematis


yaitu stoke (s) dan centistokes
(cs).
SistemNon-newton
o Pada cairan non-Newton, dipengaruhi oleh shearing rate dan
shearing stress, viskositasnya berubah-ubah tergantung dari
besarnya tekanan yang diberikan. Sistem Non Newton dibagi
menjadi:
• -Aliran Plastis.
• -Aliran Pseudoplastis.
• -Aliran Dilatan
• -Aliran Thiksotropik.
• -Aliran Anti Thiksotropik.
Aliran Plastis
diaplikasikan pada suspensi dengan
partikel-partikel yang terflokulasi.
(Suspensi terflokulasi adalah suspensi
dengan ukuran partikel yang besar,
sehingga bila mengendap, tidak
terbentuk endapan yang rapat, dan bila
dikocok, akan segera terdispersi dalam
pembawanya).

Aliran Pseudoplatis
• Terjadi pada molekul berantai panjang
seperti polimer-polimer termasuk gom,
tragakan, natrium alginat, metil
selulosa, karboksi metilselulosa.
• Meningkatnya shearing stress
(besarnya tekanan) menyebabkan
keteraturan polimer sehingga
mengurangi tahanan.
Aliran Dilatan

1. Pada bedak calamin, pada saat di


dalam botol yang didiamkan,
konsistensinya encer dan
partikelnya mengendap, tetapi
setelah adanya pengocokan maka
partikel yang tadinya mengendap
akan menyebar dan menambah
kekentalan dari lotio.

2. Aliran dilatan ini diaplikasikan pada


sediaan bentuk salep dan pasta.
Sediaan salep dan pasta, butuh
tekanan yang lebih besar untuk
mengeluarkan dari wadah.
jika diterapkan dalam sebuah sediaan Farmasi, maka akan menghasilkan sebuah sediaan
yang baik. Hal ini disebabkan karena sediaan ini bila dikocok, viskositas sediaan akan
bertambah, namun bila pengocokan dihentikan maka partikelnya tidak akan mengendap
cepat, sehingga penampilan dari sediaan ini kelihatan menarik karena keseragaman
penyebaran partikel.
APLIKASI RHEOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

1. Cairan
 Pencampuran cairan dengan bahan yang lain.
 Pelewatan melalui mulut wadah, termasuk penuangan dari botol,
pengemasan dalam botol dan pelewatan melalui jarum suntik.
 Perpindahan cairan, termasuk pemompaan dan pengaliran cairan melalui
pipa.
 Stabilitas fisik dari sistem-sistem dispersi.
2. Semisolid
 Penyebaran dan pelekatan pada kulit.
 Pemindahan dari wadah atau pengeluaran dari tube.
 Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan-cairan yang saling bercampur satu
dengan lainnya.
 Pelepasan obat dari basisnya.

3.Padatan
 Aliran serbuk dari corong ke dalam lubang pencetak tablet atau ke dalam kapsul selama
proses pembuatan.
 Kemampuan pengemasan dari padatan dalam bentuk serbuk atau granul.

4. Pemprosesan
 Kapasitas produksi dari alat.
 Efisiensi pemprosesan.
Aplikasi rheologi dalam bidang Farmasi mencakup dalam
hal preformulasi, formulasi, proses pembuatan (peracikan
dan pabrikasi), pewadahan dan pemakaian produk
Farmasi.

Sifat rheologi diaplikasikan dalam semua jenis bentuk


sediaan Farmasi, baik serbuk, tablet, larutan suspensi,
emulsi, maupun salep.

Anda mungkin juga menyukai